Mengenal Pentingnya Manajer Investasi : Pengertian, Tugas dan Kewajiban

Mengenal Pentingnya Manajer Investasi : Pengertian, Tugas dan Kewajiban

Sebelum berinvestasi, penting sekali untuk mengenal apa itu manajer investasi. Karena dengan mengenali hal- hal yang berkaitan dengan investasi ini, sobat Panda tentunya menjadi lebih siap dan lebih memahami bagaimana prospek dana yang diinvestasikan kedepannya.

Terlebih, dunia investasi termasuk cepat berkembangnya. Jenis investasi semakin beragam yang memungkinkan untuk ‘bingung investasi’ dalam menaruh dana kita. Apalagi dengan dukungan teknologi, yang memungkinkan kita untuk mempunyai lebih banyak pilihan cara berinvestasi.

Investasi pada dasarnya bisa kita lakukan dan kelola sendiri. Tapi dalam cara yang lebih mudah, kita bisa memanfaatkan peran manajer investasi.

Manajer Investasi seolah- olah menjadi asisten yang bisa kita andalkan dalam mengelola portofolio investasi para investor. Mereka tentunya mempunyai bekal pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang bisa memaksimalkan potensi investasi agar sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin nasabah raih.

Apa itu Manajer Investasi?

Seperti Panda lansir dari laman web OJK, pengertian dari Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Dalam versi yang lebih sederhana, definisi dari Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang mengelola portofolio nasabah atau pihak- pihak yang menggunakan jasanya. MI akan mengelola dana kolektif dari para investor, lalu menginvestasikannya pada sejumlah instrumen investasi. Baik itu saham, obligasi, maupun deposito.

Tidak sembarang orang bisa menjadi Manajer Investasi. Pasalnya, untuk bisa menjadi seorang MI, seseorang harus memperoleh sertifikat profesi WMI (Wakil Manajer Investasi) terlebih dulu.

Fungsi, Tugas dan Peran Manajer Investasi

Mengenal Peran dan Tanggungjawab Manajer Investasi

Peran utama dari seorang Manajer Investasi adalah mengelola portofolio investasi untuk kepentingan para investasi. Kendati begitu, peran ini sebenarnya adalah sebagian dari keseluruhan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

Setidaknya, ada empat hal yang menjadi fungsi dan tugas Manajer Investasi. Simak penjelasan Panda berikut ini :

1. Mengelola Aset

Seperti yang Panda singgung sebelumnya, tugas utama seorang Manajer Investasi adalah mengelola aset atau portofolio investasi. Saat investor menyerahkan dana mereka untuk membeli produk investasi, seorang MI akan mengelola dana tersebut.

Selanjutnya MI akan mengalokasikan dana terkumpul investor ke beberapa aset atau instrumen investasi. Instrumen ini bisa berupa saham, obligasi, atau deposito. Pilihan instrumen ini juga tergantung dari jenis produk investasi apa yang investor beli.

Misalnya saja investor membeli reksadana saham, maka mayoritas dana akan diinvestasikan ke instrumen saham. Atau jika investor pilih membeli reksadana pasar uang, maka MI akan mengalokasikan dana terkumpul ke deposito.

2. Memilih Instrumen Investasi

Salah satu tantangan dalam berinvestasi adalah menentukan instrumen yang akan dibeli. Pasalnya, setiap instrumen mempunyai potensi return (imbal hasil) dan resiko masing- masing. Untuk itu, investor perlu berhati- hati dan jeli dalam memilih. Jika tidak, tentu hasil akan jauh dari harapan.

Nah disinilah fungsi dari seorang Manajer Investasi. Kehadiran MI berperan untuk meminimalisir kebingungan ini. Dengan jasa MI, investor tidak perlu pusing memikirkan saham apa saja yang sebaiknya dipilih, karena ada seorang MI yang menangani ini.

Untuk mengoptimalkan potensi return, MI akan membantu memilihkan beberapa saham yang menjanjikan. Mereka juga akan terus menganalisa saham- saham yang sudah dipilih.

3. Membuat Keputusan Jual Beli

Dalam proses membeli produk reksadana, investor menyerahkan semua keputusan jual beli aset ke Manajer Investasi. Untuk itu, MI mempunyai wewenang penuh dalam mengambil keputusan jual atau beli.

MIa tidak perlu minta ijin pada investor untuk melakukan penyesuaian portofolio. Namun tentu keputusan ini MI ambil untuk mengoptimalkan keuntungan atau meminimalisir kerugian investor.

Misalnya saja saat salah satu aset harganya jatuh dan prediksi tren akan memburuk. MI bisa segera bertindak untuk menjual aset sebelum harganya jatuh semakin dalam.
Sebaliknya, saat mereka mempunyai keyakinan terhadap sebuah sektor atau aset, mereka akan mempertahankan aset yang mempunyai potensial pertumbuhan di masa depan atau bahkan membeli lagi untuk mengoptimalkan portofolio.

4. Memberi Laporan Investasi

Seorang Manajer Investasi bertanggung jawab terhadap investor dengan menerbitkan laporan investasi. Dengan laporan ini, investor bisa melihat portofolio mereka terhadap sebuah produk reksadana.

Laporan investasi ini bisa investor peroleh melalui website atau penjual reksadana. Melalui laporan ini juga, investor juga bisa melihat harga unit rata- rata yang mereka miliki, hingga persentase return yang mereka peroleh.


Dengan deretan fungsi dan tugas ini, artinya Manajer Investasi punya peran yang sangat besar untuk investor. Untuk itu, memilih MI pun tidak boleh asal- asalan.

Anda harus jeli dan melakukan riset terlebih dulu terkait pengalaman dan sepak terjang MI. Carilah seorangi manajer investasi dengan track record cemerlang dan jam terbang yang sudah panjang.

Tanggungjawab Manajer Investasi

Setelah memahami fungsi dan peran dari seorang Manajer Investasi, berikut tanggungjawab MI yang perlu sobat Panda ketahui : 

  • Monitoring portofolio investor untuk memastikan mereka mencapai tujuan investasi yang diinginkan. Misalnya saja menumbuhkan aset investasi atau menghasilkan profit.
  • Melakukan komunikasi secara rutin dengan nasabah untuk mendiskusikan kebutuhan dan pertumbuhan aset keuangan.
  • Menganalisa produk dan layanan investasi baru untuk memberi rekomendasi kepada investor.
  • Memberi informasi terbaru terkait aset investor, termasuk perubahan portofolio dan laporan kinerja.
  • Memberi rekomendasi saran dan keputusan investasi sesuai dengan kondisi pasar terkini atau potensi keuntungan di masa mendatang.
  • Mengembangan rencana investasi strategis berdasar tingkat toleransi resiko.
  • Menjelaskan kepada investor tentang produk dan strategi investasi dengan cara yang mudah dipahami.

Keterampilan yang Harus Dimiliki Seorang Manajer Investasi

Dengan fungsi dan peran yang dimiliki, menjadi seorang Manajer Investasi memang bukan tanggungjawab yang mudah. Seorang MI setidaknya harus mempunyai beberapa keterampilan berikut ini : 

1. Kepercayaan Diri yang Baik

Seorang MI harus mempunyai tingkat kepercayaan diri yang baik dalam melakukan peran dan tanggung jawabnya. Rasa percaya diri yang baik meningkatkan kemampuan untuk memotivasi diri saat bekerja dalam situasi penuh tekanan dan resiko.

Selain itu, pembawaan yang percaya diri akan mempermudah seseorang MI dalam memenuhi kebutuhan investor dan membaca situasi. Tentunya rasa percaya diri ini juga berkaitan erat dengan pengalaman seorang MI. Semakin tinggi keberhasilan MI dalam memenuhi tujuan investor, maka rasa percaya dirinya pun semakin bertumbuh.

2. Manajemen Waktu

Keterampilan selanjutnya yang penting untuk seorang MI adalah manajemen waktu. Manajer Investasi harus bisa memperhatikan waktu saat pasar modal buka dan tutup untuk melacak kinerja saham di hari itu.

MI dengan pengalaman yang panjang biasanya akan mempunyai tim untuk berbagi tanggungjawab. MI akan mendelegasikan tugas pada timnya untuk mengurangi beban kerja dan mengalokasikan waktu lebih banyak untuk tugas prioritas tinggi.

3. Analisa Data

Seorang MI harus mempunyai keterampilan analitis agar bisa mengukur dan meninjau dampak investasi nasabah. Karena salah satu peran MI adalah membuat keputusan jual beli dan menentukan instrumen investasi, keputusan- keputusan ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Untuk membuat keputusan yang tepat dan akurat, MI harus bisa menganalisa data dengan baik, membaca statistik dan tren pasar untuk memprediksi pergerakan pasar saham.

4. Memecahkan Masalah

Selanjutnya, seorang MI harus bisa menjawab semua pertanyaan nasabah dengan tepat. Saat terbentur masalah di luar prediksi, seorang MI bisa tetap tenang untuk mencari solusi dari masalah atau resiko yang timbul dari investasinya.

5. Komunikasi

Yang tidak bisa dipungkiri, seorang Manajer Investasi juga harus terampil dalam berkomunikasi. Keterampilan ini penting agar bisa mendiskusikan semua hal tentang investasi kepada nasabahnya.

Selain itu, ada banyak istilah yang cukup teknis dalam kegiatan investasi. Untuk itu, seorang MI harus bisa menerjemahkan bahasa yang rumit ke bahasa yang lebih mudah dipahami oleh nasabah.


Selain keterampilan di atas, seorang MI juga harus memenuhi beberapa kualifikasi tertentu. Seorang MI harus berlatar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang ekonomi, keuangan, dan investasi. Bukan itu saja, seorang MI juga perlu mempunyai sertifikat dan lisensi untuk bisa membuktikan keahliannya.

Tips Memilih Manajer Investasi Berkualitas

Dalam berinvestasi, kehadiran Manajer Investasi memberi dampak yang krusial. Saat kita menggunakan jasa MI yang berkualitas, tentu hasil dan keuntungan akan semakin baik dan sesuai dengan harapan. Sebaliknya, jika salah memilih Manajer Investasi, kemungkinan untuk mendapat return yang sesuai harapan menjadi lebih minim.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips yang dapat sobat Panda gunakan dalam memilih Manajer Investasi yang berkualitas : 

1. Legalitas dalam OJK

Langkah pertama dan paling penting dalam memilih Manajer Investasi adalah memastikan kalau MI sudah resmi dan berizin OJK. Izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) adalah kunci dari legalitas, sekaligus tanda bahwa OJK berperan dalam mengawasi kinerja MI dalam mengelola dana investasi nasabah.

Jika sobat Panda menemukan aplikasi investasi online yang belum mengantongi izin OJK, sebaiknya hindari memilihnya karena lebih rentan resiko penipuan terhadap pengelolaan dana nasabah.

2. Rekam Jejak

Sebelum menentukan Manajer Investasi, penting untuk melakukan riset mendalam tentang MI tersebut. Rekam jejak MI patut menjadi pertimbangan yang akurat dalam memilih reksa dana online.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui antara lain seberapa lama perusahaan beroperasi, isu negatif, dan bagaimana sepak terjang mereka di industri pasar modal. Apakah Manajer Investasi mempunyai prestasi bagus atau justru pernah terserang isu negatif?

3. Kinerja

Kinerja MI pada umumnya kita ketahui secara detail setelah membeli produk dari reksa dana ini. Dari laporan portofolio, kita bisa melihat seperti apa gaya dan strategi investasi yang MI lakukan.

Misalnya saja, ada yang menawarkan keuntungan tinggi, tapi dengan resiko tinggi pula atau yang menawarkan keuntungan tidak terlalu tinggi karena lebih berhati- hati.

Dan jika setelah beberapa waktu Anda merasa kurang nyaman dengan strategi dan gaya investasi, Anda bisa mengalihkan dana investasi ke produk reksadana lain untuk mencegah kerugian yang tidak diharapkan di masa mendatang.

4. Transparansi Biaya

Setiap kali berinvestasi, biasanya ada biaya- biaya yang perlu dibayarkan, seperti manajemen fee. Berkaitan dengan hal ini, pastikan Anda memilih MI yang transparan dalam merinci biaya- biaya tersebut. Pastikan juga kalau biaya- biaya tersebut termasuk ke dalam kategori wajar.

Kesimpulan

Dalam dunia investasi yang kompleks dan berisiko tinggi, Manajer Investasi berperan penting dalam membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka. Dengan keahlian dan pengalaman mereka, MI dapat memberikan keuntungan yang signifikan kepada klien mereka.

Manajer investasi yang berkualitas memiliki kemampuan untuk melakukan analisis yang mendalam dan strategi investasi yang cerdas. Mereka mampu melakukan diversifikasi portofolio, mengelola risiko, dan mencapai kinerja yang konsisten di pasar yang fluktuatif.

Selain itu, manajer investasi juga memahami tujuan dan toleransi risiko klien. Mereka bekerja sama dengan klien untuk mengembangkan rencana investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Dalam hal ini, seorang MI juga berperan sebagai pendidik dan komunikator yang baik, memberikan informasi yang transparan dan membantu klien memahami strategi investasi yang diterapkan.

Namun, penting untuk mencatat bahwa biaya layanan manajer investasi harus seimbang dengan keuntungan yang diberikan. Investor perlu mempertimbangkan biaya tersebut dalam konteks kinerja investasi yang dihasilkan.

Secara keseluruhan, Manajer Investasi yang berkualitas dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi investor. Dengan pengetahuan, pengalaman, diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko, dan kinerja yang baik, mereka dapat membantu investor meraih kesuksesan finansial jangka panjang.

Oleh karena itu, mempercayakan keputusan investasi kepada manajer investasi yang terpercaya dan kompeten dapat menjadi langkah yang bijaksana bagi individu yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif dan efisien.

Tips Meningkatkan ROI : Strategi Marketing yang Efektif adalah Kunci

Tips Meningkatkan ROI : Strategi Marketing yang Efektif adalah Kunci

Meningkatkan ROI (Return on Investment) memang bukan perkara mudah. Namun untuk pebisnis, hal ini menjadi sangat vital agar bisa mengoptimalkan keuntungan dan dampak positif jangka panjang.

Jika saat ini Anda sedang bergelut dengan tingkat ROI yang buruk, Panda berharap artikel ini bisa mencerahkan dan memberi insight baru.

Pengertian ROI (Return on Investment)

Mengenal ROI Return on Investment
via Freepik.com

Sebelum melangkah jauh dengan strategi untuk meningkatkan ROI, penting sekali untuk memahami terlebih dulu tentang apa itu ROI.

ROI (Return on Investment) adalah rasio yang mengukur keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari investasi dalam hubungannya dengan biaya investasi dan keuntungan yang diperoleh. Dalam bisnis, ROI digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas dan profitabilitas investasi.

ROI dihitung dengan membagi laba kotor yang diperoleh dari investasi dengan biaya investasi. Contohnya, jika Anda menginvestasikan Rp 10 juta dan kemudian mendapatkan laba kotor sebesar Rp 12 juta, maka ROI Anda adalah 20%. ROI juga dapat dihitung untuk jangka waktu tertentu, misalnya per tahun atau per kuartal.

Mengapa ROI Penting untuk Bisnis?

ROI penting dalam bisnis karena memungkinkan pemilik bisnis atau investor untuk mengevaluasi kinerja investasi mereka. Dengan mengetahui ROI, mereka dapat memutuskan apakah investasi tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.

Selain itu, ROI juga membantu dalam membandingkan efektivitas investasi yang berbeda. Dalam situasi di mana sumber daya terbatas, ROI dapat membantu pemilik bisnis atau investor memprioritaskan investasi mana yang akan memberikan pengembalian terbaik.

Terakhir, ROI juga merupakan alat penting dalam membuat keputusan investasi jangka panjang. Dalam investasi jangka panjang, ROI membantu investor untuk memprediksi pengembalian investasi mereka di masa depan. Apakah menguntungkan atau justru merugikan?

Oleh karena itu, ROI dapat membantu investor memilih investasi yang paling menguntungkan dan mengurangi risiko kerugian dalam jangka panjang.

Dalam kesimpulannya, ROI adalah rasio yang sangat penting dalam bisnis karena memberikan gambaran tentang profitabilitas dan efektivitas investasi. ROI dapat membantu pemilik bisnis dan investor dalam memilih investasi yang paling menguntungkan dan memprioritaskan sumber daya mereka.

Cara Meningkatkan ROI dengan Strategi Pemasaran yang Efektif

via Freepik.com

Dalam empat kata, kunci untuk meningkatkan ROI (Return on Investment) suatu bisnis adalah strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran yang efektif bisa membantu bisnis untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, menarik pelanggan potensial dan meningkatkan penjualan.

Pemasaran yang efektif bukan hanya berdampak pada datangnya pelanggan baru, tapi sekaligus loyalitas pelanggan lama dalam jangka panjang. Hal ini lah yang pada akhirnya mendorong ROI untuk naik ke arah positif.

Berikut adalah beberapa strategi pemasaran efektif yang dapat Anda terapkan dalam bisnis : 

1. Membangun Brand yang Kuat

Membangun brand yang kuat bisa berdampak penting untuk meningkatkan ROI sebuah bisnis. Branding yang kuat membuat sebuah bisnis membedakan diri dari pesaing mereka, meningkatkan kesadaran merek dan membangun kepercayaan pelanggan.

Sebuah brand yang sudah kuat biasanya berbanding lurus dengan tingkat penjualan dan pengembangan lini bisnis mereka. Karena bukan rahasia lagi, brand yang kuat bisa menjadi pendorong ampuh dalam pengambilan keputusan pembelian pelanggan.

Ujung- ujungnya bisa ditebak, bisnis makin cuan dan ROI meningkat.

2. Meningkatkan SEO Website

Kendati strategi digital marketing terus berkemebang, SEO (Search Engine Optimization) tetap punya tempat tersendiri dan baik untuk menjadi fondasi jangka panjang.

Optimasi SEO website adalah strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan ROI. SEO yang baik dapat membantu bisnis untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam hasil pencarian mesin pencari. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya kesadaran merek dan tingkat lalu lintas yang banyak ke website.

Website dengan SEO yang baik juga berarti tidak ketergantungan pada iklan pencarian. Ada beberapa perusahaan dimana mereka sangat buruk secara organik sehingga harus merogoh kocek cukup dalam untuk menghadirkan lalu lintas ke website. Selama hasilnya positif, tentu tidak masalah.

Tapi dengan SEO yang baik, perusahaan bisa lebih menghemat biaya iklan atau mengalokasikan iklan ke funnel campaign yang berbeda. Dengan biaya yang efektif dan hasil yang baik, ini menjadi salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan ROI.

3. Menggunakan Media Sosial

Media sosial bisa membantu bisnis untuk menjangkau pelanggan potensial yang lebih luas. Dengan pengelolaan yang tepat, bisnis juga bisa membangun keterlibatan dengan pelanggan, dan meningkatkan kesadaran merek.

Ada banyak hal yang bisa dieksplor dalam penggunaan media sosial untuk bisnis ini. Pada akhirnya, dengan cara yang tepat, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi dan pada akhirnya meningkatkan ROI.

4. Menciptakan Konten yang Berkualitas Tinggi

Konten bisa berdampak banyak hal untuk bisnis. Menciptakan konten berkualitas tinggi bisa membantu bisnis untuk menarik perhatian pelanggan potensial, membangun keterlibatan dengan pelanggan, dan meningkatkan kesadaran merek.

Konten yang bermanfaat dan relevan dengan audiens bukan hanya mendatangkan trafik, tapi sekaligus meningkatkan peluang konversi. Dengan formula ini, kita dapat berharap penjualan meningkat dan ROI terus semakin baik.

5. Menggunakan Google Ads

Google Ads sangat efektif menghasilkan trafik dan konversi untuk produk- produk berbasis kebutuhan. Google Ads dapat membantu bisnis dalam menargetkan kata kunci yang relevan dengan bisnis, menampilkan iklan pada pelanggan potensial yang sedang mencari produk atau layanan yang sama, dan meningkatkan kesadaran merek.

Dengan menggunakan Google Ads dengan cara yang tepat, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi secara cepat dan pada akhirnya meningkatkan ROI.

Kesimpulan

ROI (Return on Investment) merupakan konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. Agar bisnis cuan maksimal, penting sekali untuk menjaga dan meningkatkan ROI.

Meningkatkan ROI suatu bisnis dapat dicapai dengan menggunakan strategi pemasaran yang efektif. Beberapa strategi pemasaran yang efektif meliputi membangun brand yang kuat, meningkatkan SEO website, menggunakan

Apa itu ROI, Cara Menghitung ROI dan Mengapa Sangat Penting Dalam Bisnis

Apa itu ROI, Cara Menghitung ROI dan Mengapa Sangat Penting Dalam Bisnis

Bicara tentang bisnis dan investasi, ROI (Return on Investment) adalah istilah penting yang harus kita pahami. Terutama untuk sobat Panda yang bekerja di bidang marketing, operasional, bisnis dan komersil.

Alasan utama untuk memahaminya karena ROI sendiri merupakan tolak ukur keuntungan bisnis yang paling efektif. Untuk lebih lengkapnya, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu ROI (Return on Investment), manfaat, dan cara menghitung ROI.

Apa itu ROI (ROI (Return on Investment)?

Kita mulai dengan memahami pengertian dari ROI. Return on Investment (ROI) adalah rasio untuk memperhitungkan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. ROI bisa kita definisikan juga sebagai rasio antara keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.

ROI (Return on Investment) adalah suatu konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. Parameter ini mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut.

Contohnya, jika seseorang berinvestasi sebesar 100 juta rupiah dalam suatu bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 150 juta rupiah, maka ROI-nya adalah 50%. Artinya, untuk setiap 1 rupiah yang diinvestasikan, bisnis tersebut menghasilkan 1,5 rupiah.

Mengapa ROI Penting dalam Bisnis?

via Freepik.com

ROI sangat penting dalam bisnis. Pasalnya, parameter ini bisa memberikan informasi yang berguna tentang efektivitas investasi.

Apakah profit yang diperoleh lebih besar dari nilai investasi awal? Apakah investasi terbaik ini hadir dalam bentuk research & development, promosi marketing atau penambahan tim sales? Atau ada beberapa segmen yang justru lebih banyak mendatangkan kerugian?

Dengan perhitungan ini, pebisnis akan melihat gambaran performa bisnis di periode tertentu.

1. Menentukan Strategi Bisnis

Dengan memahami ROI, seorang pengusaha dapat menentukan apakah investasi yang mereka lakukan layak atau tidak untuk dilanjutkan.

Seorang pengusaha yang berhasil memperoleh ROI tinggi cenderung akan berhasil dalam bisnisnya. Sebaliknya, seorang pengusaha yang mendapatkan ROI yang rendah cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya.

Selain itu, ROI juga dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis. Seorang pengusaha yang memiliki informasi yang jelas tentang ROI dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan investasi yang akan dilakukan di masa depan. 

2. Alokasi Sumber Daya dengan Lebih Efektif

Yang tidak kalah pentingnya, ROI juga dapat membantu pengusaha untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Seperti Panda lansir dari Oberlo, perhitungan ROI berdampak meringankan beban HR dalam menilai pekerjaan di tim sales.

Dalam hal ini, perusahaan akan menghitung ROI di jangka waktu tertentu. Selanjutnya, perusahaan akan membandingkan tingkat penjualan dan gaji karyawan perusahaan.

Bisa jadi, perusahaan perlu melakukan pengurangan gaji untuk karyawan yang performanya tidak berkualitas.

3. Kalkulasi Performa Produk Baru

Selanjutnya, ROI juga menjadi penting untuk bisnis karena punya andil dalam menghitung performa produk baru. Tingkat keuntungan produk perlu disandingkan dengan biaya produksi, promosi dan penjualannya.

Dan akhirnya, ini bisa menjawab pertanyaan apakah strategi marketing yang digunakan sudah cukup efektif atau justru tidak mempan?

Faktor yang Mempengaruhi ROI

Tentunya ada hal- hal yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya sebuah Return on Investment. Secara garis besar, hal ini terbagi ke dalam dua faktor berikut ini : 

1. Tingkat Turnover dari Operating Asset

Tingkat turnover atau tingkat perputaran aktiva dalam kegiatan operasional artinya kecepatan berputarnya operating asset dalam satu periode tertentu.

2. Profit Margin

Faktor selanjutnya adalah profit margin yang perusahaan hasilnya. Pebisnis bisa menganalisa laba bisnis perusahaan untuk menyimpulkan apakah ROI perusahaan sudah sesuai harapan atau tidak.

Cara Menghitung ROI (Return on Investment)

Setelah mengetahui pentingnya Return on Investment, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara menghitung ROI. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh dan biaya yang keluar untuk investasi tersebut.

Rumus dasar menghitung ROI : 

ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%


Contoh studi kasus : 

Jika seseorang menginvestasikan Rp 100 juta rupiah untuk sebuah bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 148 juta rupiah, maka ROI nya adalah sebagai berikut :

ROI (148-199)/100 x 100% = 48%


Dengan demikian, tingkat ROI dari studi kasus ini adalah 48%.

Kelebihan dan Kekurangan ROI

ROI memang memberikan perbedaan saat kita berhasil menggunakannya untuk analisa. Kendati begitu, parameter ini juga mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Kelebihan

Berikut adalah beberapa kelebihan dari Return on Investment : 

  • Perhitungan yang mudah dan sederhana
  • Rumus bersifat general sehingga bisa diterapkan dan diadaptasi ke berbagai industri
  • Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek. Mulai dari modal, biaya operasi, hingga transaksi.
  • Membantu untuk membuat keputusan dan strategi bisnis yang lebih efektif.

Kekurangan

Sedangkan kekurangan dari ROI antara lain :

  • Bisa berpengaruh ke dividen kas secara signifikan
  • Sulit menentukan mana investasi yang paling berdampak karena semua investasi dipukul rata, sehingga sulit menentukan investasi mana yang paling menguntungkan.
  • Perhitungan ROI rawan tidak akurat karena tidak melibatkan metrik lainnya. Seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga ini bisa menyebabkan perhitungan menjadi tidak aktual dengan situasi di lapangan. 

Kesimpulan

Pengertian dari ROI (Return on Investment) adalah konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. ROI memberikan informasi tentang efektivitas investasi dan dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis.

Cara menghitung ROI cukup mudah, yaitu dengan menggunakan rumus ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%. Namun tidak serta merta melihat hasil metrik ini di atas kertas, karena kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan seksama.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dan dapat meningkatkan pemahaman tentang ROI dalam bisnis.

Mengenal Saham Blue Chip untuk Investasi Cuan Jangka Panjang

Mengenal Saham Blue Chip untuk Investasi Cuan Jangka Panjang

Untuk Anda yang mengenal investasi saham dan reksadana, istilah saham blue chip pasti membuat penasaran. Saham dan reksadana sendiri terbilang cukup ngehits untuk generasi milenial. Tidak heran, jenis investasi ini makin digandrungi.

Kendati begitu, berinvestasi perlu kita mulai dengan kehati- hatian. Karena dengan iming- iming keuntungan menggiurkan, tentunya ada resiko yang perlu kita perhitungkan.

Saham blue chip sendiri menjadi golongan investasi yang sering investor rekomendasikan. Memang ada apa sih dengan saham blue chip? Seberapa aman dan cuan untuk investasi jangka panjang? Simak ulasan Panda di artikel ini ya!

Mengenal Apa itu Saham Blue Chip

Faktanya, Blue Chip menjadi saham yang paling investor rekomendasikan. Pasalnya, saham ini merupakan jenis saham unggulan yang cenderung aman untuk jangka panjang.

Istilah blue chip ini sendiri pertama kali muncul dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dolar Amerika yang berbeda di setiap warnanya. Chip putih mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS per chip, sedangkan chip biru alias blue chip mempunyai nilai tertinggi.

Sehingga dengan penamaan ini, saham blue chip artinya adalah saham dari perusahaan dengan reputasi yang mumpuni, baik secara kualitas, serta handal dan menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi.

Sederhananya, saham blue chip merupakan saham papan atas di bawah naungan perusahaan besar. Jenis saham ini tentunya mempunyai kapitalisasi pasar yang besar  hingga di atas Rp 10 triliun dan menjadi market leader di sektornya.

Dengan definisi ini, wajar saja banyak yang tergoda untuk invest ya, kan? 🙂 

Ciri- ciri Saham Blue Chip

Saham perusahaan yang masuk ke dalam kategori blue chip tentunya punya etos kerja baik, kokoh secara fundamental, dan dikelola oleh para profesional. Selain itu, perusahaan yang termasuk ke daftar saham blue chip adalah emiten dengan latar belakang industri yang banyak orang butuhkan. Misalnya saja sektor consumer goods dan finance.

Untuk lebih mudahnya, sobat Panda perlu mengenali ciri- ciri saham blue chip sebelum memutuskan berinvestasi. Apa saja? Antara lain sebagai berikut : 

1. Punya Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar

Yang menjadi ciri pertama dari saham blue chip adalah nilai kapitalisasi yang besar. Perusahaan dengan kategori saham ini adalah golongan perusahaan dengan nilai kapitalisasi di atas Rp 40 triliun.

2. Market Leader di Sektor Industrinya

Ciri- ciri kedua dari perusahaan blue chip adalah mereka yang punya reputasi sebagai market leader di sektor industrinya. Perusahaan- perusahaan ini biasanya sudah berjalan selama puluhan tahun. Mereka sudah mempunyai produk ternama yang populer dan menjadi tumpuan masyarakat.

3. Perusahaan dengan Fundamental yang Baik

Ciri ketiga dari perusahaan saham blue chip adalah fundamental yang sudah solid. Deretan perusahaan blue chip mempunyai laporan keuangan yang sehat dan struktur manajemen profesional.

Selain itu, mereka juga konsisten dalam mencatatkan laba serta mempunyai rekam jejak pertumbuhan.

4. Likuiditas  Tinggi

Perusahaan blue chip terbaik mempunyai likuiditas tinggi. Umumnya, saham dalam kategori ini berada dalam daftar teraktif bursa serta masuk ke indeks LQ45 dan IDX30. Sehingga saham emiten yang beredar di BEI maupun dimiliki publik banyak.

Dengan begitu, jenis saham ini mudah untuk diperjualkan kembali. Harganya pun tidak mudah untuk menjadi bahan goreng- gorengan atau dimanipulasi.

5. Membagikan Dividen secara Konsisten

Ciri- ciri terakhir, perusahaan yang masuk kategori blue chip seringkali perusahaan yang konsisten membagikan dividen. Dividen, alias laba dari emiten blue chip, umumnya konsisten dibagikan dalam jangka waktu selama 10 tahun terakhir.

Mengenal Perbedaan Saham Blue Chip dan LQ45

Banyak yang sering menyamakan saham blue chip dan LQ45. Padahal keduanya mempunyai perbedaan.

Jika blue chip mempunyai definisi dan pengertian seperti Panda sebutkan di atas, maka ada sedikit perbedaan dengan LQ45. Saham LQ45 merupakan saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar dengan dukungan fundamental yang baik. Namun, tidak semua yang menyandang status LQ45 bisa kita sebut dengan blue chip.

Sebagai gambaran, berikut adalah tabel perbedaan antara blue chip dan LQ45 : 

Saham Blue ChipSaham LQ45
Merupakan market leader yang menjadi penguasa pangsa pasarBelum tentu menjadi market leader. Bisa jadi transaksinya hanya sedang ramai (likuiditas tinggi) dalam 6 bulan terakhir.
Sudah pasti bisa  terdaftar dalam indeks saham LQ45.Belum tentu termasuk blue chip karena tidak semua saham likuid berkinerja baik.

Keuntungan dan Resiko Saham Blue Chip

Bicara investasi saham, tentu kita bicara keuntungan dan resiko. Setiap investor umumnya mengharapkan imbal hasil tinggi. Kendati memahami resiko, investor juga mengharapkan skema investasi saham dengan resiko paling kecil dan imbal hasil cukup tinggi.

Tujuan ini lah yang menjadi salah satu alasan kuat mengapa saham ini menjadi idaman para investor. Tapi bukan keuntungan saja yang perlu kita bicarakan, resiko nya pun perlu kita kenali sedari awal

Keuntungan Blue Chip

  • Harga saham kategori ini cocok untuk investasi jangka panjang.
    Blue chip mempunyai harga yang cukup tinggi. Namun, kemungkinan harga untuk naik tinggi dalam waktu singkat sangatlah kecil. Namun justru itu, performanya cenderung stabil dalam jangka panjang sehingga cocok untuk keuntungan jangka panjang.
  • Dividen yang Rutin dan Pasti
    Keuntungan selanjutnya adalah dividen yang rutin dan pasti. Pasalnya, blue chip merupakan perusahaan dengan pengelolaan baik dan profesional. Deretan perusahaan ini selalu memberikan keuntungan untuk setiap investornya.

Resiko & Permasalahan Blue Chip

Dengan berbagai keuntungannya, bukan berarti tidak ada resiko saat berinvestasi saham blue chip. Misalnya saat pandemi Covid-19 lalu, dilansir dari CNBC Indonesia, saham- saham ini justru tengah mengalami penurunan.

Di sisi lain, saham- saham lapis kedua (second tier) justru sedang meningkat signifikan. Tidak jarang, harga saham ini justru lebih rendah dari IHSG.

Yang menarik, para ahli justru menyatakan momen seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham jenis ini. Pasalnya, penurunan yang lumayan ini justru terjadi karena momen tertentu saja.

Dan di masa mendatang, saham ini akan kembali cuan jika melihat riwayat performa perusahaan.

Apa Saja yang Termasuk Saham Blue Chip ini?

Daftar saham kategori blue chip menurut BEI

Untuk Anda yang sudah sangat berniat untuk berinvestasi, pastinya penasaran saham apa saja sih di Indonesia yang termasuk blue chip?

