Indikator untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Konsumen di Media Sosial

Indikator untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Konsumen di Media Sosial

Media sosial telah menjadi salah satu strategi yang sangat diperhitungkan untuk mereka yang menggunakan digital campaign sebagai salah satu tool marketing. Dengan menggunakan media sosial, bukan hanya branding saja yang dapat dioptimalkan, tapi juga trafik ke website, promosi, dan juga penjualan.

Namun, salah satu kendala mengguanakan media sosial adalah pebisnis sering merasa kesulitan dalam menentukan indikator untuk mengukur tingkat kepuasan customer mereka lewat media sosial. Ada juga yang menyebut bahwa sulit sekali untuk menentukan indikator tersebut. Benarkah demikian? Bagaimana dengan Anda?

 

Apa saja Indikator untuk Mengukur Tingkat Kepuasan di Media Sosial?

Salah satu alasan mengapa indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan ini diperlukan adalah untuk memastikan bahwa strategi media sosial yang kita lakukan selama ini memang efektif dalam mendongkrak kinerja brand dan promosi produk kita.

Fakta penting untuk digarisbawahi, kita tak bisa hanya menebak- nebak ekspektasi pelanggan seperti saat kita bertatap muka dan bertransaksi langsung. Maka dari itu, kita memerlukan indikator sebagai pengukur kepuasan pelanggan kita di media sosial. Indikator tersebut antara lain :

1. Pengukuran dari Segi Volume dan Topik

Salah satu cara termudah untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan di media sosial kita adalah dengan melakukan pengukuran dari segi volume dan topik. Kita dapat memperkirakan kepuasaan pelanggan tersebut melalui banyaknya pesan pribadi dan notifikasi yang kita terima dari halaman media sosial kita, serta respon yang mereka berikan terhadap konten yang kita posting, serta seberapa banyak keyword bisnis kita disebut dan dibicarakan oleh pengguna media sosial.

Bentuk follow up dari pengukuran ini adalah mengelompokkan respon dan pertanyaan yang sering diajukan oleh pengguna media sosial kita. Selanjutnya, susunlah FAQ (Frequently Asking Question) yang dapat Anda pasang di feed halaman media sosial (jika di Facebook bisa di-pin sebagai thread teratas) dan juga di website. Dengan begitu, pelanggan akan semakin mudah dalam mencerna informasi seputar bisnis Anda.

 

 

2. Indikator dari Waktu Respon

Indikator yang satu ini sedikit lebih rumit karena lebih detail. Anda perlu untuk mengukur waktu respon pertama saat customer mulai bertanya, baik itu melalui komentar atau pun inbox, kemudian waktu respon rata- rata dalam menjawab pertanyaan pelanggan, serta tingkat pengabaian respon pelanggan.

Dengan mengukut waktu respon, maka Anda dapat memperbaiki kualitas pelayanan bisnis melalui media sosial. Bila tingkat respon yang diberikan konsumen masih rendah, sedangkan tingkat pengabaiannya tinggi, berarti ada masalah komunikasi disini.

Masalah komunikasi yang tidak ditangani dengan baik akan membuat bisnis kita ditinggalkan oleh pelanggan di media sosial. Pelanggan merasa tidak happy dengan respon kita, atau mereka merasa tidak tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

Banyak dari pengguna medsos yang masuk jenis kategori konsumen ‘tidak sabar’ dan cenderung segera mencari pengganti jika mereka tidak segera ditangani. Jadi, pastikan waktu respon Anda di media sosial dilakukan secepat dan seefektif mungkin. Cara kita merespon mereka juga perlu dievaluasi untuk memastikan customer menerima apa yang kita sampaikan dengan senang hati.

 

3. Tingkat Sentimen pada Bisnis/ Produk Anda

Indikator berupa tingkat sentiment terhadap bisnis & produk Anda bisa dikategorikan sebagai salah satu point vital. Campaign media sosial untuk bisnis yang Anda jalankan tentu bisa berjalan dengan baik saat mendapatkan apresiasi dan reaksi positif di medsos.

Mulai lah untuk memperhatikan rating atau feedback yang diberikan oleh pelanggan terhadap produk dan pelayanan bisnis kita. Mana yang lebih dominan? Rating dan feedback positif atau negatif? Jika ditangani dengan serius, feedback ini dapat menjadi acuan untuk bisnis Anda berinovasi dan memperbaiki kekurangan.

