Apa itu Biaya Diskresioner, Contoh dan Mengapa Penting

Apa itu Biaya Diskresioner, Contoh dan Mengapa Penting

Biaya diskresioner merupakan jenis biaya yang sering muncul di anggaran perusahaan tapi sangat fleksibel untuk disesuaikan. Meski fleksibel, ada beberapa jenis biaya di dalam kategori ini yang sebenarnya berdampak penting untuk kemajuan perusahaan.

Untuk itu, perusahaan pun harus mengelola jenis biaya ini. Jika ingin mengubah, mengurangi atau menghilangkan, perusahaan perlu mempertimbangnya dengan bijak.

Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu biaya diskresioner, mengapa penting dan apa saja yang termasuk ke dalam pos biaya ini.

Pengertian Biaya Diskresioner (Discretionary Expense)

Menurut laman Investopedia, biaya diskresioner atau discretionary expense adalah salah satu biaya tetap yang bisa dihilangkan dari anggaran perusahaan jika memang diperlukan.

Dengan definisi ini, sekilas biaya diskresioner terkesan tidak begitu penting. Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Biaya ini tentu mempunyai porsi kepentingannya sendiri, di situasi tertentu, bahkan bisa berperan efektif untuk meningkatkan kemajuan perusahaan.

Jenis biaya ini berbeda dengan jenis biaya terikat yang sifatnya konstan dan signifikan. Sebaliknya, biaya ini lebih memberi fleksibilitas pada manajemen untuk menyesuaikan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan perubahan dalam lingkungan bisnis.

Pentingnya Memahami Biaya Diskresioner

Pemahaman yang baik tentang biaya diskresioner akan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan pos- pos di keuangan perusahaan. Dengan memahami bagaimana biaya ini berperan, manajemen dapat membuat keputusan yang tepat, mengidentifikasi peluang penghematan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Di perusahaan sendiri, umumnya biaya diskresioner tetap penting karena merupakan pos biaya yang membantu peningkatan berkelanjutan di dunia bisnis. Pengeluaran diskresioner ini biasanya melibatkan aktivitas yang meningkatkan visibilitas merek atau meningkatkan retensi karyawan.

Oleh sebab itu, meski perusahaan bisa menghilangkan biaya ini dari anggaran, mereka tetap perlu berhati- hati. Sebab, tanpa biaya ini, strategi perusahaan bisa jalan di tempat dan tertinggal dari kompetitor.

Perbedaan Biaya Diskresioner dan Biaya Tetap Terikat

Selain ada biaya diskresioner, ada juga istilah biaya tetap terikat. Kebalikan dari diskresioner expense, Biaya tetap terikat atau Committed Expense merupakan pengeluaran yang tidak bisa dihilangkan jika perusahaan ingin terus beroperasi.

Karena berkaitan dengan operasional, biaya ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk fungsi perusahaan. Bahkan saat mengalami masalah finansial yang buruk dan perlu mengurangi anggaran, perusahaan harus menghilangkan seluruh pengeluaran lain lebih dulu sebelum menghilangkan jenis biaya ini.

Dalam mengelola keuangan perusahaan, memahami perbedaan antara biaya diskresioner dan biaya tetap terikat menjadi langkah penting. Tidak hanya sebagai konsep akuntansi, tetapi pemahaman mendalam tentang karakteristik keduanya memberikan manfaat besar bagi pengelolaan keuangan yang cerdas. 

1. Fleksibilitas dalam Pengeluaran

Biaya diskresioner menciptakan ruang fleksibilitas dalam pengeluaran perusahaan. Seperti yang Panda jelaskan di atas, perusahaan bisa menyesuaikan jenis biaya ini di pos anggaran sesuai dengan kebutuhan manajemen dan perubahan lingkungan bisnis.

Contohnya termasuk biaya pemasaran, pelatihan karyawan, atau pengembangan proyek. Fleksibilitas ini memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan strategi keuangan sesuai dengan perubahan pasar atau kebutuhan bisnis.

2. Stabilitas dalam Pengeluaran

Sementara itu, biaya tetap terikat bersifat konstan dan perusahaan tidak bisa mengubahnya dalam jangka pendek. Pos biaya ini mencakup pengeluaran rutin seperti sewa, gaji karyawan, atau pembayaran bunga pinjaman.

Meskipun memberikan stabilitas, biaya ini tidak memberikan fleksibilitas yang sama seperti biaya diskresioner. Manajemen harus merencanakan dengan cermat untuk mengelola biaya tetap terikat tanpa mengorbankan likuiditas atau keberlanjutan operasional.

8 Contoh Transaksi Biaya Diskresioner (Discretionary Expense)

Setelah memahami tentang apa itu biaya diskresioner, mari melihat lebih dalam dengan mengenali contoh- contoh transaksi yang masuk ke dalam biaya diskresioner : 

1. Biaya Iklan

Biaya iklan mungkin sudah lumrah masuk ke dalam anggaran biaya perusahaan. Kendati begitu, biaya ini termasuk ke dalam kategori biaya diskresioner.

Dalam konteks biaya iklan, perusahaan mempunyai kebebasan untuk menyesuaikan alokasi dana iklan berdasarkan perubahan kondisi pasar, tujuan pemasaran, atau respons konsumen.

Misalnya, jika perusahaan melihat adanya perubahan tren atau pergeseran dalam perilaku konsumen, manajemen dapat memutuskan untuk menyesuaikan strategi iklan dengan mengubah alokasi anggaran iklan. Hal ini mencakup penyesuaian jenis media yang perusahaan gunakan, frekuensi iklan, atau fokus kampanye iklan untuk lebih merespons kebutuhan pasar yang berkembang.

Bahkan dalam beberapa kasus, ada perusahaan- perusahaan yang dengan sengaja tidak menetapkan biaya beriklan. Bisa juga, perusahaan tidak menggunakan anggaran iklan demi mengoptimalkan anggaran untuk operasional.

