Wabah pandemi Covid-19 yang berdampak pada keputusan PSBB dan lockdown sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Selain pekerja harian, beberapa sektor bisnis juga mengalami dampaknya secara langsung.

Salah satunya termasuk usaha makanan dan minuman (Food & Beverage/ F&B). Karena himbauan untuk tetap berada di rumah dan melarang kerumunan, usaha makanan dan minuman berpotensi mengalami penurunan omset secara drastis.

Data analyst Moka, Hutami Nadya menyebut dari jumlah total 15.000 hingga 20,000 outlet bisnis F&B yang terdaftar sebagai merchant, mereka mengalami penurunan pendapatan sekitar 37 persen.

Yang menarik, tidak semua bisnis F&B mengalami penurunan. Beberapa justru mengalami peningkatan bisnis.

“Dari data yang kami kumpulkan ada 37 persen yang jumlah omsetnya menurun tapi ada juga merchant-merchant yang bisnisnya justru meningkat,” ungkap Hutami seperti dilansir PandaGila.com dari Money Kompas.

Kira- kira apa yang membuat sebagian usaha makanan dan minuman ini tetap hidup?

Baca Juga :  Tips Mengatasi Modal Minim Saat Merintis Usaha

Mempertahankan Kelangsungan Bisnis F&B di Tengah Pandemi

Menurut Hutami, ada beberapa cara yang dilakukan oleh merchant mereka sehingga tetap bisa bertahan dan bahkan omsetnya mengalami peningkatan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita contek bersama :

1. Beri Layanan Delivery

Karena himbauan untuk stay at home, mau tidak mau jumlah orang yang bepergian akan menurun drastis. Termasuk disini orang yang memilih keluar rumah untuk mencari makanan.

Nah, layanan delivery adalah salah satu trik jitu untuk tetap terhubung dengan konsumen. Pebisnis akan mengatasi gap permasalahan antara konsumen yang enggan keluar rumah dan ingin membeli makanan untuk makan siang atau makan malam.

Layanan delivery terbukti bisa membuat bisnis F&B tetap survive di tengah pandemi. Terlebih saat pebisnis menggalakan promo free ongkir untuk jumlah pembelian tertentu.

Baca Juga :  Mengenal 7 Bentuk Bisnis e-Commerce di Indonesia dan Contohnya

2. Makanan Ready to Cook

Karena WHF ini berlaku bukan untuk periode yang sangat singkat dan berpotensi terus diperpanjang, rasa jenuh dan bosan mulai timbul. Di tahap ini akan semakin banyak orang memilih untuk masak sendiri.

Positifnya, ada celah untuk pebisnis F&B untuk menyediakan menu bahan baku atau ready to cook.

“Bisa jadi pilihan untuk kita, salah satu menu yang kita jual kita ubah dalam bentuk bahan baku yang siap digoreng,” ujar Hutami.

Dengan pilihan baru ini, konsumen akan menikmati sajian lezat dengan sedikit tantangan memasak yang dibutuhkan untuk mengatasi rasa jenuh mereka.

3. Membuat Paket Buy One Get One

Salah satu hal positif di tengah pandemi ini adalah meningkatnya keinginan untuk berbagi dengan orang lain. Misalnya saja berbagi dengan ojek online.

Dengan paket Buy One Get One produk tertentu yang dipromosikan di platform ojek online, pebisnis bisa membantu konsumen yang ingin berbagi kepada ojek online sambil tetap menikmati pesanannya.

“Jadi ini bisa menjadi daya tarik, ketika orang ingin membeli makanan bisa sekalian berbagi untuk ojek online yang sudah mengantarkan makanan kita,” ucapnya.

Menarik untuk dicoba?

Baca Juga :  4 Pengusaha Indonesia yang Usaha Kulinernya Sukses Sampai ke Luar Negeri
0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap