Cara Menghilangkan Iklan di HP Samsung Tanpa Aplikasi Tambahan

Cara Menghilangkan Iklan di HP Samsung Tanpa Aplikasi Tambahan

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghilangkan iklan di HP Samsung. Kehadiran iklan pada dasarnya memang sulit dihindari. Namun jika iklan terlalu banyak, tentu terasa menyebalkan dan menyebabkan distraksi dalam menggunakan ponsel.

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghilangkan iklan di HP Samsung ini. Kamu bisa melakukannya dengan atau tanpa aplikasi tambahan. Dengan cara ini, iklan akan lebih minim dan pengalaman menggunakan ponsel akan lebih menyenangkan.

Penyebab Munculnya Iklan di HP Samsung

Sama seperti smartphone pada umumnya, ada beberapa aplikasi yang bisa menjadi trigger munculnya iklan di HP Samsung. Aplikasi ini biasanya merupakan aplikasi gratisan yang menawarkan fitur pengoptimalan performa. Mulai dari aplikasi pembersih RAM/ Cleaner, battery saver, aplikasi game, antivirus, hingga aplikasi editor gratisan.

Selain menjadi penyebab munculnya iklan, aplikasi ini juga seringkali menguras baterai. Untungnya, Samsung juga memungkinkan pengguna untuk menghilangkan iklan mengganggu ini dengan mudah.

Cara Menghilangkan Iklan di HP Samsung

Dengan menggunakan fitur bawaan dan pengaturan yang ada di HP Samsung, kamu bisa bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan iklan yang mengganggu. Berikut adalah beberapa metode yang bisa kamu coba :

1. Cara Menghilangkan Iklan HP Samsung dari Aplikasi Bawaan

Tidak jarang, iklan mengganggu muncul dari aplikasi bawaan, seperti Samsung Pay dan Samsung Push Service.

Untuk menghilangkannya, kamu bisa mengikut langkah- langkah berikut : 

  • Buka aplikasi bawaan yang sering menampilkan iklan, misalnya Samsung Pay.
  • Tap ikon Pengaturan berupa titik tiga di ujung kiri atas layar.
  • Pilih Pengaturan, lalu temukan opsi Pemasaran dan menonaktifkan toggle.
  • Tutup dan buka kembali aplikasi.

Setelah langkah- langkah tersebut, iklan yang berasal dari aplikasi bawaan tidak akan lagi muncul di smartphone mu.

2. Menghilangkan Iklan HP Samsung lewat Google Chrome

Selain dari aplikasi, iklan juga kerap muncul dari notifikasi browser, seperti Google Chrome. Berikut adalah langkah- langkah menghilangkan iklan di ponsel Samsung lewat konfigurasi Google Chrome :

  • Buka aplikasi browser Google Chrome
  • Klik ikon tiga titik di sudut kanan atas.
  • Pilih opsi “Settings”, lalu pilih “Site Settings”.
  • Di bagian “Pop-ups and redirects”, geser toggle hingga menjadi nonaktif.
  • Kembali ke menu “Setting”, lalu pilih menu “Ads”
  • Geser toggle untuk menonaktifkannya.

Selesai, kini iklan pop-up tidak akan muncul dan mengganggu aktivitas browsing.

3. Menghilangkan Iklan yang Dikustomisasi lewat Pengaturan Privasi

Selain iklan dari aplikasi bawaan, Samsung juga menyediakan iklan yang dipersonalisasi sesuai inten penggunanya. 

Berikut langkah- langkah untuk menghilangkan iklan tersebut :

  • Buka aplikasi “Pengaturan”.
  • Scroll ke bawah dan tap menu “Privasi”.
  • Pilih “Layanan Kustomisasi”.
  • Menonaktifkan toggle “Iklan Khusus dan Pemasaran Langsung”

Setelah proses ini selesai, nantinya Samsung tidak akan lagi menayangkan konten iklan personalisasi berdasarkan lokasi dan preferensi pengguna.

4. Menggunakan Fitur Samsung Internet Browser

  • Selain cara- cara di atas, kamu juga bisa memanfaatkan fitur bawaan Samsung Internet Browser. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memblokir iklan tanpa perlu aplikasi tambahan. 
  • Buka Samsung Internet Browser. Pastikan Anda menggunakan versi terbaru.
  • Masuk ke Pengaturan, lalu klik ikon tiga garis di pojok kanan bawah, dan tap “Pengaturan”’.
  • Pilih Ekstensi, lalu aktifkan “Pemblokir Konten”.
  • Tambah filter pemblokiran iklan seperti Adblock Plus yang sudah terintegrasi dalam browser ini.

5. Menghilangkan Iklan di HP Samsung dengan Aplikasi Tambahan

Jika cara- cara yang kamu lakukan di atas tidak berhasil, tidak ada salahnya untuk mencoba aplikasi pihak ketiga untuk menghilangkan iklan di HP Samsung. Dengan bantuan aplikasi ini, kamu bisa mengurangi, dan bahkan menghilangkan iklan di HP dengan lebih optimal.

Beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk menghilangkan iklan di HP Samsung antara lain :

  • Adway : merupakan aplikasi pemblokir iklan yang bersifat open source dan bisa digunakan untuk smartphone Android.
  • AdBlocker Ultimate Browser : Merupakan ekstensi browser yang dapat membantu menghilangkan iklan di mesin pencari.
  • Block This : merupakan aplikasi yang berfungsi memblokir iklan dan membantu pengguna untuk melakukan penjelajahan yang aman dari setiap peramban dan aplikasi.

Kesimpulan

Menghilangkan iklan di HP Samsung tanpa menginstal aplikasi tambahan adalah mungkin dengan memanfaatkan fitur bawaan dan pengaturan yang ada. Dengan menggunakan Samsung Internet Browser, melakukan konfigurasi sistem hingga menggunakan fitur Samsung Internet, kamu bisa menghilangkan iklan di smartphone Samsung yang mengganggu.

Namun jika cara- cara tersebut dirasa tidak cukup, kamu juga bisa menggunakan bantuan aplikasi pihak ketiga untuk menuntaskan masalahmu. Dengan cara- cara ini, kamu bisa menikmati pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan karena terbebas dari iklan yang mengganggu. Selamat mencoba!

8 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android, Ternyata Gampang!

8 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android, Ternyata Gampang!

Jika saat ini kamu sedang mencari cara menghilangkan iklan di HP, pastilah iklan yang muncul sudah terasa sangat mengganggu. Saking mengganggunya, hal ini membuat kamu ingin segera keluar dari browser dan aplikasi, lalu melupakan hal yang sedang kamu lakukan. Pernah mengalami hal seperti ini?

Kabar baiknya, cara menghilangkan iklan mengganggu di HP ternyata cukup mudah dilakukan. Kamu bahkan tidak membutuhkan alat khusus untuk memblokir iklan- iklan ini.

Cara Menghilangkan dan Memblokir Iklan di HP Android

Salah satu masalah yang sering muncul di HP Android adalah munculnya iklan yang banyak dan mengganggu. Tidak jarang, iklan ini tiba- tiba muncul saat kita tengah berinteraksi dengan konten. Alhasil, ini terasa sangat menjengkelkan dan mengganggu aktivitas kita.

Di HP Android sendiri, iklan bisa muncul karena berbagai faktor. Misalnya saja pengaturan default sistem HP yang mengizinkan iklan untuk tampil. Atau pengaturan browser dan aplikasi yang memberi izin aplikasi pihak ketiga untuk menampilkan konten.

Tidak jarang juga, iklan yang secara tiba- tiba muncul di HP Android dipicu oleh aplikasi berbahaya yang mengandung virus dan malware. Hal ini tentu lebih mengkhawatirkan lagi untuk pengguna. Jika tidak segera diatasi, masalah yang lebih kompleks bisa muncul dan mengganggu pengguna.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan iklan di HP Android. Apa saja? Antara lain sebagai berikut : 

1. Menghilang Iklan dari Browser Chrome

Cara Menghilang Iklan dari Browser Chrome
Cara Menghilang Iklan dari Browser Chrome
  • Buka aplikasi Google Chrome di HP Android kamu
  • Masuk ke menu “Setelan” (Setting) dengan klik menu tiga titik di sisi kanan atas.
  • Gulir ke bawah dan pilih “Setelan Situs” (Site Settings)
  • Masuk ke menu “Pop-up dan Pengalihan” (Pop-up and redirects”) dan gulir toggle untuk memblokir iklan- iklan popup yang mengganggu.
  • Kembali ke “Setelan Situs”, lanjutkan dengan pilih “Iklan” (Ads).
  • Aktifkan toggle “Iklan mengganggu” agar iklan- iklan mengganggu tidak lagi muncul di browser.

2. Memblokir Iklan dari Home Screen

Iklan bisa tiba- tiba muncul di Home Screen karena aplikasi pihak ketiga. Aplikasi ini biasanya mengakali agar pengguna memberi izin (permission) sampai akhirnya iklan sering muncul di homescreen tanpa kita inginkan. Untuk mengatasinya, berikut langkah menghilangkan iklan dari home screen : 

  • Tekan dan tahan ikon aplikasi, lalu buka menu info yang terbuka.
  • Gulir hingga muncul opsi “Display over other apps”
  • Gulir untuk menonaktifkan toggle “Allow display over other apps”

3. Menonaktifkan Iklan Notifikasi Situs dari Google Chrome

Pernahkah kamu terganggu dengan push notifikasi website yang sering muncul tiba- tiba? Notif ini biasanya berasal dari website dan aplikasi yang pernah kita kunjungi. Sebagian dari kita mungkin menyetujui notif ini secara sadar. Tapi tidak jarang juga, kita menjadi kaget karena tidak sengaja menyetujui dan kita kebanjiran notifikasi.

Untuk menghilangkan iklan notif situs di HP Android, kita bisa melakukan konfigurasi lewat browser Google Chrome dengan cara berikut ini : 

  • Buka aplikasi Chrome di HP dan masuk ke menu “Setelan” lewat icon tiga titik di pojok kanan atas
  • Klik “Setelan Situs” dan tap opsi “Notifikasi”.
  • Gulir toggle untuk mematikan notifikasi iklan situs di Google Chrome.

4. Memblokir Iklan dari Aplikasi Wallpaper

Aplikasi wallpaper seringkali menampilkan konten kemitraan berupa rekomendasi aplikasi, berita dan iklan yang cukup banyak. Bagi sebagian orang, tentu ini terasa menjengkelkan. Berikut adalah cara untuk memblokir iklan di aplikasi wallpaper : 

Masuk ke menu “Setelan” di HP Android, scroll dan pilih tab “Lock Screen”.

Buka “Wallpaper Services” dan gulir tombol radio di samping “None”.

5. Mengaktifkan Fitur Play Protect

Mengaktifkan Fitur Play Protect di HP Android

Untuk meningkatkan keamanan pengguna dalam berselancar di internet, Google Play Store menyediakan fitur Play Protect yang dapat kita gunakan secara gratis. Dengan mengaktifkannya, kita dapat menghilangkan iklan di HP yang muncul secara tidak wajar.

Berikut caranya : 

  • Buka aplikasi Google Play Store dari HP Android.
  • Klik icon “Profil” di pojok kanan atas, scroll dan tap menu “Play Protect”.
  • Di laman selanjutnya, klik pilihan “Pengaturan” di bagian kanan atas.
  • Gulir toggle “Scan Apps with Play Protect” untuk mengaktifkan.

6. Menghilangkan Iklan di HP Samsung

Jika kamu adalah pengguna Samsung dan terganggu dengan iklan yang sering muncul, kamu bisa memblokirnya dengan cara berikut : 

  • Buka menu “Setting” atau pengaturan di HP Samsung, lalu pilih menu “Samsung Account”.
  • Pilih menu “Privacy” dan tap opsi “Customization Service”.
  • Nonaktifkan opsi “Customization this phone” untuk menghentikan sistem menyajikan personalisasi konten yang sering mengandung iklan.

7. Menghilangkan Iklan di HP Xiaomi

Untuk pengguna HP Xiaomi, tentu cukup familiar dengan iklan yang sering muncul sebagai fitur bawaan di ponsel ini. Agar kamu tidak lagi terganggu dengan kehadirannya, berikut salah satu tips yang dapat kamu coba : 

Buka menu “Setting” atau pengaturan, lalu pilih “Sandi dan Keamanan”.

Tap pilihan “Otorisasi dan Pencabutan”.

Gulir opsi “MiUI System Ads” untuk menonaktifkan iklan dari fitur bawaan Xiaomi.

Selain cara tersebut, kamu juga bisa menghilangkan iklan Xiaomi yang mungkin muncul di section lain di HP Xiaomi. Untuk lebih lengkap, kamu bisa membaca artikel Panda bertajuk Cara Menghilangkan Iklan di HP Xiaomi.

8. Membayar Biaya Berlangganan untuk Mengakses Versi Premium Aplikasi

Selain iklan- iklan yang bisa dihalau dengan cara di atas, beberapa iklan muncul karena menjadi bagian dari fitur aplikasi gratis. Dalam kasus ini, kamu bisa menghilangkan iklan tersebut dengan cara mengakses versi premium, alias membayar biaya berlangganan.

Dengan versi berlangganan yang disajikan aplikasi, kamu dapat mengakses layanan dengan lebih mulus tanpa gangguan iklan. Tentu saja ini pilihan yang plus minus untuk sebagian orang. Namun jika kamu merasa membutuhkannya dan menginginkan akses tanpa iklan, tidak ada salahnya untuk berlangganan versi premium, bukan?