2. Biaya Pelatihan Karyawan

Biaya pelatihan karyawan juga masuk ke dalam kategori biaya diskresioner. Pasalnya, perusahaan mempunyai fleksibilitas untuk menyesuaikan alokasi dana pelatihan berdasarkan kebutuhan pengembangan individu karyawan atau kebutuhan organisasi secara keseluruhan.

Misalnya, jika perusahaan mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan karyawan dalam bidang tertentu, manajemen dapat mengalokasikan anggaran pelatihan dengan lebih intensif di area tersebut. Sebaliknya, jika kebutuhan pelatihan berubah atau bergeser seiring waktu, manajemen dapat menyesuaikan program pelatihan dan anggarannya untuk mencerminkan prioritas baru.

3. Biaya Hubungan Masyarakat

Dalam anggaran biaya Hubungan Masyarakat atau Public Relation, perusahaan memiliki kebebasan untuk menyesuaikan anggaran PR mereka berdasarkan komponen tertentu. Mulai dari dinamika pasar, perubahan citra perusahaan, atau kebutuhan khusus dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pemangku kepentingan.

Misalnya saat perusahaan menghadapi situasi krisis atau ingin meningkatkan citra mereknya. Manajemen dapat memutuskan untuk meningkatkan anggaran PR untuk mengembangkan kampanye yang mendukung tujuan ini demi memperbaiki reputasi. Sebaliknya, jika tidak ada kebutuhan mendesak atau fokus strategi berubah, anggaran PR dapat disesuaikan dengan perubahan prioritas perusahaan.

4. Biaya Penelitian dan Pengembangan Proyek

Umumnya, perusahaan menetapkan biaya penelitian dan pengembangan (R&D) yang bisa diubah atau disesuaikan dengan strategi bisnis perusahaan. Perusahaan akan secara fleksibel mengelola anggaran penelitian dan pengembangan sesuai dengan perkembangan proyek, hasil penelitian, atau perubahan dalam arah strategis perusahaan.

Misalnya, jika suatu proyek penelitian menghadapi tantangan atau pendekatan yang berbeda, manajemen bisa memutuskan untuk menyesuaikan anggaran R&D untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebaliknya, jika sebuah proyek mencapai tonggak penting atau menghadapi hambatan yang tidak terduga, manajemen juga bisa menyesuaikan anggaran untuk memberi dukungan tambahan atau mengubah fokus ke area yang lebih menjanjikan.

5. Sumbangan Amal

Meski mempunyai konteks yang positif, sumbangan amal tentu bukan jenis biaya yang tetap dan berdampak pada operasional. Saat profit perusahaan turun dan perlu menyeimbangkan pengeluaran, perusahaan mungkin mengurangi anggaran sumbangan amal atau menghapuskan biaya ini sementara waktu.

6. Biaya Lisensi Software

Pembelian lisensi software menjadi salah satu kebutuhan di tim perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Terutama di era digital seperti ini, mengelola biaya lisensi software dengan bijak adalah kunci untuk memastikan penggunaan teknologi yang optimal dan adaptif.

Kendati begitu, pembelian lisensi ini biasanya tidak selalu ada setiap waktu. Dengan begitu, perusahaan mempunyai fleksibilitas untuk mengelola anggaran lisensi sesuai dengan skala dan kebutuhan di perusahaan.

7. Biaya Acara Perusahaan

Biaya acara perusahaan biasanya muncul saat perusahaan memutuskan untuk menyelenggarakan acara peluncuran produk, seminar industri, atau konferensi karyawan. Jenis biaya ini termasuk ke dalam biaya diskresioner karena alokasinya sangat fleksibel sesuai kebutuhan perusahaan.

Manajemen dapat menyesuaikan anggaran acara perusahaan dengan melibatkan elemen-elemen seperti lokasi acara, fasilitas pendukung, dan jenis kegiatan yang akan perusahaan adakan.

8. Tunjangan Karyawan

Tunjangan karyawan bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan. Yang termasuk tunjangan karyawan antara lain seperti bonus, liburan, asuransi atau pemberian gift lainnya.

Kendati begitu, jika terjadi masalah finansial, perusahaan bisa saja mengurangi atau meniadakan anggaran tersebut.

9. Kemitraan Dengan Kontraktor/ Vendor

Ada kalanya perusahaan membutuhkan bantuan kontraktor atau vendor dalam sebuah proyek. Untuk mendukung kebutuhan ini, perusahaan akan bekerjasama dengan sebuah tim kontraktor.

Lewat kerjasama ini, perusahaan bisa menyelesaikan sebuah proyek dengan efektif, tanpa harus mempekerjakan lebih banyak karyawan. Dengan begitu, kemitraan dengan kontraktor termasuk biaya diskresioner karena memberi kebebasan kepada perusahaan untuk mengelola dan mengarahkan sumber daya ke arah yang paling efektif sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Biaya diskresioner muncul sebagai elemen penting dalam manajemen keuangan yang memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas untuk perusahaan. Konsep ini mencakup pengeluaran yang dapat diubah atau disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnis.

Dalam berbagai aspek operasional, seperti pengeluaran pemasaran, pelatihan karyawan, acara perusahaan, atau kemitraan dengan kontraktor, kemampuan untuk mengelola biaya diskresioner memberikan keunggulan kompetitif untuk sebuah bisnis.

Fleksibilitas ini tidak hanya mendukung strategi keuangan, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis secara efektif. Alokasi yang bijak akan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Semoga bermanfaat!

Manajer Investasi adalah : Pengertian, Tugas dan Kewajiban

Manajer Investasi adalah : Pengertian, Tugas dan Kewajiban

Memilih manajer investasi adalah langkah krusial sebelum mulai terjun berinvestasi. Kehadiran manajer investasi ini layaknya nakhoda dalam sebuah pelayaran. Dengan nakhoda yang tepat, arah investasi akan lebih sesuai dengan tujuan yang investor canangkan.

