Sebagai salah satu motivator populer di Indonesia, Bong Chandra adalah inspirasi untuk banyak orang. Bong Chandra tidak meraih kesuksesannya secara instan, melainkan dengan banyak perjuangan dan berkali- kali bangkit dari keterpurukan.
Di usianya yang relatif masih sangat muda, ia adalah sosok motivator, sekaligus pengusaha sukses yang berhasil menata karirnya dari level bawah. Pria yang mempunyai slogan hidup “live begin at 20” ini mempunyai mimpi untuk melihat pemuda Indonesia untuk mampu mengubah mindset bahwa kesuksesan besar tidak perlu menunggu waktu untuk diraih.
Dengan perjalanan hidupnya yang luar biasa ini, Panda akan mengupasnya dalam sebuah konten Biografi Bong Chandra. Kita akan belajar banyak dari perjalanan hidupnya, dan menginspirasi untuk bangkit dari keterpurukan.
Biografi Singkat Bong Chandra
Biodata Bong Chandra
Berikut ini adalah biodata
singkat Bong Chandra :
Nama Lengkap: Bong Chandra Nama Panggilan: Bong Profesi: Motivator , Pengusaha, Penulis Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, Minggu, 25 Oktober 1987
Pendidikan : SMA Kalam Kudus Jakarta Universitas Bina Nusantara (Tidak Tamat)
Penghargaan : “Forty under Forty” , 40 tokoh sukses dibawah usia 40 tahun, Majalah Fortune Indonesia tahun 2010 Motivator Termuda di Asia, tahun 2010 (usia 23 tahun)
Social Media : www.facebook.com/bongchandra www.twitter.com/BongChandra
Masa Kecil Bong Chandra
Bong Chandra terlahir di Jakarta 25 Oktober 1987 dari pasangan Aditya dan Bong Su Ngo. Bong mempunyai dua saudara, yaitu Bong Megaria dan Bong Bertha. Sejak kecil, Bong sudha menderita penyakit paru- paru. Ia juga kerap mengalami kejang- kejang dan menderita penyakit asma.
Karena kondisi kesehatannnya yang kurang baik ini, Bong tumbuh menjadi anak yang minder dan kesulitan untuk mempunyai teman. Bong kecil juga dikenal sebagai anak yang biasa- biasa saja. Ia tidak pernah memenangkan lomba atau kompetisi apapun.
Kondisi keluarga Bong cukup baik hingga akhirnya krisis ekonomi tahun 1998 ikut menghantam usaha kue ayahnya hingga terancam gulung tikar dan bangkrut. Sejak saat itu, hidup keluarga Bong menjadi berat karena roda ekonomi mereka nyaris lumpuh.
Kondisi terpuruk ini yang ternyata mendorong Bong kecil untuk bergerak melakukan sesuatu. Kemandirian dan kepeduliannya memang sudah tertanam sejak kecil. Di bangku sekolah dasar, Bong memilih untuk membantu perekonomian keluarga dengan menjual kue- kue sisa produksi rumahnya di sekolah. Sambil berjualan, ia juga belajar untuk sabar dan menerima keadaan.
Belajar Berdagang
Keprihatinan terhadap kondisi keluarga ternyata membawa perubahan besar dalam hidup Bong. Masuk ke masa SMA adalah babak baru dalam cerita perjuangannya. Disana ia mulai memutar otak mencari peluang usaha yang bisa ia lakukan sambil sekolah. Beberapa barang pun pernah ia jajakan secara bergantian. Mulai dari baju, seragam, hingga parfum.
Untuk berjualan baju, Bong mendapatkan modalnya dari kota Bandung. Di sela- sela kesibukannya, ia berangkat dari Jakarta menuju Bandung sendirian. Ia mencari penjual baju yang mau mempercayakan baju nya untuk dijual ke Jakarta.
Ya, saat itu ia memang harus merayu pedagang agar mau mempercayakan bajunya untuk dijualkan di Jakarta. Kepercayaan dari penjual itu lah yang menjadi modal utamanya. Di Jakarta, ia kemudia menggelar lapak kecil di daerah Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan.
Selama belajar berdagang, Bong kerap mendapat cemooh dan sindiran dari teman- temannya. Tapi ia tidak peduli. Saat teman- temannya menikmati hidup, ia harus memutar otak untuk menyelesaikan masalah ekonomi keluarganya.
Meski di sisi lain keluarga dan orangtuanya tidak pernah menyuruh Bong untuk mencari uang tambahan.
Bong Chandra, Motivator Termuda No. se-Asia
Ditempa dengan kesulitan ekonomi membuat Bong Chandra tumbuh menjadi seorang pebisnis ulung. Didukung juga dengan support yang tak ada habisnya dari keluarga telah membuat Bong menjadi pribadi dengan karakter mental positif dan mempunyai pemahaman nilai kehidupan yang baik.
Bong juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan ramah dalam memberi pendapat. Di orang- orang di sekitarnya, Bong dikenal sebagia pribadi yang menenangkan dan mampu memberi semangat kepada siapapun yang mendengarkannya.
Menyadari hal itu, Bong melihat sebuah peluang baru. Bersama dengan teman- temannya, Bong kemudian membentuk event organizer kecil yang berfokus pada pelatihan motivasi.
Di awal merintis, ia dan rekan- rekan masih belum bisa tahu akan membawa kemana bisnis baru ini. Sampai akhirnya mereka mendapatkan sebuah kesempatan untuk mulai menjalankan event pertamanya di sebuah perusahaan di Jakarta. Dalam event tersebut, Bong berdiri di depan mic dengan sangat baik menyampaikan wejangan dan motivasi kepada staff pemasaran.
Bisnis Bong Chandra Semakin Menggeliat
Perlahan tapi pasti, bisnis Bong dan rekan- rekannya mulai menggeliat. Berawal dari event organizer dengan biaya operasional kecil kini menjadi salah satu event organizer motivasi terbesar yang ada di Indonesia. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak orang yang mendapatkan kesempatan emas untuk memperoleh bimbingan motivasi dari Bong.
Puncaknya adalah saat ia dinobatkan sebagai motivator termuda di Asia di usia 23 tahun pada 2010 silam.
Dalam bisnis, Bong telah memimpin 3 perusahaan besar dan membawahi 150 staff karyawan. 3 Perusahaan tersebut adalah PT Perintis Triniti Property, PT Bong Chandra Success System, dan PT Free Car Wash Indonesia.
Bong juga dikenal sebagai seorang Developer yang sedang membangun perumahan bernama Ubud Village di selatan Jakarta, dengan nilai investasi berkisar RP 180 milyar. Ia juga berencana untuk membangun Super Blok terbesar di Serpong dan sebuah kota mandiri seluas 80 hektar di Menado.
Sebagai penyempurna karirnya, Bong menelurkan sebuah buku best seller bertajuk Unlimited Wealth yang telah terjual lebih dari seratus ribu copy di seluruh Indonesia. Yang membanggakan, seluruh keuntungan royalty dari buku tersebut disumbangkan Bong untuk sebuah Yayasan sosial yang berada di kota Jakarta.
Kesimpulan
Sukses tidak mengenal waktu dan usia. Yang terpenting adalah Anda harus berani untuk memulainya. Bong berhasil melakukan semua pencapaian karirnya ini bukan melalui jalur instan. Ia mamulainya dari NOL, atau bahkan bisa dibilang minus.
Hal ini adalah bukti bahwa siapa saja punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan menjadi besar asalkan punya tekad dan berani bekerja keras.
Meski sudah sukses, Bong mengaku bahwa dirinya adalah pribadi yagn tertutup dan lambat dalam bertindak.
“Saya tidak mudah akrab,” Saya menuntut sempurna jadi kerap lama berpikir.”
Begitu tuturnya suatu ketika.
Semoga biografi Bong Chandra ini cukup menginspirasi Anda.
Siapa sih yang tidak mau punya usaha sendiri? Setiap orang pasti mau dong? Kata logika sih begitu.
Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang sudah terlalu nyaman untuk menerima gaji bulananenggan memulai usahanya sendiri. Tak peduli jika waktu lembur sudah luar biasa menyita waktu, terbebani dengan target tidak masuk akal, jabatan yang itu- itu saja, atau gaji yang tidak berubah- ubah.
Apapun itu, menjadi karyawan dirasa lebih aman dan nyaman. Karena flow nya sudah jelas dan mereka tidak harus repot memikirkan strategi manajemen, apalagi potensi kerugian.
Yes, bisnis memang identik dengan untung rugi. Dimana- mana, jalan meraih sukses itu memang tidak gampang. Harus ada yang dikorbankan dalam meraih sukses.
Tapi kalau sudah bertemu jalannya dan menikmati, dijamin, sukses akan terasa lebih mudah untuk diraih. Masalahnya, beranikah kita memulai? Beranikah ambil resiko?
Ternyata Ini Alasan Orang- orang Masih Enggan Memulai Usaha nya Sendiri
Sukses itu nikmat lho. Tapi kok ya tidak sedikit orang yang takut untuk mendekati sukses.
Takut apa? Takut mimpinya ketinggian dan tidak sampai. Padahal memang belum melakukan apa- apa. Nah, kalau dari awal memang mentalnya seperti itu, mau sukses tapi tidak mau berjuang ya sudah, jadilah karyawan seumur hidup.
Dikutip dari The #Entrepreneur, kami merangkum setidaknya ada 10 alasan dibalik banyaknya orang yang masih enggan untuk memulai bisnisnya sendiri. Dari 10 poin ini akan ada banyak hal yang dapat kita pelajari. Yuk kita baca satu per satu ^_^
1. Tetap Ingin Berada di Zona Nyaman
Tidak bisa dipungkiri, menjadi pengusaha berarti harus mau keluar dari zona nyaman kita. Kita dituntut untuk mencoba hal baru dan berjuang dengan serius. Khususnya jika kita memang bukan berasal dari kalangan berada, yang artinya benar- benar memulai dari bawah.
Seorang pengusaha sangat familiar dengan kata- kata jatuh, bangkrut, kerja keras, jatuh bangun, gagal dan kata- kata sejenisnya. Bagi beberapa orang, kata- kata ini horor.
Mereka lebih nyaman dengan kata- kata gajian, bonus sudah cair atau besok libur. Hmmmm… bagaimana menurut Anda?
2. Takut Dengan Ketidakpastian
Berbeda dengan mereka yang bermental pengusaha, tidak sedikit orang yang takut pada ketidakpastian dan jatuh miskin. Dunai bisnis memang dikenal dengan banyak hal yang tidak pasti, tapi disinilah nikmat dan tantangannya.
Bagi mereka yang enggan memulai usaha, sebelum membayangkan indahnya sukses, mereka sudah banyak membayangkan tentang bangkrut, minim profit. Tentu itu sangat bisa terjadi, tapi bagaimana jika mempersiapkan itu dengan pikiran yang lebih positif?
3. Tidak Ada Modal
Ini sih alasan klasik. Banyak para karyawan yang tidak berani mencoba berbisnis dengan alasan tidak ada modal atau modal kurang. Hitung- hitungan memang penting dalam memulai bisnis, tapi terlalu banyak berhitung justru dapat menciutkan nyali.
Faktanya, modalnya sebenarnya hanyalah salah satu faktor kecil yang membuat para pengusaha sukses besar dengan bisnisnya. Sebagian pengusaha terkadang hanya mengandalkan passion saja saat memulai usaha mereka.
Anda bahkan bisa memulai bisnis tanpa modal atau modal minim. Yang penting mau bergerak dan mencoba dulu. Misalnya saja dengan mencoba bisnis reseller dan dropshipper.
4. Tidak Ada Dukungan dari Keluarga atau Pasangan
Ketika sudah berkeluarga, tanggung jawab seseorang menjadi semakin besar. Tidak jarang, ini menjadi sebuah alasan untuk enggan memulai usaha. Mereka takut kalau usahanya tidak jalan atau hasilnya yang diperoleh tidak sebesar ketika menjadi karyawan.
Belum lagi kalau keluarga atau pasangan setengah hati karena tidak yakin dengan prospek bisnis yang akan digeluti. Saat bekerja di perusahaan multinasional, keluarga biasanya yang paling menentang untuk pindah haluan menjadi pengusaha.
5. Bingung Cara Mulainya
Tidak jarang kita mendengar banyak orang yang bertanya bagaimana cara memulai sebuah usaha atau bisnis.
“Mulainya darimana sih? Caranya gimana sih?”
Persis seperti salah satu quote terkenal dari Bob Sadino, bisnis terbaik itu bukan bisnis yang terus ditanyakan, tapi langsung dijalankan. Ilmunya memang tetap dibutuhkan, tapi tidak dengan tanya kesana kesini tanpa keberanian untuk memulai.
Jika memang Anda ingin memulai usaha, coba lah memulai dengan membaca- baca artikel bisnis, atau bisa juga dengan mengikuti seminar atau workshop.
6. Ragu dengan Kemampuan Diri Sendiri
Percaya lah, setiap orang pasti pernah meragukan dirinya sendiri. Yang menjadi pertanyaan, kalau kemampuan diri hanya disimpan dan tidak diasah, mana bisa jadi lebih baik?
Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru dan melatih diri kita menjadi lebih kreatif dan inovatif. Cobalah dengan mulai menjual beberapa produk kepada teman dekat dan keluarga. Tidak masalah jika mereka tidak membeli atau hanya membeli sedikit, it’s nice to try.
Atau cobalah iseng- iseng melakukan riset produk untuk dijual. Ini mungkin kegiatan sederhana, tapi bisa membangkitkan rasa ingin tahu untuk melangkah lebih jauh lagi. Awali dengan memancing diri untuk bergerak dan mengembangkan diri.
7. Mendengar Sahabat atau Kerabat Gagal dalam Bisnis
Pengalaman dari orang- orang yang ada di sekitar kita memang bisa mempengaruhi mindset dan action kita. Misalnya kita sering mendengar sahabat jatuh dari bisnis, ini bisa saja membuat nyali kita menjadi ciut, sehingga kita lebih pilih jalur aman menjadi karyawan.
Pikiran negatif seperti ini memang sangat bisa membekas di benak kita. Daripada terus berpikir negatif ini, ambillah kesempatan Anda. Tanpa mencobanya, Anda tidak akan pernah belajar dan melangkah maju.
8. Belum Menemukan Pola Bisnis yang Cocok
Jika ini yang menjadi alasan Anda, bisa jadi Anda sebetulnya sudah mulai memikirkan beberapa cara untuk memulai bisnis. Namun, karena merasa tidak cocok ini dan itu, maka ada rasa takut untuk memulai.
Memang baik sebenarnya memulai bisnis dengan cara yang sehati dengan kita. Jika memang keinginan sudah ada, bekali diri dengan mengenal berbagai pola bisnis lebih dulu. Proses ini akan membangkitkan ketertarikan Anda dan rasa ingin mencoba kembali.
9. Menimbang- nimbang Bisnis Apa yang Akan Dijalankan
Jenis binis memang banyak di dunia ini. Ada yang mencicipi bisnis kuliner, ada yang berbisnis ritel, dan ada juga yang fashion. Cara termudah untuk memulai adalah yang paling sesuai dengan passion kita.
Semakin sesuai ide bisnis dengan passion, maka akan semakin mudah untuk ketemu jalannya. Kenapa? Karena kita selalu memiliki tenaga dan semangat ekstra dalam menjalaninya.
10. Merasa Ingin Membangun Channel/ Jaringan Bisnis Dulu
Ya betul, membangun jaringan bisnis memang sangat penting dalam bisnis. Tapi, jangan sampai hal ini menjadi kendalamu dalam memulai bisnis. Membangun jaringan bisnis dapat dilakukan sambil berjalannya bisnis.
Dengan memulai bisnis Anda segera, Anda akan semakin mengenal potensi pasar. Selanjutnya, Anda akan berkenalan dengan orang- orang yang terkait dengan model bisnis Anda. Dengan sendirinya, jaringan bisnis akan terbentuk.
11. Pernah Mau Mencoba, Tapi Sudah Gagal Duluan
Apakah ada orang yang baru mau icip- icip memulai bisnis, tapi gagal duluan? Memang ada.
Khusus ini, artinya Anda sebenarnya sudah mencoba memulai usaha. Namun percobaan pertama meninggalkan kenangan buruk dan rasa ciut untuk melanjutkan.
Yang perlu Anda ketahui, it’s okay. Gagal itu memang menyakitkan, tapi ini adalah salah satu cara untuk melatih mental dan strategi Anda. Gagal dalam percobaan pertama tidak akan menghentikan Anda menjadi orang besar. Karena kenyataannya, orang besar pasti pernah gagal berkali- kali dalam jatuh bangun bisnis mereka.
Tidak ada kekhawatiran yang benar- benar harus Anda rasakan. Bangkitlah, persiapkan diri lagi dengan mental dan strategi yang lebih baik lagi.
Kesimpulan
Ada banyak alasan mengapa orang- orang tidak segera memulai usahanya sendiri. Namun, ada juga alasan mengapa Anda harus memulai usaha Anda segera.
Masing- masing dari kita mungkin pernah mengalami hal positif dan negatif yang membuat kita penuh pertimbangan untuk mencoba berwirausaha. Cobalah memulai kebiasaan baik lebih dulu untuk mengeliminir perasaan negatif kita dan membangun mindset positif.
Dengan begitu, keberanian untuk memulai usaha akan muncul kembali, dan Anda siap untuk ‘bertarung’ lagi.
Untuk dunia fashion, nama merek Tory Burch bukan hal yang asing lagi. Merek ini berhasil menghasilkan US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun untuk produk- produk mereka yang terdiri dari pakaian, aksesoris, jam tangan, alas kaki, hingga parfum. Merek Tory Burch ini sendiri diangkat dari nama sang pemilik, yaitu Tory Robinson. Wanita kelahiran 17 Juni 1966 ini dibesarkan di Valley Forge, Pennsylvania, oleh pasangan Buddy dan Reva Robinson. Keluarga Robinson sejak awal memang bergelimang harta dan berada dalam lingkaran elit. Orangtua Tory adalah sosialita yang kerap berkeliling dunia. Kegemaran sang ibu dalam berbelanja ke luar negeri ini lah yang akhirnya menjadi inspirasi tersendiri. Di matanya, selera fashion sang ibu dalam berbusana selalu terlihat menawan. Ini lah awal ketertarikan Tory terhadap dunia fashion. Tory kemudian memilih mengambil jurusan sejarah seni di University of Pennsylvania. Setelah lulus pada 1988, ia pindah ke New York untuk bekerja di bidang humas dan pemasaran untuk merek- merek populer seperti Ralph Lauran, Zoran, Vera Wang, dan Narciso Rodriguez. Ppada 1996, Tory menikah dengan J. Christopher Burch yang merupakan investor di Internet Capital Group. Dalam pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga anak laki- laki. Saat Tory memutuskan untuk terjun lebih dalam ke dunia fashion, ia membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan untuk bekerja kerja menghasilkan koleksi pertamanya yang dianggap layak. Koleksi ini kemudian diluncurkan di apartemennya di Manhattan 2004 silam, dilanjutkan dengan mendirikan sebuah butik di pusat kota.
Salah satu store Tory Burch di Indonesia
Idenya untuk membuka butik ritel bernama ‘TRB by Tory Burch’ ini awalnya diragukan banyak orang. Siapa sangka, satu per satu karyanya terjual di hari pembukaan. Meski sudah menikmati kesuksesan di awal perjalanannya, nama Tory Burch justru digaungkan oleh Oprah Winfrey. Pada awal 2005, Tory membuat keputusan cerdas dengan memberi wanita terpengaruh tersebut tunik dari koleksinya. Pada Maret 2005, Tory diundang untuk tampil di The Oprah Winfrey Show dimana ia disebut sebagai ‘the next big thing in fashion’. Dalam semalam, penjualan koleksi Tory Burch meroket tajam dan situs resminya mencatat adanya delapan juta kunjungan! Di tahun berikutnya, Tory mengganti label fashionnya menjadi lebih sederhana dengan namanya sendiri yaitu Tory Burch. Line bisnis fashion Tory pun semakin sukses dan populer. Kekayaan bersihnya kini mencapai US$ 850 juta atau setara Rp 12 triliun. Selain berkecimpung di fashion, Tory juga mempunyai program permodalan bertajuk Tory Burch Foundation, yaitu sebuah joint venture dengan Bank of America. Sejak 2014, program ini telah meminjamkan lebih dari US$ 100 juta untuk startup wirausaha wanita.
Saat Anda menjadi pengusaha, Anda bukan hanya melulu berhadapan dengan strategi bisnis, dan keuangan perusahaan. Satu hal lain yang pasti akan Anda hadapi adalah menyangkut SDM (Sumber Daya Manusia) atau karyawan.
Karyawan mengundurkan diri dari perusahaan merupakan sebuah hal yang lumrah. Bahkan karyawan terbaik yang paling bisa kita andalkan. Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan perusahaan paling difavoritkan banyak orang sekalipun.
Alasan Karyawan Terbaik Resign
Yang namanya karyawan terbaik,
tentu Anda berharap agar karyawan tersebut menikmati karir di perusahaan Anda
dalam jangka waktu yang lama. Meski begitu, ini adalah hal yang tak bisa
dihindari.
Yang menjadi pertanyaan, apa saja yang membuat karyawan terbaik resign alias
mengundurkan diri dari perusahaan? Berikut ini adalah beberapa alasan yang
sering membuat karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan :
1.
Rutinitas Kerja Membosankan
Tak ada lagi tantangan dalam
pekerjaan yang digelutinya adalah salah satu alasan utama mengapa seorang
karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan. Pada titik ini karyawan
merasa sudah jenuh dengan rutinitas kerja yang dilakukannya. Secara perlahan,
semangat kerja karyawan pun menjadi menurun.
Tips
: Sebagai pemilik bisnis, Anda harus jeli melihat situasi ini. Jika
tanda- tandanya sudah terlihat, cobalah melakukan inovasi untuk menciptakan
suasana baru untuk karyawan. Misalnya saja dengan melakukan perubahan posisi
karyawan, memberikan reward tertentu, mengajak karyawan piknik, dan hal lainnya.
2. Tidak Mendapatkan Kesempatan untuk
Berkembang
Karyawan terbaik juga bisa
mengundurkan diri saat ia sadar tak ada ruang untuknya berkembang di
perusahaan. Di satu sisi perusahaan menuntut agar target- target perusahaan
tercapai dengan berbagai cara. Namun di sisi lain, tekanan yang diberikan tidak
sebanding dengan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak ilmu dan pengalaman
baru.
Tips
: Karyawan perlu diberi pembekalan yang cukup agar bisa melakukan
pekerjaannya dengan baik. Perusahaan mungkin bisa melakukan training keahlian
secara berkala, diskusi untuk mendengarkan keinginan karyawan, mengirim
karyawan untuk seminar atau pelatihan.
Bukan hanya sebagai metode pengembangan diri, namun karyawan juga mendapatkan
ilmu yang bisa ia terapkan di pekerjaannya.
3.
Jenjang Karir Tidak Jelas
Hak karyawan bukan hanya
mendapatkan gaji dan tunjangan karyawan saja. Karyawan juga berhak menikmati
jenjang karir jika kinerjanya dirasa cukup membantu perusahaan untuk berkembang.
Tidak adanya jenjang karir di perusahaan bukan saja menghambat karyawan terbaik
untuk maju, namun juga membuat mereka mudah terjebak rasa jenuh karena tidak
yakin karirnya akan mengalami peningkatan saat bekerja di perusahaan Anda.
Tips :
Kenaikan jabatan tidak harus
sesuatu yang terdengar wah. Coba perhatikan kembali struktur organisasi di
perusahaan Anda. Cobalah untuk menyusun struktur organisasi yang memungkinkan
setiap karyawan terbaik untuk naik posisi dan mengembangkan dirinya menjadi
lebih baik lagi.
Tentu saja Anda perlu membuat syarat dan ketentuan terhadap kenaikan jabatan
setiap karyawan di perusahaan Anda.
4.
Konflik di Tempat Kerja
Konflik sebenarnya hal yang
lumrah terjadi di perusahaan. Meski begitu, bukan lantas Anda hanya
mendiamkannya dan tidak melakukan tindakan apapun. Konflik kecil yang diabaikan
seringkali menjadi besar dan membuat atmosfer bekerja di perusahaan menjadi tidak
nyaman. Alhasil, banyak karyawan yang keluar masuk dan membuat performa
perusahaan menjadi tidak stabil.
Tips :
Melalui setiap kepala divisi,
pimpinan harus mengetahui konflik apa saja yang terjadi di perusahaannya. Masih
dalam taraf normal kah atau akan memberi dampak untuk kenyamanan karyawan dan
performa perusahaan dalam jangka panjang.
Setiap konflik harus terselesaikan melalui mediasi antar karyawan atau dengan
turut campur kepala divisi. Jika konflik terjadi karena urusan pekerjaan, akan
lebih baik dikonfirmasi agar hal serupa tidak terjadi lagi.
Namun jika konflik dilatarbelakangi urusan pribadi, maka harus diselesaikan di
luar kantor. Usahakan agar konflik tidak menyebar di kantor dan membuat
karyawan lain ikut campur dalam konflik yang terjadi.
5.
Lingkungan Kantor Kurang Kondusif
Kondusif dalam perusahaan bisa
mempunyai definisi yang sangat luas. Hal ini bisa terkait dengan kebiasaan,
keyakinan, tempat, keamanan lingkungan, akses, dan lain sebagainya.
Misalnya saja jika di perusahaan ada larangan untuk menggunakan hijab,
sementara sebagian besar dari karyawan beragama Muslim. Tentu hal ini bisa
menjadi issue sensitif yang mendorong karyawan untuk mengundurkan diri.
Contoh lain adalah lokasi perusahaan yang berada di tengah- tengah kebisingan
sehingga membuat karyawan sulit untuk berkosentrasi dalam pekerjaan.
Tips :
Cobalah siasati hal- hal yang
menyebabkan lingkungan bekerja kurang kondusif. Misalnya saja terkait
penggunaan hijab, mungkin perusahaan bisa lebih toleran mengingat mayoritas
agama di Negara kita adalah Muslim.
Atau jika ada posisi tertentu yang memang diharuskan tidak boleh memakai
jilbab, frontliner misalnya, mungkin perusahaan bisa merekrut karyawan yang
non-Muslim untuk mengisi pos tersebut.
6.
Kurang Mendapatkan Apresiasi
Seorang pemimpin harus tahu
kapan karyawannya layak untuk diperhatikan dan mendapatkan apresiasi. Apresiasi
bisa diberikan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kinerja karyawan.
Tips
: Jangan sungkan untuk memberikan apresiasi pada karyawan. Tidak harus
sesuatu yang wah dan bernilai mahal. Misalnya saja berikan pujian atas
kinerjanya yang selalu tepat waktu dan rapi.
Selain apreasiasi, berikan juga karyawan kritik yang membangun. Dengan begitu
mereka akan mengerti mana yang harus dipertahankan dan mana yang perlu
diperbaiki.
7.
Kebijakan Perusahaan Tidak Konsisten
Konsistensi kebijakan
perusahaan akan mempengaruhi kenyamanan bekerja para karyawannya. Jika
kebijakan perusahaan Anda sering berubah- ubah, bersiap- siaplah dengan
karyawan yang terus keluar masuk di perusahaan.
Alasannya, karyawan merasa dikhianati dengan janji dan peraturan perusahaan.
Saat kebijakan berubah, secara otomatis kebijakan terdahulu dari perusahaan
sudah tidak berlaku lagi.
Tips
: Di saat tertentu, misalnya saat berganti pimpinan, perusahaan memang
perlu untuk meng-update kebijakannya agar relevan dengan situasi perusahaan
terkini. Kebijakan baru ini harus dibuat berdasarkan kesejahteraan karyawannya.
Saat meng-update kebijakan perusahaan, cobalah untuk musyawarah dengan kepala
divisi atau perwakilan karyawan. Pastikan ini tidak asal dilakukan.
