10+ Tips Meningkatkan Keamanan Website Anda dari Ancaman Digital

10+ Tips Meningkatkan Keamanan Website Anda dari Ancaman Digital

Membuat website bukan lah hal yang asing lagi bagi masyarakat modern di era digital. Mulai dari website gratisan seperti blogspot, hingga ‘mencicipi’ website hosting berbayar dengan dukungan CMS seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan masih banyak lainnya, membuat pemilik bisnis semakin mudah untuk membangun website mereka dengan cepat dan efisien.

Sayangnya, kemudahan membangun website ini kerap tidak dibarengi dengan kesadaran pentingnya meningkatkan keamanan website (web security) di saat yang bersamaan. Banyak webmaster yang masih mengabaikan hal ini meskipun menyadari bahwa website adalah salah satu asset paling berharga mereka dalam bisnis.

Berbagai Ancaman Digital Siap Mengancam Keamanan Website Anda

Ternyata, tidak sedikit hal yang bisa mengancam keamanan website kita. Beberapa jenis ancaman yang kerap terjadi antara lain adalah :
1. Virus/ Malware
2. Spam
3. Bot
4. Hacker

ancaman digital

Dari keempat serangan ini, mana yang pernah Anda alami? Jangan menunggu sampai satu atau lebih dari mereka mempora- porandakan aset berharga Anda dalam bisnis.

11 Langkah Penting Meningkatkan Keamanan Website

Bayangkan jika Anda merasa sudah mempunyai website dengan domain yang sempurna dan website tersebut telah menjadi sangat vital untuk bisnis Anda. Dan suatu hari Anda kehilangan website tersebut karena serangan hacker yang selama ini tidak pernah Anda sangka- sangka. Apa akibat yang terjadi selanjutnya? Anda bukan hanya kehilangan sebuah asset berharga, tapi sekaligus bisnis Anda nyaris tumbang. Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda!

Maka dari itu, penting sekali untuk meningkatkan keamanan website Anda dari ancaman digital yang bisa muncul sewaktu- waktu, baik itu dari serangan virus atau hacker. Sebagai pemilik website, berikut ini 10 langkah penting yang harus Anda lakukan :

1. Lakukan Update Website Secara Berkala

Banyak bot hacker yang bekerja secara otomatis dalam mengintai ‘mangsa’nya. Salah satu faktor yang membuat pekerjaan mereka menjadi semakin mudah adalah website yang perangkat lunaknya sudah usang dan tidak aman lagi untuk dijalankan. Maka dari itu, langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mencegah peretasan adalah melakukan update situs Anda secara berkala sesegera mungkin saat plugin atau versi CMS baru tersedia.

Jika website Anda relatif jarang di-update dengan konten, misalnya situs bertipe Company Profile, Anda bisa menggunakan plugin WP Updates Notifier. Plugin ini akan membantu Anda mendapatkan notifikasi pembaruan plugin atau inti WordPress ke email Anda. Melakukan pengecekan website hanya sebulan sekali atau seminggu sekali bisa membahayakan website Anda jika bot hacker berhasil menemukan kerentanan dari website sebelum Anda berhasil menambalnya. Kecuali Anda menjalankan firewall situs web, melakukan pembaruan segera setelah update dirilis adalah hal yang sangat penting untuk keamanan website Anda.

2. Gunakan Kata Sandi yang Kuat

Menggunakan kata sandi yang kuat adalah point penting lainnya. Rekomendasi dari WP Engine, kata sandi yang digunakan webmaster seharusnya memenuhi tiga persyaratan utama yang harus diikuti, yaitu CLU (Complex, Long, Unique).

COMPLEX berarti kata sandi yang digunakan adalah acak atau rumit. Jangan gunakan kata sandi yang mudah ditebak orang lain, seperti tanggal lahir atau kata- kata yang nyata. Sebaliknya, Anda disarankan untuk memilih karakter acak yang merupakan perpaduan antara huruf besar, huruf kecil, angka, dan tanda baca.

LONG artinya kata sandi disarankan lebih dari 8 karakter. Kata sandi dengan 8 karakter akan lebih mudah menghentikan orang lain dari menebaknya hanya dalam beberapa kali percobaan. Maka dari itu, semakin panjang dan rumit kata sandi, maka ini akan semakin baik untuk keamanan website Anda.

Yang terakhir, kata sandi Anda harus memenuhi syarat UNIQUE atau unik. Kata sandi Anda sebaiknya tidak sama dengan kata sandi Anda di website atau akun lain yang Anda miliki di internet. Misalnya saja ada orang yang mengetahui kata sandi akun Facebook Anda, maka seharusnya mereka tidak bisa menggunakan password tersebut untuk mengakses website, email, atau akun internet banking Anda.

“Lalu bagaimana caranya mengingat 10 kata sandi berbeda sepanjang lebih dari 10 karakter?”
Anda tidak harus mengingat semuanya memang. Untuk membuatnya mudah, Anda bisa menggunakan pengelola kata sandi seperti “LastPass” (penggunaan secara online) atau “KeePass 2” (penggunaan secara offline). Anda bisa mempelajari lebih lanjut kelebihan dan kekurangan dua layanan ini dan mempertimbangkan salah satu dari keduanya untuk mengelola daftar kata sandi Anda.

3. Lakukan Backup Secara Berkala, Namun Tidak Menyimpannya di Server Situs Anda

Meski bukan hal yang kita inginkan, hal buruk bisa terjadi situs Anda kapan saja. Maka dari itu, penting untuk melakukan backup data situs Anda secara berkala. Namun, perlu diingat bahwa Anda sebaiknya Anda tidak menyimpan backup tersebut di server situs Anda. Backup ini selalu berisi versi CMS dan ekstensi yang tidak di- patch yang tersedia untuk umum sehinggai resiko keamanan menjadi semakin besar. Saat file backup Anda tersimpan di server, hal ini dapat memudahkan kerja peretas saat mengakses server Anda.

4. Gunakan Konsep Least Privileged

Jika Anda meng-hire beberapa penulis atau admin website, pastikan bahwa izin pengguna mereka sesuai dengan yang mereka perlukan untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika suatu waktu mereka membutuhkan izin yang perlu ditingkatkan, Anda bisa memberikannya, lalu menguranginya kembali setelah pekerjaan tersebut selesai. Ini lah yang disebut dengan konsep Least Privileged.

Mengatur User Role di WordPress

Misalnya Anda mempunyai beberapa penulis untuk posting blog di situs Anda. Pastikan mereka tidak mempunyai hak administrator penuh atas situs Anda. Akun tersebut seharusnya hanya mempunyai otorisasi untuk membuat dan mengedit konten mereka sendiri, dan mereka tidak mempunyai akses untuk mengubah pengaturan situs website.

Pembatasan akses ini akan melindungi website Anda dari kerusakan yang tidak perlu serta mencegah website Anda dari penyalahgunaan dari pengguna ‘nakal’ secara langsung.

5. File Konfigurasi Server

Seorang admin web harus benar- benar mengenal file konfigruasi server situsnya. Server web Apache menggunakan file .htaccess, server Nginx menggunakan nginx.conf, sedangkan Microsoft IIS menggunakan web.config. File- file yang dapat ditemukan di root direktori situs ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk situs Anda karena bekerja menjalankan aturan server. Hal ini termasuk arahan untuk meningkatkan keamanan situs Anda.

Beberapa rekomendasi aturan untuk Anda tambahkan ke server adalah sebagai berikut :

  • Mencegah penjelejahan direktori (Prevent directory browsing), yaitu melakukan pembatasan informasi untuk mencegah pengguna jahat untuk melihat isi setiap direktori situs website Anda.
  • Mencegah hotlinking gambar (Prevent image hotlinking), yaitu mencegah situs web lain menampilkan gambar dari server web Anda. Jika ada orang yang menautkan gambar dari server Anda, bandwith dari paket hosting Anda mungkin akan cepat habis untuk menampilkan gambar untuk situs orang lain.
  • Lindung file sensitif (Protect sensitive files), yaitu melindungi file dan folder tertentu seperti file konfigurasi CMS yang berisi detail info masuk basis data dalam teks biasa. Untuk meningkatkan keamanan, mungkin Anda dapat mengunci lokasi admin area atau membatasi eksekusi PHP dalam direktori yang menyimpan gambar atau mengizinkan unggahan.

Selain tiga hal ini, ada juga rules dan opsi lain yang dapat Anda atur di file konfigurasi server untuk meningkatkan keamanan situs Anda.

6. Mengatur File Permission

File permission akan menentukan siapa yang bisa melakukan apa ke sebuah file di situs web Anda. Setiap file di server web akan mempunyai tiga jenis izin yang masing- masing menggunakan kode angka seperti :

  • Read (4), yaitu untuk dapat melihat isi file
  • Write (2), yaitu untuk dapat mengubah isi file
  • Execute (1), yaitu untuk menjalankan file program

Untuk mengatur beberapa izin/ permission secara bersamaan, Anda hanya perlu menambahkan angka bersama- sama. Misalnya jika Anda mengatur file tersebut untuk bisa membaca (4) sekaligus menulis (2), makai zin pengguna yang Anda berikan adalah 6. Jika izin pengguna adalah membaca (4), menulis (2), dan menjalankan (2), maka izin pengguna yang diberikan adalah 7.

Selain itu, ada juga tiga jenis user yang harus Anda ketahui, yaitu :

  • Owner, yaitu pemilik file (hanya satu orang yang bisa menjadi pemilik file)
  • Group, yaitu grup file dimana setiap pengguna yang merupakan bagian dari grup tersebut akan mendapatkan izin tersebut
  • Public, yaitu semua orang

Saat menginstall CMS, permission di file/ folder Anda akan mendapatkan konfigurasi secara default. Dengan panduan ini, Anda dapat mengubah izin file tersebut sesuai kebutuhan dengan mengutamakan faktor keamanan untuk situs web Anda.

7. Ubah Pengaturan Standar CMS

Meskipun mudah digunakan, aplikasi CMS seringkali masih kurang optimal dari persepektif keamanan. Serangan hacker yang paling sering terjadi terhadap sebuah situs seringkali terjadi secara otomatis dan hal ini banyak dipengaruhi oleh pengaturan default yang digunakan. Maka dari itu, Anda perlu mengubah beberapa pengaturan default saat menginstall CMS yang Anda pilih, seperti melakukan perubahan pada point 5 & 6 di atas.

Misalnya saja, secara default beberapa aplikasi CMS memungkinkan pengguna untuk bisa menginstall ekstensi apa pun yang mereka inginkan. Ada juga pengaturan yang mungkin perlu Anda lebih perhatikan dalam mengontrol komentar, izin pengguna (pengaturan permission), dan visibilitas informasi pengguna.

8. Pemilihan Ekstensi, Add On, & Plugin

Salah satu hal menarik dari penggunaan CMS adalah fleksibilitasnya. Ada banyak plugin, add-on, dan ekstensi yang menyediakan hampir semua fungsi yang Anda butuhkan. Sayangnya, fleksibilitas ini juga kerap menjadi pedang bermata dua. Tidak jarang Anda menemukan beberapa ekstensi yang menawarkan fungsi serupa dan membuat Anda bingung, mana yang sebaiknya Anda pilih?

Jika ini terjadi, maka yang sebaiknya Anda pilih adalah yang terakhir mendapatkan pembaruan. Jika pembaruan terakhir lebih dari beberapa tahun terakhir, dikawatirkan ekstensi tersebut telah berhenti dikerjakan oleh pengembangnya dan ini bisa meningkatkan resiko keamanan situs Anda kapan saja.

Berbanding terbalik dengan ekstensi yang secara aktif terupdate atau pengembang secara aktif memantau ekstensi tersebut. Jika Anda mengalami masalah keamanan atau bug terhadap ekstensi tersebut, maka laporan Anda akan mendapatkan dukungan dari pengembang dengan mudah.

Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan usia ekstensi tersebut dan jumlah pengguna yang menginstallnya. Ekstensi yang dikembangkan oleh pengembang yang sudah ‘besar’ biasanya akan mempunyai lebih dari 100 pemasangan sejak pertama kali dirilis. Bagi pengembang tersebut, keamanan adalah hal yang sangat penting dalam mengembangkan ekstensi/ plugin sebelum akhirnya user gunakan.

9. Satu Situs = Satu Hosting

Paket hosting unlimited memang menggoda! Anda bisa membayangkan betapa hemat dan efisiennya mengatur situs- situs Anda dalam satu hosting saja. Namun sayangnya, hal ini sebenarnya adalah salah satu praktek keamanan terburuk dalam panduan web security. Mengapa? Karena menaruh beberapa situs dalam satu hosting berlokasi sama berpotensi menciptakan serangan hacker yang lebih besar. Serangan hacker yang dilancarkan terhadap instalasi CMS Anda dapat menyebar dengan sangat mudah saat banyak situs dihosting di lokasi yang sama.

Selain itu, proses pembersihan juga akan menjadi PR yang melelahkan saat hacker meretas semua situas Anda di saat yang bersamaan.  Selain memakan waktu, tingkat kesulitan juga lebih tinggi karena situs yang terinfeksi dapat terus menginfeksi satu sama lain dalam satu lingkaran tanpa akhir. Benar- benar melelahkan!

10. Menginstall SSL

SSL (Secure Sockets Layer) adalah protokol keamanan standar untuk membuat tautan ter-enkripsi antara server web dan browser dalam komunikasi online. SSL bekerja melakukan enkripsi komunikasi antara Titik A dan Titik B, yaitu antara server situs web dan browser.

SSL Certificate - Web Security

Salah satu peranan SSL dalam web security adalah melindungi informasi pribadi pengunjung, mengamankan transfer data, transaksi kartu kredit, dan data login. Untuk situs web e-Commerce atau web apapun yang menerima pengiriman formulir dengan data pengguna sensitif atau informasi identitas pribadi, mempunyai sertifikat SSL (SSL Certificate) sangat penting.

Saat sebuah website mempunyai SSL Certificate terpasang dengan benar di server, maka akan muncul ikon gembok hijau kecil yang tampil di sebelah kiri URL situs web di browser dan https akan muncul dengan warna hijau juga. Dengan SSL Certificate, pemilik situs web telah memberikan keamanan kepada pelanggan dan membuat mereka lebih betah untuk terus berada di situs web Anda dalam jangka waktu yang lebih lama.

Salah satu bukti nyata dari pentingnya SSL Certificate adalah update terbaru dari Google Chrome Juli 2018 yang akan memberikan peringatan situs tidak aman saat pengunjung menjelajah sebuah situs web yang belum terinstall dengan SSL Certificate.

11. Gunakan Layanan Hosting yang Terpercaya dan Berkualitas

Salah satu tolak ukur dalam menentukan hosting berkualitas dan terpercaya adalah kesadaran perusahaan hosting tersebut terhadap pentingnya web security. Pastikan layanan hosting Anda menyadari ancaman terhadap situs web itu nyata sehingga mereka mempunyai beberapa fitur andalan untuk meningkatan keamanan situs web Anda.

Sebelum memilih layanan hosting, baik lokal maupun luar negeri, coba lah untuk melakukan riset terhadap kualitas keamanannya. Pastikan provider hosting tersebut mendukung keamanan website dan handal di setiap kesempatan. Selain aman, pastikan juga kualitas server dan dukungan pelanggan hosting tersebut juga berkualitas.

Kesimpulan

Saat website adalah asset berharga dalam sebuah bisnis, membangun situs web dengan tingkat keamanan yang baik adalah sebuah keharusan. Jangan sampai kesadadaran Anda untuk meningkatkan web security ini baru bertumbuh saat Anda mengalami serangan hacker atau virus pada website Anda. Dengan meningkatkan keamanan situs web kita, mulai dari 11 langkah di atas, kita telah melindungi asset berharga kita dalam bisnis.

Cara Mudah Menghubungkan Domain dan Server Hosting

Cara Mudah Menghubungkan Domain dan Server Hosting

Menghubungkan domain ke server hosting adalah langkah selanjutnya yang kita lakukan setelah berhasil membeli domain. Langkah ini disebut sebagai pengaturan domain di DNS atau konfigurasi DNS (Domain Name Server).

Ada kalanya webmaster membeli domain dan hosting di tempat yang berbeda- beda. Tidak masalah, karena penyatuan keduanya tetap mudah dilakukan melalui name server.

Nah di artikel kali ini, Panda akan secara khusus membahas tentang cara mengkaitkan nama domain ke server hosting. Mari kita simak lebih lanjut!

Persyaratan Menghubungkan Domain ke Hosting

Sebelum kita mulai langkah- langkahnya, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan lebih dulu. Hal tersebut, yaitu :

1. Sudah Mempunyai Nama Domain

Pastikan nama domain Anda sudah siap. Biasanya orang berburu artikel cara menghubungkan domain dan hosting setelah mereka selesai membeli domain. Tujuannya tentu, mengaitkan keduanya agar website bisa live.

2. Sudah Mempunyai Akun Web Hosting

Web Hosting adalah sebuah tempat dimana semua file dan data website tersimpan, bisa diakses dan dikelola melalui jaringan internet. File dan data website ini meliputi script, aplikasi, database, gambar, email, dan video.

Hosting nantinya akan menampung file- file website yang akan diakses melalui nama domain tadi. Tentunya, Anda harus memastikan sudah melakukan konfigurasi yang tepat agar keduanya dapat terhubung.

Hosting kita gunakan dengan sistem sewa, yaitu membayar ke perusahaan provider hosting. Ada banyak jenis- jenis hosting yang bisa menjadi pilihan kita. Baik itu hosting terbaik Indonesia, maupun luar negeri.

Cara Mengarahkan Domain ke Nameserver Hosting

Menghubungkan domain ke server hosting memang hal teknis. Namun percayalah, hal ini cukup mudah dilakukan. Secara garis besar, step nya pun hanya terbagi ke dalam dua, yaitu :

  • Mengubah DNS (Domain Name Server) di domain untuk mengarah ke web hosting.
  • Menyiapkan web hosting untuk menjadi ‘rumah’ bagi domain Anda.

Simak lebih detailnya berikut ini ya :

A. Mencari Tahu Nameserver Hosting Web

Sebelum mengarahkan nama domain, langkah pertama adalah sudah mengetahui nameserver yang digunakan web hosting. Cara termudah untuk mendapatkan informasi ini adalah di email yang hosting kirimkan saat pertama kali mendaftar.

Cara mudah kedua untuk menemukan nameserver adalah dengan mengakses Client Area dari web hosting. Di pengaturan hosting Hawkhost.com misalnya, Anda bisa mengintip server nama domain di bagian Client Area > My Products & Services > Product Details.
Informasi Nameserver di Client Area Hosting

Jika kesulitan untuk menemukannya, Anda juga bisa meminta bantuan layanan hosting untuk mendapatkan informasi.

Simpan dan catat lebih dulu data nameserver ini. Anda perlu untuk menyalinnya di konfigurasi DNS nanti.

B. Mengubah DNS/ Name Server di Domain agar Mengarah ke Web Hosting

Setelah mempunyai domain, Anda bisa masuk ke website penyedia nama domain untuk melihat informasi domain Anda. Disini Anda akan mencari fitur untuk mengatur atau mengubah nameserver domain Anda.

Pada umumnya setiap domain bisa mempunyai peletakan menu yang berbeda- beda ya. Artinya, di provider yang Anda gunakan, bisa jadi mempunyai tampilan yang berbeda dari contoh gambar yang menjadi referensi Panda ini.

Untuk contoh ini Panda menggunakan penyedia domain Name.com.

Tujuan dari langkah ini sendiri adalah untuk memberi tahu domain agar mengarah ke layanan web hosting yang Anda gunakan. Sederhananya, mengubah DNS atau Name Server (NS) dari domain agar saat orang- orang mengakses domain, mereka bisa mengakses data informasi di server hosting.

Selanjutnya, ikuti langkah- langkah berikut ini :

  1. Masuk ke bagian Domain Saya atau Domain Manager.
    Menu MyDomain di Name.com
  2. Pilih domain yang akan Anda ubah pengaturan name server nya. Bisa langsung klik di nama domain atau centang di kotak nama domain, dan tap Manage/ Atur.
  3. Di menu Domain, temukan sub menu Nameserver, dan klik ‘Manage Nameserver’ 
    Domain detail untuk manage nameserver domain
  4. Edit nameserver dan update sesuai name server di penyedia layanan hosting
    Update nameserver untuk menghubungkan domain ke server hosting
  5. Pilih Update atau Simpan.

C. Konfigurasi Hosting untuk Domain Kedua di Website (Add-On Domain)

Jika domain yang Anda setting ini adalah domain kedua, alias bukan domain utama, maka membutuhkan konfigurasi tambahan di layanan web hosting. Addon Domain ini sendieir artinya adalah domain baru yang ditambahkan ke hosting dan mempunyai Uniform Resource Locator (URL) yang berbeda dari domain utama.

Konsep dari Addon Domain ini sendiri adalah menghadirkan multiple domain atau website di dalam akun web hosting yang sama. Penggunaan resource (space dan bandwidth) dari domain addon akan berbagi dengan domain utama.

Berikut adalah langkah lanjutan jika Anda mengarahkan addon domain ke hosting :

  • Login ke cPanel web hosting dengan akun Anda.
  • Setelah berhasil login, cari sub menu Addon Domain di bawah menu Domain, atau Ctrl+F dan ketik Addon Domain
    Menu Addon Domain di cPanel
  • Isi nama domain yang akan Anda hubungkan ke hosting, dan untuk document root, bisa diisi dengan /public_html/namadomainbaru. WARNING, jangan sampai hanya mengisi /public_html ya, karena ini akan menimpa data domain utama Anda.
    Konfigurasi domain di Addon Domain
  • Setelah semua field terisi, tap Add Domain.

Setelah berhasil menambahkan addon domain, Anda akan melihat domain ini berada di daftar Addon Domain seperti di gambar berikut :

Penambahan Addon Domain Berhasil

Selesai! Cukup mudah, bukan?

Propagasi Domain Membutuhkan Waktu

Sudah berhasil mengarahkan nameserver sesuai dengan informasi di hosting, kok website masih belum bisa live? Sabar, jangan panik. Propagasi domain memang membutuhkan waktu.

Propagasi domain artinya waktu yang domain butuhkan untuk tersambung dengan server hosting setelah proses konfigurasi tadi. Secara default, propagasi domain memakan waktu 1×24 jam atau 1×48 jam.

Kendati begitu, di beberapa provider domain dan hosting, proses ini bisa dalam hitungan kurang dari 6 jam.

Kesimpulan

Meskipun mengarahkan domain ke server web hosting ini terbilang tutorial teknis, tapi sebenarnya cukup mudah untuk kita praktekkan. Kuncinya hanya dua, sudah mempunyai data nameserver hosting, dan melakukan konfigurasi nameserver di penyedia domain.

Nameserver di hosting ini pun relatif sangat mudah ditemukan. Jika tidak mendapatkan informasi ini di email, Anda bisa mengaksesnya dari panel hosting atau Client Area. Namun jika masih tidak menemukannya (ini sangat jarang terjadi), Anda bisa meminta bantuan customer service dari provider hosting Anda.