Merujuk ke data BEI, berikut daftar saham kategori blue chip saat ini :

NoKode EmittenNama Emiten
1ADROPT Adaro Energy Tbk
2AGROPT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
3ANTMPT Aneka Tambang Tbk
4ARTOPT Bank Jago Tbk
5ASIIPT Astra International Tbk
6BANKPT Bank Aladin Syariah Tbk
7BBCAPT Bank Central Asia Tbk
8BBHIPT Allo Bank Indonesia Tbk
9BBNIPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10BBRIPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
11BBTNPT Bank Tabungan Negara Tbk
12BFINPT BFI Finance Tbk
13BMRIPT Bank Mandiri (Persero) Tbk
14BNLIPT Bank Permata Tbk
15BRISPT Bank Syariah Indonesia Tbk
16BRPTPT Barito Pacific Tbk
17BUKAPT Bukalapak.com Tbk
18BYANPT Bayan Resources Tbk
19CPINPT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
20DCIIPT DCI Indonesia Tbk
21DNETPT Indoritel Makmur Internasional Tbk
22EMTKPT Elang Mahkota Teknologi Tbk
23ERAAPT Erajaya Swasembada Tbk
24EXCLPT XL Axiata Tbk
25FRENPT Smartfren Telecom Tbk
26GGRMPT Gudang Garam Tbk
27HMSPPT H.M Sampoerna Tbk
28HRUMPT Harum Energy Tbk
29ICBPPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
30INCOPT Vale Indonesia Tbk
31INDFPT Indofood Sukses Makmur Tbk
32INKPPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
33INTPPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
34ISATPT Indosat Tbk
35ITMGPT Indo Tambangraya Megah Tbk
36JPFAPT Japfa Comfeed Tbk
37JSMRPT Jasa Marga Tbk
38KLBFPT Kalbe Farma Tbk
39MASAPT Multistrada Arah Sarana Tbk
40MDKAPT Merdeka Copper Gold Tbk
41MEDCPT Medco Energi Internasional Tbk
42MEGAPT Bank Mega Tbk
43MIKAPT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
44MNCNPT Media Nusantara Citra Tbk
45MYORPT Mayora Indah Tbk
46PGASPT Perusahaan Gas Negara Tbk
47PTBAPT Bukit Asam Tbk
48PTPPPT PP Construction & Investment Tbk
49SCMAPT Surya Citra Media Tbk
50SMMAPT Sinarmas Multiartha Tbk
51SMGRPT Semen Indonesia (Persero) Tbk
52TBIGPT Tower Bersama Infrastructure Tbk
53TCPIPT Transcoal Pacific Tbk
54TINSPT Tower Bersama Infrastructure Tbk
55TKIMPT Tjiwi Kimia Tbk
56TLKMPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
57TOWRPT Sarana Menara Nusantara Tbk
58TPIAPT Chandra Asri Petrochemical Tbk
59UNTRPT United Tractors Tbk
60UNVRPT Unilever Indonesia Tbk
61WIKAPT Wijaya Karya Tbk
62WSKTPT Waskita Raya Tbk
63AMRTPT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Sudah Siapkah Kamu Berinvestasi dengan Blue Chip?

Untuk investor pemula, blue chip merupakan pilihan menarik untuk berinvestasi. Alasan utamanya tentu saja kestabilan keuntungan dalam jangka panjang karena blue chip sudah punya fundamental perusahaan yang baik.

Salah satu hambatan dalam mengoleksi saham ini biasanya karena faktor harga. Pasalnya, harga per lot dari blue chip ini relatif lebih mahal. Untuk itu, sobat Panda bisa mulai menabung atau membeli sesuai kondisi keuangan.

Atau bisa juga menyiasatinya dengan membeli saham blue chip saat harganya turun. Seperti yang Panda sebutkan, harga blue chip juga bisa turun seperti saham lain. Namun tak perlu khawatir, blue chip ini biasanya cepat naik daripada saham lapis bawahnya.

Dan tentunya untuk mudah berinvestasi, ada banyak pilihan aplikasi investasi yang sobat Panda gunakan.  Sobat Panda bisa membacanya di artikel sebelumnya : Daftar Aplikasi Pilihan Untuk Investasi Saham dan Reksadana.

Semoga bermanfaat.

Sebelum Mulai, Kenali Dulu Apa itu Investasi, Jenis Investasi, Manfaat dan Resiko nya

Sebelum Mulai, Kenali Dulu Apa itu Investasi, Jenis Investasi, Manfaat dan Resiko nya

Sebelum memulai investasi, penting sekali untuk calon investor mengetahui apa itu investasi dan jenis- jenis investasi. Karena dengan memahami dasar ini, akan semakin mudah untuk kita mengenali keperuntukannya, resiko dan manfaatnya.

Investasi memang sedang giat- giatnya dipromosikan. Terlebih, investasi yang kerap dikaitkan dengan stigma orang kaya atau berduit kini mulai luntur. Siapa saja bisa berinvestasi!

Tentu saja ini adalah berita bagus. Semakin banyak masyarakat, terutama anak muda yang mulai sadar pentingnya mengelola aset di usia produktif. Dengan melek finansial, tentunya masa depan akan bisa kita tata lebih baik dengan syarat memahami betul tujuan dari pengelolaan keuangan kita.

Apa itu Investasi?

Jenis investasi yang cocok untuk milenial

Sebelum membaca lebih lanjut, di tahap awal penting untuk mengetahui apa itu investasi. Pengertian dari investasi adalah cara memperoleh keuntungan melalui proses menanamkan modal, bisa berupa dana pada satu atau lebih instrumen untuk jangka waktu tertentu.

Orang yang menyetor modal investasi ini kita sebut sebagai investor. Umumnya, modal yang investor tanamkan akan dikelola oleh bank, manajer investasi, atau lembaga keuangan.

Dalam jangka waktu tertentu, keuntungan dari pengelolaan modal ini nanti akan kembali pada investor sebagai imbal balik, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Selain memperoleh keuntungan, kita juga bisa berinvestasi untuk mencapai manfaat tertentu di masa depan. Misalnya saja alokasi dana pendidikan, persiapan dana pensiun, dana darurat, menyimpan uang agar tidak tergerus inflasi, dan lain sebagainya.

Jenis- jenis investasi cukup beragam. Mulai dari jenis investasi berdasarkan rentang waktu, sumber pembiayaan, bentuk, hingga jenis investasi berdasarkan obyek investasi. Simak ulasan Panda di segmen di bawah ini untuk lebih lengkapnya ya!

Jenis- jenis Investasi Berdasarkan Rentang Waktu

Mengenal jenis- jenis investasi

Berdasarkan rentang waktu, jenis investasi terdiri dari dua jenis berikut ini : 

Investasi Jangka Pandek

Investasi jangka pendek artinya investasi yang menanamkan sejumlah dana untuk dikelola dan keuntungan bisa cair dalam rentang waktu yang singkat. Jenis investasi ini biasanya berlangsung dalam waktu satu tahun.

Dana pada investasi ini akan dikelola pada instrumen yang mudah untuk diperjualbelikan atau cair dalam waktu singkat. Dengan begitu, investasi ini cenderung mempunyai resiko lebih rendah daripada investasi jangka panjang.