Kesimpulan

Iklan yang sering kita temui saat mengakses website atau aplikasi pada dasarnya merupakan fitur monetize untuk mendukung publisher dalam mengembangkan website dan aplikasi mereka. Selama kemunculannya wajar dan tidak mengganggu, sebenarnya tidak masalah.

Namun tidak jarang, iklan muncul secara berlebihan dan justru mengganggu pengalaman pengguna dalam mengakses konten. Tidak jarang juga, iklan mengganggu muncul tanpa kita kehendaki. Misalnya saja tidak sengaja menyetujui notifikasi situs atau aplikasi pihak ketiga yang berbahaya tidak sengaja terinstal.

Jika sudah seperti ini, wajib untuk kamu mencoba cara menghilangkan iklan di HP ini. Dengan deretan tips ini, mudah- mudahan pengalamanmu dalam mengakses konten di website dan aplikasi ponsel menjadi lebih nyaman. Semoga bermanfaat!

Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)? Simak Panduan Lengkapnya!

Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)? Simak Panduan Lengkapnya!

Kalau ingin mengukur seberapa efektif campaign yang kita jalankan, kita perlu memahami apa itu ROAS, alias Return on Ad Spend. Ya, ROAS merupakan salah satu metrik yang paling efektif untuk mengukur efektifitas campaign dalam digital marketing.

Dengan menghitung ROAS, kita bisa menganalisa apakah biaya yang keluar setara dengan hasil yang diperoleh. Hasil inilah yang kemudian mempengaruhi apa langkah selanjutnya yang perlu kita ambil terhadap campaign. Apakah ideal untuk kita scale up? Atau ternyata diam- diam boncos dan harus ganti strategi?

Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)?

Saat menjalankan campaign digital marketing, ada berbagai cara dan metrik yang bisa kita gunakan untuk mengukur kesuksesan sebuah campaign. Beberapa metrik yang kerap menjadi acuan antara lain reach, impression, CTR dan Conversion Rate.

Selain metrik ini, ada juga yang kita sebut dengan ROAS, atau Return on Ad Spend. ROAS adalah metrik marketing yang mengukur revenue (pendapatan) yang diperoleh dari seluruh biaya yang keluar saat menjalankan campaign berbayar.

Sederhananya, ROAS adalah indikator untuk mengukur keberhasilan pemasaran digital berdasarkan pendapatan yang diterima per rupiah yang digunakan untuk beriklan. Semakin tinggi ROAS, artinya iklan semakin efektif untuk menghasilkan pendapatan.

Itulah mengapa saat menjalankan sebuah campaign, seorang marketer perlu menandai dan mengelompokkan iklannya, agar bisa dievaluasi seberapa efektif iklan tersebut menghasilkan revenue.

Marketer juga bisa menggabungkan nya dengan Customer Lifetime Value (CLV) untuk menganalisa lebih lanjut mana strategi paling ampuh dan berapa budget yang dibutuhkan. Dengan begitu, marketer bisa mengambil keputusan yang lebih jelas untuk optimasi campaign yang berjalan.

Mengapa ROAS Penting?

via Freepik.com

Seperti yang Panda sebutkan, ada banyak metrik dalam digital marketing yang patut menjadi pertimbangan kita. Namun, seberapa penting dan seberapa butuh sih untuk menghitung ROAS?

Sangat penting! Dengan analisa ROAS, perusahaan dapat mengetahui apakah strategi marketing dan iklan yang berjalan memberi hasil yang sepadan atau tidak. Revenue pada umumnya adalah tujuan utama dari beriklan, kecuali jika goal nya memang brand awareness.

Tanpa menghitung ROAS, perusahaan tidak akan bisa memantau seberapa efektif iklan yang berjalan dalam mendatangkan revenue. Sebaliknya, dengan memperhitungkan Return on Ad Spend, marketer bisa menggali informasi yang komprehensif untuk mengoptimalkan iklan dalam menghasilkan revenue.

Return on Ad Spend yang tinggi bisa menjadi indikasi kesuksesan kampanye bisnis. Terutama jika ini berkaitan dengan peluncuran produk baru.

Fungsi ROAS dalam Bisnis

Setelah memahami apa itu Return on Ad Spend dan seberapa penting metrik ini, langkah selanjutnya adalah mengetahui apa saja fungsi dari metrik yang satu ini.

Dalam analogi sederhana, ROAS merupakan alat yang berguna untuk menghitung besaran keuntungan yang perusahaan peroleh dari sebuah iklan. Dengan begitu, perusahaan tahu berapa banyak modal yang keluar dari investasi iklan dan seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan.

Selain itu, apa saja fungsi lain dari Return on Ad Spend? Antara lain sebagai berikut :

  • Mengoptimalkan iklan untuk meningkatkan CTR & konversi.
  • Menargetkan iklan ke audiens yang tepat dengan iklan.
  • Menciptakan konten iklan yang menarik dan relevan dengan produk dan layanan.
  • Memudahkan menentukan strategi pemasaran yang baik untuk mencapai target pemasaran.
  • Membantu pebisnis untuk melakukan perencanaan strategi pemasaran berikutnya.

Cara Menghitung ROAS

Setelah mengetahui fungsi dan manfaat dari Return on Ad Spend, langkah selanjutnya adalah menghitung efektivitasnya untuk sebuah kampanye. Untuk menghitung ROAS, ada beberapa data yang perlu kita persiapkan. Antara lain data pendapatan kotor (gross revenue) sebuah iklan dan data besaran biaya yang keluar untuk membuat iklan.

Selanjutnya, Anda bisa menghitung ROAS dengan rumus dasar berikut : 

ROAS : Revenue Campaign/Ad Spend

Study Case : 

Toko Panda mempromosikan produknya melalui Google Ads dan Facebook Ads selama satu bulan. Setelah campaign berjalan, perusahaan ingin menghitung besaran ROAS dari campaign yang dilakukan.

Perusahaan kemudian mengumpulkan data- data biaya dan pendapatan dengan rincian berikut : 

  • Biaya Iklan Facebook Ads = Rp 2.400.000
  • Biaya Iklan Google Ads = Rp 4.600.000
  • Gross Revenue = Rp 35.000.000

Jadi untuk menghitung ROAS nya adalah sebagai berikut : 

ROAS = Gross Revenue/Ad Spend
ROAS = 35.000.000/(2.400.000+4.600.000) = 5:1


Dari studi case ini, ROAS dari campaign ini adalah Rp 5 atau 5:1. Artinya, setiap Rp 1 rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk beriklan, perusahaan mendapatkan keuntungan hingga Rp 5.

Apakah ini angka yang bagus? Pada umumnya, saat ROAS sama dengan atau di atas 100%, dapat disimpulkan bahwa iklan bekerja efektif dan memberikan keuntungan untuk perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan apakah iklan layak untuk dilanjutkan, dioptimasi atau berhenti dan ganti strategi.

Cara Meningkatkan ROAS

Sudah tahu berapa angka ROAS dari campaign terakhir iklan Anda? Belum puas dengan hasilnya?

Berikut beberapa cara yang bisa sobat Panda terapkan untuk meningkatkan Return on Ad Spend :

1. Perhatikan Akurasi Angka

ROAS bisa menjadi acuan dan bermanfaat hanya bila angkanya akurat. Jadi, penting sekali untuk memastikan akurasi data yang menjadi perhitungan. Sudahkah Anda memasukkan semua biaya pengeluaran iklan? Perlu kah untuk menambahkan data penjualan offline dan keuntungan tidak langsung lainnya?

Semakin akurat data yang digunakan, tentu semakin baik hasilnya. Sebaliknya, jika data tidak akurat, hasilnya justru bisa menjerumuskan.

2. Mengurangi Biaya Iklan

Besar kecilnya Return on Ad Spend bersinggungan langsung dengan biaya iklan. Jadi penting sekali untuk memastikan biaya pengeluaran iklan juga efektif dan efisien.

Beberapa upaya yang bisa Anda gunakan untuk efisiensi biaya iklan : 

Menjalankan iklan sendiri vs menggunakan jasa digital marketing, mana kira- kira yang lebih efektif?

Gunakan target audiens yang spesifik untuk meningkatkan potensi konversi.

Lakukan A/B testing untuk mencari tahu iklan yang kinerjanya paling efektif.

3. Identifikasi Isu yang Tidak Berkaitan dengan Campaign

Hal ini bisa saja terjadi. Angka ROAS rendah ternyata bukan karena performa iklan buruk. Namun ini terjadi karena hal lain di luar campaign.

Misalnya saja angka Return on Ad Spend yang rendah namun sebenarnya penjualan meningkat tinggi. Ini bisa saja terjadi karena harga produk kita terlalu rendah. Atau di kasus lain, ROAS rendah namun CTR tinggi, ini bisa terjadi karena faktor lain.

Hal yang bisa memicu ini terjadi antara lain : 

  • Copywriting yang kurang menarik.
  • Landing page yang kurang berkualitas menyebabkan bounce rate tinggi)/
  • Call to Action (CTA) yang kurang jelas.
  • Penawaran kurang menarik dan harga terlalu mahal.
  • Proses checkout terlalu panjang dan sulit dipahami.

Kesimpulan

Saat semua go digital dan jenis campaign makin beragam, godaan untuk mencoba berbagai jenis campaign pun muncul. Tentu saja itu tidak masalah, namun dalam hal digital marketing, pengukuran adalah hal penting yang wajib dilakukan. Bukan asal ikut- ikutan.

ROAS (Return on Ad Spend) sendiri merupakan salah satu metrik untuk mengukur keberhasilan pemasaran digital untuk perusahaan. Dengan ROAS, pebisnis bisa memastikan apakah iklan mereka menghasilkan pendapatan yang sebanding dengan biaya iklan atau tidak.

Jika belum mencapai hasil optimal, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ROAS. Antara lain seperti memastikan akurasi angka, efektivitas biaya iklan, serta mengidentifikasi isu yang tidak berkaitan langsung dengan iklan.

Semoga bermanfaat!

Apa itu Influencer, Jenis- Jenis dan Manfaatnya untuk Bisnis

Apa itu Influencer, Jenis- Jenis dan Manfaatnya untuk Bisnis

Istilah influencer pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kendati demikian, selalu menarik untuk mengupas lebih lanjut tentang apa itu influencer, dan perannya dalam bisnis digital yang kita geluti.

Influencer sudah dikenal luas sebagai salah satu strategi pemasaran brand dan bisnis, terutama bisnis online. Anda bisa menerapkan strategi ini bersamaan dengan strategi iklan di media sosial dan strategi organik lainnya. Siap untuk mengenal strategi ini lebih jauh lagi?

Pengertian Influencer

Influencer berasal dari kata influence, yang artinya mempengaruhi. Arti dari Influencer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain karena kapasitas ia miliki. Kapasitas disini artinya adalah pengetahuan, kemampuan, otoritas, posisi, atau hubungannya dengan audiens.

Dalam lingkup pemasaran, influencer adalah pihak yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian target audiens. Lebih jauh lagi, para tokoh influence diharapkan bisa mempengeruhi persepsi dan preferensi audiens terhadap sebuah brand.

Influencer juga bisa berarti seseorang yang bisa mengubah cara berpikir dan bertindak orang lain. Perubahan ini bisa terjadi di setiap aspek kehidupan orang tersebut. Bukan hanya perubahan yang bersifat komersial, namun juga bisa berdampak pada aspek lain. Misalnya saja ideologi dan mindset.

Di samping peran utama, perlu kita pahami juga kalau peran para influence ini bukan sebagai alat marketing semata. Mereka juga merupakan aset social relationship yang bisa kita ajak sebagai partner kolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Di era digital seperti ini, menjadi seorang influencer adalah pilihan karir, bukan sekedar hobi. Jangan heran, saat ini semakin banyak yang mencoba mengkategorikan influencer untuk mengetahui peluang karir terbaik di industri.

Jenis- jenis Influencer

Dalam social media marketing, influencer dikelompokkan berdasarkan media yang mereka gunakan dan jumlah follower. Dalam segmen ini, Panda akan membagi jenis- jenis influencer berdasarkan jumlah follower dan juga media yang mereka gunakan.

A. Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower nya

1. Nano

Bicara tentang jumlah follower, nano endorser adalah jenis influencer yang mempunyai jangkauan paling kecil, dengan jumlah follower antara 1000 sampai 10.000 orang.

Meski jumlah followernya sedikit, tipe endorser ini cenderung saling mengenal dekat dengan follower mereka dan lebih saling berinteraksi di media sosial. Dengan begitu, nano influencer cenderung punya engagement yang semakin kuat.

Tipe nano influencer idealnya mempunyai engagement yang kuat dan tingkat kepercayaan sangat tinggi dari follower mereka. Biaya yang perlu kita keluarkan untuk menggunakan jasa nano endorser ini juga terbilang sangat terjangkau.

2. Micro

Micro influencer atau endorserberada satu tingkat lebih tinggi dari nano, dengan jumlah follower 10.000 sampai 100.000. Mereka biasanya adalah orang- orang dengan kapabilitas di bidang tertentu, seperti kesehatan, kecantikan, psikologi, dan lainnya sebagainya.

Tidak heran, tipe endorser ini cenderung mempunyai kepercayaan tinggi dari target audiens nya. Selain itu, jumlah follower yang tidak terlalu banyak membuat interaksi influencer dengan para follower nya cenderung kuat.

Bahkan menurut studi, potensi audiens membeli produk dari rekomendasi micro influencer mencapai 82%!

