Home 9 Entrepreneurship 9 10 Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Resign/ Mengundurkan Diri ( Page )

10 Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Resign/ Mengundurkan Diri

oleh | Entrepreneurship

Saat Anda menjadi pengusaha, Anda bukan hanya melulu berhadapan dengan strategi bisnis, dan keuangan perusahaan. Satu hal lain yang pasti akan Anda hadapi adalah menyangkut SDM (Sumber Daya Manusia) atau karyawan.

Karyawan mengundurkan diri dari perusahaan merupakan sebuah hal yang lumrah. Bahkan karyawan terbaik yang paling bisa kita andalkan. Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan perusahaan paling difavoritkan banyak orang sekalipun.

Alasan Karyawan Terbaik Resign

Yang namanya karyawan terbaik, tentu Anda berharap agar karyawan tersebut menikmati karir di perusahaan Anda dalam jangka waktu yang lama. Meski begitu, ini adalah hal yang tak bisa dihindari.

Yang menjadi pertanyaan, apa saja yang membuat karyawan terbaik resign alias mengundurkan diri dari perusahaan? Berikut ini adalah beberapa alasan yang sering membuat karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan :

1. Rutinitas Kerja Membosankan

Tak ada lagi tantangan dalam pekerjaan yang digelutinya adalah salah satu alasan utama mengapa seorang karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan. Pada titik ini karyawan merasa sudah jenuh dengan rutinitas kerja yang dilakukannya. Secara perlahan, semangat kerja karyawan pun menjadi menurun.

Tips :
Sebagai pemilik bisnis, Anda harus jeli melihat situasi ini. Jika tanda- tandanya sudah terlihat, cobalah melakukan inovasi untuk menciptakan suasana baru untuk karyawan. Misalnya saja dengan melakukan perubahan posisi karyawan, memberikan reward tertentu, mengajak karyawan piknik, dan hal lainnya.

2. Tidak Mendapatkan Kesempatan untuk Berkembang

Karyawan terbaik juga bisa mengundurkan diri saat ia sadar tak ada ruang untuknya berkembang di perusahaan. Di satu sisi perusahaan menuntut agar target- target perusahaan tercapai dengan berbagai cara. Namun di sisi lain, tekanan yang diberikan tidak sebanding dengan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak ilmu dan pengalaman baru.

Tips :
Karyawan perlu diberi pembekalan yang cukup agar bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Perusahaan mungkin bisa melakukan training keahlian secara berkala, diskusi untuk mendengarkan keinginan karyawan, mengirim karyawan untuk seminar atau pelatihan.

Bukan hanya sebagai metode pengembangan diri, namun karyawan juga mendapatkan ilmu yang bisa ia terapkan di pekerjaannya.

Baca Juga :  6 Jenis Kecerdasan ini Wajib Dimiliki oleh Seorang yang Ingin Menjadi Pengusaha

3. Jenjang Karir Tidak Jelas

Hak karyawan bukan hanya mendapatkan gaji dan tunjangan karyawan saja. Karyawan juga berhak menikmati jenjang karir jika kinerjanya dirasa cukup membantu perusahaan untuk berkembang.

Tidak adanya jenjang karir di perusahaan bukan saja menghambat karyawan terbaik untuk maju, namun juga membuat mereka mudah terjebak rasa jenuh karena tidak yakin karirnya akan mengalami peningkatan saat bekerja di perusahaan Anda.

Tips :

Kenaikan jabatan tidak harus sesuatu yang terdengar wah. Coba perhatikan kembali struktur organisasi di perusahaan Anda. Cobalah untuk menyusun struktur organisasi yang memungkinkan setiap karyawan terbaik untuk naik posisi dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.

Tentu saja Anda perlu membuat syarat dan ketentuan terhadap kenaikan jabatan setiap karyawan di perusahaan Anda.

4. Konflik di Tempat Kerja

Konflik sebenarnya hal yang lumrah terjadi di perusahaan. Meski begitu, bukan lantas Anda hanya mendiamkannya dan tidak melakukan tindakan apapun. Konflik kecil yang diabaikan seringkali menjadi besar dan membuat atmosfer bekerja di perusahaan menjadi tidak nyaman. Alhasil, banyak karyawan yang keluar masuk dan membuat performa perusahaan menjadi tidak stabil.

Tips :

Melalui setiap kepala divisi, pimpinan harus mengetahui konflik apa saja yang terjadi di perusahaannya. Masih dalam taraf normal kah atau akan memberi dampak untuk kenyamanan karyawan dan performa perusahaan dalam jangka panjang.

Setiap konflik harus terselesaikan melalui mediasi antar karyawan atau dengan turut campur kepala divisi. Jika konflik terjadi karena urusan pekerjaan, akan lebih baik dikonfirmasi agar hal serupa tidak terjadi lagi.

Namun jika konflik dilatarbelakangi urusan pribadi, maka harus diselesaikan di luar kantor. Usahakan agar konflik tidak menyebar di kantor dan membuat karyawan lain ikut campur dalam konflik yang terjadi.

Baca Juga :  Biografi Bong Chandra : Bangkrut Berkali- kali Hingga Jadi Pengusaha Sukses Asia

5. Lingkungan Kantor Kurang Kondusif

Kondusif dalam perusahaan bisa mempunyai definisi yang sangat luas. Hal ini bisa terkait dengan kebiasaan, keyakinan, tempat, keamanan lingkungan, akses, dan lain sebagainya.

Misalnya saja jika di perusahaan ada larangan untuk menggunakan hijab, sementara sebagian besar dari karyawan beragama Muslim. Tentu hal ini bisa menjadi issue sensitif yang mendorong karyawan untuk mengundurkan diri.

Contoh lain adalah lokasi perusahaan yang berada di tengah- tengah kebisingan sehingga membuat karyawan sulit untuk berkosentrasi dalam pekerjaan.

Tips :

Cobalah siasati hal- hal yang menyebabkan lingkungan bekerja kurang kondusif. Misalnya saja terkait penggunaan hijab, mungkin perusahaan bisa lebih toleran mengingat mayoritas agama di Negara kita adalah Muslim.

Atau jika ada posisi tertentu yang memang diharuskan tidak boleh memakai jilbab, frontliner misalnya, mungkin perusahaan bisa merekrut karyawan yang non-Muslim untuk mengisi pos tersebut.

6. Kurang Mendapatkan Apresiasi

Seorang pemimpin harus tahu kapan karyawannya layak untuk diperhatikan dan mendapatkan apresiasi. Apresiasi bisa diberikan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kinerja karyawan.

Tips :
Jangan sungkan untuk memberikan apresiasi pada karyawan. Tidak harus sesuatu yang wah dan bernilai mahal. Misalnya saja berikan pujian atas kinerjanya yang selalu tepat waktu dan rapi.

Selain apreasiasi, berikan juga karyawan kritik yang membangun. Dengan begitu mereka akan mengerti mana yang harus dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki.

7. Kebijakan Perusahaan Tidak Konsisten

Baca Juga :  8 Peluang Usaha yang Layak Dicoba di Tengah Pandemi Corona

Konsistensi kebijakan perusahaan akan mempengaruhi kenyamanan bekerja para karyawannya. Jika kebijakan perusahaan Anda sering berubah- ubah, bersiap- siaplah dengan karyawan yang terus keluar masuk di perusahaan.

Alasannya, karyawan merasa dikhianati dengan janji dan peraturan perusahaan. Saat kebijakan berubah, secara otomatis kebijakan terdahulu dari perusahaan sudah tidak berlaku lagi.

Tips :
Di saat tertentu, misalnya saat berganti pimpinan, perusahaan memang perlu untuk meng-update kebijakannya agar relevan dengan situasi perusahaan terkini. Kebijakan baru ini harus dibuat berdasarkan kesejahteraan karyawannya.

Saat meng-update kebijakan perusahaan, cobalah untuk musyawarah dengan kepala divisi atau perwakilan karyawan. Pastikan ini tidak asal dilakukan.

8. Kesempatan Berkarir di Tempat Lain yang Lebih Baik

Alasan selanjutnya mengapa karyawan terbaik mengundurkan diri adalah karena adanya kesempatan yang lebih baik di tempat lain. Bisa jadi, ini adalah kesempatan yang memang sudah sangat diidam- idamkan.

Tips :

Suka tidak suka, ini adalah alasan resign yang paling tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Jika memang karyawan merasa ia ingin menjajaki kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain, sebaiknya pimpinan tidak perlu terlalu mempermasalahkannya.

9. Faktor Keluarga

Keluarga adalah prioritas utama dari kebanyakan orang. Karena bahkan karyawan terbaik adalah manusia biasa, tentu mempriotaskan keluarga adalah hal yang lumrah.

Tips :
Faktanya, pimpinan perusahaan tidak bisa mencampuri urusan keluarga karyawannya. Jadi saat karyawan terbaik Anda resign karena faktor keluarga, mau tidak mau Anda harus merelakannya. Mungkin ini saat yang tepat untuk tongkat estafet karyawan terbaik berpindah ke karyawan lainnya.

10. Memulai Usaha Sendiri

Sangat logis jika setiap karyawan tidak ingin selamanya bekerja di perusahaan Anda. Bisa jadi, mereka mempunyai mimpi untuk membuka bisnis mereka sendiri. Dengan memulai bisnis sendiri, mereka mempunyai harapan untuk mendapatkan tantangan dan penghasilan yang lebih besar dari yang mereka dapatkan di perusahaan Anda saat ini.

Tips :
Lagi- lagi, ini adalah alasan yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Tidak perlu berkecil hati, yang perlu Anda lakukan adalah memberikan ucapan selamat kepada karyawan terbaik Anda. Anda mungkin telah menjadi salah satu orang yang membantunya untuk berkembang dan menjadikannya manusia yang lebih hebat hingga akhirnya ia punya keberanian untuk resign demi berwirausaha sendiri.

Artikel Terkait :

Favorit Pembaca :

15+ Ide Giveaway & Kuis yang Mudah Dilakukan di Media Sosial

Konten yang menarik sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial. Misalnya dengan mengolah ide giveaway atau kontes dan kuis social media, keterlibatan dalam halaman bisa meningkat secara drastis. Dalam media sosial, keterlibatan ini meliputi...

Ciri- Ciri Baterai Laptop Mulai Rusak dan Cara Mencegahnya

Baterai adalah salah satu komponen paling penting untuk laptop. Bila baterai mulai rusak, kinerja device biasanya mulai terpengaruh. Baterai ini sendiri berfungsi sebagai penyimpan daya listrik yang menyuplai power laptop agar bisa hidup. Maka dari itu, penting untuk...

Artikel Terbaru :

Perbedaan Fixed Mindset dan Growth Mindset, Mana yang Lebih Baik?

Dalam dunia psikologi, terdapat dua konsep penting yang mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi dari Universitas Stanford, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan kedua...

Apa itu Tone of Voice, Contoh, Manfaat dan Cara Menentukannya

Di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat, kehadiran tone of voice (ToV) adalah pembeda untuk sebuah brand. Brand bukan lagi hanya tentang logo atau produk yang dijual, tapi juga tentang bagaimana berkomunikasi dengan audiens.Saat ini tone of voice merupakan...

Cara Menghilangkan Iklan di HP Samsung Tanpa Aplikasi Tambahan

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghilangkan iklan di HP Samsung. Kehadiran iklan pada dasarnya memang sulit dihindari. Namun jika iklan terlalu banyak, tentu terasa menyebalkan dan menyebabkan distraksi dalam menggunakan ponsel.Kabar baiknya, ada...

Apa itu IMEI, Cara Daftar dan Cek IMEI di Ponsel

Setiap ponsel yang kita gunakan mempunyai identitas unik yang terdiri dari nomor seri, nomer model dan IMEI. Namun tidak cukup hanya mempunyai identitas unik ini, penting juga untuk memastikan identitas tersebut terdaftar secara legal. Dengan begitu, pengguna dapat...

Cara Mudah Daftar IMEI untuk Ponsel yang Dibeli dari Luar Negeri

Untuk memutus rantai peredaran ponsel ilegal atau black market, Kominfo secara resmi memberlakukan aturan IMEI. Kabar baiknya, cara daftar IMEI bea cukai ini relatif mudah dan praktis. Ponsel yang beredar secara resmi dan legal juga idealnya sudah terdaftar secara...

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap