Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Bicara tentang strategi marketing, CTA atau call to action adalah komponen yang penting untuk diperhitungkan. Akan sia- sia saat Anda berusaha untuk memaksimalkan semua halaman website Anda, tapi tidak menggunakan CTA yang baik.

Karena pentingnya CTA ini, Anda bukan hanya sekedar menaruh CTA saja, tapi wajib untuk mengoptimalkan perannya. Bagaimana caranya? Apa saja yang harus dilibatkan?

Di artikel kali ini, Panda akan mengupas dengan lebih lengkap apa itu CTA.

Apa itu CTA (Call to Action)?

CTA atau Call to Action adalah sebuah ajakan atau dorongan untuk melakukan tindakan. Istilah ini biasanya merujuk pada kata- kata di sebuah iklan atau landing page website yang sifatnya menggerakkan audiens untuk melakukan aksi yang diharapkan.

CTA ini biasanya berupa frasa atau kalimat pendek yang secara spesifik memuat ajakan atau perintah melakukan sesuatu.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan lebih lanjut tentang CTA : 

Apa fungsi CTA?

Fungsi CTA adalah mendorong audiens untuk segera melakukan tindakan. Baik itu tindakan untuk membeli, mendownload, mengisi form, berlangganan, atau tindakan yang lainnya.

Seperti apa contoh CTA?

CTA biasanya berupa kata- kata ajakan yang dikemas dalam tulisan (warna merah atau warna terang cetak tebal) atau button yang menonjol untuk lebih menarik audiens. Contoh CTA adalah Download; Beli Sekarang; Ya, Saya Mau, Baca Lebih Lanjut, dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Membuat CTA yang Baik dan Efektif?

Membuat CTA yang baik perlu menyatukan tiga komposisi secara selaras, yaitu isi teks, desain visual (font, warna, & ukuran), serta penempatan yang baik. Tiga hal ini, cara membuat Call to Action yang baik dan efektif dikupas tuntas di artikel Panda Gila berikut ini. Anda bisa menyimaknya secara GRATIS.

Macam- macam Call to Action

CTA bisa diterapkan di semua hal yang sifatnya mengajak. Baik itu di website, atau ajakan sederhana di website dan media sosial.

Berikut ini adalah jenis- jenis CTA yang sering kita kenal :

  1. CTA untuk toko online, misalnya “Beli”, “Borong”, “Borong”, atau “Belanja”.
  2. Call to action promosi software, tool, atau produk digital, misalnya “Download” atau “Langganan”.
  3. CTA promosi informasi, CTA nya adalah “Pelajari selengkapnya” atau “Baca lebih lanjut”.
  4. Call to action media sosial, misalnya “Like”, “Bagikan”, “Tulis komentar” atau “Follow”.

CTA biasanya disisipi dengan konten copywriting untuk memberikan kesan persuasif dan memaksimalkan pendekatan terhadap pembaca.

Mengapa CTA Penting? Apa Manfaatnya?

Secara alami manusia akan merespon sebuah ajakan yang diberikan kepadanya. Tanpa ajakan, maka materi promosi dan marketing And akan berakhir begitu saja.

Menurut HubSpot, CTA juga terbukti meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, CTA punya peran besar terhadap sebuah goal yang ditargetkan. Tanpa CTA, bisa jadi target penjualan Anda hanya tercapai separuhnya.

Mengapa? Karena eksposure Anda terhadap apa yang harus dilakukan audiens sangat lah minim. Mereka tidak diperlihatkan apa yang harus dilakukan setelahnya atau tidak diingatkan untuk melakukan action.

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat dari CTA :

  • Mengarahkan audiens tentang tindakan apa yang harus mereka ambil.
  • Memberikan eksposure pada aksi yang harus dilakukan audiens.
  • Mengoptimalkan target bisnis (jumlah download, subscriber, dan penjualan).
  • Memaksimalkan konten promosi bisnis Anda.

Cara Membuat CTA yang Baik dan Sulit Ditolak

Call to Action Anda bukan sekedar harus baik, tapi juga cukup persuasif untuk mengajak audiens melakukan tindakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam membuat CTA yang baik dan sulit ditolak :

Ringkas dan Sederhana

CTA biasanya berupa kalimat ajakan ringkas dan bersifat penegasan. Artinya, CTA bukanlah kata- kata basa- basi atau berbelit- belit. CTA Anda harus sederhana dan singkat, serta bisa memberikan dorongan kepada audiens.

Hindari penggunaan kata- kata atau susunan yang ambigu sehingga audiens tidak bingung tentang apa yang perlu mereka lakukan.

Misalnya saja :

  • Daftar Sekarang
  • Download
  • Submit

CTA yang to the point ini biasanya sudah dilengkapi dengan penjelasan persuasif atau informasi sesuai kebutuhan di bagian konten sebelumnya. Jadi, fungsinya adalah mempertegas audiens untuk segera melakukan tindakan yang dibutuhkan.

Tipe Kalimat Perintah

Selain versi ringkas dan sederhana, Anda juga bisa membuat kalimat perintah persuasif ke dalam CTA Anda. Letakkan kalimat perintah dan berikan tambahan singkat sesuai kebutuhan.

Anda dapat melihat contoh berikut ini :

  • Pesan sekarang dan dapatkan diskon 25%!
  • Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
  • Pelajari selengkapnya di artikel ini!
  • Subscribe channel YouTube kami!
  • Dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Meski mengandung kalimat perintah dan ada kata- kata tambahan, kalimat tersebut disusun secara ringkas.

Sebagai contoh, Anda ingin membagikan ebook tentang panduan menjadi star seller Shopee. Akan bertele- tele jika Anda menuliskan seperti ini :

 Silahkan unduh dengan link di bawah ini membaca panduan tentang menjadi star seller Shopee. 

Sebaliknya, Anda bisa membuatnya seperti ini :

 Mau Jadi Star Seller di Shopee?
Download Ebook nya sekarang juga! 

Unik dan Kreatif

CTA juga bisa dikemas dengan unik dan kreatif. Anda bisa memasukkan tagline yang mendekati niche bisnis Anda dan memberikan sentuhan copywriting di dalamnya.

Dengan cara ini, selain mendorong audiens untuk melakukan tindakan, Anda juga meningkatkan awareness audiens terhadap brand dan produk Anda. Misalnya saja, alih- alih dengan kalimat “Pesan tiket Anda sekarang”, Anda bisa menggunakan kalimat “Nikmati penerbangan istimewa Anda sekarang”.