Selain itu, mikro influencer mempunyai audiens yang lebih spesifik dari industri tertentu. Dengan memahami audiens mereka, konten yang jenis endorser ini hasilnya akan lebih relevan dengan follower nya.

Biaya untuk menggunakan jasa mikro influener juga terbilang masih terjangkau.

3. Macro 

Selanjutnya, macro influencer adalah kategori publik figur ang mempunyai jumlah follower antara 100.000 sampai 1 juta follower. Jumlah follower yang semakin banyak, artinya jangkauan audiens dan pesan menjadi lebih lebar.

Engagement antara influencer dan follower nya tetap ada, tapi cenderung kurang kuat. Dengan jaminan eksposur yang lebih tinggi, brand perlu mengeluarkan budget yang lebih besar dari dua kategori sebelumnya.

4. Mega/ Premium

Mega influencer atau premium adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori top endorser dengan jumlah pengikut jutaan. Mereka yang masuk kategori ini biasanya adalah artis, influencer, atau pemuka yang sudah mempunyai otoritas tinggi.

Jumlah follower yang sangat banyak memungkinkan konten influencer mendapatkan eksposur yang luas dalam waktu singkat. Namun tentu saja, biaya yang harus dikeluarkan menjadi cukup besar.

B. Jenis Influencer Berdasarkan Media nya

1. Selebgram

Istilah selebgram merupakan akronim dari selebriti Instagram. Selebgram bisa kita artikan sebagai seseorang dengan bases follower yang cukup banyak sehingga mempunyai otoritas yang baik di platform tersebut.

Selebgram bisa jadi adalah seorang artis atau mereka yang sudah sering wara- wiri di layar kaca, atau ada juga mereka yang membangun basis follower dan menjadi influencer setelah jumlah follower mereka banyak.

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar di dunia. Tidak heran, influencer bertumbuh subur di platform ini. Dan tentu saja, kepopuleran selebgram bisa Anda andalkan untuk mempromosikan produk di platform ini.

Beberapa contoh selebgram pouler antara lain Awkarin, Anya Geraldine, Rachel Vennya, dan banyak juga selebriti- selebriti tanah air lainnya.

2. Seleb TikTok

Seperti namanya, seleb TikTok adalah influencer yang berada di platform TikTok. Mereka merupakan deretan kreator konten yang populer dan mempunyai basis follower besar.

Seiring dengan pertumbuhan TikTok yang semakin besar dan populer di Indonesia, seleb TikTok juga bermunculan. TikTok cocok untuk bisnis yang menggunakan audiens usia muda sebagai target audiens.

3. YouTuber

YouTuber adalah istilah untuk konten creator di YouTube, yang mengunggah konten dan informasi di platform YouTuber. YouTube juga menjadi salah satu platform endorsement yang cukup signifikan.

Salah satu alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui YouTube. Semakin banyak jumlah follower di akun YouTUbe, maka potensi menarik perhatian audiens akan semakin besar.

Beberapa influencer YouTuber terkenal antara lain Nessie Judge, Rachel Goddard, dan juga pembawa acara Deddy Corbuzier.

4. Blogger

Blogger mengacu pada istilah seseorang yang mempunyai dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review produk. Misalnya saja review makananan atau kosmetik.

Saat blogger terkenal merekomendasikan produk, pembaca setianya akan mudah menaruh perhatian. Selain itu, semakin tinggi otoritas si blogger dari konten- konten yang disajikan, potensi mendapat kepercayaan dari audiens juga lebih tinggi.

Saat pembaca setia dari blog banyak, maka pemasaran produk menjadi lebih mudah dan efektif. Nilai plus dari blog ini sendiri, kontennya cenderung lebih evergreen dan mudah dicari.

Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis

Sudah mengenali jenis- jenis influencer, langkah selanjutnya adalah memberikan pertimbangan yang tepat sebelum melakukan endorsement :

1. Kesesuaian Audiens dengan Target Pasar

Menentukan influencer yang mempunyai audiens mirip atau cocok dengan target pasar kita sangat penting. Karena dengan langkah ini, promosi kita akan menjadi tepat sasaran.

Misalnya saat target konsumen Anda adalah ibu rumah tangga, Anda bisa melakukan riset influencer yang sering posting panduan parenting atau aktivitas rumah tangga. Atau bisa juga, menggunakan akun tokoh atau konten parenting.

Memilih endorser atau akun yang relevan dengan target pasar akan membuat strategi promosi Anda di media sosial menjadi lebih optimal.

2. Sesuaikan dengan Budget Promosi

Sama seperti strategi promosi lainnya, memilih influencer atau endorser juga penting untuk Anda sesuaikan dengan budget.

Jika Anda mempunyai budget yang terbatas, memilih endorser mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Alasannya, mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Bahkan tidak jarang, follower justru bertanya tentang produk tertentu ke si influencer atau memberi masukan terhadap produk yang dipromosikan.

Kunci dalam menggunakan micro influencer adalah menggunakan beberapa tokoh ini secara berkala. Jangan berhenti di 1-2 influencer saja.

3. Sesuaikan dengan Skala Promosi Produk

Dalam aktivitas marketing, penting untuk menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan. Misalnya jika skala promosinya besar, Anda bisa menggunakan influencer macro atau mega. Tujuannya adalah untuk mendapat eksposur yang lebih besar dan menggebrak pasar.

Namun jika skala promosi masih kecil, akan lebih sesuai jika menggunakan influencer mikro yang lebih sesuai dengan budget. Anda bisa menggunakan Sociabuzz untuk mendapatkan rekomendasi influencer ini.

4. Reputasi Influencer

Penting untuk memilih tokoh yang mempunyai reputasi yang baik di bidangnya. Apapun jenis influencer nya, micro, atau macro, bekerjasama dengan figur dengan reputasi baik akan terasa lebih nyaman.

Misalnya saat Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figur kerap bermasalah dengan hukum atau membuat kontroversi, ini akan berpengaruh pada produk dan reputasi brand.

Jadi, sangat Panda rekomendasikan untuk memilih public figure dengan reputasi baik dan mempunyai personal branding yang positif.

5. Mempunyai Engagement Tinggi

Kalkulator engagement di Phlank

Engagement atau keterlibatan antara pemilik akun dengan followernya juga penting untuk kita cermai. Karena ini bisa menjadi tolak ukur efektifitas promosi yang Anda lakukan pada tokoh tersebut.

Misalnya saat influencer mikro mempunyai engagement rate yang tinggi, ini akan menjadi rekomendasi yang baik untuk promosi produk. Sebaliknya, selebriti dengan jumlah follower besar, tapi engagement sangat rendah, akan kurang menguntungkan.

Anda bisa membaca artikel Cara Mudah Cek Engagement Rate untuk mengetahui tingkat keterlibatan di sebuah akun.

