Performance management atau manajemen kinerja memiliki peran penting untuk sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang terukur dan sehat. Metrik ini seringkali tidak sepopuler evaluasi kinerja yang lebih umum digunakan. Kendati begitu, perannya sangat vital dalam menaungi semua sistem terkait kinerja karyawan.
Jika Anda adalah bagian dari top manajemen atau bahkan seorang pemimpin organisasi atau perusahaan, penting sekali untuk memahami apa itu performance management/ manajemen kinerja dan manfaat yang bisa diperoleh. Menurut Panda sendiri, ini akan menjadi sebuah ulasan yang menarik.
Performance management adalah proses yang dilakukan perusahaan organisasi untuk mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan. Performance management mencakup aktivitas perencanaan, pemantauan, penilaian, pemberian umpan balik, dan pengembangan kinerja.
Menurut Michael Armstrong, performance management adalah proses yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu dan tim. Rangkaian aktivitas ini juga memastikan bahwa proses review kinerja berlaku secara kontinu.
Inti dari manajemen kinerja adalah untuk memastikan individu dan tim memberikan kontribusi optimal terhadap tujuan strategis organisasi. Performance management memungkinkan pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan dan pengembangan capaian kerja individu dan tim.
Selain itu, performance management berbeda dengan performance appraisal. Performance appraisal adalah proses formal dan terstruktur untuk mengevaluasi kinerja karyawan dalam periode waktu tertentu. Performance appraisal hanya salah satu aktivitas dalam performance management. Sebaliknya, performance management mencakup aktivitas yang lebih luas seperti perencanaan sasaran kerja, coaching, dan pengembangan karyawan.
Mengapa Performance Management Penting?
Performance management sangat penting bagi perusahaan karena berbagai alasan. Pertama, performance management membantu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan adanya sistem pengelolaan kinerja yang terstruktur, karyawan mengetahui harapan perusahaan terhadap mereka. Alhasil, ini mendorong mereka untuk meningkatkan kinerja sesuai standar yang ditetapkan. Kinerja karyawan yang meningkat akan berdampak positif pada produktivitas dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Kedua, manajemen kinerja ini penting untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Melalui pengelolaan kinerja, perusahaan dapat menyelaraskan target individu karyawan dengan rencana strategis perusahaan. Misalnya dengan memberikan target penjualan tertentu kepada sales, target produksi kepada operator produksi, dan target inovasi kepada departemen riset dan pengembangan. Dengan demikian, kinerja individu dapat difokuskan untuk mendukung pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
Ketiga, manajemen kinerja memberikan kejelasan ekspektasi dan umpan balik bagi karyawan. Melalui proses penilaian kinerja berkala, karyawan mengetahui seberapa baik mereka bekerja, apa yang perlu mereka perbaiki, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja. Hal ini penting untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, penerapan manajemen kinerja yang efektif dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perusahaan. Performance management harus menjadi prioritas agar perusahaan dapat terus berkembang dan mencapai visi misinya.
Tujuan Performance Management
Performance management bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan tim secara keseluruhan. Beberapa tujuan utama dari aktivitas ini adalah:
1. Meningkatkan Kinerja Karyawan dan Tim
Performance management memungkinkan manajer untuk memantau, mengkaji, dan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya target kerja yang jelas dan terukur, umpan balik rutin, serta pemberian penghargaan dan pelatihan yang tepat, kinerja karyawan dapat ditingkatkan secara signifikan.
2. Mengelola Talenta
Manajemen kinerja membantu mengidentifikasi karyawan berbakat dan berpotensi. Dengan mengetahui kemampuan dan minat karyawan, perusahaan dapat mengembangkan jalur karir dan program pelatihan yang sesuai untuk mengelola dan mempertahankan talenta terbaik.
3. Mengembangkan Karyawan
Evaluasi kinerja memungkinkan manajer untuk menemukan kesempatan pengembangan bagi karyawan. Perusahaan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan, penugasan proyek, atau program pengembangan karir.
4. Memotivasi Karyawan
Dengan adanya target yang menantang namun terukur, serta pemberian umpan balik dan penghargaan yang konstruktif, karyawan menjadi lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan berkembang secara profesional. Manajemen kinerja menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk mendorong kinerja terbaik, sekaligus membuat karyawan bahagia di tempat kerja.
Manfaat Performance Management
Sesuai dengan tujuannya, ada banyak manfaat yang perusahaan dapatkan saat merancang manajemen kinerja dengan baik. Manfaat ini meliputi :
1. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan
Dengan adanya sistem pengelolaan kinerja yang baik, perusahaan dapat mengukur dan memantau kinerja karyawan secara berkala. Hal ini memungkinkan manajer untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada karyawan tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Umpan balik ini sangat penting untuk membantu karyawan meningkatkan kinerjanya.
2. Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan
Dengan adanya target dan harapan kinerja yang jelas, karyawan merasa diperhatikan dan dihargai. Manajer dapat secara proaktif mengidentifikasi masalah kinerja dan memberikan bantuan yang karyawan perlukan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan membuat karyawan betah bekerja di perusahaan.
3. Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan
Dengan adanya penilaian kinerja yang adil dan transparan, karyawan merasa diperlakukan secara adil. Mereka juga memiliki kesempatan untuk didengar dan berdiskusi tentang harapan perusahaan terhadap kinerja mereka. Kepuasan kerja yang tinggi berdampak positif terhadap motivasi dan produktivitas karyawan.
4. Perbaikan Berkelanjutan untuk Perusahaan
Data kinerja karyawan yang dikumpulkan secara rutin dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja. Perusahaan kemudian dapat merancang program pelatihan atau pengembangan yang diperlukan untuk menutupi kesenjangan tersebut.
Dengan demikian, performance management mendorong perbaikan yang berkelanjutan baik pada level individu karyawan maupun organisasi secara keseluruhan.
Tahapan Performance Management
Performance management merupakan proses yang berkelanjutan yang terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya:
1. Perencanaan Kerja dan Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam manajemen kinerja adalah perencanaan kerja dan penentuan tujuan. Pada tahap ini, manajer dan karyawan menetapkan target, standar, dan harapan kinerja untuk periode tertentu. Tujuan dan target kerja harus spesifik, terukur, dapat tercapai, realistis, dan terikat waktu. Tujuan kerja ini nantinya akan berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
2. Pemantauan Kinerja
Setelah periode kerja dimulai, manajer melakukan pemantauan kinerja karyawan secara berkala. Pemantauan kinerja dapat berjalan melalui observasi langsung, diskusi informal, laporan kemajuan, dan metode lainnya. Pemantauan memungkinkan manajer untuk memberikan umpan balik dan bimbingan serta memastikan karyawan tetap on-track dalam mencapai tujuan.
3. Review Kinerja Berkala
Review kinerja adalah pertemuan formal antara manajer dan karyawan untuk membahas kinerja karyawan. Aktivitas ini dapat berlangsung setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Pada review, manajer dan karyawan mendiskusikan capaian, tantangan, dan peluang pengembangan karyawan. Hasil review dicatat untuk menjadi acuan evaluasi kinerja di akhir periode.
4. Evaluasi Kinerja
Tahap terakhir adalah evaluasi kinerja. Di tahapan ini, para manajer secara menyeluruh menilai kinerja karyawan berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi biasanya mempertimbangkan kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kemampuan teknis, dan perilaku kerja karyawan.
Hasil evaluasi berguna untuk pengambilan keputusan terkait promosi, kenaikan gaji, pelatihan, dan aspek pengembangan karier lainnya. Evaluasi kinerja dapat meningkatkan akuntabilitas dan mendorong perbaikan secara berkelanjutan.
Pihak yang Terlibat dalam Performance Management
Dalam proses performance management, ada beberapa pihak yang terlibat, antara lain:
1. Karyawan
Karyawan atau staff adalah pihak utama yang terlibat dalam performance management. Staff bertanggung jawab untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai ekspektasi perusahaan. Karyawan juga berperan dalam menentukan tujuan dan target kinerjanya bersama atasan. Selain itu, karyawan berkewajiban untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui feedback yang mereka peroleh.
2. Atasan Langsung
Atasan langsung memiliki peran penting dalam memantau, menilai, dan memberikan feedback kinerja karyawan. Tugas atasan langsung antara lain meliputi :
Menetapkan ekspektasi kinerja yang jelas kepada bawahan.
Memberikan coaching dan feedback secara rutin kepada karyawan.
Melakukan review kinerja secara berkala.
Memberikan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan.
3. HR/ Tim Performance Management
Departemen HR dan tim performance management memfasilitasi dan mengkoordinasikan seluruh proses manajemen kinerja di perusahaan. Mereka memastikan standar dan prosedur penilaian kinerja berjalan dengan konsisten dan adil. HR juga berperan dalam pelatihan manajer untuk melakukan penilaian dengan baik.
4. Top Manajemen
Top manajemen bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui proses manajemen kinerja secara keseluruhan. Mereka terlibat dalam menentukan tujuan dan sasaran organisasi yang kemudian turun ke setiap departemen dan karyawan. Top manajemen juga melakukan evaluasi apakah strategi ini memberikan hasil dan dampak positif sesuai harapan.
Strategi Menerapkan Performance Management
Performance management yang efektif membutuhkan perencanaan dan implementasi yang matang dari organisasi. Beberapa strategi utama yang dapat perusahaan lakukan untuk menerapkan manajemen kinerja dengan sukses antara lain :
1. Komunikasi yang Jelas
Komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajer sangat penting. Tujuan, harapan kinerja, umpan balik dan area pengembangan perlu didiskusikan secara rutin. Dengan komunikasi yang baik, karyawan mengerti apa yang perusahaan harapkan dari mereka.
2. Pelatihan untuk Manajer
Manajer memainkan peran kunci dalam performance management. Mereka perlu pelatihan cara memberikan umpan balik yang konstruktif, menetapkan tujuan, dan memimpin penilaian kinerja. Pelatihan juga membantu mereka mengembangkan keterampilan coaching dan komunikasi.
3. Integrasi dengan HR Lainnya
Performance management perlu selaras dengan inisiatif HR lain seperti perekrutan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, dan retensi karyawan. Integrasi ini memastikan semua sistem dan proses mendukung tujuan organisasi.
4. Tools Performance Management yang Tepat
Teknologi seperti perangkat lunak manajemen kinerja dapat membantu otomasi dan melacak tujuan, umpan balik, penilaian dan data kinerja. Memilih tools yang tepat penting untuk mendukung proses secara efisien.
5. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Organisasi perlu secara rutin meninjau dan mengevaluasi proses manajemen kinerja mereka untuk memastikan ini tetap efektif. Strategi ini juga membutuhkan pembaruan berkala berdasarkan umpan balik karyawan dan kebutuhan bisnis. Perbaikan dan penyempurnaan berkelanjutan penting untuk mengoptimalkan sistem.
Kesimpulan
Performance management adalah proses yang organisasi atau perusahaan lakukan ntuk mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan. Strategi ini meliputi penetapan tujuan, penilaian kinerja, pemberian umpan balik, coaching dan pengembangan karyawan.
Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk memastikan karyawan mencapai standar kinerja sesuai harapan perusahaan dan terus meningkatkan kemampuan mereka. Untuk berjalan efektif, strategi ini membutuhkan dukungan yang berkualitas dari pimpinan, adanya pelatihan, dan penyelarasan dengan budaya perusahaan.
