Broken Link : Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Broken Link : Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Broken link mungkin bukan istilah yang asing untuk para webmaster. Saat membangun publisher menyisipkan link sebagai referensi untuk pembaca, ada kalanya link berubah tidak bisa di akses dalam beberapa waktu ke depan.

Tidak bisa diakses ini bisa terjadi karena beberapa hal. Mulai dari pergantian alamat url website atau dalam beberapa kasus website memang di shut down. Akibatnya, link yang diberikan mengarah ke halaman error.

Untuk pemilik website, link rusak seperti ini bisa menjadi masalah besar. Mengapa? Nah itu lah yang akan diulas lebih rinci di artikel ini.

Apa itu Broken Link?

Broken link juga kerap disebut dengan nama dead link oleh sebagian orang. Pengertian dari broken link ini sendiri adalah sebuah link rusak yang tidak bisa bekerja seperti seharusnya.

Seperti yang sempat Panda gambarkan di atas, publisher kerap menautkan link di anchor teks sebagai referensi terpercaya untuk pembaca. Dalam keadaan normal, link ini seharusnya bisa kita akses ke halaman tujuan.

Namun karena kerusakan oleh hal tertentu, link ini rusak dan mengarahkan kita ke halaman error 404 saat diklik. Akibatnya, ini bisa mengganggu kenyamanan pengguna dalam berselancar karena pengalaman pengguna yang buruk.

Penyebab Broken Link

Dead link bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Baik itu kelalaian dari pemilik website atau faktor eksternal. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum terjadinya dead link pada website :

Kesalahan pengetikan tautan/ link

Karena ketidaktelitian dalam mempublikasikan konten, publisher bisa saja menyisipkan tautan yang salah. Misalnya saja, tautan seharusnya ke https://pandagila.com/apa-itu-social-proof-dalam-marketing-mengapa-penting/ . Tapi justru tertulis ke https://pandagla.com/apa-itu-social-proof-dalam-marketing-mengapa-penting/ kurang huruf ‘i’ di penulisan domain pandagila.com.

Karena alamat yang dituju salah, secara otomatis ini membuat pengguna redirect ke halaman kosong atau error 404 not found

Broken link karena kesalahan alamat url

Perubahan alamat domain

Nama domain yang berubah otomatis akan merubah susunan url website. Itulah mengapa webmaster perlu mempertimbangkan matang- matang sebelum memilih mengubah nama domain.

Terlebih jika kita sudah lama mengoptimasi domain dan mendapat pasokan backlink dari jaringan blog, forum, dan media sosial. Tentu sayang sekali kita kehilangan backlink yang sebelumnya sudah kita perjuangkan dengan susah payah.

Hal ini juga berlaku terhadap ekstensi domain yang kita gunakan ya.

Perubahan direktori website

Direktori adalah sebuah informasi lokal sebuah konten atau file pada website atau komputer. Saat direktori diubah, otomatis url juga berubah. Penggunaan direktori ini sendiri sebenarnya memudahkan dalam mengkategorikan konten atau file. Dengan direktori, kita bisa melacak file dengan mudah.

Contoh penggunaan direktori ini misalnya untuk website dengan sub kategori/ sub menu di susunan permalink mereka. Misalnya saja :

  • Alamat awal : domain.com/kota/kategori-produk/nama-produk
  • Lalu menggantinya ke : domain.com/kota/nama-produk

Jika tidak melakukan pengaturan redirection, maka perubahan ini akan menimbulkan link rusak website di banyak halaman.

File sistem atau konten yang terhapus

Jika file sistem terhapus, misalnya saja untuk file pdf, jpg atau file lainnya, maka link ke alamat konten ini otomatis tidak berfungsi lagi. Hal yang sama juga berlaku untuk file website lainnya.

Misalnya saja kita kerap menautkan link konten dari media sosial. Ada kalanya pemilik konten menghapusnya secara tiba- tiba. Maka tautan konten yang masuk ke website otomatis akan rusak dan menjadi link mati.

Masalah cache

Cache adalah penyimpanan data sementara dalam sebuah HTML yang tujuannya penyajian data lebih cepat dan memperkecil penggunaan bandwidth. Penyimpanan cache ini juga mempercepat proses loading sebuah halaman.

Sayangnya, kadang cache juga bisa menimbulkan masalah. Misalnya saat alamat website yang sebelumnya mengalami error 404, kemudian sudah berjalan normal kembali. Namun karena cache yang belum bersih, maka browser tetap menampilkan halaman error 404.

Jika masalah dead link terjadi karena cache, maka solusinya adalah membersihkan cache dari browser itu sendiri. Setelah itu, kita bisa mengakses link secara normal kembali.

Propagasi DNS

Perubahan pengaturan dalam Domain Name Server (DNS) juga bisa memicu terjadinya dead link. Pasalnya, propagasi ini sendiri juga membutuhkan waktu.

Tidak heran, saat propagasi ini belum selesai sepenuhnya, maka website yang kita akses akan menampilkan halaman error 404.

Dampak Broken Link untuk Website

Karena broken link mengindikasikan kerusakan pada elemen website, tentu saja ini menimbulkan dampak negatif untuk website itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa akibat negatif dari adanya broken link ini :

Pengalaman pengguna yang buruk

Link yang rusak sudah pasti membuat pengguna merasa tidak nyaman dan mungkin ‘terjebak’ saat mengklik link. Mereka berpikir akan mendapatkan tautan terpercaya, tapi justru mengarahkan mereka ke halaman error.

Siteimprove.com sendiri mengungkap bahwa sekitar 88 persen pengunjung website tidak akan pernah kembali datang ke website yang mempunyai pemberitahuan error 404 saat tengah berselancar.

Mempengaruhi performa website di SERP

Dead Link merugikan website karena bisa mempengaruhi peringkat SERP. Tautan berkualitas bisa menjadi salah satu cara search engine menilai reputasi website. Saat kita menautkan link yang rusak, ini bisa menjadi nilai negatif di mata mesin pencari.

Di sisi lain, saat link rusak berasal dari website kita sendiri, sementara kita sudah membangun backlink untuk link tersebut, maka link ini akan hilang di mata mesin pencari. Mereka akan menganggapnya sebagai link mati.

Cara Cek Broken Link dan Memperbaiki Link yang Rusak

Anda pasti sepakat, mengecek link satu per satu untuk menemukan broken link ini pasti sangat melelahkan dan membuang- buang waktu. Apalagi jika website sudah cukup lama dan mempunyai konten yang cukup banyak.

Maka dari itu, untuk mengatasi masalah broken link ini, cara termudah adalah menggunakan tool dan plugin untuk mengecek link rusak di website. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tool yang dapat Anda coba :

1. Plugin Broken Link Checker

Broken Link Check membantu Anda menemukan link rusak secara otomatis di seluruh bagian struktur website. Berikut ini adalah cara untuk mulai menggunakan plugin ini :

  • Download plugin Broken Link Checker
  • Install dan aktifkan
  • Masuk ke bagian Setting > Link Checker
Broken link checker plugin untuk cek link rusak di website WordPress

Plugin ini memberikan banyak opsi pengaturan. Di tab “General”, Anda akan mendapatkan informasi daftar link rusak yang perlu mendapat perbaikan.

Anda bisa mengatur waktu kapan plugin ini bekerja untuk memeriksa tautan rusak. Anda juga bisa membuat pengaturan untuk membuat notifikasi ke email pengguna setiap ada link yang rusak. Dengan begitu, Anda bisa memeriksa keadaan website secepat mungkin.


Di tab “Look For Links In”, pengguna bisa mengatur di bagian mana saja plugin melakukan proses scanning. Secara default, plugin ini bisa melakukan proses scanning pada struktur postingan, halaman, dan komentar. Waktu yang kita perlukan dalam melakukan proses scanning ini sendiri tergantung dari banyaknya konten di website. Semakin banyak konten yang di scan, maka prosesnya semakin lama.

Jika dalam proses scanning tadi plugin menemukan link yang rusak, maka secara otomatis akan ada tab baru pada menu Tools >> Broken Link. Di bagian ini pengguna bisa melihat tampilan beberapa daftar link rusak yang berhasil plugin temukan.

Cek broken link di website dengan plugin

Setelah menemukan link rusak ini, maka pemilik website bisa melakukan beberapa tindakan untuk memperbaikinya :

  • Edit URL, yaitu untuk mengubah URL dari tautan sehingga link bisa kita akses kembali dengan tepat
  • Unlink, yaitu untuk menghapus informasi tautan. Dengan begitu pengguna tidak lagi mendapatkan opsi untuk mengklik tautan
  • Not Broken, yaitu untuk menandai bahwa ini adalah kesalahan sistem. Ini adalah opsi yang dipilih jika terdeteksi link rusak, namun sebenarnya link bekerja dengan normal. Kejadian ini sendiri biasanya terjadi karena faktor bug, atau kesalahan sistem
  • Dismiss, yaitu untuk menyembunyikan peringatan link dari kanal Broken Link dan Redirect Link. Opsi ini bisa kita pilih saat link bersangkutan bisa bekerja secara normal.

Selain itu, ada juga tab Which Link to Check untuk mengatur pilihan tautan yang perlu kita periksa. Misalnya saja yang berbentuk HTML, tautan pada gambar, dan tautan video YouTube.

2. Tool Dead Link Checker

Selain melalui plugin, Anda juga bisa melakukan proses cek broken link melalui tool Dead Link Checker. Tool ini sendiri merupakan sebuah tool checker online yang bisa menjelajah sebuah website secara menyeluruh dan membantu pengguna menemukan semua link rusak di website.

Tool ini mempunyai dua pilihan yang cukup menarik, yaitu

  • Fitur Multi Check, untuk mengecek beberapa website sekaligus dalam satu waktu. Hasilnya nanti akan dikirimkan ke email pengguna.
  • Fitur Auto Check, untuk memeriksa secara berkala ada tidaknya broken link di website dan hasilnya nanti akan dikirimkan via email.
Dead link checker untuk cek broken link

3. Online Broken Link Checker

Online broken link checker

Ini adalah tool lain yang juga bisa Anda manfaatkan untuk mengecek broken link di website. Beberapa fitur gratis yang terdapat di tool ini antara lain :

  • Cek broken link di website atau blog
  • Scan halaman tak terbatas (unlimited page scan) di website
  • Kompatible dengan Windows, Mac OS X, Linux/ UNIX, dan iOS

Kesimpulan

Jika menemukan link rusak di website, maka memperbaikinya segera adalah solusi yang wajib kita jalankan. Berikut adalah ringkasan pembahasan dari artikel ini di Panda Gila :

Apa it Broken Link?

Broken link atau dead link adalah sebuah link rusak yang tidak bisa bekerja seperti seharusnya. Saat diakses, link ini mengarah ke halaman kosong atau error 404.

Apa Penyebab Broken Link?

Broken link bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kesalahan alamat url, perubahan alamat domain, struktur direktori, file sistem atau konten yang rusak, dan lain sebagainya.

Apakah ada Dampak Negatif Broken Link untuk Website?

Ya, broken link berdampak buruk untuk website. Selain merusak pengalaman pengguna, ini juga mempengaruhi performa website di mesin pencari.

Bagaimana cara cek broken link?

Ada beberapa cara mudah yang bisa digunakan. Mulai dari menggunakan plugin link checker, atau tool online broken link checker. Anda bisa membaca lebih lengkap di artikel ini tool untuk cek link rusak dan cara mengatasi broken link di website.

10+ Error WordPress yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

10+ Error WordPress yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Tidak diragukan lagi, WordPress adalah CMS yang paling mudah untuk digunakan. Di sisi lain, ada beberapa error WordPress yang sering terjadi. Hal ini kadang membuat pengguna panik karena tak tahu pasti bagaimana cara mengatasinya.

Jangan khawatir, error yang sering terjadi pada WordPress ini umumnya banyak dialami pengguna WordPress lain karena hal tertentu. Yang paling sering biasanya adalah miskonfigurasi atau ada kesalahan dalam konfigurasi.

Galat Error pada WordPress dan Cara Memperbaikinya

Di artikel kali ini, Panda akan secara lengkap mengulas apa saja error yang sering terjadi pada situs WordPress dan bagaimana cara cepat untuk mengatasinya. Jika ada tutorial error WordPress yang belum tersedia di artikel ini, silahkan tinggalkan komentar agar kami bisa menambahkan segera ya.

Error 500 (Internal Server Error)

Error yang terjadi pada WordPress dengan angka 500-599 biasanya terjadi karena kendala di sisi server. Pemicunya biasanya karena server tidak bisa memproses permintaan dari browser karena beberapa hal.

1. 500 Internal Server Error

500 Internal Server Error biasanya terjadi karena masalah pada file di website. Entah itu karena file PHP, .htaccess, file permission, atau file lainnya.

Warning yang sering muncul dari error ini antara lain :

  • 500 Internal Server Error
  • HTTP 500 – Internal Server Error
  • Temporary Error (500)
  • HTTP 500 Internal Error
  • 500 Error
  • Internal Server Error
  • HTTP Error 500
  • That’s an Error
  • The website cannot display the page – HTTP 500

Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki file .htaccess yang corrupt, meningkatkan memory limit PHP,  atau mencoba solusi lain yang panduannya diulas lengkap di artikel : Penyebab dan Cara Mengatasi 500 Internal Server Error di WordPress.

2. Error 502 Bad Gateway

Error 502 Bad Gateway terjadi karena proxy menerima respon yang tidak valid dari server. Jadi saat user sedang browser dan mengunjungi sebuah website, browser akan mengirimkan request kepada web server hosting, memproses, dan mengirimkan kembali kepada user. Jika proses ini gagal, muncul lah peringatan error 502 Bad Gateway.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi Error 502 Bad Gateway. Mulai dari menghapus cache browser, mengatasi problem DNS, masalah pada plugin dan tema, atau pengecekan error log di wp-config.

Untuk lebih jelasnya, Panda telah mengulasnya juga di artikel Cara Mudah dan Cepat Mengatasi Error 502 Bad Gateway.

3. 503 Service Unavailable

503 Service Unavailable menandakan bahwa server tidak bisa diakses karena suatu hal. Ini bisa terjadi karena sedang terjadi pemeliharaan rutin, trafik yang terlalu tinggi, atau masalah lain yang lebih serius.

Error 503 juga bisa muncul saat web server tidak mendapatkan respon dari skrip PHP. Web server tidak bisa terhubung dengan skrip PHP bisa dipicu dari penggunaan sumber daya yang terlalu tinggi.

Penggunaan ini mungkin saja berkaitan dengan plugin yang tidak sesuai, tema yang cukup berat, atau terdapat masalah dalam kode/ script.

Jika masalah HTTP Error 503 atau 503 Service Unavailable terjadi karena masalah sumber daya yang terlalu tinggi, atau adanya serangan DDoS, masalah ini bisa hilang dengan sendirinya saat penggunaan kembali melandai.

Namun jika terjadi kesalahan karena komponen lain, maka membutuhkan penanganan dari pemilik website. Hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki 503 Service Unavailable,  antara lain : 

  • Menonaktifkan semua plugin WordPress untuk mengidentifikasi apakah problem berasal dari plugin. Jika benar, cari plugin yang bermasalah dengan mengaktifkan satu per satu dan refresh setiap kali aktivasi plugin.
  • Kembali ke pengaturan tema default WordPress.

4. 504 Gateway Timeout

504 Gateway Timeout atau Error 504 terjadi saat server proxy mengalami time out karena terlalu lama menunggu jawaban dari server asal.

Problemnya bisa berasal dari gangguan koneksi internet, dan kesalahan jaringan. Atau bisa juga pembagian serta penggunaan data akses yang tidak seimbang, atau masalah serius lainnya pada website.

Untuk mengatasi error 504 Gateway Timeout ada beberapa cara yang bisa
kita lakukan. Mulai dari membersihkan cache, menonaktifkan VPN, menonaktifkan default, dan solusi lainnya. Panduan lengkap mengatasi masalah ini bisa Anda baca di artikel Panda : Cara Cepat Mengatasi 504 Gateway Time-out di WordPress.

Error 400

Error di WordPress dengang angka peringatan 400an adalah error HTTP client. Artinya, error ini bisa muncul karena ada yang tidak beres saat terjadi pertukaran data antara browser pengunjung dengan server website.