Jika konfigurasi domain ini adalah untuk domain kedua dan seterusnya, alias addon domain, untuk di satu hosting, pastikan Anda mengikuti step C di tutorial di atas. Setelah itu, Anda tinggal menunggu proses propagasi domain selesai, dan taraaaa…. website Anda sudah live dan siap untuk dikelola lebih lanjut.

Semoga tutorial Panda kali ini tentang cara menghubungkan nama domain ke server hosting bermanfaat. Selamat mencoba ya, genks! 🙂

Apa itu FileZilla, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Apa itu FileZilla, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

FileZilla tentu bukan tool baru untuk para webmaster dan developer. FileZilla merupakan salah satu klien FTP paling populer dan banyak digunakan oleh developer, mulai dari pemula hingga profesional.

Dengan tool ini, upload dan edit file website menjadi lebih mudah tanpa melalui cPanel. Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu FileZilla, fungsi dan cara menggunakannya.

Apa itu FileZilla?

FileZilla merupakan perangkat lunak open source yang didistribusikan secara gratis dan bekerja memudahkan transfer file berukuran lebih besar dengan aman dan cepat.

Banyak hosting yang mempunyai kapasitas atau space terbatas saat mereka harus mengupload file melalui PHP atau script. Namun, keterbatasan space ini dapat teratasi saat mengupload file melalui FTP. 

FTP (File Transfer Protocol) sendiri merupakan internet service yang dirancang untuk membuat sambungan ke server internet tertentu atau komputer. Dengan begitu, pengguna bisa mengirimkan file ke komputer (download) atau mengirimkan file ke server (upload).

Penggunaan FileZilla bertujuan untuk memudahkan kita untuk mengupload file ke website, baik ukuran besar maupun kecil, tanpa melalui cPanel.

Software ini juga memungkinkan kita untuk mengedit file dan menyimpan perubahan, tanpa perlu mengunduh dan mengunggah secara manual.

FileZilla mendukung penggunaan untuk berbagai sistem operasi. Mulai dari Windows, Linux, Mac OS, BSD dan sistem operasi lainnya.

Fitur dan Fungsi FileZilla

FileZilla sangat populer di kalangan developer dan juga pengguna pemula karena relatif mudah digunakan alias user friendly. Terlebih dengan dukungan untuk berbagai sistem operasi, membuat software ini sangat populer di kalangan FTP client.

Berikut adalah fitur dan fungsi FileZilla yang membuat software ini menjadi favorit di kalangan FTP client :

1. Site Manager (Pengelola Situs)

Site manager merupakan fitur yang membantu Anda mengelola dan membuat daftar situs FTP beserta data koneksinya. Sederhananya, ini adalah fitur untuk menghubungkan situs ke FileZilla.

Untuk melakukan ini, Anda hanya perlu melakukan akses pada site manager ini dengan menekan Ctrl+S untuk Windows atau CMD+S untuk Mac. Bisa juga dengan langsung menekan ikon yang berada di kiri atas seperti gambar berikut :

2. Message Log (Log Pesan)

Fitur log pesan tampil di bagian atas jendela yang fungsinya untuk menampilkan output berjenis konsol (console tupe). Log ini menunjukkan perintah yang FileZilla kirimkan dan respon yang server terima.

3. File and Folder View

File & Folder View menyajikan tampilan grafis antarmuka untuk FTP. Pengguna dapat menavigasi folder serta mengubah dan melihat isinya pada komputer lokal dan server. Melalui tampilan ini juga Anda bisa men-drag & drop antar file untuk melakukan transfer file.

4. Transfer Queue

Transfer queue atau antrian transfer tampil di sepanjang bagian bawah jendela. Fitur ini menampilkan status real setiap antrian atau transfer file yang aktif.

5. Support SFTP – SSF File Transfer Protocol

FileZilla mendukung transfer file SFTP dan FTPS (FTP di SSL/ TLS). Artinya, FileZilla bisa kita gunakan untuk transfer file dengan koneksi aman yang terenkripsi.

6. Mendukung Google Drive, One Drive, Amazon S3, dan Dropbox

Untuk pengguna FileZilla Pro, Anda bisa mentransfer file ke penyedia cloud yang didukung. Saat ini FileZilla sudah mendukung transfer file ke Google Drive, One Drive, Amazon S3, Dropbox, layanan penyimpanan file Microsoft Azure dan Google Cloud Storage.

7. Bisa Menjalankan Beberapa Transfer Server Bersamaan

Salah satu fitur unggulan FileZilla yang menjadi favorit adalah bisa menjalankan beberapa tab atau koneksi untuk terhubung dengan server yang berbeda di waktu yang sama. Kendati begitu, ini bergantung pada kecepatan internet dan jumlah file pada proses transfer.

Untuk mengoptimalkan setiap proses, pengguna juga bisa membatasi jumlah koneksi server simultan dari menu server.

Cara Download dan Instal FileZilla Gratis

Karena sifatnya open source, Anda bisa mengunduh software FileZilla ini secara gratis melalui situs resmi FileZilla. Berikut langkah- langkah download dan instal FileZilla :

  1. Kunjungi website resmi FileZilla untuk mengunduh file instalasi. Di bagian homepage tersedia link download untuk pengguna Windows 64 bit. Sedangkan untuk pengguna OS lain, Anda bisa klik ‘Show additional download options’ untuk mendapatkan link download software sesuai OS komputer Anda.
    Cara download FileZilla
  2. Setelah file instalasi terdownload, klik file 2 kali untuk memulai proses instalasi. Saat muncul pop-up License Agreement, klik tombol “I Agree”.
  3. Di langkah selanjutnya, Anda akan menentukan apakah software akan digunakan oleh Anda secara pribadi atau semua user di komputer. Secara default, opsi nya adalah “Anyone who uses this computer (all users)”. Lanjutkan dengan klik tombol “Next”.
    Menentukan siapa pengguna software FileZilla di komputer
  4. Di langkah selanjutnya, Anda bisa menentukan komponen apa saja yang ingin Anda instal. Anda bisa memilih semua komponen, lalu klik “Next”.
    Menentukan komponen instalasi File Zilla
  5. Di tampilan selanjutnya, tentukan lokasi instalasi Software FileZilla. Jika tidak ingin mengubah lokasi instalasi, segera klik “Next”.
  6. Tunggu hingga proses instalasi selesai.
  7. Klik ‘Finish’. Dan taaraaaaa…. Proses instalasi telah berhasil!
    Proses Instalasi File Zilla berhasil

Cara Menggunakan FileZilla

Setelah selesai menginstalnya, mari kita mulai menggunakannya.

Cara Menambahkan Situs Baru di FileZilla

Sama seperti login ke dashboard admin WordPress, menggunakan FileZilla juga membutuhkan login dengan akun FTP serta informasi server yang digunakan.

Caranya dengan masuk ke aplikasi FileZilla, lalu buka File > Site Manager.  Selanjutnya Anda perlu mengisi detail sebagai berikut :

  • Host – Anda perlu mengisi informasi ini sesuai info FTP host Anda. Umumnya menggunakan nama domain diawali dengan ftp, misalnya saja ftp.pandagila.com 
  • Port – Merupakan port dari FTP server. Secara default Port FTP adalah 21, namun untuk kolom ini tidak wajib kita isi.
  • Protocol – Berfungsi untuk menerima dan mengirim file melalui sebuah jaringan. Silakan pilih FTP – File Transfer Protocol.
  • SFTP (Secure File Transfer Protocol) – Merupakan protokol transmisi data standar yang digunakan dengan protokol SSH2. Server SFTP menggunakan port 22 dan melalui SSL/TLS secara default menggunakan port 990.
  • Encryption – Pilihan enkripsi untuk file data Anda. Pilihan default adalah menggunakan Only use plain FTP (insecure). Untuk opsi lainnya, Anda perlu untuk membuat sertifikat lebih dulu dan melakukan konfigurasi tambahan. Jika ingin menghubungkan server dengan metode enkripsi lain, silahkan menghubungi layanan hosting Anda untuk meminta bantuan. 
  • Logon Type – Tipe login.
  • Anonymous – Anda punya pilihan untuk tidak memasukkan username dan password. Dalam hal ini, username selalu “Anonymous”.
  • Normal – Anda harus menambahkan username dan password jika diperlukan. 
  • Ask for password – FileZilla meminta Anda memasukkan password selama login dan selama masuk session. 
  • Interactive – FileZilla meminta password, dan password diminta lagi untuk setiap koneksi baru ke server.
  • Account – Mengaktifkan ini akan membuat Account terisi di setting bookmark. Tipe akun ini hanya untuk FTP saja, sedangkan SFTP tidak mendukung ini.
  • User – FTP user yang digunakan untuk menghubungkan.
  • Password – Password FTP.