Secara keseluruhan, performance management sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan dan pengembangan karyawan. Dengan menerapkan manajemen kinerja yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuannya.
Banyak riset mengungkap ragam manfaat tidur cukup untuk produktivitas kerja seseorang. Meski sebagian orang berdalih kurang tidur karena bekerja keras, kenyataannya produktivitas justru lebih mudah tercapai saat kita mendapat asupan tidur berkualitas.
Tak bisa dipungkiri, tidur memiliki peran krusial dalam produktivitas kerja. Dengan istirahat yang cukup, kita berada dalam kondisi yang prima untuk melakukan tugas harian kita. Mulai dari aktivitas reguler di rumah hingga menjalankan peran krusial saat bekerja.
Dampak Kekurangan Tidur Terhadap Efisiensi Kerja
Sebuah studi yang dilakukan oleh Mark Rosekind mengungkap betapa pentingnya seseorang mendapatkan cukup tidur. Dalam studinya ini, Rosekind membandingkan produktivitas dan performa kerja dari beberapa kelompok responden. Kelompok responden ini terdiri dari mereka yang tidur cukup, beresiko kurang tidur, kurang tidur hingga insomnia.
Hasilnya, mereka yang berasal dari kelompok kurang tidur dan insomnia mempunyai produktivitas paling rendah secara signifikan. Sebaliknya, mereka yang tidur cukup dan beresiko kurang tidur mempunyai tingkat produktivitas yang lebih baik.
Selain hal tersebut, kurang tidur juga memiliki beberapa dampak negatif berikut ini :
1. Menurunnya Fokus dan Konsentrasi
Salah satu dampak nyata dari kurang tidur adalah penurunan tingkat fokus dan konsentrasi. Saat kita kekurangan tidur, kemampuan untuk memusatkan perhatian pada pekerjaan menurun drastis. Akibatnya, pekerja yang kurang tidur akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin.
2. Keseimbangan Emosional dan Kurangnya Tidur
Kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan emosional. Kondisi ini bahkan bisa berlanjut ke bertambahnya tingkat stres dan frustasi. Alhasil, hal ini mempengaruhi hubungan interpersonal di lingkungan kerja.
Karena kenyataannya, produktivitas juga berkaitan erat dengan waktu tidur yang memadai. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, kita akan berada dalam kondisi optimal untuk memulai hari dan menikmati tantangan di tempat kerja.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa manfaat produktivitas yang kita dapatkan dengan tidur cukup :
1. Tingkat Fokus yang Meningkat
Salah satu manfaat utama tidur yang cukup adalah bertambahnya tingkat fokus. Dengan tidur yang memadai, otak memiliki kesempatan untuk mereset diri dan mempersiapkan diri untuk tugas-tugas yang menuntut konsentrasi tinggi.
2. Meningkatkan Kreativitas
Tidur yang cukup telah terbukti merangsang kreativitas. Ini memungkinkan seseorang untuk melihat masalah dari sudut pandang baru dan menghasilkan solusi inovatif dalam lingkungan kerja.
3. Meningkatnya Ketahanan Tubuh
Kesehatan yang baik dimulai dari tidur yang memadai. Dengan menjaga tingkat tidur yang cukup, tubuh memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit. Alhasil, ini membantu karyawan mengurangi absensi karena faktor masalah kesehatan.
4. Kemampuan Pengambilan Keputusan yang Optimal
Tidur yang cukup memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan. Karyawan yang istirahat dengan baik cenderung membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif.
5. Produktivitas yang Konsisten
Salah satu aspek kunci produktivitas adalah konsistensi. Dengan menjaga pola tidur yang teratur, seseorang dapat mempertahankan tingkat energi yang konsisten sepanjang hari.
6. Meningkatnya Kapasitas Memori
Tidur yang cukup juga berdampak penting dalam konsolidasi memori seseorang. Dengan tidur yang cukup, informasi yang karyawan pelajari di tempat kerja dapat terproses dan tersimpan dengan lebih efektif.
7. Manajemen Stres dan Emosi
Manajemen emosi di tempat kerja dan tidur yang memadai saling terkait dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada keseimbangan emosional, meningkatkan tingkat stres, dan mempengaruhi respons terhadap situasi di tempat kerja.
Saat karyawan tidak mendapatkan tidur yang cukup, mereka cenderung lebih rentan terhadap tekanan emosional. Hal ini kemudian bisa berdampak pada interaksi sosial, kerjasama tim, dan keputusan yang diambil. Dengan tidur yang memadai, karyawan memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan dengan lebih tenang dan rasional.
8. Pemulihan Fisik
Pemulihan fisik dan tidur yang memadai memiliki keterkaitan erat dalam meningkatkan produktivitas. Saat kita tidur, tubuh menjalankan proses-proses penting untuk memulihkan dan membangun kembali dirinya. Ini termasuk pemulihan otot, penyembuhan jaringan, dan pembaruan sel-sel tubuh. Tidur yang cukup memberikan kesempatan bagi sistem-sistem tubuh untuk bekerja optimal dalam meregenerasi diri.
Kesimpulan
Secara tidak langsung, tidur yang cukup berkaitan erat dengan produktivitas seseorang di tempat kerja. Tidur yang cukup bukan hanya sebuah kebutuhan fisiologis, tetapi juga fondasi utama untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Dengan menjaga tidur yang optimal, karyawan dapat mengalami peningkatan konsentrasi, kreativitas, dan kapasitas pengambilan keputusan. Selain itu, pemulihan fisik yang terjadi selama tidur juga berkontribusi pada daya tahan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Istilah workaholic atau “gila kerja” mungkin sudah sangat familiar di telinga banyak orang. Terutama di dunia kerja yang keras dan kompetitif, banyak individu yang terjebak menjadi seorang workaholic demi membuat atasan terkesan atau mengejar karir yang cemerlang.
