Dalam dunia psikologi, terdapat dua konsep penting yang mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi dari Universitas Stanford, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan kedua konsep ini.
Sebagai individu yang terus bertumbuh, penting sekali untuk kita memahami apa saja perbedaan antara fixed mindset vs growth mindset. Dengan mengenalinya, hal ini dapat membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dari pendidikan, karir, hingga hubungan sosial.
Mengenal Apa itu Fixed Mindset dan Ciri- cirinya
Definisi dari fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang adalah sifat bawaan yang tetap dan tidak bisa berubah. Mereka yang berkutat dengan fixed mindset cenderung percaya bahwa bakat alami adalah penentu utama kesuksesan.
Mereka sering kali menghindari tantangan karena takut gagal, tidak berani mencoba hal baru, dan mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
Ciri-Ciri Fixed Mindset
Berikut adalah beberapa ciri- ciri orang yang mempunyai fixed mindset :
Menghindari Tantangan : Mereka cenderung menghindari situasi yang dapat menguji kemampuan mereka.
Cepat Menyerah : Saat menghadapi rintangan, pemilik pola pikir fixed cenderung mudah menyerah daripada mencari solusi.
Sensitif Terhadap Kritik : Mereka sering merasa terancam oleh kritik dan cenderung menganggapnya sebagai sindiran terhadap personal atau pribadi.
Merasa Iri Terhadap Kesuksesan Orang Lain : Bagi pemilik fixed mindset, kesuksesan orang lain sering muncul sebagai ancaman daripada inspirasi.
Percaya Bahwa Usaha Tidak Penting : Mereka percaya bahwa usaha tidak dapat mengubah hasil akhir karena kemampuan adalah hal yang tetap.
Apa Itu Growth Mindset dan Ciri- cirinya
Kebalikan dari fixed mindset, ada orang- orang yang mempunyai pemikiran bertumbuh, alias growth mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang dapat berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman.
Mereka yang mempunyai growth mindset cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar, lebih tahan terhadap kegagalan, dan lebih bersemangat untuk terus berkembang.
Ciri-Ciri Growth Mindset
Adapun ciri- ciri dari orang yang mempunyai growth mindset antara lain :
Menyukai Tantangan : Para pemilik growth mindset melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Tekun dan Pantang Menyerah : Mereka tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara untuk mengatasi rintangan.
Terbuka Terhadap Kritik : Individu dengan growth mindset melihat kritik sebagai umpan balik yang konstruktif untuk memperbaiki diri.
Mengambil Inspirasi dari Kesuksesan Orang Lain : Kesuksesan orang lain dianggap sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
Percaya pada Usaha : Mereka yakin bahwa usaha keras dan dedikasi akan membawa peningkatan dan kesuksesan.
Perbedaan Utama antara Fixed Mindset dan Growth Mindset
Fixed Mindset dan Growth MIndset memang mempunyai perbedaan yang mencolok karena keduanya saling berkebalikan. Berikut adalah beberapa aspek utama yang membedakan kedua mindset ini :
1. Pandangan tentang Kemampuan
Fixed Mindset :
Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan dan bakat adalah sifat bawaan yang tidak bisa diubah. Mereka cenderung merasa bahwa mereka terlahir dengan tingkat kecerdasan atau kemampuan tertentu. Di mata mereka, hal ini tidak bisa bertambah meskipun dengan usaha.
Growth Mindset :
Sebaliknya, individu dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat bertumbuh melalui dedikasi dan kerja keras. Mereka melihat bakat hanya sebagai titik awal dan yakin bahwa belajar dan usaha akan membawa peningkatan yang signifikan.
2. Respon terhadap Tantangan
Fixed Mindset :
Mereka cenderung menghindari tantangan karena takut gagal atau terlihat kurang kompeten. Pasalnya untuk mereka, tantangan adalah ancaman terhadap reputasi mereka.
Growth Mindset :
Individu dengan growth mindset menyambut tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Mereka merasa tertantang untuk mengatasi hambatan dan menikmati proses pencapaian tujuan yang lebih besar.
3. Respon terhadap Kegagalan
Fixed Mindset :
Kegagalan dilihat sebagai cerminan dari kurangnya kemampuan. Mereka yang memiliki fixed mindset cenderung merasa putus asa dan berhenti mencoba setelah mengalami kegagalan.
Growth Mindset :
Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Bagi mereka, setiap kesalahan adalah pelajaran berharga yang membantu mereka untuk memperbaiki diri. Oleh sebab itu, mereka tidak akan terlalu khawatir untuk mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih baik.
4. Pendekatan terhadap Usaha
Fixed Mindset :
Individu dengan fixed mindset sering kali merasa bahwa usaha adalah tanda kurangnya bakat. Mereka percaya bahwa jika harus bekerja keras, berarti mereka tidak cukup berbakat atau pintar.
Growth Mindset :
Mereka melihat usaha sebagai jalan menuju penguasaan. Kerja keras dan dedikasi dianggap sebagai komponen penting dalam mencapai kesuksesan dan mengembangkan kemampuan.
5. Sikap terhadap Kritik
Fixed Mindset :
Orang dengan fixed mindset cenderung menolak kritik dan melihatnya sebagai serangan pribadi. Mereka merasa kritik mengancam identitas mereka sebagai individu yang kompeten.
Growth Mindset :
Mereka menerima kritik dengan terbuka dan melihatnya sebagai umpan balik konstruktif. Bagi mereka, kritik adalah informasi berharga yang dapat membantu mereka untuk tumbuh dan meningkatkan diri.
6. Reaksi terhadap Kesuksesan Orang Lain
Fixed Mindset :
Kesuksesan orang lain sering kali dilihat sebagai ancaman. Mereka merasa iri dan cemas karena menganggap bahwa kesuksesan orang lain menunjukkan kekurangan mereka.
Growth Mindset :
Mereka menganggap kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi. Mereka senang melihat orang lain berhasil dan mencari cara untuk belajar dari keberhasilan tersebut.
Fixed Mindset vs Growth Mindset Mana yang Lebih Baik?
Dari berbagai perbedaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa growth mindset lebih unggul dalam mendukung perkembangan pribadi dan profesional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa growth mindset lebih baik :
1. Meningkatkan Daya Tahan terhadap Kegagalan
Dengan growth mindset, seseorang akan lebih tahan terhadap kegagalan dan lebih termotivasi untuk bangkit dan mencoba lagi.
2. Mendorong Pembelajaran Berkelanjutan
Growth mindset mendorong individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman hidup.
3. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Mereka yang memiliki growth mindset lebih cenderung berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif karena mereka tidak takut mengambil risiko.
4. Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Growth mindset juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik karena individu lebih terbuka terhadap umpan balik dan lebih siap untuk berkolaborasi.
5. Meningkatkan Kepuasan dan Kesejahteraan
Mereka yang memiliki growth mindset cenderung merasa lebih puas dengan hidup mereka karena mereka melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Tips Mengembangkan Growth Mindset
Untuk kamu yang ingin mengembangkan growth mindset, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan :
1. Ubah Cara Pandang terhadap Tantangan
Lihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai ancaman. Kamu mungkin perlu beradaptasi atau bertransisi dalam mengubah cara pandang ini. Dengan melatihnya dan jeli melihat kesempatan, secara bertahap kamu akan menjadi lebih siap.
2. Belajar dari Kegagalan
Alih-alih merasa terpuruk karena kegagalan, gunakan kegagalan sebagai pelajaran berharga untuk perbaikan di masa depan. Hindari untuk meratapi kegagalan secara berlebihan.
3. Terbuka terhadap Kritik
Tidak perlu alergi terhadap kritik. Terima kritik sebagai masukan yang membangun dan gunakan untuk meningkatkan diri.
4. Tetap Berusaha dan Berkomitmen
Percayalah bahwa usaha keras dan ketekunan akan membawa hasil yang diinginkan.
5. Bergaul dengan Orang yang Berpikiran Positif
Kelilingi diri mu dengan orang-orang yang memiliki growth mindset untuk mendapatkan inspirasi dan dukungan. Berada di lingkungan positif akan membantumu untuk menjadi pribadi yang juga lebih positif.
6. Fokus pada Proses, Bukan Hasil Akhir
Nikmati proses belajar dan perkembangan, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Dengan begitu, kamu akan lebih mengapresiasi proses belajarmu dan secara bertahap menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Fixed mindset dan growth mindset adalah dua cara berpikir yang sangat berbeda dan memiliki dampak besar pada kehidupan seseorang. Sementara fixed mindset dapat menghambat perkembangan, growth mindset membuka peluang untuk belajar, berkembang, dan mencapai kesuksesan. Dengan mengembangkan growth mindset, kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh, kreatif, dan puas dengan hidup kita.
Memang, mengubah cara berpikir memang bukan hal yang mudah. Meski demikian, dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, setiap orang bisa mengembangkan growth mindset dan meraih manfaat yang luar biasa darinya.
Saat kamu menyadari telah terjebak dalam pola pikir tetap ini, artinya kamu sendiri sudah siap untuk mengatasi fixed mindset ini. Karena dengan menyadari situasinya, setidaknya sudah ada keinginan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Pertanyaan misteriusnya, apakah benar fixed mindset dapat diperbaiki? Lalu bagaimana dampaknya dalam kehidupan kita?
Faktanya, dengan berbagai upaya, seseorang dapat mengatasi fixed mindset ini dan belajar tentang growth mindset. Tentu saja membutuhkan proses yang tidak instan. Ketekunan mempunyai andil dalam perubahan pola pikir ini. Dan begitu proses berjalan baik, hasilnya akan terlihat dari perubahan produktivitas kerja dan cara kita menghadapi masalah.
Pengertian Fixed Mindset
Seperti yang Panda ulas sebelumnya, pengertian dari fixed mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dasar seperti bakat dan kecerdasan adalah sifat yang tetap dan tidak dapat berubah.
Pola pikir tetap atau fixed mindset berarti seseorang mempunyai pola pikir yang statis. Orang dengan fixed mindset cenderung merasa bahwa usaha mereka tidak akan mampu mengubah kemampuan mereka. Menurut mereka, kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir.
Tidak heran, pola pikir ini bisa menjadi penghambat utama dalam pengembangan diri dan karir. Mengapa? Sederhananya karena menghalangi potensi seseorang dalam beradaptasi dan belajar dari pengalaman baru.
Dampak Fixed Mindset pada Produktivitas Kerja
Fixed mindset memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas kerja seseorang. Karyawan dengan fixed mindset cenderung enggan mengambil tantangan baru karena takut gagal.
Mereka cenderung menghindari situasi yang memerlukan usaha ekstra atau keterampilan yang belum mereka kuasai. Akibatnya, mereka terjebak dalam zona nyaman dan tidak berkembang. Lebih parah lagi, fixed mindset dapat menurunkan motivasi dan membuat karir seseorang mengalami stagnasi.
Strategi Mengatasi Fixed Mindset
Fixed mindset dapat kita perbaiki selama kita menyadari pola pikir ini ada di diri kita dan kita punya tekad kuat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi fixed mindset :
1. Menyadari dan Mengenali Fixed Mindset
Langkah pertama untuk mengatasi fixed mindset adalah menyadari bahwa pola pikir ini ada di dirimu. Intropeksi diri sangat penting untuk mengenali pola pikir yang menghambat ini.
Cobalah untuk mengidentifikasi situasi di mana kamu merasa takut gagal atau menghindari tantangan. Tanyakan pada diri sendiri apakah ada keyakinan yang membatasi dirimu dalam mencapai potensi penuh yang kamu harapkan.
2. Mengubah Pola Pikir ke Growth Mindset
Setelah mengenali pola pikir tetapmu, mulailah mengubah pola pikir ke growth mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Fokuslah pada proses dan bukan hanya hasil akhir. Berikan ruang untuk dirimu belajar dari kesalahan dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk berkembang.
3. Mencari Tantangan Baru
Untuk mengatasi fixed mindset, penting untuk terus mencari tantangan baru di tempat kerja. Kamu bisa mencobanya dengan mengambil proyek atau tugas yang berada di luar zona nyaman.
Cobalah hal- hall baru dan belajar keterampilan yang berbeda. Tantangan ini akan membantumu tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan rasa percaya diri.
4. Membangun Kebiasaan Belajar Terus-Menerus
Karyawan dengan growth mindset selalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan diri. Mulai dari membaca buku, mengikuti pelatihan, atau mengambil kursus online yang relevan dengan pekerjaan. Dengan terus belajar, kamu akan merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi tantangan baru.
5. Hindari Kritik Berlebihan pada Diri Sendiri
Saat menyadari adanya fixed mindset, hindari untuk terlalu menyalahkan diri sendiri atau memberi kritik secara berlebihan. Dengan menyadari setiap orang bertumbuh dan mempunyai keinginan untuk maju, ini adalah hal baru yang layak kamu apresasi.
Alih- alih mengkritik diri sendiri secara berlebihan, fokuslah pada kemajuan yang telah kamu capai. Dengan begitu, kamu tetap menjaga diri sendiri termotivasi.
6. Latihan Mindfulness dan Berpikir Positif
Teknik mindfulness atau berpikir sadar dapat membantu mengatasi fixed mindset. Dengan berlatih mindfulness, kita bisa lebih menyadari pola pikir negatif yang muncul dan menggantinya dengan membangun pikiran positif. Misalnya mengganti pikiran “Saya tidak bisa mengerjakan ini” menjadi “Saya bisa belajar cara mengerjakan ini”.
Pola pikir positif sangat penting dalam mengatasi fixed mindset. Tetaplah optimis dan memberi dukungan yang diperlukan pada diri sendiri untuk terus maju.
Manfaat Mengatasi Fixed Mindset
Mengatasi fixed mindset bukan hanya akan meningkatkan produktivitas kerja, tetapi juga membawa manfaat lain yang tidak kalah penting. Manfaat tersebut antara lain :
1. Meningkatkan Kinerja dan Produktivitas
Dengan pola pikir yang lebih terbuka terhadap tantangan dan pembelajaran, kamu akan menjadi pribadi yang lebih produktif. Kamu akan lebih proaktif dalam mencari solusi dan mengembangkan keterampilan baru yang dapat membantumu menyelesaikan tugas dengan lebih efisien. Alhasil, kinerjamu juga akan mengalami peningkatkan kualitas.
2. Peningkatan Kepuasan Kerja
Dengan mengadopsi growth mindset, kamu akan merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan. Kamu akan merasa lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan dan belajar hal-hal baru. Kepuasan kerja yang meningkat ini akan berdampak positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
3. Pengembangan Karir yang Lebih Baik
Growth mindset akan membantu seseorang mengembangkan karir dengan lebih baik. Anda akan lebih terbuka terhadap peluang baru dan siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir Anda. Hal ini akan membuka pintu bagi promosi dan peningkatan tanggung jawab di tempat kerja.