6. Intensitas Update Konten

Karena kita akan berpromosi di akun mereka, penting untuk memastikan akun mereka aktif dalam membagikan konten, tapi intensitasnya juga tidak terlalu tinggi.

Intensitas yang terlalu tinggi, alias terlalu cepat posting, akan membuat konten promosi Anda mudah tenggelam dari halaman atas galeri si calon endorser. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten promosi Anda.

Sedangkan tokoh yang relatif jarang memposting konten, bisa jadi engagement nya juga menurun.

Cari tahu juga apakah influencer sering melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan. Jika iya, potensi calon audiens yang melihat akan semakin bertambah.

Anda juga bisa memantau konten sosmed secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui siapa saja figur yang sedang viral atau banyak dibicarakan. Saat menemukan momen atau topik viral sebagai ajang promosi, Anda bisa gerak cepat bekerjasama sebelum kompetitor mendahului.

7. Ketahui Term of Service dan Siapkan Perjanjian Kerjasama

Yang tak kalah penting, setelah menetnukan dengan siapa Anda akan bekerjasama, ketahui Term of Service Mereka, dan siapkan perjanjian kerjasama yang jelas dengan influencer.

Dalam tahapan ini, Anda bisa menyebutkan klausul terperinci tentang hak dan kewajiban masing- masing pihak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman yang berujung masalah hukum dan memastikan promosi bekerja sesuai brief.

Perjanjian Kerjasama ini sendiri biasanya dilakukan saat berkaitan dengan influencer premium karena budget yang besar dan juga rincian benefit yang bisa diperoleh. Sedangkan untuk endorser yang lebih sederhana, biasanya mereka akan menekankan brief (panduan singkat) saat akan melakukan promosi.

Dengan brief ini, mereka akan lebih mudah dalam membuat konten. Sehingga hasil akhir konten nanti akan sesuai dengan harapan pebisnis.

Anda juga bisa membaca panduan lebih lengkap ini di artikel Panda, Cara Cerdas Memilih Influencer Endorser yang Tepat untuk Bisnis.

Manfaat Menggunakan Jasa Influencer untuk Bisnis

Mengapa sih banyak pebisnis menggunakan jasa influencer dalam berpromosi? Tentu saja karena ada banyak manfaat yang bisa mereka peroleh. Antara lain adalah :

1. Membuat Produk Menjadi Pusat Perhatian

Influencer bekerja untuk membuat promosi Anda segera menjadi pusat perhatian. Caranya adalah dengan menggaet publik figur yang sedang viral saat ini.

Salah satu praktek penggunaan influencer terbaik pernah digunakan oleh Netflix Korea. Brand ini menggunakan sosok Neti Herawati atau yang populer dengan nama Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer dan followernya terus bertambah.

Kesempatan ini pun digunakan Netflix Korea untuk mempromosikan produk mereka Di akun Twitter Netflix Korea, video promosi ini berhasil ditonton lebih dari 300 ribu audiens.

Yang menarik disini, Bude Sumiyati bukan termasuk kategori influencer premium saat itu. Jadi, jangan berpikir kalau Anda harus menggunakan publik figur yang sudah sangat besar untuk bisa mencuri perhatian pasar.

Influencer Bude Sumiyati untuk campaign Netflix Korea

2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Promosi konvensional membutuhkan waktu lebih lama untuk meyakinkan calon konsumen. Namun saat publik figur yang melakukannya, kepercayaan konsumen akan dengan mudah dan cepat langsung terbentuk.

Alasannya, mereka mempunyai pengalaman dan keahlian di bidang tertentu, dengan bonus otoritas yang mereka miliki. Saat mereka menggunakan produk Anda, akan mudah untuk followernya mempercayai produk Anda.

Menurut studi Adweek, 53% konsumen perempuan melakukan pembelian produk setelah melihat postingan dari influencernya.

3. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Sama seperti promosi berbayar lainnya, tujuan dari penggunaan jasa influencer adalah melebarkan jangkauan dan meningkatkan eksposur.

Terbukti, banyak brand yang menggunakan endorser yang tepat bisa mengalami peningkatkan follower dan inquiry.

Salah satu adalah brand Paco Rabanne Parfums yang menggaet Chez Rust, seorang model pria, untuk mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Dampaknya, follower Instagram Paco Rabanne Parfums melesat 42.786%!

Artinya, saat influencer bisa menyajikan konten secara menarik dan informasi tentang produk Anda tersampaikan dengan baik, peluang menjangkau konsumen menjadi lebih mudah.

4. Mengoptimalkan Penjualan

Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, maka potensi penambahan lead dan konversi akan semakin besar.

Ini terjadi sebagai rentetan efek dari pasokan eksposur yang masuk dari influencer. Eksposur yang besar mendatangkan audiens yang besar untuk masuk melihat produk Anda lebih dekat. Dan beberapa langkah lagi, mereka akan masuk sebagai pembeli di sales funnel Anda.

Hartiman, seorang pebisnis clothing asal Bandung, NOMI, percaya dengan dampak seorang influencer pada sebuah bisnis. Ia menyebut bahwa penjualan brand NOMI semakin meningkat setelah berkolaborasi dengan musisi Indie asal Jepang dan Indonesia.

Ia juga sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing nya.

5. Menjalin Kedekatan dengan Konsumen

Menggunakan influencer juga bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand. Untuk tujuan ini, Anda harus jeli memilih publik figur yang tepat sesuai target pasar Anda.

Trik yang bisa Anda pakai adalah menggunakan figur yang benar- benar menyukai produk Anda.

Perlu kita ketahui juga, influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan promosi karena adanya kemungkinan jumlah follower palsu. Sebaliknya, micro endorser tidak jarang menggunakan produk sebelum merekomendasikannya.

Hal sederhana seperti ini akan lebih menarik audiens karena terlihat ‘lebih nyata’ dan membangun kedekatan konsumen. 

6. Lebih Mudah Balik Modal

Menggunakan jasa influencer dalam mempromosikan produk adalah investasi. Kabar baiknya, kemungkinan ROI (Return of Investment) cukup besar, alias lebih mudah balik modal.

Menurut studi Convince & Convert, potensi ROI menggunakan jasa influencer bisa 11 kali lebih besar dari iklan banner. Namun lagi- lagi, ini bisa Anda peroleh saat berhasil memilih publik figur yang tepat.

Kesimpulan

Influencer adalah orang- orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang- orang, terutama audiens setia mereka. Menggunakan jasa mereka akan berdampak positif untuk bisnis saat memilih figur dengan tepat dan cermat. Tentu saja, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan.

Saat akan menggunakan strategi ini, pastikan Anda sudah mengenali jenis- jenis influencer, dan bagaimana cara memilih figur yang tepat agar mendapatkan keuntungan maksimal.

Semoga informasi tentang apa itu influencer ini bermanfaat untuk bisnis Anda. Selamat mencoba! 🙂

Kenali Penyebab Utama Iklan Marketplace Sering Rugi/ Boncos

Kenali Penyebab Utama Iklan Marketplace Sering Rugi/ Boncos

Memasang iklan di marketplace memang salah satu strategi agar cepat cuan. Namun, apakah Anda sedang mengalami kondisi dimana iklan marketplace Anda sering rugi alias boncos? Kira- kira apa yang salah?

Kompetisi di marketplace memang semakin ketat. Ada berbagai strategi yang perlu Anda terapkan agar produk Anda mendapatkan eksposur maksimal, yang kemudian terkonversi menjadi pembeli.

Optimasi Produk di Marketplace untuk Meningkatkan Eksposur

Selain menerapkan SEO Marketplace, salah satu cara umum untuk memaksimalkan eksposur ini adalah dengan beriklan. Namun, asal ngiklan saja bukannya menguntungkan, justru membuat buntung. Itulah mengapa, Anda perlu matang mempersiapkan strategi Anda.

Misalnya saat Anda berjualan baju daster untuk wanita dewasa dan ibu- ibu. Ini salah satu produk yang sudah sangat mainstream di marketplace. Persaingan produk dan harga sudah gila- gilaan.

Sekali calon pembeli memasukkan kata kunci “daster cantik”, marketplace seperti Shopee atau Tokopedia akan menampilkan puluhan produk daster dengan berbagai variasi bahan, model, warna dan ukuran.

Meski penjual bejibun, hasil pencarian umumnya hanya akan menampilkan beberapa puluh hasil saja. Khusus di Shopee misalnya, akan ada 50 slot produk yang tampil di halaman pertama pencarian.

Di sisi lain, tidak jarang satu lapak mempunyai puluhan atau ratusan model daster. Sedangkan hasil pencarian tentu saja ada lebih dari 100 halaman untuk produk daster ini. Kebayang betapa sengit persaingannya?

Tidak selesai sampai disitu, saat calon pembeli memilih produk Anda, mereka dapat beralih ke toko lain dengan mudah. Pasalnya, algoritma marketplace akan menampilkan alternatif produk serupa kepada pembeli dengan display yang menarik, lebih murah dan lain sebagainya.

Inilah mengapa marketplace ini sangat rawan dengan perang harga. Meski begitu, marketplace masih menjadi salah satu platform termudah untuk Anda berjualan online.

Untuk itu, goal besar Anda saat mulai berjualan di marketplace adalah eksposur yang luas. Salah satu cara efektif untuk mengoptimalkan eksposur ini adalah dengan beriklan. Tapi tentu saja, jangan sampai malah boncos.

Pengertian Boncos dalam Beriklan

Boncos adalah istilah yang cukup familiar dalam dunia digital marketing. Mulai dari Facebook Ads, Google Ads, sampai iklan marketplace.

Pengertian dari boncos ini sendiri adalah saat Anda tidak memperoleh untung sama sekali saat beriklan. Bahkan bisa saja, Anda tidak memperoleh penjualan sama sekali meski iklan produk Anda sudah tayang sekian waktu.

Contohnya saat Anda mempunyai anggaran beriklan senilai Rp 75.000 per hari. Namun ternyata di hari itu Anda tidak memperoleh penjualan sama sekali, maka hari itu iklan Anda rugi Rp 75.000.

Jika di hari- hari selanjutnya terjadi hal yang sama, maka kalikan saja kerugian iklan Anda berdasarkan lama iklan tayang.

Kasus kedua, iklan juga bisa rugi karena profit dari hasil penjualan tidak menutup biaya iklan. Misalnya saat Anda hanya berhasil menjual 3 produk dengan total untung Rp 60.000. Artinya Anda masih rugi Rp 15.000 dalam satu hari saja.

Penyebab Utama Iklan Marketplace Boncos

Boncos adalah kemungkinan yang wajar dalam beriklan. Meski begitu, iklan Anda tidak boleh terus- terusan boncos. Split test Anda harus menghasilkan winning campaign agar penjualan cepat memberikan untung.

Agar iklan tidak terus- terusan broncos, Anda perlu memahami faktor pemicu iklan boncos ini dan cara mengatasinya. Mari kita simak bersama!

1. Foto Produk Asal- Asalan

Faktanya, berjualan produk di marketplace melibatkan kompetisi dalam menampilkan foto produk. Foto produk yang jelek dan tidak menarik akan membuat orang mudah melewatkan produk Anda, sekalipun diiklankan.

Saat Anda berjualan daster misalnya, cobalah untuk meng-
highlight beberapa motif berbeda ke dalam satu foto secara menarik. Foto dengan model tentu juga jauh lebih ‘menjual’ daripada hanya menggunakan gambar kain daster biasa yang ditumpuk.

Setelah highlight di gambar utama, Anda juga boleh menambahkan detail dari masing- masing varian di gambar- gambar selanjutnya. Dengan begitu, pelanggan bisa menjelajah variasi produk secara detail.

Foto produk marketplace yang berkualitas

Tips yang perlu Anda terapkan dalam foto produk :

  • Pastikan foto jelas dan tidak blur
  • Untuk produk pakaian, usahakan pakai model agar terlihat jelas tampilan produk saat dipakai
  • Jika ada beberapa variasi produk, tampilkan kombinasi foto dalam satu frame foto utama

2. Judul Produk dengan Long-tail Keyword

Optimasi SEO yang bisa kita lakukan secara umum dalam blogging juga bisa kita praktekkan dalam iklan marketplace.

Dalam hal konten produk marketplace, tips yang bisa Anda terapkan adalah menggunakan long-tail keyword dalam judul dan deskripsi. Long tail keyword memudahkan produk Anda muncul dalam pencarian, dengan persaingan yang lebih kecil.

Misalnya untuk produk daster tadi, alih- alih menggunakan kata ‘Daster’ saja, Anda bisa menggunakan kata- kata ‘Daster Bali Ukuran Jumbo Premium’ atau ‘Daster Bali Busui Motif Premium’.

Apapun kata pendamping yang relevan dengan produk yang Anda jual bisa ditambahkan untuk membuat produk Anda lebih spesifik dan mengerucutkan persaingan pencarian.

Untuk pemilihan keyword ini, Anda bisa melakukan riset kata kunci sederhana di marketplace dan melihat sugesti hasil pencarian. Misalnya saat menuliskan kata daster di kolom pencarian produk, biasanya akan muncul kata- kata serupa yang banyak dicari.

Mulai dari daster busui, daster jumbo, daster bali, daster cantik, dan sebagainya. Rangkailah kata- kata tersebut ke dalam satu judul, dan taraaaa…. Produk Anda menjadi lebih mudah ditemukan pembeli.