Tunjukkan Manfaat

Dengan jenis CTA ini, Anda bisa meyakinkan orang- orang bahwa tindakan yang mereka lakukan pasti akan memberi manfaat untuk mereka. Jadi, tentu saja ini bisa menjadi CTA dengan daya tarik tersendiri.

Contoh dari Call to Action ini misalnya :

  • Dapatkan potongan harga untuk pembelian pertama Anda.
  • Daftarkan email Anda untuk mendapat konten internet marketing gratis.

Tawarkan Bantuan untuk Ditindaklanjuti

CTA dengan tawaran bantuan kepada audiens juga sangat powerful. Di satu sisi kita memang benar akan membantu audiens dengan konten atau produk kita, di sisi lain tindakan ini akan memberi keuntungan karena memaksimalkan sales funnel kita.

Contoh dari CTA ini adalah :

  • Hubungi Saya untuk demo gratis.
  • Konsultasi gratis untuk lunas dari hutang dan bebas jeratan riba.
  • Bantu Saya untuk melipatgandakan omset bisnis Saya.

Penawaran Terbatas

Penawaran terbatas akan memberi kesan eksklusif pada CTA Anda. Jika mereka tidak segera mengambil kesempatan, maka artinya tidak ada kesempatan.

Beri batasan waktu kepada audiens Anda secara tegas dan benar- benar nyata. Artinya, Anda memang membuat promo ini secara terbatas, tanpa sedang berpura- pura. Entah itu terbatas dalam waktu, atau jumlah promo.

Contoh dari CTA ini antara lain :

  • Beli sekarang, besok harga naik!
  • Checkout saat ini juga untuk claim diskon 25%!
  • Booking hari ini untuk diskon 30%!

Desain CTA yang Menarik

Selain isi, visualisasi dari Call to Action juga penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan komposisi tiga hal berikut :

  • Font : harus terlihat mudah dan nyaman dibaca.
  • Kombinasi warna : Warna harus membuat button atau teks CTA itu hidup dan menonjol. Warna harus kontras dari desain dan warna dasar website. Paduan warna merah putih dan merah kuning sangat baik untuk menarik perhatian audiens.
  • Ukuran tombol : Ukuran tombol harus cukup menonjol, tapi juga proporsional, serta terlihat dengan baik di website atau materi desain (banner, video, atau media sosial).

Penempatan

Selain isi dan tampilan button Call to Action, penempatan juga menjadi hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan. Penempatan yang ideal akan membuat CTA ini berfungsi lebih optimal.

Untuk penempatan CTA ini akan Panda bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya ya.

Penempatan Terbaik untuk Call to Action

Selain disajikan dengan isi dan visual yang baik, CTA harus bisa dilihat dengan mudah oleh audiens agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk Call to Action di website, CTA harus berada di tempat yang strategis.

Berikut ini adalah beberapa contoh penempatan terbaik untuk CTA dan juga alasannya :

1. Di Bagian Atas Halaman Website

Study yang dilakukan Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, mengungkap bahwa pengguna internet cenderung mengamati dan membaca konten website dari bagian kiri atas.

Pernyataan ini adalah alasan mengapa banyak website meletakkan CTA mereka di bagian atas halaman utama.

Contohnya bisa dilihat dari CTA di halaman website MNC Vision berikut ini.

Contoh penempatan CTA MNC Vision

Saat masuk ke website tersebut, kita langsung disajikan dengan banner penawaran besar di dan juga tulisan ‘Subscriber’ yang langsung menarik perhatian karena kontras dengan latar belakang website.

Ada kemungkinan Anda akan langsung scroll ke bawah untuk melihat konten lainnya, tapi CTA ini telah memberi Anda kesan pertama untuk dorongan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.

2. Di Bagian Bawah Halaman Website

Teks CTA juga kerap diterapkan di bagian bawah halaman website. Baik itu setelah artikel atau di dekat area footer. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak meninggalkan halaman begitu saja setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Sebaliknya, Anda akan memberi mereka dorongan action untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.

Contohnya adalah tombol CTA berikut yang diletakkan di akhir konten dan sebelum kotak komentar :

Contoh penempatan CTA di bagian bawah

3. Di Sticky Header

CTA juga efektif untuk diletakkan di Sticky Header atau menempel di bagian atas header. Meskipun audiens scroll sampai ke bagian bawah, mereka bisa melakukan tindakan dengan mudah karena tidak perlu scroll kembali ke bagian atas.

Contoh CTA di sticky header bisa kita lihat seperti contoh berikut :

CTA di bagian sticky header

Selain dengan konsep sticky header, CTA ini juga dibuat dengan warna yang sangat kontras dengan halaman website, tapi enak dibaca.

4. Di Bagian Sidebar

CTA di bagian sidebar bisa menjadi pilihan untuk memberi dorongan tindakan kepada audiens, tapi di sisi lain memberikan penempatan ideal yang tidak mengganggu layar pengunjung.

Untuk penempatan di sidebar pastikan tampilan CTA dikemas dengan teks atau button yang mencolok seperti CTA dari laman The Daily Egg :

Contoh CTA di bagian Sidebar

Selain CTA, sidebar juga bisa diisi dengan berbagai widget website seperti search bar, konten populer atau slot iklan.

5. Di Bagian Pop Up/ Slide Up

Contoh CTA di bagian pop up

Pop Up atau slide up juga bisa menjadi penempatan yang efektif untuk call to action. Karena sifatnya yang tiba- tiba muncul, CTA ini sudah pasti menarik perhatian audiens dan mengingatkan mereka melakukan tindakan.

Saat membuat CTA ini, satu hal yang harus Anda pastikan adalah tampilannya tidak boleh mengganggu audiens dan tidak bertumpuk dengan iklan. Pastikan terlihat baik di semua device, diatur dengan timing yang tepat, dan mudah untuk di-close.

6. Di Bagian Utama Landing Page

Ada beberapa brand yang langsung memberikan call to action di halaman utama mereka dengan sangat meyakinkan dan banyak basa- basi. CTA ini sangat percaya diri, tapi tidak untuk semua orang.

Tipe penempatan CTA seperti ini hanya lazim digunakan untuk jenis produk yang customer sudah langsung teredukasi untuk jenis produknya atau dari brand yang memang sudah populer.

Contohnya dapat kita lihat di laman Netflix berikut :

Contoh Call to Action di halaman utama Netflix

Atau dari contoh layanan jasa domain yang sudah lazim meminta pengunjungnya untuk mencari nama domain yang diinginkan :

Contoh CTA di halaman utama Name

Kesimpulan

Call to Action atau CTA adalah elemen penting dari website, iklan atau materi promosional lainnya agar audiens segera mengambil tindakan. Sudah pasti CTA tidak berdiri sendirian. Melainkan berdampingan dengan konten lain yang berperan mengedukasi audiens dan memberikan persuasi awal.

Meski begitu, peran CTA sudah jelas. Yaitu mendorong dan mengingatkan audiens agar segera melakukan tindakan. Tanpa CTA, konten lain yang sudah Anda sajikan dengan matang bisa jadi percuma.

Setelah memahami CTA, maka langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah :

  • Membuat CTA teks yang baik
  • Membuat konsep tampilan CTA yang baik dan menarik perhatian
  • Gunakan penempatan yang ideal untuk CTA Anda

Dalam hal penempatan, Anda bisa saja mencoba dua penempatan sekaligus. Misalnya saja, sticky header bisa dikombinasikan dengan penempatan di sidebar atau footer.

Yang pertama berfungsi untuk menarik perhatian, dan satunya lagi untuk mengingatkan tentang tidnakan yang harus diambil.

Meskipun bisa multiple placement atau penempatan ganda, pastikan bahwa ini tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

Selamat mencoba!

Apa itu Landing Page? Kenali Jenis, Fungsi & Cara Membuatnya

Apa itu Landing Page? Kenali Jenis, Fungsi & Cara Membuatnya

Landing page adalah hal yang familiar untuk mereka yang bergelut dengan dunia internet marketing. Dengan menyajikan landing page yang baik dan berkualitas, Anda bisa mengoptimalkan potensi untuk menghasilkan lebih banyak konversi.

Namun jika landing page adalah sesuatu yang masih terdengar asing, Anda datang di halaman yang tepat. Karena di artikel ini, Panda akan mengupas tuntas tentang apa itu landing page, jenis, fungsi, dan cara membuatnya.

Meski mungkin belum pernah membuatnya secara langsung, Anda mungkin secara tidak langsung pernah menjumpai atau melakukan transaksi pembelian di sebuah laman arahan ini. Jadi, mari menjelajah lebih jauh lagi!

Apa itu Landing Page?

Secara harfiah, Landing page dalam bahasa Indonesia kerap disebut sebagai halaman arahan. Pengertian dari landing page adalah halaman dalam website yang didesain khusus untuk tujuan marketing. Baik itu penawaran atau penjualan produk tertentu.

Karena dikemas untuk tujuan marketing, halaman ini biasanya berorientasi pada
action atau tindakan pengunjung untuk melakukan sesuatu. Misalnya mengklik button WA, subscribe, add to cart, atau pengisian form.

Dengan goal seperti itu, maka penyusunan landing page perlu memperhatikan beberapa detail dan mempertimbangkan faktor- faktor tertentu. Misalnya pentingnya membuat konten persuasif atau menyingkirkan distraksi yang bisa mengganggu keputusan pembelian.

Halaman landing page ini juga kerap identik dengan link URL pada paid search atau pencarian berbayar.
Saat Anda melihat iklan di halaman pencarian dan mengkliknya, maka Anda akan masuk ke sebuah laman arahan.

Landing Page vs Homepage, Apa Bedanya?

Sama- sama halaman website, lantas apa perbedaan landing page dan homepage? Cukup mudah untuk membedakan keduanya.

Salah satunya adalah tujuan dari dibuatnya kedua halaman tersebut. Landing page umumnya dibuat dengan tujuan agar link atau tombol di halaman landing page melakukan tindakan tertentu yang kita inginkan.

Sedangkan dalam hal tampilan atau display website, Anda bisa memperhatikan gambar berikut ini :

Perbedaan Homepage vs Landing Page

Secara umum, homepage mempunyai banyak link, button, dan variasi konten. Sebaliknya, landing page adalah halaman website dengan sedikit variasi konten, serta penggunaan button dan link yang sangat terbatas dan biasanya mengarah pada tujuan tunggal.

Dengan keterbatasan ini, konten diharapkan menjadi lebih terfokus dalam mengarahkan pengunjung ke goal yang sudah dirancang. Berbeda dengan homepage dimana pengunjung diarahkan untuk melompat ke konten mana saja yang mereka inginkan.

Homepage bisa saja mempunyai lebih dari 43 link arahan atau button, dan dorongan untuk berpindah- pindah ke halaman lain secara lebih leluasa.

Untuk lebih mudah memahaminya, Anda bisa mengintip perbedaan karakteristik kedua jenis halaman tersebut sebagai berikut :

Karakteristik Homepage

  • Merupakan tampilan utama sebuah website.
  • Homepage umumnya merupakan halaman pertama yang dilihat saat seseorang membuat sebuah website.
  • Homepage menampilkan tombol navigasi dan URL menuju halaman penting di website.
  • Merupakan etalase bagi pengunjung untuk mempelajari semua produk dan layanan yang ditawarkan.

Karakteristik Landing Page

  • Merupakan sebuah halaman dengan fungsi khusus di dalam website
  • Mendorong pengguna untuk fokus pada satu produk dan segera melakukan transaksi atau mengikuti penawaran website.
  • Tersedia button Call to Action yang mendorong pengguna untuk melakukan tindakan di website. Misalnya membeli produk, berlangganan newsletter, mengisi formulir, atau mendownload media.

Yang menarik, dalam web perusahaan besar, homepage sendiri sering dikemas dengan konsep seperti landing page. Yaitu saat homepage langsung dibuat spesifik untuk tujuan tertentu dan ingin mempercepat action dari pengunjung website.

Mengetahui Perbedaan LandingPage vs Homepage

Jenis- jenis Landing Page

Secara garis besar, landing page terbagi ke dalam dua jenis. Yaitu jenis laman arahan untuk lead generation, dan yang kedua adalah Click-Through.

Lead Generation Page

Landing untuk lead generation adalah laman arahan yang berfungsi untuk mengumpulkan data calon pelanggan. Laman jenis ini biasanya mempunyai button untuk link tunggal yang langsung mengarahkan pengguna ke tindakan yang diinginkan.

Halaman ini cocok untuk Anda yang ingin melakukan penawaran tunggal berkonversi tinggi. Konsepnya adalah melakukan penawaran yang spesifik, singkat, jelas, dan menarik.

Contoh penggunaan untuk Lead Generation ini antara lain :

  • Ebook atau white paper
  • Kupon diskon/ voucher
  • Konsultasi untuk layanan profesional
  • Pendaftaran webinar
  • Hadiah dan Giveaway untuk launching produk (melalui email langsung)
  • Free trial produk

Click-Through Page

Berbeda dengan Lead Generation, Click Through page mempunyai tujuan agar pengunjung melihat beberapa opsi penawaran dan mengkliknya untuk masuk ke halaman lain.