 

Tingkat sentiment ini juga bisa dipengaruhi banyaknya pelanggan setia yang puas di media sosial. Mereka yang berada dalam kategori ini biasanya dapat mempengaruhi orang lain untuk percaya dan mencoba bisnis kita.

Dari kacamata kompetitor, tingkat sentiment juga perlu diukur untuk membandingkan apakah produk kita berhasil membuat kompetitor merasa tersaingi atau tidak. Saat kompetitor merasa tersaingi, merkea akan berupaya untuk mempertahankan eksistensi produknya dan mengembangkan strategi marketing mereka.

Ada dua parameter yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat sentiment ini, yaitu NPS (Net Promoter Score) dan CSI (Customer Satisfaction Index). Dengna dua indikator ini, maka kita dapat mengukut tingkat kepuasan pelanggan terhadpa bisnis kita.

 

Apa Untungnya Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan di Media Sosial?

Sempat kami singgung di atas bahwa salah satu tujuan mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah untuk mengukur kinerja brand di media sosial, apakah efektif, atau ada banyak hal yang perlu ditingkatkan.

Saat pengkuran kepuasan pelanggan di media sosial ini dilakukan secara teratur, maka kita dapat menemukan langkah terbaik untuk berinovasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan kita. Ada banyak goal baru yang bisa kita capai saat kepuasan pelanggan terpenuhi, yaitu

  • Meningkatkan jumlah pelanggan loyal
  • Meningkatkan repeat order
  • Meningkatkan jumlah pelanggan baru

 

Apakah pengukuran ini terlalu jauh untuk ukuran media sosial? Tidak! Kenyataannya, brand- brand besar pun tidak ada yang bisa mengabaikan the power of social media. Kini giliran Anda 😊

 

 

Semoga bermanfaat!

 

5 Media Sosial terbaik untuk Promosi Bisnis dan Jualan Online

5 Media Sosial terbaik untuk Promosi Bisnis dan Jualan Online

Media sosial itu bukan untuk berjualan! Well, kalimat ini tidak salah. Memang kenyataannya, media sosial ini diciptakan sebagai platform untuk bersosialisasi. Namun uniknya, tidak sedikit pebisnis online yang justru sukses dengan menggunakan media sosial ini untuk berjualan dan promosi bisnis, bahkan secara hardselling. Apakah Anda salah satunya?

Ada banyak media sosial yang bertebaran di internet. Mulai dari yang populer, hingga yang kurang populer. Dari sekian banyak media sosial, mana kah yang kira- kira efektif untuk promosi bisnis dan jualan online? Berikut ulasannya…

1. Jualan Online di Facebook

Facebook adalah platform pertama dimana pelaku bisnis online mulai mempromosikan produk jualannya. Untuk berjualan, pebisnis online bisa menggunakan beberapa cara, yaitu melalui profil pribadi mereka, membuat halaman fan agar terlihat professional, atau membangun grup.

Setelah itu, Anda pebisnis online mulai dapat membuat konten promosinya dan melakukan posting secara konsisten untuk terhubung dengan pengikut mereka atau pengguna baru. Untuk menjangkau lebih banyak audience, pebisnsi online juga dapat memanfaatkan fitur iklan berbayar Facebook Ads.

 

2. Jualan Online di Instagram

Meskipun pada dasarnya Instagram adalah platform untuk mengabadikan moment berupa foto, namun banyak orang justru menggunakan platform yang satu ini untuk berjualan. Dengan tampilan feed yang rapi dan manis, kombinasi gambar dan video singkat terbukti berhasil menarik perhatian pengguna Instagram terkonversi menjadi pembeli. Sama seperti Facebook, pengguna dapat mengoptimalkan penggunaan Instagram untuk berjualan dengan memanfaatkan fitur iklan berbayar Instagram Ads.

 

3. Jualan Online di Twitter

Twitter duduk di posisi ke #3 sebagai media sosial yang cukup efektif untuk ber- jualan online. Walaupun penggunanya tidak sebanyak Facebook dan Instagram, pengguna Twitter relatif orang- orang yang loyal.

Salah satu kelemahan #Twitter dibandingkan dua pesaingnya di atas adalah keterbatasan pengguna untuk berkreasi dengan media pemasaran. Namun jika Anda mempunyai basis follower loyal dan tertarget, maka pemasaran pun akan terasa lebih efektif.

