Melalui strategi linking ini, Google akan memahami keterkaitan dan relevansi konten kita dengan konten lain di dalam website. Semakin relevan konten dengan topik pembahasan, ini akan menjadi nilai plus di mata Google.
Meski begitu, mungkin tidak semua orang memahami dengan tepat konsep internal link. Di artikel ini, Panda akan mengulas secara lengkap apa itu internal link, manfaat dan cara optimasinya.
Apa itu Internal Link?
Secara sederhana, pengertian internal link adalah hyperlink (tautan) yang menghubungkan satu halaman ke halaman lain di dalam domain website yang sama. Fungsi utama dari internal link adalah untuk mempermudah navigasi pengguna di dalam situs web dan membantu mesin pencari memahami struktur situs serta hubungan antar halaman.
Internal link memiliki peranan yang sangat penting dalam strategi SEO. Saat Google memahami keterkaitan antar halaman dengan baik, hal ini dapat meningkatkan peringkat halaman- halaman tersebut di hasil pencarian.
Selain itu, internal link juga memastikan bahwa crawler mesin pencari dapat mengindeks semua halaman di situs. Hal ini berdampak pada meningkatnya visibilitas konten website di mesin pencari.
Internal link biasanya ditempatkan di dalam teks artikel, menu navigasi, atau di bagian bawah halaman sebagai “related posts” atau “recommended articles.” Penggunaan internal link yang tepat dan strategis dapat membantu menjaga pengunjung tetap berada di situs web lebih lama, mengurangi bounce rate, dan meningkatkan engagement audience dengan konten.
Dalam praktek internal linking, penting untuk menggunakan anchor text yang relevan dan deskriptif. Hal ini bukan hanya membantu pengguna memahami apa yang akan mereka temukan via tautan, tetapi juga membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi dari halaman yang ditautkan.
Manfaat Internal Link untuk Website dan SEO
Para webmaster menerapkan strategi internal linking dengan tujuan untuk memudahkan mesin pencari dalam menjelajah konten secara keseluruhan dan juga mengindeks semua halaman.
Dengan penerapan yang efektif, berikut adalah manfaat yang kamu peroleh dari strategi internal link :
1. Meningkatkan Navigasi Pengguna
Internal link membantu pengguna menemukan konten yang saling berhubungan dengan mudah. Dengan menyediakan tautan ke artikel atau halaman lain yang relevan, pemilik website dapat meningkatkan waktu yang pengunjung habiskan di situs web dengan efektif.
Pengunjung tidak perlu mencari informasi tambahan dari website lain. Karena dengan anchor teks berisi tautan relevan di situs yang sama, mereka bisa mendapatkan informasi lanjutan yang mereka butuhkan.
2. Mengoptimalkan Indeks Halaman oleh Mesin Pencari
Mesin pencari seperti Google menggunakan crawler untuk mengindeks halaman web. Dengan proses tautan internal yang tepat, mesin pencari dapat menemukan halaman dengan efisien dan mengindeks halaman dengan optimal. Alhasil, visibilitas di hasil pencarian pun meningkat.
3. Mengurangi Bounce Rate
Dengan menyediakan tautan ke konten yang saling berkaitan, pemilik web dapat menjaga pengunjung tetap berada di situs lebih lama. Hal inilah yang berdampak pada bounce rate sebuah website. Bounce rate yang tinggi dapat mengindikasikan masalah serius pada website. Sebaliknya, bounce rate yang rendah dapat menjadi indikator bahwa situs tersebut mempunyai konten yang relevan dengan kebutuhan pengunjung. Hal itulah yang membuat mereka betah berlama- lama di sebuah website.
Kehadiran internal linking yang relevan dapat berkontribusi pada menurunnya bounce rate. Hal ini menjadi indikator positif yang menunjukkan bahwa konten web relevan dan menarik.
4. Memperkuat Hubungan Konten
Internal link membantu memperkuat hubungan antara berbagai halaman di situs dan menciptakan struktur yang lebih terorganisir. Hal ini tidak tidak hanya membantu mesin pencari memahami topik utama situs web, tetapi juga memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan.
5. Meningkatkan User Experience secara Keseluruhan
Dengan berbagai benefit di atas, kehadiran internal linking dapat meningkatkan user experience (pengalaman pengguna) secara keseluruhan. User experience berdampak penting untuk kelangsungan website dalam jangka panjang.
Dengan user experience yang baik, pengunjung akan betah berlama- lama di website kita. Hal ini akan menjadi sinyal positif bagi Google bahwa situs kita menyajikan konten yang berkualitas dan relevan untuk pengunjung. Dengan nilai plus ini, hal ini dapat meningkatkan nilai halaman di mata Google dan mendongkrak peringkat situs kita di halaman pencarian.
Perbedaan Internal Link dan Eksternal Link
Selain internal link, para webmaster pasti juga familiar dengan istilah dengan eksternal link. Keduanya mempunyai kontribusi terhadap SEO, namun mempunyai tujuan yang berbeda.
Berikut adalah Perbedaan antara Internal Link dan Eksternal Link :
Perbedaan
Internal Link
Eksternal Link
Definisi
Tautan yang menghubungkan satu halaman ke halaman lain di dalam domain yang sama.
Tautan yang menghubungkan halaman di situs web ke halaman di domain lain.
Tujuan
Meningkatkan navigasi pengguna, membantu mesin pencari mengindeks halaman, dan meningkatkan relevansi antar halaman di satu situs web.
Menunjukkan kredibilitas dan memberikan referensi ke sumber informasi eksternal yang relevan.
Dampak SEO
Membantu meningkatkan peringkat halaman di dalam domain yang sama dan meningkatkan visibilitas di hasil pencarian.
Meningkatkan kredibilitas dan otoritas halaman dengan memberikan referensi ke sumber terpercaya.
Cara Membuat Internal Link yang Benar
Untuk membuat internal link yang efektif, kamu perlu mengikuti beberapa panduan penting berikut ini :
1. Menggunakan Anchor Text yang Relevan
Anchor text merupakan teks yang tampil di tautan dan berfungsi mengarahkan pengunjung ke halaman lain. Dalam praktek pembuatan link, kamu dapat memasukkan kata kunci yang relevan sesuai dengan halaman tujuan. Hindari penggunaan anchor teks seperti ‘klik disini’ atau ‘halaman ini’.
2. Tautkan ke Halaman yang Relevan
Yang kedua, pastikan hanya menautkan ke halaman yang relevan dengan konten yang sedang dibahas. Kamu tidak perlu memaksakan untuk menautkan ke halaman lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan topik di konten.
Melalui tautan yang relevan, internal linking ini akan membantu pengguna menemukan informasi tambahan yang berguna.
3. Hindari Overlinking
Jangan terlalu banyak menambahkan tautan dalam satu halaman. Praktek ini mungkin cukup populer di SEO jaman dulu. Namun di mata Google, ini bisa terdeteksi sebagai praktek keyword stuffing.
Hal ini dapat membingungkan pengguna dan mengurangi nilai masing-masing link, serta berpotensi mendapatkan penalti dari Google.
4. Perhatikan Struktur Situs
Internal link berkaitan erat dengan struktur sebuah website. Buatlah struktur situs yang logis, jelas dan terorganisir. Selain itu, pastikan tautan internal yang dibuat membantu pengguna dan mesin pencari menavigasi situs dengan mudah.
5. Perbarui Internal Link Secara Berkala
Pastikan untuk memeriksa dan memperbarui tautan internal secara berkala. Kamu perlu secara berkala mengecek tautan rusak (broken link) dan memperbaikinya untuk menjaga pengalaman pengguna yang baik.
10 Langkah Optimasi Internal Link untuk SEO
Setelah mulai menerapkan strategi internal linking, jangan lupa untuk melakukan maintenance berkala dan melakukan optimasi lanjutan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk mengoptimalkan internal link di situs web :
1. Audit Konten yang Ada
Lakukan audit konten untuk mengidentifikasi halaman yang membutuhkan internal link tambahan dan halaman yang menjadi target tautan.
2. Buat Daftar Halaman Penting
Identifikasi halaman-halaman penting di situs Anda yang ingin kamu dorong untuk mendapatkan lebih banyak lalu lintas. Selanjutnya, daftar halaman ini dapat menjadi fokus pengembangan konten dan penerapan strategi linking yang efektif.
3. Gunakan Alat SEO
Manfaatkan alat SEO untuk menganalisis struktur tautan situs Anda dan menemukan peluang untuk menambahkan internal link. Misalnya saja Semrush atau Ubersuggest.
4. Tautkan ke Halaman dengan Otoritas Tinggi
Tautkan halaman baru atau kurang populer ke halaman dengan otoritas tinggi untuk meningkatkan visibilitas dan peringkat mereka.
5. Optimalkan Anchor Text
Pastikan anchor text yang digunakan relevan dan mengandung kata kunci yang ditargetkan. Hindari menghubungkan anchor teks dengan tautan yang tidak sesuai.
6. Buat Konten Pilar
Buat konten pilar yang mendalam dan kaya informasi. Dari tautan konten pilar ini, kamu bisa mengembangkan keyword utama ke keyword long tail dan membuat artikel berdasarkan long tail tersebut. Selanjutnya, tautkan halaman- halaman terkait ini ke konten pilar.
