60+ Contoh Headline Copywriting Super Lengkap dan Paling Menjual

60+ Contoh Headline Copywriting Super Lengkap dan Paling Menjual

Headline adalah bagian penting dari Copywriting. Dengan headline yang mengesankan, kita sudah membuat pondasi kuat untuk meyakinkan calon pembeli kita. Jika Anda menjalankan bisnis di California dan butuh petunjuk untuk mulai, saya sarankan untuk mempelajari how to start an llc in california. Dengan sumber ini, Anda akan siap memulai perjalanan bisnis Anda dengan percaya diri.

Bisnis boleh sama, strategi boleh sama.Namun dengan copywriting yang berbeda, hasilnya bisa sangat jauh berbeda. Memang, sentuhan copywriting dalam memoles penawaran tidak pernah mengecewakan. Hasilnya pasti selalu oye.

Cara Membuat Headline Copywriting yang Ciamik

Bicara soal teknik copywriting, sebenarnya ada banyak teknik yang bisa kita gunakan. Di artikel kali ini, kita akan fokus berbicara tentang headline.

Pertanyaan yang sering menyeruak, mengapa Headline itu penting?

Headline bisa dibilang adalah salesnya si sales letter. Sebelum masuk ke konten dan call to action, pastikan dulu Headline Anda sudah cukup memikat calon pembeli.

Dengan headline yang lugas dan menarik perhatian, copywriting Anda sudah bisa disebut 50% sukses. Sisanya, tergantung dari bagaimana cara Anda mengemas konten dan menyampaikan informasi.

Untuk contoh headline copywriting disini, Panda akan membaginya ke berdasarkan jenis dan tujuan headline, headline ala Hypnotic Writing dan trik lain untuk menciptakan headline copywriting.

Simak ulasan Panda berikut ini ya!

A. Headline Copywriting dengan Membangkitkan Perasaan

Membuat copywriting yang menarik

Untuk tipe headline ini, ada beberapa pola yang bisa kita gunakan :

Pola Meremehkan dan Pembuktian

Copywriting dengan pola meremehkan – pembuktian ini selalu menarik perhatian. Trik yang akan Anda gunakan adalah menampilkan efek from zero to hero kepada pembaca.

Contoh dari headline ini sebagai berikut :

  1. “Mereka pikir Saya akan diam saja, tapi setelah Saya mulai bergerak, mereka TAKJUB luar biasa”
  2. “Banyak yang tertawa ketika Saya duduk di depan piano, tapi BUNGKAM ketika Saya mulai memainkannya”
  3. “Mereka pikir produk ini abal- abalan dan rendahan, setelah mencoba, mereka panik takut kehabisan.”

Pertanyaan yang Menggoda

Headline ini memberikan iming- iming atau mimpi yang mungkin belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Kecenderungannya, Anda akan menjawab ‘tidak’ atau ‘belum’.

Jadi, kalau mau mendapatkan yang ‘enak- enak’ ini, ayo baca kontennya sampai habis dan coba penawarannya, hehehe..

Contek deh contohnya :

  1. “Siapa nih yang sudah split test berkali- kali, tapi iklannya tetep boncos?”
  2. “Siapa lagi yang mau punya kulit wajah cantik, sehat dan glowing?”

Pengalaman Pribadi yang Menonjol

Ingin berjualan produk tutorial atau seminar? Pastikan Anda berhasil membuktikan pada khalayak kalau Anda menonjol di bidangnya. Selain mengemasnya dalam isi konten, pastikan headline copywriting Anda juga membicarakannya ya.

Headline seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya seorang calon pembeli bahwa si pemilik produk adalah orang yang kredibel. Dia udah dapet nih, sekarang giliran Saya. Begitu kira- kira..

Ini contekannya :

  1. “Saya Mau Bagi- bagi Ilmu Daging yang Bikin Produk Saya Terjual 100.000 pcs di Hari Pertama Launching.”
  2. “Tool ini Berhasil Bikin Engagement Facebook Saya Naik 200%. Pecah Banget!”

Peringatan dan Membuat Anda Memikirkan Resiko

Jenis headline copywriting ini sedikit provokatif dan membuat calon pembeli langsung berpikir. Asal tahu celahnya, dijamin akan closing banyak dengan  trik ini.

Misalnya seperti ini :

  1. “Jika tiba- tiba Anda meninggal dunia, bagaimana dengan keluarga tercinta Anda?”
  2. “Apakah Anda sudah mempersiapkan Masa Tua Anda?”
  3. “Horor nggak sih wajah jadi nggak karuan gara- gara pilih skin care asal- asalan?”

Yang perlu digaris bawahi, pastikan kalimat sensitif yang Anda gunakan masuk akal dan sesuai produk Anda. Misalnya untuk ‘tiba- tiba meninggal dunia’, akan cocok digunakan untuk produk investasi atau asuransi.

Namun untuk produk skin care, kalimat seperti “Bayangkan kalau Anda meninggal dunia karena menggunakan produk skin care abal- abal….”, pasti terdengar horor dan sama sekali tidak elegan.

Sebaliknya, untuk produk skin care, Anda bisa menggunakan copywriting menantang yang lebih friendly, seperti copywriting no 10 di atas.

Pengalaman Sensasional

Anda memiliki pengalaman sensasional dalam hidup?

Jika iya, Anda bisa menyulapnya menjadi copywriting headline yang mematikan. Headline ini bisa berupa suatu urutan kejadian. Si penulis menggambarkan dalam copywritingnya, tentang kisahnya yang dulu sempat terpuruk, lalu bangkit dan akhirnya berhasilnya.

Contohnya seperti ini :

  1. “Ini Cara Saya Mengubah Perusahaan Bobrok, menjadi Perusahaan Paling Diperhitungkan Saat ini”
  2. “Begini cara saya bertransformasi dari zero konversi menjadi master closing terbaik saat ini”
  3. “Iya, Saya dulu hanya jualan cilok. Tapi dalam hitungan bulan, Saya menjadi pebisnis online beromset milyaran”

Kesan Sederhana, Berisi Manfaat Besar

Headline yang ini cukup to the point dan dikenal simpel. Tanpa kata- kata bombastis dan langsung memuat manfaat yang dapat diperoleh si pengguna. Karena lugas, headline ini cocok untuk style bahasa semiformal ke formal ya.

Contohnya kurang lebih seperti ini :

  1. “Bagaimana Mendongkrak Produktivitas Anda Hanya dalam 3 hari”
  2. “Software untuk Meningkatkan Penghasilan Anda 300% dalam Sebulan”
  3. “Skin Care Herbal Membuat Putih Alami dalam 14 Hari Pasti Terbukti”

“Jika Anda…., Anda Bisa…”

Headline ini secara langsung mengarahkan pembaca untuk dapat merubah atau memperbaiki cara kerjanya, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang optimal.

  1. “Jika Anda menguasai trik affiliate ini, Anda bisa meraup jutaan rupiah dalam waktu seminggu.”
  2. “Jika Anda memakai produk ini secara teratur, Anda bisa menurunkan berat badan  10kg dalam satu bulan.”

Menggunakan Kata Ajaib

Kata ajaib bisa memberikan penekanan untuk menguatkan headline copywriting Anda. Beberapa kata yang bisa Anda gunakan antara lain :

  • Rahasia…
  • Ajaib…
  • Ampuh….
  • Mudah
  • Menakjubkan…
  • Ekslusif
  • Untold Story
  • Fakta atau Mitos..
  • Terobosan

Bagaimana penerapannya dalam headline? Anda bisa mengintip contoh berikut ini :

  1. “Ajaibnya, hanya dengan modal yang tak seberapa, Saya bisa menghasilkan jutaan rupiah perhari.”
  2. “Rahasia menjadikan akun sosial media sebagai mesin uang hanya dengan tool otomatis ini!”
  3. “Ampuh! Baru dicoba tiga hari, kolesterol langsung turun.”
  4. “Menghasilkan Uang dari Rumah Tidak Pernah Mudah Seperti Ini!”
  5. “Fakta atau Mitos nih, Jualan di Instagram Harus Pake Ngiklan Dulu Biar Laris?”

Penggunaan Kata Berdiksi

Kata berdiksi dengan permainan gaya bahasa, pengulangan, dan permainan bunyi selalu berhasil menyita perhatian. Selain enak didengar, jenis kata- kata ini juga mudah merasuk ke pikiran pembaca.

Trik nya, Anda perlu mengkombinasikan kata berdiksi inia agar sesuai dengan produk yang Anda jual. Misalnya seperti ini :

  1. “Find a New Joy with Soyjoy.”
  2. “Rahasia Kurus Cepat Tanpa Olahraga Berat.”

Rasa Penasaran (Curiosity)

Curiosity headline cukup populer dalam headline copywriting. Headline ini menekankan penggunaan kata- kata yang memicu rasa penasaran pembaca dan mungkin bersifat ambigu.

Contohnya seperti ini :

  1. “Anda akan Mendapatkan Hal yang Paling Anda Impi- impikan Selama Ini.”
  2. “Semudah yang Anda Bayangkan, Secerdik yang Anda Pikirkan.”

B. Headline Copywriting Berdasarkan Jenis & Tujuannya

Headline copywriting menarik

Sebuah headline selalu dibuat untuk tujuan tertentu. Apakah ingin langsung menonjolkan benefit, meng-highlight berita, atau tujuan lainnya?

Nah, Anda juga bisa memainkan ide ini untuk membuat highlight copywriting nya.

Benefit Headline

Seperti namanya, headline ini akan menjadikan benefit atau manfaat sebuah produk sebagai highlight utama. Sedikit hiperbola boleh, namun jangan berkesan terlalu melebih- lebihkan.

Simak contekannya berikut ini :

  1. “Join hari ini, dapatkan ekstra gratis berlangganan hingga 3 bulan.”
  2. “Kulit sehat dan glowing nggak pake ribet, 30 hari langsung terbukti.”

Sebagai catatan, Anda bisa menyusun copywriting 22 & 23 ini dalam format headline dan sub headline ya. 

News Headline

News headline sudah sering kita baca. Mungkin kita langsung teringat beberapa headline berita menarik yang memancing kita untuk langsung klik.

Selain dibuat dengan konsep menarik perhatian dan membuat penasaran, news headline juga dapat menyiratkan informasi terkini yang perlu diketahui. Nah, jika kaitannya dengan berjualan, tentu kita perlu mengemasnya menjadi meyakinkan.

Contohnya adalah berikut ini :

  1. “Modal Kurang dari Rp 100 ribu, Bisa Hasilkan Omset Hingga Jutaan Rupiah per Bulan!”
  2. “Tanpa Biaya Bulanan, Dapatkan Akses ke 40 Tema WordPress Terbaik 2020.”