Contoh dari investasi jangka pendek ini antra lain deposito, surat utang negara, reksadana, saham dan fintech peer to peer.

Investasi Jangka Panjang

Seperti namanya, investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang hasil keuntungan atau return bisa kita nikmati setelah beberapa periode yang lama. Investasi ini biasanya berlangsung selama 3-5 tahun, tergantung kesepakatan rentang waktu.

Dengan jangka waktu yang lebih lama, investasi ini tentu membawa resiko yang lebih besar. Pasalnya, kita tidak bisa memprediksi kejadian besar yang bisa berimbas pada seluruh sektor, terutama perekonomian.

Di sisi lain, keuntungan jenis investasi ini juga lebih besar daripada investasi jangka pendek pada umumnya. Contoh investasi ini seperti reksadana pasar uang, obligasi, saham, properti, emas, dan tabungan berjangka.

Jenis Investasi dari Obyek Investasi

Investasi vs Menabung

Selanjutnya, jenis investasi dari obyek investasi bisa kita lihat dari para pelaku usaha maupun oleh masyarakat umum. 

A. Jenis Investasi pada Aktiva Finansial

Jenis investasi ini adalah saat seseorang melakukan kapitalisasi dalam bentuk surat berharga. Contoh dari investasi ini antara lain : 

A.1 Deposito

Deposito adalah jenis investasi dalam bentuk simpanan berupa uang pada perusahaan dengan jaminan dari investor yang akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang telah kedua belah pihak sepakati.

Deposito mempunyai prinsip yang mirip dengan tabungan. Selain itu, deposito juga merupakan jenis investasi dengan resiko rendah yang sering menjadi pilihan untuk investor pemula.

Perbedaan utama antara tabungan dan deposito adalah tingkat suka bunga dan sistem jatuh tempo. Deposito biasanya memberikan suku bunga lebih tinggi dari tabungan biasa, yaitu antara 5-6 persen per tahun.

A.2 Saham

Saham adalah jenis investasi selanjutnya. Saham merupakan jenis investasi dengan potensi yang menarik, sekaligus beresiko tinggi. Pasalnya, saham adalah bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan.

Misalnya saat Panda membeli saham di perusahaan ABC, maka sejatinya dia sudah mempunyai sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya.

Return dari investasi saham ini berasal dari pertumbuhan nilai saham dan dividen. Namun perlu jadi catatan juga, tidak semua perusahaan membagikan dividen ke para investornya. Beberapa perusahaan memberi opsi return dari para penanam saham untuk kepentingan mengembangkan bisnis.

Maka dari itu, untuk memilih saham sebagai bahan investasi, penting untuk mengetahui dasar investasi saham terlebih dulu. Dan untuk investasi jangka panjang, Panda rekomendasikan juga untuk investasi ke saham blue chip.

Obligasi merupakan surat hutang atau sertifikat pengakuan hutang piutang yang diperjualbelikan ke masyarakat. Dengan membeli obligasi, berarti masyarakat telah meminjamkan sejumlah dana untuk dikelola agar menghasilkan keuntungan.

Pelaku yang terlibat investasi obligasi ini akan berperan sebagai penerbit surat, sedangkan investor akan berlaku sebagai kreditur. Obligasi bisa menjanjikan keuntungan yang lebih besar dari deposito karena suku bunganya lebh tinggi. Namun tentu saja, resikonya juga cukup besar.

Jika peminjam modal mengalami kebangkrutan, maka ada kemungkinan piutang tidak akan terbayarkan.

A.4 Reksadana

Reksadana belakangan ini menjadi jenis investasi yang populer di kalangan milenial. Reksadana merupakan proses penanaman modal dengan cara kolektif lalu dikelola oleh manajer keuangan.

Sama seperti jenis investasi lain, ada keuntungan dan kerugian dalam investasi Reksadana.

Keuntungan Reksadana : 

  • Investor tidak perlu mempunyai dana besar untuk mulai berinvestasi
  • Memudahkan investor dalam menginvestasikan dana di pasar modal.
  • Waktu yang efisien dalam mengelola investasi.


Kerugian Reksadana : 

  • Resiko berkurangnya nilai unit karena penurunan harga efek.
  • Resiko likuiditas dan wanprestasi.

A.5 Peer to Peer Lending

Peer to Peer Lending juga menjadi salah satu investasi yang peminatnya makin banyak. Selain mudah diikuti, investasi ini juga mempunyai kejelasan hukum.

Tidak heran makin banyak kita temui perusahaan yang bergerak dalam fintech lending dengan model peer to peer lending ini.

Cara kerjanya adalah dengan meminjamkan sejumlah uang pada sejumlah pihak, baik itu perusahaan atau individu. Selanjutnya, peminjam akan mengembalikan uang dengan bunga sesuai kesepakatan.

Bunga pinjaman ini lah yang menjadi return keuntungan.

B. Jenis Investasi pada Aktiva Riil

Jenis investasi ini merupakan investasi pada produk yang terlihat secara kasat mata wujud fisiknya. Contoh investasi aktiva riil antara lain emas, properti, tanah, valuta asing, dan sebagainya.

B.1 Investasi Properti

Investasi properti termasuk salah satu jenis investasi non riil, karena bukan berupa uang, melainkan bangunan seperti tanah, rumah, gedung, atau apartemen. Jenis investasi ini cukup aman dan menguntungkan untuk jangka panjang.|

Pasalnya, harga properti selalu diprediksi meningkat setiap tahunnya, terutama di kota besar. Kemungkinan harga menurun cukup kecil untuk sektor properti.

Kendati begitu, bukan berarti investasi properti tidak punya resiko. Resiko dari investasi properti ini antara lain ketidakpastian lingkungan. Investasi properti bisa sangat menurun apabila kondisi dari lokasi properti menjadi tidak baik.

Kondisi yang buruk ini misalnya saat lingkungan tertimpa musibah bencana alam. Atau jika lokasi ternyata daerah sepi yang jauh dari fasilitas umum.

B.2 Emas

Emas selalu menjadi investasi yang mudah dengan resiko minim dan keuntungan yang cenderung stabil naik. Untuk investasi, emas yang digunakan umumnya adalah emas mentah, atau sering kita sebut emas batangan. Alasannya, emas batangan merupakan emas yang masih murni dan dinilai dari beratnya.

Namun, emas batangan membutuhkan tempat ekstra untuk penyimpanan. Selain itu, ada resiko kehilangan jika kurang berhati- hati dalam menyimpan.

Kabar baiknya, dengan kemajuan teknologi, investasi emas kita tidak harus menyimpannya secara fisik. Kita bisa melakukan investasi emas secara digital dengan aplikasi resmi yang sudah diakui oleh OJK.

Manfaat Investasi

Sesuai dengan definisi investasi sebagai penanaman modal, maka manfaat investasi ini antara lain sebagai berikut : 

1. Persiapan Masa Depan

Melek investasi penting untuk bekal persiapan di masa depan. Ada banyak hal yang mungkin terjadi di masa depan nanti. Sebagai antisipasi, akan bijak untuk mempersiapan biaya untuk mendukung hal tersebut.