7. Gunakan Breadcrumbs
Breadcrumb adalah sebuah elemen dalam website yang berfungsi sebagai petunjuk di hierarki situs. Kehadiran breadcrumb dapat membantu pengguna dalam memahami struktur website dan menjelajah konten dengan efektif. Penerapan breadcrumb dalam website sendiri merupakan salah satu cara efektif dalam meningkatkan struktur internal link.
8. Perbarui Konten Lama
Saat membuat konten baru, kamu bisa menautkan dengan konten lama yang relevan. Begitu juga sebaliknya, kamu dapat memperbarui konten lama dengan informasi relevan dan tautan internal ke ke konten baru yang relevan. Pastikan tautan konten memang saling berkaitan dan relevan.
9. Monitor dan Evaluasi
Pantau kinerja tautan internal secara berkala dan lakukan evaluasi untuk melihat apakah ada yang membutuhkan perbaikan atau perubahan sesuai kebutuhan.perbaikan yang perlu dilakukan.
10. Perbaiki Link Rusak (Broken Link)
Untuk terus menjaga pengalaman pengguna dan efektivitas strategi SEO, jangan lupa untuk mengecek broken link secara berkala. Begitu menemukan broken link, segera perbaiki.
Kesimpulan
Internal link adalah komponen krusial dalam strategi SEO yang efektif. Untuk efektif menerapkan strategi ini, kamu dapat memulainya dengan memahami manfaat internal link, cara membuat internal link yang benar, dan menerapkan langkah-langkah optimasi.
Dengan begitu, kamu dapat meningkatkan peringkat situs web di hasil pencarian dan memberikan pengalaman yang lebih baik untuk pengguna. Melakukan optimasi tautan secara teratur akan membantu memastikan bahwa situs web tetap relevan, terstruktur, dan mudah diakses oleh mesin pencari serta pengguna. Semoga bermanfaat!
Saat Anda membangun sebuah blog atau website, melakukan optimasi SEO On Page adalah paket lengkap yang wajib menyertainya. SEO On Page sendiri adalah fondasi untuk sebuah website. Jika On Page nya sudah baik, optimasi selanjutnya akan lebih mudah.
Pertanyaan Mendasar Tentang SEO
Sebelum membahas secara detail cara optimasi SEO On Page, kita akan mengenal lebih dulu apa itu SEO secara umum dan bagaimana cara kerjanya. Pemahaman ini akan Panda rangkum dalam format FAQ berikut yaa…
Apa Pengertian SEO?
SEO atau Search Engine Optimization adalah sebuah teknis optimasi yang digunakan untuk memaksimalkan performa website di mesin pencari. Dengan SEO, maka website akan mempunyai posisi yang baik di halaman pencarian (SERP/ Search Engine Result Page)
Apa Manfaat SEO?
Sesuai tujuannya, manfaat SEO adalah membuat setiap halaman teroptimasi sehingga ramah pencarian oleh pengguna. Saat pengguna mengetikkan kata kunci, maka website kita akan tampil di halaman utama pencarian.
Dengan begitu, website akan banyak pengunjung, dan proses monetisasi atau goal bisnis berjalan optimal.
Apa Bedanya SEO Off Page dan SEO On Page?
SEO On Page adalah optimasi yang bekerja secara internal. Sedangkan SEO Off Page adalah optimasi halaman website secara eksternal, seperti networking dan backlink.
Nah, di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara spesifik tentang apa itu SEO On Page dan bagaimana cara melakukannya. Yuk kita simak bersama!
Apa itu SEO On Page?
SEO On Page adalah teknik optimasi SEO yang dilakukan secara internal melalui konten yang diterbitkan. Kata On Page ini sendiri mengacu pada area kerja optimasi, yaitu segala aspek internal yang berkaitan dengan website, seperti konten dan HTML. Optimasi On Page juga bisa disebut sebagai langkah optimasi untuk meningkatkan kualitas konten agar mudah dibaca dan dipahami oleh pengunjung website. Menurut Panda, optimasi On Page adalah fondasi penting dalam membangun sebuah web. Alasannya, saat website kita ramah di halaman mesin pencari, lalu lintas website akan optimal dan konsisten. Jika ini sudah tercapai, maka optimasi off page terkait dengan networking dan backlinking akan lebih mudah tercapai.
Cara Optimasi SEO On Page
Setelah memahami apa itu SEO On Page, langkah selanjutnya adalah menerapkan optimasi On Page untuk website kita. Dengan begitu, diharapkan website kita punya performa yang optimal di halaman pencarian :
1. Nama Domain
Jika Anda baru berada di tahap merencanakan sebuah website, optimasi bisa Anda mulai dengan memilih nama domain yang tepat. Ada beberapa jenis nama domain yang bisa digunakan :
Brand domain, yaitu nama domain langsung dengan nama unik brand, seperti pandagila.com, detik.com, moz.com, dll.
Partial match domain, yaitu dengan keyword ditambah kata lain, seperti wisataunik.com, denahrumah43.com, dll.
Exact match domain, yaitu domain dengan menggunakan keyword tanpa tambahan kata unik, seperti bookinghotel.com, wisatalombok.com, androidterbaik.com, dll.
Menggunakan partial match dan exact match domain bisa memberi keuntungan dan kekurangan. Di satu sisi domain ini bisa lebih mudah naik di hasil pencarian, dan bisa menjadi kelemahan karena over optimasi secara tidak sengaja. Dari Panda sendiri sih lebih menyarankan untuk menggunakan brand domain atau partial match domain. Tips dalam memilih nama domain :
Gunakan nama domain yang simpel dan unik
Gunakan domain yang mudah diingat dan mudah diketik.
Hindari penggunaan karakter unik seperti strik dalam nama domain
Hindari penggunaan nama domain yang terlalu panjang.
Optimasi SEO On Page tidak bisa lepas dari peranan keyword alias kata kunci. Dalam hal penggunaan kata kunci, ada beberapa prinsip yang perlu Anda ikuti :
Hindari praktek keyword stuffing karena ini tidak berguna sama sekali.
Gunakan kata kunci yang relevan dan tepat.
Lakukan riset kata kunci secara berkala untuk kebutuhan konten dan website Anda keseluruhan.
Gunakan keyword di judul dan sub judul secara natural.
Gunakan kata kunci utama dalam 100 kata pertama di konten.
Perhatikan keyword density atau kepadatan kata kunci dalam konten (2% dari jumlah kata atau Anda bisa manfaatkan rekomendasi dari Yoast SEO).
LSI (Latent Semantic Indexing) keyword adalah kata kunci yang mempunyai makna mirip (sinonim) dengan keyword utama yang ditargetkan. Kata kunci yang Anda temukan dalam tool biasanya adalah hasil penyeragaman dari beberapa kata kunci yang mirip. Jika Anda hanya menggunakan keyword utama saja, maka jangkauan Anda bisa sangat terbatas. Padahal, tidak semua orang hanya menggunakan kelompok kata kunci itu- itu saja. Faktanya, orang bisa menggunakan variasi kata apa saja dalam mencari sebuah topik. Itulah mengapa Anda perlu mengoptimalkan penggunaan LSI keyword ini. Bantu Google dan juga para pembaca untuk memahami apa isi dari webpage Anda dengan cara menempatkan kata kunci di awal, dalam 100 kata pertama. Jangan terlalu banyak basi-basi dan membuat orang bosan karena Anda tidak kunjung membahas apa yang telah Anda janjikan dalam judul.
3. Struktur Permalink
Struktur URL atau permalink yang sederhana dan jelas adalah salah satu indikator utama SEO sejak 2019. Jenis permalink ini akan memudahkan mesin pencari dalam mengenali topik yang sedang dibahas.
Permalink idealnya cukup mengandung focus keyword yang ditargetkan. Misalnya saat Panda membuat konten tentang audit website, maka permalinknya adalah https://pandagila.com/website-audit/ .
Secara default, WordPress membuat permalink dengan format www.websiteanda.com/2021/05/judulartikel.
Anda bisa mengubah struktur permalink ini dengan mudah melalui dashboard WordPress dengan klik Setting > Permalink. Setelah itu pilih struktur permalink Post Name, dan klik Save.
Selanjutnya Anda tinggal memperhatikan url Anda saat akan mempublikasikan konten. Karena secara otomatis url akan terbentuk dari setiap kata dalam judul, sehingga perlu diedit lebih dulu.
4. Judul Konten yang Menarik
Selain posisi website, judul juga menjadi daya tarik di hasil pencarian. Judul yang terbaca menarik dan terkesan memberi nilai akan langsung menarik perhatian untuk diklik dan dikunjungi. Dilansir dari Content Marketing Institute, penggunaan judul dengan angka bisa meningkatkan jumlah klik 45 persen lebih baik dibandingkan judul tanpa angka. Misalnya saja :
Tapi bukan berarti semua konten Anda harus menggunakan angka pada judulnya, apalagi sampai memaksakan. Anda bisa juga mencoba variasi kalimat yang bisa menarik perhatian dan meyakinkan pembaca.
