Meski menjadi sangat populer, tak bisa dipungkiri bahwa ada kelebihan dan kekurangan COD dalam proses belanja online. Sampai saat ini, COD Cash on Delivery masih menjadi pro dan kontra. Di satu sisi sistem ini sangat memudahkan pembeli. Di sisi lain, bisa menjadi tricky untuk penjual.
COD sendiri mulai populer sejak era covid dimulai. Saat itu, tren belanja dari rumah menjadi campaign favorit para pemilik toko online. Karena himbauan untuk tidak keluar rumah, transaksi online pun mengalami peningkatan.
Sayangnya, tidak semua orang bisa terhubung dengan bank transfer dan internet banking. Sampai akhirnya, sistem belanja COD (Cash on Delivery) hadir dan semakin populer di berbagai marketplace. Tidak mau kalah, banyak payment gateway Indonesia yang juga beramai- ramai menghadirkan COD sebagai salah satu metode pembayaran di sistemnya.
Kelebihan Sistem COD (Cash on Delivery) Saat Belanja Online
Sistem belanja COD (Cash on Delivery) digemari karena berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam sistem belanja ini. Namun bukan itu saja. Berikut adalah beberapa keuntungan saat belanja online dengan sistem COD :
1. Kemudahan Bertransaksi Tanpa Perlu Bayar di Awal
Menggunakan metode COD, konsumen tidak perlu melakukan pembayaran di muka saat belanja online. Bagi sebagian orang, hal ini memberikan rasa aman dan nyaman karena konsumen dapat memastikan pesanan benar- benar datang.
Yang menarik, bahkan marketplace seperti Shopee berani membuat campaign dengan COD buka dulu. Dengan sistem ini, pembeli bahkan bisa membuka barang pesanan dulu sebelum melakukan pembayaran. Benar- benar memanjakan konsumen, ya?
2. Perlindungan dari Penipuan Online
Metode COD mengurangi risiko dari modus penipuan belanja online. Dengan membayar setelah barang sampai, konsumen terhindar dari aksi tipu- tipu penjual yang mengelabui pemesan dengan kabur setelah transfer pembayaran.
Jika merasa ada yang mencurigakan saat barang datang, konsumen bisa menolak barang tersebut tanpa kehilangan uang.
3. Menjangkau Semua Lapisan Masyarakat
Tidak semua konsumen memiliki kartu kredit atau e-wallet. Hal ini bisa menjadi hambatan tersendiri untuk proses transaksi belanja online.
Namun dengan COD, siapa saja bisa berbelanja online tanpa perlu memiliki akses ke metode pembayaran digital. Artinya, transaksi belanja online kini bisa menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai lapisan masyarakat.
4. Keamanan dalam Transaksi
COD memberikan rasa aman bagi konsumen yang khawatir tentang keamanan data pribadi dan keuangan. Dengan membayar saat barang sampai, konsumen tidak perlu memasukkan informasi sensitif seperti nomor kartu kredit atau data rekening bank.
Bagi beberapa customer tertentu, hal ini tentu terasa lebih menenangkan.
5. Meningkatkan Kepercayaan terhadap Toko Online
Bagi toko online, menyediakan opsi COD bisa meningkatkan kepercayaan konsumen. Konsumen merasa lebih percaya untuk berbelanja di toko yang menawarkan metode pembayaran setelah barang sampai.
Hal ini meyakinkan mereka bahwa toko tersebut yakin dengan kualitas produknya dan siap menerima resiko pengembalian barang.
6. Mengatasi Batasan Teknologi
Di beberapa daerah, akses internet atau teknologi pembayaran online mungkin masih terbatas. Metode COD memungkinkan konsumen di daerah tersebut untuk tetap bisa berbelanja online tanpa perlu khawatir tentang keterbatasan teknologi.
Dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan ini, metode COD dapat menjadi pilihan yang sangat berguna untuk mencari kenyamanan, keamanan, dan fleksibilitas dalam berbelanja online.
Kekurangan Menggunakan COD (Cash on Delivery)
Meski menguntungkan dan terdengar menyenangkan, sistem COD juga menimbulkan keresahan di berbagai kalangan. Terutama saat kita mendengar berita viral di media sosial yang menceritakan suka duka cerita belanja COD.
Memang, kadang kala COD berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Tapi tidak jarang juga, COD penuh dengan drama dan kontroversi saat bertemu dengan jenis konsumen yang kurang teredukasi dengan sistem belanja ini.
Jadi apa saja kekurangan COD Cash on Delivery? Antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakpastian Pengiriman
Salah satu kerugian COD adalah ketidakpastian pengiriman. Kurir mungkin menghadapi kesulitan saat menghubungi penerima atau alamat pengiriman yang tidak jelas saat proses pengantaran. Alhasil, pesanan seringkali tertunda dan tidak bisa dikirim tepat waktu.
2. Biaya Tambahan
Beberapa toko online membebankan biaya tambahan untuk layanan COD dengan pertimbangan resiko yang lebih besar. Misalnya saja untuk marketplace, biaya penanganan untuk belanja COD ini berada di range 2%-4%.
Dengan memilih sistem pembayaran COD, artinya total belanja akan menjadi lebih mahal daripada pilihan metode pembayaran lainnya.
3. Risiko Penolakan Barang
Bagian ini yang paling membuat seller online ketar- ketir, yaitu resiko penolakan barang saat pengiriman. Penolakan ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti perubahan keputusan konsumen atau barang tidak sesuai dengan harapan.
Tentu saja hal ini merugikan penjual karena harus menanggung biaya pengiriman dan pengembalian barang. Selain itu, ada juga resiko kerusakan barang saat proses retur ini berlangsung.
4. Pembatasan Wilayah Pengiriman
Sayangnya, tidak semua wilayah dapat dijangkau oleh layanan COD. Beberapa toko online mungkin hanya menyediakan layanan COD untuk area tertentu. Hal ini penjual lakukan biasanya untuk meminimalisir resiko gagal kirim yang merugikan penjual. Alhasil, konsumen di luar area tersebut tidak dapat menikmati metode pembayaran ini.
5. Ketidaknyamanan dalam Menyediakan Uang Tunai
Penggunaan COD mengharuskan konsumen menyediakan uang tunai yang cukup saat barang tiba. Tidak jarang pesanan datang lebih cepat atau lebih lama.
Hal ini menjadi merepotkan saat konsumen belum menyediakan uang tunai saat proses pengiriman. Atau bisa juga, saat konsumen tidak menyediakan uang pas, sedangkan kurir juga kesulitan memberikan uang kembalian.
6. Beban Kerja Tambahan bagi Kurir
Metode COD memberikan beban kerja tambahan untuk kurir dalam mengelola pembayaran tunai saat pengiriman. Selain mengantarkan barang, kurir juga harus memastikan pembayaran dilakukan dengan tepat. Jika tidak, hal ini bisa merugikan kurir atau memperlambat proses pengiriman.
Dengan mempertimbangkan berbagai kerugian ini, konsumen perlu berhati-hati dalam memilih metode pembayaran COD. Meskipun memberikan keuntungan dalam hal keamanan dan kemudahan, potensi masalah yang bisa timbul perlu menjadi pertimbangan tersendiri untuk menghindari pengalaman belanja yang kurang menyenangkan.
Kesimpulan
Menggunakan COD (Cash on Delivery) dalam berbelanja online memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Beberapa keuntungan dari sistem pembayaran ini antara lain kemudahan dalam proses belanja, mengurangi risiko penipuan, hingga fleksibilitas dalam pembayaran. Dengan deretan kemudahan ini, COD adalah pilihan yang menarik bagi banyak konsumen.
Kendati begitu, sistem pembayaran COD juga tidak lepas dari berbagai kerugian. Mulai dari ketidakpastian pengiriman, biaya tambahan, hingga risiko penolakan barang yang merugikan penjual.
Pada akhirnya, keputusan menggunakan COD atau metode pembayaran lainnya tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing konsumen. Penting untuk selalu berhati-hati dan memastikan toko online pilihan mu terpercaya agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.
COD, alias Cash on Delivery, menjadi salah satu metode pembayaran di payment gateway eCommerce yang ngetren belakangan ini. Dengan metode ini, pembeli yang selama ini terhalang karena ketiadaan rekening bank atau mobile banking akan mempunyai alternatif pembayaran sesuai kebutuhan.
COD sendiri kini menjadi semakin umum digunakan dalam transaksi jual beli. Tidak terbatas pada transaksi perorangan, banyak layanan ekspedisi yang turut memfasilitasi penggunaan transaksi cash saat pengiriman.
Apa itu COD (Cash on Delivery)?
COD atau Cash on Delivery adalah metode pembayaran dalam transaksi jual beli online di mana pembeli melakukan pembayaran secara tunai saat barang pesanan diterima. Di Indonesia, metode ini semakin populer beberapa tahun terakhir ini karena memudahkan proses transaksi, terutama bagi pembeli yang masih ragu atau belum terbiasa berbelanja online.
Dalam sistem COD, pembeli tidak perlu membayar terlebih dahulu sebelum barang sampai di tangan. Kurir dari penjual atau jasa pengiriman akan mengantarkan barang pesanan ke alamat tujuan. Setelah menerima barang, pembeli dapat membayar kepada kurir sesuai dengan total tagihan yang tercantum dan menerima barang pesanannya.
COD menjadi pilihan metode pembayaran yang aman dan meminimalisir risiko penipuan dalam transaksi online. Pembeli dapat memastikan barang sesuai pesanan sebelum melakukan pembayaran. Sementara bagi penjual, metode ini memberikan kepastian pembayaran saat barang sudah pembeli terima dengan baik.
Cara Kerja Sistem Pembayaran COD
Sejak menjadi salah satu opsi pembayaran di eCommerce, metode pembayaran COD (Cash on Delivery) menjadi semakin populer dalam transaksi belanja online. Proses COD terbilang sederhana dan melibatkan beberapa langkah sebagai berikut :
Pemesanan Barang Proses COD berawal dari proses pemesanan barang yang pembeli lakukan melalui toko online. Pembeli dapat memesan barang melalui website, aplikasi mobile, atau platform marketplace. Saat proses checkout, pembeli memilih metode pembayaran COD.
Konfirmasi Pesanan Setelah menerima pesanan, pihak toko akan mengkonfirmasi ketersediaan barang dan mempersiapkan pengiriman. Pembeli akan menerima notifikasi atau update status pesanan.
Pengiriman Barang Toko akan mengirimkan barang pesanan melalui jasa pengiriman barang atau kurir ekspedisi yang mendukung sistem pembayaran COD. Barang akan dikirimkan ke alamat yang telah pembeli tentukan.
Pemberitahuan Kedatangan Barang Ketika barang tiba di tempat tujuan, kurir akan menghubungi pembeli untuk mengkonfirmasi kedatangan barang dan menyepakati waktu penyerahan.
Pembayaran Tunai Saat barang sampai di alamat tujuan, pembeli akan melakukan pembayaran secara tunai kepada kurir sesuai dengan total tagihan yang tertera, termasuk biaya pengiriman (jika ada). Kurir akan menyerahkan barang setelah menerima pembayaran.
Pengesahan Pembayaran & Penyerahan Barang Setelah menerima pembayaran, kurir akan memberikan tanda terima atau bukti pembayaran kepada pembeli. Di tahap ini, artinya transaksi COD sudah selesai.
Konfirmasi Pengiriman Kurir akan melakukan update di sistem kurir bahwa barang telah diterima dan pembayaran telah diselesaikan oleh pembeli. Sistem selanjutnya akan mengkonfirmasi pesanan sebagai “terkirim” atau “selesai”.
Proses COD melibatkan interaksi langsung antara pembeli dan kurir pada saat penyerahan barang dan pembayaran. Metode ini memberikan kenyamanan bagi pembeli karena mereka dapat memeriksa kondisi barang sebelum melakukan pembayaran.
Kelebihan Metode Bayar COD
Metode pembayaran tunai atau Cash on Delivery ini menjadi cara bertransaksi baru yang disukai banyak orang, terutama dari sisi pembeli. Meski begitu, bukan berarti COD tanpa kekurangan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan COD untuk pembeli dan penjual :
Kelebihan COD untuk Pembeli
Tidak perlu membayar di muka : Pembeli dapat melihat dan memeriksa barang terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran. Hal ini tentu akan memberi rasa aman bagi pembeli.
Memudahkan pembayaran : Pembeli tidak perlu repot mentransfer uang atau menggunakan metode pembayaran online yang bagi sebagian orang terasa rumit. Cukup menyiapkan uang tunai saat barang diantar.
Cocok untuk yang tidak memiliki rekening bank : Bagi pembeli yang belum memiliki rekening bank atau e-wallet, COD menjadi pilihan yang memudahkan transaksi.
Menghindari penipuan : Dengan COD, pembeli terhindar dari risiko penipuan karena menerima barang terlebih dahulu sebelum membayar.
Kelebihan COD bagi Penjual
Mengurangi risiko pembayaran gagal : Penjual tidak perlu khawatir pembayaran tidak masuk atau tertunda karena pembeli membayar langsung saat barang diterima.
Meningkatkan kepercayaan pembeli : Banyak pembeli yang lebih percaya dengan metode COD karena merasa lebih aman.
Memperluas jangkauan pasar : Mengaktifkan pembayaran COD memungkinkan penjual menjangkau pembeli yang tidak memiliki rekening bank atau metode pembayaran online.
Mengurangi biaya transfer : Penjual tidak perlu membayar biaya transfer atau administrasi bank karena pembayaran berlangsung secara tunai.
Kekurangan Sistem Pembayaran COD
Meskipun metode pembayaran COD memiliki sejumlah kelebihan, ada juga beberapa kekurangan dan risiko yang perlu menjadi pertimbangan pembeli dan penjual.
1. Risiko Penipuan
Salah satu kelemahan utama COD adalah risiko penipuan yang lebih tinggi daripada metode pembayaran online lainnya. Baik pembeli maupun penjual bisa menjadi korban penipuan.
Dari sisi penjual misalnya, tidak jarang mereka berhadapan dengan pelanggan yang tidak mau membayar saat barang sampai di lokasi. Sedangkan dari sisi pembeli, tetap ada kemungkinan menerima barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
2. Keterbatasan Jarak Pengiriman
Metode COD umumnya hanya tersedia untuk pengiriman dalam jarak terbatas, seperti dalam satu kota atau wilayah terdekat. Hal ini biasanya diterapkan untuk menghindari resiko yang lebih besar dalam pengiriman jarak jauh. Kendati alasannya adalah keamanan, tentunya ini membuat pilihan barang dan penjual bagi pembeli menjadi terbatas.
3. Masalah Keamanan
Baik pembeli maupun penjual harus berhati-hati dengan masalah keamanan dalam transaksi COD. Pembeli mungkin harus membawa jumlah uang tunai yang besar.
Sementara itu, penjual seringkali berhadapan dengan oknum pelanggan yang seenaknya membatalkan pesanan saat pengiriman di lokasi. Kedua situasi ini berpotensi merugikan masing- masing pihak.
4. Ketidakpraktisan untuk Transaksi Besar
Untuk transaksi dengan nilai yang besar, metode COD mungkin tidak praktis atau sengaja tidak tersedia. Membawa sejumlah besar uang tunai dapat berisiko dan menyulitkan. Selain itu, beberapa penjual mungkin tidak menerima COD untuk transaksi dengan nilai di atas batas tertentu.
Dengan mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan sistem COD ini, pembeli dan penjual dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang apakah metode COD sesuai untuk transaksi mereka atau tidak.
Tren dan Masa Depan COD di Indonesia
COD atau pembayaran di tempat masih menjadi metode yang populer di Indonesia, terutama untuk transaksi e-commerce. Meskipun tren pembayaran digital semakin meningkat, COD tetap memiliki pangsa pasar yang signifikan di Tanah Air.