Misalnya saja untuk menopang kebutuhan sehari- hari saat sudah tidak bekerja di masa tua nanti. Atau mempersiapkan dana pendidikan anak di masa depan.

2. Financial Freedom

Kebebasan finansial menjadi tujuan selanjutnya dalam berinvestasi. Tidak jarang dalam sosial masyarakat dan juga kalangan pebisnis, seseorang dianggap baik dan stabil dalam keuangan apabila sudah bisa memutarkan gaji atau uang simpanan menjadi keuntungan.

Itulah tidak jarang selain bekerja, banyak yang melakukan investasi dan menjadi freelancer untuk mendapat passive income tambahan. Dalam hitungan bulan atau tahunan, kita bisa mendapat tambahan penghasilan yang lumayan saat konsisten dilakukan.

Financial freedom bisa terjadi saat passive income membuat rencana keuangan kita menjadi lebih stabil. Karena jika ada hal buruk terjadi, seperti PHK atau usaha menurun, passive income bisa menjadi dana cadangan.

3. Melindungi dan Meningkatkan Aset

Investasi bisa melindungi aset dari inflasi berkelanjutan. Dengan cara ini, investor bisa mengembangkan kepemilikan aset untuk menghasilkan nilai tambah. Dengan begitu, kita bisa mengurangi dan mengimbangi dampak laju inflasi.

Misalnya dengan berinvestasi pada tanah, properti atau emas sekalipun, kita bisa menjualnya kembali di masa depan. Harga yang kita peroleh kemungkinan lebih besar berkali lipat daripada pertama kita membeli.

Setelah terjual, kita bisa memutar uang kembali untuk investasi properti baru, dan menjualnya kembali di masa depan. Untuk itu, investor harus jeli dalam memperhatikan peluang properti agar kelak tidak mengalami kerugian.

4. Terbiasa Mengelola Keuangan dengan Baik

Berinvestasi bukanlah kebiasaan setiap orang. Itulah mengapa saat seseorang mulai berinvestasi, maka kemungkinan besar mereka adalah orang- orang yang berupaya mengalokasikan dana atau sebagian uang mereka untuk hal penting dan mendesak.

Berinvestasi adalah salah satu cara untuk untuk belajar mengelola keuangan dengan lebih baik. Anda akan belajar untuk menghemat uang sekaligus membaginya ke dalam plot- plot yang sesuai untuk bisa konsisten berinvestasi.

Setelah dana terkumpul, maka return investment nya akan menjadi tambahan untuk aset masa depan.

Cara Investasi untuk Pemula

Seperti yang Panda sebutkan sebelumnya, siapa saja bisa mulai berinvestasi. Terlebih di era digital, kita bisa mulai investasi dengan modal terbilang sangat minim.

Kendati begitu, jika ingin konsisten dan mendapatkan hasil yang optimal, berikut adalah cara berinvestasi yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan tujuan keuangan : 

1. Pastikan Kita Sehat Secara Finansial

Sebelum memulai investasi, pastikan kita sudah sehat secara finansial terlebih dahulu. Rencana keuangan masa depan memang sangat penting. Namun jangan pernah sepelekan masalah- masalah keuangan yang sebelumnya muncul dan perlu kita selesaikan.

Pastikan kita sudah mempunyai dana darurat yang ideal, rasio hutang yang terkendali dan mempunyai proteksi keuangan dengan mempunyai jaminan kesehatan atau asuransi. Tanpa hal ini, kita akan kesulitan jika mengalami resiko kehilangan pekerjaan atau ketidakpastian ekonomi.

Selain itu, tanpa perlindungan kesehatan, kita juga berpotensi kehilangan dana yang cukup besar saat harus berobat.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Kenali tujuan- tujuan keuangan yang ingin kamu capai dalam berbagai periode. Tentukan apa saja kebutuhanmu dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Karena tanpa tujuan yang jelas, proses investasimu akan menjadi tidak terukur.

Setelah menentukan tujuan investasi, lanjutkan dengan menentukan kebutuhan dana untuk merealisasikannya. Kita bisa memulai proses investasi ini setelah memahami apa tujuan kebutuhan dana kita.

3. Kenali Profil Resiko

Setelah mengetahui tujuan berinvestasi, langkah selanjutnya adalah mengenali profil resiko. Tingkat resiko setiap instrumen investasi tentunya berbeda- beda karakteristiknya dan setiap investor juga mempunyai profil resiko berbeda.

Profil resiko ini dapat diukur dari kemampuan dan kesediaan seseorang dalam menoleransi resiko investasi. Gambarannya sebagai berikut : 

  • Investor Konservatif : profil investor yang cenderung menghindari instrumen dengan volatilitas tinggi.
  • Investor Agresif : profil investor yang lebih berani mengambil resiko karena menginginkan imbal balik yang tinggi.

Profil resiko seseorang bisa berubah sesuai dengan pengalaman dan pemahaman investasi mereka. Seiring dengan peningkatan pemahaman, maka semakin meningkat pula kemampuan mereka dalam menoleransi resiko.

4. Kenali Resiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi

Dalam investasi, kita mengenal dua jenis resiko, yaitu sistematis dan non sistematis. Profil resiko umumnya mempunyai tolak ukur berupa kondisi psikis sang investor. Namun tidak lupa, ada juga resiko investasi yang tidak boleh luput dari investor.

  • Resiko Sistematis
    Merupakan resiko yang diversifikasi dan sama sekali tidak bisa dihindari serta menyerang ke berbagai macam instrumen.  Resiko ini bisa berupa perubahan tingkat suku bunga, inflasi, dan resiko pasar.
  • Resiko Non Sistemik
    Merupakan resiko yang masih bisa kita hindari dengan cara diversifikasi instrumen investasi. Resiko ini antara lain resiko bisnis, resiko likuiditas, dan resiko tuntutan hukum.

Jadi, Sudah Siapkah Anda Mulai Berinvestasi?

Dari penjelasan panjang Panda di atas, semoga cukup menjawab rasa ingin tahu kamu tentang apa itu investasi ya.

Ada banyak sekali pilihan investasi di sekitar kita. Dengan memahami apa itu investasi, jenis- jenis investasi, tujuan, resiko dan cara berinvestasi, kita akan menjadi lebih siap untuk memulai. Pada akhirnya, investasi yang tepat untuk kita adalah yang paling sesuai kebutuhan dan kemampuan sebagai investor.

Sobat Panda bisa mengikuti panduan investasi yang Panda rekomendasikan di atas. Mulai lah dari metode dan prosedur yang tidak terlalu rumit dan nominal yang tidak terlalu tinggi. Kabar baiknya, kini ada banyak aplikasi investasi yang dapat dengan mudah kita akses melalui mobile apps.

Setelah mulai memahami cara kerja dan pola keuntungan, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut pada ahlinya untuk mulai berinvestasi dengan nilai yang lebih tinggi.

Selamat mencoba!