Bicara tentang bisnis dan investasi, ROI (Return on Investment) adalah istilah penting yang harus kita pahami. Terutama untuk sobat Panda yang bekerja di bidang marketing, operasional, bisnis dan komersil.
Alasan utama untuk memahaminya karena ROI sendiri merupakan tolak ukur keuntungan bisnis yang paling efektif. Untuk lebih lengkapnya, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu ROI (Return on Investment), manfaat, dan cara menghitung ROI.
Apa itu ROI (ROI (Return on Investment)?
Kita mulai dengan memahami pengertian dari ROI. Return on Investment (ROI) adalah rasio untuk memperhitungkan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. ROI bisa kita definisikan juga sebagai rasio antara keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.
ROI (Return on Investment) adalah suatu konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. Parameter ini mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut.
Contohnya, jika seseorang berinvestasi sebesar 100 juta rupiah dalam suatu bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 150 juta rupiah, maka ROI-nya adalah 50%. Artinya, untuk setiap 1 rupiah yang diinvestasikan, bisnis tersebut menghasilkan 1,5 rupiah.
Mengapa ROI Penting dalam Bisnis?
ROI sangat penting dalam bisnis. Pasalnya, parameter ini bisa memberikan informasi yang berguna tentang efektivitas investasi.
Apakah profit yang diperoleh lebih besar dari nilai investasi awal? Apakah investasi terbaik ini hadir dalam bentuk research & development, promosi marketing atau penambahan tim sales? Atau ada beberapa segmen yang justru lebih banyak mendatangkan kerugian?
Dengan perhitungan ini, pebisnis akan melihat gambaran performa bisnis di periode tertentu.
1. Menentukan Strategi Bisnis
Dengan memahami ROI, seorang pengusaha dapat menentukan apakah investasi yang mereka lakukan layak atau tidak untuk dilanjutkan.
Seorang pengusaha yang berhasil memperoleh ROI tinggi cenderung akan berhasil dalam bisnisnya. Sebaliknya, seorang pengusaha yang mendapatkan ROI yang rendah cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya.
Selain itu, ROI juga dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis. Seorang pengusaha yang memiliki informasi yang jelas tentang ROI dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan investasi yang akan dilakukan di masa depan.
2. Alokasi Sumber Daya dengan Lebih Efektif
Yang tidak kalah pentingnya, ROI juga dapat membantu pengusaha untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Seperti Panda lansir dari Oberlo, perhitungan ROI berdampak meringankan beban HR dalam menilai pekerjaan di tim sales.
Dalam hal ini, perusahaan akan menghitung ROI di jangka waktu tertentu. Selanjutnya, perusahaan akan membandingkan tingkat penjualan dan gaji karyawan perusahaan.
Bisa jadi, perusahaan perlu melakukan pengurangan gaji untuk karyawan yang performanya tidak berkualitas.
3. Kalkulasi Performa Produk Baru
Selanjutnya, ROI juga menjadi penting untuk bisnis karena punya andil dalam menghitung performa produk baru. Tingkat keuntungan produk perlu disandingkan dengan biaya produksi, promosi dan penjualannya.
Dan akhirnya, ini bisa menjawab pertanyaan apakah strategi marketing yang digunakan sudah cukup efektif atau justru tidak mempan?
Faktor yang Mempengaruhi ROI
Tentunya ada hal- hal yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya sebuah Return on Investment. Secara garis besar, hal ini terbagi ke dalam dua faktor berikut ini :
1. Tingkat Turnover dari Operating Asset
Tingkat turnover atau tingkat perputaran aktiva dalam kegiatan operasional artinya kecepatan berputarnya operating asset dalam satu periode tertentu.
2. Profit Margin
Faktor selanjutnya adalah profit margin yang perusahaan hasilnya. Pebisnis bisa menganalisa laba bisnis perusahaan untuk menyimpulkan apakah ROI perusahaan sudah sesuai harapan atau tidak.
Cara Menghitung ROI (Return on Investment)
Setelah mengetahui pentingnya Return on Investment, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara menghitung ROI. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh dan biaya yang keluar untuk investasi tersebut.
Rumus dasar menghitung ROI :
ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%
Contoh studi kasus :
Jika seseorang menginvestasikan Rp 100 juta rupiah untuk sebuah bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 148 juta rupiah, maka ROI nya adalah sebagai berikut :
ROI (148-199)/100 x 100% = 48%
Dengan demikian, tingkat ROI dari studi kasus ini adalah 48%.
Kelebihan dan Kekurangan ROI
ROI memang memberikan perbedaan saat kita berhasil menggunakannya untuk analisa. Kendati begitu, parameter ini juga mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan
Berikut adalah beberapa kelebihan dari Return on Investment :
Perhitungan yang mudah dan sederhana
Rumus bersifat general sehingga bisa diterapkan dan diadaptasi ke berbagai industri
Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek. Mulai dari modal, biaya operasi, hingga transaksi.
Membantu untuk membuat keputusan dan strategi bisnis yang lebih efektif.
Kekurangan
Sedangkan kekurangan dari ROI antara lain :
Bisa berpengaruh ke dividen kas secara signifikan
Sulit menentukan mana investasi yang paling berdampak karena semua investasi dipukul rata, sehingga sulit menentukan investasi mana yang paling menguntungkan.
Perhitungan ROI rawan tidak akurat karena tidak melibatkan metrik lainnya. Seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga ini bisa menyebabkan perhitungan menjadi tidak aktual dengan situasi di lapangan.
Kesimpulan
Pengertian dari ROI (Return on Investment) adalah konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. ROI memberikan informasi tentang efektivitas investasi dan dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis.
Cara menghitung ROI cukup mudah, yaitu dengan menggunakan rumus ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%. Namun tidak serta merta melihat hasil metrik ini di atas kertas, karena kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan seksama.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dan dapat meningkatkan pemahaman tentang ROI dalam bisnis.
Untuk Anda yang mengenal investasi saham dan reksadana, istilah saham blue chip pasti membuat penasaran. Saham dan reksadana sendiri terbilang cukup ngehits untuk generasi milenial. Tidak heran, jenis investasi ini makin digandrungi.
Kendati begitu, berinvestasi perlu kita mulai dengan kehati- hatian. Karena dengan iming- iming keuntungan menggiurkan, tentunya ada resiko yang perlu kita perhitungkan.
Saham blue chip sendiri menjadi golongan investasi yang sering investor rekomendasikan. Memang ada apa sih dengan saham blue chip? Seberapa aman dan cuan untuk investasi jangka panjang? Simak ulasan Panda di artikel ini ya!
Mengenal Apa itu Saham Blue Chip
Faktanya, Blue Chip menjadi saham yang paling investor rekomendasikan. Pasalnya, saham ini merupakan jenis saham unggulan yang cenderung aman untuk jangka panjang.
Istilah blue chip ini sendiri pertama kali muncul dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dolar Amerika yang berbeda di setiap warnanya. Chip putih mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS per chip, sedangkan chip biru alias blue chip mempunyai nilai tertinggi.
Sehingga dengan penamaan ini, saham blue chip artinya adalah saham dari perusahaan dengan reputasi yang mumpuni, baik secara kualitas, serta handal dan menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi.
Sederhananya, saham blue chip merupakan saham papan atas di bawah naungan perusahaan besar. Jenis saham ini tentunya mempunyai kapitalisasi pasar yang besar hingga di atas Rp 10 triliun dan menjadi market leader di sektornya.
Dengan definisi ini, wajar saja banyak yang tergoda untuk invest ya, kan? 🙂
Ciri- ciri Saham Blue Chip
Saham perusahaan yang masuk ke dalam kategori blue chip tentunya punya etos kerja baik, kokoh secara fundamental, dan dikelola oleh para profesional. Selain itu, perusahaan yang termasuk ke daftar saham blue chip adalah emiten dengan latar belakang industri yang banyak orang butuhkan. Misalnya saja sektor consumer goods dan finance.
Untuk lebih mudahnya, sobat Panda perlu mengenali ciri- ciri saham blue chip sebelum memutuskan berinvestasi. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Punya Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar
Yang menjadi ciri pertama dari saham blue chip adalah nilai kapitalisasi yang besar. Perusahaan dengan kategori saham ini adalah golongan perusahaan dengan nilai kapitalisasi di atas Rp 40 triliun.
2. Market Leader di Sektor Industrinya
Ciri- ciri kedua dari perusahaan blue chip adalah mereka yang punya reputasi sebagai market leader di sektor industrinya. Perusahaan- perusahaan ini biasanya sudah berjalan selama puluhan tahun. Mereka sudah mempunyai produk ternama yang populer dan menjadi tumpuan masyarakat.
3. Perusahaan dengan Fundamental yang Baik
Ciri ketiga dari perusahaan saham blue chip adalah fundamental yang sudah solid. Deretan perusahaan blue chip mempunyai laporan keuangan yang sehat dan struktur manajemen profesional.
Selain itu, mereka juga konsisten dalam mencatatkan laba serta mempunyai rekam jejak pertumbuhan.
4. Likuiditas Tinggi
Perusahaan blue chip terbaik mempunyai likuiditas tinggi. Umumnya, saham dalam kategori ini berada dalam daftar teraktif bursa serta masuk ke indeks LQ45 dan IDX30. Sehingga saham emiten yang beredar di BEI maupun dimiliki publik banyak.
Dengan begitu, jenis saham ini mudah untuk diperjualkan kembali. Harganya pun tidak mudah untuk menjadi bahan goreng- gorengan atau dimanipulasi.
5. Membagikan Dividen secara Konsisten
Ciri- ciri terakhir, perusahaan yang masuk kategori blue chip seringkali perusahaan yang konsisten membagikan dividen. Dividen, alias laba dari emiten blue chip, umumnya konsisten dibagikan dalam jangka waktu selama 10 tahun terakhir.
Mengenal Perbedaan Saham Blue Chip dan LQ45
Banyak yang sering menyamakan saham blue chip dan LQ45. Padahal keduanya mempunyai perbedaan.
Jika blue chip mempunyai definisi dan pengertian seperti Panda sebutkan di atas, maka ada sedikit perbedaan dengan LQ45. Saham LQ45 merupakan saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar dengan dukungan fundamental yang baik. Namun, tidak semua yang menyandang status LQ45 bisa kita sebut dengan blue chip.
Sebagai gambaran, berikut adalah tabel perbedaan antara blue chip dan LQ45 :
Saham Blue Chip
Saham LQ45
Merupakan market leader yang menjadi penguasa pangsa pasar
Belum tentu menjadi market leader. Bisa jadi transaksinya hanya sedang ramai (likuiditas tinggi) dalam 6 bulan terakhir.
Sudah pasti bisa terdaftar dalam indeks saham LQ45.
Belum tentu termasuk blue chip karena tidak semua saham likuid berkinerja baik.
Keuntungan dan Resiko Saham Blue Chip
Bicara investasi saham, tentu kita bicara keuntungan dan resiko. Setiap investor umumnya mengharapkan imbal hasil tinggi. Kendati memahami resiko, investor juga mengharapkan skema investasi saham dengan resiko paling kecil dan imbal hasil cukup tinggi.
Tujuan ini lah yang menjadi salah satu alasan kuat mengapa saham ini menjadi idaman para investor. Tapi bukan keuntungan saja yang perlu kita bicarakan, resiko nya pun perlu kita kenali sedari awal
Keuntungan Blue Chip
Harga saham kategori ini cocok untuk investasi jangka panjang. Blue chip mempunyai harga yang cukup tinggi. Namun, kemungkinan harga untuk naik tinggi dalam waktu singkat sangatlah kecil. Namun justru itu, performanya cenderung stabil dalam jangka panjang sehingga cocok untuk keuntungan jangka panjang.
Dividen yang Rutin dan Pasti Keuntungan selanjutnya adalah dividen yang rutin dan pasti. Pasalnya, blue chip merupakan perusahaan dengan pengelolaan baik dan profesional. Deretan perusahaan ini selalu memberikan keuntungan untuk setiap investornya.
Resiko & Permasalahan Blue Chip
Dengan berbagai keuntungannya, bukan berarti tidak ada resiko saat berinvestasi saham blue chip. Misalnya saat pandemi Covid-19 lalu, dilansir dari CNBC Indonesia, saham- saham ini justru tengah mengalami penurunan.
Di sisi lain, saham- saham lapis kedua (second tier) justru sedang meningkat signifikan. Tidak jarang, harga saham ini justru lebih rendah dari IHSG.
Yang menarik, para ahli justru menyatakan momen seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham jenis ini. Pasalnya, penurunan yang lumayan ini justru terjadi karena momen tertentu saja.
Dan di masa mendatang, saham ini akan kembali cuan jika melihat riwayat performa perusahaan.
Apa Saja yang Termasuk Saham Blue Chip ini?
Untuk Anda yang sudah sangat berniat untuk berinvestasi, pastinya penasaran saham apa saja sih di Indonesia yang termasuk blue chip?
Merujuk ke data BEI, berikut daftar saham kategori blue chip saat ini :
No
Kode Emitten
Nama Emiten
1
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
2
AGRO
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
3
ANTM
PT Aneka Tambang Tbk
4
ARTO
PT Bank Jago Tbk
5
ASII
PT Astra International Tbk
6
BANK
PT Bank Aladin Syariah Tbk
7
BBCA
PT Bank Central Asia Tbk
8
BBHI
PT Allo Bank Indonesia Tbk
9
BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10
BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
11
BBTN
PT Bank Tabungan Negara Tbk
12
BFIN
PT BFI Finance Tbk
13
BMRI
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
14
BNLI
PT Bank Permata Tbk
15
BRIS
PT Bank Syariah Indonesia Tbk
16
BRPT
PT Barito Pacific Tbk
17
BUKA
PT Bukalapak.com Tbk
18
BYAN
PT Bayan Resources Tbk
19
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
20
DCII
PT DCI Indonesia Tbk
21
DNET
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk
22
EMTK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
23
ERAA
PT Erajaya Swasembada Tbk
24
EXCL
PT XL Axiata Tbk
25
FREN
PT Smartfren Telecom Tbk
26
GGRM
PT Gudang Garam Tbk
27
HMSP
PT H.M Sampoerna Tbk
28
HRUM
PT Harum Energy Tbk
29
ICBP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
30
INCO
PT Vale Indonesia Tbk
31
INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
32
INKP
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
33
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
34
ISAT
PT Indosat Tbk
35
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
36
JPFA
PT Japfa Comfeed Tbk
37
JSMR
PT Jasa Marga Tbk
38
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
39
MASA
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
40
MDKA
PT Merdeka Copper Gold Tbk
41
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk
42
MEGA
PT Bank Mega Tbk
43
MIKA
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
44
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
45
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
46
PGAS
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
47
PTBA
PT Bukit Asam Tbk
48
PTPP
PT PP Construction & Investment Tbk
49
SCMA
PT Surya Citra Media Tbk
50
SMMA
PT Sinarmas Multiartha Tbk
51
SMGR
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
52
TBIG
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
53
TCPI
PT Transcoal Pacific Tbk
54
TINS
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
55
TKIM
PT Tjiwi Kimia Tbk
56
TLKM
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
57
TOWR
PT Sarana Menara Nusantara Tbk
58
TPIA
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
59
UNTR
PT United Tractors Tbk
60
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
61
WIKA
PT Wijaya Karya Tbk
62
WSKT
PT Waskita Raya Tbk
63
AMRT
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Sudah Siapkah Kamu Berinvestasi dengan Blue Chip?
Untuk investor pemula, blue chip merupakan pilihan menarik untuk berinvestasi. Alasan utamanya tentu saja kestabilan keuntungan dalam jangka panjang karena blue chip sudah punya fundamental perusahaan yang baik.
Salah satu hambatan dalam mengoleksi saham ini biasanya karena faktor harga. Pasalnya, harga per lot dari blue chip ini relatif lebih mahal. Untuk itu, sobat Panda bisa mulai menabung atau membeli sesuai kondisi keuangan.
Atau bisa juga menyiasatinya dengan membeli saham blue chip saat harganya turun. Seperti yang Panda sebutkan, harga blue chip juga bisa turun seperti saham lain. Namun tak perlu khawatir, blue chip ini biasanya cepat naik daripada saham lapis bawahnya.
Sebelum memulai investasi, penting sekali untuk calon investor mengetahui apa itu investasi dan jenis- jenis investasi. Karena dengan memahami dasar ini, akan semakin mudah untuk kita mengenali keperuntukannya, resiko dan manfaatnya.
Investasi memang sedang giat- giatnya dipromosikan. Terlebih, investasi yang kerap dikaitkan dengan stigma orang kaya atau berduit kini mulai luntur. Siapa saja bisa berinvestasi!
Tentu saja ini adalah berita bagus. Semakin banyak masyarakat, terutama anak muda yang mulai sadar pentingnya mengelola aset di usia produktif. Dengan melek finansial, tentunya masa depan akan bisa kita tata lebih baik dengan syarat memahami betul tujuan dari pengelolaan keuangan kita.
Apa itu Investasi?
Sebelum membaca lebih lanjut, di tahap awal penting untuk mengetahui apa itu investasi. Pengertian dari investasi adalah cara memperoleh keuntungan melalui proses menanamkan modal, bisa berupa dana pada satu atau lebih instrumen untuk jangka waktu tertentu.
Orang yang menyetor modal investasi ini kita sebut sebagai investor. Umumnya, modal yang investor tanamkan akan dikelola oleh bank, manajer investasi, atau lembaga keuangan.
Dalam jangka waktu tertentu, keuntungan dari pengelolaan modal ini nanti akan kembali pada investor sebagai imbal balik, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Selain memperoleh keuntungan, kita juga bisa berinvestasi untuk mencapai manfaat tertentu di masa depan. Misalnya saja alokasi dana pendidikan, persiapan dana pensiun, dana darurat, menyimpan uang agar tidak tergerus inflasi, dan lain sebagainya.
Jenis- jenis investasi cukup beragam. Mulai dari jenis investasi berdasarkan rentang waktu, sumber pembiayaan, bentuk, hingga jenis investasi berdasarkan obyek investasi. Simak ulasan Panda di segmen di bawah ini untuk lebih lengkapnya ya!
Jenis- jenis Investasi Berdasarkan Rentang Waktu
Berdasarkan rentang waktu, jenis investasi terdiri dari dua jenis berikut ini :
Investasi Jangka Pandek
Investasi jangka pendek artinya investasi yang menanamkan sejumlah dana untuk dikelola dan keuntungan bisa cair dalam rentang waktu yang singkat. Jenis investasi ini biasanya berlangsung dalam waktu satu tahun.
Dana pada investasi ini akan dikelola pada instrumen yang mudah untuk diperjualbelikan atau cair dalam waktu singkat. Dengan begitu, investasi ini cenderung mempunyai resiko lebih rendah daripada investasi jangka panjang.
Contoh dari investasi jangka pendek ini antra lain deposito, surat utang negara, reksadana, saham dan fintech peer to peer.
Investasi Jangka Panjang
Seperti namanya, investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang hasil keuntungan atau return bisa kita nikmati setelah beberapa periode yang lama. Investasi ini biasanya berlangsung selama 3-5 tahun, tergantung kesepakatan rentang waktu.
Dengan jangka waktu yang lebih lama, investasi ini tentu membawa resiko yang lebih besar. Pasalnya, kita tidak bisa memprediksi kejadian besar yang bisa berimbas pada seluruh sektor, terutama perekonomian.
Di sisi lain, keuntungan jenis investasi ini juga lebih besar daripada investasi jangka pendek pada umumnya. Contoh investasi ini seperti reksadana pasar uang, obligasi, saham, properti, emas, dan tabungan berjangka.
Jenis Investasi dari Obyek Investasi
Selanjutnya, jenis investasi dari obyek investasi bisa kita lihat dari para pelaku usaha maupun oleh masyarakat umum.
A. Jenis Investasi pada Aktiva Finansial
Jenis investasi ini adalah saat seseorang melakukan kapitalisasi dalam bentuk surat berharga. Contoh dari investasi ini antara lain :
A.1 Deposito
Deposito adalah jenis investasi dalam bentuk simpanan berupa uang pada perusahaan dengan jaminan dari investor yang akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang telah kedua belah pihak sepakati.
Deposito mempunyai prinsip yang mirip dengan tabungan. Selain itu, deposito juga merupakan jenis investasi dengan resiko rendah yang sering menjadi pilihan untuk investor pemula.
Perbedaan utama antara tabungan dan deposito adalah tingkat suka bunga dan sistem jatuh tempo. Deposito biasanya memberikan suku bunga lebih tinggi dari tabungan biasa, yaitu antara 5-6 persen per tahun.
A.2 Saham
Saham adalah jenis investasi selanjutnya. Saham merupakan jenis investasi dengan potensi yang menarik, sekaligus beresiko tinggi. Pasalnya, saham adalah bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan.
Misalnya saat Panda membeli saham di perusahaan ABC, maka sejatinya dia sudah mempunyai sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya.
Return dari investasi saham ini berasal dari pertumbuhan nilai saham dan dividen. Namun perlu jadi catatan juga, tidak semua perusahaan membagikan dividen ke para investornya. Beberapa perusahaan memberi opsi return dari para penanam saham untuk kepentingan mengembangkan bisnis.
Maka dari itu, untuk memilih saham sebagai bahan investasi, penting untuk mengetahui dasar investasi saham terlebih dulu. Dan untuk investasi jangka panjang, Panda rekomendasikan juga untuk investasi ke saham blue chip.
Obligasi merupakan surat hutang atau sertifikat pengakuan hutang piutang yang diperjualbelikan ke masyarakat. Dengan membeli obligasi, berarti masyarakat telah meminjamkan sejumlah dana untuk dikelola agar menghasilkan keuntungan.
Pelaku yang terlibat investasi obligasi ini akan berperan sebagai penerbit surat, sedangkan investor akan berlaku sebagai kreditur. Obligasi bisa menjanjikan keuntungan yang lebih besar dari deposito karena suku bunganya lebh tinggi. Namun tentu saja, resikonya juga cukup besar.
Jika peminjam modal mengalami kebangkrutan, maka ada kemungkinan piutang tidak akan terbayarkan.
Sama seperti jenis investasi lain, ada keuntungan dan kerugian dalam investasi Reksadana.
Keuntungan Reksadana :
Investor tidak perlu mempunyai dana besar untuk mulai berinvestasi
Memudahkan investor dalam menginvestasikan dana di pasar modal.
Waktu yang efisien dalam mengelola investasi.
Kerugian Reksadana :
Resiko berkurangnya nilai unit karena penurunan harga efek.
Resiko likuiditas dan wanprestasi.
A.5 Peer to Peer Lending
Peer to Peer Lending juga menjadi salah satu investasi yang peminatnya makin banyak. Selain mudah diikuti, investasi ini juga mempunyai kejelasan hukum.
Tidak heran makin banyak kita temui perusahaan yang bergerak dalam fintech lending dengan model peer to peer lending ini.
Cara kerjanya adalah dengan meminjamkan sejumlah uang pada sejumlah pihak, baik itu perusahaan atau individu. Selanjutnya, peminjam akan mengembalikan uang dengan bunga sesuai kesepakatan.
