Mendirikan startup, sebaiknya bukan hanya mengikuti trend terkini saja. Ada banyak modal yang dibutuhkan ketika Anda mendirikan model bisnis ini. Modal disini bukan hanya melulu soal uang atau pendanaan, melainkan juga ilmu pengetahuan, pengalaman, keberanian, kreatifitas, partner dan mental.
Tentu saja para pendiri startup akan ngotot bahwa mereka tidak ingin melakukan kesalahan apa pun dan berusaha mati- matian untuk menghindarinya. Namun, betapa pun Anda berhati- hati, kadang ada saja yang bisa membuat Anda tergelincir, dan seringkali ini justru datang dari hal sepele yang tidak Anda sadari. Dari hal yang remeh temeh tersebut, hal ini bisa mengakibatkan bisnis Anda jatuh, berhenti di tengah jalan, gagal total atau hancur lebur. Tapi jangan patah semangat, bukan kah gagal itu bagian dari kesuksesan yang lebih besar? Ya, ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kegagalan tersebut.
Beberapa Jenis Kesalahan yang Bisa Membuat Startup Anda Berhenti
Ada beberapa hal mendasar yang sering terjadi yang dapat mengakibatkan #startup Anda gagal. Permasalahan tersebut seringkali berakar dari kecerobohan Anda yang tidak membuat solusi untuk masalah yang dialami oleh konsumen Anda. Namun di penjabaran yang lebih luas lagi, ada beberapa kesalahan lain yang dapat membuat startup Anda gagal. Mari kita pelajari bersama :
1. Terlalu Memaksakan Diri untuk Berjuang Sendirian
Berani untuk menjadi single fighter alias berjuang sendirian itu bagus. Modal nekat memang seringkali menjadi senjata semangat yang mematikan. Tapi ingat lah juga bahwa berjuang sendirian berarti menanggung resikonya sendirian juga. Lagi pula, tidak ada salahnya kan berjuang bersama seorang partner yang memiliki kesamaan misi dan visi? Apalagi jika partner Anda memiliki keahlian tertentu? Maka kalian dapat melengkapi kekurangan satu sama lain.
Dengan memiliki partner yang tepat juga, Anda akan memiliki tenaga ekstra untuk menyelesaikan setiap kerikil tajam yang hadir dalam perjuangan mendirikan startup. Ketika ada sesuatu yang menjatuhkan Anda, maka Anda memiliki kemampuan yang lebih besar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Tentu saja ada banyak untungnya kan memiliki partner yang sejalan? Jadi, kenapa tidak?
2. Anda Memiliki Target Market yang Kecil
Memilih target pasar dengan persaingan yang rendah mungkin akan membuat Anda merasa aman sementara dan meraup keuntungan dengan margin yang besar. Tidak sedikit para pengusaha startup yang memilih target market yang kecil untuk menghindari persaingan yang besar. Padahal, target market yang kecil bukan berarti tanpa kendala. Masing- masing pasti ada plus minusnya.
Cobalah lakukan tes market terlebih dahulu sebelum benar- benar meluncurkan startup Anda. Jangan focus memilih target market kecil dengan harapan persaingan akan lebih lengang. Anda juga tidak perlu takut untuk memilih target yang lebih besar, karena meskipun persaingan ketat, Anda akan belajar banyak hal disana. Selain kaya akan pengalaman baru, Anda juga sudah memiliki market yang teredukasi sehingga proses pengembangan akan menjadi lebih mudah. Yang perlu diingat, Anda tidak perlu terburu- buru dalam menentukan target market ini. Lakukan lah analisa dengan sebaik mungkin.
3. Merekrut Personil yang Buruk
SDM yang buruk tentu sebuah kerugian untuk perusahaan mana pun, terutama untuk startup yang memulai dari bawah. Untuk mendapatkan personil yang berkualitas untuk membantu bisnis Anda berkembang, lakukan lah seleksi yang cukup ketat. Bukan hanya memandang darii segi tingkat pendidikan, tapi juga karakter dan integritas sebagai faktor terpentingnya. Suka atau tidak, nyatanya salah dalam memilih personil akan memberikan dampak buruk yang berkepanjangan untuk startup Anda.