5. Optimasi Gambar
Untuk membuat konten Anda menarik untuk dibaca, penggunaan gambar memegang peranan penting. Dan untuk optimasi SEO On Page Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan gambar. Hal ini antara lain :
Ukuran Gambar
Pastikan ukuran gambar tidak terlalu besar agar loading web tidak lambat (usahakan satu gambar tidak lebih dari 100KB). Untuk mengoptimalkan gambar, Anda bisa manfaatkan layanan kompresi gambar seperti TinyPNG, ILoveIMG, Trimage, Kraken, dan OptiPNG. Deretan layanan ini bisa membantu kompresi gambar tanpa memberi dampak berarti pada kualitasnya.
Nama File
Beri nama file sesuai dengan focus keyword yang ditarget. Penamaan ini akan membantu gambar mudah muncul dalam pencarian Google (Google Image Search).
Gunakan Alt Text
Alt text atau alternative text berfungsi membantu Google mengidentifikasi topik yang dibahas di konten. Selain itu, alt text juga bisa memudahkan gambar untuk muncul di Google Image Search. Mengubah alt text bisa dilakukan di pustaka gambar dengan mengisi kolom alternative text.
6. Penggunaan Heading dan Sub Heading
Untuk memberi pengalaman pengguna yang baik, struktur konten Anda harus jelas dan mudah dipahami. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan penggunaan heading dan subheading yang baik. Heading dan subheading ini sendiri berfungsi untuk memecah artikel menjadi beberapa bagian. Penggunaan ini sama seperti pemakaian bab dan sub bab pada buku. Dengan pembagian ini, pembaca akan lebih mudah menemukan poin- poin penting yang mereka butuhkan. Dari sisi mesin pencari, penggunaan heading dan sub heading membantu search engin bot melakukan crawling konten dengan cepat karena bisa melihat pokok bahasan konten. Dalam struktur konten ini sendiri kita mengenal penggunaan Heading 1 sampai heading 6. Heading 1 biasanya otomatis digunakan untuk judul. Sehingga dalam struktur konten Anda bisa menggunakan heading 2 sampai 6. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel Cara Tepat Menggunakan Heading Tag H1 H2 H3 – H6 Agar SEO Friendly.
7. Konten Berkualitas
Selain judul yang menarik, konten Anda secara keseluruhan harus berkualitas. Konten Anda harus informatif, bermanfaat, bisa terbaca dengan baik, dan bisa menjawab rasa ingin tahu pembaca dengan baik.
Seperti tagline “Content is The King”, konten yang berkualitas akan menang dalam kompetisi yang sesungguhnya.
Tips dalam membuat konten berkualitas :
Ditulis secara natural, tidak memaksakan terlalu banyak keyword.
Bukan konten duplikat.
Mempunyai tingkat pembaruan yang baik agar tetap relevan, baru, dan segar.
Menjawab kedalaman informasi yang biasanya tercermin dalam artikel yang panjang dan informatif.
Informatif, menarik, dan bermanfaat.
Sebenarnya tidak ada standar angka pasti untuk berapa panjang artikel sebagai tolak ukur kualitasnya. Karena kenyataannya, pembahasan tentang satu topik bisa mempunyai panjang 2000 kata dan keyword lainnya mungkin terbatas dalam 800 kata.
Jika penasaran untuk mengukur berapa panjang konten yang harus kita buat, cobalah untuk melihat jumlah kata dari konten kompetitor. Anda bisa mengintip setidaknya peringkat tiga teratas dari hasil pencarian.
8. Loading Cepat
Page speed atau kecepatan loading sebuah website adalah salah satu faktor penting dalam optimasi on page. Gunakanlah theme yang tidak berat, plugin sesuai kebutuhan, dan optimalkan kompresi gambar.
Jika perlu, anda bisa memanfaatkan layanan CDN dan plugin cache untuk memberikan performa website yang cepat dan optimal.
Untuk mengetahui kecepatan website, Anda bisa menggunakan beberapa layanan berikut ini :
Untuk testing, Anda bisa menggunakan salah satu halaman website saja. Karena besar kemungkinan visitor datang dari mesin pencari menuju halaman artikel Anda, bukan homepage.
9. Mobile Friendly & Responsive
Karena lebih dari 80% pengunjung berasal dari mobile device, maka pastikan website kita mobile friendly dan responsive di semua device. Untuk itu, Anda bisa menggunakan tema website yang responsif.
Responsif artinya tema kompatibel dengan berbagai jenis perangkat. Saat pengguna mengakses dari device yang berbeda- beda, website akan tampil dengan baik dan responsif.
Untuk memastikan website Anda mobile friendly, cobalah melakukan pengecekan di Mobile Friendly Test.
Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan Google AMP, yang merupakan versi ringan dari website kita yang menggunakan cache dari Google.
10. Internal Link
Internal link adalah link yang mengarah ke konten lain di website kita. Dengan tautan ini, pembaca akan mudah berpindah dari satu konten ke konten lain di website kita.
Internal link juga memudahkan pembaca untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap dari sebuah anchor link, yang biasanya terkait dengan konten yang sedang kita baca.
Internal link adalah alasan bagi para pengunjung website untuk bertahan lebih lama di dalam website Anda. Sedangkan penambahan internal link baru akan menunjukkan pada Google bahwa Anda mempunyai konten yang fresh bermanfaat, dan saling terhubung.
Penggunaan internal link dalam setiap web page atau artikel adalah praktek yang baik dalam SEO On Page.
11. Outbound Link
Ada internal link, ada juga outbound link. Bedanya, link outbound adalah link keluar yang merupakan referensi pada website lain. Outbound link digunakan jika Anda mengutip informasi dari web lain atau memberi referensi berkualitas. Untuk link outbound, pastikan Anda memberikan rujukan pada website dengan reputasi baik dan relevan dengan konten. Penggunaan link outbound dengan praktek yang baik (mereferensikan website berkualitas) akan menunjukkan pada Google bahwa web Anda berisikan informasi dari sumber yang kredibel.
12. Optimasi Meta Description
Selain meta title di judul konten, meta description juga tidak boleh luput dari optimasi. Anda bisa menggunakan meta deskripsi dengan keyword yang dimuat secara ringkas dan efektif, tapi tetap enak untuk dibaca.
Di hasil pencarian, deskripsi akan langsung muncul di bawah judul. Saat deskripsi Anda on point, yang berarti menarik dan mendorong rasa ingin tahu pembaca, kecenderungan mereka untuk mengklik halaman menjadi lebih besar.
Contoh real-nya saja misalnya, ada website di rangking satu tapi dengan deskripsi yang ala kadarnya dan kurang teroptimasi. Sedangkan website Anda ada di rangking ketiga tapi dengan optimasi deskripsi sehingga terkesan lebih meyakinkan.
Maka meskipun peringkat Anda lebih rendah, bisa jadi website Anda akan menerima lalu lintas lebih tinggi daripada website di rangking pertama, tapi meta deskripsi ala kadarnya. Seiring berjalannya waktu, rangking halaman Anda bisa lebih naik lagi karena konten dinilai lebih disukai dan bermanfaat untuk pembaca.
Jika website Anda adalah e commerce atau bisnis lokal, Anda bisa menyisipkan nomor telepon, WhatsApp atau kontak lainnya, besertacall to action (CTA)singkat.
Untuk meta description sendiri, dalam versi desktop pembaca bisa melihat hingga 200 karakter, sedangkan untuk versi mobile, bisa terlihat hingga 172 karakter. Jadi, buatlah meta deskripsi Anda secara ringkas (160-170 karakter) secara deskriptif, menarik, dan tentu saja mengandung kata kunci.
13. Multimedia (Gambar dan Video)
Penggunaan multimedia akan membuat halaman web Anda menjadi tempat yang nyaman untuk melahap informasi sampai habis. Itulah mengapa sangat penting untuk memanfaatkan penggunaan gambar dan video.
Penggunaan gambar dan video akan membuat halaman Anda terlihat lebih hidup dan meningkatkan pengalaman pengguna. Gambar dan video juga memberikan tambahan informasi seputar konten Anda dan memberi insight untuk pengguna.
Sedangkan penggunaan video sendiri, menurut data DigitalSherpa, bisa meningkatkan keterlibatan dengan pengguna di website. Perbandingannya adalah 20%:80% saat Anda tidak dan menggunakan video.
Tips dalam menggunakan konten multimedia di halaman :
Gunakan gambar dan video yang relevan dengan konten
Gunakan gambar dengan file, format, dan ukuran yang tepat (ukuran gambar teroptimasi dengan baik)
Tambahkan atribut alt yang sesuai dalam setiap gambar
Beri judul unik untuk setiap gambar/ video
14. Mengatur Link Menjadi Open Tab
Membuka link di tab baru terkesan sepele, namun bisa meningkatkan kualitas pengalaman pengguna di website. Jika satu halaman mengandung tiga link dalam satu artikel misalnya, menekan tombol back berulang kali untuk kembali ke artikel bisa membuat pembaca Anda frustasi.
Secara default, WordPress mengatur pembaca untuk membuka link di tab yang sama. Jadi, Anda perlu mengubah pengaturan ini secara manual dengan mengedit link setting ke new tab.
Jika ingin secara otomatis, Anda bisa menggunakan plugin External Link di WordPress.