Jenis laman ini umumnya digunakan dalam bisnis e-Commerce. Halaman biasanya memuat koleksi produk dari kategori tertentu atau dengan penawaran tertentu untuk memancing pengunjung membeli salah satu atau lebih produk.

Click Through ini biasanya menghasilkan konversi yang lebih sedikit karena tidak ada informasi yang mendetail untuk pengunjung membuat keputusan. Untuk mendongkrak konversi, pemilik website biasanya akan memberikan promo berbatas waktu yang menggiurkan.

Dalam landing page ini, halaman biasanya dilengkapi dengan button
Call to Action (CTA) yang tampilannya sederhana dan seragam. Button biasanya diberikan teks action seperti “Pilih Sekarang”, “Beli Sekarang”, “Masukkan ke Keranjang”, dan lain sebagainya.

Saat button di klik, pengunjung diarahkan ke halaman baru untuk segera menyelesaikan transaksi sesuai produk yang dipilih.

Fungsi Landing Page

Setelah memahami jenis- jenisnya, akan menjadi mudah untuk mengetahui apa saja fungsi halaman arahan ini.

Halaman Penawaran

Jika ingin membuat penawaran yang spesifik, maka buatlah landing page. Ya, ini lah mengapa laman arahan ini sering identik sebagai halaman penawaran.

Dengan halaman khusus ini, penawaran akan lebih terfokus dan membuat pengunjung mudah dalam memahami isi penawaran. Dengan begitu, tingkat konversi pun akan menjadi lebih tinggi.

Promo Khusus Terbatas

Promo menjadi kurang optimal jika ditampilkan hanya dalam bentuk banner kecil dan terhenti begitu saja. Maksudnya, banner tersebut tidak terhubung dengan tautan yang mengarah ke informasi promo.

Berbeda saat tersedia laman khusus untuk promo. Promo bisa diinformasikan dengan cara yang berbeda dan lebih menggoda.

Edukasi & Awareness

Untuk kebutuhan spesifik, landing page bisa ditujukan untuk keperluan edukasi dan awareness. Misalnya saja untuk halaman edukasi tentang jenis konten atau produk tertentu.

Dengan penjelasan terfokus di satu halaman khusus, maka goal dari edukasi dan awareness ini akan lebih mudah untuk dicapai.

Contoh Landing Page

1. Netflix

Contoh landing page Netflix

Panda pribadi sangat suka dengan halaman landing ala Netflix. Simpel, elegant dan to the point. Jika brand Anda sudah populer, ini adalah tipe landing page yang menarik untuk dicoba.

Saat masuk ke laman Netflix, Anda akan diarahkan untuk mengisi email berlangganan. Scroll ke bawah, Netflix memberikan gambaran fitur yang mereka tawarkan, tanpa menyebut kata fitur itu sendiri. Ini membuat pengalaman pengguna terasa sangat mengalir dan smooth.

Dilanjutkan di bagian bawah adalah FAQ dan ditutup dengan button CTA lagi.

Tips membuat landing page ala Netflix :

  • Buat background gambar produk yang menarik, dan beri shadow warna sesuai keinginan.
  • Informasikan fitur dengan menampilkan gambar dan video.
  • Buat button CTA yang simpel, tapi kontras dengan background sehingga terlihat menonjol.
  • Tambahkan FAQ dan beri jawaban yang lugas di bagian akhir, sebelum ditutup dengan CTA lagi.

2. Sprout Social

Landing Page Sprout Social

Sprout Social mempunyai konsep halaman landing yang sederhana, minimalis, dan to the point. Dengan gambar yang menonjol di bagian kanan, mereka memberi headline copywriting dan deskripsi singkat, lalu ditambah button CTA berwarna hijau.

Dengan tipe page ini, Sprout Social kemungkinan mengincar pasar yang sudah tereduksi dan membutuhkan layanan social mereka. Untuk meyakinkan calon pelanggan, mereka menonjolkan brand- brand besar yang sebelumnya sudah bergabung menjadi pelanggan mereka, fitur, dan juga testimoni.

Tips membuat landing page ala Sprout Social :

  • Siapkan gambar ilustrasi yang paling mewakili produk dan layanan Anda
  • Siapkan copywriting headline dan deskripsi yang menarik, tapi dikemas secara padat dan singkat.
  • Tunjukkan jumlah list pelanggan yang sudah menggunakan jasa Anda.
  • Jika dalam list pelanggan terdapat nama orang atau brand terkenal, tampilkan mereka di landing page.
  • Manfaatkan fitur video untuk semakin meyakinkan calon pelanggan Anda.

3. Properti BTN

Landing page website properti BTN

BTN menggunakan konsep Click Through dalam laman arahannya. Saat masuk ke halaman tersebut, Anda akan diarahkan untuk menginformasikan area tempat tinggal dan range harga, untuk menemukan rumah yang sudah lama diimpikan.

Setelah mengisi kebutuhan Anda, maka daftar pencarian rumah impian yang relevan pun akan muncul. Anda bisa mengintip mana hasil pencarian yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Tips membuat landing page ala Properti BTN : 

  • Bangun list produk Anda berdasarkan kategori pencarian tertentu.
  • Buat search bar dengan filter pencarian sesuai kategori yang dibutuhkan.
  • Siapkan gambar yang menarik dengan ukuran standar yang sesuai untuk website
  • Buat setiap produk mempunyai judul dan deskripsi unik sesuai kebutuhan.
  • Tampilkan button button CTA lanjutan (Misalnya Beli Sekarang/ Masukkan ke Keranjang) saat orang mengklik salah satu produk.

Cara Membuat Landing Page

Nah sampai di tahap ini, kita akan bersiap- siap membuat Landing Page sendiri. Sebelum membuatnya, dari ilustrasi di atas, sudahkah kita memikirkan seperti apa laman arahan kita nanti?

Tips Membuat Landing Page

Sebagai langkah persiapan, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda contek habis dalam membuat sebuah laman arahan:

  1. Headline yang Singkat, Padat, dan Jelas

Headline Anda harus berhasil mengesankan pembaca dalam kesempatan pertama. Karena jika tidak, mereka tidak akan membaca lebih lanjut atau men-scroll konten sampai selesai.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam membuat headline untuk landing page :

  • Gunakan headline copywriting yang menarik dan jelas, Anda mungkin bisa mendapatkan inspirasi ide headline dalam artikel kami sebelumnya : Membuat 8 Headline Copywriting yang Paling Menjual di Dunia.
  • Headline sebaiknya tidak lebih dari 20 kata.
  • Gunakan sub headline tepat dibawah headline untuk menguatkan penawaran Anda.
  1. Buat Konsep Simpel dan Unik, Tapi Tetap Utamakan Pembaca

Setiap laman arahan umumnya disusun dengan konsep yang berbeda dari pemilik website nya. Biasanya ini akan sangat tergantung dari tujuan dari masing- masing individu. Yang pasti dengan keunikan yang diusung, UI dan UX harus menjadi poin penting yang diperhatikan.