4. Pemilihan Lokasi yang Tidak Tepat
Tidak semua pebisnis mempertimbangkan lokasi sebagai factor penting untuk bisnisnya. Namun, bisa jadi lokasi memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap berkembangnya sebuah startup. Misalnya Anda mendirikan sebuah startup di wilayah yang masih miskin infrastruktur dan fasilitas lainnya, tentu hal ini dapat menjadi kendala yang serius untuk bisnis Anda. Pastikan Anda memilih lokasi dengan infrastruktur yang cukup baik untuk bisnis Anda.
5. Anda Menggunakan Platform yang Salah dan Tidak Menyadarinya
Platform adalah bagian penting untuk sebuah startup tumbuh dan berkembang. Beberapa platform yang dimaksud disini adalah media bekerja, bahasa pemrograman, software pendukung, hingga jenis teknologi apa yang akan digunakan. Di awal berdiri, banyak startup yang cenderung memilih platform dengan harga terjangkau demi hemat biaya, tanpa melihat lebih detail fitur yang ditawarkan.
6. Kurang Matang dalam Launching
Kesan pertama sudah seharusnya menggoda. Menurut beberapa study, ketika market memberikan respon positif terhadap startup yang baru di launching, maka besar kemungkinan startup tersebut akan cepat berkembang dan mudah berkibar. Sebaliknya, jika dalam periode launching kurang mendapatkan sambutan dari pasar, maka startup Anda berpeluang untuk tumbuh apa adanya.
Maka dari itu, pastikan startup Anda cukup matang untuk diluncurkan. Jangan terlalu cepat dan buru- buru, jangan juga terlalu terlambat dan member celah untuk competitor mencuri ide gemilang Anda. Pertimbangkan baik- baik dan diskusikan dengan tim Anda kapan moment terbaik startup untuk diluncurkan. Usahkan untuk langsung mendapatkan respon yang positif dan reputasi yang baik.
7. Anda Bernafsu untuk Cepat Mengejar Keuntungan
Meraih keuntungan maksimal memang sudah pasti menjadi ekspektasi setiap bisnis yang akan diluncurkan. Namun, sebelum berpikir tentang keuntungan, pikirkan lah dengan seksama tentang kepuasan konsumen Anda. Pastikan konsumen Anda bahagia dengan produk atau layanan yang startup mu sajikan. Apa pun tipe bisnis Anda, tempatkan lah konsumen sebagai yang utama. Jika Anda berhasil membuat mereka puas, secara otomatis reputasi startup Anda akan meroket dan ini adalah sinyal awal bahwa bisnis Anda akan meraih pintu gerbang kesuksesan.
Sebaiknya, terlalu bernafsu mengejar keuntungan akan membuat startup Anda terjungkal, konsumen kecewa dan reputasi Anda meredup. Anda bisa menebak bagaimana ending-nya kan? Mau hal ini terjadi? Saya yakin jawabannya pasti tidak.
8. Anda Berselisih dengan Partner Pendiri dan Manajemen
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Namun usahakan, apa pun perbedaan tersebut jangan sampai menciptakan perselisihan antar manajemen apalagi pendiri. Pendiri yang saling menyerang dan tidak akur adalah awal kehancuran sebuah startup. Selain mempengaruhi suasana kerja menjadi tak nyaman, secara perlahan tapi pasti manajemen dan komunikasi Anda akan menjadi semakin berantakan dan menuju jurang.
8 point di atas mungkin sering terjadi tanpa kita sadari. Maka dari itu, penting untuk memiliki merencanakan setiap hal yang akan Anda lakukan untuk startup Anda. Sadari juga bahwa seberapa teliti Anda, membuat kesalahan itu selalu mungkin sehingga Anda dapat semakin berhati- hati dalam melaksanakan misi Anda. Selamat mencoba! Semoga artikel ini menginspirasi Anda.