 

4. Mempromosikan Produk lewat YouTube

Konten video selalu menggoda. Itu lah salah satu alasan mengapa YouTube tetap menjadi media yang sangat ampuh untuk promosi dan jualan online. Perlu dicatata juga bahwa ada pergeseran minat pengguna internet saat ini. Yang dulu hanya suka membaca blog, kini rata- rata pengguna internet lebih suka menikmati konten yang interaktif seperti video.

 

5. Jualan Online di Pinterest

Mirip dengan Instagram, Pinterest pada dasarnya diciptakan sebagai platform untuk menyimpan foto atau gambar favorit. Pinterset ini sendiri digunakan penggunanya untuk mengirimkan foto- foto dari berbagai sumber, entah itu milik pengguna yang mengunggahnya atau dari website lain.

Pinterest juga bisa menampilkan produk dengan rapi seperti etalase jika pengguna menggunakan foto- foto terbaiknya untuk dipasarkan. Tidak sedikit pengguna Pinterest yang mengoptimalkan konversi penjualan mereka dengan mendesain foto produk sedemikian rupa agar terlihat manis dan menarik.

 

Dari kelima platform sosial media ini, mana yang paling sering Anda optimalkan untuk promosi bisnis dan jualan online?

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Bukan rahasi lagi, media sosial merupakan salah satu platform paling efektif untuk mempromosikan konten yang kita buat. Setiap harinya, ada jutaan bahkan milyaran konten yang dibagikan di media sosial.

Lantas, bagaimana cara membuat konten kita tampil ‘stand out’ diantara banyakanya konten yang dibagikan? Konten yang stand out berarti bukan sekedar konten yang menarik, melainkan juga konten yang mendorong audience untuk segera melakukan action.

Maka dari itu, kunci terpenting untuk mempromosikan konten di media sosial adalah di CTA (Call to Action) yang jelas. Tanpa CTA yang jelas, fans dan follower Anda seolah- olah dibuat berlari tanpa arah. Apakah mereka seharusnya berkomentar, meng- klik link yang mengarah ke landing page atau, share atau sekedar lewat saja? CTA Anda seharusnya mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan Anda.

 

Konten yang Menarik adalah Alasan untuk Membuat CTA yang Powerful dan Sulit Ditolak

Pertama- tama, Anda harus mengetahui terlebih dulu apa alasan Anda menyisipkan CTA dalam konten Anda. Misalnya :

  • Meningkatkan engagement/ keterlibatan di thread media sosial Anda
  • Meningkatkan follower/ fans akun media sosial Anda
  • Mengarahkan audience untuk menjadi traffic ke website Anda
  • Mengkonversi audience menjadi pembeli
  • Meningkatkan jumlah lead

 

Mana yang menjadi goal utama Anda?

Setelah mengetahui goal dari konten Anda, selanjutnya Anda harus menentukan jenis konten yang harus Anda share di media sosial Anda. Setidaknya ada tiga jenis utama dari konten yang dapat Anda buat di media sosial Anda :

1. Konten yaang Mengedukasi
Konten yang mengedukasi sering menjdai pilihan utama dalam content marketing, baik itu jenis usaha B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Customer). Penggunaan jenis konten ini akan membantu audience kita dalam mengevaluasi pilihan mereka melalui manfaat- manfaat yang kita tawarkan.

 

2. Konten yang Menghibur
Konten yang menghibur selalu menyita perhatian pengguna media sosial. Anda bisa menggunakan konten berbentuk Gif untuk meme, video, gambar visual yang menghibur atau dilengkapi dengan story telling yang menarik. Jenis konten ini biasanya mempunyai tingkat keterlibatan terbaik karena daya tariknya yang membuat orang lebih royal untuk memberikan like, share, dan komentar.

 

3. Konten Utilitas
Konten utilitas adalah jenis konten yang membantu audience kita melakukan hal- hal tertentu dan membuat keputusan yang tepat. Jenis konten ini tidak menceritakan kisah, melainkan memberikan kejelasan pada audience untuk membuat keputusan dan mengarahkan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

 

Menciptakan Konten CTA yang Powerful untuk Media Sosial

Saat Anda sudah mempersiapkan konten yang sesuai dengan goal Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan review terhadap konten Anda sebelum menyisipkan CTA. Mengapa perlu di-review? Karena Anda perlu memastikan bahwa konten Anda benar- benar siap dan tepat. Jangan mempublikasikan konten Anda sampai Anda selesai meninjau konten tersebut dengan beberapa check list berikut ini :

  • Apakah konten tersebut menarik minat audience?
  • Apakah flow nya sudah cukup jelas?
  • Apakah copywritingnya sudah bisa menghipnotis audience?
  • Apakah kontennya ringkas dan mudah dipahami?
  • Apakah tujuan dari konten terbaca dengan jelas?

