10 Buku Terbaik tentang Startup : Bacaan Wajib untuk Mulai Bisnis!

10 Buku Terbaik tentang Startup : Bacaan Wajib untuk Mulai Bisnis!

Buku tentang startup bisa menjadi sajian menarik untuk sobat Panda yang ingin memulai atau sedang menjalani bisnis. Bukan hanya menawarkan insight dan inspirasi, deretan buku ini juga mengajak pembaca untuk belajar banyak tentang dunia startup.

Buku mungkin satu dari sekian banyak referensi untuk belajar. Semakin banyak sumber referensi untuk belajar, tentu semakin bagus. Selain itu, tidak lupa juga bahwa praktek, trial & error, pasti tidak kalah pentingnya.

Lika Liku Membangun Startup

Seperti yang Panda pernah ulas sebelumnya, startup adalah perusahaan rintisan yang saat ini tengah berkembang dan belum beroperasi dalam jangka waktu lama. Startup identik dengan inovasi kreatif dan teknologi sebagai terobosan dan menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

Salah satu contoh startup populer adalah Gojek. Gojek terlahir sebagai inovasi dan transformasi dari ojek konvensional yang kurang fleksibel untuk pelanggan. Dengan terobosan teknologinya, Gojek adalah solusi untuk masyarakat akan kebutuhan transportasi instan.

Dan Gojek yang kita kenal sekarang, bukan hanya menyediakan layanan transportasi. Tapi juga layanan pengiriman makanan (Gofood), pengiriman dokumen dan barang (Gosend), dan layanan lainnya. Tapi dunia startup tidak hanya berisikan kisah manis Gojek saja.

Kita sering mendengar istilah ‘Hire fast, Fire fast’ melekat pada startup. Ya, startup dikenal sebagai bisnis yang mudah meroket, tapi juga mudah tenggelam. Banyak startup- startup yang pada perjalanannya akhirnya berguguran karena pondasi yang kurang kuat dan faktor lainnya.

Pada akhirnya, memulai startup bukan sekedar angan- angan untuk menciptakan bisnis dan menjalankannya. Untuk menempuh perjalanan panjang ini kita perlu mempersiapkan diri dengan bekal sebaik mungkin. Karena jika asal, sayang sekali kalau ujung- ujungnya hanya menyesal.

10 Buku Startup Terbaik yang Harus Kamu Baca!

Setiap orang yang memulai bisnis startup tidak selalu punya kesempatan untuk belajar langsung dari empunya. Tentu ini bukan akhir dari segalanya. Karena faktanya, belajar itu bisa dari mana dan dari siapa saja.

Buku tentang startup yang Panda ulas di artikel ini banyak berisikan pengalaman dari para founder startup. Para founder ini menuangkan pengalaman mereka di buku ini, tentang bagaimana mereka memulai bisnis, apa yang mereka persiapkan hingga hal- hal yang bisa kita jadikan pelajaran.

Dengan rekomendasi ini, Panda berharap pembaca bisa memperkaya perspektif saat akan mempersiapkan diri membangun bisnis startup. Semoga bermanfaat!

1. The Lean Startup – Eric Ries

The Lean Startup (2014) karya Eric Ries

The Lean Startup (2014) merupakan buku karya Eric Ries yang mengungkap metode baru yang efektif dalam membangun sebuah startup di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian. Metode ini meninggalkan kesan luar biasa dalam membantu para entrepreneur untuk mengetahui apa saja yang perlu orang- orang perhatikan dan apa saja kesalahan membangun sebuah startup yang perlu disingkirkan.

Siapa Penulis Buku ‘The Lean Startup’?

Penulis buku The Lean Startup, Eric Ries adalah seorang wirausahawan sekaligus penulis blog populer, Startup Lesson Learned. Ries juga kerap menjadi pembicara dalam acara- acara bisnis, menjadi konsultan strategi bisnis, dan produk untuk sejumlah startup, korporasi dan venture capital.

Reis juga kerap menjadi dosen tamu di Harvard Business School.

Apa Saja yang Diulas di Buku Ini?

Garis besar dari buku ini membahas tentang cara sukses membangun startup di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian adalah hal yang sulit dihindari, sehingga para entrepreneur harus mengetahui cara- cara efektif agar startup rintisannya bisa bertahan, tumbuh, dan berkembang.

Metode yang diungkap dalam buku ini, “LeanStartup”, memberi solusi pada para entrepreneur untuk mengetahui hal- hal yang harus mereka lakukan dan perhatikan dalam merintis startup yang sukses.

Hal- hal Menarik Apa Saja yang Bisa Pembaca Pelajari?

Antara lain adalah : 

  • Tentang mengapa manajemen gaya baru perlu hadir untuk membangun startup yang sukses.
  • Cara melakukan uji coba dan evaluasi di tengah pasar yang dinamis.
  • Apa saja hal- hal yang perlu kita uji sebelum mengambil keputusan besar dalam startup.
  • Mengapa entrepreneur sebaiknya melakukan produksi skala kecil terlebih dulu.
  • Bagaimana agar startup dapat beradaptasi dan terus bertumbuh.