Untuk Logon Type pilih Normal, lalu masukkan username dan password. 

Cara Menambahkan Situs Baru ke FileZilla

Cara Terhubung dengan FTP Server

Setelah menambahkan semua detail di atas, klik “Connect” atau OK untuk menghubungkan dengan server.

Jika koneksi berhasil, Anda bisa melihat daftar direktori dari server FTP Anda. Jika Anda sudah memasukkan username dan password FTP dengan benar, namun masih gagal, cobalah menghubungi layanan hosting yang Anda gunakan.

Cara menghubungkan situs ke FTP

Cara Edit, Unggah, dan Unduh File dengan FileZilla

Setelah terhubung dengan server, Anda bisa melakukan berbagai tindakan terhadap file. Seperti mengedit, mengunggah atau mengunduh file dengan FileZilla.

Di bagian sisi kiri, Anda bisa melihat berbagai file yang ada di direktori komputer Anda. Sedangkan di sisi kanan, Anda bisa mengakses file- file dalam server Anda.

Klik dua kali di folder web yang bernama public_html dan temukan file- file situs yang siap Anda kelola. Anda bisa melakukan drag & drop panel komputer dan server untuk melakukan transfer file (unduh dan unggah). Sedangkan untuk mengeditnya, pilih file yang akan Anda edit, klik kanan dan pilih ‘View/Edit.

Cara edit file di FTP FileZilla

Kesimpulan

Yeayyy… sampai di tahap ini Anda sudah berhasil menyelesaikan panduan tentang apa itu FileZilla dan cara menggunakannya. Dengan menggunakan tool ini, kini Anda sudah bisa mengunduh, mengupload dan mengatur semua file Anda dengan mudah di satu tempat.

Untuk proses pengembangan website, penggunaan FileZilla sangat penting untuk bisa melakukan transmisi data yang aman dan lebih terorganisir.

Semoga bermanfaat!

Review: 10 Layanan Hosting Terbaik dengan Harga Terjangkau

Review: 10 Layanan Hosting Terbaik dengan Harga Terjangkau

Memilih hosting terbaik dengan biaya relatif terjangkau sebenarnya bukan lah hal yang sulit. Baik hosting lokal atau pun luar negeri, tidak sedikit yang memiliki performa handal dengan harga relatif murah.

Pentingkah memilih hosting yang baik? Jika Anda serius ingin terjun di dunia bisnis berbasis online, tentu saja ini sangat penting. Memilih layanan hosting pun perlu kehati- hatian, agar tidak terjebak dengan memilih hosting yang tidak tepat.

Mungkin saja Anda diiming- imingi oleh seorang teman di grup Facebook Anda untuk mendaftar layanan hosting yang murahnya keterlaluan. Namun, benarkah layanan dan performa yang diberikan cukup bagus atau malah zonk?

Jangan sampai gara- gara tergiur murahnya bisnis Anda justru merugi karena hosting yang sering down. Untuk itu, jangan pernah khawatir untuk menginvestasikan lebih banyak uang untuk hosting yang berkualitas, misalnya Windows Hosting atau jenis hosting lain yang sudah terbukti bagus.

Daripada rugi belakangan dan menyesal kemudian, ada baiknya Anda menyimak ulasan kami di daftar perusahaan hosting terbaik ini. Selain memiliki reputasi yang bagus karena performanya yang sangat handal hosting ini juga memiliki harga yang relatif terjangkau.

Deretan hosting ini juga menawarkan shared hosting terbaik serta VPS dan Dedicated Server dengan harga lebih murah juga.

Rekomendasi 10 Hosting Terbaik

1. Blue Host

BlueHost hosting adalah salah satu perusahaan hosting yang sangat Saya rekomendasikan. BlueHost sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia, serta sudah beberapa kali menduduki peringkat pertama di daftar hosting terbaik di dunia. Provider hosting ini juga menjadi sebuah layanan hosting yang direkomendasikan oleh WordPress.org alias WordPress Self Hosting pada tahun 2012 dan 2013.

BlueHost sendiri mulai membuka layanan mereka pada tahun 1996 dengan memperoleh peringkat A+ di BBB. Ketika Anda mendaftar di layanan ini, maka Anda berhak mendapatkan domain gratis ( peraturan ini bisa berubah sewaktu- waktu ). Mereka menjanjikan performa yang andal dengan uptime 99,9% dan tidak akan membiarkan situs Anda down.

Asyiknya lagi, ketika Anda mendaftar di situs ini, Anda bisa mendapatkan akses ke ratusan template/ theme gratis, loading website yang super cepat meskipun website Anda sudah memiliki lalu lintas yang tinggi. Namun jika lalu lintas Anda sudah terlalu tinggi, tentu saja Anda perlu meng-upgrade dari paket shared hosting ke paket VPS atau dedicated. Hal ini tentu normal untuk berbagai hosting mana pun.

Banyak yang berpendapat bahwa cPanel BlueHost adalah yang terbaik dan sangat user friendly. Anda dapat mengelola fungsi yang berkaitan dengan website Anda, menginstall berbagai CMS ( seperti Drupal, Open Cart, Drupal dan Joomla ) dengan sangat mudah.  Selain itu, Anda juga berhak mendapatkan voucher Google Adwords senilai $100 untuk mengiklankan website Anda ke platform iklan jaringan Google.

Bagimana dengan supportnya??

Bisa dibilang sangat bagus. BlueHost memiliki customer service yang siap membantu pelanggan mereka dalam menggunakan jasa layanan mereka. Ketika Anda mengalami masalah atau kesulitan, Anda dapat menghubungi CS BlueHost melalui chat online, email dan bahkan menelepon langsung.

Solusi yang diberikan cenderung sangat cepat dan benar- benar membantu. Respon yang mereka berikan dalam live chat dan telepon bisa dilakukan dalam hitungan detik.

Sekilas Blue Host :

  • Fitur : unlimited bandwidth, 99% up time, top 5 hosting berkecepatan tinggi, gratis domain, One-Click-Install for WordPres, & customer service 24 jam
  • Harga : mulai $3,95*
Lihat Gambar :
bluehost,hosting,web host

2. Siteground

Siteground sudah berdiri sejak tahun 2004 dan kini sudah melayani lebih dari 500.000 domain di seluruh dunia. Sama seperti rata- rata hosting besar, perusahaan ini juga melayani shared hosting, cloud hosting, VPS dan tentu saja dedicated server.

Siteground banyak digunakan oleh pengguna WordPress dan juga Joomla. Khusus untuk pengguna WordPress, layanan ini memiliki dukungan special yang lebih baik daripada hosting serupa lainnya.

Bukan itu saja, Siteground juga memiliki support yang ciamik, yang dapat menyelesaikan keluhan pengguna dengan sangat tepat, cepat dan professional. Jika Anda membutuhkan bantuan mereka via live chat atau telepon, Anda bisa mendapatkannya secara instant tanpa waktu tunggu yang berarti untuk bisa terhubung.