Jangan sampai keunikan ini membuat interface dan user experience menjadi terganggu. Misalnya karena memaksakan fitur tertentu, loading web menjadi sangat lamban dan tidak mobile friendly. Tentu ini justru merugikan diri sendiri.

  1. Deskripsi yang Menarik dan Jelas

Anda mungkin ingin menuliskan fitur atau keunggulan produk Anda, bukan? Ya, ini memang sangat diperlukan.

Dalam memberikan deskripsi, Anda tidak perlu terlalu detail. Kecuali jika situs Anda khusus menjelaskan manfaat produk tunggal dari jenis produk ‘sensitif’.

Jika tidak, desktipsi yang menarik, singkat, dan padat dalam tiap subheading dan gambar sudah cukup.

  1. Sisipkan URL ke Laman Privacy Policy dan Term of Service

URL ke laman Privacy Policy dan Term of Service penting, terutama untuk produk yang berupa jasa. Dengan laman ini, Anda bisa menghindari hal- hal yang seharusnya tidak terjadi dalam after sales. Misalnya saja komplain kerusakan yang sudah tidak menjadi tanggung jawab perusahaan Anda lagi.

Jika keberatan untuk menyisipkan langsung di konten laman, Anda bisa mencantumkan link ini di bagian footer.

Cara Membuat Landing Page

Setelah membuat persiapan tadi, langkah selanjutnya adalah mulai membuat laman arahan Anda sendiri. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara membuatnya?

Meski terdiri dari beberapa blok dan variasi konten, membuat landing sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Terlebih untuk pengguna WordPress, Anda dapat menyusun laman Anda dengan plugin WordPress.

Plugin apa saja yang Panda rekomendasikan? Anda bisa melihat daftar di artikel Panda sebelumnya :
6 Plugin Landing Page Terbaik untuk Situs WordPress Anda

Dengan deretan plugin di atas, Anda dapat membuat landing page instan dengan template yang Anda atau meng customize sesuai kebutuhan Anda.

Plugin- plugin tersebut umumnya menerapkan fitur drag and drop. Artinya, Anda akan menarik blok atau elemen yang Anda butuhkan, lalu meletakkannya sesuai posisi yang diinginkan.

Dengan cara ini, Anda bisa mengatur penempatan teks, gambar, pricing table, dan button CTA dengan mudah. Jika template sudah sesuai, Anda bisa memasukkan gambar yang relevan, mengganti background halaman, dan mengatur teks paragraf.

Setelah semua pemilihan blok dan pengaturan konten dilakukan, Anda bisa klik Publish untuk mempublikasikan laman Anda menjadi sebuah halaman website. Terdengar mudah, kan?

Umumnya, Anda perlu melakukan beberapa eksperimen untuk merasa puas dengan laman arahan Anda sebelum mempublikasikannya.
Practice makes perfect, indeed.

Kesimpulan

Saat Anda berkecimpung dalam bisnis online, memanfaatkan website agar bisa menghasilkan konversi tertinggi adalah goal yang tak terbantahkan. Untuk mendukung hal ini, landing page adalah jawabannya.

Jadi, sudahkah Anda memikirkan bagaimana konsep apa yang akan digunakan nanti? Komposisi konten seperti apa yang akan mengisi laman Anda?

Sebagai penutup konten ini, Panda akan menampilkan FAQ yang berkaitan langsung dengan apa itu landing page dan bagaimana cara membuatnya.

Apa yang dimaksud dengan landing page?

Landing page adalah sebuah halaman website yang didesain secara khusus untuk strategi marketing. Entah itu merupakan sebuah halaman khusus untuk edukasi campaign tertentu atau untuk penawaran produk tertentu.

Bagaimana cara membuat landing page?

Anda bisa membuatnya secara mudah dan praktis dengan deretan plugin landing page berikut ini. Umumnya, plugin ini bekerja dengan fitur drag and drop dan juga menampilkan template instan yang membantu Anda menciptakan landing page dalam hitungan menit.

Jika ingin membuatnya mulai dari nol, Anda bisa ‘Add New Page’, lalu tarik elemen yang dibutuhkan dan letakkan di laman, sesuai dengan keinginan. Anda juga dapat meng-customize background dan mengoptimalkan pengaturan teks paragraf dan gambar.

Dengan deretan plugin di atas, Anda dapat membuat landing page instan dengan template yang Anda atau meng customize sesuai kebutuhan Anda.

Apa perbedaan landing page dan homepage website?

Perbedaannya terletak dalam konsep, tampilan visual, dan tujuan dari halaman. Landing page secara khusus didesain untuk mengarahkan pengunjung melakukan tindakan khusus. Itulah mengapa tampilannya terlihat terbatas, terfokus, dan selalu dilengkapi dengan button Call to Action.

6 Plugin Landing Page Terbaik untuk Situs WordPress Anda

6 Plugin Landing Page Terbaik untuk Situs WordPress Anda

Menciptakan halaman landing page yang efektif dan berkonversi tinggi perlu dukungan plugin yang berkualitas. Untuk menciptakannya, Anda membutuhkan plugin dengan kemampuan drag & drop yang baik.

Nah kebetulan sekali, di artikel kali ini, Panda akan mengulas tentang plugin landing page terbaik. Kita akan mengenal lebih dekat fitur apa yang menjadi syarat plugin landing page yang berkualitas dan plugin apa saja yang para webmaster rekomendasikan.

Apa itu Plugin Landing Page? Bagaimana Cara Memilihnya?

Saat Anda membangun sebuah website yang khusus ditujukan untuk menjual sebuah produk atau layanan khusus, membangun landing page atau halaman arahan akan menjadi wadah untuk mendorong penjualan Anda.

Membangun landing page ini sendiri tidak boleh ngasal. Anda harus merakit semua komponen penting dan membuatnya menyatu sehingga bisa menghasilkan konversi penjualan yang tinggi.

Anda mungkin sudah memikirkan foto produk, copywriting, atau call to action. Tunggu.. Sebelum melangkah jauh kesana, pastikan Anda membangun landing page secara terstruktur dan efektif. Setelah itu baru Anda dapat mengolah konten terbaik untuk landing page Anda.