Claim Headline

Dalam berjualan, mengklaim pencapaian tertentu adalah hal wajar. Namun ingat juga, klaim ini harus masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan. Penggunaan kalimat hiperbola harus pada porsinya agar tidak menimbulkan ekspektasi berlebih.

Anda bisa contek headline copywriting ini sebagai inspirasinya :

  1. “Layanan Hosting Indonesia Terbaik, Jaminan Up Time 99,99%.”
  2. “Seminar Bisnis Paling Tokcer, Menghasilkan 1200 Alumni Pebisnis yang Sukses di Bidangnya.”
  3. “Menghilangkan noda hitam dalam 30 hari? Percayakan pada Natasha.”

Selective Headline

Selective headline adalah headline copywriting yang secara spesifik menyentuh kalangan tertentu. Misalnya saja ibu rumah tangga, penggemar fotografi, atau generasi milenial.

Jenis headline ini akan membuat mereka yang masuk dalam lingkup spesifik ini untuk merasa terpanggil.

Contohnya seperti ini :

  1. “Kejutan Terbaik untuk Penggemar Fotografi.”
  2. “Tool Paling Efektif untuk Para Digital Marketer.”

C. Headline Copywriting dengan Hypnotic Writing Lainnya

Membuat konten headline yang menarik

Sebagian besar contoh headline di atas sebenarnya sudah memuat Hynotic Writing. Hypnotic Writing ini adalah seni menciptakan copywriting yang menghipnotis untuk pembaca.

Tagline ini menjadi populer sejak diperkenalkan oleh Joe Vitale, dalam bukunya, Hypnotic Writing. Joe Vitale telah menghabiskan waktu bertahun- tahun untuk menghasilkan konten copywriting ciamik, yang sangat menarik, menjual, dan merasuk ke bawah calon pembeli.

Terkait dengan headline, copywriting yang digunakan sudah semestinya menggugah. Headline harus bisa mendorong calon pembeli untuk beranjak lebih jauh. Membaca informasi produk selanjutnya, dan beralih ke Call to Action (CTA).

Berikut ini adalah beberapa ide membuat headline copywriting sesuai dengan kaidah Hypnotic Writing.

Frasa Pembuka yang Menggigit

Frasa pembuka yang menggigit adalah awalan yang bagus. Kata ini akan menghipnotis pembaca dan masuk ke bawah sadar, untuk mencerna makna headline keseluruhan.

F
rasa kata yang bisa digunakan antara lain :

  • Akhirnya…
  • Ternyata…
  • Fresh from The Oven..
  • New Comer!
  • Pengumuman
  • Kenalin nih
  • Baru Launching
  • Nggak Nyangka

Contek copywriting nya :

  1. “Akhirnya…! Kesampaian juga nih Testing Tool Keren Ini”
  2. “Baru Launching, Langsung Ludes. Sampe pada Speechless ini yang Nggak Kebagian :(“
  3. “Ternyata Segampang ini Lho Jadi Star Seller di Shopee.”

Headline dengan “Cara..”

“Cara” adalah kata yang klasik. Namun sampai sekarang, kata ini masih efektif untuk meyakinkan seseorang bahwa konten keseluruhan akan bermanfaat dan menjawab pertanyaan pembaca.

Anda bisa menconteknya disini :

  1. “Cara Memilih Jasa SEO terbaik untuk Mengoptimalkan Bisnis Anda.”
  2. “Cara Ampuh Meningkatkan Follower Instagram Secara Organik.”
  3. “10+ Cara Best Practice untuk Menciptakan Copywriting Storytelling yang Menyentuh.”

Kata “Ini” dan “Mengapa”

Kedua kombinasi ini akan menciptakan headline copywriting yang seolah menjawab pertanyaan pembaca, atas masalah yang disampaikan. Tanpa kata ‘Mengapa’, seolah- olah headline ini tanggung dan kurang menarik.

Contohnya seperti ini :

  1. “Mengapa Anda membutuhkan tool keren ini?”
  2.  “Ada 3 Alasan Mengapa Brand Kami ini Begitu Populer dan Dicintai Pelanggan.”

Menggunakan Kata ‘Dicari’

Kalimat pasif ini bisa memberikan efek terpanggil kepada target pembacanya. Lebih baik lagi, jika Anda menggunakan penawaran berbasis waktu atau jumlah terbatas.

Contek deh kalimat berikut ini :

  1. “Dicari! Maksimal 2 Orang per Kota untuk Menjadi Distributor Resmi Wardah Beauty.”
  2.  “Dicari! Kamu yang Siap untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan Bernilai Jutaan setiap Bulan”

Mengakui Kelemahan

Ya, Anda tidak salah! Headline ini mengandung kelemahan yang Anda informasikan. Di sisi lain, headline ini juga menyiratkan bahwa Anda kredibel di bidangnya, dan layak untuk dipercaya.

Untuk trik tambahan, disamping mengakui kelemahan, Anda juga bisa menunjukkan kelebihan brand Anda dalam copywriting nya.

Contoh copywriting nya seperti ini :

  1. “Nomor Dua dalam Kecepatan, Nomor Wahid dalam Pelayanan.”
  2. “Kami Berhasil Menangani Semuanya, Kecuali untuk Anda yang Percaya pada Hasil Instan.”

Sedikit Dramatisasi

Sedikit dramatisasi selalu menarik perhatian. Kunci, dramatisasi lah pada porsinya. Jangan berlebihan, dan terkesan overclaimed.

Contoh copywriting nya seperti ini :

  1. “Nikmati Hunian Super Nyaman di Lereng Pegunungan, Hanya 5 Menit dari Pusat Kota.”
  2.  “Bagai Terbaring di Sutera, Tidur Tidak Pernah Senyaman Ini.”
  3. “Rahasia Mendapat Standing Applause, Setiap Kali Anda Mulai Berbicara.”

Penggunaan kata kiasan atau yang sedikit mengandung ambiguitas, akan membuat headline copywriting akan semakin berkesan.

Berikan Alasan 

Sebuah alasan akan membuat pembaca akan merasa terlibat. Anda seolah mengarahkan mereka untuk memahami mengapa sebuah produk menjadi penting untuk mereka.

Ini contekannya :

  1. “Ini Alasan Mengapa Produk Saya Selalu Laris Manis, Meski Hari Pertama Launching.”
  2. “3 Alasan Kenapa Kamu Harus Belanja di Socialita.”

The Name Dropper

The name dropper berarti menggunakan nama orang yang sudah populer lebih dulu dalam headline. Orang ini bisa jadi adalah sosok motivator, tokoh politik, edukator, selebriti, hingga influencer.

Jika produk Anda pernah meng endorse salah satu dari tokoh terkenal, Anda bisa memasukkannya ke dalam materi headline copywriting Anda.

Contoh nya seperti ini :

  1. “Rahasia Bekerja Efektif ala Mark Zuckerberg.”
  2. “Nagita Slavina Berhasil Turun Sampai 12kg Pake Metode Ini.”

Headline dengan Kata “Tanpa”

Copywriting yang digunakan cukup sederhana, yaitu menunjukkan hasil positif dari … tanpa ….

Misalnya seperti ini nih :

  1. “Peluang Usaha Sampingan Paling Menjanjikan Tanpa Modal.”
  2. “Menurunkan Kadar Kolesterol Secara Efektif Tanpa Pantangan Makanan.”

Tentu saja penggunaan headline ini harus sesuai dengan manfaat dan spesifikasi yang diberikan ya. Tidak boleh mengandung kebohongan yang merugikan (no. 56 hanya contoh dan tidak berkaitan dengan produk apapun, hehehe..).

Masalah dan Cara Memperbaikinya

Salah satu fungsi dari sebuah produk adalah untuk memperbaiki masalah calon pembelinya. Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkannya menjadi konten headline yang menarik.

Silahkan contek kata- katanya :

  1. “Pernah Tertipu Belanja Online? Belanja di Lasagna Saja. Jaminan ORI dan Terpercaya!”
  2. “Nggak Pernah Cocok sama Skin Care ini itu? Saatnya Kamu Beralih ke Skin Care Organik ini.”
  3. “Mau untung malah buntung? Itulah Kenapa Kamu Harus Coba Investama. Produk Investasi Terbaik, Diawasi oleh OJK.”

Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Headline Copywriting

Selain dari contoh- contoh di atas, ada beberapa tips yang layak menjadi pertimbangan Anda dalam mengemas konten headline ini.

Gunakan Angka

Entah itu untuk copywriting berjualan atau sekedar judul artikel, angka menambah nilai psikologis untuk pembaca. Angka yang bersifat infografis juga menjadi social proof yang meningkatkan kepercayaan calon pembeli.

Contohnya seperti ini :

  1. “Lebih dari 350 Perusahaan Telah Menjadi Partner Kami dalam Mengoptimalkan Bisnis lewalt Media Online.”
  2. “Tool terbaik, Digunakan oleh Lebih dari 3450 Marketer di Indonesia.”

Selain dalam jumlah dan persentase, angka juga bisa Anda tampilan dalam menyebut lama proses. Misalnya 45 menit, 30 hari.

Anda bisa Mengkombinasikan Beberapa Pola

Jika menyimak dengan serius, sebenarnya Anda akan dengan mudah mengetahui bahwa beberapa contoh di atas, bisa merupakan gabungan dari beberapa pola. Anda juga dapat mengadopsi ini ke copywriting Anda.

Hati- hati dengan Hiperbola dan Overclaim

Sedikit dramatis itu oke, sedikit hiperbola juga tidak masalah. Namun, pastikan Anda dapat mempertanggungjawabkannya dan tidak menjadi overclaim.

Karena pada akhirnya, overclaim bisa merugikan brand dan customer. Jadi, pastikan Anda berhati- hati dalam pengemasan claim dan kalimat dramatis.

Penulisan Huruf Headline 

Anda juga perlu memperhatikan penulisan huruf headline. Umumnya, headline ditulis dengan perpaduan huruf kapital dan huruf kecil agar enak dibaca.

Huruf besar digunakan untuk awalan kata, dan dilanjutkan dengan huruf kecil. Untuk penggunaan kata hubung seperti ini, yang, dan, umumnya ditulis kecil semua.

Menyebut Nama Brand atau Saya untuk Perorangan

Menyebutkan nama brand sendiri untuk perusahaan atau Saya untuk Perorangan, akan menambah sentuhan personal. Tindakan ini sekaligus untuk menancapkan brand awareness di kepala calon pembeli.

Contohnya adalah berikut ini :

  1. “Precilia selalu Mendengarkan, selalu Memahami Anda”
  2. “Saya akan Membagikan Trik Rahasia, yang Membuat Saya bisa Menghasilkan Omset 10 Juta Per Hari dengan Modal Facebook Ads”

Penawaran Berbasis Waktu

Penawaran berbasis waktu akan membuat konten promosi Anda menjadi eksklusif. Namun pastikan, promosi ini memang Anda gelar dalam jangka waktu pendek. Akan rugi jika calon pembeli tidak segera mengambil kesempatan ini.

Yang unik, tipe penawaran ini biasanya akan menginformasikan diskon khusus. Batasan waktu akan membuat penawaran ini semakin eksklusif dan calon pembeli sulit menolak.

Simak contohnya ya :

  1. “Hanya 3 Hari! Diskon 75% untuk Hosting Terbaik Pilihan Anda.”
  2. “Flash Sale Dimulai! Hanya 1 Hari untuk Mendapatkan Harga Terbaik Super Gila.”

Kesimpulan

Membicarakan copywriting tak akan pernah habisnya. Dan bicara tentang headline, seperti membicarakan 75% dari penawaran Anda keseluruhan.

Jika headline Anda menggoda, calon pembeli akan tertarik untuk melangkah lebih jauh. Jika headline gagal, maka penawaran tidak akan berlanjut. Itulah pentingnya headline.

Semoga daftar headline copywriting dari Panda ini menginspirasi Anda untuk menciptakan konten pemasaran yang menggoda, dan berkonversi tinggi. Selamat mencoba!

AIDA : Jurus Ampuh Melipatgandakan Penjualan dengan Copywriting

AIDA : Jurus Ampuh Melipatgandakan Penjualan dengan Copywriting

Apapun yang Anda jual, AIDA membuat semuanya menjadi lebih optimal. Ya, AIDA memang rumus penting dalam dunia periklanan dan marketing. Jika Anda belum menggunakannya, penting untuk mengetahuinya lebih lanjut.

AIDA bekerja secara persuasif mengoptimalkan sebuah trafik, dari tahap awareness, sampai akhirnya calon pelanggan membuat keputusan pembelian. Dalam sales funnel, AIDA berfungsi menarik perhatian calon konsumen hingga akhirnya memutuskan untuk membeli.

Penasaran seperti apa rumus AIDA ini dan bagaimana cara menerapkannya? Simak ulasan Panda kali ini ya 🙂

Apa itu AIDA?

AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action. Dalam bahasa Indonesia, bisa kita artikan sebagai atensi (perhatian), ketertarikan, keinginan dan tindakan (keputusan). Secara singkat, AIDA juga sering diartikan sebagai model efek iklan.

Berikut adalah penjelasan singkat dari tiap tahapan :

  • Attention (Perhatian) : Menarik perhatian calon konsumen.
  • Interest (Ketertarikan) : Membahas permasalahan calon konsumen untuk menarik minat mereka.
  • Desire (Kebutuhan) : Menawarkan produk Anda sebagai solusi atas masalah mereka.
  • Action (Tindakan) : Mendorong mereka untuk bertindak dengan melakukan pembelian segera atau sekarang juga.
Diagaram model AIDA dan artinya

AIDA adalah salah satu formula copywriting, dan menjadi salah satu senior karena kerap dipakai marketer dari zaman dulu. Karena masih efektif, formula copywriting ini masih berlaku sampai saat ini dan menjadi pondasi penting dalam iklan dan pemasaran.

Ada perbedaan mencolok penerapan formula copywriting yang satu ini di zaman dulu dan zaman sekarang. Dulu formula ini diterapkan untuk jenis media konvensional seperti brosur, iklan koran, radio dan televisi. Kini, metode ini telah bertransformasi ke media pemasaran jenis baru seperti
landing page, email marketing, dan iklan digital berbayar.

Formula AIDA ini diperkenalkan pertama kali oleh
Elias St. Elmo Lewis pada tahun 1898. Elias kemudian populer sebagai salah satu tokoh pemasaran legendaris.

Ilmu copywriting terus berkembang. Namun seperti yang Panda sebutkan, AIDA adalah pondasi penting dalam ilmu copywriting ini sendiri.

Dengan menerapkan formula ini, marketer akan lebih fokus menyajikan konten berkualitas yang memberi hasil signifikan dalam kampanye marketingnya.

Mengapa Formula AIDA Sangat Penting?

Dalam ilmu copywriting dan marketing, penting untuk mengenali calon customer atau klien potensial kita. Dengan bekal ini, kita akan lebih terarah dalam menyajikan strategi marketing yang tepat sasaran dan menghasilkan banyak konversi.

Beberapa hal yang penting untuk kita perhatikan dalam hal ini antara lain demografi, perilaku pengguna, karakteristik, hingga ketertarikan dan motivasinya. Dengan menemukan karakter customer ideal atau buyer persona, semua akan menjadi lebih mudah.

Selanjutnya, Anda bisa menciptakan formula AIDA yang powerful sehingga iklan Anda menjadi lebih nendang dan menghasilkan konversi. Jadi, formula ini sebenarnya mengarahkan Anda untuk menciptakan konten marketing berkualitas yang tepat sasaran, sehingga hasilnya akan lebih optimal ke penjualan.

Cara Menerapkan Konsep Formula AIDA

Sebagai formula, AIDA terbilang sederhana. Kendati demikian, tidak jarang orang melewatkannya atau menggunakan hanya secuil dari apa yang bisa mereka optimalkan.

Misalnya saja, banyak yang selama ini hanya menggunakan formula ini untuk landing page. Padahal, teknik ini juga bisa menjadi fondasi untuk promosi di media sosial, membuat konten di YouTube, meracik konten email marketing, dan lain sebagainya.

Dan tentu saja, formula ini juga bisa kita kombinasikan dengan ilmu copywriting lainnya. Anda bisa membuat konten story telling dan covert selling dengan pondasi formula ini juga.

Untuk lebih mudah memahami penerapannya, Anda bisa mengikuti keempat tahapan ini secara berurutan :

1. Attention

Attention atau Perhatian adalah tahapan pertama dalam formula AIDA. Artinya, langkah Anda berawal dari menarik perhatian calon pelanggan lebih dulu. Mereka harus menyadari keberadaan brand dan produk Anda.

Bagaimana caranya?

Sederhananya, konten Anda Harus menarik dan bisa memancing perhatian mereka. Titik.

Perlu kita garis bawahi juga, yang ingin kita tarik perhatiannya adalah mereka yang relevan dengan target market Anda. Jangan sampai salah sasaran. Untuk itu, Anda harus mengidentifikasi buyer persona target market Anda lebih dulu.

Dengan mengenali siapa mereka dan apa saja minat mereka, langkah selanjutnya adalah menciptakan konten yang menarik perhatian mereka. Konten menarik ini bisa saja berisi pesan yang kontradiktif, provokatif, atau informatif.

Tips menerapkan Attention :

  • Menggunakan headline copywriting menjual yang membuat penasaran
  • Video atau Gambar yang menarik perhatian
  • Tata letak konten yang tepat
  • Penggunaan jingle iklan yang menarik perhatian
  • Penempatan iklan billboard yang tepat

Contoh penerapan AIDA dalam konten marketing :

  • Siapa lagi yang omsetnya mau dibikin meroket?
  • Kalau wajah glowing gini, pasti suami tambah sayang sama kita kan?

Jika ingin menyelipkan humor atau meme, Anda juga bisa meniru konten hiburan KFC berikut ini :

Contoh penerapan Attention AIDA

Konten hiburan seperti ini adalah salah satu cara untuk menarik perhatian target market Anda. Pastikan relevan dengan target market Anda, ya! 

2. Interest

Setelah berhasil menarik perhatian, langkah selanjutnya adalah menarik minat calon pelanggan dengan membahas masalah yang mereka hadapi. Tentu saja, Anda perlu menggali lebih dulu permasalahan apa yang calon pelanggan Anda alami.

Dengan mengenali permasalahan mereka, Anda akan paham apa yang mereka butuhkan. Dalam banyak kasus, ada banyak orang yang tidak mengetahui atau tidak menyadari masalah yang mereka hadapi, sampai kita menjelaskannya. Artinya bisa jadi, kita akan menunjukkan pada target market tentang potensi masalah mereka.

Contohnya adalah konten marketing dari @finansialku_com yang mengupas tentang Dana Pendidikan Anak. Ada banyak orangtua yang tidak tahu cara mengelola dana untuk masa depan anak.

Konten ini bertujuan untuk mengedukasi calon konsumen jika ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Dengan mempersiapkan dana dengan baik, kekhawatiran tentang masa depan anak akan terasa sedikit teratasi.

Konten ini seperti membuka mata banyak orang dari masalah apa yang tidak mereka ketahui, kemudian menjadi tahu dan memikirkan hal- hal yang perlu mereka lakukan.

Tips dalam menggunakan Interest :

  • Sajikan informasi atau fakta
  • Statistik
  • Contoh studi kasus
  • Sampaikan kondisi idealnya
  • Alasan

Contoh penerapan Interest dalam AIDA :

  • Biaya pendidikan setiap tahun naik 12%, berapa yang harus kita persiapkan untuk kuliahnya nanti?
  • 300 orang sih bilang kalau mereka suka banget sama granola (sebut merek brand)
  • Terbukti efektif menurunkan berat badan sampai 15 kg dalam waktu kurang dari 30 hari

3. Desire

Setelah calon pelanggan menyadari tentang masalah yang akan mereka hadapi, Anda dapat beralih ke tahapan 3 dari formula AIDA.

Desire mirip dengan interest. Hanya saja, disini Anda berkesempatan untuk lebih memainkan emosi dan logika target market.

Tips dalam menerapkan langkah Desire :

  • Hindari tergesa- gesa menawarkan produk
  • Fokus pada manfaat, bukan fitur. Disini Anda akan menawarkan solusi, bukan langsung berjualan
  • Memancing emosi negatif dan memberi solusi

Apa bedanya fitur dan manfaat?

Ini adalah fitur :

  • Vitamin C konsentrasi 15%
  • 15mg L-Carnitine
  • 2mg vitamin B6
  • Komponen lengkap dengan 560 ml water tank dan 10 set sensor.

Jangan salah, dalam produk teknis seperti gadget atau motor, menginformasikan fitur sebagai spesifikasi memang penting. Tapi semua tidak ada artinya saat Anda lupa menonjolkan manfaat dari produk tersebut.

Sedangkan dalam banyak jenis produk lainnya, fitur bukan hal yang harus tampil dalam konten marketing. Tidak semua calon pelanggan ingin tahu. Manfaat adalah yang utama.