Sitegound juga memberikan domain gratis* dan perangkat lunak gratis yang dapat Anda gunakan untuk membuat desain website. Jika Anda ingin mendapatkan lebih dari satu domain dalam satu host saja, maka Anda dapat meng-upgrade ke paket yang lebih mahal dan mendapatkan satu domain gratis lainnya lagi.

Sekilas Siteground:

  • Fitur: unlimited bandwidth, gratis domain, 20+ akun email & customer service 24 jam
  • Harga : mulai $3,95
Lihat Gambar :
siteground,hosting,web host

3. iPage

iPage bukan hanya memiliki harga yang relatif terjangkau, tapi juga telah dinobatkan sebagai salah satu layanan hosting terbaik di tahun 2016 ini. Mereka menawarkan layanan hosting mulai dari harga $1,99 per bulan. Harga ini adalah investasi yang sangat bagus untuk Anda yang ingin memiliki website untuk usaha mikro atau menginginkan hosting dengan harga sangat terjangkau berkualias bagus.

Berbagai paket hosting yang tersedia di iPage antara lain adalah shared hosting, cloud hosting, VPS, manage hosting dan dedicated hosting. iPage dimiliki oleh perusahaan yang sama yang memiliki BlueHost dan Hostgator ( EIG ). Tidak heran, fasilitas yang mereka miliki ini nyaris serupa.

Layanan ini memberikan ruang disk unlimited, unlimited bandwidth dan mendukung berbagai CMS. Selain itu, iPage juga terkenal memiliki tingkat keamanan yang merupakan salah satu yang terbaik diantara semua perusahaan hosting. Cukup memuaskan kan, bukan?

Sekilas tentang iPage:

  • Fitur : unlimited disk space, unlimited bandwidth, gratis lebih dari $500 extras ( bonus/ fitur tambahan ) dan gratis alamat email, dll
  • Harga : mulai dari $1,99/ bulan
Lihat Gambar :
iPage,hosting,web hosting

4. Hostgator

Hostgator telah berdiri sejak tahun 2002 dan didirikan oleh Brent Oxley. Bisa dibilang Hostgator adalah penyedia hosting terbesar di dunia karena memiliki domain terdaftar lebih dari 8,5 juta di host mereka.

Hostgator menawarkan fitur yang cukup lengkap dengan harga yang masuk akal. Mereka menyediakan puluhan script yang dapat pengguna install dalam satu klik dan menjanjikan garansi uptime 99,99%. Setiap pelanggan terdaftar bisa mendapatkan kurang lebih 4500 template gratis, walaupun Saya belum pernah sendiri belum pernah mencobanya satu pun.

Hostgator mempunyai tim support yang luar biasa. Ini tercermin dari 850+ jumlah karyawan, dukungan pelanggan dan tim teknis progesional yang selalu siap membantu user.

Salah satu hal yang paling menyenangkan dari Hostgator adalah garansi uang kembali dalam jangka waktu empat puluh hari pertama jika Anda merasa tidak puas dengan performa mereka.

Sekilas tentang Hostgator :

  • Fitur : menyediakan template gratis lebih dari 4500 untuk website Anda, voucher beriklan Google Adwords $100, garansi uang kembali 40 hari, garansi 99.9% up time, dll
  • Harga : mulai $3,96/ bulan
Lihat Gambar :

hostgator hosting,web hosting

5. JustHost

JustHost adalah penyedia hosting terkemuka lainnya yang sangat recommended karena juga memiliki layanan yang luar biasa. Perusahaan ini dikembangkan oleh kelompok perusahaan pada tahun 2008 oleh Christ Philips dari Inggris. Untuk mengelola beberapa host domain dan blog dalam satu akun, maka bisa dibilang JustHost adalah pilihan yang paling murah.

Ini terjadi lantaran mereka juga menyediakan domain dan fasilitas gratis untuk mengelola banyak situs di satu shared akun. JustHost berani menjanjikan garansi up time 99,99%, namun menurut sebagian user, mereka berpendapat bahwa uptime JustHost tidak murni berada di angka tersebut, tapi berada di bawah 98%. Namun di sebagian besar kasus, mereka akan memberi Anda notifikasi terlebih dahulu jika memang akan terjadi downtime.

Beberapa keunggulan dari JustHost ini antara lain fasilitas transfer domain gratis, unlimited disc space dan juga unlimited bandwidth, site builder dan juga ratusan tema dan template gratis untuk menciptakan situs yang Anda inginkan, dan juga kredit beriklan di Google AdWords dan Facebook*.

Sekilas tentang JustHost :

  • Fitur: gratis site builder dan domain, unlimited space dan domain hosting, support 24/7, dll
  • Harga : 3,5/ bulan
Lihat Gambar :
JustHost,hosting,web hosting

6. Fatcow

Fatcow sudah berdiri sejak tahun 1998, yang artinya mereka sudah sangat berpengalaman dalam mengelola sebuah website, baik itu untuk user individual atau untuk bisnis. Jika Anda ingin memulai blog professional Anda atau membuka toko online dalam skala kecil, maka FatCow adalah pilih yang paling recommended untuk Anda.

Provider hosting ini menarkan cukup banyak fitur untuk pelanggannya, antara lain backup site, SSL/ TLS certificate, jasa SEO professional serta SiteLock. Situs ini juga mendukung berbagai CMS, speerti Joomla, Drupal dan pastinya WordPress, hanya dengan satu klik install. Ini juga sudah termasuk tema dan template gratis yang mereka sediakan dan siap untuk diunduh.

Untuk senjata bisnis Anda, hosting ini memberikan Anda $100 credit beriklan untuk Adwords, $50 untuk Facebook Ads dan $25 untuk Bing dan Yahoo. Meskipun memiliki cPanel yang sedikit berbeda dari hosting kebanyakan, Fatcow menyediakan vDeck kepada pengguna mereka serta account email unlimited sama halnya seperti iPage.

Harga shared hosting di Fatcow berkisar sekitar $44 per tahun dan ada klausul garansi uang kembali dalam jangka waktu 30 hari. Sayangnya, tidak sedikit pelanggan mereka yang komplain bahwa harga perpanjangan mereka menjadi lebih tinggi, hampir dua kali lipat dari masa promosi atau saat pertama kali sign up.

Untuk itu, Panda sarankan Anda mencari tahu lebih lanjut tentang harga ini dengan berkonsultasi kepada customer service mereka.

Sekilas tentang Fatcow :

  • Fitur : unlimited space, unlimited bandwidth, domain gratis, voucher beriklan gratis di Google Adwords, Facebook dan Yahoo/ Bing, dll
  • Harga : mulai 3,15%
Lihat Gambar :
fatcow,web hosting

7. WebHostingHub

WebhostingHub adalah salah satu web hosting terbaik yang berbasi di Amerika Serikat dan beroperasi di Negara bagian Virginia. Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang, yaitu Todd Robinson dan Sunil Saxena. Keduanya telah mealayani jasa hosting sejak tahun 2006. Dalam waktu singkat, mereka berhasil memikat pasar karena performa yang sangat baik dengan harga yang relatif terjangkau.

WebhostingHub berani menawarkan jaminan uang kembali dengan periode terpanjang daripada perusahaan lainnya, yaitu hingga 90 hari. Dalam satu akun tunggal, Anda dapat meng-host beberapa akun dalam situs ini. Biaya yang Anda gunakan akan lebih hemat jika Anda memilih untuk menggunakan paket 36 bulan sekaligus. Jika hanya satu tahun saja, maka harganya bisa lebih tinggi*.

Beberapa keunggulan WebhostingHub antara lain adalah 99,9% garansi up time, unlimited disk space, unlimited bandwidth, akses gratis ke 310 aplikasi, domain gratis, kredit beriklan dan juga CMS seperti WordPress, Joomla dan Drupal hanya dalam satu klik install.

Sekilas tentang WebhostingHub:

  • Fitur : gratis domain, gratis tool eCommerce, gratis web builder premium, voucher beriklan gratis untuk Google Adwords, Twitter dan Yahoo/ Bing, tim teknis dan live chat 24/7, dll
  • Harga :  mulai $4,99/ bulan
Lihat Gambar :

8. HostMonster

HostMonster berdiri sejak 1996 dan merupakan salah satu penyedia hosting terbaik yang berlokasi di Amerika Serikat. Selain menawarkan paket layanan dengan harga yang relatif terjangkau, perusahaan ini juga menawarkan garansi uang kembali kapan saja jika Anda merasa tidak puas dengan performa mereka.

HostMonster merupakan pilihan yang sangat baik bagi pemiliki e-bisnis karena mereka menawarkan fitur yang sangat mendukung eCommerce dengan template dan alat multimedia yang handal. Mereka berani memberikan jaminan 99,9% up time untuk pelanggan karena setiap server mereka berada di bawah pengawasan staff professional.

Beberapa keunggulan lainnya dari HostMonster antaralain Simple Script untuk menginstall platform blogging seperti WordPress, Joomla dan Drupal hanya dalam beberapa klik satu saja, beberapa domain dalam satu akun, unlimited akun email, unlimited disk space dan bandwidth.

Sekilas tentang HostMonster:

  • Fitur : gratis domain, unlimited space, unlimited bandwidth, gratis voucher beriklan $175 ( $100 di Google Adwords, $50 di Facebook, $50 di Twitter dan $25 di Yahoo/Bing, dll
  • Harga : mulai $4,95/bulan
Lihat Gambar :

9. InMotion

Selama 10 tahun berturut- turut, InMotion berhasil menempati  peringkat terbaik sebagai web penyedia layanan hosting terbaik oleh Cnet dan juga mendapatkan grade A+ dari BBB. Provider hosting ini menawarkan berbagai paket yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan, yaitu Pribadi, Bisnis, Dedicated Server atau VPS hosting.

Jika website Anda relatif baru dan mungkin Anda hanya akan mengelola satu atau dua website dengan tidak banyak data, maka paket personal adalah yang terbaik untuk Anda. Namun jika Anda berencana untuk memiliki banyak website, maka Anda bisa memilih akun bisnis.

InMotion memberikan fasilitasi jaminan uang kembali 90 hari dan garansi up time 99,9%. Mereka juga menyediakan fasilitas backup gratis untuk pelanggannya, yang konon merupakan fitur yang tidak bisa 100% diberikan oleh para pesaingnya. Di cPanel, Anda akan mendapatkan kemudahan dalam pengaturan email, mengakses informasi login FTP serta konfigurasi DNS sebagai nilai plus lainnya.

Ketika Anda mendaftar InMotion, Anda juga berhak mendapatkan voucher beriklan gratis di Adwords, Facebook dan Bing, yaitu $175 untuk pengguna paket personal dan $300 untuk pelanggan paket bisnis*. Lumayan juga ya!

Sekilas tentang InMotion :

  • Fitur : gratis domain, voucher beriklan gratis di Google Adwords, Facebook dan Bing/Yahoo, unlimited space, dll
  • Harga : $5,99/ bulan
Lihat Gambar :

10. WebHostingPad

Dengan penawaran khusus, Anda bisa mendaptkan layanan hosting di WebHostingPad seharga $1.99/ bulan. Dengan harga relatif terjangkau, perusahaan hosting yang berdiri sejak tahun 2005 ini banyak mengincar pemilik blog pribadi dan usaha mikro.

Selain menawarkan fitur yang cukup bagus,  WebHostingPad juga memberikan voucher beriklan yang dapat pelanggan mereka gunakan untuk mempromosikan situs mereka ke berbagai jaringan media sosial.

WebHostinPad menjanjikan garansi up time 99,9% dengan dukungan teknis yang baik secara gratis. Jika lalu lintas dalam website Anda tidak dalam ribuan pada waktu yang sama, maka website Anda dijamin tidak akan pernah mengalami masalah downtime.

Sekilas tentang WebhostingPad :

  • Fitur: domain gratis, unlimited disk space, unlimited bandwidth, dll
  • Harga : mulai $1,99/ bulan
Lihat Gambar :

Mau Harga Lebih Murah Lagi??

Maruk ya? Hehehe… nggak maruk, gan. Semua orang pasti mau mendapatkan harga yang terbaik. Iya, kan?

Salah satu penyesalan Saya dulu ketika membeli hosting adalah tidak mencari informasi tentang kupon. Dengan memakai kupon, Anda berpeluang untuk mendapatkan harga lebih murah dari website aslinya.

Bagaimana caranya mendapatkan kupon ini?

Googling saja, misalnya dengan kata kunci ‘kupon Hostgator’. Anda akan menemukan berbagai website yang menginformasikan kupon diskon untuk penyedia layanan tertentu.

Dengan memakai kupon ini, Anda bisa mendapatkan variasi diskon, yang biasanya berkisar antara 10%-60%. Lebih gila- gilaan lagi diskonnya di saat event tertentu, seperti Black Friday. Di event- event seperti ini, Anda pasti akan mendapatkan harga yang pasti lebih murah.

Jadi mau pilih hosting yang mana? Yang pasti Saya yakin Anda perlu mempertimbangkan ini dengan lebih matang lagi.

Mau pilih hosting yang paling murah dari daftar ini monggo, mau riset lebih dalam untuk membandingkan kualitasnya, itu akan lebih baik lagi. Mau mencoba hosting terbaik Indonesia? Mengapa tidak?

Biar bagaimana pun, hosting adalah senjata utama untuk para blogger, internet marketer dan pebisnis online. Usahakan lah memilih yang terbaik biar tidak menyesal kemudian ^_^

Apa itu Propagasi Domain dan Cara Mempercepat Proses Propagasi DNS

Apa itu Propagasi Domain dan Cara Mempercepat Proses Propagasi DNS

Propagasi Domain/ DNS merupakan salah satu proses yang terjadi saat Anda menghubungkan domain ke hosting. Jika ini adalah pengalaman pertama, mungkin Anda bingung saat hosting sudah aktif dan domain sudah terdaftar, tapi tidak bisa terhubung.

Jangan panik. Ini normal terjadi karena propagasi DNS.

Nah, di artikel ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang pengertian propagasi domain, cara mengecek, dan cara mempercepat proses propagasi. Dengan begitu, domain bisa segera live dan diakses oleh banyak orang.

Apa itu Propagasi Domain?

Pengertian dari Propagasi Domain/ DNS adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan sebuah domain ke server hosting. Langkah ini diperlukan untuk menyamakan informasi DNS ke semua server yang tersebar di sejumlah lokasi. Melalui proses penghubungan ini, nantinya domain dapat berfungsi dengan benar dan stabil.

Selama proses propagasi berlangsung, pemilik website dan pengunjung tidak akan bisa mengakses website tersebut. Bahkan saat website merupakan migrasi dari server lain, akses menuju website juga belum bisa dilakukan sampai proses propagasi selesai.

Berapa Lama Propagasi Domain/ DNS Berlangsung?

Lama waktu yang diperlukan untuk propagasi ini bisa sangat bervariasi. Mulai dari hitungan menit, jam, hingga hari.

Pada umumnya, propagasi domain berlangsung 1*24 jam. Tapi ada juga yang mencapai 1*48 jam. Cepat lambatnya proses ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang akan kita bahas di segmen selanjutnya di bawah 🙂

Apa Saja yang Mempengaruhi Lama Proses Propagasi DNS?

Ada beberapa hal yang mempengaruhi cepat lambatnya waktu propagasi. Hal ini antara lain : 

1. ISP (Internet Service Provider)

Lama propagasi DNS bisa terjadi karena faktor provider internet. Pasalnya, ISP harus memperbarui DNS mereka saat Anda mengakses server hosting yang baru.