Error WordPress di angka 400 sampai 499 adalah error HTTP client. Dengan kata lain, error ini muncul karena ada yang tidak beres saat pertukaran data antara browser pengunjung dengan server website Anda.

Peringatan Error 404 dan Cara Mengatasinya

5. 400 Bad Request

Error 400 Bad Request bisa terjadi saat server tidak dengan jelas memahami permintaan dari pengunjung website. Penyebabnya antara lain karena URL yang tidak tepat, cache dan cookies yang rusak, hingga file terlalu besar.

Karena penyebabnya cukup beragam, maka cara mengatasi Error 400 Bad Request bisa dilakukan dengan beberapa cara berbeda, sesuai penyebabnya. Untuk solusi lengkap cara mengatasi error ini, Anda bisa membacanya di artikel
Cara Tercepat Mengatasi Error 400 Bad Request di Website.

6. 401 Unauthorized

Jika Anda menemukan error 401, ini artinya Anda tidak mempunyai kewenangan yang sah dalam mengakses sebuah website. Misalnya saja karena salah memasukkan username dan password atau karena akses untuk website tersebut dibatasi.

Tentu saja akan menyebalkan jika Anda merasa mempunyai akses dan memasukkan informasi yang benar, namun error terus terjadi.

Nah, trik untuk mengatasi masalah error 401 ini sendiri terdiri dari dua, yaitu solusi untuk pengunjung dan solusi untuk pemilik website. Anda dapat membaca triknya di artikel : Tutorial Lengkap Mengatasi Error 401 Unauthorized di Website.

7. 403 Forbidden

Sesuai dengan namanya, error 403 Forbidden ini berkaitan dengan keterbatasan akses. Ini biasa terjadi karena kebijakan privasi (permission/ izin), atau hal teknis yang berkaitan dengan kesalahan setting permission.

Untuk memperbaiki masalah ini, Anda perlu memperbaiki kesalahan setting
permission atau file .htaccess. Bagaimana caranya? Anda bisa membaca tutorialnya di artikel Panda : Cara Mudah Mengatasi Error 403 Forbidden di Website WordPress.

8. 404 Not Found

Error ini termasuk yang cukup populer dan sering terjadi di browser. Error ini menandakan bahwa halaman tidak ditemukan atau ada file yang gagal diakses. Ini bisa terjadi karena file menghilang, ada perubahan URL, atau mengalami kerusakan.

Error ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun dari sisi pengunjung, ini sangat mengganggu dan membuat frustasi. Dan memperbaikinya, simak tutorial Panda : Cara Mudah Mengatasi Error 404 Not Found di Website WordPress.

9. 405 Not Allowed

Peringatan error 405 muncul saat browser akan mengirimkan request/ permintaan HTTP ke web server, dan server sudah menerimanya, namun menolak permintaan tersebut. Error ini sebagian besar dipicu karena masalah dari sisi klien.

Misalnya saja browser, sistem operasi atau perangkat yang sudah tidak compatible. Namun, error ini juga bisa disebabkan kesalahan konfigurasi dari sisi server. Sehingga untuk mengatasinya, kita juga perlu mengidentifikasi masalah yang ada di server.

Dibandingkan dengan Error 404, error 405 ini bisa lebih rumit penanganannya. Untuk memperbaiki error ini, simak tutorial Panda : 6 Cara Mengatasi Error 405 Method Not Allowed di WordPress.

10. 413 Request Entity Too Large

Error 413 request entity too large terjadi saat web server tidak bisa memproses permintaan dari browser client karena ukurannya yang terlalu besar. Secara ringkas, pemicunya adalah unggahan file yang melebihi batas yang sudah ditentukan.

Untuk memperbaiki masalah ini, client perlu mengecek konfigurasi server dan melihat pengaturan batasan upload di server masing- masing. Untuk memperbaikinya, Panda mengulas tuntas solusi memperbaiki error 413 di WordPress dan VPS di artikel berikut : Cara Cepat Mengatasi Error 413 Request Entity Too Large di Website.

