Cache bukan istilah yang asing lagi di dunia teknologi. Karena baik itu di browser, mobile apps atau website, kita sudah sering mendengar tentang istilah cache dan caching (proses cache).
Caching ini sendiri mempunyai banyak manfaat untuk performa laptop dan smartphone. Smartphone sendiri mempunyai sebuah sistem penyimpanan data yang memudahkan prosesor untuk bekerja dan menjalankan beragam aplikasi.
Salah satunya adalah aplikasi data cache ini. Baik itu Android maupun iPhone pasti mempunyai data caching.
Namun, tidak semua orang memahami tentang cara kerja caching ini sehingga kerap terjadi kebingungan dan kesalahpahaman. Apa yang seharusnya kita lakukan terhadap cache ini? Mari kita ulas lebih lengkap di artikel ini! 🙂
A. Apa itu Cache?
Secara umum, caching merupakan teknologi yang membantu proses penyimpanan data sementara sehingga website, browser atau aplikasi tidak perlu mengunduh data berulang kali.
Director of System Engineering di F5 Network, Tristan Liverpool, menggambarkan cache ini seperti layaknya seseorang melakukan perjalanan. Saat pertama kali tiba di lokasi baru, otak kita akan menyimpan informasi tentang perjalanan tersebut.
Di kesempatan selanjutnya, saat akan kembali ke lokasi ini, kita akan menggunakan informasi ini untuk sampai lebih cepat dan membantu mengenali beberapa spot dengan lebih mudah.
Sama halnya dengan caching di browser dan di aplikasi. Saat pengguna mengunjungi website pertama kalinya, browser akan menyimpan informasi yang membantu perangkat untuk mengakses dengan lebih cepat dan lebih efisien untuk akses berikutnya.
Dalam dua hal yang berbeda, yaitu web cache dan data cache di smartphone atau aplikasi, kita bisa mengenalinya lebih lanjut dari dua definisi berikut :
Pengertian Web Cache
Definisi dari web cache adalah penyimpanan sementara data website di server maupun browser. Caching membantu menampilkan data dengan lebih cepat saat user membutuhkannya.
Pengertian Data Cache Smartphone
Data cache di smartphone adalah data yang bersifat sementara yang tersimpan di penyimpanan internal smartphone. Data ini bertugas mencatat semua aktivitas kita saat menggunakan aplikasi.
Misalnya saat kita membuka aplikasi Instagram dan menggunakannya untuk melakukan beberapa aktivitas. Maka aktivitas yang kita lakukan akan terekam dan selanjutnya akan mudah untuk mengakses aktivitas yang kita lakukan sebelumnya.
Contoh lain adalah saat kita menggunakan aplikasi Spotify. Proses caching akan bekerja saat pengguna mengunduh lagu dan menyimpan lagu favorit mereka di Spotify agar bisa diakses saat sinyal ponsel tidak optimal.
B. Cara Kerja Caching
Setelah mengetahui apa itu cache, langkah selanjutnya adalah memahami alur cara kerja caching. Alurnya kurang lebih cara kerja caching adalah sesuai urutan ini :
- Website atau aplikasi menerima request dari pengunjung website untuk pertama kalinya.
- Website/ aplikasi mengirim permintaan agar server menyediakan informasi yang diperlukan.
- Server mencari informasi yang diperlukan.
- Setelah menemukan informasi, server memberikan data yang sesuai kepada website/ aplikasi.
- Server dan website/ aplikasi menyimpan salinan dokumen alias cache tersebut.
- Website/ aplikasi menampilkan informasi yang pengunjung butuhkan.
- Saat pengunjung kembali ke website atau aplikasi untuk mencari informasi yang sama dan seterusnya, server akan menyajikan salinan dokumen tadi, alih- alih mencari ulang.
Artinya, untuk pencarian pertama tanpa caching, membutuhkan step 1-7 untuk data bisa tersaji ke pengguna. Sedangkan saat caching sudah bekerja, pengunjung bisa langsung lompat ke nomor 7 setelah permintaan terkirim ke server.
C. Manfaat Menggunakan Caching
Ada segudang manfaat yang bisa kita peroleh dari caching ini. Berikut adalah beberapa keuntungan yang kita peroleh dari menggunakan caching :
1. Website Lebih Cepat
Dari sisi pemilik website, memanfaatkan teknologi caching bisa membuat website berjalan dengan lebih cepat.
Setiap orang pasti menginginkan akses website yang cepat. Studi juga mengungkap kalau 57% orang akan meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi di website kita.
Nah, mengaktifkan web caching adalah salah satu cara untuk mempercepat loading website. Untuk pengguna website WordPress, Anda bisa melakukan optimasi cache ini dengan menggunakan plugin caching. Anda bisa membacanya lebih lengkap di artikel : Rekomendasi 7+ Plugin Caching WordPress Terbaik untuk Website.
2. Meningkatkan User Experience
Cache merupakan salah satu cara untuk meningkatkan user experience pengunjung dan pengguna aplikasi. Pasalnya, dengan cache tersimpan, pengguna akan dimudahkan saat mengakses informasi yang mereka butuhkan dan cari.
Akses konten yang mudah dan cepat merupakan salah satu trik untuk menjaga mereka tetap betah di aplikasi dan website.
3. Meningkatkan Trafik dan Konversi
Selanjutnya, cache juga bermanfaat untuk meningkatkan trafik dan konversi website. Mengapa demikian?
Salah satu alasannya adalah karena Google menyukai situs yang cepat agar bisa memberikan pengalaman pengguna yang baik untuk user mereka. Kecepatan website merupakan salah satu faktor SEO yang paling diperhitungkan. Dengan begitu, website Anda berpeluang untuk masuk ke halaman pertama Google.
Dengan trafik yang optimal, maka sudah pasti potensi konversi juga menjadi lebih maksimal.
4. Menghemat Memori Server
Mengaktifkan caching juga dapat menghemat memori server. Server sendiri merupakan sistem pusat yang bertugas untuk memproses permintaan pengguna.
Bayangkan seandainya Anda tidak menggunakan cache dan saat itu permintaan sedang tinggi- tingginya. Maka website akan kesulitan untuk memenuhi permintaan pengunjung. Website menjadi lambat dan sulit diakses.
Sebaliknya, dengan penggunaan cache, server akan memproses permintaan pengunjung dengan lebih cepat karena sudah menyimpan salinan informasi. Website dan aplikasi juga terhindar dari resiko down.
D. Kekurangan Cache
Selain ada kelebihan dari caching, tentu ada juga kekurangan dari penggunaan cache ini. Cache sangat efektif untuk meningkatkan kinerja penelusuran web dan aplikasi. Di sisi lain, cache memungkinkan pengguna mengakses file usang dan rentan hacker saat mereka tidak menerapkan cyber security dengan baik.
Cache di browser ini bisa mengandung informasi sensitif dan rahasia. Secara teori, cache bisa berpeluang memaparkan data autentikasi dan informasi pelanggan.
Selain itu, saat browser dibiarkan tanpa pengawasan pengguna lain bisa mengakses komputer yang digunakan bersama dan menggunakan history dari cache sebelumnya.
Sebagai solusinya, jika device yang digunakan adalah device bersama (milik kantor misalnya), hindari menggunakannya untuk aktivitas pribadi yang sensitif. Misalnya internet banking, atau login email dan akun media sosial pribadi.
Jika ingin login email atau internet banking pribadi, gunakan browser dengan mode guest agar informasi tersebut tidak tersimpan.
Sedangkan untuk pengguna smartphone, data cache yang terakumulasi dan menjadi terlalu besar bisa membuat kinerja smartphone menjadi lemot. Pasalnya, data cache ini akan memakan ruang di memori internal. Proses loading menjadi lebih lambat dan jika RAM terbatas akan sering mendapat peringatan memori penuh.
E. Menghapus Data Cache, Perlukah?
Pertanyaan ini mungkin sering mengarah ke pengguna smartphone. Perlu nggak sih menghapus data cache?
Perlukah menghapus data cache secara rutin? Ya, perlu. Tapi tentunya ini tidak perlu dilakukan setiap hari, melainkan sesuai kebutuhan.
Untuk pengguna smartphone misalnya, membersihkan cache bisa kita lakukan 3 hari sekali atau seminggu sekali saja. Atau pembersihan bisa kita mulai saat merasa smartphone sudah mulai lemot dan memakan banyak ruang di memori internal.
F. Kelebihan dan Kekurangan Menghapus Data Cache di Aplikasi
So, menghapus data cache aplikasi bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan tentunya.
Seperti yang Panda jelaskan tadi, cache mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk browser ini bisa mengekspos data pribadi dan bisa berdampak buruk untuk pengguna yang berbagi device.
Selain itu, jika tidak pernah dibersihkan, ada kemungkinan pengguna akan mengakses file yang sudah usang. Sedangkan untuk pengguna smartphone, bisa membuat device lemot saat cache aplikasi menumpuk.
Kelebihan menghapus cache untuk pengguna smartphone adalah meningkatkan memori internal sehingga kinerjanya menjadi lebih ringan. Saat ada aplikasi yang error atau lemot, biasanya performanya akan kembali membaik setelah proses menghapus cache kita lakukan.
Untuk pengguna browser, menghapus cache akan menghapus informasi penting yang sebelumnya sudah terekam di browser.
Sedangkan kekurangannya, menghapus cache berarti memulai ulang kinerja sistem aplikasi dan browser. Ini membuat loading website dan aplikasi menjadi lebih lambat dari sebelum caching dihapus.
Meski begitu, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena sifatnya hanya sementara.
G. Cara Menghapus Cache
Setelah mengerti pentingnya cache, manfaatnya serta kelebihan dan kekurangan, sekarang Panda akan mengulas tentang bagaimana cara menghapus cache ini ya
1. Chrome
- Buka browser Chrome, klik ikon tiga titik vertikal di sudut kanan atas
- Pilih More Tools > Clear Browsing Data.
- Pengguna bisa memilih untuk centang history, cache, cookies sesuai kebutuhan.
- Pilih durasi waktu yang ingin dihapus, lalu pilih Clear Data.
2. Firefox
- Dari menu drop-down di pojok kanan atas, pilih Setting.
- Buka tab Privasi dan Keamanan, lalu pilih Cookie dan Data Situs.
- Centang bagian Cached Web Content. Centang bagian Cookies & Site Data jika ingin menghapus data login juga
- Klik tombol Hapus.
3. Safari
- Masuk ke menu Safari, pilih Clear History.
- Di menu drop down, pilih preferensi penghapusan.
- Pilih Clear History.
4. Menghapus Cache di Smartphone
- Buka pengaturan smartphone, lalu masuk ke menu Apps.
- Pilih aplikasi yang ingin kita bersihkan data cache nya.
- Setelah aplikasi terbuka, klik pilihan Clear Cache.
H. Aplikasi untuk Membersihkan RAM dan Cache Smartphone
Khusus untuk no. 4, cara ini lumayan merasa merepotkan untuk pengguna. Pasalnya, pengguna harus membuka aplikasi satu per satu dan menghapus nya secara bergantian.
Cara ini sedikit merepotkan karena kita harus menghapus aplikasi satu per satu.
Sebagai alternatifnya, kita bisa menggunakan aplikasi cleaner bawaan HP atau mengintip artikel Panda : 10+ Aplikasi Pembersih RAM & Cache Terbaik. Ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membersihkan RAM dan cache ponsel ini dengan lebih efisien.
I. Kesimpulan
Cache merupakan teknologi yang membantu proses penyimpanan data sementara sehingga website, browser atau aplikasi tidak perlu mengunduh data yang sama berulang kali. Dengan teknologi cache, kinerja website dan aplikasi akan menjadi lebih cepat karena menyajikan salinan data yang pernah diakses.
Ada banyak manfaat dari teknologi cache ini. Tapi bukan berarti penggunaan cache ini tidak mempunyai kekurangan ya. Tidak pernah membersihkan cache bisa memungkinkan kita untuk mengakses file yang sudah usang.
Sedangkan untuk pengguna smartphone, cache yang menumpuk bisa membuat smartphone berjalan dengan lambat karena memakan banyak ruang di memori internal. Untuk itu, pembersihan secara berkala tetap kita perlukan untuk mengoptimalkan kinerja device.
Seperti yang Panda jelaskan di atas, membersihkan cache di browser atau aplikasi juga bisa kita lakukan dengan mudah. Untuk smartphone, membersihkan cache bisa kita lakukan secara manual atau menggunakan aplikasi cleaner untuk RAM dan cache.
Semoga bermanfaat!