Kendalanya, ISP kadang menggunakan cache memori yang besar. Hal ini menyebabkan proses refresh jaringan internet atau update DNS menjadi sangat lama dan berimbas ke propagasi DNS menjadi ikut lama.

2. Perubahan DNS Cache

Pada propagasi DNS, seluruh DNS perlu memperbarui informasi domain baru. Biasanya informasi domain ini tersimpan dalam cache.

Cache DNS mempermudah pencarian domain agar saat pengunjung mengakses sebuah website, informasi domain sudah tersedia dalam cache. Saat ada domain yang mengarah ke IP address baru, maka DNS cache harus turut memperbarui informasi dengan alamat baru.

Inilah yang membuat propagasi domain membutuhkan waktu yang lebih lama.

3. Perubahan Informasi WHOIS

WHOIS merupakan tool yang memuat identitas pemilik domain, seperti nama, alamat no telepon, administratif, email dan kontak teknis lainnya.

Saat baru membeli domain, Whois akan mengupdate informasi pemilik domain ke dalam database yang mereka miliki. Hal ini juga turut mempengaruhi lama propagasi berlangsung.

4. Registrar Domain

Domain Registrar adalah perusahaan yang mengelola pemesanan nama domain internet. Nah, registrar juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya propagasi dns.

Domain- domain yang bersifat internasional atau TLD (Top Level Domain) seperti .COM, .NET, atau .ORG, cenderung mempunyai proses propagasi yang lebih cepat. Sedangkan domain lokal atau ccTLD propagasinya cenderung lebih lambat.

Cara Cek Propagasi DNS

Alih- alih hanya menunggu, sebenarnya kita juga bisa cek status propagasi DNS. Bagaimana caranya?

Berikut adalah beberapa cara untuk cek propagasi DNS :

1. Menggunakan Alat Propagasi DNS

Ada beberapa alat yang bisa membantu pengecekan propagasi DNS, seperti DNSChecker atau ViewDNS.

Misalnya kita akan menggunakan DNS Checker untuk cek propagasi domain, berikut adalah langkah- langkahnya :

  1. Buka situs https://dnschecker.org/ 
  2. Masukkan alamat domain di kolom DNS Check, lalu tab ‘Search’
  3. Hasil status checking DNS Propagasi akan terlihat seperti berikut ini :
DNS Checker untuk Mempercepat Proses Propagasi Domain

Anda bisa melihat daftar lokasi server domain Anda di seluruh dunia, lookup result dan status propagasi domain. Jika sudah centang semua, artinya proses propagasi domain berhasil dan selesai.

2. Menggunakan Command Prompt

Cara selanjutnya cek propagasi DNS adalah menggunakan command prompt. Berikut langkah- langkahnya :

  1. Login ke cPanel terlebih dulu untuk mengetahui IP hosting. Anda bisa mengakses cPanel dengan login ke client area hosting atau langsung ke link cPanel website.
  2. Informasi tentang IP hosting biasanya tersedia di area sebelah kanan dashboard cPanel.
    Cek IP Address Hosting
  3. Simpan informasi tentang IP tadi.
  4. Klik tombol Windows+R, lalu ketik ‘cmd’ untuk membuka aplikasi command prompt atau cmd.
  5. Ketik ‘ping namadomain.com’, lalu Enter.

Jika IP dari respon tersebut sama seperti IP hosting di cPanel artinya domain telah terdaftar dengan benar.

Cara Mempercepat Propagasi Domain/ DNS

Jika Anda merasa propagasi domain tak kunjung selesai, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencoba mempercepat proses propagasi DNS. Berikut adalah langkah- langkahnya :

1. Refresh Browser

Cara pertama untuk mempercepat propagasi DNS adalah dengan cara merefresh browser beberapa kali. Anda bisa menggunakan shortcut CTRL+F% secara bersamaan untuk mempercepat refresh halaman browser.

Jika cara ini masih belum berhasil, cobalah langkah selanjutnya.

2. Menghapus Cache Browser

Langkah selanjutnya yang bisa Anda coba adalah dengan menghapus cache browser. Seperti kita ketahui, cache membuat browser menampilkan halaman website yang belum terupdate.

Untuk itu, dengan membersihkan cache tersimpan, kita bisa mengakses informasi baru dari sebuah website. Untuk membersihkan cache, Anda bisa menekan tombol shortcut CTRL + Shift + Delete, lalu pilih ‘Clear Data’.

Setelah itu, restart browser dan coba akses domain kembali.

3. Matikan ISP Sementara

Seperti yang Panda jelaskan di atas, ISP juga menjadi salah satu kendala yang membuat propagasi DNS menjadi lebih lama.

Untuk memastikan ini terjadi karena masalah ISP, cobalah untuk mematikan koneksi internet Anda dan beralih ke koneksi yang berbeda. Atau bisa juga, mengakses domain dari device lain atau meminta bantuan orang lain.

Jika berhasil mengaksesnya, artinya koneksi ISP yang bermasalah.

Sebagai solusi, cobalah untuk restart koneksi internet. Hal ini bisa kita lakukan sebagai upaya untuk mempercepat proses refresh jaringan internet ISP. Jika masih belum berhasil, cobalah menghubungi tim teknis dari provider internet Anda.

4. Mengatur TTL (Time to Live) DNS

TTL atau Time to Live merupakan waktu yang nameserver butuhkan untuk melakukan pembaruan DNS. Anda bisa mengatur waktu TTL agar lebih cepat untuk setiap record DNS.

Pengaturan ini sendiri dapat Anda akses di bagian DNS Management dari cPanel. Setelah mengaksesnya, cobalah untuk mengganti nilai TTL menjadi lebih kecil dari angka default 14400. Misalnya mengubahnya menjadi 7200. Setelah itu, pilih ‘Simpan’.

5. Melakukan Flush DNS

Seperti yang pernah Panda ulas di artikel sebelumnya, Flush DNS adalah sebuah perintah yang bisa kita gunakan untuk memperbarui cache DNS client. Dalam proses ini, cache DNS akan menyesuaikan informasi dari perubahan yang terjadi pada sebuah domain, nameserver, dan data terbaru lainnya.

Propagasi DNS Anda mungkin telah selesai, tapi Anda belum berhasil mengaksesnya karena ada cache DNS lama yang masih tertinggal. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk proses flush DNS ini.

Untuk pengguna Windows, Anda bisa mengikuti tutorial berikut ini :

  1. Akses Command Prompt dari menu Run dengan cara tekan tombol Windows + R dari keyboard.
  2. Ketik teks cmd, dan tekan OK atau Enter.
  3. Saat tampilan Command Prompt muncul, buat perintah flush DNS dengan mengetik ‘ipconfig /flushdns’, lalu tekan Enter.
  4. Saat proses flush DNS berhasil, Anda akan membaca pesan ‘Successfully flushed the DNS Resolver Cache’.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel Panda sebelumnya : Apa itu Flush DNS? Bagaimana Cara Tercepat Melakukannya?.

Kesimpulan

Itu tadi penjelasan lengkap tentang apa itu propagasi domain dan bagaimana cara mempercepat proses propagasi DNS. Jika Anda baru saja membeli domain dan sudah merasa menghubungkan domain ke server dengan tepat tapi masih belum bisa diakses, ini mungkin terjadi karena propagasi DNS ini.

Umumnya, proses propagasi ini bisa memakan waktu 24-48 jam. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses ini. Misalnya saja kendala pada ISP, perubahan informasi WHOIS, faktor DNS cache dan tentu saja, registrar domain.

Jika setelah tenggat waktu normal propagasi belum kunjungi usai, cobalah untuk melakukan pengecekan status propagasi di situs referensi di atas. Selanjutnya, Anda bisa melakukan beberapa upaya di atas untuk mempercepat proses propagasi DNS ini.

Jika deretan tindakan di atas masih belum berhasil, cobalah untuk menghubungi tim support layanan hosting untuk mendapatkan bantuan teknis.

Selamat mencoba!