11. 429 Too Many Request

Too many request artinya terlalu banyak permintaan. Galat error WordPress yang satu ini mengindikasikan adanya masalah pada server yang mendapatkan terlalu banyak permintaan.

Pemicu utama 429 too many request ini biasanya adalah masalah keamanan. Namun, bisa juga karena tema dan plugin yang bermasalah, serta masalah pada SSL.

Untuk memperbaikinya, pengguna bisa mengubah URL login, memperbaiki masalah pada SSL, serta mengecek masalah kompatibilitas pada tema dan plugin. Jika ini adalah masalah yang terjadi pada situs web Anda, cobalah mengatasinya dengan artikel ulasan Panda :
5 Cara Mudah Mengatasi Error 429 Too Many Request.

Kesimpulan

Ada banyak error WordPress dan potensi gangguan teknis yang kerap terjadi di WordPress karena faktor tertentu. Meskipun kepanikan adalah hal yang sulit untuk kita hindari, cobalah untuk fokus mencari solusi agar permasalahan bisa segera terselesaikan.

Dengan deretan tips yang dikupas Panda di artikel ini, mudah- mudah semua jenis error yang Anda hadapi di WordPress, mulai dari internal server error, error 404, dan berbagai error lainnya dapat Anda atasi sampai tuntas.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

Cara Mudah Mengatasi Error 404 Not Found di Website WordPress

Cara Mudah Mengatasi Error 404 Not Found di Website WordPress

Error 404 Not Found adalah salah satu error yang cukup sering dijumpai oleh pemilik website. Meski tidak berbahaya secara langsung, namun error ini sangat menjengkelkan karena merusak pengalaman pengguna pengunjung website.

Bayangkan saja, sedang asyik- asyik berselancar dan mengklik sebuah halaman yang k
ita anggap bisa menjadi referensi andalan, ehh justru ketemu halaman warna putih dengan teks 404. Rasanya seperti mendapat referensi tak berguna ya?

Tapi Anda tidak perlu panik, karena di artikel kali ini, Panda Gila akan mengulas secara lengkap tentang apa itu Error 404, penyebab, dan cara mengatasinya.

Pengertian Error 404

Error 404 Not Found adalah sebuah peringatan yang muncul saat browser tidak berhasil menemukan halaman atau file yang diakses. Ini bisa terjadi karena akses hilang, telah berubah, atau terjadi kerusakan.

Ada beberapa spekulasi yang muncul berkaitan dengan penamaan error ini.

Dalam teori pertama, angka 4 pertama merujuk pada kesalahan dari sisi user. Misalnya saja kesalahan/ typo dalam memasukkan alamat url. Sedangkan 04 berikutnya mengacu pada syntax error.

Teori kedua menyebut bahwa 404 mengacu pada ruang bernomor 404 dimana tempat server web pertama yang terdapat di kantor CERN. Namun anggapan ini sendiri belum 1
00% valid dan sebagian beranggapan kalau ini hanya mitos.

Jadi hampir bisa dipastikan kalau istilah 404 ini mengacu pada kombinasi kode angka yang merupakan kesalahan user dan syntax error.

Peringatan yang sering muncul terkait error WordPress yang satu ini antara lain :

  • Chrome : 404, That’s error
  • Firefox : 404 Not Found
  • Opera : 404 Not Found
  • Safari : 404 error: File not found
  • This site can’t be reached
  • 404 Halaman Tidak Ditemukan
Tampilan Error 404 Not Found

Penyebab Terjadinya Error 404 Not Found

Error Not Found ini bisa terjadi karena beberapa hal. Setidaknya, ini lah beberapa masalah utama yang menjadi penyebab error 404 ini :

1. Salah dalam memasukan alamat URL

Penyebab error 404 bisa sesederhana ini. Ya, kesalahan dalam memasukan alamat URL alias typo. Misalnya saja, seharusnya Anda memasukan www.pandagila.com untuk mengakses website Panda Gila. Namun hanya menulis pandagla.com atau kurang huruf i.

Kesalahan tipis saja bisa membuat halaman yang dituju gagal diakses dan menghasilkan error not found atau this site can’t be reached.

2. Caching error

Masalah caching adalah penyebab kedua terjadinya eror 404. Caching in sendiri adalah sebuah proses penyimpanan data sementara halaman HTML. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan bandwidth dan loading server.

Ada kalanya caching ini menghasilkan error karena halaman akses yang belum diperbarui di database.

3. Permasalahan Domain/ DNS

Eror 404 juga bisa disebabkan oleh masalah pada domain dan DNS. Salah satu yang sering terjadi adalah propagasi DNS belum berjalan sempurna.

Propagasi domain ini sendiri adalah proses pengalihan domain lama ke domain baru. Proses ini membutuhkan waktu paling tidak 1×24 atau bahkan lebih. Setelah proses ini selesai, umumnya website bisa k
ita akses kembali.

4. Masalah Compatibility atau Masalah Plugin dan Tema

Untuk pengguna WordPress, masalah compatibility pada plugin dan tema juga kerap menjadi pemicu error. Ini bisa terjadi saat plugin atau tema berpengaruh terhadap URL atau permalink website.

7 Cara Mengatasi Eror 404 Not Found di WordPress

 Warning :    Lakukan backup data lebih dulu setiap Anda ingin melakukan perubahan terhadap website. Ini akan membantu untuk menghindari terjadinya masalah lebih buruk yang tidak kita inginkan. 

1. Refresh Halaman

Terkadang error not found atau site can’t be reached ini bisa hilang dengan sendirinya. Ini bisa terjadi jika sumber masalah berasal dari layanan hosting yang kita gunakan. Untuk itu, sebelum mencoba tips lainnya, pastikan Anda sudah melakukan refresh website beberapa kali lebih dulu.

Jika setelah di refresh masih terjadi error, beralih lah ke tips selanjutnya di halaman ini.

2 Periksa Penulisan Alamat URL

Ingat dengan penyebab pertama error 404 yang Panda jelaskan tadi? Ya, eror not found ini kadang disebabkan oleh masalah sepele seperti kesalahan ketik URL.

Untuk itu, cara termudah dan tercepat adalah selalu mengecek apakah URL di address bar sudah tepat atau belum. Pastikan tidak ada tambahan karakter yang tersisipkan, kekurangan huruf, atau kesalahan tanda baca titik menjadi koma.

3. Periksa Broken Link secara Berkala

Link yang sudah mati atau broken link bisa menjadi penyebab Error 404 Not Found. Ini karena link tersebut sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya, terjadi perubahan alamat, atau masalah lainnya.

Maka dari itu, untuk mencegah timbulnya halaman 404 yang mungkin tak langsung terdeteksi, penting untuk mengecek broken link di website secara berkala. Begitu menemukan broken link, perbaiki segera.

Untuk mengenal lebih jauh apa itu broken link dan cara memperbaikinya, Anda bisa membaca artikel Panda sebelumnya : Broken Link : Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya.

Cek broken link di website dengan plugin
Salah satu contoh hasil pengecekan broken link

4. Bersihkan Cache dan History Browser

Karena caching berpotensi menjadi salah satu penyebab masalah 404, maka salah satu cara yang layak kita coba adalah membersihkan cache dan history browser. Trik ini bisa membantu browser bekerja mengunduh data terbaru website yang sudah diperbarui.

Untuk pengguna Google Chrome, Anda bisa menghapus cache dan history browser dengan cara :

Cara menghapus cache di Google Chrome

Masuk ke menu Setting lalu klik History, atau pakai menu cepat Ctrl+H

  • Klik opsi Clear Browsing Data
  • Pilih rentang waktu penghapusan data
  • Centang opsi Browser History dan Cached Images & Files
  • Akhiri dengan menekan tombol Clear Data

Refresh halaman atau coba akses ulang URL tujuan.

5. Reset Struktur Permalink

Salah satu faktor yang kerap memicu error not found ini adalah bagaimana WordPress menampilkan permalink. Ada berbagai pilihan untuk menampilkan permalink. Mulai dari permalink bernomor sampai permalink judul postingan.

Jika Anda curiga permalink menjadi pemicu error, cobalah untuk mereset permalink. Caranya dengan masuk ke dashboard admin WordPress, lalu masuk ke Setting > Permalink. Setelah terbuka, kembalikan Permalink ke pengaturan Permalink Plain (Permalink Biasa)  lebih dulu.