4. Hubungan Kerja yang Lebih Baik
Mengatasi fixed mindset juga berdampak terhadap relasi kita di lingkungan kerja. Dengan mengatasi pola pikir tetap, seseorang menjadi semakin mudah dalam berkolaborasi dengan rekan kerja dan membangun hubungan yang lebih baik.Kamu akan lebih terbuka terhadap umpan balik dan siap untuk bekerja sama dalam tim. Alhasil, lingkungan kerja akan terasa lebih harmonis dan produktif.
Kesimpulan
Mengatasi fixed mindset adalah langkah penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mencapai kesuksesan karir. Dengan menyadari pola pikir statis ini, mengubahnya ke arah growth mindset, mencari tantangan baru, membangun kebiasaan belajar terus-menerus, dan berpikir positif, kamu dapat mengatasi hambatan yang menghalangi perkembangan diri.
Selain itu, manfaat mengatasi fixed mindset tidak hanya terbatas pada peningkatan produktivitas saja. Lebih dari itu, hal ini mencakup peningkatan kepuasan kerja, pengembangan karir yang lebih baik, dan hubungan kerja yang lebih harmonis. Jadi, mulailah mengubah mindsetmu hari ini dan rasakan perbedaannya dalam hidup dan karir mu.
Selain growth mindset, ada juga istilah yang disebut dengan fixed mindset atau pola pikir tetap. Jika growth mindset percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui proses belajar dan latihan, fixed mindset bekerja di arah sebaliknya.
Tentu saja cukup berbahaya saat seseorang terjebak dalam pola pikir Fixed Mindset itu. Untuk itu, penting untuk mengenali apa itu fixed mindset, karakteristik, ciri- ciri, dan contohnya.
Fixed Mindset adalah…
Fixed mindset adalah sebuah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan seseorang bersifat statis dan tidak dapat berubah. Orang- orang dengan fixed mindset percaya bahwa kecerdasan, bakat, dan karakter mereka sudah ditentukan sejak lahir dan hal tersebut akan sulit diubah.
Adapun karakteristik utama dari fixed mindset antara lain :
Meyakini bahwa kemampuan mereka sudah bawaan dari lahir dan sulit sulit berubah. Mereka cenderung pesimis untuk meningkatkan kemampuan diri.
Menghindari tantangan dan situasi sulit karena takut gagal. Mereka lebih memilih melakukan hal yang sudah mereka kuasai dan enggan mencoba hal baru.
Mudah menyerah dan putus asa saat menghadapi kesulitan. Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka akan berpikir bahwa bakat mereka memang tidak di bidang tersebut.
Sangat terpengaruh oleh penilaian orang lain. Mereka butuh pujian terus menerus agar percaya diri.
Cenderung menyalahkan faktor eksternal seperti nasib, bakat, dan situasi untuk kegagalan mereka.
Ciri-ciri Orang dengan Fixed Mindset
Kita dapat mengenali seseorang dengan fixed mindset melalui karakteristik di atas. Lebih lanjut lagi, mereka dengan pola pikir tetap ini biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih Memilih Menghindari Tantangan
Pemilik pola pikir tetap cenderung menghindari tantangan dan memilih jalur yang lebih mudah. Mereka takut gagal dan merasa tidak nyaman berada di luar zona nyaman. Orang dengan fixed mindset lebih memilih melakukan hal-hal yang sudah mereka kuasai daripada mencoba hal baru yang menantang.
2. Menghindari Usaha
Orang orang dengan pola pikir tetap cenderung enggan bersusah payah. Mereka beranggapan bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir, jadi tidak perlu bersusah payah untuk meningkatkannya. Selain itu, mereka merasa tidak perlu berlatih keras karena toh tidak akan membuat mereka lebih pintar atau lebih berbakat.
3. Mudah Menyerah
Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka dengan pola pikir fixed cenderung mudah menyerah. Mereka tidak tahan lama menghadapi tantangan dan cepat putus asa jika hasilnya tidak segera terlihat. Orang dengan fixed mindset tidak memiliki daya tahan dan ketekunan dalam menghadapi rintangan.
4. Menghindari Kritik
Pemilik pola pikir tetap sangat sensitif terhadap kritik. Mereka menganggap kritik sebagai serangan pribadi yang mengancam harga diri. Kritik membuat orang dengan fixed mindset merasa tidak kompeten dan meragukan kemampuan dirinya. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari dan menolak kritik.
5. Merasa Terancam oleh Keberhasilan Orang Lain
Ciri- ciri terakhir, orang- orang dengan pola pikir tetap memandang kemampuan sebagai sesuatu yang statis. Tidak heran, mereka memandang keberhasilan orang lain sebagai ancaman, karena akan membuat mereka kelihatan kurang berbakat. Orang dengan fixed mindset cenderung iri dan merasa tersaingi dengan prestasi orang lain, bukannya termotivasi untuk berkembang.
Dampak Fixed Mindset
Dengan segala karakteristiknya, fixed mindset cenderung membawa dampak negatif pada pelakunya. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Sulit Berkembang
Pemilik pola pikir tetap akan sulit untuk berkembang karena mereka beranggapan bahwa kemampuan yang mereka miliki bersifat permanen. Mereka tidak percaya bahwa kemampuan dapat meningkat melalui proses belajar dan berlatih. Alhasil, mereka akan enggan untuk mencoba hal baru atau mengembangkan diri karena takut gagal dan dianggap tidak kompeten.
2. Takut Gagal
Dampak negatif pola pikir tetap selanjutnya adalah ketakutan akan kegagalan. Mereka beranggapan bahwa kegagalan mencerminkan ketidakmampuan dan kekurangan diri mereka.
Tidak heran, mereka cenderung menghindari situasi yang berisiko tinggi untuk gagal. Mereka lebih memilih untuk tetap berada di zona nyaman daripada mencoba sesuatu yang baru di luar kemampuan mereka.
3. Terjebak Zona Nyaman
Karena takut gagal dan enggan untuk berkembang, pemilik pola pikir tetap terus terjebak dalam zona nyaman. Mereka tidak mau keluar dari rutinitas dan hal-hal yang sudah mereka kuasai. Akibatnya, mereka sulit untuk maju karena tidak berani mengambil risiko dan tantangan baru dalam hidup.
4. Sulit Menerima Masukan
Terakhir, pola pikir fixed juga membuat seseorang cenderung sulit menerima masukan dan kritik dari orang lain. Mereka menganggap masukan sebagai bentuk penghakiman atas kemampuan diri mereka. Akibatnya, mereka cenderung bersikap defensif dan menolak masukan yang mereka peroleh. Hal ini tentu saja menghambat perkembangan dan kemajuan mereka.
Contoh Karakter Orang dengan Fixed Mindset
Ingin mendapat gambaran lebih lanjut tentang seseorang yang mempunyai fixed mindset? Panda akan merangkumnya dalam beberapa contoh berikut ini :
Contoh Fixed Mindset dalam Bidang Akademik
Kasus : Seorang siswa mendapatkan nilai buruk dalam ujian matematika dan berpikir, “Saya memang tidak pandai matematika. Tidak ada gunanya mencoba lebih keras lagi.”
Penjelasan : Siswa ini meyakini bahwa kemampuan matematikanya adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah. Hal ini tentu saja menghambat usahanya dalam belajar dan memperbaiki diri.
Contoh Fixed Mindset dalam Karier
Kasus: Seorang karyawan tidak mendapatkan promosi yang ia inginkan dan merasa, “Saya tidak pernah akan bisa menjadi manajer karena saya tidak punya bakat alami untuk itu.”
Penjelasan: Karyawan ini percaya bahwa keterampilan manajemen adalah sesuatu yang bawaan dan tidak bisa berkembang melalui pengalaman dan pelatihan. Tentu saja ini salah. Faktanya, leadership dan keterampilan manajemen dapat dipelajari dan dilatih.
Fixed Mindset dalam Hubungan Sosial
Kasus: Seseorang merasa sulit untuk membuat teman baru dan berpikir, “Saya memang orang yang tidak disukai. Saya tidak akan pernah bisa punya banyak teman.”
Penjelasan: Orang ini memiliki pandangan bahwa sifat dan kepribadiannya tidak bisa berubah, sehingga ia tidak mencoba untuk berusaha lebih baik dalam berinteraksi sosial.
Terjebak dalam Fixed Mindset? Saatnya Belajar Growth Mindset!
Jika setelah membaca artikel ini kamu merasa menjadi pribadi dengan fixed mindset, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Kamu bisa mengubah pola pikir ini dengan belajar mengembangkan growth mindset.
Orang dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai proses pembelajaran dan terus menerus mengembangkan diri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan growth mindset
1. Fokus pada Proses bukan Hasil
Saat mengerjakan sesuatu, fokuslah pada prosesnya dan nikmati setiap tahapannya, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Dengan begitu, kita bisa menikmati perjalanan dan tetap termotivasi meski ada kegagalan.
2. Jadikan Kegagalan sebagai Peluang Belajar
Jangan takut gagal dan jadikan setiap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Analisis apa penyebab kegagalan dan bagaimana bisa memperbaikinya di masa depan. Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.
3. Berani Mencoba Hal Baru
Keluar lah dari zona nyaman dan berani mencoba hal-hal baru. Resiko gagal akan selalu ada, namun jangan jadikan itu sebagai halangan. Dengan begitu kita bisa terus berkembang dan memperluas wawasan.
4. Tetap Optimis dan Pantang Menyerah
Jaga sikap optimis dalam menghadapi tantangan apapun. Jangan mudah putus asa dan menyerah ketika gagal. Tetap semangat dan terus mencoba hingga berhasil.
5. Menerima Masukan dan Kritik
Terima masukan dan kritik dari orang lain dengan terbuka. Gunakan itu untuk introspeksi diri dan perbaiki kekurangan yang ada. Kritik membantu kita menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Fixed mindset dan growth mindset adalah dua pola pikir yang berbeda dalam menghadapi tantangan dan pengembangan diri. Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan, takut gagal, dan merasa kemampuannya statis.
Sebaliknya, mereka dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai peluang untuk berkembang, tidak takut menghadapi tantangan, dan yakin bahwa kemampuan dapat terasah dengan proses belajar.
Oleh sebab itu, seseorang dengan pola pikir fixed perlu menyadari kondisi dirinya dan membuka diri untuk belajar growth mindset. Dengan begitu, ia akan dapat terus berkembang dan meningkatkan potensinya. Dengan memandang tantangan dan kegagalan sebagai peluang, kita dapat terus maju dan tak perlu takut menghadapi rintangan dalam mencapai tujuan.
Memilih payment gateway untuk kebutuhan bisnis bisa menjadi sangat tricky. Bukan sekedar memilih gerbang pembayaran dengan biaya terjangkau, namun kita juga perlu mempertimbangkan beberapa hal lainnya.
Terlebih, keberadaan payment gateway bermakna penting untuk bisnis di era modern. Dengan adanya payment gateway, pelanggan akan menikmati kemudahan dalam bertransaksi. Dari sisi bisnis, kemudahan ini bisa menarik berbagai jenis pelanggan untuk masuk sebagai funnel. Semakin banyak pelanggan yang masuk, artinya semakin besar potensi konversi penjualan.
Apa itu Payment Gateway?
Payment Gateway, atau yang juga kita kenal sebagai gerbang pembayaran, merupakan layanan yang menyediakan infrastruktur untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Dengan kehadiran payment gateway, maka proses transaksi yang berlaku secara online akan menjadi lebih mudah dan cepat.
Dalam proses ini, pelanggan akan menentukan jenis pembayaran yang mereka pilih, mengisi informasi pembayaran dan melakukan konfirmasi pembayaran. Jika informasi valid, maka gateway akan menghubungkan merchant dengan payment processor. Dalam waktu singkat, pembayaran akan berhasil dikonfirmasi dan transaksi dapat segera berlanjut ke proses selanjutnya. Sangat mudah, kan?
Tips Memilih Payment Gateway
Ada banyak pertimbangan dalam memilih payment gateway untuk bisnis. Mulai dari kecanggihan fitur hingga keamanan, mulai dari biaya transaksi hingga kemudahan proses integrasi dengan situs kita dan aplikasi pihak ketiga.
Selain itu, dukungan layanan pelanggan yang berkualitas juga berdampak pada operasional payment gateway. Pasalnya, saat terjadi bug tidak terduga atau masalah lain dalam implementasi, maka pihak platform harus kooperatif dalam memberikan bantuan hingga tuntas.
Berikut adalah rangkuman Panda yang dapat Anda gunakan sebagai tips dalam memilih payment gateway untuk bisnis :
1. Efektifitas Waktu
Tips pertama dalam memilih payment gateway yang tepat adalah dengan mempertimbangkan efektifitas waktu. Dalam bisnis, waktu adalah uang. Apa gunanya memilih payment gateway terjangkau jika ternyata tidak efektif dalam waktu.
Penting sekali memastikan proses integrasi payment gateway tidak menyita waktu. Dengan begitu, tim Anda dapat fokus pada hal- hal yang menjadi core tugas mereka dan konsumen juga menikmati proses transaksi dengan segera.
Selain itu, efektifitas waktu juga berkaitan dengan seberapa cepat pembayaran dari penjualan diterima. Proses transaksi yang cepat akan berdampak pada berjalannya operasional perusahaan. Pilihlah payment gateway yang memberikan informasi real time saat pelanggan berhasil melakukan pembayaran.
2. Kelengkapan Metode Pembayaran
Salah satu fungsi utama dari payment gateway adalah untuk memfasilitasi pilihan pembayaran yang beragam untuk pelanggan. Dengan pilihan pembayaran yang beragam, maka semua jenis pelanggan akan dapat dijangkau. Dengan demikian, hal ini juga memaksimalkan potensi sebuah bisnis.
Selain bank transfer, jenis pembayaran kartu kredit dan e wallet juga semakin populer di mata pelanggan. Meski menurut Findex Global Bank Dunia hanya ada 1.6% penduduk dewasa Indonesia yang mempunyai kartu kredit, jenis pelanggan ini merupakan kelompok dengan daya beli yang matang.
Selain itu, pembayaran via gerai modern dan COD (Cash on Delivery) juga banyak digemari karena menjadi solusi alternatif dari pembayaran via bank transfer. Tidak heran, pilihan ini semakin sering menjadi pertimbangan utama di payment gateway Indonesia.
3. Skema Biaya
Bagi perusahaan, mempertimbangkan skema biaya dari setiap payment gateway sangat penting. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada biaya operasional dan margin keuntungan dalam jangka panjang.
Pastikan Anda memilih payment gateway dengan struktur biaya yang terorganisir dan transparan. Selain biaya per transaksi, ada juga biaya bulanan dan instalasi. Pastikan semua biaya sudah jelas di awal dan tidak ada biaya tersembunyi.
Dengan kejelasan biaya di awal, Anda dapat mengukur proyeksi pengeluaran di masa depan berkaitan dengan payment gateway ini.
4. Host Versus Non-host
Tips selanjutnya dalam memilih payment gateway adalah menentukan jenis payment gateway host atau non host. Jenis payment gateway host umumnya lebih cocok untuk jenis bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah). Dengan jenis gateway ini, platform akan mengarahkan pelanggan dari situs Anda ke situs pembayaran (host) secara aman. Setelah pembayaran berhasil, pelanggan akan kembali ke situs Anda sebagai konfirmasi pembayaran.
Sedangkan gateway non-host, alias terintegrasi, tautan payment gateway dari situs e-commerce tersedia melalui API dengan satu gerbang pembayaran. Dalam payment gateway ini, pelanggan tidak meninggalkan situs ecommerce Anda untuk menambahkan informasi pembayaran dan mengkonfirmasi data pesanan mereka. Dengan begitu, pengalaman berbelanja akan terasa lebih mudah, profesional dan menyenangkan.
5. Fitur Keamanan
Yang tidak kalah penting, Anda harus memilih payment gateway dengan fitur keamanan yang berkualitas. Payment gateway bukan hanya tentang metode pembayaran yang beragam dan biaya transaksi yang terjangkau, tapi juga sistem keamanan yang memadai. Jika tidak cermat dalam memilih, kita akan beresiko kehilangan dana dan kepercayaan pelanggan.
Pastikan payment gateway pilihan Anda terlindungi dengan sistem keamanan tingkat tinggi seperti anti-fraud detector. Kendati Anda berinvestasi lebih, namun dengan sistem keamanan yang berkualitas, ini adalah pilihan yang terbaik untuk jangka panjang.
6. Reliability dan Uptime
Sama seperti memilih layanan hosting terbaik, memilih payment gateway pun harus mengutamakan kualitas reliability dan uptime. Payment gateway pilihan Anda harus handal dan mempunyai stabilitas yang baik setiap waktu. Hal ini penting demi kelancaran pelanggan dalam bertransaksi dan juga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
7. Layanan Pelanggan Berkualitas
Pilihlah payment gateway dengan customer service yang mengedepankan excellent service. Layanan pelanggan seharusnya mudah dihubungi dan memberikan respon cepat saat klien mengalami gangguan teknis, bug atau masalah rumit lainnya. Dengan layanan pelanggan yang memadai, Anda akan merasa aman dan yakin bahwa kendala payment gateway Anda tidak menjadi masalah yang berlarut- larut.
Jika yang terjadi sebaliknya, hal ini bisa berdampak buruk pada menurunnya citra merek Anda di mata pelanggan.
8. Reputasi Platform
Reputasi platform tidak tercipta begitu saja. Biasanya hal ini terbangun karena kualitas layanan dan pengalaman pelanggan yang sudah terbukti. Jadi, tidak salah jika reputasi platform menjadi pertimbangan Anda dalam memilih payment gateway, kan?
Maka dari itu, pilihlah layanan payment gateway yang sudah mempunyai reputasi baik, mempunyai standar kepuasan pelanggan yang baik dan memberikan dukungan pelanggan yang memadai.
Kesimpulan
Karena akan menjadi bagian integral dari proses transaksi pelanggan, memilih payment gateway tentu tidak boleh asal- asalan. Anda bukan hanya mempertimbangkan pilihan metode pembayaran semata. Tapi juga efektifitas waktu, keamanan, kehandalan, hingga layanan pelanggan dan reputasi platform.
Dengan memilih secara bijak dan hati- hati, pada akhirnya Anda akan menemukan platform payment gateway yang bukan hanya sesuai kebutuhan, tapi juga memberi jaminan kualitas untuk jangka panjang. Semoga bermanfaat!
Terdengar menggiurkan saat mendengar adanya ide usaha yang selalu laris manis setiap hari dan menguntungkan. Terlebih jika peluang usaha ini sesuai dengan passion kita, sehingga kesempatan untuk menjalankannya pun terbuka lebar.
Kendati begitu, penting sekali untuk tidak sekedar ikut- ikutan karena hype dan tren semata. Apapun jenis usahanya, semua membutuhkan effort terbaik kita untuk menjalaninya dengan sebaik mungkin. Kita tetap membutuhkan persiapan matang dan melakukan beberapa persiapan agar rencana usaha kita berjalan dengan lancar.
Persiapan Sebelum Memulai Usaha
Menjalankan usaha sendiri pasti diiringi dengan perjalanan jatuh bangun. Sangat jarang sekali seseorang langsung meraup sukses begitu memulai. Ada proses persiapan, penyusunan strategi, ada yang namanya adaptasi, dan proses evaluasi.
Termasuk dalam menjalankan ide usaha yang laris manis ini. Berikut adalah beberapa persiapan yang kamu butuhkan sebelum menentukan usaha yang akan kamu jalankan.
1. Melakukan Riset Pasar
Sebelum menentukan jenis usaha, penting sekali untuk melakukan riset pasar. Lewat aktivitas ini, kamu dapat memahami kebutuhan dan keinginan target pasar, kemudian menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Riset pasar sebaiknya melibatkan penggunaan sumber data yang kredibel, seperti survei, analia data pasar, hingga pemetaan tren industri. Dalam scope yang lebih sederhana, kamu dapat melakukan riset dengan mengamati lokasi, lingkungan sekitar dan melakukan survey ke orang- orang sekitar. Semakin lengkap data riset yang kamu sajikan, maka proses persiapan akan berjalan dengan semakin matang.
2. Survey Lokasi Usaha
Jika bisnis yang akan kamu jalankan berbasis offline, penting sekali untuk melakukan survey lokasi. Mengapa? Berkaitan dengan poin sebelumya, survey lokasi ini juga berhubungan dengan kebiasaan dan karakteristik dari masyarakat setempat.
Misalnya saat akan menjalankan usaha laundry, perlu mengetahui karakteristik dari masyarakat di wilayah tersebut. Apakah wilayah tersebut cukup strategis dan didominasi dengan tipe masyarakat sibuk kelas menengah ke atas?
Dalam bisnis offline, lokasi yang strategis memegang peranan penting. Lokasi harus mudah terjangkau dan mudah terlihat, serta didukung dengan calon pelanggan potensial yang membutuhkan jasa layanan.
3. Mencari Supplier Berkualitas
Untuk menjaga harga jual, penting untuk mencari supplier termurah dan berkualitas. Dengan harga termurah, artinya punya ruang untuk menentukan harga jual yang baik dan keuntungan yang sehat. Kamu juga mempunyai ruang untuk memutar keuntungan untuk strategi marketing dan promosi.
Selain itu, pastikan supplier juga mempunyai kualitas yang sesuai. Karena dengan kualitas yang baik, pembeli akan menjadi loyal. Dalam jangka panjang, ini sangat penting untuk pengembangan usaha ke arah yang lebih baik.
4. Menentukan Konsep dan Manajemen Usaha
Persiapan yang tidak kalah penting adalah menentukan konsep dan manajemen usaha. Setiap bisnis umumnya berjalan dengan mengadopsi model bisnis tertentu. Tentukan konsep bisnis yang akan kamu jalankan dan USP (Unique Selling Point) untuk ditawarkan ke calon pelanggan.
Selain itu, manajemen usaha juga penting untuk diperhatikan. Terutama di awal, penting sekali manajemen yang baik agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Buat alur bisnis yang rapi dan tetapkan standar- standar yang baik dalam pengelolaan stok, pencatatan penjualan hingga pengelolaan keuangan.
15 Ide Usaha Laris Manis di Sekitar Kita
Menjalankan usaha yang kita sukai pasti akan terasa menyenangkan. Tapi yang tidak kalah menarik, adalah menjalankan ide usaha yang sudah terbukti laris manis di pasaran. Terlalu sayang untuk kita lewatkan, bukan? Penasaran apa saja? Simak rangkuman Panda berikut ini :
1. Warung Kelontong
Pernah kah kamu mendapati ada warung kelontong kecil- kecilan di sekitar rumah yang beberapa bulan kemudian menjadi semakin ramai dan besar? Ini merupakan salah satu tanda tanda bahwa warung kelontong merupakan jenis bisnis yang menguntungkan.
Meski terlihat sederhana, pelaku usaha warung kelontong umumnya menghasilkan omset yang konsisten. Pasalnya, produk yang mereka jual sangat beragam dan merupakan kebutuhan sehari- hari.
Tak peduli dimana lokasinya, warung kelontong jarang sekali kehabisan pembeli. Terutama di banyak situasi, saat kehabisan gas tiba- tiba, atau minyak untuk memasak, warung kelontong akan menjadi andalan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya.
2. Warung Makan
Warung makan juga salah satu ide usaha yang laris manis setiap hari. Alasannya sederhana, setiap orang pasti membutuhkan makan untuk memenuhi kebutuhan isi perutnya setiap hari. Terlebih lagi dengan dukungan teknologi, kamu juga bisa mendaftarkan usaha warung makan mu sebagai merchant layanan makanan kirim online.
Meski begitu, perlu diingat juga bahwa bisnis ini juga mempunyai tantangan tersendiri. Salah satunya adalah tingkat kompetisi yang cukup ketat. Tidak jarang dalam satu area selalu ada beberapa warung makan. Ada yang sejenis, ada yang berbeda jenis. Untuk itu, penting sekali melakukan riset dengan hati- hati, menyajikan kualitas terbaik, harga kompetitif dan mempunyai manajemen yang baik.
3. Toko Alat Tulis, Print dan Fotocopy
Jenis usaha ini sangat cocok untuk berada di lingkup sekitar sekolah atau kampus. Pasalnya, kebutuhan akan alat tulis, print dan fotocopy dokumen akan selalu ada.
Selain itu, kamu mungkin pernah memperhatikan bahwa di area kampus, toko fotocopy ini bahkan berderet- deret dari ujung ke ujung. Yang menarik, mereka ini selalu ramai dan tidak pernah kehabisan pelanggan.
Yang menjadi catatan, pilihlah lokasi yang mumpuni untuk membuka usaha ini. Selain itu, pastikan pengelolaan yang baik agar bisnis ini dapat terus bertumbuh.
4. Laundry
Di sekitar awal tahun 2000, usaha laundry masih sangat minim peminat dan cenderung akrab dengan nyinyiran. Pelaku usaha seolah- olah memfasilitasi seseorang untuk menjadi malas. Toh, mencuci bisa dilakukan dengan mudah lewat mesin cuci.
Eitsss… tapi jaman sudah berubah. Namun seiring berjalannya waktu, usaha ini semakin populer. Bukan masalah mesin cuci nya. Kehadiran jasa laundry menjadi sangat dibutuhkan di tengah- tengah kesibukan masyarakat perkotaan. Dengan jasa laundry, aktivitas mencuci dan menyetrika pakaian yang sebelumnya menjadi masalah kini terselesaikan dengan mudah.
Tidak heran, usaha laundry kini semakin laris manis dan berkembang. Jika awal tumbuhnya hanya memfasilitasi cuci pakaian saja, kini banyak laundry dengan spesifikasi khusus. Seperti mencuci karpet, stroller, sepatu, jas, dan lain- lain.
Jika membuka usaha laundry, kamu bisa mencoba membuat kartu keanggotaan dengan berbagai program promosi. Tujuannya agar pelanggan tetap loyal di tengah maraknya laundry- laundry baru yang bermunculan.
5. Toko Kue atau Camilan
Suka masak dan ngemil? Kalau begitu, tidak ada salahnya untuk membuka toko kue atau camilan. Usaha ini bahkan bisa kamu kerjakan di rumah tanpa harus membuka toko khusus. Terutama di momen tertentu seperti ramadhan, toko kue yang sudah terkenal enak dari mulut ke mulut pasti akan kebanjiran pelanggan.
Kamu bisa mempromosikan kue atau camilan buatan mu ini ke orang- orang sekitar dan memanfaatkan berbagai channel yang ada. Mulai dari berjualan di marketplace, komunitas orangtua di sekolah, media sosial dan mengandalkan merchant penjualan makanan online.
Yang pasti, konsistensi untuk mempromosikan dan menjaga kualitas adalah prioritas dalam bisnis ini. Sekali pelanggan menyukai kue atau camilan, mereka bisa melakukan repeat order berkali- kali.
6. Agen Frozen Food
Frozen food menjadi salah satu produk modern yang kini punya banyak penggemar. Terutama untuk kalangan ibu pekerja yang merangkap sebagai ibu rumah tangga. Untuk kebutuhan menyajikan makanan dengan cepat, frozen food adalah sebuah pertolongan.
Berawal dari problem ini, tidak heran jika usaha frozen food mulai berkembang. Untuk memulai usaha ini, kamu bisa melakukan riset jenis frozen food yang banyak diminati kemudian mulai menyediakan stok dan lemari pendingin.
7. Toko Pakaian
Pernahkah kamu melihat toko pakaian yang tampak sepi pembeli tapi terus survive dan kedatangan stok baru? Kenyataannya, menjual pakaian sekarang tidak hanya mengandalkan pembeli yang datang secara offline. Sebaliknya, mengandalkan teknologi, kini ada berbagai cara untuk menjual pakaian.
Di marketplace sendiri, pakaian termasuk salah satu item yang mudah terjual. Bayangkan jika kamu mempunyai variasi produk yang beragam dan setiap harinya bisa menjual puluhan hingga ratusan baju? Keuntungan harian dan per bulan akan sangat menarik untuk kamu kembangkan.
8. Kedai Street Food
Street food seperti sempolan, cilok, bakalan, telur gulung dan teman- temannya adalah comfort food untuk sebagian besar orang di Indonesia. Terutama jika produknya beragam dan rasanya enak, kedai street food mu pasti akan selalu kebanjiran pembeli.
Umumnya, street food tidak membutuhkan tempat yang wah. Kamu bisa menyediakan kedai kecil, asalkan berlokasi strategis, pasti akan mudah menjangkau pembeli. Tempat- tempat yang ramai seperti dekat area perkantoran, sekolah atau kampus bisa menjadi pilihan terbaik untuk ide usaha ini.
9. Toko Obat/ Apotek
Toko obat atau apotek tidak akan pernah kehabisan pembeli karena selalu masyarakat butuhkan. Oleh sebab itu, jika di area terdekatmu hanya mempunyai satu toko, menjalankan usaha ini akan menjadi ide bisnis yang menarik.
Kendati begitu, pastikan kamu memahami persyaratan dan legalitas dalam mendirikan usaha ini ya.
Toko skincare dan kosmetik adalah ladang basah untuk pelanggan potensial wanita. Para pelanggan potensial ini biasanya akan senang sekali saat bertemu dengan toko kosmetik dan skincare yang lengkap, murah dan layanan ramah.
Saat tokomu berhasil membuat mereka senang, tipe pelanggan ini juga akan dengan senang hati memberi tahu teman- temannya tentang tokomu dan menjadi pelanggan setia. Mereka akan rela membuat review positif dan membuat story di media sosial dengan sukarela.
Jika kamu belum mempunyai cukup modal untuk mempunyai toko offline, kamu bisa memulainya lewat jalur online. Manfaatkan akun media sosial dan marketplace untuk mempromosikan produk- produknya, ya!
11. Pet Shop
Apakah kamu penyuka hewan lucu seperti kucing dan anjing? Jika iya, tidak ada salahnya untuk membuka pet shop yang menjual berbagai kebutuhan hewan ini. Mulai dari menjual kandangnya, tempat makan, makanan, aksesoris, vitamin dan suplemen dari berbagai varian dan harga.
Umumnya, para pecinta hewan ini adalah kategori pelanggan yang royal dalam membelanjakan uang mereka untuk keperluan anabulnya. Dengan pilihan yang lengkap, harga berkualitas dan pelayanan prima, ini bisa menjadi ide usaha yang laris manis.
12. Toko Kado
Pernah nggak sih kamu kebingungan untuk mencari kado yang cocok untuk acara teman atau sahabat? Mulai dari kado ulang tahun, kado wisuda atau teman yang melahirkan.
Nah, toko kado adalah jawaban dari masalah ini. Kamu bisa menyediakan berbagai jenis kado sesuai dengan pasar yang ada. Misalnya saja toko kado perlengkapan bayi. Selain menyediakan layanan kado untuk teman yang melahirkan, mereka yang membutuhkan perlengkapan bayi juga bisa datang ke tokomu. Atau toko kado wisuda dan ulang tahun unik yang membantu orang- orang untuk mengirimkan hadiah ke sahabat dan kerabat.
13. Toko Mainan Anak dan Aksesoris
Selain perlengkapan bayi, toko mainan anak dan aksesoris juga menjadi salah satu ide usaha yang menarik untuk digarap. Terutama, anak- anak biasanya tidak akan pernah cukup hanya dengan satu mainan. Selain itu, saat membeli mainan, biasanya mereka akan memilih lebih dari satu item. Hal yang sama berlaku untuk produk aksesoris.
Jika tokomu berada di lokasi yang strategis serta berisi pilihan mainan dan aksesoris yang lengkap, dijamin tokomu tidak akan pernah sepi pembeli.
14. Rental/ Jasa Sewa Mobil
Usaha rental mobil sekilas membutuhkan modal besar. Namun siapa sangka, sebenarnya kamu bisa mengakalinya. Tanpa harus mempunyai mobil sendiri, kamu bisa bekerjasama dengan teman atau kerabat yang mempunyai mobil, dan me-listing mobil tersebut ke daftar sewa dengan perjanjian bagi hasil.
Metode penyewaan bisa bervariasi. Mulai dari harian atau mingguan, lepas kunci atau tidak. Sebagai tambahan, kamu juga bisa menambahkan jasa driver jika memungkinkan.
Jasa sewa mobil ini sendiri biasanya menjadi sangat ramai mendekati momen liburan sekolah atau hari panjang keagamaan seperti Idul Fitri dan Nataru.
15. Toko Aksesoris HP
Berbagai jenis aksesoris dan pernak- pernik HP bisa menjadi bisnis yang tidak pernah kehabisan peminat. Pasalnya, di era modern seperti ini HP sudah berjalan layaknya kebutuhan primer. Mulai dari untuk komunikasi, mencari informasi, alat dukungan belajar sekolah, hingga menjadi alat hiburan.
Berbagai produk yang bisa kamu jual antara lain casing HP, aksesoris HP, charger, anti gores, hingga voucher pulsa dan internet. Semakin lengkap produk di toko, maka semakin mudah pembeli berdatangan dan menjadi pelanggan tetap.
Kabar baiknya lagi, toko aksesoris HP merupakan salah satu peluang usaha dengan modal minim. Kamu bisa memulainya dengan toko rumahan di lokasi strategis dan etalase kaca transparan.
16. Toko Oleh- oleh dan Souvenir
Apakah kamu tinggal di tempat wisata yang ramai pengunjung? Jika iya, jangan sampai melewatkan kesempatan emas dengan membuka toko oleh- oleh dan souvenir khas daerahmu.
Dengan bermodal lokasi yang menguntungkan, oleh- oleh dan souvenir khas daerah adalah bisnis yang menarik untuk dijalankan. Setiap pembeli yang berdatangan umumnya akan membeli lebih dari satu jenis oleh- oleh dan mengajak beberapa teman. Dengan harga yang kompetitif dan produk yang berkualitas, kamu bisa meraup keuntungan yang lumayan.
Kesimpulan
Ada banyak ide usaha laris manis yang ada di sekitar kita. Beberapa bahkan dapat kita jumpai dengan mudah di depan mata dan mereka tidak pernah kehabisan pembeli.
Namun perlu digarisbawahi juga, selain ide usaha, pastikan kamu melakukan persiapan yang matang. Hindari hanya sekedar ikut- ikutan dan terbawa tren. Pada dasarnya, setiap usaha potensial juga melibatkan effort kita dalam menjalankan dengan sepenuh hati.
Jangan sampai ide bisnis sudah mentereng namun gugur karena usaha yang tidak seimbang dan pengelolaan asal- asalan. Semoga bermanfaat!
Memulai bisnis untuk pemula memang tidak selalu mudah. Ada yang memulai bisnis nya tanpa modal mentor dan hanya sekedar coba- coba. Tapi, ada juga yang percaya diri karena sudah mengantongi modal bacaan bisnis dan pengalaman dari berbagai referensi.
Memulai bisnis sebagai pemula membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Menggunakan llc services bisa menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memudahkan administrasi hingga aspek legal bisnis, memungkinkan Anda fokus pada strategi dan inovasi.
Dengan trend banyaknya anak muda yang kini mulai nyemplung ke ranah bisnis e-Commerce dan startup, wajar jika sindrom ikut- ikutan ini juga menyerang siapa saja. It’s good, karena bisnis ini wajib dicoba oleh siapa pun, terutama oleh mereka yang masih muda.
Tips Sukses Memulai Bisnis untuk Pemula Menjadi Bekal Awal
Memang benar siapa saja bisa memulai bisnis sebagai pemula. Namun, sebenarnya kurang bijak jika memulainya tanpa membekali diri sendiri apa- apa. Terlalu gegabah dan seperti menjatuhkan diri lebih mudah.
Agar pemula pun bisa mendapatkan awal yang baik, maka wajib hukumnya untuk membekali diri dengan beberapa keahlian dan panduan yang tepat. Berikut ini adalah 10 tips sukses bisnis untuk pemula dari Scott Gerber, founder dari YEC and Forbes Councils, yang dapat menjadi bekal awal Anda.
1. Fokus pada Satu Peluang Bisnis
Adakah orang yang melihat temannya sukses di bidang propei lantas ikutan- ikutan nyemplung ke bisnis properti? Lalu ada temannya sukses berjualan hijab dia juga ikut- ikutan berjualan hijab, begitu seterusnya.
Kesalahan pertama, ikut kesana kesini tidak membuat Anda mengambil pelajaran berharga dari kesalahan Anda. Sebaliknya, hal ini justru membuat Anda tidak bisa memaksimalkan peluang yang ada.
Setiap orang memang memiliki kesempatan yang berbeda untuk sukses di niche bisnis tertentu. Bukan sebuah kebetulan, melainkan mengupayakan nya dengan fokus dan usaha terbaik. Sebagai pemula, bukan pilihan yang aman untuk melompat dari satu jenis bisnis ke bisnis yang lain.
Sebagai awalan, cobalah untuk fokus dan setia dengan bisnis yang Anda pilih. Optimalkan energi Anda di bisnis yang akan Anda lakukan, sebelum akhirnya Anda menganalisanya.
2. Cintai Apa yang Anda Lakukan
Penting sekali untuk mencintai apa yang kita lakukan. Karena dengan dasar ini, kita bisa melakukannya dengan sepenuh hati, bukan paksaan.
Termasuk dalam hal usaha, jika kita menggelutinya dengan sepenuh hati, kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Jika Anda ingin menjadi seorang pengusaha, jangan memulainya dengan asal coba- coba atau tergiur hanya karena terlihat keren dan cuan besar.
Tidak jarang, mereka yang sukses memulai bisnis sebagai pemula karena mengawalinya dari hobi dan ketertarikan. Jika kamu mempunyai hobi otomotif, kamu bisa memulainya menjual sparepart kendaraan dan perbaikan motor. Jika hobimu adalah nongkrong, cobalah untuk membuat usaha tongkrongan yang menyediakan camilan dan makanan.
3. Kuasai Materi Bisnis Anda
Di awal memulai bisnis, sangat kecil kemungkinan bisnis Anda langsung mendapatkan kepercayaan investor besar, meski tampaknya bisnis Anda cukup berbobot. Kendati begitu, kesempatan emas ini bisa muncul kapan pun juga.
Saat kesempatan datang, pastikan Anda bisa menjelaskan kepada investor tentang bisnis Anda sejelas- jelasnya. Pasalnya, tak ada investor yang akan sembarangan menaruh uang mereka di tangan orang yang tidak paham betul dengan bisnisnya.
Maka dari itu, seorang pemula sekalipun harus melatih dirinya untuk menguasai bisnis yang digelutinya.
4. Selalu Mau Belajar dari Orang Lain
Ingatlah selalu bahwa setiap orang, siapapun itu, bisa memberi Anda pelajaran yang berharga. Jadilah pribadi open minded yang selalu mau menerima pemikiran orang lain dan selalu mau belajar.
Tidak perlu malu untuk mengajak orang lain untuk berdiskusi tentang sebuah #tipsbisnis atau ide yang belum pernah digarap. Berdiskusi ide bisnis dengan mereka yang sudah berpengalaman juga akan menambah wawasan dalam mengelola dan mengembangkan bisnis. Dengan banyak berdiskusi dan belajar, Anda akan semakin matang dalam mengelola bisnismu.
5. Hidup Sederhana Dulu, Gunakan Uang dengan Bijak
Bayangkan jika usaha mulai berkembang dan taraf hidup Anda pun mulai berubah signifikan. Anda akan merasa bahwa hidup menjadi pengusaha yang berhasil memang benar- benar nikmat. Semua hal yang sebelumnya angan- angan pun sekarang bisa Anda beli dengan mudah.
Eiitssss.. jangan terlena dulu. Keberhasilan bisnis di awal sebaiknya jangan membuat Anda langsung terlena dan segera ingin berleha- leha. Kenyataannya, dunia bisnis itu penuh ketidakpastian dan bisa berubah kapan saja. Untuk itu, penting untuk mengelola uang dengan baik.
Alih- alih membelanjakan uang untuk foya- foya di awal kesuksesan untuk hal yang belum Anda butuhkan, cobalah gunakan dana surplus untuk investasi dan mengembangkan bisnis. Pastikan bisnismu stabil dalam beberapa tahun ke depan dan yakinlah waktu untuk bersenang- senang akan terasa jauh lebih nikmat nanti.
6. Jangan Takut Gagal, Belajar lah dari Kegagalanmu
Percobaan pertama tidak selalu mulus untuk semua orang. Dunia bisnis itu sebuah tantangan yang benar- benar menguji ketahanan diri. Sebagian besar orang mengalami beberapa kali kejatuhan sebelum menemukan ritme yang tepat dan jalan yang mudah.
Dengan mempersiapkan diri lebih matang, Anda juga perlu mempersiapkan diri menghadapi kegagalan. Positif thinking tetap penting, tapi tetap siapkan diri. Berikan lah effort terbaik untuk bisnis Anda. Tapi saat ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginan, belajar lah dari hal itu.
7. Rancang Konsep Bisnis yang Terbaik
Memiliki konsep yang jelas, menarik dan bisa dieksekusi dengan baik itu sangat penting. Seperti apa bisnis akan berjalan nanti? Bagaimana strategi marketing yang akan dijalankan? Berapa modal awal dan strategi mengatur keuangan? USP (Unique Selling Point) apa yang ingin ditonjolkan?
Selain menguasai bisnis sendiri, Anda juga wajib untuk memiliki konsep bisnis yang menarik dan ideal. Hal ini sangat penting jika Anda ingin bisa menarik minat investor di masa depan dan membuat bisnis Anda semakin besar kedepannya. Siapapun berhak memiliki bisnis yang besar, dan semuanya sering berawal dari konsep bisnis yang matang.
8. Jangan Abaikan Kesehatan demi Bisnis
Memulai bisnis memang tidak boleh setengah- setengah. Harus totalitas dan sepenuh hati. Tapi tunggu dulu, pastikan jangan sampai Anda mengabaikan kesehatan diri sendiri. Jangan sampai karena merawat bisnis kita jadi lupa merawat kesehatan kita dan malah berantakan semuanya.
Yang perlu kita sadari juga, menjaga kesehatan adalah salah kunci penting untuk bisa menjalankan bisnis dengan optimal. Saat Anda sehat, fokus, pikiran dan tenaga Anda dalam mengelola bisnis akan berada dalam performa terbaiknya.
9. Banyak Bekerja Sedikit Bicara
Tips memulai bisnis untuk pemula selanjutnya adalah banyak bekerja sedikit bicara. Speak less, Do more bisa menjadi senjata kunci agar proses belajar Anda dari pemula menjadi master berjalan dengan lebih baik.
Dengan banyak bertindak daripada bicara, maka Anda bisa melakukan lebih banyak hal dan membuat orang langsung bisa melihat hasil kerja Anda. Anda juga menjadi lebih fokus dalam mengerjakan apa yang menjadi fokus dalam bisnis.
10. Tahu Kapan Waktunya untuk Berhenti Berusaha
Selain optimis dan terus berpikiran positif untuk melangkah maju, seorang pemula juga sebaiknya menyadari kapan waktu untuk berhenti berusaha. Pesimis?? Bukan, bukan sama sekali.
Seperti kata sebuah pepatah, seorang kapten yang bijak tidak akan mau tenggelam bersama kapalnya. Maksud dari pepatah ini, seseorang yang bijaksana adalah mereka yang tahu kapan terus berusaha dan kapan waktu untuk berhenti.
Berhenti berusaha juga bukan berarti menyerah ya. Hanya saja, dalam bisnis, ada beberapa hal yang memaksa Anda untuk berhenti dan berubah haluan setelah analisa Anda mengatakan bisnis ini tidak bisa diselamatkan lagi. Intuisi seperti ini biasanya juga tidak akan diperoleh secara instant, melainkan diperoleh seiring waktu dan pengalaman.
Sudah Siapkah untuk Memulai Bisnis Anda?
Memulai bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mempersiapkan diri sendiri untuk terjun ke dunia bisnis membutuhkan perhitungan yang cermat agar tidak tersesat.
Untuk Anda pemula, Panda harap tips sukses memulai bisnis ini bisa memberikan wawasan dan inspirasi untuk memulai usaha Anda. Tidak dengan terburu- buru, tidak dengan asal terjun, tapi dengan memulainya dengan persiapan yang lebih baik.