Terlebih, jenis investasi semakin beragam yang memungkinkan investor untuk ‘bingung investasi’ dalam menaruh dana mereka. Dengan kehadiran nakhoda, kita akan dipandu untuk mengelola portofolio dengan cermat. Sudahkah kamu mengenal nahkoda ini dengan tepat? Atau masih bingung memahami apa itu manajer investasi?

Manajer Investasi Adalah…

Seperti Panda lansir dari laman web OJK, pengertian dari Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Dalam versi yang lebih sederhana, definisi dari Manajer Investasi (MI) adalah individu atau perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola dana investasi milik individu, institusi, atau badan hukum. Mereka memiliki peran strategis dalam menentukan alokasi aset, memilih instrumen investasi, serta memantau kinerja portofolio investasi nasabah.

Dalam praktiknya, manajer investasi bertindak sebagai pengelola yang bertanggung jawab untuk mengoptimalkan hasil investasi dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat nasabah terima. Mereka bekerja dengan pendekatan analitis yang mendalam untuk memastikan pengelolaan investasi berjalan secara profesional.

Tidak sembarang orang bisa menjadi Manajer Investasi. Pasalnya, untuk bisa menjadi seorang MI, seseorang harus memperoleh sertifikat profesi WMI (Wakil Manajer Investasi) terlebih dulu.

Fungsi, Tugas dan Peran Manajer Investasi

Apa itu investasi

Peran utama dari seorang Manajer Investasi adalah mengelola portofolio investasi untuk kepentingan para investasi. Kendati begitu, peran ini sebenarnya adalah sebagian dari keseluruhan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

Fungsi Manajer Investasi

  • Pengelolaan Dana: Mengelola dana yang nasabah percayakan untuk mencapai tujuan investasi tertentu.
  • Pembuatan Strategi: Merancang strategi investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan nasabah.
  • Diversifikasi Portofolio: Menyebar investasi ke berbagai instrumen untuk meminimalkan risiko.

Tugas Manajer Investasi

  • Analisis Pasar: Melakukan analisis terhadap kondisi pasar, tren ekonomi, dan peluang investasi.
  • Pemilihan Instrumen: Memilih saham, obligasi, reksadana, atau aset lainnya yang sesuai dengan tujuan nasabah.
  • Pemantauan Portofolio: Memastikan kinerja investasi sesuai dengan target yang telah nasabah tetapkan.

Peran Manajer Investasi

  • Konsultan Keuangan: Memberikan saran profesional terkait keputusan investasi.
  • Pelindung Aset: Memastikan aset nasabah terlindungi dari risiko yang tidak diinginkan.
  • Edukator: Membantu nasabah memahami dasar-dasar investasi dan implikasi dari keputusan mereka.

Tanggung Jawab Manajer Investasi

Manajer investasi memiliki tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan dana nasabah. Berikut adalah beberapa tanggung jawab utama seorang MI :

  • Mematuhi Regulasi: Memastikan seluruh aktivitas investasi sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku.
  • Transparansi: Memberikan laporan yang jelas dan terperinci kepada nasabah terkait kinerja portofolio mereka.
  • Mengelola Risiko: Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang mungkin timbul dari keputusan investasi.
  • Etika Profesional: Menjaga integritas dan kepercayaan nasabah dalam setiap keputusan investasi yang nasabah ambil.

Keterampilan yang Harus Dimiliki Seorang Manajer Investasi

Dengan fungsi dan peran yang ia miliki, menjadi seorang Manajer Investasi memang bukan tanggungjawab yang mudah. Oleh sebab itu, seorang MI harus mempunyai beberapa keterampilan berikut ini : 

  • Kemampuan Analitis: Mampu menganalisis data pasar dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang relevan.
  • Literasi Keuangan: Memahami instrumen investasi, teori keuangan, dan strategi manajemen portofolio.
  • Komunikasi Efektif: Dapat menjelaskan strategi investasi kepada klien dengan cara yang mudah nasabah pahami.
  • Manajemen Risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan merancang solusi mitigasi.
  • Adaptabilitas: Mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar yang dinamis.


Selain keterampilan di atas, seorang MI juga harus memenuhi beberapa kualifikasi tertentu. Seorang MI harus berlatar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang ekonomi, keuangan, dan investasi. Bukan itu saja, seorang MI juga perlu mempunyai sertifikat dan lisensi untuk bisa membuktikan keahliannya.

Tips Memilih Manajer Investasi Berkualitas

Dalam berinvestasi, kehadiran Manajer Investasi memberi dampak yang krusial. Saat kita menggunakan jasa MI yang berkualitas, tentu hasil dan keuntungan akan semakin baik dan sesuai dengan harapan. Sebaliknya, jika salah memilih Manajer Investasi, kemungkinan untuk mendapat return yang sesuai harapan menjadi lebih minim.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips yang dapat sobat Panda gunakan dalam memilih Manajer Investasi yang berkualitas : 

1. Legalitas dalam OJK

Langkah pertama dan paling penting dalam memilih Manajer Investasi adalah memastikan kalau MI sudah resmi dan berizin OJK. Izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) adalah kunci dari legalitas, sekaligus tanda bahwa OJK berperan dalam mengawasi kinerja MI dalam mengelola dana investasi nasabah.

Jika sobat Panda menemukan aplikasi investasi online yang belum mengantongi izin OJK, sebaiknya hindari memilihnya karena lebih rentan resiko penipuan terhadap pengelolaan dana nasabah.

2. Rekam Jejak

Sebelum menentukan Manajer Investasi, penting untuk melakukan riset mendalam tentang MI tersebut. Rekam jejak MI patut menjadi pertimbangan yang akurat dalam memilih reksa dana online.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui antara lain seberapa lama perusahaan beroperasi, isu negatif, dan bagaimana sepak terjang mereka di industri pasar modal. Apakah Manajer Investasi mempunyai prestasi bagus atau justru pernah terserang isu negatif?

