Di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat, kehadiran tone of voice (ToV) adalah pembeda untuk sebuah brand. Brand bukan lagi hanya tentang logo atau produk yang dijual, tapi juga tentang bagaimana berkomunikasi dengan audiens.
Saat ini tone of voice merupakan elemen yang sering marketer expert bicarakan, terutama dalam konteks branding dan komunikasi. Dalam era digital seperti sekarang, di mana konsumen terhubung dengan brand melalui berbagai platform, kehadiran ToV menjadi semakin penting. Lewat kehadirannya, brand dapat menciptakan identitas yang konsisten di berbagai saluran komunikasi. Menarik untuk kita ulas lebih lanjut? Pastinya!
Tone of Voice adalah
Secara umum, arti dari tone of voice adalah cara sebuah brand berkomunikasi dengan audiensnya, yang mencerminkan kepribadian, nilai, dan karakter dari brand tersebut. Sedangkan menurut Acrolinx, tone of voice merupakan karakter kata- kata, baik secara lisan atau tulisan, yang melekat erat pada sebuah brand dan disampaikan langsung oleh audiens nya melalui beragam platform.
Tone of voice bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi juga tentang bagaimana hal itu dikatakan. ToV mencakup pemilihan kata- kata, gaya bahasa, dan emosi yang ingin disampaikan melalui komunikasi tersebut.
ToV yang konsisten membantu brand membangun hubungan emosional dengan audiens, serta membuat brand lebih manusiawi dan mudah diingat. Misalnya, brand yang menggunakan ToV yang ramah dan humoris akan memberikan kesan yang berbeda daripada brand yang menggunakan ToV yang formal dan serius.
Kendati begitu, brand juga perlu menyesuaikan dengan persona buyer dari bisnis mereka. Apakah karakter audiens mereka memang cenderung kalangan dewasa atau anak- anak muda yang kasual dan santai.
Manfaat Tone of Voice, Mengapa Penting untuk Brand?
Tone of voice yang tepat memiliki banyak manfaat yang signifikan untuk branding perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ToV sangat penting dan bagaimana hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi brand Anda:
1. Membangun Identitas Brand yang Kuat
Tone of voice membantu menciptakan identitas brand yang konsisten dan mudah dikenali. Saat brand mempunyai suara dengan ciri khas, konsumen akan lebih cepat mengenali dan mengingat brand tersebut.
Hal ini penting dalam membangun citra yang kuat di mata audiens. Identitas yang jelas juga membantu brand untuk berdiri kokoh di tengah persaingan pasar yang ketat.
2. Meningkatkan Keterlibatan dan Loyalitas Audiens
ToV yang sesuai dengan buyer persona dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Konsumen akan merasa lebih terhubung dengan brand yang berkomunikasi dengan cara yang mereka sukai dan pahami.
Saat mempunyai ToV yang tepat, brand dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan emosional bagi audiens. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
3. Membedakan Brand dari Kompetitor
Untuk menjadi unggul di tengah persaingan yang ketat, penting sekali untuk mempunyai ToV yang unik. Lewat keunikan ini, brand akan terlihat lebih menonjol dan menarik perhatian audiens. Hal ini akan berdampak strategis karen memberi brand keunggulan kompetitif dan membantu mempertahankan pelanggan.
4. Meningkatkan Konsistensi dalam Komunikasi
Konsistensi adalah kunci dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas brand. Tone of voice yang konsisten memastikan bahwa semua bentuk komunikasi, mulai dari postingan media sosial hingga layanan pelanggan, menyampaikan pesan yang seragam.
Cara ini akan membantu audiens dalam memahami dan mengingat brand dengan lebih baik, serta membangun hubungan yang lebih solid.
5. Dampak Positif untuk Media Sosial
Di era digital ini, media sosial memainkan peran besar dalam komunikasi brand. ToV yang tepat dapat meningkatkan interaksi dan engagement di platform media sosial.
Selain itu, brand yang memiliki suara relevan dan menarik di media sosial lebih mungkin untuk menarik perhatian dan membangun komunitas yang aktif.
Contoh Tone of Voice dari Brand Terkenal
Tone of voice yang kuat dan konsisten adalah ciri khas dari brand- brand sukses. Berikut beberapa contoh brand terkenal yang berhasil menerapkan strategi tone of voice mereka dengan efektif :
1. Nike
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar brand Nike? Kamu pasti akan mengingat mereka sebagai brand yang inspiratif dan penuh semangat. Hal ini lah yang menjadi ToV mereka.
Dalam kampanye nya, mereka sering menggunakan bahasa yang memotivasi dan mendorong audiens untuk mencapai potensi maksimal mereka. Misalnya, slogan “Just Do It” mencerminkan kepribadian brand yang berani dan penuh energi.
2. Apple
Apple memiliki ToV yang elegan dan sederhana untuk menyasar pasar tingkat atas. Komunikasi mereka biasanya menggunakan bahasa yang bersih, minimalis, dan fokus pada keunggulan produk. Ini mencerminkan brand yang inovatif dan berkualitas tinggi.
3. Dove
Berbeda dengan dua brand di atas, Dove menggunakan tone of voice yang hangat dan empatik. Mereka sering menyampaikan pesan-pesan yang mendukung dan memberdayakan wanita, yang sejalan dengan misi brand mereka untuk merayakan kecantikan alami.
Cara Menentukan Tone of Voice
Menentukan tone of voice yang tepat untuk brand adalah langkah penting dalam membangun identitas dan komunikasi yang efektif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu brand menentukan ToV yang sesuai :
1. Pahami Audiens Brand
Langkah pertama untuk menentukan ToV brand adalah dengan memahami audiens. Brand perlu mengetahui siapa mereka, apa yang mereka sukai, bagaimana mereka berbicara, dan apa yang mereka harapkan dari brand.
Berikut langkah- langkah yang dapat brand gunakan :
- Riset Demografis: Pelajari usia, jenis kelamin, lokasi, dan pekerjaan audiens brand.
- Riset Psikografis: Ketahui minat, hobi, nilai-nilai, dan gaya hidup audiens brand.
- Analisis Data: Gunakan data dari survei, ulasan pelanggan, dan media sosial untuk memahami preferensi dan perilaku audiens.
2. Identifikasi Nilai dan Misi Brand
Nilai dan misi brand adalah dasar dari ToV sebuah brand. Keduanya mencerminkan apa yang brand perjuangkan dan ingin sampaikan kepada audiens.
Dalam menentukan nilai brand, cobalah untuk memulainya dengan daftar nilai- nilai inti brand, seperti kepercayaan, inovasi, keberlanjutan, atau inklusivitas. Sedangkan untuk misi, cobalah merancang pernyataan misi yang jelas dan ringkas yang mencerminkan tujuan utama brand.
3. Analisis Kompetitor
Langkah selanjutnya, brand juga bisa mengamati bagaimana cara kompetitor berkomunikasi dengan audiens mereka. Pelajari ToV mereka dengan mencatat gaya bahasa, kata- kata kunci dan emosi yang mereka gunakan.
Langkah ini akan memberikan wawasan berharga yang membantu brand menemukan cara baru untuk menjadi berbeda.
4. Tentukan Kepribadian Brand
Kepribadian brand adalah karakter yang ingin brand proyeksikan kepada audiens. Kepribadian ini harus konsisten di semua saluran komunikasi.
Tips yang dapat brand terapkan antara lain :
- Buat dan gunakan persona yang sesuai dengan karakter brand. Persona ini bisa mencakup sifat-sifat seperti ramah, profesional, berani, atau humoris.
- Buat panduan yang menjelaskan bagaimana cara brand berkomunikasi dalam berbagai situasi, seperti media sosial, layanan pelanggan, dan pemasaran.
5. Buat Contoh Tone of Voice
Buatlah beberapa contoh- contoh spesifik tentang bagaimana ToV brand harus diterapkan agar membantu tim menjaga konsistensi komunikasi.
MIsalnya saja dengan membuat contoh pesan di berbagai situasi. Misalnya saat memberi reply komentar di media sosial, email marketing, atau menangani komplain pelanggan. Sertakan juga daftar ‘do’s and don’ts’ yang menunjukkan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam menggunakan ToV brand.
6. Uji dan Evaluasi
Setelah menentukan tone of voice, langkah selanjutnya adalah menguji dan mengevaluasi efektivitasnya.
Berikut langkah- langkahnya :
- Lakukan uji A/B di berbagai pesan untuk melihat mana yang paling efektif dalam menjangkau dan melibatkan audiens.
- Mintalah feedback dari audiens dan tim internal untuk mendapatkan perspektif tentang bagaimana audiens menerima ToV.
- Gunakan tool analitik untuk memantau kinerja komunikasi brand dan buat penyesuaian berdasarkan data yang diperoleh.
7. Revisi dan Sesuaikan
Tone of voice tidak harus statis. Artinya, brand dapat melakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu berdasarkan perubahan dalam audiens atau tujuan brand.
Oleh sebab itu, brand dapat bersikap fleksibel dan siap membuat perubahan jika memang terdapat feedback yang signifikan atau menyesuaikan tren baru di pasar.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, brand dapat menentukan tone of voice yang tidak hanya mencerminkan identitas dan nilai brand, tetapi juga beresonansi dengan audiens targe. ToV yang tepat membantu menciptakan komunikasi yang konsisten, menarik, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Kesimpulan
Tone of voice adalah elemen krusial dalam membangun identitas dan citra brand. Dengan ToV yang konsisten dan tepat, brand bisa menciptakan hubungan yang kuat dengan audiens, membedakan diri dari kompetitor, dan memperkuat komunikasi yang efektif.
Memahami dan mengembangkan ToV yang sesuai bukan hanya tentang bagaimana berbicara, tetapi juga tentang bagaimana sebuah brand ingin dikenal dan diingat oleh audiens mereka. Dengan tone of voice yang tepat, brand akan mampu berkomunikasi lebih efektif dan membangun koneksi yang lebih mendalam dengan audiens.