Selain growth mindset, ada juga istilah yang disebut dengan fixed mindset atau pola pikir tetap. Jika growth mindset percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui proses belajar dan latihan, fixed mindset bekerja di arah sebaliknya.
Tentu saja cukup berbahaya saat seseorang terjebak dalam pola pikir Fixed Mindset itu. Untuk itu, penting untuk mengenali apa itu fixed mindset, karakteristik, ciri- ciri, dan contohnya.
Fixed Mindset adalah…
Fixed mindset adalah sebuah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan seseorang bersifat statis dan tidak dapat berubah. Orang- orang dengan fixed mindset percaya bahwa kecerdasan, bakat, dan karakter mereka sudah ditentukan sejak lahir dan hal tersebut akan sulit diubah.
Adapun karakteristik utama dari fixed mindset antara lain :
- Meyakini bahwa kemampuan mereka sudah bawaan dari lahir dan sulit sulit berubah. Mereka cenderung pesimis untuk meningkatkan kemampuan diri.
- Menghindari tantangan dan situasi sulit karena takut gagal. Mereka lebih memilih melakukan hal yang sudah mereka kuasai dan enggan mencoba hal baru.
- Mudah menyerah dan putus asa saat menghadapi kesulitan. Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka akan berpikir bahwa bakat mereka memang tidak di bidang tersebut.Â
- Sangat terpengaruh oleh penilaian orang lain. Mereka butuh pujian terus menerus agar percaya diri.
- Cenderung menyalahkan faktor eksternal seperti nasib, bakat, dan situasi untuk kegagalan mereka.
Ciri-ciri Orang dengan Fixed Mindset
Kita dapat mengenali seseorang dengan fixed mindset melalui karakteristik di atas. Lebih lanjut lagi, mereka dengan pola pikir tetap ini biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih Memilih Menghindari Tantangan
Pemilik pola pikir tetap cenderung menghindari tantangan dan memilih jalur yang lebih mudah. Mereka takut gagal dan merasa tidak nyaman berada di luar zona nyaman. Orang dengan fixed mindset lebih memilih melakukan hal-hal yang sudah mereka kuasai daripada mencoba hal baru yang menantang.
2. Menghindari Usaha
Orang orang dengan pola pikir tetap cenderung enggan bersusah payah. Mereka beranggapan bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir, jadi tidak perlu bersusah payah untuk meningkatkannya. Selain itu, mereka merasa tidak perlu berlatih keras karena toh tidak akan membuat mereka lebih pintar atau lebih berbakat.
3. Mudah Menyerah
Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka dengan pola pikir fixed cenderung mudah menyerah. Mereka tidak tahan lama menghadapi tantangan dan cepat putus asa jika hasilnya tidak segera terlihat. Orang dengan fixed mindset tidak memiliki daya tahan dan ketekunan dalam menghadapi rintangan.
4. Menghindari Kritik
Pemilik pola pikir tetap sangat sensitif terhadap kritik. Mereka menganggap kritik sebagai serangan pribadi yang mengancam harga diri. Kritik membuat orang dengan fixed mindset merasa tidak kompeten dan meragukan kemampuan dirinya. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari dan menolak kritik.
5. Merasa Terancam oleh Keberhasilan Orang Lain
Ciri- ciri terakhir, orang- orang dengan pola pikir tetap memandang kemampuan sebagai sesuatu yang statis. Tidak heran, mereka memandang keberhasilan orang lain sebagai ancaman, karena akan membuat mereka kelihatan kurang berbakat. Orang dengan fixed mindset cenderung iri dan merasa tersaingi dengan prestasi orang lain, bukannya termotivasi untuk berkembang.
Dampak Fixed Mindset
Dengan segala karakteristiknya, fixed mindset cenderung membawa dampak negatif pada pelakunya. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Sulit Berkembang
Pemilik pola pikir tetap akan sulit untuk berkembang karena mereka beranggapan bahwa kemampuan yang mereka miliki bersifat permanen. Mereka tidak percaya bahwa kemampuan dapat meningkat melalui proses belajar dan berlatih. Alhasil, mereka akan enggan untuk mencoba hal baru atau mengembangkan diri karena takut gagal dan dianggap tidak kompeten.
2. Takut Gagal
Dampak negatif pola pikir tetap selanjutnya adalah ketakutan akan kegagalan. Mereka beranggapan bahwa kegagalan mencerminkan ketidakmampuan dan kekurangan diri mereka.
Tidak heran, mereka cenderung menghindari situasi yang berisiko tinggi untuk gagal. Mereka lebih memilih untuk tetap berada di zona nyaman daripada mencoba sesuatu yang baru di luar kemampuan mereka.
3. Terjebak Zona Nyaman
Karena takut gagal dan enggan untuk berkembang, pemilik pola pikir tetap terus terjebak dalam zona nyaman. Mereka tidak mau keluar dari rutinitas dan hal-hal yang sudah mereka kuasai. Akibatnya, mereka sulit untuk maju karena tidak berani mengambil risiko dan tantangan baru dalam hidup.
4. Sulit Menerima Masukan
Terakhir, pola pikir fixed juga membuat seseorang cenderung sulit menerima masukan dan kritik dari orang lain. Mereka menganggap masukan sebagai bentuk penghakiman atas kemampuan diri mereka. Akibatnya, mereka cenderung bersikap defensif dan menolak masukan yang mereka peroleh. Hal ini tentu saja menghambat perkembangan dan kemajuan mereka.
Contoh Karakter Orang dengan Fixed Mindset
Ingin mendapat gambaran lebih lanjut tentang seseorang yang mempunyai fixed mindset? Panda akan merangkumnya dalam beberapa contoh berikut ini :
Contoh Fixed Mindset dalam Bidang Akademik
- Kasus : Seorang siswa mendapatkan nilai buruk dalam ujian matematika dan berpikir, “Saya memang tidak pandai matematika. Tidak ada gunanya mencoba lebih keras lagi.”
- Penjelasan : Siswa ini meyakini bahwa kemampuan matematikanya adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah. Hal ini tentu saja menghambat usahanya dalam belajar dan memperbaiki diri.
Contoh Fixed Mindset dalam Karier
- Kasus: Seorang karyawan tidak mendapatkan promosi yang ia inginkan dan merasa, “Saya tidak pernah akan bisa menjadi manajer karena saya tidak punya bakat alami untuk itu.”
- Penjelasan: Karyawan ini percaya bahwa keterampilan manajemen adalah sesuatu yang bawaan dan tidak bisa berkembang melalui pengalaman dan pelatihan. Tentu saja ini salah. Faktanya, leadership dan keterampilan manajemen dapat dipelajari dan dilatih.
Fixed Mindset dalam Hubungan Sosial
- Kasus: Seseorang merasa sulit untuk membuat teman baru dan berpikir, “Saya memang orang yang tidak disukai. Saya tidak akan pernah bisa punya banyak teman.”
- Penjelasan: Orang ini memiliki pandangan bahwa sifat dan kepribadiannya tidak bisa berubah, sehingga ia tidak mencoba untuk berusaha lebih baik dalam berinteraksi sosial.
Terjebak dalam Fixed Mindset? Saatnya Belajar Growth Mindset!
Jika setelah membaca artikel ini kamu merasa menjadi pribadi dengan fixed mindset, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Kamu bisa mengubah pola pikir ini dengan belajar mengembangkan growth mindset.
Orang dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai proses pembelajaran dan terus menerus mengembangkan diri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan growth mindset
1. Fokus pada Proses bukan Hasil
Saat mengerjakan sesuatu, fokuslah pada prosesnya dan nikmati setiap tahapannya, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Dengan begitu, kita bisa menikmati perjalanan dan tetap termotivasi meski ada kegagalan.
2. Jadikan Kegagalan sebagai Peluang Belajar
Jangan takut gagal dan jadikan setiap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Analisis apa penyebab kegagalan dan bagaimana bisa memperbaikinya di masa depan. Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.
3. Berani Mencoba Hal Baru
Keluar lah dari zona nyaman dan berani mencoba hal-hal baru. Resiko gagal akan selalu ada, namun jangan jadikan itu sebagai halangan. Dengan begitu kita bisa terus berkembang dan memperluas wawasan.
4. Tetap Optimis dan Pantang Menyerah
Jaga sikap optimis dalam menghadapi tantangan apapun. Jangan mudah putus asa dan menyerah ketika gagal. Tetap semangat dan terus mencoba hingga berhasil.
5. Menerima Masukan dan Kritik
Terima masukan dan kritik dari orang lain dengan terbuka. Gunakan itu untuk introspeksi diri dan perbaiki kekurangan yang ada. Kritik membantu kita menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Fixed mindset dan growth mindset adalah dua pola pikir yang berbeda dalam menghadapi tantangan dan pengembangan diri. Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan, takut gagal, dan merasa kemampuannya statis.
Sebaliknya, mereka dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai peluang untuk berkembang, tidak takut menghadapi tantangan, dan yakin bahwa kemampuan dapat terasah dengan proses belajar.
Oleh sebab itu, seseorang dengan pola pikir fixed perlu menyadari kondisi dirinya dan membuka diri untuk belajar growth mindset. Dengan begitu, ia akan dapat terus berkembang dan meningkatkan potensinya. Dengan memandang tantangan dan kegagalan sebagai peluang, kita dapat terus maju dan tak perlu takut menghadapi rintangan dalam mencapai tujuan.