3. Buat Deskripsi Produk yang Meyakinkan

Langkah selanjutnya untuk mengoptimalkan iklan marketplace adalah menciptakan deskripsi produk yang meyakinkan. Ingat, calon pembeli dari berjualan online tidak bisa melihat dan memegang langsung produk yang akan mereka beli.

Maka dari itu, penting untuk meyakinkan mereka tentang kredibilitas toko dan kualitas produk yang kita jual dengan meningkatkan kepercayaan mereka. Deskripsi yang jelas dan beberapa informasi penting seputar produk akan menunjang hal tersebut.

Terlebih jika produk Anda berkaitan dengan elektronik dan gadget, informasi detail produk adalah jurus jitu untuk meyakinkan pembeli. Cobalah menjelaskan fitur, manfaat, spesifikasi, cara retur, dan lain sebagainya.

Seller yang berhasil menyampaikan detail produk dengan baik biasanya juga dinilai kooperatif saat terjadi kendala pembelian. Jika ada masalah di kemudian hari, penyelesaian masalah menjadi lebih jelas dan mudah.

Membuat Deskripsi produk marketplace

4. Kualitas Sama, Tapi Produk Lebih Mahal dari Kompetitor

Perang harga adalah hal yang lumrah di marketplace. Persaingan harga di platform ini memang sangat sengit. Suka tidak suka, pada akhirnya ada banyak penjual yang memaksakan profit tipis di produk mereka demi bisa survive di marketplace.

Artinya, tak peduli produk Anda diiklankan sekalipun, kalau produk Anda lebih mahal namun kualitasnya sama, pembeli akan tetap menjatuhkan pilihan pada produk yang harganya murah.

Tidak jarang, para seller berani bakar- bakar duit di depan alias jual rugi demi meningkatkan reputasi toko mereka di awal. Setelah sebagian produk terjual dan reputasi seller terbangun, baru mereka sedikit menaikkan harga (tapi tetap mampu bersaing di perang harga).

Tips lain yang bisa Anda terapkan dari tren perang harga antara lain :

  • Branding, ini membutuhkan proses seperti membangun reputasi seller yang Panda sebutkan di atas. Dan branding ini juga bisa Anda mulai dari luar marketplace itu sendiri, seperti promosi gencar di media sosial.
  • Penawaran menarik untuk meningkatkan value produk dan toko Anda. Misalnya dengan memberi gratis bubble wrap untuk setiap pemesanan, promo gratis ongkir, free retur, dan lain sebagainya.

5. Kata Kunci Iklan Kurang Spesifik

Jika sebelumnya Anda menerapkan kata kunci untuk komposisi judul dan deskripsi produk, Anda juga perlu menerapkan kata kunci dalam konten iklan marketplace Anda. Pemilihan kata kunci ini sama seperti saat Anda beriklan dengan Google Ads.

Misalnya saat menjual produk hijab. Sama seperti daster, hijab adalah salah satu produk yang sudah sangat mainstream karena ada banyak pilihan warna, motif dan model.

Saat beriklan dengan kata kunci ‘hijab’ saka, maka produk ini terlalu luas jangkauannya. Beda cerita jika Anda menambahkan kata kunci untuk membuatnya lebih spesifik. Misalnya saja : hijab instant, hijab segiempat saudia.

Menggunakan kata kunci lebih spesifik, akan lebih mudah untuk Anda mendapatkan calon pelanggan yang tertarget. Dengan begitu, persentase konversi penjualan tentu menjadi lebih baik lagi.

Beberapa marketplace juga mempunyai fitur riset kata kunci yang bisa Anda gunakan. Misalnya dalam Shopee, saat akan menggunakan promosi berbayar, Anda bisa melakukan riset volume pencarian kata kunci seperti berikut :

Hasil Analisa Keyword Shopee

Dari hasil ini, Anda bisa menggunakan patokan sebagai berikut :

  • Pembelian dibawah 2% dari jumlah klik, berarti kualitas iklan buruk.
  • Di atas 2% dari jumlah klik masuk ke kategori Average (rata- rata). Artinya, dari klik iklan 100, setidaknya ada 2 orang yang membeli.
  • Jika pembelian di atas 5%, kualitas iklan Good (Baik). Ada minimal 5 pembeli dari 100 klik.
  • Jika pembelian di atas 10%, kualitas iklan Great (Sangat Bagus). Potensi penjualan akan lebih besar lagi.

Iklan dengan penargetan kata kunci yang terlalu umum (kurang spesifik), biasanya akan masuk ke kategori di bawah 2% tersebut. Jadi, cobalah untuk lebih spesifik.

6. Jumlah Review Sangat Kurang

Review menjadi pertimbangan penting sebelum orang melakukan keputusan pembelian. Skor review dan juga banyaknya orang yang mereview produk akan menjadi salah satu patokan calon pembeli untuk mengukur kualitas produk dan toko di marketplace.

Toko yang minim review, atau mempunyai review jelek, bisa menggiring calon pembeli untuk beralih ke toko lain. Untuk mensiasatinya, seller bisa menurunkan harga lebih dulu atau memberi bonus sampai mendapat ulasan positif yang cukup.

Cara ini cukup efektif karena pembeli di marketplace umumnya didominasi oleh calon pelanggan yang mencari produk hemat dan murah. Selain itu, produk harga murah juga sering mendapat pemakluman jika kualitas pas- pasan.

Alhasil, meskipun kualitas pas- pasan, orang tetap cenderung memberi bintang lima, dengan dalih
‘lumayan lah, sesuai harga’.

Tapi tentu saja, Panda tetap merekomendasikan Anda untuk terus menjaga kualitas produk untuk keberhasilan jangka panjang.

7. Penawaran Menarik

Penawaran menarik bisa jadi ada kaitannya dengan nomer 6 di atas, atau bisa juga berdiri sendiri sebagai faktor pendongkrak. Yang pasti, penawaran ini bisa Anda andalkan saat Anda merasa tidak mungkin terlibat dalam perang harga.

Salah satu tips yang dapat Anda manfaatkan adalah memberikan iming- iming bonus tanpa menguras margin profit Anda. Misalnya saja saat Anda berjualan masker wajah, Anda bisa memberikan bonus kuas masker yang harganya tidak seberapa.

Atau bisa juga, membuat paket bundling yang memberi kesan harga lebih hemat dan menguntungkan pembeli. Apapun itu, penawaran harus disesuaikan dengan jenis produk dan kebutuhan pembeli.

Kesimpulan

Berjualan di marketplace memang tricky. Di satu sisi, ada banyak calon pembeli potensial yang sudah matang untuk dikonversi. Di sisi lain, marketplace adalah pasar yang penuh dengan banyak pembeli dan juga diwarnai dengan perang harga.

Meski begitu, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan penjualan. Selain iklan marketplace, di artikel Panda ada juga berbagai tips yang membantu Anda jualan laris manis di marketplace, termasuk tips Star Seller Shopee.

Selamat mencoba!