Bunga pinjaman ini lah yang menjadi return keuntungan.
B. Jenis Investasi pada Aktiva Riil
Jenis investasi ini merupakan investasi pada produk yang terlihat secara kasat mata wujud fisiknya. Contoh investasi aktiva riil antara lain emas, properti, tanah, valuta asing, dan sebagainya.
B.1 Investasi Properti
Investasi properti termasuk salah satu jenis investasi non riil, karena bukan berupa uang, melainkan bangunan seperti tanah, rumah, gedung, atau apartemen. Jenis investasi ini cukup aman dan menguntungkan untuk jangka panjang.|
Pasalnya, harga properti selalu diprediksi meningkat setiap tahunnya, terutama di kota besar. Kemungkinan harga menurun cukup kecil untuk sektor properti.
Kendati begitu, bukan berarti investasi properti tidak punya resiko. Resiko dari investasi properti ini antara lain ketidakpastian lingkungan. Investasi properti bisa sangat menurun apabila kondisi dari lokasi properti menjadi tidak baik.
Kondisi yang buruk ini misalnya saat lingkungan tertimpa musibah bencana alam. Atau jika lokasi ternyata daerah sepi yang jauh dari fasilitas umum.
B.2 Emas
Emas selalu menjadi investasi yang mudah dengan resiko minim dan keuntungan yang cenderung stabil naik. Untuk investasi, emas yang digunakan umumnya adalah emas mentah, atau sering kita sebut emas batangan. Alasannya, emas batangan merupakan emas yang masih murni dan dinilai dari beratnya.
Namun, emas batangan membutuhkan tempat ekstra untuk penyimpanan. Selain itu, ada resiko kehilangan jika kurang berhati- hati dalam menyimpan.
Kabar baiknya, dengan kemajuan teknologi, investasi emas kita tidak harus menyimpannya secara fisik. Kita bisa melakukan investasi emas secara digital dengan aplikasi resmi yang sudah diakui oleh OJK.
Manfaat Investasi
Sesuai dengan definisi investasi sebagai penanaman modal, maka manfaat investasi ini antara lain sebagai berikut :
1. Persiapan Masa Depan
Melek investasi penting untuk bekal persiapan di masa depan. Ada banyak hal yang mungkin terjadi di masa depan nanti. Sebagai antisipasi, akan bijak untuk mempersiapan biaya untuk mendukung hal tersebut.
Misalnya saja untuk menopang kebutuhan sehari- hari saat sudah tidak bekerja di masa tua nanti. Atau mempersiapkan dana pendidikan anak di masa depan.
2. Financial Freedom
Kebebasan finansial menjadi tujuan selanjutnya dalam berinvestasi. Tidak jarang dalam sosial masyarakat dan juga kalangan pebisnis, seseorang dianggap baik dan stabil dalam keuangan apabila sudah bisa memutarkan gaji atau uang simpanan menjadi keuntungan.
Itulah tidak jarang selain bekerja, banyak yang melakukan investasi dan menjadi freelancer untuk mendapat passive income tambahan. Dalam hitungan bulan atau tahunan, kita bisa mendapat tambahan penghasilan yang lumayan saat konsisten dilakukan.
Financial freedom bisa terjadi saat passive income membuat rencana keuangan kita menjadi lebih stabil. Karena jika ada hal buruk terjadi, seperti PHK atau usaha menurun, passive income bisa menjadi dana cadangan.
3. Melindungi dan Meningkatkan Aset
Investasi bisa melindungi aset dari inflasi berkelanjutan. Dengan cara ini, investor bisa mengembangkan kepemilikan aset untuk menghasilkan nilai tambah. Dengan begitu, kita bisa mengurangi dan mengimbangi dampak laju inflasi.
Misalnya dengan berinvestasi pada tanah, properti atau emas sekalipun, kita bisa menjualnya kembali di masa depan. Harga yang kita peroleh kemungkinan lebih besar berkali lipat daripada pertama kita membeli.
Setelah terjual, kita bisa memutar uang kembali untuk investasi properti baru, dan menjualnya kembali di masa depan. Untuk itu, investor harus jeli dalam memperhatikan peluang properti agar kelak tidak mengalami kerugian.
4. Terbiasa Mengelola Keuangan dengan Baik
Berinvestasi bukanlah kebiasaan setiap orang. Itulah mengapa saat seseorang mulai berinvestasi, maka kemungkinan besar mereka adalah orang- orang yang berupaya mengalokasikan dana atau sebagian uang mereka untuk hal penting dan mendesak.
Berinvestasi adalah salah satu cara untuk untuk belajar mengelola keuangan dengan lebih baik. Anda akan belajar untuk menghemat uang sekaligus membaginya ke dalam plot- plot yang sesuai untuk bisa konsisten berinvestasi.
Setelah dana terkumpul, maka return investment nya akan menjadi tambahan untuk aset masa depan.
Cara Investasi untuk Pemula
Seperti yang Panda sebutkan sebelumnya, siapa saja bisa mulai berinvestasi. Terlebih di era digital, kita bisa mulai investasi dengan modal terbilang sangat minim.
Kendati begitu, jika ingin konsisten dan mendapatkan hasil yang optimal, berikut adalah cara berinvestasi yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan tujuan keuangan :
1. Pastikan Kita Sehat Secara Finansial
Sebelum memulai investasi, pastikan kita sudah sehat secara finansial terlebih dahulu. Rencana keuangan masa depan memang sangat penting. Namun jangan pernah sepelekan masalah- masalah keuangan yang sebelumnya muncul dan perlu kita selesaikan.
Pastikan kita sudah mempunyai dana darurat yang ideal, rasio hutang yang terkendali dan mempunyai proteksi keuangan dengan mempunyai jaminan kesehatan atau asuransi. Tanpa hal ini, kita akan kesulitan jika mengalami resiko kehilangan pekerjaan atau ketidakpastian ekonomi.