 

Selanjutnya, ikuti lah tips membuat konten CTA berikut ini :

1. Konten yang Anda Buat Harus Ringkas

Hindari membuat konten yang bertele- tele dan terlalu lengkap. Konten lengkap Anda sebaiknya hanya disajikan di website Anda saja (Anda bisa mengarahkan audience ke landing page Anda).

Konten media sosial Anda bisa dibilang adalah cuplikan dari sebuah topik atau berupa garis besar yang mengalihkan perhatian audience. Konten tersebut seolah- olah menayangkan highlight yang memancing rasa ingin tahu audience. Itulah fungsi dari CTA di media sosial.

Sebagai contoh saat Anda menonton iklan di sela- sela acara favorit Anda di televisi. Apakah iklan tersebut menayangkan rincian yang lengkap terkair sebuah produk? Tentu saja tidak!

Konten yang terlalu panjang dan lengkap di media sosial juga membuatnya menjadi tidak efektif. Sebaliknya, jumlah yang tepat dapat menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh grafis dari MOZ yang telah direvisi sebanyak 6 kali. Cukup mudah untuk mengetahui konten mana yang mempunyai CTR (click-through-rate) tertinggi.
Statistik MOZ, CTR Tinggi

Cara membuat konten CTA yang ringkas

Anda bisa menggunakan tool seperti LetterCount.com untuk menulis konten media sosial Anda. Cobalah untuk menuangkan ide- ide Anda dalam konten yang menarik, namun rapi. Mulai lah dengan draft pertama Anda, dan menghitung jumlah karakter (huruf) yang Anda gunakan.

Setelah semua ide Anda tuangkan, coba lah untuk menghapus kata- kata yang lemah atau melakukan sedikit modifikasi agar konten Anda menjadi lebih ringkas, namun powerful. Anda dapat menghapus beberapa kata seperti : benar-benar, pasti, mungkin, mungkin, sayangnya, namun.

Kata- kata ini kurang berguna dan memberi dampak yang berarti terhadap keputusan audience Anda. Coba bandingkan dua kalimat berikut ini :

  • “Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia mungkin adalah hobi yang dibayar .”
  • ”Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar.”

Kata “mungkin” membuat quote tersebut menjadi tidak meyakinkan. Padahal, Anda hanya mempunyai waktu yang cukup singkat dan ruang terbatas untuk menyampaikan gagasan utama Anda. Pastikan kata- kata yang Anda gunakan dalam membuat CTA di media sosial mempunyai dampak yang signifikan untuk menarik perhatian audience.

 

Menghitung Jumlah Huruf

Jadi, berapa panjang konten yang menarik untuk media sosial? Rekomendasi panjang karakter ideal untuk beberapa media sosial adalah sbb :

  • Facebook/ Instagram – panjang ideal adalah 40 karakter
  • Twitter – panjang ideal adalah 71 – 100 karakter dengan link
  • GooglePlus- panjang ideal adalah 60 karakter

 

2. Tonjolkan Kekuatan Konten Anda

Produk atau konten Anda mempunyai nilai jual! Value itu lah yang harus Anda tonjolkan dalam konten Anda. Salah satu kesalahan mum yang sering dilakukan oleh admin media sosial adalah memposting konten yang tidak relevan dengan produk atau bidang mereka.

Misalnya saja Anda mem- follow sebuah bisnis interior karena suka mencari inspirasi untuk interior rumah. Namun suatu hari, bisnis tersebut mulai mem- posting resep. Tentu saja hal ini membuat Anda heran dan bertanya- tanya.

Bukan berarti seorang admin media sosial tidak boleh mencampur konten mereka. Kenyataannya, hal ini sering terjadi demi tingkat keterlibatan yang baik untuk halaman Facebook atau akun Instagram mereka. Hanya saja, pastikan konten tersebut tidak melenceng terlalu jauh.

Cobalah untuk memposisikan diri sebagai pengikut halaman bisnis Anda dan tanyakan pada diri sendiri :

  • Apakah konten ini selaras dengan brand Saya?
  • Apakah konten ini berharga, mengedukasi atau menghibur?

Jika jawabannya tidak, maka hindari lah menggunakan konten tersebut. Sesederhana itu!

 

3. Gunakan Konten Visual yang Eye Catching

Konten visual yang eye catching adalah kunci untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial secara organik. Sebuah studi yang dilakukan oleh AdRoll mengungkap bahwa penggunaan CTA untuk halaman Facebook dapat meningkatkan CTR hingga 285 persen! Sedangkan di Twitter, Kissmetrics mengungkap bahwa konten dengan gambar visual yang menarik dan relevan mendapatkan 94 persen view lebih banyak dibandingkan konten tanpa gambar visual yang relevan.

Bisa disimpulkan, konten visual yang menarik mempunyai dampak besar untuk CTA. Salah satu contoh menarik diperlihatkan oleh akun @theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.
Konten CTA ala theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.

4. Menciptakan Urgensi dan Ketertarikan

Tidak sedikit CTA yang tampil dalam bentuk pernyataan sederhana, namun bisa mendorong dan memotivasi audience untuk segera mengambil tindakan. Triknya adalah menggunakan frasa- frasa yang menciptakan urgensi dan ketertarikan.

Anda bisa menggunakan beberapa kata kunci berikut ini :

Urgensi

  • Hanya tinggal ….. hari
  • Kesempatan terakhir
  • Persediaan terbatas
  • Pre Order ditutup dalam … hari
  • Segera ditutup
  • Hanya hari ini
  • Penawaran hanya sampai tanggal …
  • Selama persediaan masih ada
  • Buruan
  • Sekarang
  • Segera

 

Eksklusifitas

  • Sekarang ditutup
  • Pre Register/ Pre Order
  • Member only/ Subscriber only
  • Tempat terbatas
  • Hanya tersedia untuk …. Orang
  • Akses eksklusif ke lebih dari …

 

Persuasif

  • Anda
  • Menjamin
  • Hasil
  • Gratis
  • Baru

 

CTA Tidak Bisa Berdiri Sendiri

CTA yang baik memang powerful, namun penting untuk disadari bahwa CTA tidak berdiri sendiri. Setelah Anda membuat konten CTA yang powerful di media sosial, bukan berarti situs web Anda akan mengalami kenaikan trafik secara drastis seketika itu juga. Sama seperti tool marketing lainnya, Anda perlu mempunyai beberapa strategi dalam bagaimana menggunakannya.

Anda juga perlu melakukan Split Testing untuk mengukur keberhasilan konten CTA Anda. Dengan split testing, Anda akan menemukan pola konten CTA Anda yang paling efektif, biasa saja atau kurang efektif. Dengan begitu, campaign digital Anda akan menjadi lebih optimal lagi. Berani mencoba?

 

 

 

Pustaka : MOZ, & Digital Marketer

 

7+ Tips Berjualan di Media Sosial dengan Cara Sederhana tapi Efektif

7+ Tips Berjualan di Media Sosial dengan Cara Sederhana tapi Efektif

Di Indonesia, menggunakan media sosial untuk berjualan online bukan lah hal yang asing lagi. Mulai dari Twitter, Facebook, dan kini Instagram, semua pernah menjadi ladang terfavorit untuk melapak para pebisnis online. Bukan sekedar untuk brand awareness, banyak dari pebisnis online ini yang benar- benar menggunakan media sosial sebagai platform untuk jualan sepenuhnya.

Yang menarik, tidak sedikit bisnis yang kini besar berawal dari jualan di media sosial. Tidak semua dari mereka juga paham seluk beluk digital marketing. Ada yang sekedar menekuni berjualan online dan menggunakan cara sederhana, tapi nyatanya produk mereka laris manis di pasaran. Tertarik untuk mencoba?

 

Jualan Online di Media Sosial dengan Cara Sederhana

Tanpa trik yang advance atau tool yang expert, banyak orang yang meraih sukses berjualan online di media sosial dengan cara sederhana berikut ini :

1. Awali dengan Menentukan Target Market Potensial Anda
Berjualan online akan lebih mudah saat Anda membidik target market potensial sesuai dengan niche yang produk Anda. Misalnya saja Anda menjual produk yang spesifik pada kelompok tertentu, seperti ibu muda, anak muda, Muslimah Berhijab atau pecinta olahraga.

Saat Anda sudah mengenali target market Anda, cobalah membuat grup atau akun di Facebook, WhatsApp, Twitter, Instagram, atau media sosial lainnya dengan mengangkat tema khusus. Misalnya saja menamai grup atau akun Anda : “Grosir baju impor murah”, “Galeri Hijab”, “Sepatu Branded Murah”, dan lain sebagainya. Anda juga bisa menggunakan kata kunci tersebut sebagai tagline jika memilih untuk menggunakan nama brand Anda sendiri sebagai nama akun atau grup.

Grup atau akun yang mengankat topik spesifik cenderung lebih mudah diterima oleh masyarakat saat sesuai dengan minat mereka. Mereka ini lah yang nanitnya menjadi ‘kolam’ Anda.

 

2. Membuat Konten yang Menarik
Konten yang menarik adalah salah satu kunci memenangkan media sosial. Anda tidak harus menjadi orang yang expert dengan tool desain grafis. Ada banyak tool gratis di Apps Store/ Play Store yang dapat Anda unduh secara gratis untuk membuat gambar visual yang menarik. Selain gambar, Anda juga perlu mengkombinasikan dengan caption yang menarik.

Perlu dicatat juga bahwa setiap media sosial mempunyai trik yang berbeda untuk menarik perhatian penggunanya. Misalnya saja di Facebook, Anda bisa membuat status yang menarik dengan sisipan humor, quote humains atau membuat status yang berpotensi viral. Sedangkan di Instagram, tampilan feed dan etalase produk yang manis akan menjadi daya tarik tersendiri yang dapat memikat calon pembeli Anda.

 

3. Penggunaan Hashtag/ Kata Kunci yang Tepat di Setiap Postingan
Khususnya di Instagram dan Twitter, penggunaan hashtag yang tepat adalah harga mati. Dengan hashtag, maka Anda mempermudah calon pembeli Anda untuk melakukan pencarian produk di Instagram, Twitter, Facebook, dan lain sebagainya.

Untuk hashtag yang akurat dan powerful, Anda bisa melakukan riset kecil- kecilan terlebih dulu sesuai dengan produk yang Anda jual. Lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel rekomendasi kami sebelumnya, Riset Hashtag Instagram : Cara Menemukan Hashtag yang Powerful untuk Brand Anda.

 

4. Lakukan Update Konten secara Reguler
Update konten secara regular adalah salah satu hal yang wajib Anda lakukan terhadap akun media sosial Anda. Hal ini menjadikan akun medsos Anda terlihat ‘hidup’ di mata calon pembeli, sekaligus mengoptimalkan konten Anda untuk menyapa calon pembeli Anda. Update konten secara regular juga membantu produk Anda untuk lebih berpotensi muncul di pencarian/ explore platform medsos terkait sebagai Top Post maupun Recent Post.

Untuk Instagram dan Facebook, sering lah memposting ‘Story’ agar membuat calon pembeli semakin penasaran dengan produk Anda atau setidaknya membuat mereka semakin familiar dengan brand Anda. Ujung- ujungnya, mereka akan mampir lagi ke akun Anda dan melihat- lihat produk yang Anda tawarkan.

 

5. Fast Response Terhadap Pesan dan Komentar
Fast response terhadap pelanggan sangat penting agar mereka yang sudah tertarik dengan produk Anda tidak kecewa dan berpindah mencari produk sejenis dari kompetitor Anda. Sangat disayangkan jika usaha Anda selama ini sudah maksimal dalam mengatur feed dan konten, namun calon pembeli kabur hanya karena komentar atau pesan mereka terlambat untuk Anda respon.

 

6. Membangun Komunikasi yang Baik dengan Pelanggan Anda
Saat langkah 1-5 sudah Anda lakukan dan akhirnya Anda mendapatkan list pelanggan, tentu hal ini semakin menyenangkan, bukan? Tugas selanjutnya, jalin lah komunikasi dengan mereka agar mereka terus menjadi pelanggan setia Anda.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan misalnya menyapa mereka untuk sekedar menanyakan apakah barang telah sampai, atau bagaimana testimoni/ pengalaman belanja mereka. Simpan juga list pelanggan yang Anda miliki dengan format yang memudahkan Anda untuk menyortir mereka untuk keperluan broadcast promo atau update produk- produk terbaru Anda. Untuk broadcast promo dan informasi produk terbaru lakukan secara berkala ya, jangan terlalu sering agar pelanggan Anda tidak bosan dan merasa Anda melakukan SPAM terhadap mereka.

 

7. Jangan Minder dengan Persaingan, Jangan Jumawa Saat Toko Online Anda Laris
Secuil nasehat yang sederhana, tapi penting untuk Anda ingat. Tidak ada salahnya untuk mengintip akun media sosial kompetitor Anda secara berkala dan belajar dari mereka. Yang pasti Anda tidak perlu minder saat melihat kesuksesan mereka. Anda juga tidak boleh jumawa saat melihat toko online Anda terlihat ‘lebih hidup’ dari pesaing Anda.

Terus lah belajar dan mengembangkan ide baru untuk produk dan manajemen akun media sosial Anda.

 

8. Tandai Pengguna Media Sosial Secara Acak
Cara yang menyebalkan memang ya karena seringkali membuat pengguna lain merasa kurang nyaman. Namun ternyata menandai secara acak bisa membuat calon pembeli merasa semakin penasaran dengan produk yang Anda tawarkan. Untuk tips yang terakhir ini, sebaiknya jangan Anda lakukan terlalu sering terhadap user yang sama karena ini justru bisa membuat mereka kabur karena merasa di-spam. Sebaliknya, lakukan lah sebagai test market untuk produk baru atau produk lama yang ingin Anda optimalkan kembali dengan user yang berbeda- beda setiap kali.

Satu atau beberapa dari tips di atas mungkin pernah Anda coba atau mungkin juga belum pernah. Memang tips di atas terkesan sederhana dan tradisional. Namun sebenarnya tidak semua orang mampu menerapkan tips di atas secara kontinu dengan baik. Efeknya sendiri bisa Anda rasakan saat Anda melakukan tips ini secara konsisten untuk toko online Anda di media sosial.

6 Langkah Jitu Cara Mempromosikan eBook lewat Media Sosial

6 Langkah Jitu Cara Mempromosikan eBook lewat Media Sosial

Ada banyak cara menghasilkan uang dari internet. Selain dengan berjualan produk fisik secara online, kita juga bisa menjual produk digital. Bukan sebuah keharusan, namun sebaiknya disesuaikan dengan passion untuk hasil yang optimal.

Untuk para internet marketer, produk digital kerap dipasarkan dengan menggunakan media sosial. Mulai dari video tutorial, software, tool, dan juga e-Book. Dari beberapa produk ini, maka yang pernah Anda coba untuk pasarkan?

 

Apa itu Ebook? Mengapa Ebook bisa menjadi media yang menarik?

Pengertian dari eBook adalah sebuah bentuk new media yang berisi hasil tulisan atau karya seseorag dalam bentuk digital. e-Book yang dijual biasanya berisikan tutorial atau materi pembelajaran yang mudah diakses secara elektronik, baik melalui layer besar seperti notebook atau layer smartphone.

Umumnya eBook dibuat dengan menggunakan Microsoft Word atau Power Point, dan dicetak dalam bentuk Pdf terlebih dulu sebelum akhirnya dipasarkan. Ada yang memberikan eBook secara cuma- cuma, ada yang menjadikannya sebagai bonus penjualan produk digital utama, dan ada juga yang menjualnya dengan harga relatif murah hingga sangat mahal, tergantung dari konten eBook itu sendiri.

Setengah pemasaran konten dengan ebook adalah proses penciptaan, sedangkan setengah lainnya adalah upaya mempromosikan ebook itu sendiri untuk meningkatkan ROI.

Ebook sendiri memang kerap digunakan sebagai alat pancingan untuk lead generation. Anda dapat membuat ebook dengan mengubah konten ‘daging’ yang tidak pasaran dan tidka mudah ditemukan dalam pencarian online sederhana.

Untuk strategi lead generation dengan eBook, maka Anda wajib merancang Landing Page terlebih dulu untuk mendapatkan data calon konsumen (nama dan email) yang telah terintegrasi dengan Autoresponder.

Dengan begitu, setelah mereka memasukkan data diri mereka, maka Anda bisa mendapatkan database, dan database Anda pun mendapatkan benefit berupa ebook yang sudah diidam- idamkannya. Dalam dunia digital marketing, benefit saling menguntungkan ini sudah lama diterapkan dan terbukti ampuh untuk membuat kedua belah pihak sama- sama happy.

 

Menjual eBook lewat Jejaring Sosial

Jika Anda sudah mempunyai eBook sendiri, sudah kah Anda melakukan pemasaran yang tepat untuk menghasilkan profit yang optimal? Jika belum, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk mendongrak penjualan eBook Anda. Bagaimana caranya? Simak ulasan berikut ini…

1. Membuat Teasers Sosial
Setelah Anda mempunyai ebook yang siap untuk diluncurkan, buat lah teaser untuk menggoda calon audiens Anda. Di tahap ini, penting Anda mengoptimalkan copywriting saat membocorkan potongan dari eBook agar calon audiens penasaran dan tercipta buzz di sekitar konten yang Anda promosikan.

Selain potongan konten, Anda juga bisa memposting gambar menarik dari ebook, pendapat atau kutipan menarik yang semakin memicu rasa ingin tahu audiens Anda untuk mengetahui isi ebook lebih lanjut.

Anda juga bisa menggunakan hashtag popular yang relevan dengan konten ebook saat posting di media sosial. Goal dari teaser sosial ini adalah engagement. Khususnya di Facebook, engagement sangat mempengaruhi visibilitas konten atau munculnya konten Anda di timeline pengguna Anda. Jadi, usahakan semaksimal mungkin calon audiens yang penasaran tadi melakukan like, comment, atau share di thread teaser Anda.

2. Manfaatkan Fitur Pin to Tweet
Fitur Pin to Tweet dikenal sangat efektif untuk menarik perhatian pengunjung dalam melihat thread yang menurut Anda sangat penting. Maka dari itu, gunakan fitur ini untuk thread promosi ebook Anda. Dengan begitu, thread ebook Anda tidak akan terkubur begitu saja saat ada cuitan baru yang Anda buat di #twitter. Selain itu, thread ini tentu saja akan menjadi thread pertama yang selalu dilihat pengunjung saat mampir di profil Anda. Jangan lupa, dengan copywriting yang menggoda, buat pengunjung Anda untuk penasaran meng- klik thread tersebut.

3. Promosikan dalam Desain Banner Media Sosial Anda
Saat pengunjung mampir ke profil Anda, maka banner dan cover halaman seringkali menjadi hal pertama yang menarik perhatian mereka. Maka dari itu, jadikan space ini untuk mengoptimalkan promosi ebook Anda.

Buatlah cover foto yang menarik terkait ebook Anda di Facebook dan Twitter. Anda mungkin memang tidak bisa mengaktifkan link di fitur cover ini, namun Anda akan selalu bisa untuk memberitahu bagaimana cara pengunjung menghubungi Anda terkait ebook tersebut.

Untuk membuat cover Facebook, ukuran gambar yang diperlukan adalah 851×315 pixel, sedangkan untuk cover Twitter adalah 1500×421.

4. Gunakan Jasa Influencer
Dengan popularitasnya, menggunakan jasa influencer bisa menjadi ide menarik untuk mempromosikan ebook Anda di media sosial karena mereka memiliki banyak follower. Untuk menentukan jasa buzzer atau influencer yang cocok, Anda bisa menggunakan BuzzSumo untuk menemukan influencer yang cocok sesuai industri Anda. Setelah itu, kontak lah mereka untuk mengetahui apakah Anda bisa menggunakan jasa mereka atau tidak. Semudah itu ya ternyata?

5. Jangan Lupakan Komunitas
Percaya lah, mereka yang kerap mengincar ebook adalah orang- orang yang cenderung aktif di berbabagai komunitas dimana para marketer kerap membahas tren terbaru di dunia digital.

Saat Anda bergabung pertamakali di grup komunitas, jangan buru- buru untuk langsung melakukan promosi ebook. Cobalah untuk memperkenalkan diri terlebih dulu dan membangung keakraban dengan anggota komunitas. Dengan cara ini, maka Anda akan semakin mudah diterima dan pengguna lain pun tidak keberatan untuk bergabung dalam thread yang Anda buat.

6. Beriklan di Media Sosial
Jika Anda sudah melakukan strategi promosi di atas dan menginginkan hasil yang lebih optimal lagi, maka pertimbangkan lah untuk beriklan di Facebook atau Instagram untuk menjangkau audiens yang lebih besar lagi.

Dengan targeting yang tepat, thread promosi Anda akan tampil di newsfeed calon pembeli potensial Anda. Kesempatan untuk meningkatkan engagement dan konversi menjadi lebih besar. Iklan Anda juga wajib dipastikan mempunyai gambar yang menarik dari ebook, dengan kutipan yang stand out dan copywriting yang persuasif dan menggoda.

 

Dengan 6 langkah jitu ini, semoga campaign Anda dalam mempromosikan ebook berjalan dengan optimal dan Anda meraih hasil yang Anda harapkan. Selamat mencoba!