Untuk Anda yang terjun ke dunia digital, tentu email marketing dan #socialmedia adalah dua jenis campaign yang paling Anda pertimbangkan untuk digunakan. Anda mungkin menggunakan dua- duannya atau lebih memilih mengoptimalkan salah satunya karena keterbatasan ini itu atau pertimbangan lainnya. Diantara keduanya, mana yang sebenarnya lebih baik?
Mengukur Efektifitas Email Marketing vs Social Media
Harus diakui, media sosial bertumbuh sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Ini adalah buktif bahwa media sosial dijangkau masyarakat luas, dan benar- benar menjadi tool marketing yang menggiurkan. Fakta juga mengungkap bahwa lebih dari 80 persen marketer menganggap media sosial penting untuk bisnis mereka. Hal ini kerap membuat para marketer mempertanyakan keefektifan email marketing. Apakah benar masih efektif? Atau tidak lagi?
Anda tidak harus mencobanya puluhan kali untuk dapat melakukan analisa mendalam, karena di artikel ini, Anda bisa mendapatkan insight dari gabungan data statistik dan analisa performa email marketing dan sosial media, serta prediksi tren yang akan terjadi di tahun- tahun mendatang.
Sebagai langkah awal, berikut ini adalah tabel data statistik keefektifan email marketing vs Facebook vs Twitter. Metric dengan kinerja terbaik akan mendapatkan highlight warna abu- abu gelap.
Dari data ini, terlihat kalau email marketing masih menjadi pemenang di hampir semua metric, kecuali dalam hal sharing konten.
Bagaimana dengan statistik jumlah pengguna?
Jumlah pengguna Facebook kini sudah mencapai 2 miliar. Jumlah yang sangat fantastis, bukan? Meski begitu, jumlah yang besar ini masih tetap tidak bisa menyamai jumlah pengguna email.
Sampai saat ini, email masih menjadi channel yang paling banyak digunakan di dunia. Jumlahnya diprediksi terus bertumbuh mencapai hampir 3 miliar di tahun 2019.
Selain menjadi basis pengguna terbesar secara keseluruhan, email juga menjadi basis pengguna terbesar dari segi kelompok usia.
Pemakaian Email vs Social Media
ExactTarget memaparkan hasil penelitian dimana mayoritas konsumen tertarget selalu melakukan cek email sebelum mereka mulai melakukan kegiatan online lainnya.
Setelah email, orang- orang akan cenderung mengecek portal & pencarian terlebih dulu  untuk melakukan tugas online mereka sebelum akhirnya pergi ke Facebook atau media sosial lainnya. Bisa dibilang, semakin banyak jenis konsumen yang orientasi berbelanjanya dengan cara menemukan penawaran, promo, atau informasi produk baru lainnya.
Mana yang lebih sering diakses dalam satu hari, email atau media sosial?
Dari data ini, 91 persen konsumen menyatakan bahwa mereka mengakses email mereka setidaknya sekali dalam sehari. Frekuensi akses email pengguna ini ternyata juga lebih sering dibandingkan dengan yang lain. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya mereka cari?
Faktanya, 77 persen konsumen lebih memilih email dibandingkan dengan media sosial untuk mendapatkan pesan berisi promosi. Email juga menjadi channel yang paling sering digunakan untuk komunikasi personal dan marketing dalam sehari- hari. Kabar menggembirakan untuk para email marketer tentunya!
Mana yang Mendongkrak Penjualan Lebih Banyak, Email atau Social Media?
Sebagai marketer, kadang kita berspekulasi, bagaimana jika subscriber kita akan kecewa karena kita mengirimkan email ‘julaan’ ke mereka. Namun, ExactTarget mengungkap bahwa konsumen justru sangat menerima saat marketer mengirimkan pesan promosi melalui email. Bisa dibilang, hal ini sudah dianggap konsumen sebagai hal yang sangat wajar.
Anda tidak perlu ragu lagi untuk mengirimkan pesan berupa deal dan diskon untuk mendongkrak penjualan Anda via email marketing. Justru dari email lah, mereka mengharapkan promosi jenis ini menghampiri mereka.