15. Tombol Share Media Sosial
Selanjutnya, penting untuk membuat website Anda untuk bisa dibagikan dengan mudah melalui tombol share medsos. Button shareini juga bisa meningkatkan jangkauan dan membangun audiens baru di berbagai platform.
Maka dari itu, kehadiran plugin social media sharing di website juga mempunyai peranan penting. Plugin ini membantu mengkreasikan button share sosial media yang memudahkan pembaca dalam berbagi konten.
Saat sebuah konten mempunyai jumlah share yang besar, ini bisa diartikan sebagai tingkat kredibilitas yang tinggi di mata pengguna. Tingkat share yang tinggi juga bisa kita manfaatkan untuk branding dan eksposur terhadap brand & bisnis Anda.
Tips dalam memilih button media sosial :
Button social sharing yang jelas dan mencolok bisa meningkatkan jumlah share hingga 700%
Pertimbangkan untuk memilih plugin sosial media sharing sesuai kebutuhan
16. Desain dan Navigasi yang Baik
Selain mobile friendly atau responsif, desain website Anda harus baik secara keseluruhan. Artinya, penyusunan konten tidak kita lakukan secara berlebihan.
Tampilan yang berlebihan selain memberi distraksi pembaca saat mengakses konten, juga membuat loading web menjadi lebih lambat. Akhirnya, bounce rate menjadi lebih tinggi.
Desain website Anda secara keseluruhan harus memiliki poin- poin berikut ini :
Mobile friendly/ responsif.
Ringan atau loading web tidak berat.
Tidak terlalu banyak iklan.
Penempatan widget tidak memberi distraksi pembacaan konten.
Hindari penggunaan widget berlebihan dan tidak penting.
Navigasi website baik dan mudah diakses.
Kombinasi warna konsisten dan tidak terlalu banyak variasi.
Selain kelima belas optimasi tersebut, ada optimasi dan fitur tambahan yang bisa Anda manfaatkan untuk memaksimalkan On Page Anda..
17. Related Post
Related post mempunyai fungsi yang mirip dengan internal link, yaitu memudahkan pengguna dalam beralih ke konten lain. Bedanya, related post terkonsep dalam bentuk sajian artikel yang direkomendasikan.
Dalam related post, rekomendasi ini terlihat langsung dalam bentuk judul atau topik yang akan dibahas. Dan biasanya rekomendasi ini masih terkait dari konten yang sedang pengunjung baca.
Untuk menggunakan related post, Anda bisa menggunakan widget related post atau inline related post untuk memasukan rekomendasi artikel di tengah- tengah postingan.
Jika theme Anda sudah mempunyai fitur bawaan related post (seperti yang Panda gunakan saat ini*), Anda tidak perlu menggunakan plugin tambahan.
18. Daftar Isi
Daftar isi mempunyai fungsi yang mirip dengan heading tag, yang membuat konten menjadi terstruktur dan mudah untuk dipahami. Baik itu oleh pembaca, karena ada ringkasan pembahasan konten dan bisa melompat ke pembahasan topik dengan cepat. Atau oleh mesin pencari, karena ada hierarki pembahasan topik.
Untuk membuat daftar isi, Anda tidak perlu melakukan sortir secara manual. Cukup susun konten Anda dengan heading tag yang tepat dan gunakan plugin untuk membuat daftar isi otomatis di konten WordPress Anda.
Kesimpulan
Meski daftar optimasi SEO On Page ini terkesan cukup panjang, sebenarnya beberapa dari optimasi ini cukup Anda lakukan setting di awal saja. Misalnya saja seperti struktur permalink, theme mobile friendly, hingga pengaturan plugin media sosial. Namun yang pasti, saat Anda melakukan praktek SEO On Page ini dengan baik, situs web Anda sudah mempunyai pondasi yang kuat sehingga anda bisa melakukan optimasi lanjutan ke SEO Off Page. Oh ya, untuk memastikan optimasi On Page maksimal, Anda bisa memanfaatkan 8 Plugin SEO WordPress Terbaik untuk Meningkatkan Ranking Website. Ada banyak hal keren yang bisa Anda lakukan dengan deretan plugin SEO ini. Dengan begitu, potensi website Anda untuk selalu tampil di halaman utama pencarian akan semakin besar. Lalu lintas web akan ramai, revenue iklan dan konversi penjualan juga mengalami peningkatan. Ini terdengar menyenangkan, bukan? Semoga bermanfaat!
Dengan maraknya perbincangan tentang SGE (Search Generative Engine), penting sekali untuk publisher menyajikan situs website yang ramah Google SGE. Pasalnya, kehadiran SGE diprediksi akan mengubah masa depan mesin pencari dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini penerapan SGE mungkin memang belum menyeluruh. Kendati begitu, mempersiapkan situs ramah SGE bisa menjadi langkah jitu untuk stabilitas trafik website di masa depan.
Apa itu Google SGE?
Di artikel sebelumnya, Panda telah mengulas tentang apa itu Google SGE dan cara kerjanya. Google SGE adalah sebuah konsep yang Google cetuskan untuk meningkatkan kualitas pencarian dan memberi pengalaman pengguna yang lebih memuaskan. Dengan dukungan kecerdasan AI, SGE akan menghasilkan konten dan informasi yang ringkas dan cerdas sesuai kebutuhan pengguna, bukan semata- mata menampilkan hasil pencarian saja.
Kehadiran SGE sendiri akan memberikan pengalaman pencarian yang lebih informatif, intuitif dan bermanfaat untuk pengguna. Pengguna akan lebih mudah memperoleh jawaban yang mereka butuhkan di mesin pencari. Pengguna juga akan lebih sedikit bereksplorasi dari situs ke situs di hasil pencarian Google.
Persaingan di Mesin Pencari akan Lebih Gila Tanpa Situs Ramah SGE
Salah satu karakteristik dari Google SGE adalah memberikan jawaban langsung dan memberikan pengalaman pencarian yang lebih interaktif. Mesin pencari akan lebih cepat dalam memberikan jawaban sesuai kebutuhan pengguna dan membantu mereka menjelajah topik secara mendalam tanpa harus beralih dari satu situs ke situs lain.
Bukan hal mengejutkan jika Google sendiri memprediksi bahwa masa depan situs akan sangat terdampak dengan penerapan SGE. Situs- situs yang menjadi rujukan SGE tentu menjadi yang paling diuntungkan. Sedangkan situs lain, kemungkinan untuk mendapatkan klik dari pengunjung akan semakin berkurang. Bahkan saat mereka sebenarnya mempunyai peringkat yang cukup baik di halaman pencarian.
Persaingan SEO memang terasa menantang di beberapa tahun terakhir ini. Dan ini akan terasa lebih lagi dengan kehadiran Google SGE. Publisher harus memastikan bahwa konten mereka bukan hanya masuk page one, tapi juga berkualitas dan disukai Google agar bisa muncul sebagai rekomendasi teratas dalam fitur SGE.
Dengan cara ini lah pemilik website dapat mempertahankan eksistensinya website nya di tengah era SGE.
Cara Membuat Situs Website Ramah SGE
Untuk membuat situs website yang ramah terhadap SGE, ada beberapa hal yang perlu pemilik website perhatikan :
1. Konten berkualitas tinggi
Apapun era nya, konten berkualitas tetap menjadi rajanya. Konten berkualitas tinggi sangat penting agar pengunjung situs mendapatkan informasi yang bermanfaat dan terpuaskan.
Untuk menghadapi era SGE, publisher harus tetap mengedepankan konten berkualitas di situsnya. Konten harus orisinil, komprehensif, aktual, dan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Beri kesan pada Google bahwa konten Anda ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya.
2. Situs Mobile Friendly
Pastikan situs Anda responsif dan ramah mobile. Sebagian besar pengunjung mengakses dari perangkat seluler, jadi situs harus mudah dibaca dan di-navigasi di berbagai resolusi layar. Selain itu, gunakan desain yang sederhana tanpa mengorbankan konten.
3. Kecepatan Loading
Situs yang lambat akan menciptakan masalah untuk pemilik situs website. Oleh sebab itu, meningkatkan kecepatan loading website sangat penting agar pengunjung tetap bertahan dan tidak cepat pindah ke situs lain. Sudahkah Anda memastikan situs Anda mudah dan cepat diakses?
Beberapa optimasi yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kecepatan website antara lain optimasi gambar, kompresi script, hingga penggunaan CDN (Content Delivery Network).
4. UX yang Baik
User experience (UX) yang baik membuat pengunjung betah dan puas menjelajahi situs. Pengalaman pengguna yang baik akan menjaga trafik website stabi dan membuat Google mengetahui bahwa pengguna menyukai situs Anda.
Untuk meningkatkan UX, buatlah navigasi sederhana, tata letak rapi, dan fitur pencarian yang akurat. Minimalkan interupsi seperti pop-up agar pengunjung fokus pada konten.
5. Performa Teknis
Pastikan situs bebas error dan berjalan optimal secara teknis. Lakukan debugging kode, perbaiki broken link, dan optimalkan query database. Gunakan hosting dan server yang handal untuk meminimalkan downtime.
Dengan performa teknis yang handal, situs Anda akan menjadi situs rujukan yang ramah SGE.
6. Peningkatan User Engagement
User engagement sangat penting untuk meningkatkan performa situs web di Google SGE. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan user engagement antara lain :
6.1 Konten Interaktif
Buatlah konten yang mendorong interaksi pengguna. Misalnya saja dengan menyajikan fitur bermanfaat seperti kuis, survei, kalkulator, dan fitur lain yang membutuhkan input dari pengguna. Konten interaktif membuat pengguna lebih tertarik dan terlibat dengan situs web.
6.2 Umpan Balik
Berikan kesempatan bagi pengguna untuk memberikan umpan balik dan komentar pada konten yang Anda sajikan. Umpan balik pengguna sangat berharga untuk meningkatkan kualitas konten dan layanan di masa mendatang.
6.3 Personalisasi
Lakukan personalisasi konten dan pengalaman pengguna berdasarkan minat dan perilaku mereka di situs web. Personalisasi yang tepat dapat meningkatkan relevansi dan ketertarikan pengguna pada situs web.
6.4 Notifikasi Pengguna
Fitur notifikasi pengguna juga dapat meningkatkan engagement dengan cara mengirim pemberitahuan tentang konten dan fitur baru di situs web. Notifikasi membuat pengguna tetap terhubung dan kembali ke situs web.
6.5 Program Loyalitas
Buatlah program loyalitas dan reward bagi pengguna setia. Berikan insentif bagi pengguna untuk terus berinteraksi dan memberikan kontribusi pada situs web. Program loyalitas dapat meningkatkan retensi dan engagement pengguna.
7. Memanfaatkan Data dan Visualisasi
Data dan visualisasi merupakan cara yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi secara menarik kepada pengguna. Beberapa cara yang dapat publisher lakukan antara lain:
7.1 Infografis
Infografis merupakan representasi visual dari informasi, data atau pengetahuan yang terasji dalam format grafis yang menarik dan mudah dipahami. Infografis dapat berupa gambar, diagram, grafik, dan lainnya yang menceritakan suatu informasi atau data secara visual.
7.2 Data Storytelling
Data storytelling adalah seni menceritakan suatu informasi melalui data. Data-data yang ada diolah dan disajikan dalam suatu alur cerita yang menarik agar mudah dipahami pembaca.
7.3 Timelines
Timeline atau garis waktu merupakan tampilan visual dari peristiwa-peristiwa dalam kronologi waktu tertentu. Timeline sangat membantu pembaca memahami urutan kejadian dari waktu ke waktu.
7.4 Charts & Graphs
Penyajian data dalam bentuk bagan dan grafik sangat membantu pembaca memahami data secara cepat dan mudah. Jenis bagan yang umum tersaji antara lain pie charts, bar charts, line charts, dan lainnya.
7.5 Comparison Tables
Tabel perbandingan sangat berguna untuk membandingkan fitur atau spesifikasi dari beberapa objek secara jelas dalam satu tampilan. Hal ini memudahkan pembaca melihat perbedaan dan persamaan dari objek-objek yang dibandingkan.
Dengan memanfaatkan berbagai jenis visualisasi data ini, konten situs web menjadi lebih menarik, informatif, dan mudah dipahami oleh pengguna. Ini sejalan dengan prinsip SGE yang mengedepankan pengalaman pengguna yang baik.
Kesimpulan
Kehadiran SGE di mesin pencari mempunyai dua sisi. Dari sisi pengguna, ini adalah fitur baru yang memanjakan dan memudahkan. Di era artificial intelligence seperti sekarang ini, SGE memang harus hadir agar Google semakin relevan dalam menjawab kebutuhan pengguna terhadap mesin pencari.
Sedangkan bagi sisi pemilik website, kehadiran SGE adalah tantangan. Sebagian menyebut bahwa Google SGE semakin membuat eksistensi situs tergerus. Namun jika mampu merespon tantangan ini dengan baik dan beradaptasi dengan SGE, hal ini dapat membantu stabilitas situs web di era ini.
Sebagai langkah antisipasi, salah satu langkah yang bisa publisher lakukan adalah dengan mempersiapkan situs ramah SGE. Beberapa saran untuk implementasi ini antara lain :
Fokus pada kualitas dan kelengkapan konten
Meningkatkan interaktivitas dengan fitur seperti kuis, kalkulator, dsb
Manfaatkan data pengguna untuk personalisasi konten
Gunakan visualisasi data yang menarik
Optimalkan situs untuk mobile dan kecepatan loading
Sudah siapkah situs Anda berhadapan dengan era SGE?
Google SGE belakangan ini menjadi perbincangan hangat dalam SEO. Banyak yang memprediksi, kehadiran Google SGE (Search Generative Engine) ini akan berdampak besar pada SEO. Setelah sebelumnya hanya tersedia di Jepang, India dan Amerika Serikat, SGE telah tersedia di lebih dari 120 negara di dunia per November 2023.
Lewat kehadirannya, pengalaman pengguna dalam menggunakan mesin pencari akan berubah. Saat ini fitur SGE tersedia di aplikasi Google lewat platform Android dan iOS, serta versi desktop di beberapa negara tertentu.
Lantas bagaimana kehadiran Google SGE ini akan berdampak pada SEO? Apakah semakin menguntungkan untuk para publisher atau semakin menjadi ancaman?
Pengertian Google SGE
Google Search Generative Experience (SGE) merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Google untuk meningkatkan kualitas pencarian dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. Dengan kecerdasan generative AI, SGE bertujuan untuk menghasilkan konten dan informasi baru berdasarkan permintaan pengguna, bukan semata-mata menampilkan hasil pencarian yang sudah ada.
Menurut Google, konsep SGE adalah kemampuan mesin pencari untuk secara dinamis menghasilkan jawaban langsung, ringkasan, visualisasi data, daftar, tabel, dan konten lainnya yang relevan dengan permintaan pengguna. Jika sebelumnya Google hanya banyak menampilkan tautan situs web, maka dengan SGE Google akan benar-benar memahami maksud dari permintaan pengguna dan menyajikan jawaban yang paling sesuai dalam format yang berguna.
Tujuan utama Google memperkenalkan SGE adalah untuk memberikan pengalaman pencarian yang lebih intuitif, informatif, dan bermanfaat bagi pengguna. Dengan kemampuan generatif, Google berupaya memahami konteks dan makna di balik kueri pengguna, bukan sekadar kata kuncinya.
Manfaat lain SGE adalah membantu pengguna menemukan informasi lebih cepat tanpa harus beralih ke banyak situs web. SGE juga berpotensi menghasilkan insight baru dari data yang sudah ada.
Keunggulan dan Karakteristik Google SGE
Google SGE memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari mesin pencari tradisional:
1. Pengalaman Pencarian Lebih Interaktif
SGE menyediakan antarmuka pencarian yang lebih interaktif, seperti kemampuan bertanya jawab dengan mesin pencari, mendapatkan jawaban langsung, dan menjelajahi topik secara mendalam tanpa harus beralih ke situs lain.
2. Memberikan Jawaban Langsung
Jika pengguna mengajukan pertanyaan, SGE akan berusaha memberikan jawaban langsung dalam bentuk fakta atau ringkasan tanpa harus mengarahkan pengguna ke situs tertentu.
3. Menampilkan Visualisasi Data
SGE mampu menampilkan data dalam bentuk grafik, tabel, dan format visual lainnya untuk membantu pengguna memahami informasi dengan lebih baik. Misalnya, ketika mencari informasi perbandingan spesifikasi ponsel, SGE bisa menampilkannya dalam bentuk tabel.
Cara Kerja Google SGE
Google SGE menggunakan algoritma pre-trained berbasis Large Language Models (LLM) seperti LaMDA, PaLM, dan MUM. LLM ini dilatih dengan jumlah data teks yang sangat besar sehingga dapat memahami pola bahasa manusia.
Ketika pengguna memberikan query, SGE akan memprosesnya dengan LLM untuk menghasilkan tulisan yang relevan. Tulisan ini kemudian diedit oleh SGE berdasarkan umpan balik dari pengguna. Jika pengguna merasa hasil pencarian kurang tepat atau tidak lengkap, mereka dapat memberi tahu SGE.
Umpan balik ini sangat berharga bagi SGE untuk terus meningkatkan hasil pencarian. Semakin banyak umpan balik yang mereka terima, semakin baik SGE bisa memahami keinginan pengguna yang sebenarnya. Dengan demikian, SGE dapat menghasilkan jawaban yang lebih tepat dan bermanfaat.
Kombinasi LLM dan umpan balik manusia inilah yang membuat Google SGE lebih pintar dalam memahami bahasa alami. SGE terus belajar dari interaksi dengan pengguna sehingga performanya makin baik dari waktu ke waktu.
Perbandingan SEO Tradisional dan SEO SGE
SEO tradisional dan SEO SGE memiliki beberapa perbedaan mendasar dalam strategi dan pendekatannya :
1. Meta Data vs Konten Relevan
SEO tradisional sangat mengandalkan optimasi meta data seperti judul, deskripsi, alt text, dan lainnya untuk ranking. Sedangkan SGE lebih menekankan pada konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna.
2. Long Tail KW vs Topik Luas
SEO tradisional biasanya berfokus pada long tail keyword yang spesifik. Sementara SGE lebih umum dan luas dalam topik yang dibahas.