Selain itu, tanpa perlindungan kesehatan, kita juga berpotensi kehilangan dana yang cukup besar saat harus berobat.
2. Tentukan Tujuan Investasi
Kenali tujuan- tujuan keuangan yang ingin kamu capai dalam berbagai periode. Tentukan apa saja kebutuhanmu dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Karena tanpa tujuan yang jelas, proses investasimu akan menjadi tidak terukur.
Setelah menentukan tujuan investasi, lanjutkan dengan menentukan kebutuhan dana untuk merealisasikannya. Kita bisa memulai proses investasi ini setelah memahami apa tujuan kebutuhan dana kita.
3. Kenali Profil Resiko
Setelah mengetahui tujuan berinvestasi, langkah selanjutnya adalah mengenali profil resiko. Tingkat resiko setiap instrumen investasi tentunya berbeda- beda karakteristiknya dan setiap investor juga mempunyai profil resiko berbeda.
Profil resiko ini dapat diukur dari kemampuan dan kesediaan seseorang dalam menoleransi resiko investasi. Gambarannya sebagai berikut :
Investor Konservatif : profil investor yang cenderung menghindari instrumen dengan volatilitas tinggi.
Investor Agresif : profil investor yang lebih berani mengambil resiko karena menginginkan imbal balik yang tinggi.
Profil resiko seseorang bisa berubah sesuai dengan pengalaman dan pemahaman investasi mereka. Seiring dengan peningkatan pemahaman, maka semakin meningkat pula kemampuan mereka dalam menoleransi resiko.
4. Kenali Resiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi
Dalam investasi, kita mengenal dua jenis resiko, yaitu sistematis dan non sistematis. Profil resiko umumnya mempunyai tolak ukur berupa kondisi psikis sang investor. Namun tidak lupa, ada juga resiko investasi yang tidak boleh luput dari investor.
Resiko Sistematis Merupakan resiko yang diversifikasi dan sama sekali tidak bisa dihindari serta menyerang ke berbagai macam instrumen. Resiko ini bisa berupa perubahan tingkat suku bunga, inflasi, dan resiko pasar.
Resiko Non Sistemik Merupakan resiko yang masih bisa kita hindari dengan cara diversifikasi instrumen investasi. Resiko ini antara lain resiko bisnis, resiko likuiditas, dan resiko tuntutan hukum.
Jadi, Sudah Siapkah Anda Mulai Berinvestasi?
Dari penjelasan panjang Panda di atas, semoga cukup menjawab rasa ingin tahu kamu tentang apa itu investasi ya.
Ada banyak sekali pilihan investasi di sekitar kita. Dengan memahami apa itu investasi, jenis- jenis investasi, tujuan, resiko dan cara berinvestasi, kita akan menjadi lebih siap untuk memulai. Pada akhirnya, investasi yang tepat untuk kita adalah yang paling sesuai kebutuhan dan kemampuan sebagai investor.
Sobat Panda bisa mengikuti panduan investasi yang Panda rekomendasikan di atas. Mulai lah dari metode dan prosedur yang tidak terlalu rumit dan nominal yang tidak terlalu tinggi. Kabar baiknya, kini ada banyak aplikasi investasi yang dapat dengan mudah kita akses melalui mobile apps.
Setelah mulai memahami cara kerja dan pola keuntungan, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut pada ahlinya untuk mulai berinvestasi dengan nilai yang lebih tinggi.
Faktanya, tidak sedikit anak muda generasi milenial yang sudah memikirkan masa depan mereka sejak dini. Berbeda dengan generasi lama, bisa dibilang anak muda jaman sekarang lebih melek investasi. Tentu saja dibarengi dengan pengetahuan tentang jenis investasi yang tepat untuk generasi milenial.
Generasi milenial populer sebagai generasi yang melek teknologi dan kreatif. Umumnya mereka adalah golongan generasi yang lebih suka semuanya serba instan dan cepat. Hal ini lah yang membuat mereka terkesan lebih cepat dewasa dibandingkan usianya.
Tidak jarang, mereka sudah memikirkan urusan finansial dan kesuksesan saat usia mereka masih sangat muda.
Memilih Investasi Terbaik untuk Generasi Milenial
Anak muda jaman sekarang semakin menyadari bahwa investasi itu penting. Nilai investasi akan bertambah berkali- kali lipa beberapa tahun kemudian, dan keuntungannya bisa sangat menggiurkan.
Ada banyak jenis investasi yang cocok untuk anak muda. Tidak melulu berkaitan dengan property, emas, saham, atau hal lain yang mempunyai nilai uang. Meski tidak bisa kita pungkiri juga bahwa instrumen investasi tersebut adalah salah satu yang sangat menjanjikan.
Berikut ini adalah jenis-s jenis investasi yang bisa diterapkan untuk generasi milenial :
1. Investasi di Pasar Uang dan Pasar Modal
Jenis investasi pertama untuk generasi muda adalah investasi di pasar modal dan pasar uang. Pasar modal ini meliputi saham, obligasi, reksadana, dan surat berharga lainnya. Sedangkan pasar uang adalah deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
2. Investasi Online
Teknologi digital adalah teman dekat untuk generasi milenial. Tidak heran, investasi online sudah pasti menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mereka. Yang menarik, seiring dengan perkembangan teknologi digital, kini sudah banyak platform investasi yang kini diakses dengan mudah melalui perangkat mobile.
Terkait produk investasi online, ada beberapa yang menawarkan return yang tinggi, sedang, maupun rendah. Generasi milenial sebaiknya jangan sekedar tergiur, namun juga mempertimbangkan dengan matang keuntungan dan resikonya.
Berikut ini adalah beberapa jenis investasi online yang kerap digunakan generasi milenial :
a. Investasi Online Valas/ Forex
Forex adalah jenis investasi online yang menawarkan return tinggi, sekaligus dengan resiko tinggi. Jika ingin terjun ke jenis investasi ini, anak muda sebaiknya mempelajari dasar- dasar trading dengan baik, serta memahami resiko yang mungkin terjadi.
