Ada KOL (Key Opinion Leader), ada juga istilah influencer. Apakah keduanya sama atau berbeda?
Secara umum, keduanya terlihat menjalankan tugas dan pekerjaan yang tidak jauh berbeda. Keduanya juga menjadi pilihan banyak brand dalam strategi pemasaran mereka di media sosial. Ini lah salah satu alasan mengapa banyak orang tidak menyadari perbedaan dari KOL dan influencer.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang perbedaan KOL dan influencer. Semoga bermanfaat ya!
Apa itu KOL dan Influencer?
Bicara tentang social media marketing, pasti kita juga bicara tentang influencer marketing. Influencer marketing memang mempunyai efek yang dahsyat. Dari sisi client dan sisi influencer itu sendiri. Tidak heran, banyak platform influencer bertebaran karena banyak orang bermimpi menjadi influencer.
Dalam influencer marketing, brand akan menggunakan jasa para influencer ini untuk mempromosikan brand mereka dan membangun kesadaran merek. Dari sinilah, semakin banyak individu yang ingin berkarya menjadi seorang influencer. Mereka membangun fanbase, mengangkat topik tertentu dan meningkatkan interaksi dengan pengikut di akun mereka.
Seperti yang pernah Panda ulas sebelumnya, influencer merupakan orang- orang yang sudah membangun reputasi di sebuah bidang agar nantinya bisa berkolaborasi dengan beberapa perusahaan.
Kendati begitu, KOLsquare menyebut kalau ada beberapa influencer yang membeli follower atau subscriber untuk menaikkan reputasi akun media sosial mereka. Nah, karena adanya kasus seperti ini, maka muncullah istilah KOL, alias Key Opinion Leader.
KOL pertama kali muncul di Tiongkok dan mulai menarik banyak perhatian dari pegiat media social marketing. Mirip dengan influencer, KOL adalah individu yang sukses membangun reputasi mereka.
Mereka yang termasuk ke dalam golongan KOL antaralain tokoh pendidikan, tokoh agama, desainer, dokter, chef, MUA, dan lain sebagainya.
Perbedaan KOL dan Influencer
Meski mirip, ada perbedaan yang jelas antara KOL dan influencer biasa. KOL mempunyai pengalaman dan pengetahuan di bidang tertentu, yang mendukung reputasi mereka. Mereka juga mempunyai dokumentasi pendidikan dan track record sesuai bidang mereka.
Berbekal hal ini, seorang KOL adalah sumber terbaik untuk kredibilitas sebuah berita dan merek. Opini mereka dianggap lebih valid dan relevan, sehingga lebih mengena untuk para pengikutnya.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah rangkuman perbedaan antara KOL dan influencer :
1. Media yang Digunakan
Seperti yang sempat Panda singgung, KOL adalah individu yang mempunyai background pendidikan dan pengalaman di industri yang digelutinya. Mereka adalah sosok terpercaya dengan reputasi kredibel di mata para pengikutnya.
Berkenaan dengan aktivitas di kehidupan nyata, tidak semua KOL aktif di media sosial. Sebagian lebih fokus di aktivitas dunia nyata atau mungkin aktif di platform yang berbeda. Kendati begitu, cukup banyak juga KOL yang menjalin hubungan baik melalui media sosial.
Kebalikannya, influencer justru menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia online, terutama media sosial. Mereka menggunakan platform sosial ini untuk menciptakan konten yang menarik, berinteraksi dengan follower dan mempengaruhi mereka.
Dalam proses ini, para influencer akhirnya membangun reputasi dan popularitas mereka.
2. Kredibilitas
Dengan pengetahuan, keahlian, kualitas profesionalisme, dan kemampuan yang mereka miliki, kredibilitas KOL terasa sangat nyata. Dari latar belakang kredibilitas ini, KOL mendapatkan para pengikut yang biasanya berasal dari identifikasi personal dari influencer itu sendiri.
Berbeda dengan para influencer yang membangun kredibilitas dan reputasi mereka dari pesona yang mereka tampilkan dari konten yang mereka bagikan.
Secara umum, kredibilitas KOL jauh lebih tinggi daripada influencer biasa karena expertise yang mereka miliki. Opini mereka dianggap lebih valid dan terpercaya.
3. Monetisasi Jasa
KOL menjalankan profesi sesuai bidangnya di dunia nyata. Tidak jarang, mereka merekomendasikan produk yang berkaitan dengan profesi mereka tanpa imbalan kompensasi. Tapi tentu saja ada banyak perusahaan yang juga menggunakan KOL untuk menjalankan kampanye brand mereka.
Sedangkan influencer memang didesain untuk mempromosikan jasa atau produk dengan kesepakatan kompensasi. Jarang sekali ada influencer yang mempromosikan sebuah produk tanpa imbalan sama sekali.
4. Cara Komunikasi
Perbedaan selanjutnya adalah tentang cara komunikasi antara KOL dan influencer. Influencer unggul dalam hal komunikasi karena mereka lebih terbuka dengan interaksi bersama audiens mereka.
Tidak jarang mereka juga mengadakan games atau sesi curhat dalam menjalankan media sosialnya. Mereka menyadari, interaksi dengan audiens dan engagement rate adalah nilai penting untuk mereka.
Sedangkan KOL cenderung melakukan komunikasi satu arah dengan audiens. Mereka jarang menanggapi kembali komentar, pertanyaan, atau saran yang pengikutnya ajukan.
KOL mempunyai keterampilan berkomunikasi di depan publik. Mereka biasa tampil sebagai speaker, tampil di televisi, radio atau seminar- seminar.
Kesimpulan
Cukuh mudah untuk membedakan antara KOL dan influencer biasa, kan?
Influencer adalah individu yang membangun reputasi mereka secara online agar nantinya bisa berkolaborasi dengan perusahaan dan brand. Sedangkan KOL adalah individu dengan latar belakang kemampuan di bidang tertentu yang membuat mereka menjadi pemimpin opini ahli.
Keduanya saat ini tengah menjadi fenomena menarik dalam hal strategi pemasaran media sosial. Karena dengan menggunakan strategi ini, maka semakin mudah untuk membangun kesadaran merek dna meningkatkan kepercayaan pembeli.
Ujung- ujungnya tentu saja, trafik ke akun dan penjualan meningkat! Menarik untuk dicoba?