Contoh menginformasikan manfaat :

  • Dengan vitamin C berkonsentrasi tinggi, …. Bekerja optimal untuk meningkatkan produksi kolagen untuk membuat kulit lebih sehat dan kencang.
  • Dengan L-Carnitine, …. membantu Anda melindungi jantung, tulang, ginjal, otak dan sistem kekebalan tubuh. L-Carnitine juga melindungi ibu menyusui agar tetap bugar dan tidak kehilangan nutrisi.
  • Dengan visual dynamic navigation, Xiaomi Mijia 1C dapat menjangkau seluruh sudut rumah Anda, termasuk di bawah sofa dan kasur. Dalam hitungan menit, rumah Anda bersih tanpa harus repot nyapu dan ngepel sendiri.
Penerapan Desire dalam copywriting AIDA

Terlihat perbedaannya, bukan?

Tips lain dalam penerapan Desire adalah saat kita menggunakan emosi negatif dan memberikan solusi. Contohnya sering kita temui dalam iklan produk asuransi.

Iklan asuransi sering memainkan emosi negatif. Caranya dengan membuat target market memikirkan kemungkinan terburuk saat terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Emosi negatif ini mengarahkan target market untuk membuat perencanaan hidup yang lebih baik.. dengan produk asuransi.

4. Action

Wahhhh, tidak terasa Anda sudah mencapai tahap ini. Artinya, Anda sudah berhasil target market tertarik dan terkesan dengan produk Anda. Langkah selanjutnya, Anda perlu mengarahkan mereka untuk take action!

Apapun tindakan yang Anda inginkan dari calon pelanggan, optimalkan di bagian ini. Ini bisa berarti membeli produk, mendaftar, berlangganan email, atau chat otomatis ke WhatsApp.

Sederhananya, Anda akan menerapkan Call to Action atau CTA di tahapan ini.

Sesuai dengan fungsinya, Anda bisa menggunakan ajakan melakukan tindakan dengan kalimat persuasif dan dilengkapi dengan tombol CTA. Tombol ini bisa mengarah ke keranjang pembelian, form email atau chat WhatsApp.

Contoh kalimat Action dalam formula AIDA :

  • Slot Terbatas, Amankan Seat Anda Sekarang Juga!
  • Tambahkan ke Keranjang,
  • Isi alamat email untuk berlangganan,
  • dan sejenisnya
Call to Action Netflix
Try it Now, contoh CTA (call to action) di landing page Netflix

Contoh Iklan yang Menerapkan AIDA

Ada banyak iklan yang menerapkan AIDA untuk memaksimalkan konten promosi mereka. Salah satu contoh AIDA dapat Anda lihat dari konten marketing Ponds berikut ini :

Apa saja yang ada dalam iklan ini ?

  • A- Attention : Menarik perhatian target market dengan konten gif menarik, lengkap dengan how to– nya (tutorial melakukan produk)
  • I – Interest : Salah satu masalah wajah yang sering membuat galau adalah pori- pori lebar, karena membuat kotoran dan debu mudah masuk menyumbat pori- pori.
  • D – Desire : Mengatasi masalah pori- pori besar pada wajah sehingga bisa kulit terasa lebih bersih, sehat dan glowing.
  • A – Action : Memancing pengguna untuk meninggalkan komentar di konten mereka.

Kesimpulan

Iklan dan kontent marketing adalah media promosi yang populer dalam pemasaran. Namun, kampanye promosi apapun tidak akan maksimal jika tidak kita persiapkan dengan tepat dan efektif.

Formula AIDA adalah salah satu cara untuk memaksimalkan kampanye iklan menjadi lebih nendang. Menarik perhatian calon audiens, mengenali masalah mereka, menawarkan solusi dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan. Mana saja yang sudah Anda lakukan?

Selamat mempraktekkan ilmu copywriting ini ya! 🙂

Copywriter : Definisi, Alur Kerja, & Tips Menjadi Copywriter Handal

Copywriter : Definisi, Alur Kerja, & Tips Menjadi Copywriter Handal

Apakah kamu pernah mendengar istilah Copywriter? Yes, profesi yang satu ini memang semakin familiar di telinga kita. Yang seru lagi, di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan akan job desk copywriter kini semakin banyak lho.

Copywriter bukan hanya dibutuhkan oleh industri yang bergerak di bidang media dan kreatif. Bahkan untuk pemasaran secara umum, copywriter sangat dibutuhkan.

Apa itu Copywriter?

Copywriter adalah kata untuk mereferensikan mereka yang bekerja dalam bidang copywriting. Copywriting ini sendiri adalah aktivitas atau pekerjaan yang berkaitan dengan menyiapkan materi teks untuk kebutuhan publisitas.

Jadi, per definisi, copywriter adalah profesi menulis teks yang bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan sebuah produk atau jasa. Konteks mempromosikan dan memasarkan disini tidak terbatas pada iklan saja.

Karena dalam prakteknya, copywriter juga memuat konten untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya untuk media sosial agar bisa meningkatkan keterlibatan dengan pengguna, atau menciptakan konten press release dan informasi broadcast.

Apapun kemasannya, teks copy harus bersifat persuasif agar bisa mendorong adanya perubahan pandangan dari audiens. Copy yang bagus mempunyai kekuatan untuk membujuk penerimanya agar bisa melakukan tindakan dari informasi yang ia terima.

Deskripsi Pekerjaan Copywriter

Bekerja sebagai copywriter menuntut kreatifitas dan keterampilan khusus. Pasalnya, mereka dengan profesi ini harus mampu menyampaikan informasi yang berhasil membangkitkan rasa ingin tahu pembaca dan mendorong mereka melakukan sesuatu.

Secara ringkas, berikut ini adalah poin- poin untuk mendeskripsikan pekerjaan seorang copywriter :

1. Menyajikan Konten Iklan Kreatif

Karena berkaitan dengan iklan, sudah pasti profesi ini membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi. Seorang copywriter bukan hanya sekedar menulis informasi yang datar tentang brand atau keterangan produk, melainkan tulisan yang menggugah minat pembaca.

Dalam prakteknya, ada beberapa teknik copywriting yang sering penulis gunakan. Mulai dari copy storytelling, hingga covert selling. Atau bahkan dalam teknik penulisan promo paling sederhana sekalipun, seorang copywriter harus berhasil menyita perhatian pembaca.

Untuk bisa menjadi copywriter yang sukses, penulis dituntut menguasai product knowledge, sekaligus mempunyai pengetahuan yang luas. Dengan dua hal ini, maka konsep konten yang out of the box akan bisa bermunculan.

2. Cerdik dalam Melakukan Pengamatan

Sebelum menciptakan konten iklan, penting untuk copywriter melakukan observasi lebih dulu.Melalui observasi, konten akan lebih sesuai dengan sasaran dan segmen pasar yang ditarget.

Selain itu, observasi membantu penulis dalam membuat perencanaan konten, serta mengamati tren konten dari kompetitor.

3. Kamu Dituntut untuk Luwes Menjadi Siapapun

Sebagai copywriter, kamu tidak menulis sebagai dirimu. Tapi kamu menulis untuk brand yang berbeda- beda. Brand ini menuntut Anda untuk memahami perspektif audiens mereka.

Dengan begitu, Anda harus bisa memposisikan diri menjadi siapapun, sesuai kebutuhan klien. Entah itu seorang ibu rumah tangga yang khawatir dengan membengkaknya biaya rumah tangga, atau milenial yang haus akan pengakuan.

Dalam hal ini, biasanya penulis bisa menawarkan konsep yang ia miliki kepada klien, sesuai dengan brief yang sebelumnya mereka berikan. Seringkali ada klien yang punya banyak keinginan dan mempunyai ketentuan konten yang cukup rumit.

Disinilah tantangan seorang copywriter untuk bisa menghasilkan konten copy yang disukai klien, sekaligus bisa audiens terima dengan baik.

4. Luwes dalam Menggunakan Berbagai Media

Setiap platform mempunyai style yang berbeda dalam menampilkan konten copy. Style menulis konten untuk email marketing, sudah pasti berbeda dengan media sosial. Bahkan untuk setiap media sosial pun, pengemasannya bisa berbeda satu dan yang lainnya.

Misalnya saja saat menulis konten promosi untuk Twitter, penulis harus cerdik membuat konten ringkas yang menarik perhatian pembaca. Pasalnya, Twitter mempunyai keterbatasan dalam jumlah karakter yang diperbolehkan di platform mereka.

Sedangkan untuk Instagram, seorang copywriter harus bekerjasama dengan desainer grafis untuk mengkombinasikan konten copy dengan tampilan visual yang menarik.

Untuk memiliki keluwesan ilmu copywriting, penulis membutuhkan jam terbang dan kreatifitas yang tinggi.

Contoh copywriting Instagram

Alur Kerja Copywriter

Saat Anda menjalani profesi ini, ada beberapa langkah yang perlu Anda terapkan dalam pekerjaan :

1. Mempelajari Produk dan Layanan Klien

Untuk bisa membuat materi copy, penulis harus mempelajari produk dan layanan klien lebih dulu. Ada kalanya klien memberikan brief seputar produk dan layanan mereka.

Namun ada juga yang tidak memberi brief apapun, sehingga Anda perlu mempelajarinya sendiri. Jika memang berada dalam situasi ini, copywriter biasanya harus lebih aktif menggali informasi dari sisi klien.

2. Memahami Kebutuhan Audiens

Bukan hanya informasi produk dan jasa saja, namun seorang penulis copy juga perlu memahami kebutuhan audiens. Ingat, salah satu deskripsi pekerjaan ini menuntut Anda untuk bisa memposisikan diri menjadi siapa saja.

Dengan memposisikan diri sebagai audiens, Anda akan belajar bagaimana cara memahami kebutuhan audiens. Selanjutnya, tentu saja menyajikan konten yang menarik perhatian audiens tertarget.

3. Membuat Headline Konten yang Menggugah

Headline adalah bagian penting dari sebuah iklan dan konten promosi lainnya. Jika Anda berhasil membuat headline yang menggugah, konten Anda bisa disebut sudah setengah berhasil.

Di artikel sebelumnya, Panda sudah mengulas banyak tentang tips menciptakan headline. Anda bisa membacanya di artikel Panda : 60+ Contoh Headline Copywriting Super Lengkap dan Paling Menjual.

4. Konten Copy yang Berkualitas

Setelah headline, langkah selanjutnya adalah membuat copy konten yang berkualitas. Style tulisan seperti apa yang ingin penulis pakai, tentunya ini bergantung pada jenis audiens dan media yang penulis pakai.

Selain itu, copywriter juga tidak kaku terhadap anatomi konten. Artinya, ada konten yang terstruktur secara rapi dengan headline-subheadline-konten copy-call to action, namun ada juga konten yang langsung to the point pada konten copy langsung dan call to action.

Ini lah mengapa seorang penulis copy harus seseorang yang luwes dalam menciptakan konten promosi dan iklan.