2. Zero to One – Peter Thiel

Buku Zero to One - Peter Thie

Zero to One (2014) adalah buku karya Peter Thiel yang mengulas cara membangun perusahaan startup sukses yang mampu menjawab tantangan masa depan yang penuh ketidakpastian. Buku mengajak pembaca untuk belajar prinsip- prinsip yang harus perusahaan startup miliki untuk sukses di masa depan.

Siapa Penulis Buku ‘Zero to One’?

Peter Thiel, penulis buku Zero to One, memang bukan orang sembarangan. Pria ini adalah salah satu pendiri PayPal dan Palantir, salah satu investor luar pertama Facebook, pemodal untuk perusahaan seperti SpaceX dan LinkedIn, dan juga pendiri Thiel Fellowship yang mendorong anak- anak muda untuk memprioritaskan belajar daripada alih- alih hanya pendidikan formal.

Apa saja yang Ada di Dalam Buku Ini?

Zero to One secara umum menceritakan proses Peter Thiel membangun sebuah bisnis di bidang teknologi. Thiel mengungkapkan bahwa ide terbaik dalam sebuah bisnis adalah apabila idie itu belum banyak orang eksekusi. Artinya, produk yang tercipta adalah sesuatu yang fresh dan menjadi perintis dari produk- produk lain yang serupa.

Thiel juga memaparkan bahwa yang terpenting dalam bisnis adalah bagaimana kita belajar untuk mementingkan kepentingan diri sendiri di tengah banyaknya pilihan. Buku ini akan menjadi buku terbaik untuk Anda yang punya idealisme di tengah kebutuhan masyarakat.

Hal- hal Menarik Apa saja yang ada di Buku Ini?

Hal- hal menarik yang dapat pembaca pelajari antara lain : 

  • Cara menghadapi tantangan masa depan yang serba tidak pasti.
  • Mengapa sebaiknya kita menghindari kompetisi.
  • Apa saja keunggulan yang harus startup miliki.
  • Mengapa produk yang bagus tidak menjamin kesuksesan startup
  • Tujuh pertanyaan dasar yang harus perusahaan jawab untuk meraih kesuksesan.

3. The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google

The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google

Siapa sih yang nggak kenal empat perusahaan raksasa teknologi ini? Amazon, Apple, Facebook dan Google adalah korporasi digital yang sangat populer yang telah mempengaruhi lebih dari 70% populasi dunia.

Buku tentang startup ini akan menjadi bacaan menarik karena pembaca akan diajak untuk mengintip resep sukses dari empat perusahaan ini.

Siapa Penulis Buku ‘The Four’?

Scott Galloway adalah seorang profesor di bidang marketing di New York University Stern School of Business. Selain itu, pria kelahiran 3 November 1964 ini juga seorang pembicara publik, penulis, pengusaha dan pembawa acara podcast.

Dalam buku The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook, and Google (2017), Galloway menceritakan awal mula keempat perusahaan ini berdiri, dan menguraikan dengan baik cara- cara yang membuat perusahaan raksasa teknologi ini berkembang pesat.

Apa saja yang Ada di Buku Ini?

Persis seperti judulnya, buku ini mengulas tentang perjalanan para raksasa teknologi ini dalam meracik kesuksesan mereka. Dengan cerdik, Galloway memaparkan strategi ‘tersembunyi’ dari si Empat Raksasa ini. Ia mengungkapkan bagaimana mereka memanipulasi kebutuhan- kebutuhan emosional dasar yang telah mendorong manusia sejak zaman leluhur, dengan kecepatan dan jangkauan yang tidak tertandingi oleh perusahaan lain.

Buku ini juga mengungkapkan pelajaran- pelajaran sukses si Empat Raksasa yang bisa Anda terapkan untuk diri sendiri atau karir. 

Hal- hal Menarik Apa saja yang ada di Buku Ini?

Buku ini akan menjadi bacaan seru untuk Anda yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Hal- hal menarik yang Anda temukan antara lain : 

  • Gambaran secara nyata bagaimana perusahaan bekerja.
  • Apa yang membuat perusahaan jaman sekarang bertumbuh dengan lebih cepat, sedangkan ada perusahaan yang sulit berkembang hingga bangkrut.
  • Poin- poin penting yang yang harus para calon pebisnis sukses perhatikan.
  • Mengambil pelajaran dari kepemimpinan si Empat Raksasa, memberikan nasehat dan saran untuk pembaca, serta melihat ciri profesional yang bisa pembaca terapkan.

4. The Hard Thing About Hard Things – Ben Horowitz

Buku tentang startup : The Hard Thing About Hard Things - Ben Horowitz

Buku ‘The Hard Thing About Hard Things’ menceritakan tentang perjuangan Ben Horowitz dalam mendirikan startup hingga menghadapi masa- masa sulitnya dalam merintis sebuah bisnis. Membaca buku ini akan membuat kita melihat gambaran kalau mengelola bisnis tidak semudah anjuran untuk resign biar bisa jadi bos untuk diri sendiri, hahaha

Siapa Penulis Buku ‘ The Hard Thing About Hard Things’?