Berdasarkan laporan terbaru, sekitar 60% transaksi e-commerce di Indonesia masih menggunakan metode COD. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Indonesia masih merasa lebih aman dan nyaman dengan pembayaran langsung saat barang sampai di tangan penerima.
Namun, tren COD diperkirakan akan sedikit menurun dalam beberapa tahun ke depan. Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet, literasi digital, dan kepercayaan terhadap transaksi online, lebih banyak konsumen diharapkan akan beralih ke metode pembayaran digital yang lebih praktis.
Proyeksi menunjukkan bahwa pangsa COD dalam transaksi e-commerce Indonesia akan berkisar antara 40-50% pada tahun 2025. Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti :
Pertumbuhan Fintech dan E-wallet : Semakin banyak layanan fintech dan e-wallet yang menawarkan pembayaran digital yang aman dan mudah digunakan. Mulai dari OVO, GoPay, Shopeepay, DANA, dan lainnya.
Peningkatan Kepercayaan Konsumen : Seiring waktu, konsumen akan semakin percaya dengan keamanan transaksi online dan merasa nyaman menggunakan metode pembayaran digital.
Perluasan Jangkauan Internet dan Layanan Logistik : Dengan semakin banyak wilayah yang terjangkau internet dan layanan logistik yang lebih baik, konsumen di daerah terpencil juga akan lebih mudah mengakses metode pembayaran digital.
Meskipun demikian, COD tidak akan sepenuhnya hilang dari lanskap e-commerce Indonesia. Metode ini masih akan tetap diminati oleh segmen konsumen tertentu, terutama di daerah pedesaan atau yang kurang familiar dengan transaksi digital.
COD Cash on Delivery vs Metode Pembayaran Online Lainnya
Metode pembayaran Cash on Delivery (COD) memiliki beberapa perbedaan dengan metode pembayaran online lainnya yang sudah lebih dulu populer di eCommerce. Berikut adalah perbandingan COD dengan beberapa metode pembayaran populer lainnya :
COD vs Transfer Bank
Pembayaran via transfer bank memerlukan pembeli untuk mentransfer terlebih dahulu sebelum pengiriman barang. Hal ini berbeda dengan COD dimana pembayaran dilakukan setelah barang sampai di tangan pembeli. Transfer bank lebih aman untuk penjual, namun memerlukan langkah tambahan bagi pembeli.
COD vs Dompet Digital
Pembayaran menggunakan dompet digital seperti OVO, GoPay, atau ShopeePay mengharuskan pembeli untuk top up dana terlebih dahulu. Top up ini dapat dilakukan via gerai retail, transfer bank atau transfer ke sesama dompet digital.
Pada dasarnya penggunaan dompet digital relatif praktis. Tidak jarang, ecommerce juga menyediakan promo cashback dengan metode pembayaran ini. Kendati begitu, masih ada risiko penipuan seperti halnya transfer bank.
COD vs Kartu Kredit
Pembayaran dengan kartu kredit umumnya berlaku secara online saat checkout. Metode pembayaran ini juga cukup praktis untuk pembeli dan memudahkan penjual karena prosesnya yang instan. Kendati begitu, kepemilikan kartu kredit sendiri mempunyai syarat dan ketentuan yang lebih ketat dari akun keuangan lainnya.
Secara umum, COD menawarkan kemudahan dan kepraktisan bagi pembeli namun memiliki risiko yang lebih besar bagi penjual dibandingkan metode pembayaran online lainnya. Pemilihan metode pembayaran terbaik akan bergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing pihak.
Kesimpulan
COD atau Cash on Delivery merupakan metode pembayaran yang populer dalam belanja online di Indonesia. Meski cenderung tradisional, COD tetap menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen yang merasa lebih aman dan nyaman untuk membayar setelah barang diterima.
Metode ini memiliki kelebihan seperti tidak perlu membayar di muka, bisa memeriksa paket sebelum membayar, dan cocok untuk yang tidak memiliki rekening bank atau e-wallet. Namun, COD juga memiliki kekurangan seperti risiko penipuan, biaya tambahan, dan keterbatasan jarak pengiriman.
Baik pembeli maupun penjual perlu memperhatikan tips keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi COD. Pembeli harus memastikan kredibilitas penjual dan memeriksa barang dengan seksama. Sementara penjual harus memastikan keamanan barang dan uang yang diterima.
Meski tren belanja online semakin mengarah ke pembayaran digital, COD masih akan tetap diminati di Indonesia, terutama untuk pembelian dengan nilai transaksi yang tidak terlalu besar. Namun, metode pembayaran yang lebih modern seperti e-wallet dan transfer bank juga semakin populer karena kepraktisannya.
Bukan rahasia lagi, salah satu cara untuk mendongkrak penjualan di platform orange adalah dengan mengaktifkan pembayaran COD Shopee. Melalui fitur COD Cash on Delivery ini, penjual dapat menjangkau lebih banyak pembeli potensial.
Bahkan bukan di platform orange saja. Sejak fitur ini kembali populer, ecommerce lain berbondong- bondong menyediakan fitur ini di platform mereka. Artinya, banyak pembeli yang menyambut dengan gembira kehadiran sistem pembayaran langsung di tempat.
Meski COD terdengar konvensional bagi kelompok pembeli yang sudah go digital, tidak sedikit juga kelompok pembeli yang tidak punya rekening bank sangat mendambakan fitur ini. Dengan mengaktifkan pembayaran COD di Shopee, artinya kamu membuka keran peluang agar kelompok pembeli ini bisa bertransaksi di tokomu. Itulah mengapa seller di Shopee perlu mempertimbankan untuk menawarkan layanan ini calon pelanggan.
Apa itu Fitur COD Shopee?
Toko yang mengaktifkan fitur COD akan mendapatkan label label โCODโ dengan tambahan teks โBayar di Tempatโ di produk mereka. COD ini sendiri adalah kepanjangan dari Cash on Delivery. Yang berarti penjual memberi kesempatan untuk pembeli agar bisa membayar pesanan di tempat secara tunai.
Cara ini dirasa efektif untuk kelompok pembeli yang belum mempunyai rekening bank atau ini ingin bertransaksi secara cash karena khawatir barang tidak dikirimkan. Kelompok ini biasanya teridir dari pelajar dan mahasiswa.
Ada juga kelompok pembeli yang menggunakan metode pembayaran COD karena masih takut bertransaksi online atau khawatir barang tidak dikirim. Mungkin saja pembeli punya pengalaman kurang menyenangkan dalam berbelanja online, takut terjebak penipuan belanja online, atau melihat review negatif di lapak seller.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan terkait dengan COD Shopee yang mungkin bisa menjawab rasa ingin tahu Anda.
Apa itu COD Shopee?
COD Shopee adalah metode pembayaran Cash on Delivery atau pembayaran di tempat setelah pesanan diterima oleh pembeli di platform Shopee. Transaksi pembayaran COD di platform ini bisa dilakukan dengan pilihan kurir J&T, Shopee Express dan JNE (Pengiriman dari luar negeri)
Berapa nominal batasan COD di Shopee?
Metode pembayaran COD di Shopee berlaku tanpa minimal pembelian dengan batas maksimal transaksi hingga Rp 5 juta rupiah per pesanan.
Berapa biaya penanganan untuk COD Shopee?
Untuk menggunakan metode pembayaran COD, pengguna dikenakan biaya penanganan sebesar 4% untuk Pembeli biasa dan 10% untuk Dropshipper. Dropshipper juga bisa berlaku untuk pengguna yang teridentifikasi pernah melakukan transaksi COD ke lebih dari 3 alamat berbeda.
Cara Menggunakan Pembayaran COD Shopee untuk Pembeli
Jika Anda adalah kelompok pembeli yang belum mempunyai rekening bank atau khawatir barang tidak dikirim, membeli dari toko dengan opsi pembayaran COD adalah pilihan terbaik. Anda bisa mulai berburu produk favorit Anda, lalu melakukan filtering untuk mendapatkan toko yang memungkinkan pembayaran secara COD bayar di tempat. Berikut langkah- langkah melakukan pembelian COD bayar di tempat Shopee :
Temukan produk yang Anda inginkan dengan mengetikkan nama produk di kolom pencarian aplikasi.
Klik opsi COD untuk memfilter produk dengan metode pembayaran di tempat.
Masukkan produk ke keranjang atau selesaikan belanjaan.
Di bagian Opsi Pengiriman, pilih ekspedisi yang mendukung COD Bayar di Tempat (J&T Express).
Di opsi Metode Pembayaran, pilih COD Bayar di Tempat.
Selesai dan Anda tinggal menunggu barang belanjaan Anda sampai ke tempat tujuan dengan pembayaran secara cash di tempat.
Yang perlu pembeli perhatikan saat melakukan transaksi secara COD adalah sebagai berikut :
Pembeli wajib melakukan pembayaran ke kurir sebelum menerima/ membuka paket.
Pembeli yang menolak membayar atau tidak berada di tempat saat kurir mengantar paket 2x dalam 60 hari akan mendapatkan penalti berupa pemblokiran dari sistem pembayaran COD Shopee.
Metode pembayaran COD ini dikenakan biaya penanganan sebesar 2% untuk pembeli reguler dan 8% untuk dropshipper (Peraturan berlaku mulai 20 Maret 2020).
Jadi, bisa dibilang Shopee juga memberikan proteksi terhadap penjual dalam sistem COD ini. Di satu sisi pembeli bisa bertransaksi dengan mudah sesuai metode pembayaran yang dipilih. Di sisi lain penjual juga akan terlindungi dari oknum pembeli yang berniat curang.
Cara Mengaktifkan Pembayaran di Tempat untuk Penjual
Seller bisa mengaktifkan sistem pembayaran Cash on Delivery ini melalui aplikasi mobile, maupun Seller Center di desktop.
Mengaktifkan Fitur COD lewat Aplikasi Shopee
Untuk mengaktifkan fitur Cash on Delivery atau bayar di tempat lewat aplikasi, berikut adalah langkah- langkahnya :
Buka aplikasi Shopee Anda
Pilih tab Saya> Toko Saya
Di bagian Jasa Kirim Saya, centang ekspedisi J&T, lalu tap ikon (i) untuk membuka pilihan COD
Klik Aktifkan COD dengan merubah tombol ke warna hijauย
Simpan
Mengaktifkan Fitur COD di Seller Center
Mengaktifkan fitur COD di Seller Center berarti langsung masuk ke website Shopee untuk Seller di https://seller.shopee.co.id/.
Berikut ini adalah langkah- langkahnya :ย
Pilih Pengaturan Toko > Jasa Kirim Saya
Aktifkan J&T Ekspress, atau ekspedisi lain yang mendukung COD. Lanjutkan dengan mengaktifkan tab ‘Aktifkan COD‘
Simpan
Kunci dari aktivasi sistem pembayaran COD adalah di pengaturan ekspedisi saja sebenarnya. Dengan mengaktifkan menu COD di ekspedisi terpilih, maka sistem COD Anda telah aktif.
Cara Menonaktifkan Sistem COD Shopee
Kebalikannya dari tutorial di segmen sebelumnya, apakah ada cara untuk menonaktifkan sistem pembayaran COD Shopee? Tentu saja ada!
Untuk menonaktifkan sistem COD Shopee, Anda perlu melakukan hal yang sebaliknya. Yaitu melalui Seller Center dan melakukan langkah- langkah berikut ini :
Pilih Pengaturan Toko > Jasa Kirim Saya
Masuk ke pengaturan ekspedisi J&T Ekspress atau ekspedisi lain yang mendukung COD
Nonaktifkan tab COD
Simpan
Kelebihan dan Kekurangan Sistem COD Shopee
Sistem COD ini mempunyai dua sisi sebenarnya. Sisi positif yang menguntungkan pembeli karena memperlebar jangkauan konsumen. Namun sisi negatif yang merugikan pun tak bisa dihindari karena metode pembayaran ini sebenarnya cenderung konvensional dan beresiko.
Keuntungan Sistem COD Shopee
Fitur COD Bayar di Tempat Shopee ini memberikan keuntungan untuk dua pihak sekaligus, yaitu penjual dan pembeli. Dari sisi pembeli, ini akan membuat mereka merasa lebih aman saat bertransaksi sekaligus menjadi solusi untuk mereka yang tidak mempunyai rekening bank.
Dari sisi penjual, aktivasi fitur bayar di tempat akan meningkatkan kredibilitas dan penjualan. Pasalnya, toko lebih bisa mengcover semua jenis calon pelanggan. Mulai dari mereka yang sudah terbiasa untuk berbelanja online, sampai mereka yang masih ragu- ragu apakah barang benar- benar sampai atau apakah toko ini terpercaya.
Semakin banyak pembeli yang ditangani dan semakin banyak penjualan, ini akan meningkatkan peringkat Seller di pencarian produk di Shopee. Proses ini juga sekaligus mendukung penjual untuk berkesempatan menjadi Star Seller Shopee.
Ujung- ujungnya sudah pasti, omset toko akan semakin melesat dan berlipat ganda.
Kekurangan Sistem COD Shopee
Bohong jika sistem COD Shopee ini tidak mempunyai kekurangan. Salah satu kendala yang sering dihadapi seller saat mengaktifkan fitur COD adalah berhadapan dengan pembeli nakal.
Ya, pembeli nakal. Jenis pembeli ini dengan mudah telah melakukan checkout. Namun saat pesanan terkirim, ternyata yang bersangkutan tidak mempunyai uang untuk membayar pesanannya atau tiba- tiba ingin cancel karena faktor lain.
Apakah ini sering terjadi? Ya, cukup sering sebenarnya.
Karena ternyata masih banyak customer online yang tidak teredukasi dengan baik tentang tujuan fitur ini. Ujung- ujungnya, seller lah yang rugi karena barang tidak jadi laku, dan harus menanggung ongkir untuk retur pesanan.
Kesimpulan
COD Bayar di Tempat Shopee adalah fitur yang wajib dicoba oleh semua penjual di Shopee. Selain menguntungkan, nyaris tidak ada kerumitan dalam proses aktivasi nya.
Proses aktivasi COD sangat mudah karena bisa setting langsung di aplikasi Shopee atau langsung di website Shopee (Seller Center). Jika ada beberapa fitur seperti di gambar di atas tidak muncul, Anda bisa menghubungi CS Shopee untuk meminta bantuan.
Anda bisa menghubungi CS Shopee, baik itu melalui email atau DM Twitter @ShopeeCare dengan pesan meminta pengajuan untuk metode pembayaran COD untuk Seller.
Anda perlu menginformasikan data sebagai berikut :
Username akun Shopee :
Email aktif :
Alamat lengkap :
Selain itu, tambahkan juga screenshot yang menunjukkan kendala saat mengaktifkan fitur bayar di tempat ini ya.
Ada banyak hal yang perlu kita pertimbangkan saat menentukan payment gateway Indonesia yang tepat untuk bisnis kita. Selain pilihan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi customer Indonesia, kita juga perlu mempertimbangkan model bisnis dan keamanan.
Dengan pilihan yang tepat dan sesuai kebutuhan, payment gateway pilihan Anda akan semakin berdampak penting untuk kelangsungan bisnis.
Apa yang Dimaksud dengan Payment Gateway?
Seiring dengan bertumbuhnya transaksi digital, peran payment gateway, atau gerbang pembayaran, menjadi semakin penting. Per definisi, Payment Gateway adalah layanan yang menyediakan media untuk memproses transaksi pembayaran secara online.
Dalam hal ini, payment gateway memberi otorisasi untuk pemrosesan kartu kredit, bank transfer otomatis, hingga ewallet. Dengan cara ini, pelanggan dapat melakukan proses pembayaran transaksi dengan mudah dan cepat di transaksi online yang mereka lakukan.
Cara Memilih Payment Gateway yang Tepat
Dalam memilih payment gateway, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar berujung pada pilihan yang tepat dan sesuai kebutuhan bisnis. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan :
1. Sesuaikan dengan Model Bisnis
Untuk menentukan payment gateway Indonesia yang tebat, pertimbangkan lah model bisnis dan profil pelanggan Anda. Apakah menjual produk fisik, jasa, langganan SaaS, atau donasi nirlaba? Pelanggan utama berasal dari mana? Pastikan payment gateway yang Anda pilih mendukung jenis transaksi dan metode pembayaran yang pelanggan butuhkan.
2. Dukungan Metode Pembayaran
Pilih lah payment gateway yang menyediakan beragam opsi metode pembayaran. Mulai dari kartu kredit/debit, e-wallet, transfer bank, dan COD (Cash on Delivery). Dengan pilihan beragam, hal ini memudahkan pelanggan membayar dengan cara yang nyaman bagi mereka. Pastikan Anda melibatkan dukungan metode pembayaran populer yang tersedia di dalam negeri.
3. Biaya Transaksi
Bandingkan biaya transaksi (persentase maupun nominal per transaksi) dari beberapa penyedia payment gateway. Pilih yang paling kompetitif dan menawarkan skema biaya sesuai kebutuhan bisnis. Perhatikan juga biaya bulanan atau biaya integrasi jika ada.
4. Keamanan
Pastikan payment gateway memiliki sertifikasi keamanan PCI DSS. Periksa protokol enkripsi data yang digunakan. Protokol keamanan HTTPS dan enkripsi end-to-end merupakan standar minimal keamanan yang harus dipenuhi.
5. Integrasi dan Dukungan Teknis
Pilih payment gateway yang mudah diintegrasikan dengan website, toko online, atau aplikasi Anda. Dalam hal ini, payment gateway biasanya ada yang menyediakan plugin resmi atau API yang memudahkan proses integrasi. Perhatikan juga kualitas dukungan teknisnya jika Anda membutuhkan bantuan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat menentukan payment gateway Indonesia mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini maupun rencana ke depannya.
Rekomendasi Payment Gateway Indonesia
Dengan mempertimbangkan hal- hal di atas, ada beberapa payment gateway Indonesia yang populer dan menjadi favorit. Apa saja? Berikut rekomendasi Panda :
1. DOKU
Berdiri sejak 2007, DOKU telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 150.000 mitra usaha ternama dengan lebih dari 3 juta pengguna. Selain menjadi pioner gerbang pembayaran, DOKU juga mengantongi sertifikat internasional dan mempunyai lisensi resmi dari Bank Indonesia.
Sebagai payment gateway, DOKU mempunyai pilihan metode pembayaran yang beragam. Mulai dari kartu kredit dan debit, 20 bank besar di Indonesia, ewallet (LinkAja, Gopay, Ovo, dll), COD hingga pembayaran offline di gerai modern (Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, dll).
Dari sisi keamanan pun DOKU tidak perlu diragukan lagi. DOKU telah didukung dengan mesin resiko berbasis AI sebagai perisai keamanan transaksi yang melindungi berbagai ancaman cyber crime. Selain itu, biaya transaksi payment gateway Indonesia ini juga terbilang murah. Tidak heran, DOKU menjadi salah satu pilihan terfavorit untuk UMK, startup hingga enterprise.
2. Midtrans
Rekomendasi payment gateway Indonesia selanjutnya adalah Midtrans, yang sebelumnya bernama Veritrans. Gateway pembayaran ini berdiri sejak 2012 dan berfokus melayani ecommerce Indonesia, UMKM, startup, hingga perusahaan besar.
Midtrans menyediakan pilihan pembayaran yang sangat variatif. Mulai dari Visa, Mastercard, bank besar di Indonesia, QRIS, ewallet, hingga gerai minimarket. Selain pilihan pembayaran yang lengkap, keunggulan lain dari Midtrans terletak pada antarmuka yang user friendly, dan proses integrasi yang mudah ke berbagai platform.
Dari sisi keamanan, MidTrans juga sudah dilengkapi dengan sistem keamanan anti-fraud untuk memastikan keamanan transaksi pelanggan. Dengan keunggulannya ini, Midtrans telah menjadi mitra terpercaya lebih dari 500 ribu merchant, termasuk KitaBisa, TaniHub dan Tokopedia.
3. iPaymu
iPaymu merupakan payment gateway Indonesia yang menyediakan beragam metode pembayaran seperti kartu kredit, debit, transfer bank, e-wallet, dan COD. Bukan itu saja, iPaymu memiliki fitur-fitur canggih seperti recurring payment, split payment, dan email invoice.
Dengan kelebihannya ini, gerbang pembayaran ini bukan hanya memenuhi kebutuhan belanja online semata. Tapi juga memudahkan pengguna untuk melakukan transfer, donasi online hingga penarikan online.
iPaymu berdiri sejak 2012 dan kini telah mempunyai lebih dari 80 ribu merchant yang bergabung. Dalam inovasinya, gerbang pembayaran ini juga didukung dengan keamanan tinggi tanpa biaya tambahan. Pengguna juga dapat menikmati transisi yang relatif smooth saat checkout.
4. Finpay
Berdiri sejak 2006, Finpay adalah terbang pembayaran yang merupakan anak perusahaan dari Telkom. Payment gateway ini mempunyai dua layanan unggulan, yaitu Finpay Link dan Finpay Invoice.
Finpay Link merupakan link pembayaran yang berisi pilihan metode pembayaran dan mendukung pembayaran online di media sosial atau aplikasi pesan. Sedangkan Finpay Invoice merupakan layanan pengiriman invoice melalui email setelah pelanggan melakukan transaksi secara online.
Selain itu, Finpay juga didukung oleh berbagai metode pembayaran seperti bank- bank besar Indonesia, kartu kredit, debit online, e-money, Virtual Account bank, dan yang lainnya. Finpay saat ini sudah dipercaya oleh website- website ecommerce besar seperti Telkomsel, TelkomVision, Apps Foundry, Plasa.com dan LivingSocial.
5. Xendit
Pilihan payment gateway Indonesia selanjutnya adalah Xendit. Sebagai platform gerbang pembayaran, Xendit menyediakan pilihan pembayaran yang cukup beragam. Mulai dari pembayaran via kartu kredit, e-wallet, transfer bank, dan pembayaran di gerai ritel.
Keunggulan Xendit adalah antarmuka pengguna yang user friendly, bisa mengakses dashboard secara real-time, dan mendukung fitur-fitur canggih seperti pembayaran recurring. Xendit cocok untuk startup, UKM, maupun perusahaan besar. Beberapa perusahaan besar yang sudah menggunakan platform ini antara lain Bukalapak, Traveloka, Samsung, Lazada, Oyo, dan lain- lain.
6. Faspay
Melalui layanan Faspay Business, Faspay menawarkan layanan pembayaran online dengan berbagai metode pembayaran. Mulai dari Visa, MasterCard, American Express, BCA, BNI, Mandiri, Bank BRI, Permata Bank, Maybank, Telkomsel, BRIVA, OVO, Akulaku, Kredivo, Indomaret hingga Alfamart.
Sejak berdiri di tahun 2003, Faspay kini telah mempunyai lebih dari 1500 mitra usaha dan klien dari perusahaan besar. Beberapa keunggulan Faspay antara lain integrasi sistem pembayaran yang mudah, tidak perlu biaya berlangganan bulanan, sistem anti-fraud, lisensi resmi Bank Indonesia, hingga kemudahan membayar di berbagai ATM dengan penggunaan order ID unik.
7. Winpay
Meski tergolong pemain baru, Winpay yang berdiri pada 2015 ini telah mendapatkan lisensi resmi dari Bank Indonesia pada 2018 lalu. Layanan yang disediakan platform ini juga kurang lebih sama dengan payment gateway Indonesia di atas.
Dalam metode pembayaran misalnya, WinPay sudah terintegrasi dengan 147 bank yang ada di Indonesia. Pengguna Winpay juga bisa melakukan pembayaran melalui kartu kredit, e-money, mastercard, visa, virtual account hingga gerai modern.
Selain itu, Winpay juga telah berafiliasi dengan berbagai platform e-commerce seperti Magento, Opencart, Woocommerce dan Prestashop.
8. Prismalink
Prismalink unggul dengan sistem keamanan yang mumpuni dengan adanya fitur 3DS. Dengan fitur ini, setiap transaksi pengguna akan dilengkapi dengan verifikasi dua langkah yang lebih aman. Selain itu, mereka juga mempunyai sertifikasi PCI DDS yang membuat transaksi via debit card dan kredit card mempunyai garansi keamanan yang baik.
Namun bukan hanya tentang keamanan saja. Prismalink juga mempunyai fitur White Label Apps, yaitu fitur yang memudahkan pengguna membangun gateway pembayaran dengan menggunakan brand sendiri.
Tidak heran, Prismalink pun cukup menggoda klien dari brand- brand besar. Tercatat perusahaan seperti seperti Kalbe, ACT, dan Kitabisa merupakan deretan perusahaan yang menggunakan layanan ini
9. Duitku
Payment gateway Indonesia selanjutnya adalah Duitku. Gerbang pembayaran ini mengklaim brand mereka sebagai platform gateway dengan layanan terbaik. Sebagai payment gateway, Duitku menawarkan pilihan pembayaran yang cukup lengkap. Mulai dari kredit card dan debit card, virtual account, QRIS, gerai retail, ewallet, paylater, hingga internet banking.
Dari sisi keamanan, Duitku sudah didukung dengan infrastruktur handal dengan standar internasional. Platform ini juga mempunyai fitur fraud detection sebagai jaminan keamanan transaksi pelanggan.
10. iPay88
Terakhir, Panda juga merekomendasikan layanan gateway pembayaran Indonesia iPay88.
Lebih dari payment gateway untuk toko online, iPay88 menyediakan sistem pembayaran yang aman untuk berbagai aktivitas pembayaran, baik untuk dalam dan luar negeri.
Layanan unggulan dari iPay88 terbagi menjadi tiga, yaitu Link Payment, Direct Payment dan POS (Point of Sales). Melalui link payment, pelanggan dapat melakukan transaksi pembayaran yang terkirim langsung lewat aplikasi chat atau media lainnya. Melalui Direct Payment, pelanggan bisa melakukan transaksi langsung yang terhubung dengan channel penjualan online.
Metode pembayaran yang iPay88 pun terbilang lengkap. Mulai dari kartu debit dan kredit, virtual account, online banking, gerai modern, ewallet, QRIS, hingga pembayaran dengan metode Pay Later.
Cara Mengintegrasikan Payment Gateway
Integrasi payment gateway ke dalam website atau aplikasi adalah langkah penting agar transaksi pembayaran dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengintegrasikan payment gateway :
1. Pilih Payment Gateway
Langkah pertama, pilihlah payment gateway yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Penting sekali untuk memperhatikan fitur, perbandingan biaya dan dukungan pelanggan yang
2. Daftar Akun Payment Gateway
Setelah memilih payment gateway, Anda perlu mendaftarkan akun atau merchant baru di situs resmi payment gateway tersebut. Lengkapi data & informasi yang diperlukan sampai mendapatkan akses API, kredensial, atau kunci integrasi.
Pihak dari Payment Gateway biasanya akan membimbing pelanggan untuk proses ini.
3. Integrasikan API/Plugin ke Website
Payment gateway menyediakan plugin atau API (Application Programming Interface) yang dapat diintegrasikan ke dalam kode website/aplikasi Anda. Tim teknis Anda dapat mengikuti petunjuk integrasi dari payment gateway. Jika menggunakan plugin, install dan aktifkan plugin tersebut.
4. Testing Integrasi
Lakukan pengujian integrasi dengan melakukan transaksi uji coba menggunakan nominal kecil. Pastikan data transaksi dikirim dengan benar dan status pembayarannya berhasil. Lakukan debugging jika terjadi error.
5. Go Live
Jika integrasi berjalan lancar, Anda sudah bisa menjadikan payment gateway sebagai metode pembayaran resmi di website atau aplikasi Anda. Selanjutnya, transaksi pembayaran sudah bisa dilakukan secara real-time.
Kesimpulan
Memilih payment gateway Indonesia berarti bukan sekedar menyediakan gerbang pembayaran yang memudahkan transaksi pelanggan. Lebih jauh lagi, ini merupakan langkah eskalasi yang berdampak jangka panjang untuk bisnis Anda.
Metode pembayaran yang mudah dan beragam adalah fitur untuk mewadahi jenis pelanggan yang berbeda- beda. Semakin beragam jenis pelanggan yang dapat Anda fasilitasi, maka semakin besar jangkauan market untuk kelangsungan bisnis jangka panjang.
Payment gateway berdampak penting pada user experience. Dan dengan berinvestasi pada hal ini, bisnis Anda mempunyai kesempatan untuk bertumbuh dengan lebih efektif ke depan.
Payment gateway, atau Gerbang Pembayaran, bukan istilah asing lagi di telinga kita. Seiring dengan meningkatnya transaksi ecommerce dan pembayaran digital, gerbang pembayaran menjadi solusi praktis untuk melakukan pembayaran di situs jual beli online.
Di artikel kali ini, Panda akan secara khusus mengulas tentang apa itu payment gateway, cara kerja, dan manfaatnya. Dengan begitu, kita akan semakin memahami apa itu payment gateway, alias si gerbang pembayaran ini.
Apa itu Payment Gateway?
Payment gateway, atau Gerbang Pembayaran, adalah layanan yang menyediakan infrastruktur untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Sedangkan menurut Paypal, pengertian payment gateway adalah sebuah teknologi yang menjadi gerbang transaksi dalam e-commerce.
Kehadiran gerbang pembayaran ini bertugas untuk menghubungkan merchant (penjual) dengan payment processor (seperti Visa, Mastercard, dll) dengan cara memfasilitasi transaksi pembayaran secara mudah dan cepat. Tanpa gerbang pembayaran ini, pilihan pembayaran pelanggan akan sangat terbatas. Mereka harus melakukan pembayaran via bank transfer secara manual yang tentunya tidak efektif.
Fungsi Utama Payment Gateway
Kehadiran gerbang pembayaran sangat terasa memudahkan pelanggan dalam melakukan proses pembayaran. Selain mudah, proses verifikasinya juga cepat dan otomatis. Pelanggan tidak perlu lagi melakukan konfirmasi pembayaran seperti cara konvensional yang dulu berjalan.
Selain itu, fungsi utama dari payment gateway adalah:
Menerima informasi pembayaran dari merchant ketika pelanggan ingin membayar secara online. Informasi ini biasanya berupa nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, CVV, dll.
Menghubungkan ke payment processor (seperti Visa dan Mastercard) untuk mendapatkan otorisasi pembayaran. Gerbang pembayaran akan mengirimkan informasi pembayaran ke payment processor untuk proses checking validitas dan otorisasinya.
Memberikan hasil otorisasi kepada merchant. Setelah mendapatkan hasil otorisasi dari payment processor, gerbang pembayaran akan mengirimkan status otorisasi (sukses/gagal) kepada merchant.
Menyimpan data transaksi untuk keperluan rekonsiliasi dan pelaporan.
Jadi, fungsi utama dari gerbang pembayaran ini adalah memfasilitasi koneksi antara merchant dengan payment processor agar transaksi pembayaran dapat terlaksana. Selanjutnya, payment processor akan secara langsung mengotorisasi dan memproses pembayaran.
Cara Kerja Payment Gateway
Seperti ulasan Panda tadi, gerbang pembayaran bekerja sebagai jembatan antara merchant dengan payment processor untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Berikut adalah alur cara kerja payment gateway:
Pelanggan melakukan pembelian barang/jasa di website merchant dan memilih opsi pembayaran.
Pelanggan diarahkan ke halaman pembayaran payment gateway untuk mengisi detail kartu kredit/debit.
Gateway lalu menerima data pembayaran dari pelanggan dan mengirimnya data transaksi tersebut ke acquirer bank. Acquirer bank adalah bank yang bekerja sama dengan merchant untuk menerima pembayaran.
Acquirer bank meneruskan data transaksi ke issuer bank. Issuer bank adalah bank yang mengeluarkan kartu kredit/debit ke pelanggan.
Selanjutnya, issuer bank memproses dan mengotorisasi transaksi apakah valid atau tidak.
Issuer bank mengirimkan hasil otorisasi ke acquirer bank, dan diteruskan kembali hasilnya ke gateway pembayaran.
Gateway pembayaran mengirimkan hasil otorisasi ke website merchant, apakah statusnya berhasil atau gagal.
Pelanggan mendapatkan notifikasi status pembayaran, yaitu berhasil atau gagal.
Jenis-Jenis Payment Gateway
Ada beragam jenis payment gateway yang bisa kita gunakan sesuai kebutuhan website ecommerce. Sebelum memutuskan pilihan, penting sekali untuk mengenali kelebihan dan kelemahan dari masing- masing gateway pembayaran ini.
Berikut jenis- jenis payment gateway :
1. Hosted Payment Gateway
Jenis gerbang pembayaran yang pertama adalah Hosted Payment Gateway. Gateway pembayaran ini merupakan jenis gerbang pembayaran dimana pelanggan akan diarahkan ke laman pembayaran yang dihosting oleh provider gateway dalam menyelesaikan transaksi.
Setelah melakukan pembayaran, pelanggan akan diarahkan kembali ke website atau aplikasi asal dengan notifikasi konfirmasi transaksi berhasil atau gagal.
Kelebihan dari gerbang pembayaran ini adalah kemudahan integrasi dengan website atau aplikasi tanpa membutuhkan skill teknis khusus. Kelemahannya, pemilik bisnis kurang mempunyai kontrol atas halaman pembayaran karena tidak bisa menyesuaikan tampilan dan fitur yang tersedia.
2. Self-Hosted Payment Gateway
Berbeda dengan versi hosted, self-hosted payment gateway memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran di halaman yang dihosting oleh web atau aplikasi ecommerce itu sendiri.
Dengan begitu, ecommerce dapat menyediakan dan mengelola halaman pembayaran sendiri. Namun tentunya, jenis gerbang pembayaran ini membutuhkan skill teknis khusus untuk mengintegrasikan gateway ke aplikasi atau website ecommerce.
3. API Hosted Payment Gateway
Mirip seperti Self-Hosted, API hosted payment gateway memungkinkan pemilik bisnis untuk menyesuaikan laman pembayaran dan menyimpan data pembayarannya di server sendiri. Dengan begitu, pemilik bisnis dapat mengatur tampilan dan fungsi halaman pembayaran dengan fleksibel.
Perbedaannya, gateway pembayaran ini membutuhkan penggunaan API (Application Programming Interface) agar developer dapat mengintegrasikan beberapa aplikasi sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, developer membutuhkan API untuk menghubungkan website atau aplikasi bisnis online ke gateway pembayaran.
4. Local Bank Integration Payment Gateway
Selanjutnya adalah Local bank integration payment gateway, yang merupakan gateway pembayaran yang terhubung langsung dengan bank lokal untuk memproses pembayaran. Gateway ini memberikan opsi pembayaran yang lebih variatif dengan opsi bank- bank lokal.
Kendati begitu, gerbang pembayaran ini cenderung membutuhkan waktu integrasi lebih lama dan biaya yang lebih tinggi daripada tipe- tipe gerbang pembayaran lainnya.
5. Mobile Payment Gateway
Seperti penamaannya, mobile payment gateway adalah jenis gerbang pembayaran yang memungkinkan pelanggan membayar melalui aplikasi mobile atau mobile website. Teknologi dari jenis gateway ini biasanya terhubung dengan teknologi mobile wallet, seperti Apple Pay atau Google Wallet.
Keunggulannya, gateway ini meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan dalam berbelanja via mobile. Kelemahannya, jenis gateway ini memang khusus bekerja di perangkat mobile.
Manfaat Menggunakan Payment Gateway
Payment gateway memiliki segudang manfaat untuk penjual maupun pelanggan yang melakukan transaksi secara online. Berikut adalah beberapa manfaat utama menggunakan gerbang pembayaran :
1. Mempermudah Pembayaran Online
Dengan gateway pembayaran, pelanggan dapat dengan mudah melakukan pembayaran tanpa proses verifikasi manual. Pelanggan cukup memasukkan data kartu kredit atau debit mereka. Selanjutnya, gateway akan secara otomatis mengelola pembayaran tersebut dan memberi notifikasi status keberhasilan transaksi.
2. Meningkatkan Keamanan Transaksi
Payment gateway dilengkapi teknologi enkripsi data sehingga informasi pembayaran pembeli terjamin keamanannya. Data kartu kredit atau debit pembeli tidak tersimpan di merchant. Gateway pembayaran juga mempunyai sistem keamanan canggih sehingga risiko cyber crime pun sangat kecil.
3. Memperluas Jangkauan Pasar
Dengan payment gateway, penjual dapat menerima pembayaran dari seluruh dunia selama pembeli memiliki kartu kredit atau debit dari network terbang pembayaran tersebut. Selain itu, metode pembayaran yang variatif juga menarik lebih banyak pelanggan karena memberikan user experience yang baik. Hal ini akan memperluas jangkauan pasar penjual.
4. Mempercepat Proses Checkout
Manfaat selanjutnya dari payment gateway adalah mempercepat proses checkout pelanggan. Pelanggan tidak perlu mengisi formulir pembayaran berulang kali. Data pembayaran tersimpan dengan aman di gateway pembayaran.
Kelebihan dan Kekurangan Payment Gateway
Dengan segala kemudahannya, payment gateway juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kita perhatikan.
Kelebihan Payment Gateway
Penggunaan yang Mudah : Gateway pembayaran menyediakan API dan dokumentasi yang memudahkan pengguna untuk mengintegrasikan ke sistem mereka. Pengguna tidak perlu pusing memikirkan kompleksitas di balik layanan.
Aman : Data sensitif seperti nomor kartu kredit terlindung dengan standar keamanan tinggi seperti enkripsi data.
Luas jangkauan : Banyak gateway pembayaran yang menyediakan akses ke berbagai metode pembayaran dan mata uang di seluruh dunia.
Otomatisasi : Transaksi dan pembayaran dapat diotomatisasi melalui API sehingga efisien.
Laporan lengkap : Pengguna dapat melihat laporan transaksi secara lengkap untuk keperluan akuntansi.
Dukungan pelanggan : Gateway pembayaran besar umumnya menyediakan dukungan pelanggan yang responsif.
Kekurangan Payment Gateway
Biaya : Payment gateway mengenakan biaya berupa setup fee, monthly fee, dan charge per transaksi. Biaya ini mengurangi keuntungan.
Bergantung pada layanan pihak ketiga : Jika layanan gateway pembayaran bermasalah, bisnis juga akan terdampak. Penting sekali untuk mempersiapkan rencana cadangan.
Kompleksitas integrasi : Meski sudah disederhanakan, integrasi tetap memerlukan bantuan developer dan memakan waktu.
Perubahan kebijakan : Kebijakan seperti biaya transaksi bisa berubah sewaktu-waktu oleh provider gateway.
Kehilangan sebagian data pelanggan : Merchant tidak selalu mendapatkan semua data pelanggan karena dikelola payment gateway.