Copy konten untuk Google Ads

5. Call to Action Persuasif

Langkah terakhir, saat semua konten sudah siap, jangan lupa untuk menutupnya dengan call to action persuasif. Call to action akan memaksimalkan konten copy karena mengarahkan audiens untuk mengambil langkah selanjutnya.

Tips Menjadi Copywriter Handal

Seperti yang kita ketahui bersama, menjadi seorang copywriter membutuhkan tingkat kreativitas dan soft skill penting lainnya. Bukan hal mudah, tapi juga bukan sulit jika kita semua mau belajar.

Ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk belajar menjadi seorang copywriter handal. Berikut adalah beberapa tips nya :

1. Selalu Mau Belajar dan Meningkatkan Wawasan

Untuk bisa melakukan pengamatan yang optimal dan luwes dalam menciptakan konten, seorang copywriter harus menjadi sosok pembelajar.

Dengan suka belajar dan meningkatkan wawasan, penulis akan mempunyai segudang referensi dalam merangkai kalimat- kalimat yang bisa menarik perhatian pembaca. Kebalikannya, jika tidak mau meningkatkan wawasan, penulis akan menghasilkan karya yang monoton dan berdampak pada kualitas hasil konten.

2. Mengikuti Trend

Copywriter juga perlu rajin mengikuti tren. Baik itu tren hits ala media sosial, atau tren konten. Selain itu, sesekali cobalah melihat konten dari kompetitor. Bukan untuk meniru mereka, namun untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan konten mereka.

3. Asah Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis adalah skill vital seorang copywriter. Tak peduli seberapa ahli kita, kita harus terus mengasah dan mengembangkan kemampuan menulis konten kita.

Misalnya saja, kita mencoba mengasah skill dengan membuat konten copy ala covert selling yang sedang hits saat ini. Kita juga bisa mengasah kemampuan menulis dengan sering membuat thread- thread singkat di media sosial.

4. Kerjasama yang Baik dengan Tim Kreatif

Dalam banyak bidang, seorang copywriter berjalan berdampingan dengan tim kreatif, seperti desainer grafis. Maka dari itu, bukan kemampuan teknis menulis saja, namun juga kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan tim kreatif.

Copywriter diharapkan bisa menuangkan ide- idenya dalam bentuk tulisan, serta mengajak tim kreatif berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang baik. Artinya, dari sisi teks dan gambar saling melengkapi agar konten terlihat hidup dan berbicara.

Kesimpulan

Copywriter adalah pekerjaan yang sangat menarik. Ada tantangan besar yang perlu Anda taklukkan berkali- kali. Jika menulis adalah passion Anda, cobalah menjadi copywriter.

Sebagai penutup artikel ini, Panda akan membagikan FAQ yang berkaitan dengan ulasan artikel ini :

Apa itu Copywriter?

Copywriter adalah kata untuk mereferensikan mereka yang bekerja dalam bidang copywriting, yaitu aktivitas atau pekerjaan yang berkaitan dengan menyiapkan materi teks untuk kebutuhan publisitas.

Bagaimana cara menjadi Copywriter yang handal?

Ada beberapa tips yang perlu Anda terapkan untuk bisa menjadi seorang copywriter yang handal.

Covert Selling : Pengertian, Contoh & Cara Membuatnya

Covert Selling : Pengertian, Contoh & Cara Membuatnya

Covert selling disebut menjadi magis baru dalam dunia marketing online. Bagaimana tidak, teknik ini adalah salah satu cara berjualan efektif karena membuat calon pembeli tidak merasa bahwa si seller sedang berjualan.

Sebagian besar dari kita mungkin paham, betapa tidak menyenangkannya saat setiap hari dijejali dengan aneka ragam produk toko online. Khususnya di media sosial, tempat dimana sebenarnya kiat ingin sedikit rehat dari melihat aneka promosi ala marketplace.

Namun kenyataannya, selalu saja ada orang yang mempromosikan produk mereka tak kenal tempat. Menyebalkan iya, dan membuat kita langsung skip.

Nah, disinilah mengapa Covert Selling menjadi begitu populer. Teknik ini berawal dari cerita betapa bosannya calon pembeli melihat begitu banyak promosi gencar yang tak mereka inginkan. Disisi lain, selling tetap harus berjalan.

Lantas bagaimana caranya agar calon pembeli kita tidak merasa terganggu dengan promosi kita? Bagaimana caranya agar mereka tidak langsung skip saat kita punya maksud untuk closing jualan kita?

Ini lah mengapa Panda akan mengulas tentang Covert Selling. Siap untuk membaca sampai selesai?

Apa itu Covert Selling?

Covert selling bisa diartikan sebagai penjualan terselubung. Secara harfiah, covert selling adalah teknik berjualan dengan memasukkan sebuah informasi yang berhubungan dengan penjualan secara sekilas, ke pikiran bawah sadar calon pembeli.

Karena terselubung maka teknik ini mengarahkan si seller untuk menjual, tapi tidak terlihat seperti sedang berjualan. Bahasa ngehits nya, ini adalah salah satu teknik marketing S3 Harvard,
hehehe

Yang menjadi sasaran disini adalah alam bawah sadar di calon pembeli. Itulah mengapa seorang seller disini akan mengarahkan calon pembeli melalui kalimat, informasi atau cerita yang tidak spesifik langsung ke produk.

Teknik covert selling ini banyak digunakan dalam dunia digital marketing, atau online marketing, terutama dalam bentuk status di media sosial.

Contoh ilustrasi gambar covert selling

Contoh Penerapan Covert Selling

Covert selling berbeda dengan hard selling yang cenderung mendorong seseorang berpikir logis dengan otak. Teknik ini cenderung soft selling, dengan membangkitkan perasaan, rasa ingin tahu, dan emosional pembaca.

Untuk lebih mudah memahaminya, simak contoh copywriting berikut ini.

Contoh Pertama :

“Yah Bun, T-Series baru saja mengeluarkan hijab edisi anak terbaru nih. Bahannya dijamin bagus dengan berbagai model cantik dan manis. Untuk Yah bUn yang mau order, silahkan chat WA di 0819xxxxxx ya.”

Contoh Kedua :

“Idola para bunda banget ini! Hijab edisi anak T-Series ini nggak nyangka langsung ludes dalam sehari. Seneng banget, tapi juga sedih karena banyak bunda yang nggak kebagian di PO pertama. Bismillah, semoga di PO selanjutnya bisa kebagian semua..”

Tujuannya sama- sama mempromosikan hijab edisi anak T-Series. Namun menurut Anda, mana yang lebih enak untuk dibaca dan membuat penasaran? Jawabannya sudah pasti yang kedua.

Selain contoh tersebut, coba amati beberapa contoh yang Panda sajikan di artikel ini :

Contoh Copywriting Covert Selling Produk Webinar

Gokil abis sih respon buat webinar akhir bulan nanti. Ternyata pesertanya juga banyak dari alumni webinar Saya sebelumnya. Kayaknya sih pada penasaran gara- gara materi dari webinar sebelumnya nendang dan daging abis, hahaha….

Semoga aja yang udah waiting list dari minggu kemarin kebagian semua. Dan semoga ilmu yang di-share nanti jadi berkah buat semuanya (Amin paling serius).

Contoh Copywriting Covert Selling Promo Tool

Berasa capek jadi berkah itu pas jaman cari follower instagram real dulu pake metode follow unfollow. Kayak dapet berkah luar biasa pas following, terus banyak yang follback. Berasa jadi Instagrammer paling beruntung, wkwkwkwk

Tapi capek nya sama konsistennya itu sebenernya warbiyasak juga. Pas sekarang udah pake tool otomatis ini, jadi berasa kalau yang dulu itu terlalu ngabisin waktu. Sekarang berasa kerja lebih efektif, dan follower nambahnya banyak terus setiap hari secara bertahap.

Ada yang mau dibisikin nggak nih tool yang lagi Saya pakai?

Contoh Copywriting Covert Selling Produk Skincare

Bahagianya cewek itu sebenarnya sederhana banget. Lagi jalan- jalan, eh ketemu temen lama. Dan dia keliatan pangling sama gue, “Bening amat lu sekarang, tambah cantik banget…”

Dalam hati gue bilang, “Iya lah… sekarang kan udah melek skin care. Pinter milih skin care jadi bikin gue nggak bulukan lagi kayak jaman baheula. Wkwkwkwk”

Contoh di atas adalah covert selling dalam format copywriting yang cenderung pendek ya. Anda juga bisa mengemasnya dalam versi panjang atau story telling seperti dalam artikel : Cara Menciptakan Konten Copywriting Storytelling yang Nendang dan Menjual.

Atau Anda yang punya contoh lain lagi? Boleh share di kolom komentar Panda ya 🙂

Komponen dalam Covert Selling

Covert Selling cukup mudah dipahami setelah mengintip contoh diatas. Selanjutnya, untuk bisa menciptakan konten Covert Selling yang baik, Anda perlu mengenal komponen penting dalam Covert Selling.

Komponen ini lah yang membantu Anda menciptakan konten jualan yang tidak terlihat langsung, namun ampuh mempengaruhi alam bawah sadar calon pembeli. Apa saja? Mari kita simak bersama tiga poin penting tersebut.

1. Curiosity (Membangkitkan Rasa Penasaran)

Kunci penting dalam memainkan Covert Selling adalah membangkitkan Rasa Penasaran untuk mereka yang membaca (konten teks), melihat (video), atau mendengarkan (audio, podcast, dsb) konten Anda.

Anda perlu membuat konten yang meningkatkan jiwa kepo pembaca sehingga mereka ingin bertanya atau mencari tahu tentang apa yang Anda bicarakan.

Misalnya dalam contoh covert selling di atas, konten tersebut memancing pembaca untuk bertanya atau mencari tahu tentang produk itu, meski kontennya tidak secara gamblang membicarakan tentang produk.

Pembaca akan bertanya- tanya, tool apa sih yang kerjanya efektif itu dibanding cara manual selama ini? Eh, emang itu webinar apaan sih yang materinya daging banget? Atau skin care apa ya yang sehat buat kulit dan memberi manfaat maksimal?

Konten ini membuat audiens mendapat gambaran tentang benefit dan kelebihan suatu produk. Selanjutnya, karena penasaran, mereka akan mencari tahu tentang produk itu, atau bahkan langsung bertanya lewat kolom komentar atau pesan inbox.

Anda bisa menebak ending nya, bukan? Yes, peluang closing lebih besar!

2. Ambiguity (Bermakna Ganda)

Poin penting selanjutnya dalam Covert Selling adalah membangun konten bermakna ganda atau ambiguitas. Artinya, pembaca satu dan yang lainnya, bisa mempunyai persepsi berbeda dalam menelaah konten Anda.

Anda tidak perlu repot- repot memikirkan seperti apa persepsi untuk pembaca.
Highlight nya, ini harus mengarahkan alam bawah sadar mereka ke persepsi positif terhadap konten dan produk Anda.