Nah dalam hal plugin, banyak pengguna WordPress membutuhkan bantuan plugin karena tidak semua pemilik website memahami coding. Disinilah peran dari plugin ini sendiri.

Dalam hal landing page, plugin adalah tool pendukung yang membantu menciptakan template siap pakai dengan alat drag & drop untuk mengeditnya atau membuat halaman arahan sendiri dari awal.

Untuk memilih plugin landing page, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan Anda :

1. Fitur Drag & Drop

Dengan fitur ini, webmaster dapat leluasa membuat layout halaman website meski tidak mempunyai skill coding. Pengguna hanya perlu menarik dan meletakkan elemen di website sesuai dengan desain yang diinginkan.

Fitur Drag & Drop membantu proses membuat landing page menjadi mudah dan praktis. Itulah mengapa fitur ini harus menjadi pertimbangan Anda dalam memilih plugin landing page.

2. Ketersediaan Template

Ada beberapa pengguna yang lebih suka mendesain elemen- elemen websitenya sendiri. Namun di sisi lain, tidak semua pengguna ahli dalam hal ini.

Sebagai gantinya, mereka membutuhkan template untuk memberi mereka inspirasi dan memudahkan dalam mendesain landing page. Itulah pentingnya ketersediaan templates disini.

Dengan adanya templates, pengguna mempunyai gambaran cara menata elemen website untuk halaman arahan. Dengan pilihan template yang beragam, pengguna akan lebih mudah untuk menyesuaikannya dengan branding perusahaan atau bereksperimen untuk menghasilkan landing page berkonversi tinggi.

3. Pricing Table

Pricing table adalah tampilan perbandingan harga produk yang ditampilkan dalam website. Misalnya saja seperti gambar ini.

Fitur Pricing Table dalam Landing Page

Dengan pricing table, calon pengunjung akan lebih mudah menentukan pilihan produk karena dapat membandingkan secara langsung harga satu produk dengan produk yang lain. Dalam menentukan harga ini, Anda dapat menggunakan strategi decoy effect agar penjualan semakin efektif.

4. A/B Testing

A/B Testing adalah sebuah metode yang digunakan untuk membandingkan dua jenis campaign untuk menguji tingkat conversion rate atau keberhasilan campaign. Dengan testing ini, landing page dapat ditayangkan ke dalam versi yang berbeda secara random.

Setelah itu, Anda akan mendapatkan informasi landing page mana yang menghasilkan konversi penjualan yang lebih baik dan layak untuk lebih dioptimalkan.

5. Integrasi dengan Email Marketing

Dan yang tak kalah pentingnya, plugin landing page terbaik seharusnya terintegrasi dengan layanan email marketing, seperti MailChimp atau SendinBlue. Dengan integrasi ini, Anda akan memaksimalkan setiap kunjungan calon pembeli menjadi subscriber Anda, sehingga mereka tidak akan pergi sia- sia, meski belum membeli saat itu juga.

Anda dapat melakukan prospek ulang terhadap mereka yang sebenarnya tertarik, tapi belum siap untuk membeli. Itulah mengapa fitur ini akan menjadi dukungan menarik yang dapat dioptimalkan.

Plugin Landing Page Terbaik untuk WordPress

Dengan gambaran fitur di atas, kini saatnya untuk melihat rekomendasi plugin landing page terbaik yang layak Anda coba :

1. Beaver Builder

Beaver Builder, plugin landing page

Plugin ini sering disebut sebagai yang paling ramah pengguna dan paling mudah digunakan di pasaran. Beaver Builder mempunyai lusinan template siap pakai yang bisa digunakan sebagai titik awal untuk mendesain halaman website.

Dengan template ini, pengguna bisa menghasilkan landing page berkualitas dan eye catching.

Plugin ini dipersenjatai dengan fitur drag & drop yang sederhana dan bekerja fantastis.
Anda dapat mengarahkan dan klik elemen apa saja di halaman untuk mengedit propertinya, memindahkan ke atas dan ke bawah, atau menambahkan modul baru ke halaman.

Fitur unggulan Beaver Builder :

  • Drag & drop editing.
  • Eye catching template.
  • Real time editing (Hasil bisa langsung dilihat).
  • Terintegrasi dengan provider email marketing, seperti GetResponse, ConvertKit, Sendy, SendLane, dan sebagainya.
  • 30+ modul tersedia (Termasuk pricing table, testimonial, WooCommerce, counter number, dan masih banyak yang lainnya).

Dukungan untuk widget WordPress dan shortcode

Harga : Mulai dari $99 untuk jumlah website tak terbatas dan 1 tahun layanan dukungan.

2. Elementor 

Elementor plugin

Elementor adalah plugin landing page WordPress selanjutnya yang juga mudah digunakan. Plugin ini sangat cepat dan dipersenjatai dengan beberapa template siap pakai untuk menghasilkan berbagai skenario berbeda untuk landing page dan halaman website lainnya.

Elementor mempunyai UI berkualitas dan cepat dengan live editor. Area halaman bisa diatur menjadi beberapa bagian dan kolom. Anda juga bisa menambahkan modul ke kolom seperti tombol, gambar, pos, slider, dan masih banyak lagi.

Jika Anda ingin membuat landing page dari awal, bisa memulainya dengan halaman kosong yang bisa Anda gunakan untuk bereksperimen. Jika tidak, Anda bisa memanfaatkan 300 template yang dirancang dengan indah yang bisa menjadi titik awal dalam mendesain landing page.

Fitur Unggulan :

  • Drag & drop element.
  • 50+ widget tersedia (Termasuk WooCommerce, pricing table, SEO, testimonial, call to action, dan masih banyak lagi).
  • Integrasi dengan provider email marketing, seperti MailChimp, Drip, ActiveCampaign, dll.
  • Fitur undo/redo dalam proses editing.
  • Real time editing.
  • Template ready.

Harga : Free untuk penggunaan template & widget dasar, dan mulai $49 untuk satu website.

3. Leadpages

Leadpages, landing page plugin

Leadpages adalah plugin landing page yang cukup powerful sekaligus plugin lead generation untuk WordPress. Dengan plugin ini, Anda bisa membuat landing page berkonversi tinggi dan kampanye lead generation dengan cepat dan mudah, tanpa kerumitan menaruh kode apapun.

Leadpages mempunyai tampilan antarmuka drag & drop yang sederhana dan mudah digunakan. Plugin ini juga dilengkapi dengan 150+ desain halaman landing page yang cocok untuk berbagai jenis niche.

Dengan desain template ini, pengguna bisa membangun halaman utama, squeeze pages, popup, splash page, thank you page, dan masih banyak yang lainnya. Dengan mengoptimalkan jenis halaman ini, Anda bisa memaksimalkan setiap lead yang datang menjadi pembeli di website Anda.

Selain itu, yang menjadi kekuatan dari Leadpages adalah integrasi dengan banyak tool pihak ketiga yang membuat pengguna semakin leluasa bereksplorasi dan menghasilkan landing page yang optimal.

Fitur unggulan LeadPages :

  • Drag & Drop elemen
  • 150+ template siap pakai
  • Self-hosting plugin
  • Integrasi tanpa batas dengan aplikasi pemasaran populer, termasuk Facebook, Stripe, Drop, Zapier, dan yang lainnya.
  • Integrasi degnan provider email marketing terpopuler, seperti MailChimp,  iContact, Constant Contact, SendReach, GetResponse, Aweber, dan yang lainnya.

Harga : Mulai dari $25 per bulan untuk satu website, termasuk free hosting dan domain* (Free domain untuk langganan tahunan).

4. OptimizePress

OptimizePress, landing page plugin

OptimizePress adalah paket lengkap untuk plugin landing page dan sales page. Dalam satu paket ini, Anda bisa menciptakan sebuah halaman yang sangat optimal untuk menghasilkan konversi.

OptimizePress hadir dengan fitur bundel menarik, termasuk formulir optin, integrasi dengan email marketing, dan drag & drop yang menghasilkan landing page efektif.

OptimizePress dilengkapi dengan 100+ template siap pakai, Masing- masing dirancang sebagai halaman penjualan yang menghasilkan konversi tinggi.

Plugin ini juga mempunyai lebih dari 40 elemen khusus untuk menambahkan fungsionalitas ke halaman Anda. Elemen- elemen ini sangat fleksibel sehingga pengguna bisa sepenuhnya menyesuaikan dan membuat desain yang unik.

Fitur unggulan OptimizePress :

  • Drag & drop element.
  • Real time editing.
  • 100+ template siap pakai.
  • 40+ elemen pendukung yang fleksibel.
  • Sales funnel.
  • Gambar stok gratis.
  • Integrasi premium dengan tool pihak ketiga dan provider email marketing, seperti Zapier, MailChimp, Aweber, Drip, Constant Contact, Sendlane, dan masih banyak lagi.

Harga : mulai dari $99 per tahun.

5. The Divi Builder

The Divi Builder Plugin

Divi Builder adalah plugin landing page tangguh yang dipersembahkan oleh Elegant Themes. Meski begitu, plugin ini juga bisa digunakan dengan tema WordPress lainnya selain dari Elegant Themes.

Plugin ini mempunyai editor visual real time yang memungkinkan pengguna mengedit apapun di halaman secara langsung dan mengklik dari ujung depan tanpa harus membuka panel pengaturan.

Divi mempunyai editor sederhana yang memungkinkan pengguna untuk mengubah semuanya sesuai selera, termasuk font, warna, ukuran, spasi dan lain- lain. Divi dirancang dengan lebih dari 800+ layout premade desain dan 100+ full website packs.

Untuk menggunakan plugin ini, Anda akan sekaligus membeli bundle membership, dan akan memperoleh akses ke semua plugin dan theme dari Elegant Theme.

Fitur unggulan The Divi Builder :

  • Drag & drop element.
  • Real time editing.
  • Custom CSS.
  • 800+ pre design template yang eye catching dan 100+ full website pack.
  • A/B Testing.
  • Integrasi dengan provider email marketing, seperti MailChimp, Constant Contact, Emma, SendinBlue, aWeber, dan masih banyak lagi.
  • Integrasi dengan WooCommerce module.
  • Team management (user role untuk tim dan client).

Harga : $89 untuk unlimited website dan plugin.

6. Thrive Architect 

Thrive Architect plugin landing page

Thrive Architect dapat digunakan sebagai plugin page builder untuk halaman dan posting. Di sisi lain, plugin ini juga sempurna untuk membangun landing page yang berfokus pada konversi dan sales funnel.

Pengguna bisa menggunakan fitur drag & drop dengan kontrol yang canggih dengan tampilan yang responsif. Plugin ini juga dilengkapi dengan 325+ template siap pakai dan fitur unggulan yang disebut Smart Landing Page.

Smart Landing Page memungkinkan pengguna untuk melakukan editing template dengan sangat mudah dan menghasilkan halaman berkonversi tinggi.

Fitur unggulan Thrive Architect :

  • Drag & drop element.
  • Real time editing.
  • 325+ template ready.
  • A/B testing.
  • Fitur Smart Landing Page.
  • Integrasi dengan pihak ketiga seperti Zapier, Zoom, GoToWebinar, Webinarjam, dan SendOwl. 
  • Integrasi degnan platform email marketing populer, seperti MailChimp, Get Response, Constant Contact, Sendinblue, Sendgrid, dan masih banyak lagi.

Harga : $67 untuk lifetime plan satu website.

Kesimpulan

Tidak semua pemilik website adalah orang yang punya keahlian dalam coding. Itulah mengapa plugin akan menjadi bantuan yang sangat dibutuhkan untuk mengolah tampilan website menjadi sesuai keinginan secara instan.

Dalam hal menciptakan landing page yang efektif, terstruktur, dan optimal, plugin landing page terbaik dapat membantu Anda melakukannya dengan mudah. Anda tidak perlu menambahkan kode apapun, tapi bisa memanfaatkan drag & drop untuk membangun halaman Anda.

Bukan sekedar membuat halaman, deretan plugin di atas juga dipersenjatai dengan tool marketing yang dibutuhkan. Kampanye pemasaran menjadi lebih efektif, dan lead yang masuk ke halaman website akan sangat dioptimalkan.

Dan hasilnya? Akan sangat mengesankan!

Selamat mencoba!

5 Tips Ampuh Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

5 Tips Ampuh Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

Pernah nggak sih saat sedang berselancar kemudian Anda sampai di sebuah halaman khusus (landing page) yang kontennya berupa ulasan sebuah produk sekaligus halaman transaksi itu sendiri? Jika iya, berarti Anda sudah mampir di sebuah sales page dan mempunyai gambaran tentang fungsi halaman ini.

Dalam menciptakan sebuah sales page, seorang webmaster umumnya mempunyai komponen berikut ini :

  • Headline
  • Sub-headline
  • Deskripsi produk
  • Testimoni
  • Penawaran harga spesial (informasikan diskon & harga akhir atau bonus jika memungkinkan)
  • Call to Action


Komponen tersebut tentu saja dilengkapi dengan keyword yang ditargetkan, teroptimasi secara ON-Page maupun OFF-page dan disempurnakan dengan copywriting ciamik agar menjadi sebuah halaman dengan konversi yang tinggi.

Tertarik untuk membuat sebuah sales page berkonversi tinggi? Tentu saja! Anda boleh contek tips ini sampai habis!

Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

Sudah tahu produk apa yang ingin Anda jual? Untuk memasuki tips ini, Saya harapkan Anda sudah punya produk yang akan dijual atau minimal sudah punya sedikit gambaran mau jual apa. Jika belum, Anda bisa mencoba riset produk terlebih dulu. Entah itu di marketplace atau di media sosial.

Setelah punya gambaran tentang produk yang akan dijual, Anda dapat mengikuti tips membuat sales page yang menjual berikut ini :

1. Keyword yang Kompetitif

Kata kunci atau keyword adalah fondasi penting dalam sebuah bisnis online. Untuk sebuah sales page, menentukan keyword potensial yang tepat akan membuat banyak perbedaan dalam penjualan Anda. Pelanggan akan lebih mudah menemukan Anda, dan bisnis Anda berada di jalur yang tepat dalam kompetisi bisnis.

Pro Tips :
Jika Anda adalah pemain baru dalam SEO, cobalah menghindari kata kunci dengan tingkat kompetisi yang padat atau tingkat persaingan berat. Alih- alih menggunakan keyword utama yang kompetisinya mengerikan, cobalah untuk menggunakan long-tail keyword atau kata kunci turunan.

Contohnya adalah keyword obat asam urat. Setelah Anda riset, ternyata keyword dengan dua frasa ini mempunyai tingkat persaingan yang cukup berat.

Sebagai alternatif, cobalah untuk menggunakan keyword turunan dengan tingkat persaingan dibawahnya. Misalnya saja obat asam urat tradisional, obat asam urat herbal, jual obat asam urat, toko obat asam urat atau long-tail keyword lainnya.

Dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu ketat, Anda bisa menghindari persaingan dengan situs- situs besar yang sudah profesional dan mempunyai budget besar untuk kebutuhan marketing mereka.

Untuk mulai melakukan riset keyword, Anda dapat juga dapat membaca artikel ini terlebih dulu : Cara Melakukan Riset Keyword dengan 5 Tool Berbeda.

2. Optimasi SEO On-Page

Tidak perlu repot memikirkan berburu backlink atau promosi besar lainnya jika kita masih mengabaikan SEO On-Page. Setelah kita mempunyai list keyword yang dibidik, pastikan keyword ini menjadi bagian penting dalam sales page kita. Optimalkan penggunaan keyword dalam pemilihan title, deskripsi website, dan juga konten.

Jika Anda membuat website dengan CMS WordPress, Anda bisa menggunakan plugin All in One SEO Pack atau Yoast SEO untuk mengoptimalkan SEO On-Page Anda.

Untuk membaca lebih banyak tentang SEO On-Page, Anda juga bisa membaca salah satu artikel kami :

3. Konten yang Menjual

Ciptakan konten yang menarik. Buat konten Anda informatif dan diulas dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan disempurnakan dengan copywriting yang ciamik. Anda bisa memulainya dengan apa saja manfaatnya, mengapa orang harus menggunakan produk tersebut, siapa saja yang membutuhkan, testimoni pelanggan, menciptakan penawaran yang menggigit, dan mengarahkan mereka ke Call to Action.

Contoh call to action yang menarik
Dalam dunia digital, penawaran yang menggigit ini biasanya dikemas dalam bentuk harga spesial dan informasi bonus. Misalnya dengan menginformasikan ke calon pelanggan harga awal produk, dan harga spesial dalam periode tertentu (masa pre-launching contohnya). Selanjutnya, penawaran harga ini kerap dilengkapi dengan bonus produk dan support yang bisa diperoleh pelanggan saat membeli produk tersebut.

Yang perlu dicatat juga, konten sales page sebaiknya dikemas senatural mungkin dengan visualisasi yang menarik. Jangan terlalu berlebihan karena orang justru bisa menyangsikan kualitas produk dan manfaatnya. Hindari konten yang over-claim seperti testimoni berlebihan dan dibuat- buat. Lho memang ada testimoni yang dibuat- buat? Banyaaaakkkkk 🙂

4. Optimalkan SEO Off Page

Setelah selesai dengan konten dan SEO On-Page, Anda mulai melangkah dengan SEO Off-Page. Disinilah Anda bisa memaksimalkan social media untuk mendapatkan social profile link, berburu backlink berkualitas atau review.

Hal yang harus diperhatikan dalam proses SEO Off-Page, terutama soal berburu backlink, harus dilakukan senatural mungkin. Jangan terlalu agresif karena bisa membahayakan situs web kita, dan usahakan untuk selalu se-niche atau di website dengan pembahasan serupa. Selanjutnya, jaga konsistensinya.

Dengan optimasi terbaik, halaman sales page Anda pun akan merangkak naik di hasil pencarian. 

5. Maksimalkan Sales Funneling

Sales funneling adalah proses yang dilakukan untuk menggiring calon konsumen agar lebih aware saat melihat iklan atau promo kita, hingga akhirnya terjadi konversi atau pembelian. Memaksimalkan sales funneling berarti marketer menyusun strategi yang tepat, mulai dari awareness, konversi, dan remarketing.

Dalam konsep yang lebih sederhana, sales funneling juga bisa diartikan sebagai rangkaian proses untuk membuat setiap lead yang masuk untuk berpotensi besar menjadi konversi. Melalui proses ini, marketer akan membuat sales page menjadi sebuah wadah utama. Buat call to action semenarik mungkin untuk menggiring pengguna agar mau menuju meng-klik email subscriber, add to cart, atau direct WA.

Jika mereka baru masuk ke list email, maka siapkan email series yang akan membuat mereka semakin dekat untuk membeli. Jika mereka add to cart atau direct WA, maka potensi konversi sudah lebih besar. Pastikan mereka mendapatkan kemudahan untuk bertransaksi atau tidak punya alasan untuk tidak melanjutkan ke pembelian.

Secara ringkas, berikut ini adalah beberapa strategi sales funneling yang dapat digunakan :

  • Email Marketing (dalam format email series)
  • Social Media Campaign
  • Remarketing Ads/ Retargeting Ads
  • WhatsApp Marketing


Saat masing- masing tips dilakukan secara optimal, percayalah hasil yang maksimal akan Anda peroleh. Dengan website yang optimal, konten yang menjual dan sales funneling yang mantap, sulit rasanya untuk tidak menghasilkan penjualan yang super nendang.

Siap mencoba?