Contoh Payment Gateway Populer di Indonesia
Ada beberapa payment gateway Indonesia yang cukup populer dan menjadi favorit. Antara lain sebagai berikut :ย
Xendit
Midtrans
Doku
iPaymu
Duitku
Kesimpulan
Payment gateway, atau gerbang pembayaran, adalah layanan pihak ketiga yang menyediakan infrastruktur untuk proses pembayaran secara online. Secara garis besar, gateway ini bertindak sebagai jembatan antara merchant, bank, dan pelanggan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran.
Kehadiran gerbang pembayaran memungkinkan merchant menerima pembayaran secara online tanpa harus memiliki rekening bank khusus untuk bisnis. Selain itu, penggunaan layanan ini memungkinkan bisnis menyediakan berbagai metode pembayaran yang variatif. Mulai dari kartu kredit/debit, e-wallet, transfer bank, dll.
Dengan memilih gerbang pembayaran yang tepat, merchant dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memperluas target pasar, dan tentunya mengoptimalkan omset penjualan secara online.
Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.
Dengan mempunyai label sebagai Star Seller, lapak seller mempunyai daya tarik tersendiri. Sehingga dengan sendirinya, label ini berpengaruh ke keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di toko online.
Nah, tapi bagaimana jika sudah lama menyandang status sebagai Star Seller, tiba- tiba gelar tersebut hilang begitu saja? Apa yang terjadi? Nah, ini lah yang akan Panda ulas lebih lanjut di artikel kali ini.
Ketahui Syarat Menjadi Star Seller di Shopee
Saat sudah mendapat predikat Star Seller, tentu umumnya Anda sudah mengetahui apa saja syarat untuk menjadi Star Seller ini. Namun, ada beberapa seller juga yang tidak menyadari mengapa ia memperoleh predikat ini.
Ia pasti mendapatkan predikat ini karena sudah berhasil memenuhi persyaratan menjadi Star Seller Shopee, tapi kurang menyadarinya. Untuk menjadi Star Seller Shopee, sebuah toko harus mempunyai sebanyak 100 pesanan dalam 1 bulan terakhir, dan memenuhi beberapa persyaratan lainnya.
Berikut syarat menjadi Star Seller Shopee :
Identitas diri sudah disetujui Shopee dengan KTP yang terdaftar.
Toko mempunyai persentase chat dibalas >75%
Mempunyai penilaian >= 4.5.
Berhasil menyelesaikan sebanyak 100 pesanan dalam satu bulan terakhir.
Toko memiliki persentase dan jumlah produk Pre-order <=20% selama maks. 5 hari
Toko mempunyai minimal jumlah pesanan berhasil sebanyak >= 30 pesanan atau pendapatan bersih (tidak termasuk biaya lainnya) >= 20JT dalam 30 hari terakhir.
Tidak mempunyai poin penalti.
Toko tidak mempunyai riwayat pesanan tidak wajar, aktivitas mencurigakan atau penyalahgunaan program dari Shopee untuk kepentingan pribadi
Menjual barang- barang sesuai ketentuan program Star Seller Shopee (ini akan Panda ulas lebih lanjut di segmen selanjutnya di bawah).
Jika sudah memenuhi syarat tersebut, penjual akan mendapatkan notifikasi dari Shopee terkait keberhasilan memenuhi persyaratan Star Seller Shopee ini.
Penyebab Logo Predikat Star Seller Hilang atau Dicabut Shopee
Penjual yang mengalami penurunan performa penjualan atau melanggar ketentuan program Star Seller bisa berdampak pada hilangnya predikat penjual Star nya.
Secara umum, ada dua penyebab hilang atau dicabutnya status Star Seller Shopee. Yang pertama yaitu karena penurunan performa penjualan dan kualitas toko. Dan yang kedua adalah melakukan penjualan produk- produk yang melanggar ketentuan Star Seller Shopee.
1. Penurunan Performa Penjualan dan Kualitas Toko
Setelah memenuhi persyaratan menjadi star seller Shopee, PR Anda tidak berhenti sampai disitu. Ada PR lanjutan yang harus Anda penuhi, yaitu mempertahankan performa penjualan dan kualitas toko.
Kualitas yang harus Seller pertahankan agar status Star Seller tidak hilang, yaitu :
Mempunyai persentase chat dibalas >= 65%.
Toko mempunyai penilaian > 4.4.
Toko mempunyai persentase dan jumlah produk Pre-order <=20% selama maks. 5 hari (perhitungan hanya akan dilakukan jika ada >= 300 produk Pre-order di toko) dalam 30 hari terakhir.
Seller mempunyai minimal jumlah transaksi berhasil sebanyak >= 15 pesanan atau pendapatan bersih (tidak termasuk biaya lainnya) >= 19JT dalam 30 hari terakhir.
Toko mempunyai poin penalti < 3 poin.
Tidak mempunyai riwayat pesanan tidak wajar, aktivitas mencurigakan atau penyalahgunaan program dari Shopee untuk kepentingan pribadi
Toko melayani >=9 Pembeli berbeda dalam 30 hari terakhir.
Sudahkah toko Anda berhasil mempertahankan kualitas di atas? Jika iya, bisa jadi masalah Anda berada pada poin 2 di bawah.
2. Menjual Barang- Barang yang Melanggar Ketentuan Program Star Seller
Jika merasa performa penjualan stabil, bisa jadi hilangnya status penjual Star terjadi karena Anda menjual barang- barang yang melanggar ketentuan program Star Seller ini.
Produk yang melanggar program ini antara lain :
Produk yang mengandung unsur palsu atau tiruan dan melanggar hak cipta atau merek dagang tertentu. Hal ini meliputi :
Adanya logo merek terkenal yang diduga KW di produk.
Terdapat logo merek terkenal yang diduga KW di foto produk.
Terdapat nama karakter di produk atau variasi yang melanggar hak cipta atau tanpa izin pihak berwenang.
Ada keterangan seperti KW/KW SUPER/REPLIKA/SEMI ORI/GRADE ORI/GRADE AAA/SUPER COPY (kecuali original) di nama produk dan deskripsi produk.
Produk perawatan kulit, obat, vitamin, lensa kontak, dan parfum oles yang tidak BPOM.
Produk yang berkaitan dengan kesehatan berupa obat/ krim racikan/ resep dokter, obat bius, obat penggugur kandungan, zat seperti obat kuat, obat perangsang, dan parafilia terkait, serta peralatan medis.
Minuman keras, rokok, dan obat- obatan terlarang.
Produk โshare in jarโ dan kemasan ulang (repack) yang potensi berdampak terhadap kesehatan manusia dan hewan. Kecuali untuk produk makanan hewan sudah mendapat izin dari merek bersangkutan.
Produk bermerek yang tidak mempunyai izin distribusi resmi.
Barang bekas.
Bibir parfum dan parfum tanpa merek.
Produk MLM yang tidak mempunyai izin distribusi e-commerce/ online dari pemilik brand.
Voucher fisik (voucher belanja, pulsa, tiket, dsb) dan non-fisik (akun streaming, top up saldo game, donasi, dsb)
Pesanan khusus, nota, dan produk pelunasan.
Produk mistis seperti jimat, benda keramat, dsb)
Jasa yang tidak sesuai dengan Syarat dan Ketentuan Shopee. Seperti jasa titip, jasa impor, jasa sewa, dan lainnya.
Barang yang dilarang dan dibatasi untuk dijual di Shopee. Anda bisa mempelajari daftar produknya lebih lengkap disini.
Hindari Pelanggaran dan Optimasi Toko Anda Lagi untuk Mendapat Status Star Seller
Nah, setelah mengetahui dua hal di atas, tentu menjadi penting untuk terus mempertahankan kualitas toko dan performa penjualan lapak kita. Dan tidak lupa, pastikan produk yang kita jual sudah sesuai dengan Kebijakan Program Star Seller di Shopee.
Karena mau tidak mau, dua hal itu sangat penting jika kita ingin mempertahankan predikat Star Seller kita. Dengan predikat Star Seller, penjualan kita di toko online Shopee kita menjadi lebih optimal dan meroket.
Selamat mencoba! Semoga bermanfaat yaaa, sobat Panda ๐