Ben Horowitz yang mempunyai nama lengkap Benjamin Abraham Horowitz, merupakan seorang pebisnis Amerika, investor, blogger sekaligus penulis. Ben juga seorang pengusaha teknologi dan terkenal sebagai salah satu pendiri perusahaan modal ventura, Andreessen Horowitz, bersama dengan Marc Andreessen.

Selain itu, Ben sebelumnya juga ikut mendirikan dan menjabat sebagai presiden dan kepala eksekutif perusahaan perangkat lunak Opsware, yang kemudian diakuisisi oleh Hewlett-Packard pada 2007.

Apa saja Hal Menarik yang dalam Buku Ini?

Gagasan utama dari buku ‘The Hard Thing About Hard Things’ adalah bahwa kesuksesan startup tidak ada yang berjalan mulus. Setiap startup akan melewati jalan berliku, naik turun dan jalan bergelombang lainnya.

Tidak jarang kita hanya mendengar tentang kesuksesan startup tanpa mengetahui kalau para raksasa teknologi juga mengalami kegalauan yang sama. Sama halnya seperti tantangan dengan menjadi CEO perusahaan. Tidak pernah mudah dan akan selalu ada tantangan baru.

5. Hooked – Nir Eyal

Hooked karya Nir Eyal

Pernahkan Anda menyadari kalau kehidupan kita terbentuk karena sebuah pola kebiasaan? Misalnya saja saat bangun tidur, banyak di antara kita yang langsung mengecek telepon genggam untuk mengetahui apakah seseorang baru menghubungi atau berita terkini.

Dalam keseharian, kita seperti tidak pernah merasa bosan dan justru menjadi sebuah kebiasaan untuk menggunakan aplikasi tertentu seperti WhatsApp, dan Instagram. Mengapa bisa begitu?

Apa saja Hal Menarik dalam Buku ‘Hooked’?

Hooked (2013) karya Nir Eyal secara detail menjelaskan tentang bagaimana sebuah kebiasaan itu bisa terbentuk dengan sebuah aplikasi. Framework yang digunakan ini kita sebut dengan HOOK, yang isinya terdiri dari Trigger, Action, Reward, dan Investment.

Nir Eyal secara lengkap memberikan penjabaran Model kait proses empat langkah yang diterapkan oleh deretan aplikasi yang berhasil mempengaruhi perilaku pengguna. Tanpa harus beriklan besar- besaran, konsumen seperti terikat dan berulangkali menggunakan aplikasi tersebut.

Pembaca akan disuguhkan berbagai hal penting terkait kebiasaan, seperti pengetahuan praktis untuk menimbulkan kebiasaan, dan langkah- langkah membangun aplikasi yang mendorong orang menggunakannya berkali- kali.

Salah satu pelajaran terpenting dari buku tentang startup ini adalah untuk melupakan apa yang Anda pikir ketahui dan terbuka untuk menerima wawasan baru.

6. The Startup Owner’s Manual – Steve Blank dan Bob Dorf

The Startup Owner's Manual - buku karya Steve Blank dan Bob Dorf

The Startup Owner’s Manual secara rinci memaparkan tentang bagaimana seseorang bisa sukses dalam membangun startup. Persis seperti namanya, buku ini memuat panduan komprehensif dalam menjalankan perusahaan startup dengan benar.

Membaca buku ini seolah- olah pelaku usaha mendapat bimbingan melalui proses customer development. Pembaca seperti diajak untuk keluar dari gedung kantor menuju tempat tinggal pelanggan, lalu mengembangkan produk- produk unggulan yang sesuai kebutuhan pelanggan.

Apa saja Hal Menarik dalam Buku Ini?

Buku karya Steve Blank dan Bob Dorf ini mengusung konsep yang unik, dimana keduanya menuliskan langkah- langkah yang harus seseorang lakukan dalam beberapa fase, seperti satu hari, satu minggu, dan satu tahun.

Buku ini menggabungkan 10 tahun pembelajaran dan praktek terbaik dalam dunia startup. Berbekal 10 tahun pembelajaran ini, pembaca akan mendapat instruksi terperinci tentang cara memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan dengan berbagai teknik.

7. Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days

Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days

Proses Sprint dikembangkan di Google Ventures oleh Jake Knapp dan John Zeratsky, yang merupakan dua dari tiga penulis buku ini. Melalui buku ini, Sprint dijelaskan sebagai serangkaian proses yang sangat efektif untuk memecahkan masalah dengan membangun prototipe dan mengujinya dalam lima hari.

Apa saja Hal Menarik dalam Buku Ini?

Sprint adalah buku yang sangat insightful untuk orang- orang yang berkecimpung di industri teknologi. Para penulisnya, Jake Knapp, John Zeratsky, dan Braden Kowitz, adalah design partner di Google Ventures.

Ketiganya telah menjadi konsultan dan membantu ratusan perusahaan digital dalam mendesain dan mengembangkan produk yang bermanfaat di tengah- tengah masyarakat.

Dalam buku ini, pembaca akan mempelajari tentang metode yang menjawab bagaimana sebuah ide bisa dieksekusi dengan baik dan dikonversi menjadi produk yang orang lain gunakan. 

8. Scrum: The Art of Doing Twice the Work in Half the Time

Scrum: The Art of Doing Twice the Work in Half the Time

Buku karya Sutherland bersaudara ini berbicara banyak terkait pengembangan software dalam suatu bisnis, alias software developer. Seperti yang kita tahu, startup tentunya tidak jauh- jauh dari teknologi.

Apa saja Hal Menarik dalam Buku tentang Startup Ini?

Berkaitan erat dengan pengembangan software yang dirancang oleh programmer, buku ini memaparkan metodologi manajemen proyek yang efektif dalam manajemen startup.

Melalui buku ini, pembaca akan mendapatkan wawasan berkaitan dengan manajemen tim untuk menghasilkan tim yang solid dan berjalan dengan satu visi selaras. Metode Scrum menulisnya sebagai mekanisme proporsional dalam menjalankan roda sebuah bisnis. Istilah inilah yang kemudian dikenal sebagai metodologi manajemen proyek.

9. The $100 Startup – Chris Guillebeau

The $100 Startup : Buku karya Chris Guillebeau

The $100 Startup (2012) memaparkan cara mendapatkan kesuksesan dan kenyamanan hidup dari apa yang kita cintai. Lewat buku semi-autobiografi ini, pembaca akan mempelajari cara praktis menuju transisi kehidupan yang penuh petualangan, makna dan tujuan, serta mendapatkan banyak uang.

Buku ini sendiri bercerita tentang pengalaman Chris dalam membangun startup dengan modal awal hanya $100. Upayanya tentu tidak mudah.

Siapa Penulis Buku ‘The $100 Startup’?

Sang penulis buku ‘The $100 Startup’ adalah seorang pembicara, penulis, sekaligus traveler. Salah satu hobinya adalah berkeliling mengunjungi setiap negara di dunia. Beberapa karya populernya yang juga menjadi buku best seller antara lain The $100 Startup, The Art of Non-Conformity, dan masih banyak lagi.

Apa saja Hal Menarik yang dalam Buku Ini?

Buku ini secara menarik memberi Anda inspirasi untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik dan penuh tujuan. Anda bisa menghabiskan banyak waktu melakukan pekerjaan yang sesuai keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tentu saja ada seni untuk melakukan hal ini dan itulah yang akan Anda pelajari.

Buku ini secara garis besar membuka wawasan tentang cara mengkombinasikan antara gairan, keterampilan dan manfaat. Anda juga akan mendapat pengetahuan tentang merencanakan usaha secara praktis dan efisien. 

10. Dari Start-up Menuju Unicorn – Eileen Rachman

Dari Start-up Menuju Unicorn - Eileen Rachman

Selain buku pilihan karya penulis luar, Panda juga merekomendasikan buku tentang startup karya anak bangsa, yaitu Dari Startup Menuju Unicorn. Buku karya Eileen Rachman ini bicara banyak tentang dinamika dan problematika saat membangun startup dengan berbagai badai yang menghadang.

Eileen juga mengupas kisah sukses startup Indonesia, seperti Tokopedia, Gojek, Bukalapak, dan beberapa startup lainnya. Deretan startup ini terus bertumbuh bukan karena tidak ada masalah. Melainkan berhasil mengelola permasalahan mereka dan berinovasi tanpa henti.

Siapa Penulis Buku ‘Dari Startup Menuju Unicorn’?

Eileen Rachman berprofesi sebagai seorang psikolog, dosen, motivator, dan konsultan sumber daya manusia. Berbekal background psikolog, Eileen adalah sosok yang piawai dalam menularkan optimisme dan membangkitkan antusiasme seseorang untuk maju.

Eileen juga kerap membagikan pemikirannya lewat kanal media sosial dan menulis di berbagai media cetak di Indonesia.

Apa saja Hal Menarik yang dalam Buku Ini?

Buku ‘Dari Start-Up Menuju Unicorn’ membuka wawasan pembaca tentang hal- hal yang sebelumnya tidak terpikirkan sehingga kita bisa memanfaatkan human creativity dengan lebih baik lagi.

Buku ini adalah pengingat bahwa semua kecerdasan dan kreativitas punya peran yang sangat penting untuk masa depan. Selain itu, Eileen juga memaparkan kalau startup yang dibangun bisa melalui fase- fase tidak menentu.

Kesimpulan

Pasti sangat membanggakan untuk mulai merintis startup sendiri. Namun perlu kita sadari juga, membangun startup tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih, sudah banyak jenis startup yang datang dan pergi begitu saja.

Untuk itu, penting sekali untuk membekali diri dengan persiapan sebaik mungkin saat berniat untuk membangun startup. Ada banyak referensi yang bisa menjadi bekal awal, salah satunya adalah membaca buku tentang startup.

Buku tentang startup bisa memberi kita pengetahuan, inspirasi, ilham untuk tetap berhati- hati dan merancang strategi untuk melangkah kedepan. Buku yang membahas bisnis dan startup juga sangat beragam. Dari sekian banyak pilihan, 10 buku startup di atas adalah deretan buku inspiratif yang cocok untuk mendampingi perjalanan startup Anda.

Semoga bermanfaat ya!

Pilih Resign, Gretta Rose ini Raup Rp 8,4 M/bulan dari Bisnis Teh

Pilih Resign, Gretta Rose ini Raup Rp 8,4 M/bulan dari Bisnis Teh

Hidup adalah pilihan. Dan setiap orang punya cerita tersendiri dalam meraih kisah suksesnya. Ada yang sukses dengan karir hebat di perusahaan besar. Ada juga yang memilih untuk mundur dari perusahaan dan membangun kerajaan bisnis sendiri. Dua- duanya sama baiknya. Yang terpenting adalah menjalani peran yang kita miliki dengan sebaik- baiknya.

Kisah sukses yang akan kita bagikan disini adalah kisah Gretta Rose van Riel, seorang wanita Australia yang sukses membangun bisnis tehnya. Awalnya, keputusan Gretta untuk keluar dari pekerjaan ditentang habis- habisan oleh orangtuanya. Meski begitu, ia akhirnya bisa membuktikan kepada orangtuanya bahwa bisnisnya bisa sukses dengan pendapatan miliaran rupiah per bulan.

Gretta Rose Memulai Bisnis di Usia 22 Tahun

Gretta Rose memulai bisnis e-commerce teh Skinny Me Tea pada 2012 silam. Saat itu, usianya masih 22 tahun. Enam bulan menciptakan bisnsi teh yang bisa mendetoks racun tubuh, Gretta mencetak pendapatan USD 600 ribu atau setara Rp 8,4 miliar per bulan.

Di awal bisnisnya, Gretta memulai Skinny Me Tea dengan modal awal USD 24 atau Rp 336 ribu. Saat itu ia masih berstatus sebagai karyawan di sebuah agensi media di Melbourne.

“Aku sangat menyukai teh dan detoks, jadi aku membuat teh racikanku dan teman-temanku ingin mencoba tehku, banyak kolegaku juga ingin mencoba tehku, dan itu mengapa aku hanya mempunyai 24 dollar di bank karena aku membuat teh gratis untuk banyak orang,” ungkap Gretta seperti dilansir dari Wollipop.

Bukan Ahli IT dan Tidak Punya Latar Belakang Bisnis

Meski kini menjadi pebisnis sukses, Gretta dulu adalah sosok yang tidak begitu paham hal- hal tentang IT atau bisnis. Ia bahkan tidak tahu apa itu e-commerce dan tak punya latar belakang bisnis. Namun, hal ini tidak menggoyahkan keyakinannya untuk terus melaju dan melakukan hal yang ia sukai.

“Kamu tahu apa cara termudah untuk menjual barang? Aku mendapatkan banyak pesan untuk membuat online store dan waktu itu aku tidak tahu apa itu e-commerce. Lalu aku mencari di Google dan mencari tahu bagaimana cara membuat online store,” ungkap Gretta.

Gretta Van Rose di tengah- tengah kesibukannya

“Aku tidak tahu kalau Instagram itu mulai populer sejak 2012, jadi aku membangun audiens dan konsumen potensialku di Instagram juga. Aku dapat penghasilan dari penjualan, tapi aku belum berani berhenti dari pekerjaan,” tambahnya.

Lambat laun, Gretta mulai kewalahan dalam mengatur waktu untuk pekerjaan dan bisnisnya. Sampai akhirnya Gretta memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus mengembangkan bisnisnya. Keputusan ini lalu ditentang oleh orangtua dan teman- teman.

“Semua temanku dan orangtuaku bilang jangan gila, jangan bodoh, jangan berhenti dari pekerjaan, itu tidak semuanya akan baik. Aku tidak mendengarnya dan aku tetap berhenti dari pekerjaan,” tutur Gretta.

Skinny Me Tea Berkembang Pesat

Dalam waktu enam bulan, perusahaan Skinny Me Tea milik Gretta berkembang pesat. Perusahannya bahkan mendapatkan 20 ribu pesanan sebulan dan menghasilkan pendapatan Rp 8,4 miliar per bulan.

“Saya terus melakukan bisnis ini dan percaya pada Tuhan, dan mengikuti instingku bahwa setiap orang yang ada di lingkungan masyarakat itu menantangmu untuk melakukan hal yang penting dan yang kamu sukai,” ujar Gretta.

Hanya dalam waktu lima tahun, Skinny Me Tea terjual lebih dari 11 juta teh ke seluruh dunia dan membuatnya memenangkan Shopify Build a Business Competition pada 2013 silam. Selain itu, Skinny Me Tea juga membuat Gretta diganjar Forbes dalam daftar pengusaha muda sukses versi Forbes 30 under 30.

Bukan Skinny Tea saja, Gretta juga membuat Teh 5th Watch yang meraih USD 1 juta dalam satu hari penjualan dengan keuntungan mencapai USD 100 ribu.

Kesuksesan ini tidak membuat Gretta lantas berpuas diri. Sebagai buktinya, ia terus mencoba lini bisnis yang lain. Salah satunya adalah Hey Influencer, yaitu platform yang membantu memberikan jaringan dan membangun hubungan antar brand dengan para influencer di media sosial.

Referensi : Wollipop

5+ Rahasia Sukses dari Brand Biskuit Legendaris Khong Guan

5+ Rahasia Sukses dari Brand Biskuit Legendaris Khong Guan

Siapa tidak mengenal produk biskuit dengan brand Khong Guan? Saat mengingat brand yang satu ini, kita diingatkan dengan kaleng merah bergambar seorang ibu dan dua anaknya yang sedang duduk di meja makan menikmati biskuit.

Bagi masyarakat Indonesia, brand yang berada di bawah bendera PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd bukan sekedar produk biskuit biasa, melainkan sebuah brand legendaris yang sangat popular.

Seiring dengan perkembangna bisnis yang bertumbuh besar, perusahaan yang didirikan oleh Hidayat Darmono ini pun melebarkan sayap ke merek- merek seperti Nissin, Monde, dan Serena. Dengan berbagai merek, PT Khong Guan Biscuit terus melakukan inovasi, baik dari segi rasa, maupun penampilan produk atau kemasan.

Resep Sukses Khong Guan Merajai Bisnis Biskuit

Brand Khong Guan sudah ada sejak lebih dari 45 tahun yang lalu dengan  418 jenis biskuit. Meskipun digembur habis- habisan oleh brand ternama lainnya, namun brand yang satu ini tetap berdiri kokoh dan selalu percaya diri untuk bisa memantapkan diri di persaingan.

Lantas, bagaimana resep dari brang biskuit popular ini dalam merajai bisnis biskuit di Indonesia? Simak ulasannya berikut ini :
1. Fokus pada Kualitas
Budi Hendrato, direktur Khong Guan Group, mengungkapkan bahwa perusahaannya selalu memperhatikan kualitas dari produknya. Tidak heran, berfokus pada kualitas adalah resep pertama dan yang utama dari brand biskuit ini.

Menurutnya, kualitas adalah hal yang paling utama untuk mendapatkan pelanggan dan memenangkan persaingan. Berawal dari fokus ini lah Khong Guan menjadi produk yang kemudian banyak dipilih oleh konsumen. Mereka selalu menggunakan bahan berkualitas untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi.

2. Mengutamakan Mutu
Pengawasan mutu sudah dimulai sejak proses produksi Khong Guan Group dilakukan. Untuk menjamin mutunya, mereka mensertifikasi kehalalannya dengan mencapai sertifikat ISO 22000: 2005. Dengan hal ini, Khong Guan meyakinkan konsumen bahwa produk mereka bukan hanya bermutu tinggi, tapi juga aman untuk dikonsumsi.

“Selain kualitas, seorang pengusaha memang harus mampu memastikan produknya memiliki mutu yang baik. Setelah memiliki mutu yang baik maka pengusaha bisa melanjutkan pada strategi-strategi lainnya,” ungkap  Budi Hendarto.

3. Pentingnya Memperluas Jaringan Distribusi
Melakukan perluasan jaringan distribusi yang kuat adalah hal yang sangat penting. Maka, hal ini juga tidak luput dilakukan oleh Khong Guan saat produk mereka sudah diterima masyarakat. Untuk memperluas distribusi ini, brand yang satu ini selalu mengusahakan memperbanyak jumlah distributor setiap tahunnya. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin eksistensi mereka.

Dengan jaringan distribusi yang kuat, Khong Guan dapat memaksimalkan potensi pasar mereka sekaligus membendung diri dari serangan kompetitor. Selain di Indonesia, Khong Guan juga sudah tersebar di sebagian pasar Asia dan Afrika.

4. Menyentuh Semua Kalangan
Khong Guan berhasil menyasar beberapa segmen pasar sekaligus dengan kreasi biskuit mereka. Segmentasi yang mereka gunakan adalah Khong Guan untuk menyasar pasar menengah-bawah, Nissin untuk kalangan menengah, dan Monde untuk kalangan menengah ke atas.

Untuk Khong Guan, inovasi produk dengan segmentasi ini sengaja mereka lakukan untuk meraih simpati dari seluruh lapisan masyarakat.