3. Link Building vs Sumber Terpercaya
Link building masih menjadi fokus utama SEO tradisional. Sementara SGE lebih mementingkan konten dari sumber terpercaya meskipun tidak banyak backlink.
4. Page Experience vs User Engagement
SEO tradisional berfokus pada page experience seperti loading website yang cepat, responsivitas desain, dll. SGE lebih pada user engagement seperti waktu kunjungan, tingkat interaksi, dll.
Prediksi Google SGE Terhadap SEO dan Masa Depan Situs Web
Selain memberikan manfaat yang besar untuk pengguna, banyak yang khawatir kehadiran Google SGE akan menjadi akhir untuk SEO dan situs web. Tak bisa dipungkiri, jika SGE mulai diimplementasikan, maka kehadirannya akan membuat user mudah memperoleh informasi tanpa harus mengklik tautan web satu per satu.
Tidak heran, beberapa prediksi berikut turut mengiringi kehadiran SGE :
1. Tren Penurunan Trafik
Dalam fitur Google SGE, akan ada potensi penurunan trafik organik pada laman- laman yagn berada di bawah default pencarian. Hal ini terjadi lantaran perubahan tampilan di hasil pencarian. Bagian teratas akan terisi secara otomatis dengan hasil pencarian sesuai kebutuhan pengguna, sehingga pengguna tidak peerlu membuka tautan web secara keseluruhan.
Selain itu, dengan semakin terbiasanya pengguna dengan AI (kecerdasan buatan), hal ini juga berdampak pada semakin terbiasanya pengguna menggunakan informasi instan dari hasil pencarian SGE. Seperti cuplikan teks, gambar atau video. Akan semakin berkurang audiens yang tertarik membuka tautan konten secara keseluruhan karena mereka sudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tidak heran, trafik organik akan semakin tergerus jika laman tidak mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian. Oleh sebab itu, penting sekali untuk publisher memikirkan berbagai strategi untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik konten mereka lewat fitur SGE.
2. Persaingan yang Lebih Ketat
Beberapa tahun terakhir memang tantangan dalam SEO semakin tinggi. Hal ini akan terasa lebih ketat lagi dengan kehadiran SGE. Para publisher harus bekerja lebih keras lagi untuk memastikan bahwa konten mereka berkualitas dan disukai Google agar bisa muncul di rekomendasi teratas hasil pencarian.
Selain konten yang berkualitas, pastikan konten selalu terupdate dengan tren dan perkembangan terkini di niche Anda. Buat konten yang relevan dengan topik populer yang pengguna cari. Dengan menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, peluan untuk muncul sebagai rekomendasi SGE akan lebih besar.
Cara Mengaktifkan Google SGE
Untuk mengaktifkan Google SGE, berikut beberapa hal yang Anda perlukan :
Browser Chrome
Akun Google
Termasuk pengguna 18 tahun ke atas
Termasuk ke dalam 120+ negara dimana Google SGE sudah tersedia
Google SGE sendiri saat ini masih dalam tahap uji coba, sehingga Anda harus mengaktifkan ikut serta lebih dulu untuk dapat mengaksesnya.
Selanjutnya, ikuti langkah berikut untuk mengaktifkan SGE :
Open browser Chrome dan pastikan Anda sudah login dengan akun Google Anda.
Buka tab baru dan masuk ke laman Google.com
Pilih ikon “Labs” yang terletak di kanan atas dari laman Anda. Jika ikon ini tidak terlihat, artinya fitur SGE belum tersedia di negara Anda.
Di section AI Experiment, aktifkan opsi “SGE” dengan klik toggle “Try an example”
Sekarang Anda siap menggunakan Google SGE untuk mendapatkan respon dari pencarian Anda.
Selain cara tersebut, untuk mengakali ikon “Labs” yang belum muncul, Anda dapat menggunakan trik berikut ini :
Masuk ke link laman “Google Labs” dan klik “Try an example” di section AI Experiment.
Di laman baru, Anda bisa test melakukan kueri pertanyaan di kotak pencarian. Misalnya seperti berikut :
Perubahan Google SGE Terhadap SEO
Google SGE membawa perubahan besar pada cara melakukan SEO. Beberapa dampak utama Google SGE pada SEO antara lain:
1. Fokus pada Topik, Bukan Kata Kunci
Dalam SEO tradisional, konten dibuat dengan menargetkan density kata kunci tertentu agar ranking lebih tinggi di mesin pencari. Namun dengan Google SGE, density kata kunci tidak lagi menjadi faktor utama. Konten perlu memberikan informasi komprehensif dan mendalam tentang suatu topik, bukan sekadar menjejalkan kata kunci.
2. Konten Berkualitas dan Komprehensif
Google SGE menganalisis konten secara mendalam, bukan hanya mencari kecocokan kata kunci. Oleh karena itu, konten yang berkualitas, komprehensif, dan memberi nilai tambah informasi sangat penting. Publisher harus bisa menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pengguna, bukan mesin pencari.
3. User Engagement dan Trust
SGE mempertimbangkan perilaku pengguna seperti lama kunjungan di halaman, jumlah tayangan halaman, dan interaksi pengguna lainnya untuk menentukan kualitas konten. Konten yang mampu meningkatkan engagement dan kepercayaan pengguna akan dianggap lebih berkualitas oleh Google.
4. Long Form Content
Konten panjang dengan informasi lengkap lebih disukai Google SGE. Ini karena konten panjang menunjukkan kepakaran dan pemahaman mendalam tentang topik tertentu. Untuk itu, gunakanlah format tulisan long form untuk memberi informasi komprehensif kepada pembaca.
Dengan Google SGE, konten yang berkualitas dan memberi nilai informasi tinggi menjadi kunci utama SEO, bukan lagi optimasi kata kunci semata.
Cara Optimasi Konten untuk SGE
Dalam optimasi konten untuk Google SGE, ada beberapa hal yang perlu publisher perhatikan:
1. Fokus pada Niche Spesifik
Konten yang difokuskan pada topik tertentu lebih disukai Google SGE. Hindari membuat konten dangkal yang mencakup terlalu banyak topik. Pilih satu topik spesifik dan kembangkan secara mendalam.
Misalnya dengan fokus pada niche teknologi saja, kesehatan atau topik lain sesuai keahlian. Dengan berfokus pada topik tertentu, tentu diharapkan pembahasan topik akan lebih mendalam dan komprehensif. Selain itu, keterkaitan antara artikel juga akan baik sehingga isi website keseluruhan menjadi bermanfaat untuk pengguna.
2. Konten Panjang dan Mendalam
SGE menyukai konten yang panjang dan detail. Berikan informasi sebanyak mungkin tentang topik yang Anda pilih. Jelaskan aspek-aspek penting dengan contoh dan data yang mendukung. Hindari konten pendek berupa daftar atau poin-poin singkat.
Usahakan konten minimal 2000 kata agar cukup panjang dan mendalam untuk SGE. Sertakan penggunaan heading tag dengan struktur yagn sesuai, tabel, grafik, dan media lainnya yang relevan untuk membuat konten lebih kaya.
3. Menjadi Sumber dan Data Terpercaya
Konten berkualitas tinggi membutuhkan sumber dan data yang terpercaya. Kutip penelitian, statistik, dan fakta dari sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, lembaga survei, atau instansi pemerintah.
Hindari mengutip dari sumber yang meragukan kredibilitasnya. Cantumkan referensi dengan jelas agar pembaca bisa melacak keaslian datanya.
4. Answering Intent
Tulis konten dengan menjawab intent atau kebutuhan informasi pengguna. Misalnya, jika pengguna mencari “cara membuat daftar isi otomatis di postingan“, maka berikan lah detail tutorial cara menambahkan daftar isi tersebut ke dalam postingan. Bukan hanya menyajikan manfaat adanya daftar isi otomatis di postingan saja.
Selain itu, pastikan konten menjawab pertanyaan yang ada di benak pembaca secara komprehensif. Hal ini penting agar konten bermanfaat dan informatif.
5. Struktur & Readability
Cara optimasi untuk Google SGE selanjutnya adalah dengan penerapan struktur dan alur yang jelas. Gunakan subheadings dan paragraph yang terstruktur. Konten yang mudah dibaca dan dipahami lebih disukai Google.
Hindari paragraph yang terlalu panjang. Gunakan bullet points dan numbered lists di segmen tertentu jika perlu. Sertakan tabel, gambar, grafik, dan lainnya untuk meningkatkan readability. Konten berkualitas tinggi memerlukan struktur dan format yang rapi.
Dengan menerapkan optimasi konten di atas, situs Anda lebih siap menghadapi Google SGE. Konten merupakan fondasi utama, maka pastikan konten yang dibuat benar-benar berkualitas tinggi dan sesuai kebutuhan pengguna.
Kesimpulan
Google SGE merupakan perubahan besar dalam mesin pencari Google yang mengutamakan pengalaman pengguna. Dengan SGE, publisher harus menyajikan konten yang lebih interaktif dan menarik untuk pengguna, bukan hanya dioptimalkan untuk mesin pencari.
