Setelah membuat tutorial Instant Articles Facebook dengan WordPress, rasanya tidak adil jika tidak membuat tutorial instant articles untuk blogspot. Pasalnya, sampai saat ini pengguna Blogspot masih banyak sekali, dan tentu saja tetap menarik untuk monetise instant artikel dengan platform yang satu ini.
Sama seperti tutorial artikel instan untuk WordPress, Saya menyarankan Anda untuk membaca artikel sebelumnya : Apa itu Instant Articles? Hal- Hal yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Mendaftar terlebih dulu. Di artikel ini, Anda akan mendapatkan gambaran jelas tentang apa itu artikel instant, apa saja yang perlu Anda persiapkan, bagaimana cara Facebook membayar, tips agar sukses dengan artikel instant dan informasi lainnya yang Anda butuhkan.
Cara Mendaftar Instant Articles untuk Blogspot
Sebelum memulai tutorial ini, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan untuk membuat instant article untuk Blogspot. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Masuk ke menu Monetisation > Monetisation with Facebook.
Pilih fanspage eligible yang ingin Anda daftarkan untuk artikel instan Anda.
Disini ada 3 langkah yang harus Anda ikuti. Pertama mereview Term & Condition, lalu menambah paling sedikit 10 artikel, dan ketiga baru set up program monetise nya.
Tap button ‘Review Terms’. Di halaman terms, scroll terus ke bawah, lalu tap button Agree to Terms.
Di bagian selanjutnya, Anda akan menambahkan artikel yang terdiri dari empat step, dan dilanjutkan dengan pengaturan monetise. Untuk tahap ini, kita akan berlanjut ke bagian B ya, karena berkaitan dengan pendaftaran blog.
B. Claim Domain & Setting Blog
Setelah menyetujui Terms dari Instant Article Facebook, langkah selanjutnya adalah menghubungkan akun monetise instant article Anda dengan domain Blogspot Anda. Anda harus memenuhi syarat- syarat dari Facebook agar bisa mengikuti review Instant Article untuk blogspot Anda.
Di bagian ‘Add 10 Production Articles for Review’, pilih Claim Domain.
Facebook akan mengarahkan Anda untuk menambahkan kode tag properti untuk menghubungkan blog Anda ke artikel instan.
Di sisi lain, buka akun blogspot Anda, dan masuk ke bagian pengaturan HTML.
Tambahkan kode meta properti di bawah <head>, dan Simpan.
Setelah penambahan kode meta berhasil dilakukan, kembali ke Facebook Instant Article, dan tap button Claim URL.
Setelah penambahan URL berhasil, maka status akan berubah menjadi Your URL has been claimed. Disini Anda bisa melanjutkan setting artikel instan Anda.
C. Konfigurasi Style Artikel
Langkah selanjutnya adalah konfigurasi style artikel. Disini kita akan mengupdate style dan logo agar pengajuan kita optimal saat proses review oleh Facebook.
Di step kedua dari Article Production tadi, pilih tap ‘Configure’. Disini Anda mengupdate style bawaan dari laman artikel instan, mengatur logo, judul dan deskripsi blog.
Di menu Article Colors, Anda bisa mengupdate tampilan warna dari defult yang Facebook atur sebelumnya.
Di bagian logo, jangan lupa untuk mengunggah logo. Logo harus memiliki format .png dengan background transparan. Dimensi logo minimal adalah 690×132 pixel.
Jangan lupa juga untuk melengkapi judul dan deskripsi blog.
D. Menambahkan Artikel dari RSS Feed
Nah, di bagian ini Anda akan mengatur bagaimana konten blog Anda tampil sebagai artikel di Instant Articles Facebook. Caranya adalah dengan menggunakan RSS Feed agar artikel terupdate secara otomatis di platform instant article.
Kabar baiknya lagi, disini Blogger sudah menyediakan halaman RSS feed secara default untuk setiap blog yang Anda buat. Anda hanya perlu memastikan bahwa RSS Feed Anda sudah aktif di situs Blogger.
Selain itu, pastikan juga setting feed Anda diseting ke Penuh (Full) seperti di tutorial ini.
Masuk ke Bagian Setting >> Other >> Site Feed. Pastikan Blog Post Feed disetting Full.
Di bagian paling bawah, ada informasi alamat RSS feed blog Anda, copy URL tersebut.