Tanpa pengetahuan yang mumpuni dan hanya ingin cepat kaya, pengguna justru menguras dana mereka. Selain itu, penting untuk menginvestasikan dana kepada broker terpercaya. Ada banyak broker forex Indonesia yang bisa dipertimbangkan.
Namun pengguna harus memastikan broker tersebut telah terdaftar di Bappebti agar keamanan dana mereka lebih terjamin.
b. Investasi Online Emas
Jika kita bicara soal investasi, emas selalu menjadi incaran karena nilai nya sangat stabil, dan bahkan cenderung selalu naik setiap tahun. Itu lah alasan mengapa berinvestasi emas sering disebut sebagai investasi terbaik.
Kabar baiknya lagi, investasi emas kini bisa dilakukan secara online. Ada banyak aplikasi online yang memungkinkan milenial untuk berinvestasi emas dengan sangat mudah. Bahkan, beberapa marketplace pun kini menyediakan fitur nabung emas untuk memudahkan pengguna mereka.
Artinya, menabung emas kini semakin mudah tanpa harus mengumpulkan dana besar dan membeli emas dalam nilai besar.
c. Investasi Online Saham
Ya, investasi saham kini juga bisa sobat Panda lakukan secara online. Sama seperti forex, pengguna harus mempelajari tentang dasar investasi saham online sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam jenis investasi ini.
Investasi online saham ini menawarkan return tinggi, bersamaan dengan itu juga mempunyai resiko tinggi.
d. Investasi Online Reksadana
Investasi reksadana merupakan salah satu yang paling populer di kalangan millennial. Reksadana memberikan keuntungan yang tidak terlalu besar, namun resiko yang investor tanggung pun juga tidak besar.
3. Investasi Pendidikan
Pendidikan adalah jenis investasi tidak berwujud yang sangat penting untuk generasi milenial. Dengan Pendidikan yang tinggi, maka siapa pun akan cenderung mempunyai masa depan yang cerah. Itu lah alasan mengapa Pendidikan adalah investasi yang sangat penting.
Karena pentingnya Pendidikan, tidak heran jika jenis investasi ini bisa menghabiskan biaya yang sangat besar, terutama jika ingin sekolah atau kuliah di tempat yang bergengsi.
Meski begitu, hasil dari investasi ini tidak akan mengecewakan. Karena semakin tinggi jenjang Pendidikan seseorang, maka karir dan masa depan cerah pun cenderung lebih mudah untuk diraih.
4. Investasi Ilmu Pengetahuan
Bukan hanya Pendidikan formal, namun ilmu pengetahuan yang diserap dari Pendidikan informal adalah bentuk investasi yang penting untuk generasi milenial. Ilmu pengetahuan ini bisa kita dapatkan juga dengan belajar secara otodidak, atau mengikuti seminar dan workshop.
Bisa kita bilang, generasi milenial bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari mana saja. Sumber untuk belajar kini sangat luas dan bisa sobat Panda temukan di banyak tempat.
Misalnya saja, kini sudah banyak orang yang secara cuma- cuma membagikan ilmu yang mereka miliki melalui YouTube atau dari media online lainnya.
5. Investasi Pengalaman
Pengalaman bukan hanya memberi generasi milenial pengetahuan, tapi juga membentuk karakter dan mental mereka. Pendidikan tinggi saja tidak cukup jika tidak disertai dengan pengalaman di bidangnya.
Seringkali, pengalaman mendapatkan harga yang lebih mahal. Tidak heran, generasi milenial yang ingin berinvestasi di point ini perlu lebih giat berlatih dan terus mengasah kemampuan yang mereka miliki.
6. Investasi Travelling
Apakah travelling termasuk investasi? Bisa iya, bisa tidak. Seperti telah Panda sebutkan sebelumnya, investasi tidak selalu hal- hal yang berwujud uang. Namun juga hal- hal tidak berwujud yang bisa menambah manfaat untuk generasi milenial.
Travelling bukan sekedar bersenang- senang dan menghabiskan uang. Generasi milenial menyadari ada banyak hal yang bisa diperoleh dengan travelling. Mulai dari pengalaman baru, pengetahuan tentang budaya orang lain sehingga kita menjadi orang yang lebih menghargai budaya orang dan berwawasan luas, menjadi open minded, dan masih banyak lagi lainnya.
Berinvestasi Bisa Dimulai dari Sekarang
Secara umum, bisa Panda katakan bahwa berinvestasi ini banyak sekali jenisnya. Investasi tidak melulu berkaitan dengan material. Karena ternyata, menginvestasikan waktu kita untuk pendidikan, memperluas wawasan dan pengalaman juga tidak kalah pentingnya!
Masyarakat semakin hari kian sadar bagaimana pentingnya investasi untuk bekal di masa depan. Instrumen investasi yang banyak dipilih yakni saham dan reksadana karena hasilnya cukup menjanjikan.
Tanpa harus berjibaku dengan prosedur yang berbelit- belit, investasi saham dan reksa dana kini semakin mudah lewat aplikasi mobile. Triknya, Anda harus memilih aplikasi yang tepat dan mengenal jenis investasi terbaik yang sesuai untuk Anda.
Daftar Aplikasi Android untuk Investasi Saham dan Reksa Dana
Di era digital seperti sekarang ini, sangat mudah untuk melakukan investasi saham maupun reksadana berkat adanya aplikasi. Aplikasi saham dan reksadana pun semakin banyak dan beragam. Sudahkah Anda mengetahuinya?
Beberapa waktu belakangan, nama aplikasi Bibit tengah melejit di kalangan investor tanah air. Anda pun sudah pasti pernah mendengarnya beberapa kali di dunia maya, sebab pengiklanan dari aplikasi Bibit terbilang cukup sering hadir di berbagai media sosial. Bibit sendiri adalah aplikasi invest all in one.