Google SGE saat ini memang masih dalam tahap uji coba. Namun di masa depan, para pakar memprediksi bahwa fitur ini akan semakin berkembang dan menggantikan cara tradisional. SEO tidak lagi hanya mengandalkan kata kunci, tapi juga engagement dan pengalaman pengguna. Konten berkualitas tinggi yang informatif dan interaktif akan semakin penting.
Artinya, SEO perlu beradaptasi pada perubahan algoritma Google ini agar tetap efektif di masa depan. Peluang masih ada, jadi mari kita siapkan diri dengan sebaik- baiknya!
Long Tail Keyword sering menjadi senjata ampuh para webmaster untuk bisa bersaing dengan optimal di hasil pencarian. Berbeda dengan short tail keyword yang tingkat kompetisinya lebih gila, tingkat kompetisi kata kunci long tail cenderung lebih kompetitif dan rendah.
Strategi long tail ini sendiri kerap para webmaster manfaatkan saat harus bersaing dengan website berkata kunci volume tinggi di hasil pencarian. Jika hanya mengandalkan short tail keyword saja akan sulit mendapatkan trafik, maka long tail akan menjadi penyangga ampuh untuk mengoptimalkannya.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara mendalam tentang apa itu long tail keyword, manfaat dan cara mengoptimalkannya dalam SEO. Mari kita simak bersama- sama!
Apa itu Long Tail Keyword?
Long tail keyword merupakan jenis kata kunci turunan yang lebih spesifik karena berisi penjabaran atau detail dari keyword utama yang dibidik.
Jenis kata kunci ini biasanya terdiri dari tiga sampai lima kata. Keyword biasanya akan menambahkan atribusi tertentu yang berkaitan dengan kata kunci utama. Misalnya saja profesional, terbaik, murah atau atribusi fungsi produk.
Dengan persaingan kata kunci utama yang biasanya sangat tinggi volume nya, penggunaan kata kunci turunan akan menghasilkan persaingan yang lebih rendah ke menengah karena sifatnya spesifik.
Meskipun volume pencarian rendah, jenis kata kunci ini lebih tepat sasaran karena memuat atribusi sesuai kebutuhan pencari. Hasil pencarian akan benar- benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Bukan hasil pencarian umum dari sebuah topik atau produk.
Mengenal Karakteristik Long Tail Keyword
Setelah mengetahui pengertian dari long tail keyword atau keyword turunan, langkah selanjutnya adalah mengenali karakteristik dari jenis keyword ini :
Terdiri dari Beberapa Kata (3-5 Kata)
Bukan berarti semua kata kunci yang terdiri dari beberapa kata termasuk ke dalam kategori long tail. Namun, karena memuat atribusi tambahan atau info spesifik, jenis long tail akan terlihat sebagai kata kunci yang agak panjang.
Long tail keyword terdiri dari beberapa kata untuk mendeskripsikan maksud spesifik dari kata kunci tersebut.
Volume Pencarian Rendah
Secara teknis, kata kunci ini tidak sepopuler kata kunci utama. Atribusi tambahan membuat jumlah pencarian kata kunci turunan menjadi lebih rendah. Dengan volume pencarian rendah sehingga persaingan kata kunci nya pun cenderung rendah sampai medium.
Contoh Short Tail Keyword vs Long Tail Keyword
Sebagai contoh, saat kita membidik kata kunci “kacamata baca” dengan mengandalkan kata kunci ini saja. Tingkat persaingannya jauh lebih tinggi karena kata- kata ini bersifat umum.
Sebaliknya, jika membidik kata kunci yang lebih spesifik dan tetap relevan dengan keyword utama produk, kita bisa menggunakan kata kunci “kacamata baca plus anti radiasi” atau embel- embel lainnya.
Contoh lain dari penggunaan short tail vs long tail keyword sebagai berikut :
Jasa SEO vs (Jasa SEO garansi, jasa SEO murah, jasa SEO profesional, jasa SEO halaman 1 google)
Wawancara kerja vs (tips wawancara kerja, pertanyaan wawancara kerja, wawancara kerja fresh graduate)
Manfaat & Tujuan Menggunakan Long Tail Keyword
Tentu saja kita tetap melakukan optimasi keyword utama dalam konten kita. Karena penggunaan keyword utama ini sendiri mempermudah dalam pencarian dan indexing konten. Namun, long tail keyword juga dapat kita optimalkan untuk mengoptimalkan potensi trafik ke website.
Selain itu, dari sisi manfaat dan tujuan, berikut adalah alasan untuk menggunakan long tail keyword :
1. Tingkat Persaingan Rendah
Sebagai contohnya, mari kita lihat perbedaan penggunaan keyword “jasa SEO” dan “jasa SEO profesional” berikut ini :
Hanya menggunakan keyword utama saja, website kita harus bersaing dengan 9,3 juta website lainnya. Sebaliknya, saat menyertakan long tail dan kata kunci ini digunakan pengguna, kita bersaing dengan 1,5 juta website. Jumlah yang lebih sedikit.
Artinya, dengan kata kunci long tail kita akan lebih mudah mendapatkan peringkat yang baik di hasil pencarian Google.
2. Mendatangkan Banyak Trafik
Karena tingkat persaingan yang lebih kecil, penggunaan keyword turunan juga bisa mendatangkan banyak trafik organik. Pasalnya, website kita tidak hanya bergantung pada satu kunci utama dari topik, melainkan banyak kata kunci yang saling berkaitan.
Efeknya, dalam keyword yang berbeda- beda, konten kita bisa muncul maksimal di setiap hasil pencarian sesuai keyword turunan. Bukan hanya sekali saja karena bergantung pada satu keyword utama.
3. Mendorong Peringkat untuk Short Tail Keyword
Karena bersifat turunan dari kata kunci utama, long time keyword menyertakan kata kunci utama dan turut mengoptimalkannya. Dengan begitu, lebih mudah untuk mencapai dua tujuan sekaligus. Yaitu untuk membuat dua keyword ini mempunyai performa maksimal di hasil pencarian.
Saat keduanya mempunyai performa baik, lalu lintas organik akan semakin baik pula.
4. Meningkatkan Conversion Rate
Karena bersifat spesifik, pengguna dari jenis keyword ini merupakan kelompok audiens yang sudah lebih siap untuk melakukan pembelian. Hal ini berkebalikan dari pengguna short tail keyword yang cenderung mencari informasi general.
Contohnya adalah kata kunci utama “web hosting”. Saat orang menggunakan kata kunci itu, hasilnya akan sangat general dan kemungkinan tujuan pencarian infonya juga sangat general. Mungkin sekedar ingin tahu apa itu hosting dan cara kerjanya.
Berbeda dengan orang- orang yang menggunakan kata kunci “Hosting terbaik Indonesia”. Kelompok ini kemungkinan sedang mencari tahu perbandingan spek layanan hosting dan siap untuk melakukan pembelian dalam waktu dekat.
Cara Mencari Long Tail Keyword
Kita bisa menemukan long tail keyword ini dengan beberapa alat bantuan untuk riset keyword. Dengan begitu kita akan mendapatkan kata turunan yang menjadi ide konten, sekaligus menganalisa persaingan dan jumlah pencariannya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencari kata kunci long tail :
1. Gunakan Google Autocomplete
Google Autocomplete adalah fitur suggestion dari Google saat kita hendak mengetikkan keyword di search bar Google. Suggestion ini sendiri berasal dari long tail keyword yang sering orang- orang cari di Google.
Dengan mengandalkan suggestion ini, kita bisa menggunakan kata kunci turunan yang terbukti efektif dan relevan dengan pencarian pengguna. Bagaimana cara menggunakannya?
Cukup dengan memasukkan kata kunci utama dan ikuti dengan spasi, maka suggestion pun akan muncul.
2. Manfaatkan Penelusuran Terkait
Selau Google Autocomplete, selanjutnya kita juga bisa memanfaatkan fitur Penelusuran terkait dari Google.
Cara penggunaannya pun sangat mudah. Kita hanya perlu memasukkan keyword pencarian, kemudian scroll ke bawah dan melihat rekomendasi penelusuran terkait dari Google. Dan taraaa…. Anda bisa memanfaatkan informasi ini untuk membuat keyword turunan sesuai kebutuhan.
3. Menggunakan Answer The Public
Situs answerthepublic.com memang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia. Kendati begitu, saat kita memasukkan keyword bahasa Indonesia, tool ini secara otomatis menyajikan suggestion long tail keyword sesuai dengan bahasa pencarian.
Suggestion yang muncul ini berdasarkan kata- kata yang sering pengguna cari di mesin pencari dan tampil dengan format 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). Dengan begitu, suggestion ini akan memberikan banyak ide untuk menciptakan long tail keyword sesuai kebutuhan.
4. Gunakan Soovle
Soovle merupakan situs yang berfungsi menyajikan rekomendasi kata kunci dari beberapa situs populer, seperti Google, Bing, Yahoo, Amazon, Wikipedia, Answer.com, dan YouTube.
Untuk menggunakan tool ini, kita hanya perlu memasukkan kata kunci utama di search bar. Setelah itu, Soovle akan menyajikan hasil rekomendasi kata kunci dari beberapa situs populer.