Misalnya untuk webinar tadi, persepsi mungkin terbagi ke beberapa hal. Yang pertama, materi webinar adalah daging dan bermanfaat. Kedua, harus cepat- cepat join waiting list agar kebagian.

Contoh lain :

Baru launching, udah ludes terjual. Gokil emang tool yang satu ini!

Nah, disini ada kata- kata yang mengandung ambiguitas atau bahkan satu frase kalimat. Sudah ludes terjual bisa menimbulkan persepsi semua produk habis terjual atau terjual dalam banyak satuan. Bisa 50 pcs, 100 pcs atau lebih, tidak ada angka pasti.

Gokil emang tool yang satu ini, mengisyaratkan jika tool bekerja dengan sangat efektif atau sangat cepat atau sangat maksimal.

3. Emotionally (Membangkitkan Emosi/ Perasaan)

Selain mengandung dua hal di atas, poin ini juga tidak boleh terlewatkan. Karena konten dalam covert selling harus bisa membangkitkan emosi dari calon pembeli. Saat mereka menyimak konten, emosi mereka akan ikut muncul ke permukaan.

Untuk memenuhi poin ini, Anda bisa mengkombinasikan copywriting Covert Selling dan Storytelling. Buatlah cerita menarik, bisa singkat atau sedikit lebih panjang, yang membuat emosi pembaca tersentuh.

Anda bisa melihat contoh copywriting covert selling berikut ini :

“Saya dulu memang paling ogah- ogahan ikut webinar marketing. Alasannya klasik sih, takut kecele. Karena dulu banget pernah 1-2 kali join, ehhh materinya biasa aja dong. Yang ada gue malah ngrundel di belakang : ‘Ini mah gue juga pernah baca di Google’.

Parahnya lagi, cara trainer nya nyampein juga kurang berkesan buat gue. Yang ada baru setengah jam, gue udah ngantuk berat. Ada yang senasib nggak disini?
Hahahaha

Sejak itu sih gue mau ikut webinar berbayar lagi udah males duluan. Atau kalau nggak, ya gue bakal selektif banget. Kalau penasaran buat ikutan, biasanya gue survey ke temen- temen dulu. Kenal nggak nih sama tutor ini, pernah ikut nggak, bagus nggak webinar nya.

Makanya waktu itu gue bela- belain join webinar Facebook Ads Mastery nya mas Anang. Dan bener, materinya nendang abis! Gokilnya lagi sih, langsung praktek juga selama webinar berlangsung.

Jadi kita bisa tau settingan yang bener itu kayak apa, dan kesalahan yang gue atau peserta lainnya lakuin, langsung ketauan dan kebuka semua!
Damn!

Langsung mbatin sih,
ooooo ternyata ini yang bikin iklan gue nggak maksimal, tapi budget nya boncos terus. Kayak gini nih, baru webinar yang bener, wkwkwk

Kalau minggu depan sih webinar nya mas Anang ada Marketplace Mastery. Penasaran banget kalau webinar nya bakal sebagus webinar yang pertama. Dapet ilmu daging yang langsung bisa dipraktekin dan langsung ngefek ke peningkatan omset gue sampai 300%.


Yes, 300%. Gokil abis emang!

Habis ini langsung
otw buat join, ah! Takut nggak kebagian seat gue, wkwkwk

Dalam konten tersebut, Panda sengaja menambahkan kata- kata yang mempunyai penekanan untuk membangkitkan emosi pembaca. Misalnya penggunaan kata ‘Damn’, ‘Saya dulu memang paling ogah- ogahan’, ‘langsung ngefek ke peningkatan omset gue’, ‘parahnya lagi’, dan yang lainnya.

Strategi Menyusun Copywriting Covert Selling yang Ciamik

Contohnya sudah, tekniknya sudah. Kira- kira apalagi yang belum?

Ohh, tentu saja, Panda akan menyisipkan sedikit tips untuk menyusun copywriting Covert Selling yang ciamik. Jadi, setelah membaca artikel Panda ini, Anda langsung bisa praktek membuat konten Covert Selling yang ampuh dan efektif.

1. Berikan Gambaran Masalah

Untuk bisa menarik perhatian audiens, Anda perlu memberi gambaran tentang masalah yang sedang Anda hadapi. Angle nya, masalah ini mungkin akan sama dengan masalah kebanyakan orang atau membuat mereka penasaran.

Misalnya saja, Anda memberikan gambaran masalah sebelum menggunakan produk. Dalam hal skincare misalnya, gambaran masalah kulit bisa menjadi angle yang baik dalam menghasilkan konten covert selling.

Atau bisa juga, masalah kesulitan membeli produk karena produknya sangat laris. Mau tidak mau, audiens akan merasa bahwa produk yang Anda bicarakan adalah produk berkualitas. Produk itu juga langka, dan mereka harus bergegas agar tidak kehabisan.

2. Informasi Metrik untuk Social Proof

Menginformasikan statistik atau angka juga menjadi salah satu teknik yang bisa Anda gunakan dalam Covert Selling. Mengapa?

Karena angka adalah data dan fakta yang bisa meningkatkan social proof dalam penawaran Anda. Dan sudah pasti, audiens akan terdorong untuk melakukan pembelian karena bukti sosial yang Anda informasikan.

Contohnya bisa Anda lihat dalam point Emotionally tadi. Disitu dengan sengaja menceritakan bahwa setelah mengikuti webinar si A, penulis mengalami peningkatan omset 300%. Tentu saja ini angka yang menggoda, bukan?

3. Kombinasi Cerita dan Gambar

Jangan lupa, Anda perlu menyisipkan konten visual untuk membuat konten Anda menarik. Karena covert selling adalah menjual secara terselubung, maka gambar sebenarnya bisa bersifat sebagai pemanis, atau sesuatu yang membuat penasaran.

Khusus untuk penjualan tool atau webinar yang meningkatkan kesuksesan, Anda mungkin bisa memberikan gambar visual berupa packing ratusan produk. Atau bisa juga gambar tertawa atau ekspresi kepuasan karena mendapatkan benefit yang luar biasa.

Gambar akan lebih efektif jika bisa memenuhi 3 komponen Covert Selling seperti penjelasan di atas.

Contoh copywriting hijab

4. Copywriting yang Menarik

Semua strategi yang dijabarkan dalam artikel Panda ini akan efektif saat diramu dengan teknik copywriting yang tepat. Artinya, secara keseluruhan, Anda harus memastikan bahwa konten Anda mudah untuk dicerna dan menyenangkan untuk dibaca.

Setelah memastikan hal ini, Anda bisa mulai memposting konten Covert Selling Anda untuk menghasilkan lebih banyak penjualan yang efektif. Siap untuk take action?

Kesimpulan

Covert selling adalah teknik penjualan yang sangat efektif. Dengan menjual secara terselubung dan langsung mengarah ke alam bawah sadar pembeli, penjualan menjadi lebih efektif.

Anda akan terhindar dari orang- orang yang langsung skip ketika melihat konten jualan. Sebaliknya, mereka akan tertarik untuk membaca konten lebih dulu dan menarik mereka untuk penasaran dengan penjelasan Anda.

Last but not least, perlu diingat juga bahwa dalam Covert Selling tidak ada
call to action (CTA) langsung, seperti kata- kata “BELI SEKARANG”. Pasalnya, metode ini fokus untuk menarik audiens tanpa memaksa mereka menerima penawaran.

Sebagai penutup, Panda akan memberikan resume FAQ yang berkaitan dengan artikel Covert Selling ini :

Apa itu Covert Selling?

Covert selling ini adalah teknik berjualan terselubung dengan memasukkan sebuah informasi yang berhubungan dengan penjualan secara sekilas, ke pikiran bawah sadar calon pembeli.

Bagaimana cara membuat copywriting covert selling?

Ada beberapa cara dalam membuat copywriting covert selling. Di artikel Panda ini, Anda bisa menyimak cara membuat konten covert selling dengan 3 komponen utama dan 4 strategi dalam membuat copywriting covert selling.

Bagaimana contoh covert selling?

Ada beberapa contoh covert selling yang bisa langsung Anda copas dari artikel Panda. Yang pertama adalah copywriting covert selling pendek secara umum, kemudian ada contoh copywriting webinar, berjualan tool, dan skin care.

Cara Menciptakan Konten Copywriting Storytelling yang Nendang dan Menjual

Cara Menciptakan Konten Copywriting Storytelling yang Nendang dan Menjual

Storytelling dalam copywriting sudha banyak diterapkan oleh para internet marketer dalam mengemas konten mereka. Alasannya sederhana, jenis konten ini sangat mudah menghipnotis pembacanya!

Dan mungkin tanpa sadar, kita sendiri sudah dijejali dengan puluhan bahkan ratusan konten storytelling setiap harinya. Karena metode yang digunakan sangat smooth dan mengalir, meski sadar bahwa ujung- ujungnya kita dijejali dengan jualan, kita bisa lebih menerimanya.

Berbeda dengan konten hard selling yang lebih to the point, cenderung membuat kita skeptis atau segera klik skip saat merasa tidak senada dengan kebutuhan kita. Storytelling mengarahkan kita untuk mendengarkan dan menikmati alurnya lebih dulu.

Apa itu Copywriting Storytelling?

Dalam strategi marketing, ada banyak teknik copywriting yang digunakan untuk memaksimalkan sebuah konten penjualan. Salah satu yang populer karena daya magisnya adalah teknik storytelling.

Pengertian storytelling dalam copywriting ini sendiri adalah teknik penyampaian sebuah informasi dengan cerita yang menarik, mengalir, dan membangkitkan perasaan pembaca. Teknik ini membuat pembaca merasa terlibat secara emosional, dan mendorong mereka untuk mau mengenal lebih dalam atau melakukan tindakan lebih jauh.

Storytelling disebut sebagai pendekatan yang paling halus kepada audiens karena pembaca tidak dijejali informasi produk secara berlebihan. Misalnya saja manfaat produk dan hasil penggunaan yang dikemas secara hiperbola.

Sebaliknya, manfaat, edukasi dan fitur dikemas secara menarik dan mengalir. Tidak ada kesan memaksa di dalamnya.

Mengapa Menggunakan Teknik Storytelling?

Dari sekian banyak teknik marketing dan copywriting, mengapa menggunakan teknik story telling? Tentu karena ada banyak manfaat yang diperoleh.

Setidaknya ini lah beberapa alasan orang- orang menggunakan teknik story telling :

1. Teknik S3 Marketing Harvard

Pernahkah Anda merasa tertipu dengan sebuah konten di media sosial yang sangat menarik dan membuat penasaran, tapi ternyata ujungnya adalah menginformasikan sebuah produk?