3. Kinerja

Kinerja MI pada umumnya kita ketahui secara detail setelah membeli produk dari reksa dana ini. Dari laporan portofolio, kita bisa melihat seperti apa gaya dan strategi investasi yang MI lakukan.

Misalnya saja, ada yang menawarkan keuntungan tinggi, tapi dengan resiko tinggi pula atau yang menawarkan keuntungan tidak terlalu tinggi karena lebih berhati- hati.

Dan jika setelah beberapa waktu Anda merasa kurang nyaman dengan strategi dan gaya investasi, Anda bisa mengalihkan dana investasi ke produk reksadana lain untuk mencegah kerugian yang tidak diharapkan di masa mendatang.

4. Transparansi Biaya

Setiap kali berinvestasi, biasanya ada biaya- biaya yang perlu nasabah bayarkan, seperti manajemen fee. Berkaitan dengan hal ini, pastikan Anda memilih MI yang transparan dalam merinci biaya- biaya tersebut. Pastikan juga kalau biaya- biaya tersebut termasuk ke dalam kategori wajar.

Kesimpulan

Dalam dunia investasi yang kompleks dan berisiko tinggi, Manajer Investasi berperan penting dalam membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka. Dengan keahlian dan pengalaman mereka, MI dapat memberikan keuntungan yang signifikan kepada nasabah mereka.

Manajer investasi yang berkualitas memiliki kemampuan untuk melakukan analisis yang mendalam dan strategi investasi yang cerdas. Mereka mampu melakukan diversifikasi portofolio, mengelola risiko, dan mencapai kinerja yang konsisten di pasar yang fluktuatif.

Selain itu, manajer investasi juga memahami tujuan dan toleransi risiko nasabah. Mereka bekerja sama dengan nasabah untuk mengembangkan rencana investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Dalam hal ini, seorang MI juga berperan sebagai pendidik dan komunikator yang baik, memberikan informasi yang transparan dan membantu nasabah memahami strategi investasi yang MI terapkan.

Namun, penting untuk mencatat bahwa biaya layanan manajer investasi harus seimbang dengan keuntungan yang diberikan. Investor perlu mempertimbangkan biaya tersebut dalam konteks kinerja investasi yang dihasilkan.

Secara keseluruhan, Manajer Investasi yang berkualitas dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi investor. Dengan pengetahuan, pengalaman, diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko, dan kinerja yang baik, mereka dapat membantu investor meraih kesuksesan finansial jangka panjang.

Oleh karena itu, mempercayakan keputusan investasi kepada manajer investasi yang terpercaya dan kompeten dapat menjadi langkah yang bijaksana bagi individu yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif dan efisien.

Mengenal Saham Blue Chip untuk Investasi Cuan Jangka Panjang

Mengenal Saham Blue Chip untuk Investasi Cuan Jangka Panjang

Untuk Anda yang mengenal investasi saham dan reksadana, istilah saham blue chip pasti membuat penasaran. Saham dan reksadana sendiri terbilang cukup ngehits untuk generasi milenial. Tidak heran, jenis investasi ini makin digandrungi.

Kendati begitu, berinvestasi perlu kita mulai dengan kehati- hatian. Karena dengan iming- iming keuntungan menggiurkan, tentunya ada resiko yang perlu kita perhitungkan.

Saham blue chip sendiri menjadi golongan investasi yang sering investor rekomendasikan. Memang ada apa sih dengan saham blue chip? Seberapa aman dan cuan untuk investasi jangka panjang? Simak ulasan Panda di artikel ini ya!

Mengenal Apa itu Saham Blue Chip

Faktanya, Blue Chip menjadi saham yang paling investor rekomendasikan. Pasalnya, saham ini merupakan jenis saham unggulan yang cenderung aman untuk jangka panjang.

Istilah blue chip ini sendiri pertama kali muncul dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dolar Amerika yang berbeda di setiap warnanya. Chip putih mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS per chip, sedangkan chip biru alias blue chip mempunyai nilai tertinggi.

Sehingga dengan penamaan ini, saham blue chip artinya adalah saham dari perusahaan dengan reputasi yang mumpuni, baik secara kualitas, serta handal dan menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi.

Sederhananya, saham blue chip merupakan saham papan atas di bawah naungan perusahaan besar. Jenis saham ini tentunya mempunyai kapitalisasi pasar yang besar  hingga di atas Rp 10 triliun dan menjadi market leader di sektornya.

Dengan definisi ini, wajar saja banyak yang tergoda untuk invest ya, kan? 🙂 

Ciri- ciri Saham Blue Chip

Saham perusahaan yang masuk ke dalam kategori blue chip tentunya punya etos kerja baik, kokoh secara fundamental, dan dikelola oleh para profesional. Selain itu, perusahaan yang termasuk ke daftar saham blue chip adalah emiten dengan latar belakang industri yang banyak orang butuhkan. Misalnya saja sektor consumer goods dan finance.

Untuk lebih mudahnya, sobat Panda perlu mengenali ciri- ciri saham blue chip sebelum memutuskan berinvestasi. Apa saja? Antara lain sebagai berikut : 

1. Punya Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar

Yang menjadi ciri pertama dari saham blue chip adalah nilai kapitalisasi yang besar. Perusahaan dengan kategori saham ini adalah golongan perusahaan dengan nilai kapitalisasi di atas Rp 40 triliun.

2. Market Leader di Sektor Industrinya

Ciri- ciri kedua dari perusahaan blue chip adalah mereka yang punya reputasi sebagai market leader di sektor industrinya. Perusahaan- perusahaan ini biasanya sudah berjalan selama puluhan tahun. Mereka sudah mempunyai produk ternama yang populer dan menjadi tumpuan masyarakat.

3. Perusahaan dengan Fundamental yang Baik

Ciri ketiga dari perusahaan saham blue chip adalah fundamental yang sudah solid. Deretan perusahaan blue chip mempunyai laporan keuangan yang sehat dan struktur manajemen profesional.

Selain itu, mereka juga konsisten dalam mencatatkan laba serta mempunyai rekam jejak pertumbuhan.

4. Likuiditas  Tinggi

Perusahaan blue chip terbaik mempunyai likuiditas tinggi. Umumnya, saham dalam kategori ini berada dalam daftar teraktif bursa serta masuk ke indeks LQ45 dan IDX30. Sehingga saham emiten yang beredar di BEI maupun dimiliki publik banyak.

Dengan begitu, jenis saham ini mudah untuk diperjualkan kembali. Harganya pun tidak mudah untuk menjadi bahan goreng- gorengan atau dimanipulasi.

5. Membagikan Dividen secara Konsisten

Ciri- ciri terakhir, perusahaan yang masuk kategori blue chip seringkali perusahaan yang konsisten membagikan dividen. Dividen, alias laba dari emiten blue chip, umumnya konsisten dibagikan dalam jangka waktu selama 10 tahun terakhir.

Mengenal Perbedaan Saham Blue Chip dan LQ45

Banyak yang sering menyamakan saham blue chip dan LQ45. Padahal keduanya mempunyai perbedaan.

Jika blue chip mempunyai definisi dan pengertian seperti Panda sebutkan di atas, maka ada sedikit perbedaan dengan LQ45. Saham LQ45 merupakan saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar dengan dukungan fundamental yang baik. Namun, tidak semua yang menyandang status LQ45 bisa kita sebut dengan blue chip.

Sebagai gambaran, berikut adalah tabel perbedaan antara blue chip dan LQ45 : 

Saham Blue ChipSaham LQ45
Merupakan market leader yang menjadi penguasa pangsa pasarBelum tentu menjadi market leader. Bisa jadi transaksinya hanya sedang ramai (likuiditas tinggi) dalam 6 bulan terakhir.
Sudah pasti bisa  terdaftar dalam indeks saham LQ45.Belum tentu termasuk blue chip karena tidak semua saham likuid berkinerja baik.

Keuntungan dan Resiko Saham Blue Chip

Bicara investasi saham, tentu kita bicara keuntungan dan resiko. Setiap investor umumnya mengharapkan imbal hasil tinggi. Kendati memahami resiko, investor juga mengharapkan skema investasi saham dengan resiko paling kecil dan imbal hasil cukup tinggi.

Tujuan ini lah yang menjadi salah satu alasan kuat mengapa saham ini menjadi idaman para investor. Tapi bukan keuntungan saja yang perlu kita bicarakan, resiko nya pun perlu kita kenali sedari awal

Keuntungan Blue Chip

  • Harga saham kategori ini cocok untuk investasi jangka panjang.
    Blue chip mempunyai harga yang cukup tinggi. Namun, kemungkinan harga untuk naik tinggi dalam waktu singkat sangatlah kecil. Namun justru itu, performanya cenderung stabil dalam jangka panjang sehingga cocok untuk keuntungan jangka panjang.
  • Dividen yang Rutin dan Pasti
    Keuntungan selanjutnya adalah dividen yang rutin dan pasti. Pasalnya, blue chip merupakan perusahaan dengan pengelolaan baik dan profesional. Deretan perusahaan ini selalu memberikan keuntungan untuk setiap investornya.

Resiko & Permasalahan Blue Chip

Dengan berbagai keuntungannya, bukan berarti tidak ada resiko saat berinvestasi saham blue chip. Misalnya saat pandemi Covid-19 lalu, dilansir dari CNBC Indonesia, saham- saham ini justru tengah mengalami penurunan.

Di sisi lain, saham- saham lapis kedua (second tier) justru sedang meningkat signifikan. Tidak jarang, harga saham ini justru lebih rendah dari IHSG.

Yang menarik, para ahli justru menyatakan momen seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham jenis ini. Pasalnya, penurunan yang lumayan ini justru terjadi karena momen tertentu saja.

Dan di masa mendatang, saham ini akan kembali cuan jika melihat riwayat performa perusahaan.

Apa Saja yang Termasuk Saham Blue Chip ini?

Daftar saham kategori blue chip menurut BEI

Untuk Anda yang sudah sangat berniat untuk berinvestasi, pastinya penasaran saham apa saja sih di Indonesia yang termasuk blue chip?

Merujuk ke data BEI, berikut daftar saham kategori blue chip saat ini :

NoKode EmittenNama Emiten
1ADROPT Adaro Energy Tbk
2AGROPT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
3ANTMPT Aneka Tambang Tbk
4ARTOPT Bank Jago Tbk
5ASIIPT Astra International Tbk
6BANKPT Bank Aladin Syariah Tbk
7BBCAPT Bank Central Asia Tbk
8BBHIPT Allo Bank Indonesia Tbk
9BBNIPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10BBRIPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
11BBTNPT Bank Tabungan Negara Tbk
12BFINPT BFI Finance Tbk
13BMRIPT Bank Mandiri (Persero) Tbk
14BNLIPT Bank Permata Tbk
15BRISPT Bank Syariah Indonesia Tbk
16BRPTPT Barito Pacific Tbk
17BUKAPT Bukalapak.com Tbk
18BYANPT Bayan Resources Tbk
19CPINPT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
20DCIIPT DCI Indonesia Tbk
21DNETPT Indoritel Makmur Internasional Tbk
22EMTKPT Elang Mahkota Teknologi Tbk
23ERAAPT Erajaya Swasembada Tbk
24EXCLPT XL Axiata Tbk
25FRENPT Smartfren Telecom Tbk
26GGRMPT Gudang Garam Tbk
27HMSPPT H.M Sampoerna Tbk
28HRUMPT Harum Energy Tbk
29ICBPPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
30INCOPT Vale Indonesia Tbk
31INDFPT Indofood Sukses Makmur Tbk
32INKPPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
33INTPPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
34ISATPT Indosat Tbk
35ITMGPT Indo Tambangraya Megah Tbk
36JPFAPT Japfa Comfeed Tbk
37JSMRPT Jasa Marga Tbk
38KLBFPT Kalbe Farma Tbk
39MASAPT Multistrada Arah Sarana Tbk
40MDKAPT Merdeka Copper Gold Tbk
41MEDCPT Medco Energi Internasional Tbk
42MEGAPT Bank Mega Tbk
43MIKAPT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
44MNCNPT Media Nusantara Citra Tbk
45MYORPT Mayora Indah Tbk
46PGASPT Perusahaan Gas Negara Tbk
47PTBAPT Bukit Asam Tbk
48PTPPPT PP Construction & Investment Tbk
49SCMAPT Surya Citra Media Tbk
50SMMAPT Sinarmas Multiartha Tbk
51SMGRPT Semen Indonesia (Persero) Tbk
52TBIGPT Tower Bersama Infrastructure Tbk
53TCPIPT Transcoal Pacific Tbk
54TINSPT Tower Bersama Infrastructure Tbk
55TKIMPT Tjiwi Kimia Tbk
56TLKMPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
57TOWRPT Sarana Menara Nusantara Tbk
58TPIAPT Chandra Asri Petrochemical Tbk
59UNTRPT United Tractors Tbk
60UNVRPT Unilever Indonesia Tbk
61WIKAPT Wijaya Karya Tbk
62WSKTPT Waskita Raya Tbk
63AMRTPT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Sudah Siapkah Kamu Berinvestasi dengan Blue Chip?