Di sisi lain, workaholic juga berbeda dengan konsep produktivitas. Dalam produktivitas, seseorang akan bekerja dengan efektif dan efisien untuk mengelola pekerjaan mereka agar memberi hasil sesuai tujuan. Namun seorang workaholic mempunyai obsesi yang lebih gila dalam pekerjaan.
Di artikel ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu workaholic, tanda- tandanya dan cara mengatasi kondisi gila kerja ini.
Pengertian Workaholic
Melansir dari American Psychology Association, kata workaholic mempunyai kaitan erat dengan istilah workaholism. Workaholism adalah kondisi dimana seseorang merasakan tekanan atau dorongan dalam diri mereka untuk terus bekerja tanpa bisa mengendalikannya.
Seseorang yang mengidap workaholism akan terus kecanduan bekerja karena faktor dari dalam dirinya, bukan karena faktor lain.
Lantas bagaimana dengan Workaholic?
Per definisi, workaholic adalah sebuah istilah yang menggambarkan tentang perilaku gila kerja seseorang, yang memprioritaskan pekerjaan secara berlebihan hingga mengesampingkan aspek lain dalam kehidupannya. Tidak jarang, seseorang menjadi workaholic sebagai bentuk aktualisasi diri, bukan sekedar faktor penghasilan.
Tidak heran, workaholic sering kita sebut sebagai ‘gila kerja’ karena obsesi atau kecanduannya yang tinggi terhadap pekerjaan. Mereka sering kesulitan untuk memisahkan diri dari pekerjaan dan rela mengabaikan banyak hal di sekitarnya.
Penyebab Seseorang Menjadi Si Gila Kerja “Workaholic”
Beberapa orang terjebak dalam situasi workaholic karena dorongan ambisi yang kuat untuk mencapai mimpi mereka. Umumnya, hal- hal berikut ini lah yang mendorong seseorang menjadi seorang workaholic :
1. Ambisi Tinggi dan Berlebihan
Setiap orang perlu mempunyai ambisi untuk mencapai mimpi dan tujuan mereka. Namun, ambisi ini perlu bisa dikendalikan dengan baik, bukan sekedar tinggi dan berlebihan.
Ambisi yang tinggi dan terkendali bisa menjadi pendorong positif untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, saat ambisi ini bertransformasi menjadi obsesi yang tak terkendali, seseorang bisa terjebak ke dalam ambisi yang tidak sehat dan tidak seimbang.
2. Obsesi di Lingkup Pekerjaan
Obsesi terhadap sesuatu di lingkup pekerjaan juga bisa mendorong seseorang berperilaku workaholic. Misalnya saja terobsesi untuk menjadi best perform setiap waktu atau ingin cepat naik jabatan.
Saat obsesi untuk mencapai target tertentu atau menjaga standar tinggi berlangsung tanpa henti, hal ini bisa membuat seseorang mengabaikan banyak hal penting di sekitarnya.
Tanda- tanda Seseorang Menjadi Workaholic
Bagaimana kita dapat mengidentifikasi seseorang yang memiliki kecenderungan workaholic? Berikut adalah tanda- tanda yang sering kita temui dari seorang workaholic :
1. Pekerjaan adalah Prioritas Utama
Melansir dari The Ladders, salah satu tanda yang paling terlihat dari seorang workaholic adalah menjadikan pekerjaan sebagai hal terpenting dalam hidupkan. Seorang workaholic sangat terobsesi pada bekerja. Mereka bisa kerja tidak kenal waktu, tidak kenal tempat dan bahkan hingga melewatkan waktu makan.
Para workaholic juga tipikal orang yang tidak keberatan untuk bekerja di luar jam kerja, atau di tanggal merah dan akhir pekan. Mereka rela menunda quality time bersama keluarga atau hobi demi memuaskan ego bekerja mereka.
2. Tidak Memiliki Hubungan Dekat
Karena pekerjaan adalah yang utama, seorang workaholic tidak sungkan untuk mencurahkan semua waktu dan energi mereka untuk pekerjaan. Alhasil, mereka tidak punya waktu untuk menjalin hubungan dekat. Mereka betah berjam- jam bekerja dan mengabaikan pentingnya bersosialisasi.
3. Bekerja dengan Serius dan Tidak Suka Diganggu
Karena terobsesi dengan pekerjaan, seorang workaholic tidak suka pekerjaannya diganggu. Mereka memilih memusatkan pikirannya ke pekerjaan agar semua bisa tuntas dengan maksimal. Bagi mereka, penting sekali untuk menyelesaikan pekerjaan dengan serius.
4. Stres Saat Tidak Bisa Bekerja
Dengan dorongan yang sangat besar untuk bekerja, seorang workaholic justru sering stres dan panik saat berada dalam situasi tidak bekerja. Tidak jarang, mereka akan mencari- cari sesuatu untuk terus bisa dikerjakan. Mereka juga tidak sungkan untuk meminta pekerjaan tambahan ke atasan mereka.
5. Menjadikan Pekerjaan sebagai Pelarian
Ciri- ciri workaholic selanjutnya adalah sering menjadikan pekerjaan sebagai pelarian. Mereka terbiasa menjadikan pekerjaan sebagai pelampiasan dan pelarian dari masalah, kekecewaan, rasa takut, hingga rasa bersalah.
Di satu sisi, hal ini bisa berarti positif daripada menjadikan hal negatif lainnya sebagai pelarian. Di sisi lain, hal seperti ini tidak menyelesaikan masalah sebenarnya. Akan lebih tepat untuk menyelesaikan masalah dengan bijak dan fokus, baru kembali ke pekerjaan. Menjadikan pekerjaan sebagai pelarian masalah sebenarnya hanya menunda kamu untuk berhadapan dengan masalah itu.
6. Mengalami Sindrom Impostor
Sindrom impostor merupakan rasa tidak puas dan tidak pantas atas pencapaian dan kesuksesan yang diperoleh. Seseorang yang mengalami sindrom impostor cenderung merasa dirinya tidak layak memperoleh kesuksesan yang mereka raih. Hal ini mendorong mereka untuk terus bekerja tanpa henti demi melindungi pekerjaannya.
Mereka yang mengalami sindrom ini akan selalu merasa was- was dengan apa yang mereka miliki.
7. Keseimbangan antara Bekerja dan Kehidupan Pribadi yang Buruk
Karena obsesinya untuk terus bekerja, seorang workaholic cenderung kehilangan keseimbangan antara bekerja dan kehidupan pribadinya. Mereka rela kehabisan waktu untuk bekerja sehingga waktu untuk keluarga, sahabat dan hobi pun hilang.
8. Mudah Sakit karena Bekerja Terlalu Keras
Berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental, seorang workaholic berhadapan dengan dua di sisi. Di satu sisi mereka akan mudah stres dan panik jika tidak bekerja. Namun di sisi lain mereka bisa mudah sakit karena bekerja terlalu keras.
Dua sisi ini sebenarnya adalah sinyal bahwa setiap hal ada porsinya. Setiap individu harus bisa menyeimbangkan antara bekerja dan menikmati waktu luang. Dengan begitu, kesehatan fisik dan mental juga dapat diseimbangkan.
9. Tidak Pernah Puas
Seorang workaholic tidak pernah merasa cukup dengan apa yang mereka kerjakan. Mereka selalu ingin melakukan hal lain dan yang lainnya lagi karena sudah sangat terobsesi dengan pekerjaan. Mereka juga rela melakukan apapun untuk mencapai apa yang menjadi tujuan mereka.
10. Tidak Menyadari Kondisi Mereka
Tanda selanjutnya dari perilaku workaholic adalah kenyataan bahwa mereka tidak menyadari kondisi yang mereka alami. Saat ada yang rekan yang mengingatkan kalau mereka gila kerja, umumnya mereka akan mengelak dan menganggap dirinya hanya menjaga produktivitas. Padahal, ia sudah merelakan banyak hal demi bekerja terus menerus.
Ia bahkan lebih mementingkan untuk terus bekerja, alih- alih meluangkan waktu bersama keluarga.
Dampak Negatif Menjadi Workaholic
Sama seperti hal lainnya yang berlebihan, workaholic juga mempunyai dampak negatif untuk pelakunya.
1. Resiko Kesehatan Mental
Dampak negatif pertama dari gila kerja adalah gangguan kesehatan mental. Kamu mungkin hanya merasa stres dan kelelahan pada awalnya. Namun lambat laun, kamu akan merasakan gejala yang lebih buruk, seperti kecemasan hingga depresi.
Waktu yang terus- terusan kamu gunakan untuk bekerja bukan hanya menyita waktu dan energimu untuk hal lain, tapi juga merenggut ketenangan dan kebahagian mu dari hal- hal di sekitarmu.
2. Resiko Penyakit Fisik
Mereka yang bekerja terlalu keras sering tidak peduli dengan kesehatannya. Mereka sering terlambat makan, tidak peduli dengan waktu tidur hingga mengabaikan sinyal- sinyal kelelahan tubuh.
Lambat laun, kebiasaan ini bisa memicu berbagai penyakit fisik yang lebih serius. Daya tahan tubuh akan menurun dan menjadi pintu gerbang untuk berbagai penyakit kronis.
3. Keseimbangan Hidup yang Terganggu
Workaholic cenderung mengabaikan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti waktu bersama keluarga, rekreasi, atau bahkan tidur yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan, menciptakan stres dan kelelahan yang konstan.
4. Merusak Pola Tidur
Rusaknya pola tidur menjadi dampak negatif yang paling cepat terasa saat seseorang bekerja terus menerus. Awalnya kamu mulai sering terlambat tidur. Lambat laun, kamu juga merasa sulit tidur dan bahkan merasa terganggu saat tidur di malam hari. Alhasil, kamu menjadi cepat lelah karena kualitas tidur yang semakin berkurang.
5. Dampak Buruk pada Hubungan Pribadi
Karena tenggelam dalam pekerjaan, seorang workaholic cenderung tertekan dalam hubungan pribadi. Mereka kehilangan waktu bersama teman, sahabat atau pasangan yang bisa memicu konflik hubungan pribadi.
Tidak jarang para workaholic ini sering merasa kesepian sekaligus merasa terisolasi secara sosial.
Tips Mengatasi Kebiasaan Workaholic
Mengatasi kecenderungan workaholic memerlukan kesabaran dan usaha yang berkelanjutan. Di tahap awal, penting sekali untuk pelaku menyadari bahwa mereka sudah terjebak dalam situasi ini.
1. Tetapkan Boundaries
Boundaries atau Boundary adalah batasan yang menandakan hal- hal apa saja yang bisa kamu terima atau tidak, bisa kamu tolerir atau tidak. Menetapkan boundaries dalam lingkup pekerjaan bisa kamu mulai dengan menentukan aktivitas yang mashi bisa kamu toleransi untuk dilakukan di luar jam kerja.
Misalnya untuk sekedar cek email atau cek WhatsApp. Kamu juga bisa mengatur away message atau pesan di luar jam kerja untuk memberitahu orang- orang bahwa kamu mungkin saja membaca pesan mereka, tapi akan merespon keesokan hari di jam kerja.
Dengan menetapkan boundaries dan bersikap tegas terhadap batasan yang kamu buat, kamu akan belajar untuk menyeimbangkan urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Komitmen untuk Istirahat
Untuk menghentikan pola workaholic, kamu harus memberi tahu diri sendiri untuk tidak memaksakan diri bekerja terus menerus. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk istirahat. Jangan terlalu memaksakan diri.
Untuk orang normal, mereka dapat dengan mudah menentukan waktu istirahat. Namun untuk seorang workaholic, mereka perlu berkomitmen untuk menetapkan waktu istirahat begitu jam kerja selesai. Jika perlu, atur waktu cuti juga untuk menikmati istirahat lebih lama bersama orang di sekitarmu.
3. Tentukan Prioritas Tugas dan Tujuan Realistis
Seorang workaholic sering terobsesi untuk terus melakukan banyak pekerjaan dalam waktu singkat. Dengan membuat daftar prioritas dan tujuan realistis, seseorang akan menjadi lebih fokus dan efisien dalam menangani tugas mereka.
Mereka tidak terlalu terbebani dengan obsesi yang berlebihan, tapi mengalihkan fokus mereka ke tujuan yang lebih masuk akal.
4. Menikmati Aktivitas di Luar Pekerjaan
Hidup tidak melulu tentang bekerja, mungkin hal ini yang perlu workaholic pahami dalam kehidupan. Selain bekerja, ada banyak hal menarik yang bisa mereka lakukan, baik di lingkungan rumah maupun masyarakat.
Misalnya saja, kamu bisa menikmati aktivitas di lingkup lingkungan rumah, hobi, olahraga atau bakti sosial bersama dengan teman. Atau, kamu juga bisa melakukan aktivitas self care untuk diri sendiri. Misalnya dengan menikmati spa atau facial yang memanjakan diri sendiri. Dengan aktivitas di luar pekerjaan, hidup akan menjadi lebih seimbang.
5. Mindset Mengutamakan Kesehatan
Pada akhirnya, tidak ada yang lebih penting dari menjaga kesehatan. Jika terus memaksa dirimu bekerja secara berlebihan, kesehatanmu akan menurun dari waktu ke waktu. Jika sudah seperti ini, siapa yang paling rugi dan menderita?
Kesehatanmu adalah tanggungjawab pribadi nomer 1. Kesehatan juga tidak bisa terkompensasi dengan besarnya gaji jika sudah terjadi hal buruk. Jadi, ingatlah selalu untuk menyeimbangkan kehidupanmu. Bekerja dengan penuh tanggungjawab, tapi tetap istirahat dengan seimbang, menjaga pola makan dan menikmati aktivitas menyenangkan di luar sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Bagi sebagian orang, workaholic mungkin terdengar keren. Namun pada kenyataannya, menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah pilihan hidup yang lebih sehat dan ideal.
Pasalnya, menjadi terlalu terfokus pada pekerjaan tanpa memperhatikan keseimbangan hidup dapat mengakibatkan stres kronis, kelelahan, hingga merugikan hubungan pribadi. Oleh sebab itu, mengenali tanda-tanda workaholic dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola perilaku ini sangatlah penting.
Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi workaholic. Mulai dari setting boundaries, membuat komitmen istirahat, membuat daftar prioritas prioritas, dan melibatkan diri dalam aktivitas di luar pekerjaan adalah beberapa strategi praktis bisa kamu lakukan.
Dengan melakukan upaya ini, kamu bisa menciptakan keseimbangan yang sehat antara karier dan kehidupan pribadi. Selanjutnya, kamu juga bisa membangun fondasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan profesional tanpa mengorbankan kesejahteraan pribadi.
Dibandingkan dengan browser lain, ekstensi Google Chrome jauh lebih beragam dan memberi banyak manfaat. Di Chrome Web Store, kamu bisa menemukan ekstensi yang benar- benar Anda butuhkan hingga ekstensi unik yang tak kamu sangka- sangka.
Sejak Google Chrome menguasai sekitar 71 persen pasar pemakaian browser, banyak developer berlomba- lomba untuk membuat browser extensi yang bisa user gunakan di Chrome.
Ini lah yang banyak membuat kompetitor Chrome menyerah dalam mengembangkan ekstensi. Firefox misalnya, akhirnya memutuskan untuk berintegrasi dengan ekstensi Chrome agar mereka menjadi lebih kompetitif.
Google Chrome Extension untuk Produktivitas
Ekstensi Chrome cukupuser friendly bagi orang awam sekalipun, karena Chrome memberikan kesempatan kepada komunitas untuk membuat apa yang benar- benar mereka dan pengguna butuhkan.
Dari sekian banyak ekstensi di Chrome, beberapa merupakan yang terbaik untuk meningkatkan produktivitas kita. Selain itu, tentu saja membuat pengalaman browsing menjadi lebih menyenangkan dan efisien.
Apa saja ekstensi Google Chrome ini? Berikut ulasan Panda :
Ada banyak ekstensi password manager di luar sana, namun LastPass adalah yang terbaik sebagai password manager. LastPass memungkinkan pengguna untuk menyimpan semua password hanya dalam sebuah ekstensi. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengingat semua password, selain master password dari akun LastPass tersebut. Saat kamu mengakses sebuah situs, LastPass akan secara otomatis menampilkan username dan password, sehingga Anda tidak perlu mengetik lagi. LastPass juga bisa membagikan password secara aman kepada tim yang kita setujui.
Dengan Similarweb, Anda bisa mengetahui jumlah engagement website, sumber trafik, dan informasi tentang peringkat sebuah situs.
Yang lebih menarik lagi, ekstensi ini sekaligus memantau situs web kompetitor, dan mendapatkan pengetahuan, serta estimasi sumber trafik sebuah website. Hanya dengan mengetik nama kompetitor, kita bisa mendapat analisa yang cukup lengkap.
Hasil yang tampil antara lain analitik, peringkat, popularis, kesamaan, dan beberapa metrik website lainnya.
3. URL Shortener
Link website yang panjang akan membuatnya terlihat mengganggu saat pengguna membagikannya ke media sosial atau platform lain. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan URL Shortener.
Ekstensi ini langsung terhubung ke beberapa platform link shortener, seperti tinyurl dan bit.do. Ekstensi ini gratis dan mudah digunakan dalam satu kali klik tanpa harus mendaftar sebuah akun.
Saat pertama kali membuka browser Chrome, kita biasa melihat tampilan logo Chrome, kotak teks pencarian, dan thumbnail website yang sering kita kunjungi. Akibatnya, kita sering mengawali aktifitas dengan tidak produktif karena berselancar melakukan hal lain.
Untuk mencegah hal ini, Momentum akan membantu Anda. Ekstensi ini akan membantu mengingatkan untuk tetap fokus saat membuka tab baru. Anda bisa melihat info cuaca dengan background yang indah, dan juga menambahkan to do list hari ini.
Untuk banyak orang, Momentum adalah dashboard pribadi yang dirancang untuk menghilangkan gangguan, memberi inspirasi, menjaga fokus, terorganisir dalam mengerjakan tugas harian, dan meningkatkan produktivitas.
Saat bekerja, kita sering menghabiskan waktu untuk mengakses website- website yang kurang bermanfaat dan membuat kita kesulitan mengatur waktu. Jika Anda sering terjebak situasi ini, StayFocusd adalah ekstensi yang tepat.
Ekstensi Chrome ini akan mengatur waktu Anda saat berada di situs yang aditif, dan memblokir akses Anda saat waktu yang ditetapkan tiba. Waktu ini adalah waktu yang Anda atur untuk memberi jeda Anda pada aktivitas non-produktif.
Jadi meski sesekali Anda perlu mengakses situs tersebut untuk sekedar refreshing, ekstensi ini akan mencegah Anda dari menghabiskan waktu terlalu lama. Dengan begitu, waktu akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Feedly Mini adalah ekstensi yang efektif dalam membantu riset konten. Ekstensi ini membantu menampilkan update terbaru dari feed, blog, dan situs media sosial populer seperti Facebook dan Twitter. Feedly Mini membantu memberikan inspirasi dan pengetahuan baru saat Anda akan membuat konten sendiri. Feedly juga terintegrasi dengan Google Reader, Delicious, Amazon.com, YouTube, dan situs lainnya.
Buffer membantu menjadwal dan memonitoring content dengan lebih mudah. Selain itu, Buffer juga memungkinkan untuk Anda men-share konten ke beberapa media sosial sekaligus. Buffer membantu otomatisasi semua konten sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, Anda bisa fokus melakukan tugas selanjutnya. Selain dalam bentuk ekstensi, Buffer juga bisa diakses lewat mobile apps di Android dan iOS.
Saat harus melakukan banyak pekerjaan sekaligus, kadang kita bingung mana yang harus diprioritaskan. Akibatnya, semua pekerjaan tidak bisa selesai dengan maksimal. Jika Anda pernah berhadapan dengan masalah ini, Trello akan membantu mengatasinya. Trello adalah tool gratis, mudah dan fleksibel dalam mengelola semua proyek Anda. Dalam ekstensi Google Chrome, Trello tampil seperti to do list. Namun yang berbeda, fitur- fitur Trello lebih lengkap dan bisa digunakan untuk kolaborasi bersama tim, tanpa harus saling bertemu dalam satu tempat atau ruangan.
Jika Anda seorang developer website, WhatFont akan membantu Anda mengidentifikasi font website dengan mudah. Font ini sendiri tentu menjadi salah satu bagian integral dari sebuah web desain. Jadi saat melakukan riset tampilan web kompetitor, Anda dengan mudah mengetahui jenis font tersebut, tanpa harus menebak- nebak.
10. Pocket
Saat melakukan riset konten, Anda mungkin ingin menyimpan beberapa halaman untuk ide selanjutnya. Anda mungkin saja bisa mem-bookmark konten langsung. Namun jika terlalu sering, konten akan bercampur dengan hal lain dan akhirnya akan menumpuk. Sebagai alternatifnya, Anda bisa menggunakan ekstensi Google Chrome Pocket. Dengan tampilan yang rapi, ide konten akan lebih tertata untuk dieksekusi selanjutnya. Selain itu, konten yang disimpan di Pocket bisa diakses secara offline. Ini akan semakin memudahkanmu untuk tetap mengakses konten saat berada di area dengan sinyal internet yang kurang.
Saat bekerja, seringkali kita membuka terlalu banyak tabs. Dampaknya, browser menjadi terlalu berat dan pekerjaan kita juga terhambat.
Jika Anda termasuk yang sering melakukan ini, One Tab adalah solusinya. Dengan ekstensi ini, deretan tabs tersebut akan dikonversi menjadi sebuah list. Anda bisa mengakses tab tersebut kapan saja sekejap saat membutuhkannya.
One Tab sendiri mengklaim bahwa penggunaan ekstensi ini bisa menghemat lebih dari 95 persen memori, karena jumlah tab yang digunakan langsung menurun drastis.
Tidak semua orang bisa bekerja produktif dengan suara berisik atau suara musik. Nah sebagai gantinya, Anda bisa menikmati suara menyejukkan dari suara hujan, kicau burung, sungai, angin berhembus, atau desiran ombak.
Jika Anda menyukai suara alam, Anda juga bisa memadukan suara hembusan angin, sungai, kicau burung, dan daun sebagai background suara. Dan hasilnya… taraaa.., Anda menjadi lebih rileks dan fokus dalam bekerja.