Well, sebenarnya storytelling bukan berarti harus dengan teknik seperti itu. Namun, ini salah satu praktek yang umum digunakan dan mendapat label sebagai teknik S3 Marketing Harvard, hehehe….

Pembaca tentu tidak menduga kalau ending dari cerita yang mereka baca ternyata berujung pada promosi sebuah produk.

2. Iklan Tampil Beda

Untuk jenis cold audience, iklan hard selling kerap dianggap sebagai sesuatu yang tidak menarik. Mereka bahkan menolak untuk mengenal terlebih dulu. Ini tentu sangat disayangkan.

Sebaliknya, konsep bercerita dalam konten akan membawa nuansa yang berbeda. Pembaca tidak merasa seperti sedang disuguhkan iklan. Pendekatan ini membuat iklan tampil beda dan bisa menjangkau lebih banyak audiens.

3. Pendekatan Terbaik untuk Audiens

Konten storytelling dianggap mempunyai pendekatan terbaik karena membuat audiens lebih fokus. Dalam sebuah cerita yang bagus, perhatian audiens akan terfokus pada apa yang sedang diceritakan.

Selain itu, dengan angle yang menarik, jenis konten yang dibuat akan lebih menarik perhatian pembaca dibandingkan jenis promosi hard selling. Dengan begitu, konten ini akan menghasilkan tingkat interaksi yang tinggi.

Teknik Menciptakan Konten Storytelling

Setelah memahami apa itu konten story telling dan manfaatnya, Panda akan mengulas lebih lanjut teknik dalam membuat jenis konten yang satu ini. Dengan mengenal beberapa teknik ini, maka akan lebih mudah untuk kita menciptakan konten ini.

1. Teknik The Mountain

Teknik The Mountain digunakan saat Anda membuat konten yang panjang. Teknik ini biasanya dipakai dalam pembuatan skenario film, novel, atau cerpen.

Cerita diawali dengan pengenalan karakter, konflik, puncak konflik, dan diakhiri dengan solusi. Teknik ini cocok jika Anda memperkenalkan produk baru.

Dalam copywriting produk, teknik ini bisa diterapkan saat Anda membuat konten di media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Dalam caption yang sedikit panjang, atau konten visual storytelling (cerita bergambar), ini akan menjadi konten yang unik dan menarik perhatian pembaca.

2. Teknik False Start

Teknik false start diawali dengan menceritakan pengalaman yang kurang menyenangkan tentang kesalahan- kesalahan seseorang. Dari cerita awal tersebut, cerita akan dilanjutkan dengan menunjukkan cara memperbaiki kesalahan.

Teknik ini sangat baik untuk mencoba mengubah perspektif audiens tentang produk tertentu. Contohnya adalah produk yang awalnya kurang baik, padahal sebenarnya bermanfaat, berkualitas dan dibutuhkan.

3. Teknik Monomyth

Teknik yang satu ini dipopulerkan oleh Joseph Campbell dengan menekankan pada hero’s journey alias perjalanan seorang pahlawan. Ia menggambarkan tentang perjalanan sulit seorang pahlawan hingga sukses mencapai tujuannya.

Teknik dalam membangun cerita ini adalah dengan menciptakan konten- konten yang menginspirasi pembaca tentang sebuah perjuangan seseorang hingga meraih happy ending.

4. Teknik Sparklines

Teknik Sparklines menjadi populer sejak dipakai Steve Jobs saat memperkenalkan iPhone pada 2007. Teknik ini menceritakan perbedaan yang terjadi sekarang dengan harapan yang diinginkan, serta langkah apa yang perlu dilakukan.

Saat dikemas dengan seksama, teknik ini akan sangat efektif dalam mempengaruhi perasaan audiens sehingga mau mengikuti solusi yang diberikan.

Tips Menciptakan Konten Story Telling yang Menjual

Dari keempat teknik tersebut, Anda bisa menggunakan berbagai angle cerita tersendiri. Berikut ini adalah beberapa tips bercerita yang bisa Anda gunakan :

1. Menanyakan Sesuatu

Jika sedang minim ide, melempar pertanyaan ke audiens bisa mengembangkan angle cerita baru. Misalnya saja saat berjualan hijab atau produk fashion, kita bisa mulai menanyakan warna kesukaan atau style yang membuat nyaman.

Contohnya bisa seperti ini (dilengkapi dengan gambar yang eye catching)

Contoh copywriting hijab

Lebih suka digodain warna tosca apa dusty nih?

Dua warna cantik ini memang lagi ngehits. Kemarin baru launching 1000 pcs, ehhh langsung ludes nggak sampai seminggu. Mana belum sempat ngiklan lagi >.<

Kira- kira kalau Raisa mau restock dua warna ini lagi, kamu lebih suka dalam model pashmina apa hijab segitiga? Apa mau nya dua- duanya?
Hehehe….

Tapi
restock nya juga nggak banyak- banyak sih rencananya. Kalau kamu nggak mau kehabisan atau takut harus nunggu PO kloter kedua yang entah kapan dibuka lagi, cuss langsung kontak admin kita ya 🙂

2. Cerita Tentang Orang Lain

Cerita tentang orang lain juga bisa menjadi ide menarik untuk konsep copy storytelling. Entah itu tentang kepribadian orang tersebut, cerita sedih, atau cerita inspiratif.

Contohnya bisa seperti ini (gambar nya bisa random, atau yang memancing rasa penasaran) :

Bapak kos gue itu orangnya nyentrik banget. Setiap hari ada aja hal aneh yang dilakuin atau omongan lucu yang bikin kita geli dan geleng- geleng kepala.

Contohnya pas kemarin nih. Udah tau musim hujan dan prediksi bakal hujan deres kayak kemarin, disuruh bawa jas hujan, susah bener. Kalau kata si Ibu kos, si bapak ini sok- sok an kebal sama hujan. Katanya laki itu nggak takut hujan, apalagi cuma hujan aer. Dan bener dong, malemnya langsung masuk angin,
hahahaha

Anak- anak kos itu penasaran kenapa si bapak nggak mau bawa jas hujan. Ternyata pas kita tanyain, dia males pake jas hujan gara- gara jas hujannya bikin dia kayak kelelawar, nggak kece,
wkwkwk

Nggak tau dia kalau udah ada jas hujan terpisah celana dan baju yang enak banget dipake kayak punya gue. Terus keliatan simpel juga, dan aman buat pengemudi motor karena nggak bakal nyangkut di kendaraan.

Pas tau gini, si bapak kos langsung deh gue tunjukin toko jas hujan Felix Store. Cuss langsung order nggak pake lama karena kualitasnya udah kebukti.

3. Pengalaman Pribadi

Punya pengalaman pribadi atau ngaku- ngaku itu pengalaman pribadi? Dua- duanya bisa menjadi konten marketing yang menarik perhatian calon pembeli.

Contohnya begini :

Semalem berasa diingetin dan ditampar keras- keras. Gara- garanya pas ketemu temen lama gue ngeluh kalau bisnis lagi carut marut dan gue bilang ke temen kalau memang rata- rata bisnis lagi down.

Kata temen gue, omongan gue itu justru jadi
excuse yang bikin gue punya seribu alasan buat nggak memperbaiki keadaan. Bener juga sih!

Terus akhirnya dia suruh gue baca buku “The Outward Mindset”. Dan baru sampe di halaman sepuluh, gue berasa ketampar banget! Ternyata salah satu alasan gue nggak maju- maju, ya diri gue sendiri.
Damn, malu banget!

Buku ini gila banget sih bagusnya. Kalau mau ikut ketampar juga kayak Saya, bisa order disini langsung : ….. 

4. Opini

Pendapat tentang sebuah topik juga bisa menjadi awalan cerita yang menarik. Saat kita punya opini tentang sesuatu yang lagi hits, yuk jadiin konten marketing. Tapi berhati- hatilah jika ini berkaitan dengan politik atau isu- isu sensitif di masyarakat ya.

Contohnya seperti ini (misalnya saat ngehits isu acara reality show Masterchef adalah settingan) :

Bikin konten storytelling yang sedang hits dengan topik Masterchef Sesion 5

Masterchef settingan?

Gue sih udah tau dari dulu! Paling kerasa banget pas si Anu tiba- tiba masuk ke Pressure Test, padahal ada yang masakannya lebih ancur dari dia! Gokil banget sih menurut gue!

Kalau mau yang gokil, tapi nggak settingan sih mending langsung ke instagram @tolelelele. Promo nambah nasi nya sepuasnya asli nggak pake setting menyeting. Cuss ah nggak pake lama :v


(Disclaimer : ini bukan berarti tim Penulis Panda percaya dengan isu Masterchef settingan ya, ini hanya contoh konten semata 😀
Dalam beberapa kesempatan, salah satu juri Masterchef, Chef Arnold menyatakan kalau Masterchef ‘memang settingan’, karena kalau nggak disetting (staff teknis, flow acara,dsb), ya nggak bakal jadi acara yang layak untuk ditampilkan di publik.)

5. Permainan Emosi

Permainan emosi seperti cerita mengharukan atau menginspirasi juga bisa menjadi cerita menarik untuk konten marketing. Yang perlu diperhatikan, jangan sampai terseret ke jenis konten hoax murahan yang dulu sempat ngehits di media sosial (Tau kan konten bernada minta Amin kan? hehehe…)

Contohnya seperti ini :

Pengen nangis sejadi- jadinya >.<

Bukannya lebay sih, tapi beneran sedih udah nungguin jam open PO nya, eh masih nggak kebagian juga gara- gara sistem cepet- cepetan. Perasaan udah berusaha cepet juga, udah siapin dua HP juga buat checkout!

Semoga aja di open PO minggu depan tetep kebagian slot. Gue tungguin banget 10 Oktober nanti. Bakal nangis banget kalau sampai kehabisan lagi 🙁

Sampai disini sudah cukup mendapat ide?

Ide lain yang bisa digunakan antara lain :

  • Kejadian di sekitar
  • Membicarakan masalah

Kesimpulan

Selain dari sisi eksekusi konsep, yang perlu diperhatikan adalah split test dari angle cerita berbeda untuk bisa dianalisa. Dalam beberapa kali percobaan, Anda akan bisa menilai angle mana yang paling efektif dalam menghasilkan engagement dan penjualan.

Sebagai penutup dari artikel ini, Panda akan menampilkan resume FAQ yang sering muncul berkaitan dengan topik Storytelling :

Apa itu storytelling dalam copywriting?

Storytelling dalam copywriting yaitu teknik penyampaian sebuah informasi dengan cerita yang menarik, mengalir, dan membangkitkan perasaan pembaca.

Kenapa sih teknik storytelling sangat populer? Apa manfaat konten story telling?