Untuk investor pemula, blue chip merupakan pilihan menarik untuk berinvestasi. Alasan utamanya tentu saja kestabilan keuntungan dalam jangka panjang karena blue chip sudah punya fundamental perusahaan yang baik.

Salah satu hambatan dalam mengoleksi saham ini biasanya karena faktor harga. Pasalnya, harga per lot dari blue chip ini relatif lebih mahal. Untuk itu, sobat Panda bisa mulai menabung atau membeli sesuai kondisi keuangan.

Atau bisa juga menyiasatinya dengan membeli saham blue chip saat harganya turun. Seperti yang Panda sebutkan, harga blue chip juga bisa turun seperti saham lain. Namun tak perlu khawatir, blue chip ini biasanya cepat naik daripada saham lapis bawahnya.

Dan tentunya untuk mudah berinvestasi, ada banyak pilihan aplikasi investasi yang sobat Panda gunakan.  Sobat Panda bisa membacanya di artikel sebelumnya : Daftar Aplikasi Pilihan Untuk Investasi Saham dan Reksadana.

Semoga bermanfaat.

Tips Ampuh Agar Tidak Terjebak Jeratan Pinjol (Pinjaman Online)

Tips Ampuh Agar Tidak Terjebak Jeratan Pinjol (Pinjaman Online)

Kian hari semakin banyak masyarakat yang mengeluhkan terjebak jeratan pinjol, alias pinjaman online. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari iming- iming limit besar, bunga kecil, dan juga kemudahan dalam meminjam.

Namun setelah mengambil pinjaman, ternyata besaran bunga seringkali tidak sesuai ekspektasi awal. Selain itu banyak peminjam yang terjebak dalam budaya gali lubang tutup lubang. Tak ayal, akhirnya kreditur pun menjadi sasaran teror debt collector.

Fenomena Pinjaman Online yang Kian Populer Tapi Memakan Banyak Korban

Mengapa banyak orang tertarik berhutang di pinjol? Sekilas yang Panda sebutkan tadi adalah kemudahan. Meminjam di pinjaman online sangat lah mudah, karena tidak melalui prosedur ala perbankan yang cenderung lebih ketat.

Peminjam bisa dengan mudah mengajukan pinjaman melalui gadget. Hanya dengan modal foto diri dan kartu identitas, peminjam bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan.

Namun dibalik kemudahan itu, ternyata ada banyak celah yang membuat peminjam mengalami kerugian besar. Mulai dari bunga yang lebih mahal dari perbankan, hingga penyalahgunaan data privasi. Akhirnya,banyak yang terjebak dalam masalah finansial yang lebih pelik akibat pinjaman online ini.

Tips Agar Tidak Terjebak dalam Jeratan Pinjol

Bunuh diri karena stres terjebak pinjol
Korban pinjol bisa sangat depresi setelah terjebak terlalu dalam/ via CNN Indonesia

Kenyataannya, ada beberapa situasi dimana mau tidak mau kita terlibat dengan hutang piutang. Daaannn… pinjaman online adalah salah satu opsi yang memberi kita kemudahan dalam meminjam uang. Sangat mudah, nyaris instan!

Tapi rasanya akan mengerikan jika kemudahan ini harus kita tebus dengan menyerahkan data pribadi ke oknum yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, agar bisa meminimalisir jebakan jerat pinjol, ada beberapa upaya yang bisa sobat Panda lakukan. Simak ulasan Panda berikut ini ya : 

1. Cek Legalitas Pinjol di OJK

Untuk menghindari masalah di kemudian hari, penting sekali untuk memastikan apakah platform pinjaman yang akan kita gunakan terdaftar resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Kita bisa mengeceknya dengan mudah melalui situs resmi OJK. Selain itu, cari tahu juga apakah platform pinjol ini sudah lama beroperasi atau masih baru untuk pertimbangan lebih lanjut.

2. Pinjam Sesuai Kebutuhan

Banyak yang terjebak jeratan pinjol karena menggunakan pinjaman untuk kebutuhan konsumtif. Padahal kebutuhan tersebut tidak urgent dan bisa untuk ditunda.

Akan lebih bijak jika kita meminjam sesuai kebutuhan saja. Dan mempertimbangkan bunga yang cenderung lebih tinggi dari perbankan, pinjol bisa jadi alternatif untuk kebutuhan darurat. Jika tidak darurat, perbankan bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

3. Menjaga Data Pribadi itu Penting

Menjaga data pribadi di era digital seperti ini sangat penting agar kita terhindar dari kejahatan siber, alias cyber crime. Karena lengah sedikit saja, data pribadi kita bisa disalahgunakan oleh oknum untuk pinjaman ilegal.

Maka dari itu, berhati- hatilah dalam mengunduh aplikasi dan mengatur ijin/ permission setiap aplikasi. Terlebih jika aplikasi ini meminta mengunggah kartu identitas atau mengharuskan mengisi data pribadi.

4. Hapus SMS Tawaran Pinjaman Online Ilegal

Pinjaman yang terdaftar resmi di OJK tidak boleh menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi, seperti pesan teks atau pesan instan pribadi lain tanpa persetujuan konsumen.

Artinya, jika sobat Panda menerima pesan teks atau penawaran pinjaman, kita wajib berhati- hati. Karena bisa dipastikan bahwa ini bukan berasal dari pinjaman yang sah dengan izin OJK.

5. Bandingkan Suku Bunga dan Biaya Lain- lain

Langkah selanjutnya agar tidak terjebak dalam jeratan pinjol adalah membandingkan suka bunga dan biaya. Pastikan sobat Panda sangat teliti untuk membandingkan suku bunga dalam periode yang sama.

Karena tidak jarang ada yang mempromosikan suku bunga dengan angka sangat kecil, nyatanya itu adalah bunga harian. Setelah sama- sama dihitung sebagai bunga bulanan, ternyata angkanya menjadi lumayan besar. Pernah mengalami seperti itu?

Selain itu, cek juga perkiraan biaya administrasi, biaya provisi, dan juga biaya penalti jika terlambat membayar. Namun tentu saja, hindari untuk terlambat melakukan pembayaran pinjaman ya. Ini berlaku untuk pinjaman di platform dan media apa saja.

6. Selektif dalam Menerima Tawaran

Dengan berbagai alasan, pinjaman online sering menjadi penawaran menggiurkan. Dengan iklan yang cukup agresif, tidak jarang kita yang awalnya tidak tertarik, jadi mulai tergoda dan ingin mencoba.

Untuk itu, penting sekali untuk bijak dalam mengatur finansial dan selektif dalam melihat penawaran. Sebelum mengambil tawaran, cobalah menganalisis kebutuhan dan peluang dengan lebih teliti, kritis dalam menilai biaya, serta mempertimbangkan jangka waktu pinjaman.

Sekali lagi, jika tidak urgent, maka pinjol ini adalah sesuatu yang tidak benar- benar Anda butuhkan. Skip iklannya, hapus penawarannya.

7. Siapkan Dana Darurat

Yes, pengelolaan keuangan yang baik sebenarnya adalah salah satu kunci penting untuk menghindari jerat pinjol. Seperti Panda katakan di atas, dalam situasi urgent pinjol bisa menjadi penolong.

Tapi penolong ini bisa menjadi jebakan saat kita mulai tergantung dengan pinjol. Merasa urgent sedikit pinjol, merasa butuh sekali lalu pinjol. Kita merasa dimudahkan, lalu menjadi candu dan ketergantungan yang kita tebus mahal.

Padahal dengan mengelola dana darurat, kita bisa mempersiapkan diri dengan lebih aman, sekaligus mencegah ketergantungan yang memanjakan. Masuk akal, kan?

Kesimpulan

Banyak pinjol merugikan? Iya, saat kita terjebak dalam pinjol ilegal. Atau saat kita mulai terjerat dalam budaya gali lubang tutup lubang dengan beberapa aplikasi pinjaman online.

Kenyataannya, banyak orang tersadar dampak negatif pinjol ini setelah mereka terjebak dalam pusara ketergantungan pinjaman online dan stres untuk melunasinya. Padahal dengan lebih bijak finansial dan menerapkan 7 tips di atas, kita bisa meminimalisir masalah ini.

Jadi sebelum melakukan pinjaman online, cobalah untuk teliti dan berhati- hati terlebih dahulu ya! Semoga ulasan Panda kali ini bermanfaat!

6 Jenis Investasi Terbaik Generasi Milenial untuk Masa Depan Lebih Cerah

6 Jenis Investasi Terbaik Generasi Milenial untuk Masa Depan Lebih Cerah

Investasi untuk anak muda? Perlu kah? Tentu saja.

Faktanya, tidak sedikit anak muda generasi milenial yang sudah memikirkan masa depan mereka sejak dini. Berbeda dengan generasi lama, bisa dibilang anak muda jaman sekarang lebih melek investasi. Tentu saja dibarengi dengan pengetahuan tentang jenis investasi yang tepat untuk generasi milenial.

Generasi milenial populer sebagai generasi yang melek teknologi dan kreatif. Umumnya mereka adalah golongan generasi yang lebih suka semuanya serba instan dan cepat. Hal ini lah yang membuat mereka terkesan lebih cepat dewasa dibandingkan usianya.

Tidak jarang, mereka sudah memikirkan urusan finansial dan kesuksesan saat usia mereka masih sangat muda.

Memilih Investasi Terbaik untuk Generasi Milenial

Mengenal jenis-jenis investasi

Anak muda jaman sekarang semakin menyadari bahwa investasi itu penting. Nilai investasi akan bertambah berkali- kali lipa beberapa tahun kemudian, dan keuntungannya bisa sangat menggiurkan.

Ada banyak jenis investasi yang cocok untuk anak muda. Tidak melulu berkaitan dengan property, emas, saham, atau hal lain yang mempunyai nilai uang. Meski tidak bisa kita pungkiri juga bahwa instrumen investasi tersebut adalah salah satu yang sangat menjanjikan.

Berikut ini adalah jenis-s jenis investasi yang bisa diterapkan untuk generasi milenial :

1. Investasi di Pasar Uang dan Pasar Modal

Jenis investasi pertama untuk generasi muda adalah investasi di pasar modal dan pasar uang. Pasar modal ini meliputi saham, obligasi, reksadana, dan surat berharga lainnya. Sedangkan pasar uang adalah deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Investasi Online

Teknologi digital adalah teman dekat untuk generasi milenial. Tidak heran, investasi online sudah pasti menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mereka. Yang menarik, seiring dengan perkembangan teknologi digital, kini sudah banyak platform investasi yang kini diakses dengan mudah melalui perangkat mobile.

Terkait produk investasi online, ada beberapa yang menawarkan return yang tinggi, sedang, maupun rendah. Generasi milenial sebaiknya jangan sekedar tergiur, namun juga mempertimbangkan dengan matang keuntungan dan resikonya.

Berikut ini adalah beberapa jenis investasi online yang kerap digunakan generasi milenial :

a. Investasi Online Valas/ Forex

Forex adalah jenis investasi online yang menawarkan return tinggi, sekaligus dengan resiko tinggi. Jika ingin terjun ke jenis investasi ini, anak muda sebaiknya mempelajari dasar- dasar trading dengan baik, serta memahami resiko yang mungkin terjadi.

Tanpa pengetahuan yang mumpuni dan hanya ingin cepat kaya, pengguna justru menguras dana mereka. Selain itu, penting untuk menginvestasikan  dana kepada broker terpercaya. Ada banyak broker forex Indonesia yang bisa dipertimbangkan.

Namun pengguna harus memastikan broker tersebut telah terdaftar di Bappebti agar keamanan dana mereka lebih terjamin.

b. Investasi Online Emas

Jika kita bicara soal investasi, emas selalu menjadi incaran karena nilai nya sangat stabil, dan bahkan cenderung selalu naik setiap tahun. Itu lah alasan mengapa berinvestasi emas sering disebut sebagai investasi terbaik.

Kabar baiknya lagi, investasi emas kini bisa dilakukan secara online. Ada banyak aplikasi online yang memungkinkan milenial untuk berinvestasi emas dengan sangat mudah. Bahkan, beberapa marketplace pun kini menyediakan fitur nabung emas untuk memudahkan pengguna mereka.

Artinya, menabung emas kini semakin mudah tanpa harus mengumpulkan dana besar dan membeli emas dalam nilai besar.

c. Investasi Online Saham

Ya, investasi saham kini juga bisa sobat Panda lakukan secara online. Sama seperti forex, pengguna harus mempelajari tentang dasar investasi saham online sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam jenis investasi ini.

Investasi online saham ini menawarkan return tinggi, bersamaan dengan itu juga mempunyai resiko tinggi.

d. Investasi Online Reksadana

Investasi reksadana merupakan salah satu yang paling populer di kalangan millennial. Reksadana memberikan keuntungan yang tidak terlalu besar, namun resiko yang investor tanggung pun juga tidak besar.

3. Investasi Pendidikan

Pendidikan adalah jenis investasi tidak berwujud yang sangat penting untuk generasi milenial. Dengan Pendidikan yang tinggi, maka siapa pun akan cenderung mempunyai masa depan yang cerah. Itu lah alasan mengapa Pendidikan adalah investasi yang sangat penting.

Karena pentingnya Pendidikan, tidak heran jika jenis investasi ini bisa menghabiskan biaya yang sangat besar, terutama jika ingin sekolah atau kuliah di tempat yang bergengsi.

Meski begitu, hasil dari investasi ini tidak akan mengecewakan. Karena semakin tinggi jenjang Pendidikan seseorang, maka karir dan masa depan cerah pun cenderung lebih mudah untuk diraih.

4. Investasi Ilmu Pengetahuan

Bukan hanya Pendidikan formal, namun ilmu pengetahuan yang diserap dari Pendidikan informal adalah bentuk investasi yang penting untuk generasi milenial. Ilmu pengetahuan ini bisa kita dapatkan juga dengan belajar secara otodidak, atau mengikuti seminar dan workshop.

Bisa kita bilang, generasi milenial bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari mana saja. Sumber untuk belajar kini sangat luas dan bisa sobat Panda temukan di banyak tempat.

Misalnya saja, kini sudah banyak orang yang secara cuma- cuma membagikan ilmu yang mereka miliki melalui YouTube atau dari media online lainnya.

5. Investasi Pengalaman

Pengalaman bukan hanya memberi generasi milenial pengetahuan, tapi juga membentuk karakter dan mental mereka. Pendidikan tinggi saja tidak cukup jika tidak disertai dengan pengalaman di bidangnya.

Seringkali, pengalaman mendapatkan harga yang lebih mahal. Tidak heran, generasi milenial yang ingin berinvestasi di point ini perlu lebih giat berlatih dan terus mengasah kemampuan yang mereka miliki.

6. Investasi Travelling

Apakah travelling termasuk investasi? Bisa iya, bisa tidak. Seperti telah Panda sebutkan sebelumnya, investasi tidak selalu hal- hal yang berwujud uang. Namun juga hal- hal tidak berwujud yang bisa menambah manfaat untuk generasi milenial.

Travelling bukan sekedar bersenang- senang dan menghabiskan uang. Generasi milenial menyadari ada banyak hal yang bisa diperoleh dengan travelling. Mulai dari pengalaman baru, pengetahuan tentang budaya orang lain sehingga kita menjadi orang yang lebih menghargai budaya orang dan berwawasan luas, menjadi open minded, dan masih banyak lagi lainnya.

Berinvestasi Bisa Dimulai dari Sekarang

Investasi vs Menabung

Secara umum, bisa Panda katakan bahwa berinvestasi ini banyak sekali jenisnya. Investasi tidak melulu berkaitan dengan material. Karena ternyata, menginvestasikan waktu kita untuk pendidikan, memperluas wawasan dan pengalaman juga tidak kalah pentingnya!

Namun jika sobat Panda saat ini mencari referensi panduan investasi yang berhubungan langsung dengan literasi keuangan, dan aktiva finansial, lengkapi bacaan Anda dengan artikel Panda berikut : Sebelum Mulai, Kenali Dulu Apa itu Investasi, Jenis Investasi, Manfaat dan Resiko nya.

Semoga bermanfaat!