Kembali ke Tools Instant Article, di bagian Configuration, paste alamat RSS feed ke Production RSS Feed, lalu klik Simpan.
Facebook membutuhkan waktu untuk crawling konten feed. Tunggu sampai Anda mendapatkan notifikasi bahwa update feed berhasil ditambahkan.
Setelah notifikasi muncul dan RSS feed berhasil diupdate, maka artikel Anda akan secara otomatis muncul di menu Production Articles.
E. Ajukan untuk Proses Review
Begitu pengajuan Anda terdeteksi mempunyai minimal 10 konten di Article Production, Anda bisa mengajukan permintaan review instant article untuk Blogspot.
Simak langkah- langkahnya berikut ini :
Masuk di Creator Studio atau Publishing Tool, lalu ke bagian Instant Article > Configuration.
Karena semua step yang Facebook syaratnya semua sudah kita penuhi, maka kita bisa tap Submit for Review.
Proses approval biasanya membutuhkan waktu beberapa hari. Selama proses ini berlangsung, cobalah untuk tetap memposting artikel agar akun blog Anda terlihat aktif.
Setelah mendapatkan approval, Anda akan mendapatkan notifikasi melalui email atau notifikasi Facebook.
Cara Monetisasi Akun Instant Articles
Sudah punya akun instant articles di blogspot, tujuannya untuk apa? Tentu saja untuk proses monetise dong, hehehe…
Nah untuk proses monetisasi ini, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan :
Mendaftarkan akun untuk Facebook Developer
Mendaftar untuk Facebook Audience dan Mendapatkan Placement ID
Mengintegrasikan iklan Facebook Audiens Ads ke Blogspot
Mengatur informasi pembayaran
Karena step ini cukup panjang, Panda akan mengulasnya kembali di satu artikel khusus.
Kesimpulan
Untuk para content marketer yang gemar monetise dari konten publishing, kehadiran instant articles adalah angin segar. Ya, akhirnya ada tambahan platform yang memungkinkan publisher untuk mendapatkan penghasilan dengan hasil yang bisa diandalkan.
Selain itu, instant articles ini bisa blogger terapkan ke berbagai platform dengan mudah. Entah mereka yang menggunakan WordPress, atau bahkan menggunakan blogspot. Mendaftar instant articles untuk blogspot pun relatif mudah. Selama Anda memenuhi syarat- syaratnya untuk proses review, pengajuan artikel instant Anda tinggal menunggu notifikasi persetujuan dari Facebook.
Konten lama tidak jarang kurang diperhatikan oleh publisher dan terlupakan begitu saja. Padahal, konten ini juga mempunyai potensi untuk mendapatkan lebih banyak impresi dan posisi yang lebih baik di mesin pencari.
Banyak blogger yang menyadari bahwa proses pembuatan konten adalah salah satu langkah paling krusial yang menentukan kesukses dalam dunia blogging. Namun, meski sudah berpengalaman, membuat konten masih termasuk hal yang tidak mudah untuk dilakukan secara konsisten. Mengapa? Bisa jadi karena waktu atau kita mempunyai banyak kegiatan lain yang harus dikerjakan.
Sebenarnya seorang blogger nggak melulu harus membuat konten yang baru. Sebagai contoh, jika kita sudah mempunyai blog dengan konten yang cukup lama, kita bisa melakukan trik posting ulang konten lama ulang. Meski terkesan sepele, namun ternyata hal ini justru memberi manfaat ekstra untuk blog kita
Keuntungan Memposting Ulang Konten Lama
Yang dimaksud dengan mem-posting ulang konten lama adalah melakukan update atau pembaruan dari konten lama yang sudah pernah kita tulis sebelumnya, lalu melakukan pembaruan tanggal posting konten tersebut. Jadi, secara tidak langusng, konten tersebut akan berubah menjadi konten baru tanpa kita harus membuat konten baru sepenuhnya.
Hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan trik ini adalah jangan sampai mengubah alamat URL dari konten tersebut. Jika kita sampai mengubah URL konten, maka konten tersebut akan dianggap sepenuhnya baru tanpa mempertimbangkan posisi sebelumnya dari konten tersebut yang sudah terekam di mesin pencari.
Terlebih lagi, sangat disayangkan jika konten lama ini juga sudah mempunyai backlink. Tentu saja backlink tersebut menjadi sia- sia belaka. Belum lagi munculnya halaman error saat ada pengunjung mengunjungi halaman URL lama dari internal link atau dari sumber yang lain.
Alasan Melakukan Posting Ulang Konten Lama
1. Konten Lama Sudah Usang
Saat kita mempunyai konten yang terindeks dengan baik di mesin pencari, tentu hal ini sangat menyenangkan. Namun sayangnya, saat pengunjung membaca konten tersebut, mereka kecewa karena konten yang dibacanya ternyata sudah usang.
Usang disini berarti informasi yang mereka tidak lagi relevan dan memang perlu dilakukan pembaruan. Nah, dengan melakukan posting ulang ini lah kita bisa bisa membuat konten lama menjadi lebih relevan lagi informasinya sehingga tidak akan mengecewakan pengunjung yang membaca.
Bagian penting dari proses pembaruan konten adalah kita benar- benar terupdate dengan informasi niche kita secara berkala sehingga kita bisa melakukan modifikasi konten sesuai kebutuhan. Tidak harus melakukan perombakan habis- habisan. Jika dirasa hanya sedikit bagian untuk di-update, maka tambal lah bagian tersebut. Namun jika Anda merasa perlu menambahkan informasi dalam jumlah besar, lakukan lah.
2. Konten Tidak Masuk ke Halaman Pertama
Riset menunjukkan bahwa 91% orang yang mencari informasi melalui mesin pencari, mereka hanya melihat hasil pencarian di halaman pertama saja. Artinya, hanya 9% orang yang meneruskan pencarian ke halaman kedua dan seterusnya.
Coba bayangkan jika konten lama Anda ternyata hanya nangkring di halaman kedua atau ketiga mesin pencari. Kira- kira, berapa banyak orang yang akan mengakses konten tersebut?
Namun jika Anda mencoba melakukan update terhadap konten lama tersebut dengan tambahan update, konten, dan media, sehingga konten Anda menjadi lebih berbobot dan menarik, tentu kemungkinan Anda kana mendapatkan tambahan share media sosial serta komentar yang dapat mendongkrak posisi konten Anda di mesin pencari.
Sebaliknya, jika kita hanya melakukan pembiaran, maka konten kita akan semakin tenggelam seiring berjalannya waktu. Tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Coba lah meng- update konten lama Anda.
3. Konten Selayaknya di-Update Secara Berkala
Untuk niche tertentu, ada beberapa jenis konten yang memang membutuhkan update secara berkala. Misalnya saja niche yang terkait dengan software, aplikasi, dan data selular. Konten dari niche ini harus diupdate dari waktu ke waktu karena kecenderungan update dari sang pengembang, baik itu pembaruan dari sisi fitur, informasi, atau hal lainnya.
Meski niche kita bukan software dan aplikasi, kita perlu memantau, mana saja konten yang membutuhkan pembaruan informasi. Goal utamanya adalah menyajikan konten se- relevan mungkin untuk pembaca kita. Dengan begitu, pengunjung tidak akan kecewa dan meninggalkan blog kita dengan persepsi negatif.
4. Mengoptimalkan Algoritma Google
Salah satu pembaruan penting dari algoritma Google dalam mesin pencarinya beberapa tahun terakhir ini adalah bahwa Goolge tidak hanya memperhatikan exact keyword saja, namun juga semantic keyword.
Exact keyword adalah kata kunci yang benar- benar sama, misalnya saja konten yang membahas tentang ‘cara menurunkan berat badan tanpa obat’, maka exact keyword yang dimasukkan adalah ‘cara menurunkan berat badan tanpa obat’. Padahal, saat ini Google juga memperhatikan penggunaan kata kunci yang bersifat semantic, misalnya saja sesuai contoh tersebut, Google juga akan mempertimbangkan konten yang berisi kata kunci lain seperti ‘cara menurunkan berat badan secara alami’, ‘tips menurunkan berat badan tanpa olahraga’, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Bisa dibilang, meng- update konten lama kita berarti kita mengoptimalkan potensi konten kita. Selain melakukan update konten lama dari sisi penambahan informasi dan media relevan, coba lah juga untuk menambahkan semantic keyword ke dalam konten kita. Dengan begitu, effort yang kita lakukan akan lebih maksimal dalam mendongkrak posisi konten kita di mesin pencari.
Sebagai seorang blogger, tentu istilah AMP cukup sering mampir di telinga Anda. Anda bisa melihat mereka yang menggunakan AMP ini dengan tanda petir di samping URL website di hasil pencarian mobile. Bisa jadi saat membaca artikel ini sendiri, Anda tengah dibingungkan untuk menggunakan AMP atau tidak untuk website Anda?
Beberapa blogger memang sempat mengalami dilema ini. Google AMP atau Accelerated Mobile Pages ini sendiri dikenal mempunyai banyak fitur andalan yang bisa membuat perbedaan untuk situs web Anda.
Di sisi lain, AMP juga mempunyai kelemahan yang membuat beberapa webmaster merasa bukan keputusan tepat untuk menggunakan AMP. Terutama dari sisi ketelitian yang harus dilibatkan untuk memastikan semua halaman di website tampil sempurna dalam standar penelusuran AMP di Google via mobile.
Pro dan kontra memang ada. Dan di artikel ini, kami akan menggali apa saja kelebihan dan kekurangan AMP untuk sebuah situs web. Selanjutnya, Anda bisa memantapkan diri untuk menggunakan AMP atau tidak di website Anda.
Manfaat dan Kelebihan Menggunakan Fitur AMP Google
Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Ada banyak webmaster yang beralih ke AMP untuk mendapatkan lebih banyak trafik di website mereka. Dan disinilah peran AMP sesungguhnya : meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
AMP membuat proses loading sebuah halaman menjadi lebih cepat dengan menyingkirkan hal- hal yang tidak perlu dilakukan oleh sebuah website dengan pola pikir pembaca tidak akan membutuhkan fitur tersebut.
Hal ini akan membuat pembaca di sebuah website merasa nyaman karena informasi yang mereka butuhkan dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat.
Loading Halaman Super Cepat
Penggunaan AMP sering dikaitkan dengan kecepatan. Salah satu alasannya karena halaman yang dibuka oleh pengunjung adalah halaman cache yang disimpan oleh indeks Google. Jadi saat pengunjung menemukan artikel blog dalam penelusuran Google, maka halaman tersebut tidak langsung diakses melalui server website.
Melainkan sebuah halaman cache yang tersimpan oleh mesin pencari pada data index khusus mobile. Dalam satu klik, halaman AMP akan tampil super cepat untuk pengguna perangkat mobile dan tablet. Untuk mendapatkan manfaat AMP ini, tentu saja webmaster harus memastikan halaman yang diindex oleh mesin pencari sudah dinyatakan valid atau mendukung fitur AMP.
Beban Server Menjadi Lebih Ringan
Dengan AMP, meskipun ada banyak orang yang mengakses situs web Anda dari perangkat seluler, hal ini tidak akan terlalu banyak menguras server Anda. Mengapa? Karena halaman yang dikunjungi pembaca adalah halaman cache yang tersimpan di indeks mesin pencari. Akses sehingga akan menarik langsung dari server Google, bahkan saat Anda harus memasang Javascript dari pihak ketiga.
Bisa dibilang, penggunaan AMP ini telah membuat beban situs Anda terasa lebih ringan.
Tampilan Ringan Mobile Friendly
AMP sangat spesifik dalam menampilkan halaman ramah pengguna untuk perangkat mobile dan table. Gambar, video, dan animasi akan tampil dengan presisi ukuran yang sempurna dan ringan. Selain itu, koneksi yang lambat bukan masalah besar untuk pengguna AMP.
Saat koneksi internet lambat, halaman blog akan terbuka melalui fitur Google Web Light yang menyuguhkan tampilan blog sederhana sesuai dengan koneksi pengguna.
Meningkatkan Ranking Google
Karena AMP ini sendiri adalah bagian dari proyek Google untuk meningkatkan pengalaman pengguna, meski bukan penentu sepenuhnya, fitur ini dipercaya punya pengaruh besar untuk ranking sebuah situs web. Terutama karena AMP sangat berimbas pada kecepatan loading sebuah halaman website. Dan kecepatan halaman ini adalah salah satu tolak ukur mengapa sebuah halaman mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari. Sesederhana itu.
Kekurangan Fitur AMP Google untuk Website
Berbeda dengan Versi Asli Website
Hal pertama yang perlu Anda ketahui sebelum menerapkan AMP adalah halaman Anda tidak akan sama dengan versi asli website Anda sendiri. Ada banyak keterbatasan yang harus Anda terima.
Tidak Bebas Menggunakan Script
Jika situs web Anda menggunakan HTML seperti pada umumnya, Anda bisa menikmati kebebasan menggunakan javascript, widget, atau script lainnya untuk situs Anda. Namun, saat Anda mulai menerapkan AMP, maka Anda hanya bisa menggunakan Javascript tertentu yang sudah mendukung AMP.
Sama halnya dengan widget. Tidak semua widget yang biasa kita pasang di situs non-amp akan tampil dengan mulus saat blog berubah menjadi AMP. Widget- widget itu mungkin masih bisa dipasang, namun harus melalui proses yang rumit lebih dulu.
Jika script dan widget yang Anda pasang tidak sesuai, hal ini akan menyebabkan error atau hasil tidak valid di hasil pencarian Google AMP. Anda juga kana mendapatkan peringatan validasi AMP dari Google Search Console Anda.
Lebih Sedikit Elemen Branding
Karena perbedaan yang besar antara versi asli website dan versi AMP, hal ini akan mengurangi keseluruhan pencitraan merek yang Anda bangun melalui media website. Saat branding ini adalah elemen penting untuk perusahaan atau bisnis Anda, bisa jadi Anda tidak mendapatkan begitu banyak manfaat dari penggunaan AMP untuk website Anda terkait dengan branding.
Keterbatasan Pemasangan Iklan
Seperti yang Anda ketahui di poin sebelumnya, penerapan AMP akan berimbas pada keterbatasan dalam penggunaan script. Artinya, iklan akan menjadi salah satu yang terkena dampaknya. Iklan hanya bisa dipasang di bawah judul artikel dan di akhir postingan saja.
Jika ingin menyisipkan iklan di tengah- tengah postingan, maka webmaster perlu menyisipkan kode iklan secara manual di setiap artikel blog. Tidak efektif, bukan?
Hal ini tentu kabar baik untuk pembaca, namun tidak untuk Anda karena mempengaruhi revenue iklan untuk situs web Anda.
Keseluruhan Penggunaan Lebih Sulit
Pekerjaannya Anda tidak berhenti dengan memasang plugin AMP. Pekerjaan utamanya adalah memastikan semua postingan artikel Anda sesuai dengan format yang mendukung fitur AMP. Jika tidak, maka Anda akan mendapat banyak peringatan kesalahan karena tidak valid AMP.
Saat menggunakan fitur ini, salah satu hal yang kerap dilakukan webmaster adalah mengedit seluruh postingan blog satu per satu untuk menyesuaikan strukturnya agar valid AMP. Jika Anda ingin pindah ke AMP, pastikan Anda siap mengedit ratusan hingga ribuan artikel di blog Anda.
Tes Validasi AMP
Jika Anda sudah memutuskan untuk migrasi ke AMP, pastikan semua halaman blog Anda telah valid dengan cara menguji halaman tersebut dengan tool AMP Validator Online berikut ini :
Masukkan URL yang ingin Anda uji coba, kemudian pilih ‘Tes URL’ atau ‘Validate’. Halaman yang sudah valid AMP dan terindeks akan ditandai dengan icon petir.
Kesimpulan : Pakai Google AMP atau Tidak?
Jadi, sebaiknya pakai AMP atau tidak? Semua kembali ke kebutuhan Anda. Yang pasti, penggunaan AMP akan lebih mudah diterapkan untuk situs web yang benar- benar baru dibuat. Jika ingin menerapkan untuk web lama, sangat disarankan Anda mempunyai tim teknis tersendiri yang siap dengan semua keribetan migrasi AMP dan mengatasi problem validasi untuk setiap halaman blog agar sesuai dengan struktur AMP Google.
Jika Anda pengguna WordPress self-hosting, proses migrasi mungkin akan lebih mudah karena ada plugin AMP yang sedikit meringankan proses tersebut.
Pertimbangkan juga apakah Anda tidak keberatan untuk melepas beberapa fitur atau widget yang tidak kompatibel dengan web AMP Anda. Perhitungkan lebih dulu seberapa penting fitur yang tidak bisa diakomodir oleh AMP ini. Jika memang sangat berpengaruh terhadap branding dan flow website Anda, tentu Anda harus berpikir dua kali.