8.
Kesempatan Berkarir di Tempat Lain yang Lebih Baik
Alasan selanjutnya mengapa
karyawan terbaik mengundurkan diri adalah karena adanya kesempatan yang lebih
baik di tempat lain. Bisa jadi, ini adalah kesempatan yang memang sudah sangat
diidam- idamkan.
Tips
:
Suka tidak suka, ini adalah
alasan resign yang paling tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Jika memang
karyawan merasa ia ingin menjajaki kesempatan yang lebih baik di perusahaan
lain, sebaiknya pimpinan tidak perlu terlalu mempermasalahkannya.
9. Faktor Keluarga
Keluarga adalah prioritas utama
dari kebanyakan orang. Karena bahkan karyawan terbaik adalah manusia biasa,
tentu mempriotaskan keluarga adalah hal yang lumrah.
Tips
: Faktanya, pimpinan perusahaan tidak bisa mencampuri urusan keluarga
karyawannya. Jadi saat karyawan terbaik Anda resign karena faktor keluarga, mau
tidak mau Anda harus merelakannya. Mungkin ini saat yang tepat untuk tongkat
estafet karyawan terbaik berpindah ke karyawan lainnya.
10.
Memulai Usaha Sendiri
Sangat logis jika setiap
karyawan tidak ingin selamanya bekerja di perusahaan Anda. Bisa jadi, mereka
mempunyai mimpi untuk membuka bisnis mereka sendiri. Dengan memulai bisnis
sendiri, mereka mempunyai harapan untuk mendapatkan tantangan dan penghasilan
yang lebih besar dari yang mereka dapatkan di perusahaan Anda saat ini.
Tips
: Lagi- lagi, ini adalah alasan yang tidak bisa dikendalikan oleh
perusahaan. Tidak perlu berkecil hati, yang perlu Anda lakukan adalah
memberikan ucapan selamat kepada karyawan terbaik Anda. Anda mungkin telah
menjadi salah satu orang yang membantunya untuk berkembang dan menjadikannya
manusia yang lebih hebat hingga akhirnya ia punya keberanian untuk resign demi
berwirausaha sendiri.
Belajar bisnis di usia muda?? Kenapa tidak? Faktanya, tidak sedikit pengusaha yang memulai bisnis mereka di awal usia 20 an. Meski minim pengalaman dan budget relatif pas- pasan di usia ini, namun justru semangat untuk belajar dan mencoba hal baru sedang sangat membara.
Di Indonesia sendiri, cukup banyak pengusaha muda yang sukses dengan bisnisnya. Tentu saja bukan mencoba satu hal langsung tiba- tiba sukses. Selalu ada kisah kerja keras dan jatuh bangun di baliknya. Dengan tekad yang kuat, akhirnya mereka berhasil menikmati jerih payah mereka.
Bisnis yang Popular di Kalangan Pengusaha Usia 20 an
Tertarik untuk mencoba jenis bisnis hits yang mereka geluti? Anda bisa merintisnya sesegera mungkin. Sebagai referensi, berikut ini adalah beberapa jenis bisnis yang populer di kalangan usia 20 an : 1. Bisnis Kuliner
Di balik hype nya bisnis kuliner unik seperti kue- kue an, es krim dengan nama nyentrik, kripik pedas, kreasi jamur dan masih banyak lagi, ada sekelompok anak muda kreatif inovatif di belakangnya. Anak- anak muda ini menyadari bahwa bisnis kuliner tidak pernah ada matinya. Maka dari itu, kreatifitas mereka terdorong untuk mengeksplor potensi kuliner lebih jauh dengan menciptakan produk- produk unik yang membuat orang penasaran.
Membuka Toko Online
Toko online adalah jenis bisnis kekinian yang relatif mudah untuk dimulai. Tidak diperlukan skill khusus, dan seringkali hanya membutuhkan sedikit atau bahkan nyaris tanpa modal. Dengan sistem reseller-dropship-agent, siapa pun bisa membuka toko online sendiri. Tidak berhenti sampai disini, ada juga yang memberanikan diri untuk melakukan impor kecil- kecilan untuk membuat brand toko online mereka sendiri.
Bagaimana dengan cara pemasarannya? Anak- anak muda biasanya lebih suka untuk memulai toko online mereka di Facebook atau Instagram, kemudian berlanjut ke marketplace. Yang penting laku duluan dan berjalan secara konsisten. Saat sudah menemukan ritmenya, akan mudah bagi mereka untuk melakukan gebrakan yang lebih hebat lagi.
Membuka Kafe
Terinspirasi dari hobi nongkrong di kafe, anak- anak muda pun sering terinspirasi untuk membuat kafe keren versi mereka. Untuk usaha kafe, biasanya anak muda mengawalinya dengan partnersip bersama beberapa teman mengingat biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidak murah.
Definisi kafe ala anak- anak muda ini juga tidak selalu identik dengan kafe yang langsung besar ya. Seringkali mereka memulainya dengan angkringan atau tempat ngopi sederhana.
Kedai Minuman di depan Outlet Minimarket/ Area Kampus
Familiar dengan kedai teh, jus buah, atau minuman lainnya yang sering ada di area kampus atau keramaian? Jenis bisnis ini juga populer di kalangan anak muda karena relatif praktis dan mudah dilakukan. Saat ada jenis minuman yang sedang nge-hits, misalnya seperti Thai Tea saat ini, maka mereka siap untuk unjuk gigi di area- area ramai.
Bisnis Digital
Ada yang mempunyai hobi di bidang sosial media dan kemudian berjualan follower, like, subscriber? Tentu saja ada! Selain itu ada juga yang mempunyai hobi game online kemudian menjual xp, ceat, voucher game, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang menjual jasa periklanan, tutorial bisnis, social media management, SEO, dan lain sebagainya.
Diawali dari berjualan secara ‘recehan’, tidak sedikit entrepreneur muda Indonesia yang akhirnya mempunyai perusahaan digital agency mereka sendiri. Keren sekali, bukan?
Software Developer
Di era digital ini, profesi software developer akan menjadi salah satu profesi yang paling dicari di dunia. Tidak mengherankan jika dulu Facebook dan Google sempat memperebutkan remaja 15 tahun karena kemampuannya membuat game Impossible Rush yang bisa menghasilkan keuntungan hingga ribuan dollar per harinya.
Jika saat ini Anda mempunyai skill coding dan programing, asah lah terus dan optimis untuk menjadikannya sebagai ladang penghasilan Anda.
Make-Up Artis
Meniti karir sebagai make-up artis adalah salah satu impian yang menjadi nyata untuk anak- anak muda yang pintar dalam make-up. Untuk mengawalinya, anak- anak muda yang kreatif biasanya akan menawarkan jasa mereka kepada teman- teman yang akan wisuda atau melakukan sesi pemotretan. Kemudahan berpromosi dengan media social juga mempermudah para pemula untuk unjuk gigi memamerkan hasil karya mereka di media sosial. Dengan begitu, hasil kerja mereka akan lebih mudah dikenal oleh orang lain.
Event Organizer
Banyak orang yang semakin membutuhkan jasa Event Organizer di era modern ini. Untuk memulai bisnis ini, anak- anak muda perlu melakukan eksplorasi, dan riset mendalam terhadap profesi sebagai event organizer. Mereka juga perlu membentuk partner dan tim kerja karena seorang EO wajib mempunyai komposisi tim yang solid.
Fashion Designer
Punya passion di bidang fashion designer? Jangan ragu untuk mempromosikan karya mu di media social. Tidak perlu takut untuk memulai dari bawah dengan kompetisi yang ketat bersama orang- orang yang besar dari dunia biz. Faktanya, fashion designer adalah salah satu bisnis menjanjikan yang banyak digeluti oleh anak- anak mudah saat ini. Tertarik untuk mencoba?
Jasa cetak/ sablon
Jasa cetak dan sablon juga cukup populer di kalangan anak muda. Biasanya anak- anak muda ini mengawali skill cetak/ sablon mereka dengan bekerja di percetakan atau sablon terlebih dulu. Setelah mempunyai keahlian sablon, mereka tertarik untuk terjun ke bisnis percetakan/ sablon tersebut.
Menjual Jasa Melalui Internet
Ada banyak jasa yang bisa dijual lewat internet, mulai dari jasa menulis, desain logo, translation, edit foto, desain grafis, jasa membuat website, dan masih banyak lagi. Selain bisa mempromosikan keahlian mereka lewat media sosial, anak- anak muda kreatif ini biasanya juga menjual jasa mereka di situs freelancer.
Menjadi Endorser/ Buzzer
Punya fan base yang besar di Instagram, Twitter, dan Facebook? Anda dapat memanfaatkan fan base tersebut untuk mendulang penghasilan dengan menjadi seorang endorser atau buzzer. Untuk menjadi seorang endorser/ buzzer, Anda bisa berdiri sendiri atau bergabung dengan tim manajemen endorsement.
Menjadi YouTuber/ Blogger/ Vlogger
Profesi nomer #12 ini memang tengah menjamur di kalangan usia muda saat ini. Bahkan bukan hanya di usia 20 an, melainkan juga di usia belasan. Dengan modal percaya diri dan pintar membuat konten, Anda dapat menjadi seorang YouTuber/ Vlogger populer. Seiring dengan bertambahnya subscriber atau fans, maka Anda pun akan semakin populer. Ujung- ujungnya sih tentu saja akan melipatgandakan penghasilan Anda dari kegiatan yang satu ini.