Kesimpulan dan Penutup
Ringkasnya, long tail keyword merupakan salah satu trik sederhana namun efektif dalam mengoptimalkan trafik organik. Karena dengan memanfaatkan jenis keyword ini, kita memanfaatkan kata kunci utama sekaligus turunan agar keduanya saling menyokong dan tampil optimal di hasil pencarian.
Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk mencari atau mendapat ide keyword turunan ini. Mulai dari cara yang sederhana yang sudah sangat familiar untuk kita semua, hingga menggunakan bantuan tool web.
Long tail keyword sendiri mempunyai volume pencarian yang rendah. Dengan begitu, tingkat persaingan pun cenderung lebih mudah kita tembus. Saat memanfaatkanya dengan tepat, kita bisa mendapatkan trafik melimpah dari penggunaan keyword ini.
DNS atau Domain Name System merupakan bagian integral dari sebuah website. Dengan kehadiran DNS ini lah, pengunjung bisa leluasa mengunjungi sebuah laman web dengan mudah dan cepat.
Pasalnya jika tidak, pengguna harus menggunakan alamat IP website seperti 179.28.11.123 untuk mengakses sebuah website. Alamat website yang berbeda juga akan punya alamat IP yang berbeda. Tentu sangat merepotkan, bukan?
Tapi berkat kehadiran DNS, mengakses sebuah laman website menjadi sangat mudah! Kita tinggal mengetik alamat website seperti google.com atau pandagila.com dan …. Halaman website akan terbuka sesuai harapan.
Apa itu DNS?
Pengertian dari DNS adalah sistem yang menghubungkan alamat IP dengan nama domain yang mudah manusia ingat. DNS sendiri merupakan kepanjangan dari Domain Name System atau Sistem Nama Domain.
Pada awalnya, saatnya sistem ini belum ditemukan, pengguna perlu mengetikkan alamat IP untuk mengakses website. Cara ini tentu merepotkan karena tidak mudah untuk mengingat alamat IP atau kita perlu mempunyai daftar lengkap IP Address untuk berkunjung ke sebuah laman.
Namun dengan kehadiran sistem nama domain ini, kita kini tinggal mengingat nama domain dan mengetiknya ke address bar browser. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke IP Address dan menghubungkannya untuk menghadirkan situs web tujuan.
Misalnya untuk mengakses Google, sobat Panda tidak perlu menulis 172.217.0.142, melainkan cukup mengetik alamat domain google.com ke address bar.
Fungsi dan Manfaat DNS
Fungsi utama dari DNS adalah menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, yang memungkinkan perangkat untuk saling berkomunikasi di internet. Sederhananya, setidaknya ada tiga fungsi dari DNS :
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain.
Meminta informasi URL website berdasarkan IP Address yang pengguna akses.
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Sedangkan manfaat DNS antara lain :
Memudahkan pengguna dalam mengakses situs web melalui nama domain yang mudah pengguna ingat.
Memungkinkan pengguna untuk mengelola alamat IP yang kompleks lewat nama domain yang lebih sederhana.
Mengidentifikasi alamat komputer di sebuah jaringan.
Mentranskripsikan hostname menjadi alamat IP dan sebaliknya.
Memfasilitasi proses pengiriman dan penerimaan email.
Mendistribusikan trafik secara merata di antara beberapa server dengan alamat IP yang sama.
Mengalihkan lalu lintas (redirection) pengguna dari lokasi tertentu ke server terdekat.
Mengenal Bagian- Bagian DNS
DNS bekerja dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address masing- masing punya bagian yang terhubung satu sama lain. Bagian terpenting dari proses tersebut adalah DNS Server.
Analoginya saat kita berada di perpustakaan dan mencari buku berdasarkan kode yang menjelaskan tata letak buku tersebut. Kode buku perpustakaan yang disebut dengan DDS (Dewey Decimal System) terdiri dari kode buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun penerbitan buku.
Prinsip ini mirip dengan DNS. Namun, bagian dari buku ini disesuaikan dengan bagian- bagian URL yang menjadi susunan hierarki DNS. Setiap kode juga menjelaskan tentang bagian- bagian domain.
Lantas apa saja bagian- bagian dari Domain Name System ini? Berikut informasinya :
1. Recursive Resolver
Recursive Resolver merupakan perangkat atau server yang berfungsi mencari informasi alamat IP melalui DNS. Jika informasi ini tidak ditemukan di cache server, sistem akan melakukan pencarian melalui cache ISP.
2. Root Server
Root server merupakan database yang bisa menjawab deretan pertanyaan terkait nama domain dan alamat IP. Bagian DNS ini sendiri tidak punya semua informasi terkait hostname dan alamat IP. Kendati begitu, server ini bisa mengarahkan permintaan ke pihak lain yang mempunyai info tersebut.
Hingga kini ada 13 root server yang ada di dunia. Root server ini diurutkan secara alfabet dan dikelola oleh organisasi seperti ICANN, Verisign, Internet System Consortium, dan The US Army Research Lab.
3. Top-Level Domain (TLD) Name Server
TLD name server adalah server yang mengelola informasi untuk domain berekstensi TLD, seperti .com, .org, .co, dan lainnya. Dari root server, sistem akan menggunakan TLD untuk mendapatkan jenis informasi yang ingin pengguna cari.
4. Authoritative Name Server
Authoritative Name Server merupakan server yang mengelola informasi spesifik tentang domain tujuan. Jika informasi sudah sesuai, browser akan menampilkan halaman yang pengguna minta.
Untuk memastikan hasil yang relevan dan up-to-date, proses ini akan terjadi secara berulang dan berkelanjutan. Beberapa informasi juga akan disimpan dalam bentuk cache agar proses query berjalan lebih cepat.
Jenis- jenis DNS Record
DNS Record merupakan sebuah instruksi yang dibuat dan disimpan di server DNS. Instruksi ini sering juga kita sebut dengan Zone File dan menjadi catatan penting yang berkaitan dengan domain dan nama host.
Selain itu, DNS Record juga membantu server DNS untuk mengarahkan query ke tempat tujuan. Berikut beberapa jenis DNS Record yang umum kita jumpai beserta fungsinya :
A Record (Address Record) : Menyimpan informasi terkait hostname, time to live (TTL) dan IPv4 Address.
AAA Record (Quad A) : Menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 Address.
CNAME Record : Canonical Name atau Alias yang merujuk ke domain atau subdomain lain, tapi tidak ke alamat IP. CName ini berguna untuk melakukan redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address.
ANAME : Record yang berguna untuk menunjukkan root level domain ke hostname atau FQDN.
MX Record : Merekam server SMTP yang mengelola proses saling berkirim email di suatu domain.
NS Record : Merujuk subdomain pada Authoritative Nameserver yang pengguna inginkan. Record ini berfungsi saat subdomain Anda mempunyai hosting web berbeda dengan domain.
PTR Record : Memberikan izin pada DNS Resolver untuk menyediakan informasi terkait IP Address dan menampilkan hostname (Reverse DNS Lookup).
CERT Record : Menyimpan sertifikat enkripsi (sertifikat keamanan pada SSL/TLS).
SRV Record : Menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, seperti Priority, Mame, Weight, Points, Port, dan TTL.
TXT Record : Membawa dan mendistribusikan data yang hanya dibaca oleh mesin.
SOA Record : Merupakan bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian ini merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
Cara Kerja DNS
Setelah mengetahui tentang apa itu DNS, bagian dan jenis- jenisnya, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara kerja DNS. Proses kerja Domain Name System sendiri melibatkan beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut :
Pencarian di Caching DNS Sebelum melakukan pencarian lebih lanjut, caching DNS akan berupaya mencari data di cache lokal terlebih dahulu.
Proses di Recursive DNS Jika tidak menemukan data di cache, Recursive DNS akan melakukan pencarian data dari awal.
Pencarian di Authoritative Name Server Dalam prosesnya, Recursive DNS akan menghubungi authoritative name server yang punya informasi lengkap tentang domain.
Pengembalian Jawaban Setelah menemukan informasi yang pengguna butuhkan, informasi ini akan diteruskan kembali ke Resolver dan Pengguna.
Cara Setting DNS Domain
Siap mempraktekkan cara setting DNS Domain? Anda bisa melakukannya lewat fitur Zone Editor di cPanel.
Berikut adalah langkah- langkah yang perlu Anda lakukan untuk setting DNS :
Login ke cPanel.
Cari bagian Domains, lalu pilih Zone Editor.
Pilih Domain, dan klik Manage.
Tambahkan DNS Record sesuai kebutuhan (A, AAAA, CAA, CNAME, MX, SRV, atau TXT)
Simpan Record.
Setelah record tersimpan, Anda perlu menunggu waktu propagasi DNS dalam 1×24 jam. Setelah propagasi selesai, artinya setting DNS telah selesai.
Kesimpulan
DNS merupakan bagian penting dari struktur internet yang memungkinkan pengguna mengakses situs dan layanan online dengan nama domain yang mudah diingat. Berkat Domain Name System, Anda tidak perlu lagi mengingat alamat website dalam format angka ala IP Address. Cukup dengan menuliskan nama domain, maka DNS akan menerjemahkannya ke alamat IP Tujuan Anda.
Dengan memahami hal ini, pastinya kita mengerti ada kompleksitas di belakang layar dari mudahnya kita mengakses sebuah laman web saat ini.