Pada akhirnya, pilihan menggunakan AMP dan non-AMP akan kembali kepada kita sendiri sebagai blogger. Ada keuntungan dan kekurangan tersendiri untuk setiap pilihan yang diambil. Silahkan tentukan pilihan Anda setelah mempertimbangkan dua sisi tersebut.
Untuk seorang digital marketer atau blogger, penting untuk mempunyai website dengan performa handal dan bisa diandalkan. Ada banyak parameter yang menjadikan website itu bisa diandalkan. Selain dari sisi navigasi dan fitur, kecepatan loading web adalah salah satu hal vital yang tidak boleh diabaikan.
Untuk meningkatkan kecepatan loading web, salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan menemukan hal- hal yang memperlambat website kita dan memperbaikinya segera. Misalnya dengan melakukan pengecekan di GTmetrix, kita akan mengetahui apa saja hal- hal yang membuat website kita melambat.
Dalam proses checking tersebut, GTmetrix juga biasanya akan memberi kita rekomendasi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Plugin Membuat Website Lambat?
Bicara soal website lambat, beberapa dari kita mungkin dulu menggunakan P3 Profiler untuk memindai plugin yang lambat. Sayangnya, tool ini sudah lama sekali tidak diperbaharui dan banyak pengguna mengeluhkan bahwa tool ini tidak lagi bekerja sepenuhnya.
Padahal dengan tool ini, kita dapat dengan mudah menemukan plugin dengan kinerja lambat di GTmetrix, plugin ringan alternatif, serta menonaktifkan pengaturan plugin yang tidak digunakan.
Faktanya, ada pengaturan plugin tertentu yang ternyata bisa menyebabkan CPU tinggi dan loading web melambat. Sering juga tanpa kita sadari, kita menginstall plugin yang secara fungsional tidak begitu kita butuhkan. Ada juga plugin yang ternyata mempunyai fungsi mirip, namun kita install secara bersamaan. Familiar dengan pengalaman ini?
Daftar Plugin yang Memperlambat Website
Mungkin kita tidak lagi menggunakan
P3 Profiler. Namun jangan khawatir, Ivica dari WordPress Speed Up Facebook
Group beberapa waktu yang lalu mempublikasikan deretan plugin yang seringkali
cenderung membuat loading website kita menjadi lebih lambat.
Berikut ini adalah daftarnya :
AdSense Click Fraud Monitoring
Better WordPress Google XML Sitemaps
Broken link checker
Constant Contact for WordPress
Contact Form 7
Contextual Related Posts
Digi Auto Links
Disqus Comment System
Divi builder
Essential Grid
Fuzzy SEO Booster
Google XML Sitemaps
Jetpack
NextGEN Gallery
NewStatPress
Reveal IDs
Revolution Slider
S2 member
SEO Auto Links & Related Posts
Similar Posts
Slimstat Analytics
SumoMe
VaultPress
Visual Composer
WooCommerce
WordPress Facebook
WordPress Related Posts
WordPress Popular Posts
WP Statistics
WP-PostViews
WP Power Stats
wpCloaker
WPML
Yet Another Related Post Plugin
Yuzo Related Posts
Cara Menemukan Plugin ‘Lambat’
Karena P3 Profiler tidak bisa kita
andalkan lagi, maka solusi alternative untuk menemukan plugin yang membut
loading website kita lambat adalah dengan melakukan pengecekan di GTmetrix dan
menganlisa hasil laporan website Anda.
Di menu ‘Waterfall’, Anda dapat memng- klik ‘expand’, dan nama plugin yang sama
muncul beberapa kali dalam laporan Anda, ini berarti plugin tersebut cukup
berkontribusi dalam membuat website Anda melambat. Sebagai tandanya, Anda akan menemukan ‘…/plugin/…’
di alamat URL item tersebut.
Saat menemukan deretan plugin yang memperlambat website Anda, ada beberapa hal
yang mungkin perlu Anda lakukan :
Menghapus plugin tersebut
Mengganti plugin dengan plugin alternatif
yang punya fungsi sama
Melakukan optimasi terhadap plugin
tersebut
Cara Mengatasi Plugin Lambat
Sebenarnya Panda Gila sudah menuliskan beberapa opsi
yang perlu dilakukan untuk mengatasi plugin lambat tersebut. Namun untuk
detailnya akan kita bahas di section
ini yaa…
Gunakan Plugin yang Ringan
Karena plugin yang Anda berkontribusi
membuat website Anda lambat karena cenderung ‘berat’, maka solusinya adalah
menggantinya dengan plugin yang lebih ringan. Berikut ini adalah beberapa
rekomendasi plugin yang ringan :
Social Sharing
Alternatif : WP Rocket’s test showed Social Media Feather, Monarch, Simple Shared Buttons Adder, MashShare
Backup
Alternatif : UpdraftPlus
Sliders
Alternatif
:
Soliloquy, LayerSlider, Meteor Sliders.
Komentar
Alternatif
:
Disqus Conditional Load
Portofolio
Alternatif
:
Envira Gallery, FooGallery, The Grid
Analytics
Alternatif
: Google
Analytics and Search Console
Matikan Fitur yang Tidak Dibutuhkan
Telusur setiap plugin yang Anda gunakan dan cek apakah Anda sudah menonaktifkan fitur yang sebenarnya tidak Anda gunakan di plugin tersebut. Misalnya saja Anda menon-aktifkan fitur yagn tidak Anda butuhkan di Yoast SEO melalui menu Pengaturan >> Umum >> Fitur Saya. Melakukan pengaturan ini dapat membantu menurunkan penggunaan CPU Anda.
Hindari 2 Plugin dengan Fungsi yang Sama
Misalnya saja Anda sudah menggunakan Yoast yang bisa membuat sitemap untuk situs web Anda, maka Anda tidak membutuhkan lagi plugin Google XML. Contoh lain, jika provider hosting Anda melakukan backup untuk Anda, Anda tidak membutuhkan lagi plugin untuk melakukan hal ini.
Jika Anda sudah menggunakan Google Analytic, Anda tidak benar- benar membutuhkan plugin statistik yang dapat memperlambat loading web Anda. Dan dibandingkan menggunakan Jetpack untuk menggunakan 1 atau 2 fitur, Anda dapat menginstall plugin ringan untuk melakukan hal yang sama, tapi tidak memiliki terlalu banyak fitur/ pengaturan yang dapat memperlambat situs web Anda.
Kesimpulannya, gunakanlah plugin seefektif mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda.
Nonaktifkan Pengaturan Tidak Perlu di WordPress
Menggunakan WP-Disable dapat membantu
Anda menon-aktifkan pengaturan tidak diperlukan di WordPress untuk mengurangi
penggunaan CPU dan hal lain yang memperlambat situs web Anda. Hanya dalam
beberapa klik, Anda dapat membuka pengaturan dan menon-aktifkan semua fitur
yang tidak Anda gunakan.
Tips Menggunakan WP-Disable :
Nonaktifkan SEMUA hal yang tidak
Anda gunakan
Jadwalkan penghapusan spam adalah
fitur yang menarik untuk dicoba
Emoji, Google Maps, dan Gravatar
membutuhkan waktu lama untuk dimuat
Pingback dan trackback biasanya
tidak sepadan dengan sumber daya tambahan
Tetapkan revisi pos menjadi 3-5 saja
sehingga Anda mempunyai cadangan, namun tidak terlalu banyak
Opsi lain- lain di tab ‘Permintaan’/
‘Request’ dapat meningkatkan waktu loading lebih cepat
Saat memutuskan menjadi seorang blogger, maka kita sudah tahu bahwa profesi yang kita pilih ini akan banyak berhubungan dengan eksplorasi ide, pembuatan konten, dan optimasi website lainnya. Kenyataannya, tidak sedikit blogger yang mengaku tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal- hal penting terkait profesinya itu. Bahkan terpikir untuk membuat jadwal yang konsisten pun tidak.
Jika ini terus terjadi, sulit rasanya untuk menjadi seorang blogger produktif yang optimal dalam mengisi konten di blog. Kesibukan dan jadwal yang berantakan membuat blog kita tidak terurus dan terbengkalai. Hal- hal seperti ini lah yang lambat laun akan menggerus motivasi dan kreatifitas kita dalam blogging.
Mengapa Jadwal yang Teratur untuk Blogger itu Penting?
Mengatur jadwal sangat penting untuk seorang blogger. Dalam satu hari, setidaknya kita mempunyai waktu luang, meskipun tidak banyak dan tidak tetep. Memanfaatkan waktu luang ini, kita bisa membuat target apa saja hal produktif yang bisa kita lakukan sebagai blogger. Sulit? Tergantung dari seberapa besar niat kita untuk melakukannya secara rutin.