5. Terus Melakukan Promosi Meskipun Sudah Populer
Kepopuleran yang diperoleh selama berpuluh- puluh tahun tidak lantas membuat PT Khong Guan Biscuit lupa diri. Mereka terus melakukan berbagai promosi meskipun nama #brand nya sudah melekat kuat di hati masyarakat Indonesia. Promosi yang dijalankan brand satu ini adalah beriklan di media televisi, dan juga media sosial, terutama saat memasuki moment penting hari besar nasional, seperti Hari Raya Idul Fitri.

6. Melakukan Aktifitas Pemasaran yang Unik
Yang terakhir dan tidak kalah pentingnya, Khong Guan juga melakukan aktifitas pemasaran yang unik sebagai resep suksesnya. Pemasaran unik dan menarik ini adalah dengan memberikan kaleng Khong Guan ke tukang dagang bubur, nasi goreng, bakmi, dan lain- lain.

Memang, kaleng Khong Guan diminati oleh para pedagang tersebut karena punya ruang yang baik untuk menyimpan kerupuk. Dengan begitu, nama brand- brand Khong Guan Group akan semakin sering dilihat dan melekat di hati masyarakat Indonesia. Jenis promosi gratis yang mungkin sering tidak kita pikirkan, bukan?

6 Brand Hijab Terpopuler di Indonesia untuk Inspirasi Bisnis Anda

6 Brand Hijab Terpopuler di Indonesia untuk Inspirasi Bisnis Anda

Brand hijab memang kini sedang menjadi produk favorit toko online di Indonesia. Selain sudah memiliki pasar yang sangat besar, produksi sebanyak apa pun masih tetap mendapatkan sambutan yang hangat di pasar, langsung laris manis. Seiring dengan perkembangan fashion dan trend, hijab pun turut mengalami perkembangan yang signifikan. Jadi tidak usah takut lagi dengan stereotype masa lampau bahwa memakai hijau itu tidak stylish. Di era sekarang ini, memakai hijab bukan halangan untuk para ladies terlihat semakin cantik dan fashionable. Setuju kan?

Jadi tidak heran kan kalau kini semakin banyak #startup yang mencoba menjajal bisnis hijab dengan brand mereka sendiri? Brand hijab kini menjadi semakin banyak, khususnya yang dijual secara online. Kini para pebisnis ini sedang berlomba- lomba untuk menawarkan berbagai macam hijab dan pakaian muslim dengan model yang cantik, stylish dan modern, tapi tetap kental dengan unsur Islami. Para hijabers pun merasa dimanjakan dengan pilihan produk yang semakin beragam di pasaran. Belum lagi dengan pasukan #reseller dan dropshipper yang siap membuat mereka menyerah untuk bilang tidak.

 

Jadikan Brand Hijab Ini sebagai Inspirasi Bisnis Anda

brand hijab,zoya,jilbab,muslim,baju muslsim

Ilustrasi Gambar: Zoya

Meskipun brand hijab semakin banyak dari waktu ke waktu, namun ada beberapa brand hijab yang sangat popular dan menjadi favorit di kalangan para hijabers. Sebagian brand ini ada yang memulai bisnisnya dari bisnis berskala kecil hingga akhirnya berkembang menjadi besar dan semakin popular. Mari kita kupas tuntas ke-6 brand hijab keren ini :

1. Zoya
Zoya adalah brand hijab pertama yang akan kita bahas dalam inspirasi bisnis kali ini. Iklan Zoya bisa dibilang sangat massif di media online dan offline. Baleho besarnya kerap kita lihat muncul di sudut- sudut kota besar. Beberapa produk yang popular dari Zoya antara lain adalah bergo, kerudung. Baju muslim, rok panjang dan selendang. Zoya dikenal memiliki kerudung yang ringan, manis, mudah digunakan dan dipadu- padankan dengan baju muslim dan aksesori lainnya. Mereka juga memiliki motif yang cantik dan warna yang manis.

Sebagai brand hijab, Zoya sudah mulai berdiri sejak tahun 2005. Dengan harga yang relatif tidak mahal, Zoya berhasil memikat pasar kelas menengah ke atas. Selain itu, Zoya juga dengan berani menggaet selebriti popular Indonesia seperti Soraya Larasati, Lula Kamal dan Laudya Cynthia Bella sebagai brand ambassador karena para selebriti tersebut dianggap memiliki kecantikan yang mewakili muslimah Indonesia.

brand hijab,jilbab,muslim,rabbani

Ilustrasi Gambar: Rabbani

2. Rabbani
Brand hijab yang satu ini memiliki nama yang sangat Islami dengan makna yang sangat dalam, yaitu orang yang dekat dengan Allah SWT. Rabbani memiliki kantor pusat di Bandung dan kini sudah memiliki gerai- gerai yang tersebar di kota- kota besar di Indonesia. Bukan hanya itu saja, Rabbani juga sudah memiliki mall online sendiri sehingga semakin mudah menjangkau pelanggan mereka di pasar yang semakin ketat. Sama seperti Zoya, Rabbani pun menggaet selebriti papan atas untuk menjadi brand ambassador mereka, yaitu Fatin Shidqia serta Ustad Solmet dan April Jasmine. Produk yang dijual di Rabbani antara baju muslim pria wanita, hijab dewasa dan anak.