Tindakan ini akan mengembalikan permalink ke default Plain untuk sementara dan halaman pengaturan akan di-reload.

Setelah itu, kembalikan pengaturan nya sesuai dengan
struktur permalink sebelumnya, dan save. Dan voila, Anda berhasil mereset struktur permalink situs Anda.

Coba refresh halaman yang awalnya error untuk mengecek apakah sudah bisa k
ita akses normal kembali.

6. Memperbaiki File .htaccess

Ada kalanya Error 4040 membuat Anda kehilangan akses dashboard WordPress. Jika ini terjadi, artinya tidak mungkin mereset permalink dari dashboard.

Jangan panik, Anda bisa mereset permalink melalui file .htaccess. Berikut adalah langkah- langkah nya :

  • Masuk ke cPanel hosting Anda, dan pilih File Manager
  • Masuk ke public_html atau folder root akses untuk website subdomain
  • Temukan file .htaccess, dan download lebih dulu sebagai jaga- jaga
  • Setelah terunduh, restore menjadi file default dengan mengganti isi file ke berikut dan simpan :
 # BEGIN WordPress
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ – [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]
</IfModule>
# END WordPress 

Setelah itu coba refresh kembali situs web Anda dan cek apakah sudah bisa diakses dengan normal kembali.

7. Nonaktifkan Theme dan Plugin

Jika sudah mencoba berbagai solusi di atas tapi error masih terjadi, kemungkinan besar ada masalah pada plugin dan tema yang mempengaruhi struktur URL website. Maka dari itu, kita perlu menemukan plugin mana yang menjadi sumber masalahnya.

Caranya adalah sebagai berikut :

  • Masuk ke menu Plugin > Installed Plugin
  • Centang semua plugin, dan plih Deactivate
Nonaktifkan Plugin untuk mengatasi Internal Server Error

Jika error 404 seketika menghilang, berarti benar bahwa salah satu plugin lah penyebab error ini.

Selanjutnya, coba aktifkan satu per satu plugin dan refresh halaman setiap setelah satu aktivasi, untuk mencari tahu plugin mana yang menyebabkan error tersebut. Setelah ketemu, cobalah untuk cari tahu kendala dalam plugin itu.

Jika memang tidak ada solusi dari plugin, Anda perlu uninstall plugin tersebut dan mencari alternatif lain.

N
amun bila masalah bukan berasal dari plugin, Anda bisa mencoba untuk beralih ke tema lain. Jika error tidak muncul, tema lah yang menjadi penyebab error. Cobalah untuk menghubungi penyedia tema untuk meminta bantuan atau beralih ke tema lain.

Kesimpulan

Error 404 Not Found sebenarnya tergolong error sederhana dalam WordPress. Solusinya pun relatif mudah untuk kita praktekkan. Umumnya, pengguna akan langsung bisa mengatasi ini dengan solusi 1 dan 2, jika memang kesalahan dari sisi pengguna atau server.

Namun jika ternyata ada kesalahan dari sisi website, maka webmaster harus segera menindaklanjuti dengan solusi 3-7. Dengan begitu, pengunjung tetap bisa mengakses website dengan nyaman dan lancar.

Sebagai penutup, berikut adalah ringkasan kecil Panda Gila dari artikel ini keseluruhan :

Apa itu Error 404 / URL Not Found?

Error 404 Not Found adalah kode peringatan yang muncul saat browser tidak berhasil menemukan halaman atau file yang diakses. Umumnya ini terjadi karena akses hilang, telah dirubah, atau terjadi kerusakan.

Apa Penyebab Error 404 Not Found?

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya error 404. Diantaranya adalah kesalahan penulisan alamat website, error caching, compatibility, struktur permalink yang rusak dan propagasi DNS.

Bagaimana Cara Mengatasi Error 404 Not Found?

Sesuai tips di artikel ini, setidaknya ada 7 cara untuk mengatasi error 404. Masing- masing akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya error. Untuk mengatasinya Anda bisa refresh halaman, mengecek kembali alamat akses, mengatasi broken link, membersihkan cache, memperbaiki struktur permalink, dan beberapa cara lainnya.