Bagi banyak orang, media sosial kini adalah bagian dari gaya hidup. Bukan sekedar media untuk menghubungkan teman- teman atau kerabat, media sosial juga menjadi salah satu ajang untuk mengekspresikan diri dan juga menggali informasi. Selain itu, kita juga kerap menjadikan media sosial sebagai ladang hiburan dengan cara bermain game, menonton video lucu, tertawa dengan meme kocak, sampai meluapkan keluh kesah.
Di sisi lain, media sosial juga menjadi lahan subur untuk banyak orang melakukan kejahatan, seperti menyebarkan berita hoax, melakukan kampanye ujaran kebencian dan juga pencurian materi dan informasi dari kita. Sadarkah kita hal ini sudah berlangsung cukup lama?
Jadi, Jenis Penipuan Apa Saja yang Menipu Anda Lewat Media Sosial Selama Ini?
Penipuan- penipuan dibawah ini sebenarnya sudah sering terjadi. Saking seringnya, bahkan tidak sedikit netizen yang justru juga menikmatinya. Penasaran apa saja? Simak ulasan kami berikut ini :
1. Fitur Kuis Facebook
Sering iseng ikut bermain kuis di Facebook? Memang benar kuis itu hanya untuk lucu- lucuan dan menyegarkan pikiran. Tapi, yang perlu kita sadari, beberapa fitur kuis di Facebook ini akan meminta akses ke profil kita. Pendiri The Global Indentity Protection and Data Risk dan sekaligus penulis buku Swiped, Adam Levin, mengatakan bahwa fitur tersebut akan mengajukan beberapa pertanyaan lebih jauh mengenai datadiri kita.
“Fitur-fitur tersebut murni untuk mengumpulkan data lewat pertanyaan keamanan,” ungkap Adam Levin.
Adam sendiri menyarankan agar pengguna bermain kuis hanya lewat laman yang terpecaya. Selain itu, pengguna disarankan memberikan jawaban palsu yang terkait dengan pertanyaan seputar pemulihan kata kunci sehingga password kita sulit dipecahkan.
Jika ada kuis di media sosial yang memancing agar Anda memberitahukan nama masa kecil ibu Anda, atau kode/ jawaban yang sering Anda gunakan untuk mengonfirmasi suatu akun, maka waspada lah. Anda bisa memilih untuk meninggalkan kuis itu, atau memberikan jawaban palsu yang mudah diingat. Faktanya, penipuan lewat pertanyaan keamanan ini adalah cara paling mudah untuk membobol akun pengguna.
2. Hadiah Mewah Gratis? Pikirkan Kembali Jika itu Nyata
Sulit ya menolak hadiah gratis? Apalagi jika hadiah itu sangat menggiurkan, seperti mobil, motor, iPhone atau uang tunai jutaan rupiah. Tidak jarang kuis- kuis menggoda ini kerap membuat kita dengan mudah melakukan apa saja yang diperintahkan si penipu, seperti klik link pendaftaran atau memberikan alamat email kita.
CEO dan Presiden The Indentity Theft Resource Center, Eva Velasquez, mengingatkan pengguna agar berhati- hati terhadap undian berhadiah di media sosial. Sebelum mengikuti, pengguna sebaiknya memastikan terlebih dulu apakah undian itu nyata atau tidak.
“Ya, memang ada undian yang sah dan ada juga yang palsu. Tapi, biasanya selalu ada maksud tersembunyi di balik undian tersebut,” ucapnya.
Seperti trik kuis berhadiah yang sempat heboh setahun atau dua tahun yang lalu. Pengguna diminta untuk menyukai halaman dan postingan, lalu memilih warna mobil yang ingin didapatkannya. Halaman ini pun mendadak banjir pengikut. Padahal nyatanya hoax dan tujuannya hanya untuk meningkatkan ‘likes’ halaman dengan cara instant dan menipu. Setelah pengikut banyak, nama halaman pun diganti dan dijual dengan harga yang lumayan.
3. Teman Lama yang Baru
Merasa lah aneh saat menerima permintaan pertemanan baru dari seseorang yang sebelumnya sudah berteman dengan Anda di Facebook. Memang, tidak jarang orang- orang suka membersihkan akun lama mereka dan membuat akun baru. Namun, bisa juga ini cara yang dipakai para penipu dengan berpura- pura menjadi teman Anda.
Si penipu ini bisa mengkloning seluruh profil Facebook seseorang dan menciptakan akun palsu yang mengatasnamakan orang tersebut. Dari akun pura- pura ini, ia bisa mengirim tautan yang menipu, seperti spam, phising atau virus.
Untuk menghindari penipuan jenis ini, berhati- hatilah dengan permintaan pertemanan baru dan pesan di media sosial atau email anonim yang mencurigakan.
“Masalahnya, saat Anda klik, link tersebut dapat mengirim malware ke komputer anda. Sebelum menerima permintaan pertemanan yang aneh, kita harus screenshoot teks email tersebut atau mengkontak orang yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi bahwa ini bukan akun palsu,” tambahnya.
4. Pesan Aneh dari Teman
Jangan mudah percaya dengan pesan yang terkirim lewat media sosial, khususnya dari seseorang yang belum pernah kita temui. Hacker bisa saja membobol akun seseorang dan mengirim pesan kepada teman- temannya.
Orang- orang ini bisa berpura- pura sedang kehilangan dompet atau meminta Anda mengirim pulsa atau uang. Jika pesan ini dari orang yang tidak benar- benar Anda kenal, Anda mungkin langsungmengabaikannya. Tapi beda ceritanya jika itu berasal dari orang yang berpura- pura menjadi teman dekat Anda. Untuk memastikan bahwa pesan itu benar- benar nyata, hubungi lah teman Anda secara langsung atau dari platform yang berbeda.
5. Pesan Mencurigakan dan Cenderung Tidak Jelas
Pernah tiba- tiba mendapatkan tautan dengan pesan menggoda, seperti “Lihat apa yang mereka katakan tentang kamu’ dan klik apa yang terjadi.
“Secara tak langsung bentuk penipuan tersebut pasti akan menarik rasa penasaran anda,” ujar Eva Velasquez.
Jangan pernah meng- klik tautan tidak jelas seperti ini. Tautan yang mencurigakan seperti ini biasanya memuat malware atau virus yang bisa merusak komputer Anda.
6. Kupon Undian
Untuk strategi social media marketing, tidak jarang sebuah halaman memposting informasi kode promo dan Anda bisa memenangkan sejumlah uang jika beruntung. Namun, sebaiknya Anda jangan langsung percaya saat diminta memberika data pribadi atau rekening Anda tanpa kejelasan. Dalam beberapa bentuk penipuan di media sosial, sebagian website muncul di fanpage asli, namun halaman yang muncul adalah halaman palsu.
“Carilah informasi lewat google. Carilah situs resminya dan lihatlah apa yang sebenarnya terjadi. Jika memang sedang ada promo pasti situs resmi toko tersebut akan memberi tahu Anda,” ungkap Velasquez.
7. Penggalangan Dana dan Donasi
Saat ada tragedy besar atau event tertentu, tidak jarang pengguna akan disuguhi banyak iklan dan postingan kegiatan amal untuk membantu korban. Adam sendiri menyatakan bahwa memang ada beberapa badan amal yang resmi dan menyalurkan bantuan kepada korban. Tapi, tidak sedikit juga yang menipu dan memanfaatkan moment tersebut. Untuk menghindari penipuan seperti ini, cobalah lakukan riset terlebih dahulu di luar media sosial sebelum menyalurkan bantuan Anda.
8. Secret Santa
Secret Santa memungkinkan Anda mengirim hadiah dengan nominal tertentu kepada seseorang yang tidak Anda kenal dan orang lainnya juga akan mengirim hadiah untuk Anda. Saat mengikuti Secret Santa, tidak ada jaminan Anda mendapatkan hadiah yang nilainya sama dengan nominal yang sudah Anda keluarkan. Selain itu, memberikan alamat rumah Anda kepada orang asing dengan daftar barang yang Anda sukai juga bisa meningkatkan peluang Anda menjadi korban penipuan di kemudian hari.