Social proof adalah strategi penting dalam sebuah bisnis. Karena bukan hanya iklan yang diperlukan untuk membuat potensi bisnis optimal, tapi sebuah bukti nyata yang disuarakan.
Meski terdengar konvensional, kita tidak bisa menyangkal bahwa apa yang orang katakan, testimoni yang kita baca, atau perilaku orang saat menentukan pilihan dan mengambil keputusan akan mempengaruhi pilihan orang lain juga.
Menurut psikologis, manusia sendiri cenderung mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Terutama jika orang tersebut mempunyai popularitas atau posisi tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.
Atau jika tidak, kuantitas juga bisa berbicara. Saat banyak orang membicarakan tentang merek A yang kualitasnya nomor wahid dan terpercaya, khalayak ini secara tidak langsung mendorong kita untuk tergoda mencoba merek A tersebut.
Anda mungkin pernah berada dalam situasi ini.
Apa itu Social Proof?
Secara definisi, social proof atau bukti sosial bisa berarti pengaruh positif yang dirasakan seseorang saat melihat orang lain melakukan sesuatu. Dalam konteks marketing, sesuatu itu bisa berarti membeli, berbelanja, membagikan konten atau produk yang mereka sukai, membicarakan sebuah produk dalam konteks positif, dan lain sebagainya.
Ada banyak contoh social proof dalam keseharian kita. Misalnya saja warung bakso yang ramai akan memancing pengunjung lainnya untuk ikut datang ke warung. Antrian panjang pembeli di sebuah toko atau swalayan yang area parkirnya sesak dengan mobil dan motor.
Keramaian ini dengan sendirinya akan memancing orang untuk datang karena tempat atau brand tersebut dinilai terpercaya dan pastinya berkualitas, sehingga orang berbondong- bondong datang.
Bahkan kita sendiri, secara psikologis akan memilih untuk datang ke tempat makan yang selalu terlihat ramai. Bahkan sekalipun kita belum pernah makan di restoran tersebut.
Keramaian ini menciptakan rasa penasaran yang membuat kita tertarik untuk mencobanya sendiri dan akhirnya rela ikut mengantri.
Dalam digital things, jumlah share, subscriber, dan likes yang banyak mendorong kita untuk melakukan hal yang sama. Jumlah share yang banyak seolah menjadi trigger untuk berbagi konten.
Mengapa? Karena kita merasa kemungkinan besar akan ada banyak orang yang tertarik atau membutuhkan konten tersebut.
Apakah Anda pernah terjebak dalam situasi dorongan social proof seperti ini?
Cara Kerja Social Proof
Pada dasarnya setiap orang menyukai kepastian. Hal ini lah yang secara psikologis ditawarkan kepada calon pembeli.
Melalui social proof, Anda memberi bukti kepada khalayak atau calon pembeli potensial lainnya bahwa produk Anda sudah digunakan dan dipercaya oleh banyak orang. Dengan begitu, tak perlu lagi ada keraguan dalam membeli produk.
Bisa dibilang, social proof adalah strategi ampuh untuk meningkatkan konversi penjualan. Dalam sales funnel, tahapan ini bisa diletakkan setelah proses pengenalan awal tentang produk Anda kepada calon pembeli.
Setelah mengenal produk dan mulai tertarik, calon pembeli diyakinkan kembali dengan fakta bahwa sudah banyak orang mencoba dan menikmati manfaat produk Anda, dan memperkuat alasan mengapa mereka harus membeli produk tersebut.
Ilustrasinya dapat Anda lihat dibawah ini :
Beberapa contoh social proof yang dapat Anda gunakan :
- Testimonial & Review
- Endorsement selebriti/ selebgram
- Rekomendasi para ahli
- Word of Mouth
- Keramaian
Cara kerjanya bisa dengan mudah kita pahami dengan fakta berikut ini :
- Banyak calon pembeli terpengaruh para ahli karena percaya mereka tahu mana produk yang berkualitas
- Banyak calon pembeli yang terpengaruh dengan selebriti karena ngefans atau ingin seperti mereka
- Calon pembeli mudah percaya dengan review dan apa kata teman yang sudah mencoba daripada promosi iklan
Dengan menerapkan social proof, penjualan bisa menjadi lebih efektif. Strategi ini sendiri dapat diterapkan dalam promosi penjualan bisnis secara online maupun offline.
Manfaat Social Proof dan Mengapa Bisa Mendongkrak Penjualan
Social proof adalah strategi yang powerful dalam bisnis. Hal ini didukung dengan survei yang dilakukan Nielsen pada 2013 silam.
Hasil survei ini mengungkap sebanyak 68 persen responden mengandalkan ulasan konsumen di sebuah jejaring online atau rekomendasi dari orang yang mereka kenal sebagai tolak ukur kualitas produk dan jasa. Rekomendasi ini akan menjadi dorongan kuat terhadap keputusan mereka dalam membeli.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa manfaat dari Social Proof dan:
1. Kredibilitas produk dan jasa
Banyaknya review positif, testimoni, atau rekomendasi orang lain adalah bukti nyata terhadap kredibilitas produk dan jasa yang dipasarkan. Produk ini sudah dipakai oleh banyak orang dan ternyata sebagian besar merasakan hasil yang positif.
Dengan bukti ini, tidak ada keraguan lagi untuk segera membeli produk tersebut. Masuk akal, kan?
2. Jaminan kualitas membuat calon pembeli merasa aman
Penggunaan oleh banyak orang, atau keramaian antrian adalah bukti nyata tentang jaminan kualitas. Hal ini akan membuat calon pembeli merasa aman. Mereka tidak punya kekhawatiran terhadap kualitas produk, rasa makanan, atau apakah penjual terpercaya atau tidak.
3. Membangkitkan psikologis calon pembeli
Karena yakin, karena ingin seperti seleb idolanya, atau karena terlihat bagus adalah kumpulan perasaan yang membangkitkan psikologis calon pembeli. Perasaan seperti ini akan menghasilkan dorongan kepada mereka untuk segera membuat keputusan pembelian.
Dan bisa dipastikan, 90% keputusan ini mengarahkan untuk membeli produk atau jasa tersebut.
4. The Power of ‘Ikut- ikutan’
Ada banyak orang yang terpengaruh untuk membeli hanya karena melihat kerumunan antrian atau betapa banyak orang yang menyuarakan tentang produk tersebut. Kerumunan ini berhasil menggiring calon pembeli lain untuk melakukan hal yang sama karena besarnya rasa penasaran.
Awalnya mungkin saja mereka ikut- ikutan, tapi jika produk dan jasa yang dipromosikan ternyata memang berkualitas, mereka akan terus membeli produk tersebut.
Kesimpulan
Jika social proof itu tidak penting, maka tidak ada orang yang menggunakan berbagai trik dan cara untuk menumbuhkan bukti sosial mereka. Dan juga tidak ada orang yang menggunakan promosi unik demi mendorong orang berbondong- bondong datang ke restaurant nya.
Dalam bisnis online maupun offline, strategi ini sangatlah penting. Social proof akan membantu meyakinkan orang bahwa manfaat yang dijelaskan benar- benar nyata dan bisa dirasakan. Bahwa produk yang dijual benar- benar berkualitas atau menarik.
Dengan tumbuhnya keyakinan ini, maka keputusan pembelian akan menjadi lebih mudah. Jumlah closing dan konversi sudah pasti akan meningkat!