Long Tail Keyword sering menjadi senjata ampuh para webmaster untuk bisa bersaing dengan optimal di hasil pencarian. Berbeda dengan short tail keyword yang tingkat kompetisinya lebih gila, tingkat kompetisi kata kunci long tail cenderung lebih kompetitif dan rendah.

Strategi long tail ini sendiri kerap para webmaster manfaatkan saat harus bersaing dengan website berkata kunci volume tinggi di hasil pencarian. Jika hanya mengandalkan short tail keyword saja akan sulit mendapatkan trafik, maka long tail akan menjadi penyangga ampuh untuk mengoptimalkannya.

Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara mendalam tentang apa itu long tail keyword, manfaat dan cara mengoptimalkannya dalam SEO. Mari kita simak bersama- sama!

Apa itu Long Tail Keyword?

Contoh google autocomple untuk keyword kacamata baca
  • Save

Long tail keyword merupakan jenis kata kunci turunan yang lebih spesifik karena berisi penjabaran atau detail dari keyword utama yang dibidik.

Jenis kata kunci ini biasanya terdiri dari tiga sampai lima kata. Keyword biasanya akan menambahkan atribusi tertentu yang berkaitan dengan kata kunci utama. Misalnya saja profesional, terbaik, murah atau atribusi fungsi produk.

Dengan persaingan kata kunci utama yang biasanya sangat tinggi volume nya, penggunaan kata kunci turunan akan menghasilkan persaingan yang lebih rendah ke menengah karena sifatnya spesifik.

Meskipun volume pencarian rendah, jenis kata kunci ini lebih tepat sasaran karena memuat atribusi sesuai kebutuhan pencari. Hasil pencarian akan benar- benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Bukan hasil pencarian umum dari sebuah topik atau produk.

Mengenal Karakteristik Long Tail Keyword

Setelah mengetahui pengertian dari long tail keyword atau keyword turunan, langkah selanjutnya adalah mengenali karakteristik dari jenis keyword ini :

Terdiri dari Beberapa Kata (3-5 Kata)

Bukan berarti semua kata kunci yang terdiri dari beberapa kata termasuk ke dalam kategori long tail. Namun, karena memuat atribusi tambahan atau info spesifik, jenis long tail akan terlihat sebagai kata kunci yang agak panjang.

Long tail keyword terdiri dari beberapa kata untuk mendeskripsikan maksud spesifik dari kata kunci tersebut.

Volume Pencarian Rendah

Secara teknis, kata kunci ini tidak sepopuler kata kunci utama. Atribusi tambahan membuat jumlah pencarian kata kunci turunan menjadi lebih rendah. Dengan volume pencarian rendah sehingga persaingan kata kunci nya pun cenderung rendah sampai medium.

Baca Juga :  Cara Menonaktifkan AMP di WordPress Sampai Tuntas Tanpa Kehilangan Trafik SEO

Contoh Short Tail Keyword vs Long Tail Keyword

Sebagai contoh, saat kita membidik kata kunci “kacamata baca” dengan mengandalkan kata kunci ini saja. Tingkat persaingannya jauh lebih tinggi karena kata- kata ini bersifat umum.

Sebaliknya, jika membidik kata kunci yang lebih spesifik dan tetap relevan dengan keyword utama produk, kita bisa menggunakan kata kunci “kacamata baca plus anti radiasi” atau embel- embel lainnya.

Contoh lain dari penggunaan short tail vs long tail keyword sebagai berikut :

  • Baju hamil vs (baju hamil kerja, baju hamil kantor, baju hamil muslim, baju hamil perawat, baju hamil rumahan)
  • Jasa SEO vs (Jasa SEO garansi, jasa SEO murah, jasa SEO profesional, jasa SEO halaman 1 google)
  • Wawancara kerja vs (tips wawancara kerja, pertanyaan wawancara kerja, wawancara kerja fresh graduate)

Manfaat & Tujuan Menggunakan Long Tail Keyword

Tentu saja kita tetap melakukan optimasi keyword utama dalam konten kita. Karena penggunaan keyword utama ini sendiri mempermudah dalam pencarian dan indexing konten. Namun, long tail keyword juga dapat kita optimalkan untuk mengoptimalkan potensi trafik ke website.

Selain itu, dari sisi manfaat dan tujuan, berikut adalah alasan untuk menggunakan long tail keyword :

1. Tingkat Persaingan Rendah

Sebagai contohnya, mari kita lihat perbedaan penggunaan keyword “jasa SEO” dan “jasa SEO profesional” berikut ini :

Perbandingan jumlah hasil pencarian short tail vs long tail keyword
  • Save

Hanya menggunakan keyword utama saja, website kita harus bersaing dengan 9,3 juta website lainnya. Sebaliknya, saat menyertakan long tail dan kata kunci ini digunakan pengguna, kita bersaing dengan 1,5 juta website. Jumlah yang lebih sedikit.

Artinya, dengan kata kunci long tail kita akan lebih mudah mendapatkan peringkat yang baik di hasil pencarian Google.

2. Mendatangkan Banyak Trafik

Karena tingkat persaingan yang lebih kecil, penggunaan keyword turunan juga bisa mendatangkan banyak trafik organik. Pasalnya, website kita tidak hanya bergantung pada satu kunci utama dari topik, melainkan banyak kata kunci yang saling berkaitan.

Efeknya, dalam keyword yang berbeda- beda, konten kita bisa muncul maksimal di setiap hasil pencarian sesuai keyword turunan. Bukan hanya sekali saja karena bergantung pada satu keyword utama.

Baca Juga :  3 Strategi SEO Efektif di Era Modern untuk Bisnis Online

3. Mendorong Peringkat untuk Short Tail Keyword

Karena bersifat turunan dari kata kunci utama, long time keyword menyertakan kata kunci utama dan turut mengoptimalkannya. Dengan begitu, lebih mudah untuk mencapai dua tujuan sekaligus. Yaitu untuk membuat dua keyword ini mempunyai performa maksimal di hasil pencarian.

Saat keduanya mempunyai performa baik, lalu lintas organik akan semakin baik pula.

4. Meningkatkan Conversion Rate

Karena bersifat spesifik, pengguna dari jenis keyword ini merupakan kelompok audiens yang sudah lebih siap untuk melakukan pembelian. Hal ini berkebalikan dari pengguna short tail keyword yang cenderung mencari informasi general.

Contohnya adalah kata kunci utama “web hosting”. Saat orang menggunakan kata kunci itu, hasilnya akan sangat general dan kemungkinan tujuan pencarian infonya juga sangat general. Mungkin sekedar ingin tahu apa itu hosting dan cara kerjanya.

Berbeda dengan orang- orang yang menggunakan kata kunci “Hosting terbaik Indonesia”. Kelompok ini kemungkinan sedang mencari tahu perbandingan spek layanan hosting dan siap untuk melakukan pembelian dalam waktu dekat.

Cara Mencari Long Tail Keyword

Kita bisa menemukan long tail keyword ini dengan beberapa alat bantuan untuk riset keyword. Dengan begitu kita akan mendapatkan kata turunan yang menjadi ide konten, sekaligus menganalisa persaingan dan jumlah pencariannya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencari kata kunci long tail :

1. Gunakan Google Autocomplete

Contoh google autocomple untuk keyword kacamata baca
  • Save

Google Autocomplete adalah fitur suggestion dari Google saat kita hendak mengetikkan keyword di search bar Google. Suggestion ini sendiri berasal dari long tail keyword yang sering orang- orang cari di Google.

Dengan mengandalkan suggestion ini, kita bisa menggunakan kata kunci turunan yang terbukti efektif dan relevan dengan pencarian pengguna. Bagaimana cara menggunakannya?

Cukup dengan memasukkan kata kunci utama dan ikuti dengan spasi, maka suggestion pun akan muncul.

Baca Juga :  Bagaimana Cara Memilih Jasa SEO Indonesia yang Berkualitas? Ikuti Panduan Berikut Ini!

2. Manfaatkan Penelusuran Terkait

Selau Google Autocomplete, selanjutnya kita juga bisa memanfaatkan fitur Penelusuran terkait dari Google.

Cara penggunaannya pun sangat mudah. Kita hanya perlu memasukkan keyword pencarian, kemudian scroll ke bawah dan melihat rekomendasi penelusuran terkait dari Google. Dan taraaa…. Anda bisa memanfaatkan informasi ini untuk membuat keyword turunan sesuai kebutuhan.

3. Menggunakan Answer The Public

Salah satu hasil riset Answer the Public
  • Save

Situs answerthepublic.com memang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia. Kendati begitu, saat kita memasukkan keyword bahasa Indonesia, tool ini secara otomatis menyajikan suggestion long tail keyword sesuai dengan bahasa pencarian.

Suggestion yang muncul ini berdasarkan kata- kata yang sering pengguna cari di mesin pencari dan tampil dengan format 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). Dengan begitu, suggestion ini akan memberikan banyak ide untuk menciptakan long tail keyword sesuai kebutuhan.

4. Gunakan Soovle

Soovle untuk mencari long tail keyword
  • Save

Soovle merupakan situs yang berfungsi menyajikan rekomendasi kata kunci dari beberapa situs populer, seperti Google, Bing, Yahoo, Amazon, Wikipedia, Answer.com, dan YouTube.

Untuk menggunakan tool ini, kita hanya perlu memasukkan kata kunci utama di search bar. Setelah itu, Soovle akan menyajikan hasil rekomendasi kata kunci dari beberapa situs populer.

Kesimpulan dan Penutup

Ringkasnya, long tail keyword merupakan salah satu trik sederhana namun efektif dalam mengoptimalkan trafik organik. Karena dengan memanfaatkan jenis keyword ini, kita memanfaatkan kata kunci utama sekaligus turunan agar keduanya saling menyokong dan tampil optimal di hasil pencarian.

Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk mencari atau mendapat ide keyword turunan ini. Mulai dari cara yang sederhana yang sudah sangat familiar untuk kita semua, hingga menggunakan bantuan tool web.

Long tail keyword sendiri mempunyai volume pencarian yang rendah. Dengan begitu, tingkat persaingan pun cenderung lebih mudah kita tembus. Saat memanfaatkanya dengan tepat, kita bisa mendapatkan trafik melimpah dari penggunaan keyword ini.

Selamat mencoba!

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap