Untuk Anda yang ingin menjadi seorang profesional atau freelancer dalam konsep dunia digital, mempunyai website portofolio akan menjadi dukungan karir yang menarik. Kabar baiknya, website portofolio kini relatif sangat mudah untuk dibuat.
Terlebih jika Anda menggunakan CMS populer yang menawarkan banyak fitur seperti WordPress. Anda juga bisa memilih desain dengan leluasa karena banyak template website portofolio yang disediakan. Mulai dari yang gratis, hingga premium.
Sebaliknya, kesulitan dalam membuat portofolio online sebenarnya lebih dari sisi konten. Bagaimana caranya membuat konten portofolio online yang menarik untuk klien dan membuat mereka jatuh hati di kesan pertama.
Karena jika tidak, maka mereka bisa saja meninggalkan website Anda dan memilih kompetitor lain untuk mengerjakan proyek mereka. Nah, ini lah yang akan kita pelajari bersama di artikel kali ini.
Apa itu Portofolio Online?
Secara umum, kita mengenal portofolio sebagai kumpulan dari hasil karya seseorang yang menggambarkan tentang perkembangan kemampuan diri atau pengalamanan karir yang pernah dijalaninya.
Misalnya, saat seseorang berprofesi sebagai desainer, maka dalam portofolio nya dia akan mencantumkan desain apa saja yang pernah ia buat dan ditujukan untuk siapa. Jika ia pernah membuat desain logo untuk perusahaan besar, tentu menjadi nilai plus tersendiri.
Sama halnya dengan web developer dan profesi lainnya. Jika ia pernah menghandle perusahaan besar atau brand yang sudah punya nama, maka portofolio nya sudah pasti mempunyai value lebih.
Berbeda dengan Curriculum Vitae (CV) atau Riwayat Hidup, portofolio lebih menonjolkan pengalaman karir, akademitas, skill, dan pengalaman organisasi. Portofolio juga disajikan dalam format yang lebih dinamis dan modern.
Dalam hal portofolio online, seseorang akan menjelaskan siapa dia, skill nya dan apa saja pengalamannya untuk menggaet calon klien. Portofolio online disajikan dalam bentuk website atau grafis online yang mudah diakses oleh setiap orang.
Setiap detail pengalaman ‘besar’ perlu ditonjolkan untuk meyakinkan klien bahwa Anda adalah orang yang tepat dan bisa dipercaya untuk mengerjakan proyek yang akan. Nah, untuk memberi kesan ini, tentu portofolio Anda harus benar- benar bagus.
7 Langkah Membuat Portofolio Online yang Menarik
Setelah mengetahui dasar tentang portofolio online dan keharusan untuk membuatnya terlihat stand out, langkah selanjutnya adalah memastikan kita membuat portofolio yang menarik untuk calon klien.
Berikut ini adalah beberapa tips yang harus Anda coba :
1. Menyiapkan Website Portofolio
Karena kita bicara portofolio online, maka kita bicara tentang membuat website yang baik untuk menampung portofolio kita. Website yang baik untuk kebutuhan ini tentu harus bisa mengakomodir kebutuhan Anda.
Ada section dimana Anda bicara tentang brand atau diri Anda, kemampuan diri, pengalaman, klien yang sudah dihandle, spesifikasi jasa yang tawarkan, dan kelebihan- kelebihan lainnya.
Semua section yang dibutuhkan ini harus bisa diakses pengunjung secara praktis dan tanpa kesulitan yang berarti. Artinya, dalam hal dasar website Anda harus bagus.
Beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mendorong hal ini antara lain :
- Gunakan hosting yang terpercaya dan bisa diandalkan.
- Pilih template desain portofolio yang bisa mengakomodir kebutuhan Anda.
- Pastikan mobile friendly.
- Tanpa iklan karena tentu saja Anda tidak ingin pengunjung terganggu atau malah ada iklan yang mengarahkan pengunjung ke kompetitor.
2. Bercerita dengan Cara yang Menyenangkan
Hindari membuat halaman About Me yang membosankan. Karena Anda bukan sedang membuat website jenis blog, tapi secara spesifik portofolio yang membuat calon klien tertarik dengan jasa Anda.
Dalam website portofolio, Anda bisa langsung menonjolkan sekilas tentang diri Anda di halaman depan. Saat diklik, profil ini mungkin berlanjut ke satu halaman khusus yang bercerita tentang diri Anda (halaman About Me yang dikemas dengan menarik tentunya).
Ceritakan tentang diri Anda, skill Anda, goal di masa depan, pencapaian terbesar, dan bagaimana Anda menekuni karir Anda sampai keseruan saat menghandle klien. Ceritakan juga bahwa klien- klien Anda sangat senang dengan kinerja Anda (testimoni) dan itu benar- benar hal yang membanggakan.
Saat membuat konten ini, pastikan konten ini benar- benar enak dibaca dan tentu saja menonjolkan tentang Anda dengan cara yang meyakinkan, tapi tetap natural alias tidak berlebihan.
3. Tampilkan Proyek- Proyek Terbaik Anda
Tidak perlu khawatir jika sebenarnya proyek Anda belum begitu banyak. Karena dalam portofolio, yang perlu Anda tonjolkan adalah kualitas, bukan kuantitas.
Tampilkanlah proyek- proyek besar atau membawa nama besar yang pernah Anda selesaikan. Artinya, tidak perlu semua proyek ditampilkan karena akan lebih baik calon pengunjung melihat yang terbaik dari diri Anda.
Perlu diingat lagi, tujuan portofolio online adalah untuk menggaet calon klien baru. Jadi, hindari menampilkan proyek yang kualitasnya setengah- setengah atau menampilkan terlalu banyak hingga tidak terlihat proyek ‘besar’ yang menonjol.
4. Spesifikasi Layanan yang Meyakinkan
Saat menawarkan jasa Anda, pastikan Anda menginformasikan point- opint detail dengan lugas dan meyakinkan. Ada dua opsi yang bisa ANda gunakan, dengan point- point praktis tapi detail atau secara deskriptif.
Misalnya saja, saat Anda menawarkan dalam bentuk point- point, untuk jasa penulisan Anda bisa memasukkan detail seperti berapa jumlah kata, berapa jumlah artikel yang dikerjakan, berapa lama pengerjaan, garansi lolos CopySpace, dan apakah free riset keyword & SEO friendly.
Jika tidak dalam bentuk point- point, maka Anda harus memberikan penjabaran yang lebih menarik. Misalnya saja: Menerbitkan 5 artikel sesuai dengan niche dan topik yang dipilih dengan jaminan 100% lulus Copyscape dan pasti SEO friendly. Masing- masing artikel berjumlah minimal 500 kata.
Intinya adalah calon pelanggan Anda mendapatkan informasi yang jelas dan meyakinkan.
5.Visualisasi yang Menarik
Visualisasi sangat penting untuk hal- hal yang diakses secara online. Anda bisa menambahkan gambar atau video untuk membuat portofolio online terlihat ‘hidup’.
Jika Anda seorang graphic designer tentu Anda bisa menambahkan karya desain sekaligus pamer secara halus :).
Namun untuk non desainer, Anda bisa mengkombinasikan penggunaan stock image gratis. Beberapa website yang menyediakan gambar stok gratis antara lain adalah Pixabay, Reshot, dan Unsplash.
Dalam pemilihan gambar/ video, pastikan beberapa hal berikut :
- Gambar/ video relevan dengan proyek Anda
- Gambar/ video berkualitas (tidak buram/ blur dan resolusi tidak terlalu rendah)
- Tone selaras dengan desain website Anda agar konsisten dan menarik di mata klien
6. CTA yang Menonjol
CTA atau Call to Action adalah salah satu bagian penting dalam website portofolio. Dengan tombol CTA, Anda akan mengarahkan klien untuk segera menghubungi atau mengisi form pemesanan.
Letakkan CTA ini di bagian- bagian penting di website. Misalnya saja di menu navigasi atas, di bawah detail paket jasa, atau di akhir halaman. Buat CTA terlihat menonjol dan menarik dengan warna yang terang, seperti merah atau warna yang diatur terang lainnya.
CTA yang menonjol akan membantu calon klien Anda untuk lebih cepat dalam membuat keputusan pembelian.
7. Optimasi Website
Jangan lupa, setelah portofolio online sudah siap sepenuhnya, maka optimasi website adalah hal penting selanjutnya. Anda dapat memulainya dengan beberapa hal berikut ini :
- Semua navigasi bekerja dengan sempurna & tidak ada error
- Loading website cepat
- Website mobile friendly (tes di beberapa device)
- Melakukan optimasi SEO On-Page standar
- Bagikan website Anda di media sosial
Langkah selanjutnya, Anda bisa melakukan optimasi lanjutan secara konsisten untuk semakin mempromosikan portofolio Anda.
Kesimpulan
Mempunyai daftar portofolio yang menarik memang menjadi power tersendiri untuk Anda secara pribadi. Namun jika Anda bisa lebih menjualnya dan mendatangkan lebih banyak klien, mengapa tidak?
Dengan membuat portofolio online yang menarik, Anda bisa mengembangkan diri Anda dengan jauh lebih baik lagi.
Selamat mencoba!