Kesimpulan
Ada banyak ekstensi Google Chrome yang menarik untuk mendukung produktivitas Anda. Anda akan menjadi lebih fokus, dan terbantu untuk menyelesaikan prioritas Anda dengan cepat.
Yang perlu dicatat, Anda harus memilah- milah ekstensi yang paling tepat untuk digunakan. Hindari untuk menggunakan ekstensi terlalu banyak karena ini bisa membuat browser Anda terasa berat.
Saat memutuskan menjadi seorang blogger, maka kita sudah tahu bahwa profesi yang kita pilih ini akan banyak berhubungan dengan eksplorasi ide, pembuatan konten, dan optimasi website lainnya. Kenyataannya, tidak sedikit blogger yang mengaku tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal- hal penting terkait profesinya itu. Bahkan terpikir untuk membuat jadwal yang konsisten pun tidak.
Jika ini terus terjadi, sulit rasanya untuk menjadi seorang blogger produktif yang optimal dalam mengisi konten di blog. Kesibukan dan jadwal yang berantakan membuat blog kita tidak terurus dan terbengkalai. Hal- hal seperti ini lah yang lambat laun akan menggerus motivasi dan kreatifitas kita dalam blogging.
Mengapa Jadwal yang Teratur untuk Blogger itu Penting?
Mengatur jadwal sangat penting untuk seorang blogger. Dalam satu hari, setidaknya kita mempunyai waktu luang, meskipun tidak banyak dan tidak tetep. Memanfaatkan waktu luang ini, kita bisa membuat target apa saja hal produktif yang bisa kita lakukan sebagai blogger. Sulit? Tergantung dari seberapa besar niat kita untuk melakukannya secara rutin.
Menjawab pertanyaan di sub headline artikel ini, membuat jadwal yang teratur untuk blogger ini penting karena bisa memberi banyak keuntungan untuk seorang blogger. Point yang paling menonjol tentu saja meningkatkan produktifitas dengan menghasilkan banyak karya.
Kiat dalam Membuat Jadwal untuk Blogging
Setelah mengetahui pentingnya untuk terus produktif dalam menghasilkan konten, blogger seharusnya mempunyai motivasi yang sangat besar dalam mengatur jadwal mereka. Mudah memang secara teori, namun dalam prakteknya, banyak yang tidak konsisten dan berakhir berantakan.
Namun jika Anda serius untuk mengembangkan blog secara konsisten, suka tidak suka hal ini tetap harus dilakukan. Berikut ini adalah kiat untuk mendukung produktifitas Anda sebagai blogger :
1. Online bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
Tidak peduli seberapa sibuk, Anda selalu bisa online dimanapun dan kapan pun. Yang perlu Anda lakukan adalah memaksimalkan setiap waktu online Anda untuk menghasilkan sesuatu yang berharga untuk blog Anda. Anda juga bisa mencuri setiap waktu luang seperti saat menunggu di rumah sakit, naik kendaraan umum, atau bersantai bersama teman. Entah itu untuk membuat konten, untuk blogwalking, mencari ide konten, atau melakukan optimasi SEO lainnya.
2. Mulai membuat perencanaan
Bagaimana cara mulai membiasakan diri untuk memaksimalkan waktu senggang? Mulai lah dengan sebuah perencanaan. Rencanakan langkah apa saja untuk mendukung posting terjadwal kita. Coba lah untuk menuliskan setiap ide pokok yang akan Anda kembangkan untuk menjadi konten blog. Anda juga bisa mengumpulkan ilustrasi atau koleksi foto pribadi untuk melengkapi konten- konten baru Anda di blog.
Setelah tahu langkah apa saja yang akan dilakukan, coba lah susun prioritas mana yang perlu take action lebih dulu. Dengan begitu, waktu senggang akan lebih optimal untuk melakukan kegiatan produktif blogging secara teratur.
3. Berbagi konten di media sosial
Berbagi konten di media sosial bisa menjadi salah satu aktifitas ringan untuk dilakukan blogger kapan saja. Selain berbagi konten, di media sosial juga bisa membuat kita terupdate dengan info terkini jika dilakukan dengan tepat. Siapa tahu, konten yang kita lakukan sukses memancing rasa ingin tahu pembaca dan akhirnya juga mendorong trafik tambahan ke situs web kita.
4. Waktu luang juga bisa dimanfaatkan untuk blogwalking
Di saat kita punya banyak waktu untuk blogging, kita cenderung menghabiskannya untuk kegiatan yang lebih padat, seperti menulis konten, meng- update plugin, atau tampilan blog. Sedangkan blogwalking sering dilupakan lantaran merasa tidak ada waktu luang.
Nah, dengan perencanaan dan jadwal yang kita buat, kita bisa mengoptimalkan waktu kita untuk aktifitas blogwalking juga. Kita bisa mengunjungi blog- blog populer untuk mendapatkan inspirasi dan berkenalan dengan blog- blog populer.
5. Membuat jadwal otomatis untuk media sosial
Selain mengunggah konten- konten baru di blog, kita juga bisa mengunggah konten untuk akun media sosial kita. Tidak harus dilakukan secara manual, Anda bisa memanfaatkan tool untuk scheduling konten media sosial kita, seperti Hootsuite atau Gamblr.
Jangan lupa untuk memilih prime time atau waktu terbaik dalam memposting konten media sosial Anda. Dengan begitu, konten Anda pun akan dijangkau lebih banyak pengguna media sosial yang sedang online.
Kesimpulan
Sesibuk apapun, jika menjadi blogger adalah passion Anda, maka mempunyai jadwal yang teratur penting untuk dilakukan. Jadwal ini akan membantu Anda untuk menjadi seorang blogger yang lebih produktif karena Anda tahu apa saja yang perlu dilakukan saat Anda mempunyai banyak waktu, sedikit waktu, atau waktu senggang yang bisa dimanfaatkan.