Persentase angka 44 persen user yang lebih memilih email dibandingkan dengan Facebook dalam hal melihat deal atau promosi dari sebuah brand atau perusahaan adalah bukti penting yang patut Anda pertimbangkan.
Jadi, apakah pesan bernada promosi via email benar- benar mendongkrak penjualan?
Jawabannya, IYA!
66 persen konsumen menyatakan bahwa mereka tertarik untuk melakukan pembelian karena diawali dengan pesan promosi melalui email.
Sebaliknya, pembelian yang berasal dari Facebook atau Twitter jumlahnya hanya sekitar 20 persen dan 6 persen saja.
Para marketer professional menyatakan bahwa email masih menjadi channel terbaik mereka untuk meningkatkan penjualan.
Mana yang Memberikan Reach Paling Baik, Email atau Social Media?
Social media kerap diidentikan dengan jumlah reach yang tinggi. Anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Faktanya, reach yang dicapai melalui email marketing bisa mencapai 79 persen (hasil secara global dan berdasarkan rata- rata di inbox).
Sedangkan di Facebook, reach organic cenderung di bawah 10 persen dari total jumlah fans halaman Anda. Twitter sendiri reach-nya cenderung lebih variatif. Reach tertinggi nya pernah hingga 30 persen. Lebih baik dari Facebook, tapi masih tetap di bawah email.
Social Media Tetap Lebih Baik untuk Content Sharing
Di satu sisi, ada satu keunggulan dari social media yang tidak boleh kita kesampingkan, yaitu content sharing. Fakta menunjukkan jika Facebook tetap yang terbaik dalam hal content sharing dengan persentase 57 persen, sedangkan Twitter 18 persen, dan email hanya 4 persen saja.
Perbedaannya sangat drastic ya? Data ini memperkuat fakta bahwa Facebook memang diciptakan untuk kegiatan sharing dan bersosialiasi, sedangkan email tidak diciptakan untuk hal tersebut.
ROI, Mana yang Lebih Unggul? Email Marketing atau Social Media?
ROI atau Return of Investment dinilai marketer cara paling ampuh untuk mengukur efektifitas email marketing vs Social Media. Study yang dilakukan GetResponse pada 2016 menunjukkan bahwa ROI dari email marketing menduduki peringkat pertama, sedangkan social media menduduki peringkat kedua.
Lalu, apa saja benefit email marketing untuk ‘pemain’ di dunia digital?
Menurut mereka, benefit terpenting yang bisa diperoleh para marketer adalah lead generation, lalu peningkatan penjualan, dan meningkatkan konversi. ROI dari email juga terbaik untuk menghasilkan lead karena adanya value seumur hidup dibandingkan dengan social media.
Isu kepemilikan juga menjadi hal yang sebaiknya tidak dikesampingkan. Dengan email marketing, daftar prospek adalah sepenuhnya milik Anda. Sedangkan social media yang bukan platform milik sendiri, maka prospek Anda dapat diambil kapan saja oleh pemilik platform. Belum lagi ancaman bahwa akun social media pengguna bisa di-suspend sewaktu- waktu.
Cara Meng- Integrasikan Social Media dan Email Marketing Anda
Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa email marketing tidak akan pernah mati sampai kapan pun. Email masih menjadi media nomer satu yang efektif untuk digunakan para marketer sekaligus media komunikasi untuk brand dengan customer. Hanya karena social media marketing berkembang pesat, bukan berarti kita harus meninggalkan email marketing, kan?
Email marketing efektif, social media marketing pun juga efektif jika digunakan dengan baik. Bisakah keduanya jalan beriringan? Tentu saja!
Anda bisa menggunakan campaign social media untuk mendatangkan trafik ke website Anda, baik secara organic dengan konten viral, atau dengan beriklan. Saat masuk ke website, pengunjung harus diarahkan agar menjadi subscriber. Selanjutnya, campaign marketing Anda harus bisa menghasilkan lead berkualitas, agar dapat diarahkan menjadi konversi.
Jika kedua campaign ini bisa efektif berjalan beriringan, maka melipatgandakan customer dan penghasilan, bukan lagi sekedar wacana untuk bisnis Anda.