Konten story telling mempunyai pendekatan terbaik kepada audiens melalui cerita yang membangkitan perasaan. Berbeda dengan konten yang terang- terangan hard selling, story telling akan lebih mudah mengarahkan audiens untuk menerima informasi produk, dan bahkan mengarahkan mereka hingga melakukan tindakan tertentu.

Ada banyak manfaat lain dari konten story telling yang dikupas lebih lanjut di artikel ini.

Bagaimana cara membuat konten story telling yang menjual?

Ada beberapa teknik dan tips dalam membuat konten story telling untuk tujuan marketing. Dari sisi teknik, setidaknya ada 4 teknik yang dapat Anda gunakan. Sedangkan untuk tips, ada 5 tips dengan contoh langsung yang bisa Anda contek habis dari artikel PandaGila.com yang satu ini.

8 Jurus Jitu Membuat Deskripsi Produk yang Efektif dan Menjual

8 Jurus Jitu Membuat Deskripsi Produk yang Efektif dan Menjual

Bicara tentang berjualan secara online, deskripsi produk adalah bagian penting yang perlu kita optimalkan untuk meningkatkan penjualan. Dengan menulis deskripsi produk yang baik, kita akan berhasil meyakinkan calon pembeli untuk segera melakukan pembelian.

Ya, deskripsi produk memang salah satu pemicu seseorang memencet button Call to Action. Itulah mengapa selain kualitas produk yang baik, menciptakan deskripsi produk yang efektif dan menarik juga sangat penting.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya membuat deskripsi produk yang efektif?

Di artikel kali ini, Panda akan menyajikan beberapa tips untuk menciptakan deskripsi produk yang menarik perhatian, efektif, sekaligus bisa meyakinkan pembeli.

Menciptakan Deskripsi Produk yang Menjual

Deskripsi produk adalah cara yang digunakan penjual untuk menjelaskan tentang sebuah produk. Mulai dari spesifikasi produk, kelebihan, cara penggunaan, dan atribut lain dari produk itu sendiri.

Deskripsi produk ada yang ditulis dalam penjelasan yang panjang. Ada juga yang padat dan ringkas. Apapun itu, deskripsi produk harus dikemas untuk memudahkan arus informasi ke calon pembeli, sekaligus meyakinkan mereka untuk membeli produk.

Berikut ini adalah beberapa tips dari Panda dalam membuat deskripsi produk yang menarik dan efektif :

1. Kenali Target Konsumen

Untuk bisa menulis deskripsi produk yang baik, penting untuk mengenali siapa target konsumen Anda. Anda mengawalinya dengan memahami apa itu buyer persona.

Dalam berbagai literasi, buyer persona sering didefinisikan sebagai representasi dari pembeli ideal produk Anda. Untuk ini, penjual perlu mengenali apa yang menjadi minat calon pembeli, apa yang mereka butuhkan, serta seberapa sering mereka mengunjungi website atau media sosial Anda.

Selain itu, calon penjual juga perlu mengerti gaya bahasa yang digunakan untuk membangun komunikasi dengan mereka. Gaya bahasa ini biasanya akan disesuaikan dengan usia target konsumen, atau brand image yang ingin diciptakan di mata konsumen.

Misalnya untuk deskripsi produk ala KopiKenangan.id di bawah ini. Mereka menyajikan deskripsi produk yang dikemas sederhana, ringan, dan tetap asyik dicerna.


Style mereka ini memang sengaja disesuaikan dengan target market mereka yang sebagian besar adalah generasi milenial dan gen Z yang energik dan kekinian. Selain itu, brand kopi kekinian ini juga punya nama- nama produk unik dan sangat milenial untuk setiap produk miliknya.

Deskripsi Produk Milenial ala Kopi Kenangan

Contek nggak nih strateginya?

2. Tonjolkan Keunggulan Produk

Penggunaan kata- kata yang gaul dan asyik memang menjadi ide yang menarik. Namun jangan sampai lupa untuk menonjolkan keunggulan atau manfaat produk. Jika tidak, deskripsi bisa terkesan sebagai info yang sia- sia.

Jadi, saat menggunakan gaya bahasa yang sudah dipilih, jangan lupa untuk selalu menyisipkan manfaat dari produk yang Anda jual.

Misalnya dalam marketplace, produk dengan informasi deskripsi yang menonjolkan keunggulan produk akan berpotensi lebih ‘menjual’ dibandingkan produk dengan deskripsi apa adanya.

3. Beri Sentuhan Emosional

Sentuhan emosional adalah pendekatan terbaik untuk mendorong calon pembeli memencet button call to action. Jadi selain menginformasikan fitur dan spesifikasi produk, berikanlah sedikit sentuhan emosional untuk membuat calon pembeli lebih tergerak.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberi sentuhan emosional pada deskripsi produk. Salah satunya adalah dengan teknik story telling.

Dengan teknik ini, Anda seolah- olah sedang menceritakan sesuatu. Yang entah bagaimana akhirnya mengerucut tentang bagaimana sebuah produk telah membantu mengatasi masalah atau membuat Anda begitu senang.

Dengan cara bercerita, Anda akan membawa pembaca terhanyut dengan informasi yang disampaikan, sekaligus membangkitkan emosi mereka. Mereka akan mudah menelaah informasi produk meskipun pada akhirnya tahu bahwa ujung- ujungnya adalah sedang jualan,
hehehe….

Contohnya bisa dilihat di deskripsi produk yang satu ini :

Contoh Deskripsi Produk Konsep Story Telling

Anda juga bisa membuatnya sendiri. Bisa berawal dari menanyakan sesuatu ke audiens atau langsung bercerita tentang suatu kejadian. Bisa? Pasti dong!

4. Gunakan Gaya Bahasa Natural

Pernahkah Anda membaca sebuah konten translate-an yang terkesan bahasa robot dan dipaksakan? Tidak menyenangkan rasanya, bukan?

Hal yang sama juga terjadi saat Anda menggunakan bahasa yang dipaksakan pada konten produk. Calon customer mungkin dengan mudah menebak, informasi produk ini dibuat asal copas atau menyontek dari orang lain.

Meski sederhana, menggunakan gaya bahasa natural akan membuat informasi mudah dicerna. Hindari asal copas, hanya modal translate, atau penjelasan berbelit- belit tanpa arah yang membuat calon pembeli kabur.

5. Gunakan Kombinasi Kosakata yang Variatif

Menggunakan kata- kata yang sama secara berulang akan membuat deskripsi produk terlihat monoton dan membosankan. Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk menggunakan variasi kosakata.

Misalnya saja saat Anda mempromosikan produk skin care. Anda bisa menggunakan kombinasi kata blackhead dan komedo dalam satu deskripsi. Bisa juga menggunakan kata glowing dan cantik bersinar dalam satu caption foto produk.

6. Deskripsi Detail & Teknis, Seberapa Jauh Diperlukan?

Beberapa produk membutuhkan penjelasan teknis yang detail, dan beberapa tidak perlu. Sebagai penjual, Anda perlu mengetahui detail apa saja yang perlu diinformasikan kepada customer.

Misalnya saja saat menjual produk fashion. Maka deskripsi teknis hanya perlu seputar bahan, ukuran, dan ketersediaan warna. Saat berjualan skincare, selain manfaat, akan lebih efektif untuk menonjolkan bahwa skin care tidak mengandung bahan berbahaya dan sudah BPOM.

Namun jika Anda berjualan tentang produk handmade, produk yang custom atau produk unik, Anda perlu lebih detail dalam menjelaskan produk. Contohnya bisa Anda lihat di caption produk Kadonesia ini :

Contoh produk dengan deskripsi teknis

Penjelasan detail juga mencakup apa saja yang termasuk dalam pembelian, terutama jika foto menggunakan ornamen tambahan.

7. Optimalkan Kata Kunci di Deskripsi dan Hashtag

Menyisipkan kata kunci pada deskripsi punya arti yang sangat penting. Tindakan ini akan memudahkan calon pembeli untuk menemukan produk karena konten berpotensi muncul di mesin pencari, apapun platform yang Anda gunakan.

Entah itu di media sosial, website sendiri atau marketplace, gunakan lah kata kunci yang relevan dengan produk. Untuk best practice nya, Anda bisa melakukan
riset kata kunci terlebih dulu untuk mengetahui kata kunci populer dan mengenali kompetisinya.

Sedangkan untuk media sosial, jangan lupa untuk memaksimalkan kata kunci dalam penggunaan hashtag. Hashtag ini lah yang akan mengarahkan calon pembeli untuk menemukan produk Anda di media sosial.

8. Pastikan Teks Deskripsi Mudah Di-skimming

Tidak semua pengunjung adalah pembaca yang baik. Faktanya, rata- rata pengunjung hanya membaca 16 persen dari keseluruhan konten website. Berkaitan dengan produk, mereka biasanya akan membaca sekilas dan dengan cepat informasi yang dibutuhkan.

Itulah mengapa Anda perlu membuat teks deskripsi yang efektif dan mudah dicerna. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan :

  • Hindari menumpuk kalimat- kalimat panjang dalam satu paragraf.
  • Gunakan font size yang berbeda antara judul dan deskripsi. Font untuk judul idealnya berukuran lebih besar, dan font untuk paragraf berukuran lebih kecil. Jika format deskripsi tidak mendukung, manfaatkan penggunaan huruf kapital, cetak tebal, atau emoticon.
  • Buat paragraf ringkas dan berikan ruang atau white space antar satu paragraf dan yang lainnya.
  • Gunakan bullet & numbering untuk memperjelas deskripsi antar point.

Kesimpulan

Membuat deskripsi untuk produk memang bukan hal yang benar- benar sulit. Karena dengan mempelajari berbagai teknik di atas, Anda sudah bisa menghasilkan deskripsi yang baik, efektif, menarik, dan tentu saja menjual.

Untuk implementasinya, Anda harus bisa mengidentifikasi persona buyer dan juga memahami jenis produk yang Anda jual. Selanjutnya, Anda bisa menciptakan informasi produk yang bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan calon pembeli.

Di akhir artikel ini, Panda akan memberikan resume yang berkaitan dengan artikel ini.

Apa yang dimaksud dengan Deskripsi Produk?

Deskripsi produk adalah informasi seputar produk yang meliputi fitur dan spesifikasi, kelebihan, cara penggunaan, hingga atribut lain dari produk itu sendiri.

Bagaimana cara membuat deskripsi produk yang baik?

Deskripsi produk yang baik tidak selalu berarti deskripsi yang panjang. Anda bisa mengemasnya dalam story telling yang singkat tapi manis, atau konten deskripsi detail yang menjelaskan teknik produk.

Di artikel ini, Panda memberikan 8 tips cara membuat deskripsi produk yang efektif, menarik, sekaligus menjual. Anda bisa mencontek habis sampai tuntas.