Menjawab pertanyaan di sub headline artikel ini, membuat jadwal yang teratur untuk blogger ini penting karena bisa memberi banyak keuntungan untuk seorang blogger. Point yang paling menonjol tentu saja meningkatkan produktifitas dengan menghasilkan banyak karya.
Kiat dalam Membuat Jadwal untuk Blogging
Setelah mengetahui pentingnya untuk terus produktif dalam menghasilkan konten, blogger seharusnya mempunyai motivasi yang sangat besar dalam mengatur jadwal mereka. Mudah memang secara teori, namun dalam prakteknya, banyak yang tidak konsisten dan berakhir berantakan.
Namun jika Anda serius untuk mengembangkan blog secara konsisten, suka tidak suka hal ini tetap harus dilakukan. Berikut ini adalah kiat untuk mendukung produktifitas Anda sebagai blogger :
1. Online bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
Tidak peduli seberapa sibuk, Anda selalu bisa online dimanapun dan kapan pun. Yang perlu Anda lakukan adalah memaksimalkan setiap waktu online Anda untuk menghasilkan sesuatu yang berharga untuk blog Anda. Anda juga bisa mencuri setiap waktu luang seperti saat menunggu di rumah sakit, naik kendaraan umum, atau bersantai bersama teman. Entah itu untuk membuat konten, untuk blogwalking, mencari ide konten, atau melakukan optimasi SEO lainnya.
2. Mulai membuat perencanaan
Bagaimana cara mulai membiasakan diri untuk memaksimalkan waktu senggang? Mulai lah dengan sebuah perencanaan. Rencanakan langkah apa saja untuk mendukung posting terjadwal kita. Coba lah untuk menuliskan setiap ide pokok yang akan Anda kembangkan untuk menjadi konten blog. Anda juga bisa mengumpulkan ilustrasi atau koleksi foto pribadi untuk melengkapi konten- konten baru Anda di blog.
Setelah tahu langkah apa saja yang akan dilakukan, coba lah susun prioritas mana yang perlu take action lebih dulu. Dengan begitu, waktu senggang akan lebih optimal untuk melakukan kegiatan produktif blogging secara teratur.
3. Berbagi konten di media sosial
Berbagi konten di media sosial bisa menjadi salah satu aktifitas ringan untuk dilakukan blogger kapan saja. Selain berbagi konten, di media sosial juga bisa membuat kita terupdate dengan info terkini jika dilakukan dengan tepat. Siapa tahu, konten yang kita lakukan sukses memancing rasa ingin tahu pembaca dan akhirnya juga mendorong trafik tambahan ke situs web kita.
4. Waktu luang juga bisa dimanfaatkan untuk blogwalking
Di saat kita punya banyak waktu untuk blogging, kita cenderung menghabiskannya untuk kegiatan yang lebih padat, seperti menulis konten, meng- update plugin, atau tampilan blog. Sedangkan blogwalking sering dilupakan lantaran merasa tidak ada waktu luang.
Nah, dengan perencanaan dan jadwal yang kita buat, kita bisa mengoptimalkan waktu kita untuk aktifitas blogwalking juga. Kita bisa mengunjungi blog- blog populer untuk mendapatkan inspirasi dan berkenalan dengan blog- blog populer.
5. Membuat jadwal otomatis untuk media sosial
Selain mengunggah konten- konten baru di blog, kita juga bisa mengunggah konten untuk akun media sosial kita. Tidak harus dilakukan secara manual, Anda bisa memanfaatkan tool untuk scheduling konten media sosial kita, seperti Hootsuite atau Gamblr.
Jangan lupa untuk memilih prime time atau waktu terbaik dalam memposting konten media sosial Anda. Dengan begitu, konten Anda pun akan dijangkau lebih banyak pengguna media sosial yang sedang online.
Kesimpulan
Sesibuk apapun, jika menjadi blogger adalah passion Anda, maka mempunyai jadwal yang teratur penting untuk dilakukan. Jadwal ini akan membantu Anda untuk menjadi seorang blogger yang lebih produktif karena Anda tahu apa saja yang perlu dilakukan saat Anda mempunyai banyak waktu, sedikit waktu, atau waktu senggang yang bisa dimanfaatkan.