brand hijab,bisnis,jilbab,shafira

Ilustrasi Gambar: Shafira


3. Shafira
Shafira bisa dibilang salah satu brand hijab tertua di Indonesia. Bisnis hijab ini telah dirintis oleh sang pendiri yang bernama Feny Mustafa, selama kurang lebih 25 tahun. Dengan pengalaman yang sudah matang, tentu saja tidak mengherankan jika kini Shafira dapat berkembang besat menjadi salah satu brand yang powerful di Indonesia. Sampai dengan saat ini, Shafira sudah memiliki lebih dari 24 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.Produk terpopuler di Shafira antara lain adalah hijab dan baju muslim yang dapat dipakai untuk berbagai macam suasana, mulai dari casual, santai, keluarga hingga formal. Produk dari brand ini dikenal memiliki desain yang sederhana namun mengena dan terlihat elegan.

brand hijab,bisnis,jilbab,elzatta

Ilustrasi Gambar: Elzatta

4. Elzatta
Satu lagi brand hijab popular yang berasal dari kota kembang, yaitu Elzatta. Asal mula penamaan brand ini adalah dari penggabungan nama sang pendiri, Elidawati dan anak kesayangannya yang bernama Zatta.

Produk andalan Elzatta antara lain adalah kerudung yang dibuat dengan bahan berkualitas tinggi yang langsung diambil dari Turki, dikenanal sangat lembut dan nyaman. Selain hijab, Elzatta juga memiliki produk baju muslim meskipun jumlahnya masih belum sebanyak hijab.

Elzatta memulai bisnisnya dari bawah sejak 2012. Di kala itu, awalnya Elidawati hanya memiliki sekitar 17 orang karyawan. Hingga kini semakin besar dan berkembang pesat, Elzatta sekarang memiliki karyawan berjumlah lebih kurang 500 orang dengan total gerai lebih dari 60 buah hingga saat ini.

brand hijab, jilbab,meccanism,zaskia adya mecca

Ilustrasi Gambar: Meccanism

5. Meccanism
Meccanism dimotori oleh salah selebritis papan atas Indonesia, Zaskia Adya Mecca. Bisnis bisa dibilang merupakan bisnis keluarga, karena bukan hanya dimiliki Zaskia, tapi juga sang kakak, Tasya Nur Medina. Dalam mendirikan brand hijab mereka, keduanya saling berbagi peran dan tugas. Zaskia berperan sebagai desainer dan perancang konsep, sedang sang kakak, Tasya berperan sebagai direktur operasional yang menangani proses keluar masuk barang. Selain itu, mereka berdua juga dibantu oleh Haikal, sang adik laki- laki yang bertugas sebagai direktur keuangan.

Produk yang dijual di Meccanism antara lain adalah hijab, baju muslim, celana, rok, inner, outer dan juga ciput. Menurut beberapa sumber, Meccanism menawarkan harga yang relatif lebih terjangkau dari kompetitornya lantaran Zaskia ingin semua kalangan dapat memakai produk buatannya. Jika Anda tertarik untuk membeli salah satu produk Meccanism, maka Anda dapat membelinya secara online atau langsung datang ke gerai mereka di Jalan Benda Raya, Kemang, Jakarta.

hijab,jilbab,shasmira

Ilustrasi Gambar: Shasmira

6. Shasmira
Di urutan terakhir kita punya Shasmira, sebuah brand hijab yang sudah mulai dirintis sejak tahun 2005. Dengan pengalaman yang sudah lumayan matang, tidak heran jika Shasmira adalah salah satu brand hijab yang cukup populer di kalangan para hijabers. Di Shasmira, para hijab lover ini tidak hanya bisa berbelanja kerudung, tapi juga kebaya, gamis, baju muslim, kaos, blus dan tunik. Kerudung ala Shasmira ini juga sangat nyaman dipakai dan bagus dengan berbagai variant yang bisa dipilih- pilih, seperti tipe kerudung instant, segi empat dan juga kerudung paris. Lebih serunya lagi, Shasmira juga memiliki merek Hazna yang ditujukan untuk para remaja, dan juga Rozaq yang ditujukan untuk laki- laki. Jika tertarik dengan brand yang satu ini, Anda dapat membeli produk brand hijab satu ini baik secara online, maupun datang ke gerai terdekat.

Well, apakah Anda kini ingin memiliki brand hijab Anda sendiri? Kenapa tidak? Jika beberapa dari mereka bisa membangun usahanya dari nol, maka Anda pun bisa! Apalagi di era social media seperti ini, penjualan akan menjadi lebih mudah dengan pasar yang juga sama potensialnya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan sistem #dropshipper dan reseller untuk membantu pemasaran produk Anda secara optimal. Jadi, apa nama brand hijab Anda nanti??