Yang mana aplikasi tersebut menawarkan banyak ragam instrumen investasi, mulai dari reksadana saham, reksadana syariah, obligasi, hingga pasar uang. Di dalamnya pun sudah tersedia fitur robo advisor, yang akan membantu anda dalam memilih jalur investasi paling tepat berdasarkan dana yang ingin anda alokasikan dari penghasilan.
Anda bahkan tidak perlu merasa khawatir dalam menggunakan aplikasi investasi satu ini, sebab Bibit telah tersertifikasi OJK. Jadi, semua aktivitas yang dilakukan di dalam aplikasi akan terpantau dengan aman. Selain sertifikasi OJK ini, beberapa kelebihan dari aplikasi Bibit di antaranya yaitu gratis biaya komisi, pencairan dana investasi yang cepat, hingga metode pembayaran yang beragam.
2. IPOTGO
Aplikasi Android untuk investasi saham berikutnya yang bisa anda unduh secara gratis melalui smartphone adalah IPOTGO. Aplikasi keuangan terintegrasi satu ini memberikan banyak kemudahan bagi pengguna dalam berinvestasi. Baik itu pada instrumen saham, reksadana, maupun ETF sekaligus di dalam satu akun dan satu bank pembayaran.
Anda cukup melakukan satu kali login untuk dapat secara langsung bertransaksi di dalam IPOTGO, tanpa perlu repot. Nikmati pula berbagai kemudahan akses informasi yang tersaji dengan gratis di dalam aplikasi, mulai dari data perdagangan, data keuangan perusahaan, analisa reksadana, berikan keuangan, riset keuangan dan investasi, hingga berbagai fitur menarik lainnya.
IPOTGO ini sendiri adalah aplikasi dari PT Indo Premier Sekuritas, yang merupakan perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi pada bidang pasar modal. Mereka telah melayani berbagai klien individu maupun korporasi di bawah pengawasan OJK. Sehingga produk produk Indo Premier bisa anda nikmati melalui IPOTGO dengan aman dan nyaman.
3. Ajaib
Kerap malang melintang di dunia maya layaknya aplikasi Bibit, aplikasi Android untuk investasi saham yaitu aplikasi Ajaib ini juga tidak boleh terlewat untuk anda pertimbangkan. Ajaib ini merupakan salah satu aplikasi investasi saham dan reksadana terbaik yang dapat anda coba. Terlebih jika anda merupakan pemula dalam dunia investasi.
Pasalnya anda tidak perlu takut kebingungan ketika pertama kali hendak melakukan investasi di dalam aplikasi Ajaib. Karena aplikasi ini akan menghadirkan panduan juga rekomendasi produk apa yang sesuai dengan anda, serta yang memiliki potensi paling menguntungkan bagi kondisi keuangan anda saat itu.
Selain itu, Ajaib juga akan memberi anda notifikasi mengenai waktu jual beli saham yang terbaik sehingga memungkinkan anda untuk memaksimalkan profit atau menekan risiko kerugian. Beragam notifikasi pergerakan saham ini diupdate secara real time, sehingga memperbesar potensi keuntungan yang bisa anda dapatkan. Dan aplikasi ini juga telah terdaftar secara resmi di OJK.
4. Tanamduit
Bagi anda yang merupakan investor baru, Tanamduit juga bisa menjadi salah satu aplikasi andalan untuk berinvestasi saham dan reksadana. Sebab Tanamduit menghadirkan bentuk yang begitu praktis, dimana anda akan menemukan sistem login yang mudah. Cukup menempelkan sidik jari keamanan yang tentunya akan selalu terjamin.
Instrumen investasi lainnya yang dapat anda temukan pada aplikasi Android untuk investasi saham satu ini, adalah surat berharga negara atau SBN dan juga emas. Bahkan emas menjadi salah satu instrumen investasi andalan untuk aplikasi Tanamduit. Yang mana ketika anda menabung emas pada aplikasi, maka secara otomatis akan mendapatkan kartu emas.
Kartu emas tersebut dapat anda simpan secara pribadi maupun dikirimkan untuk orang lain, misalnya orangtua atau pasangan. Dan menariknya lagi, investasi emas maupun lainnya melalui aplikasi Tanamduit memerlukan modal awal yang cukup rendah. Modal minimal yang diperlukan mulai dari Rp. 10.000 dengan gratis biaya transaksi jual beli reksadana maupun pembelian SBN.
5. HSB Investasi
Sedikit berbeda dari beberapa aplikasi yang telah disebutkan sebelumnya, untuk HSB Investasi lebih cocok bila digunakan oleh para investor yang sebelumnya telah mempunyai pengalaman dalam menanam modal. Produk yang ditawarkan di dalam aplikasi ini juga terbilang sangat beragam, mulai dari indeks saham, reksadana, logam mulia, forex, dan lain sebagainya.
Meski instrumen investasi yang bisa dipilih cukup banyak, dan lebih direkomendasikan untuk investor yang sebelumnya pernah melakukan penanaman modal, namun bukan berarti bahwa HSB Investasi menjadi aplikasi yang tidak mempunyai fitur kemudahan. Buktinya, aplikasi Android untuk investasi saham satu ini memiliki fitur unggulan CITRA atau clearing information of trade. Fitur tersebut mampu memudahkan penggunanya untuk melihat setiap transaksi yang telah dilakukan secara langsung. Jadi dengan begini maka transparansi pun akan selalu terjaga. Terlebih HSB Investasi juga sudah mempunyai izin operasi di bawah pengawasan BAPPEBTI (Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia), ICH, dan ICDX.
Di zaman sekarang ini, memang sudah tersedia cukup banyak aplikasi yang dapat anda unduh secara gratis untuk melakukan investasi melalui smartphone. Beberapa yang telah disebutkan merupakan daftar aplikasi terbaik karena penggunaannya tergolong aman, mengingat bahwa aplikasi Android tersebut telah terdaftar di OJK.