Home 9 Marketing 9 Cara Menentukan Tone of Voice Brand yang Tepat dan Konsisten

Cara Menentukan Tone of Voice Brand yang Tepat dan Konsisten

oleh | Marketing

Setelah memahami apa itu Tone of Voice, langkah penting selanjutnya adalah menentukan tone of voice dengan tepat. Bagi sebuah, ini akan menjadi langkah fundamental. Karena dengan tone of voice yang tepat, strategi marketing akan menjadi lebih terarah, konsisten dan optimal.

Karena bukan rahasia lagi, mempunya brand yang kuat bukan hanya tentang produk atau layanan yang brand tawarkan. Namun, hal ini juga tentang bagaimana brand kita berkomunikasi dengan audiens.

Apa itu Tone of Voice?

Sebelum menentukan tone of voice yang sesuai, penting untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan tone of voice.

Tone of voice adalah gaya atau cara sebuah brand dalam berkomunikasi dengan audiensnya. Hal ini mencakup pemilihan kata, sikap, dan gaya bahasa yang brand gunakan dalam semua bentuk komunikasi, baik itu tertulis maupun lisan.

Tone of voice bukan hanya tentang apa yang brand katakan, namun sekaligus bagaimana cara brand mengatakannya. Saat, dua brand dapat memberikan pesan yang sama, namun dengan tone of voice yang berbeda, pesan tersebut akan diterima berbeda oleh audiens.

Itulah mengapa, tone of voice membantu audiens untuk mengenali dan terhubung dengan sebuah brand. ToV mencerminkan kepribadian, nilai, dan karakter brand yang Anda miliki.

Misalnya, saat sebuah brand mempunyai tone of voice yang hangat dan ramah, audiens akan merasa bahwa brand tersebut peduli dan mudah didekati.

Sebaliknya, jika tone of voice nya profesional dan tegas, audiens mungkin akan melihat brand tersebut sebagai brand yang kompeten dan dapat dipercaya.

Mengapa Tone of Voice Penting?

Tone of voice memainkan peran penting dalam menciptakan kesan pertama yang kuat untuk audiens. Hal ini sekaligus membantu brand membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.

Lewat tone of voice yang konsisten dan tepat, brand dapat membangun identitas brand yang solid, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat loyalitas pelanggan.

Tone of voice juga membantu brand untuk lebih menonjol di tengah persaingan. Di dunia yang penuh dengan informasi dan komunikasi yang terus-menerus, mempunyai tone of voice yang khas dan berbeda dapat membantu brand untuk diingat dan dikenali oleh audiens.

Baca Juga :  Apa itu Target Pasar, Manfaat, Contoh dan Cara Menentukan

Dengan pemahaman yang jelas tentang apa itu tone of voice dan pentingnya bagi brand, langkah selanjutnya adalah menentukan tone of voice yang paling sesuai dengan karakter brand. Sudah siap, sobat Panda?

Cara Menentukan Tone of Voice yang Sesuai dengan Karakter Brand Anda

Menentukan tone of voice yang tepat adalah langkah penting dalam membangun identitas brand yang konsisten dan menarik.

Berikut adalah beberapa langkah dalam menentukan tone of voice yang sesuai untuk brand Anda :

1. Kenali Kepribadian Brand Anda

Langkah pertama dalam menentukan tone of voice adalah memahami kepribadian brand kita. Apakah brand kita serius dan profesional, ataukah ramah dan menyenangkan?

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam menentukan kepribadian brand :

  • Bagaimana Anda ingin audiens melihat brand Anda?
  • Nilai-nilai apa yang ingin Anda sampaikan melalui komunikasi brand?
  • Apakah brand Anda ingin terlihat lebih formal atau informal?


Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda mendapatkan gambaran yang jelas tentang kepribadian brand Anda. Selanjutnya, ini akan menjadi dasar dalam menentukan tone of voice.

2. Identifikasi Target Audiens Anda

Langkah penting selanjutnya dalam menentukan tone of voice adalah mengetahui siapa audiens Anda. Audiens yang berbeda mungkin memiliki preferensi komunikasi yang berbeda pula.

Misalnya, jika target audiens Anda adalah anak muda, tone of voice yang lebih santai dan penuh energi mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika audiens Anda adalah profesional bisnis, tone of voice yang lebih formal dan kredibel mungkin lebih tepat.

Beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk memahami audiens antara lain melakukan survei, analisis media sosial, serta mempelajari demografi dan perilaku audiens. Dengan data ini, Anda dapat menentukan bagaimana audiens ingin diajak bicara dan apa yang mereka harapkan dari brand Anda.

3. Lakukan Analisa Kompetitor

Mempelajari tone of voice kompetitor dapat memberikan wawasan tentang apa yang sudah mereka lakukan di industri yang sama dengan brand.

Perhatikanlah, apakah mereka menggunakan tone of voice yang formal, kasual, atau melibatkan humor? Perhatikan juga bagaimana audiens dalam merespon gaya komunikasi yang kompetitor lakukan.

Lewat pengamatan ini, Anda bisa mendapatkan inspirasi. Jika semua kompetitor menggunakan tone of voice yang serupa, brand Anda dapat memanfaatkan peluang ini untuk menciptakan tone of voice yang berbeda.

Dengan begitu, brand Anda bisa menemukan celah untuk membuat tone of voice menjadi unik dan lebih menonjol berbeda dari brand kompetitor. Kendati begitu, pastikan tone of voice ini benar-benar mencerminkan karakter brand Anda sendiri.

Baca Juga :  Apa itu Engagement Rate, Cara Mengukur & Mengoptimalkannya

4. Tentukan Nilai-Nilai Brand Anda

Nilai-nilai brand adalah prinsip-prinsip inti yang memandu perilaku dan keputusan brand. Nilai-nilai ini juga harus tercermin dalam tone of voice brand Anda.

Misalnya, jika salah satu nilai brand Anda adalah tentang keberlanjutan. Maka, tone of voice Anda mungkin mencerminkan komitmen terhadap lingkungan dengan menggunakan bahasa yang menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab.

Cobalah untuk merumuskan beberapa nilai inti yang menjadi fondasi brand dan pikirkan bagaimana nilai-nilai ini bisa diterjemahkan ke dalam gaya bahasa yang nantinya brand gunakan dalam berkomunikasi dengan audiens.

5. Pilih Gaya Bahasa yang Sesuai

Setelah mempunyai pemahaman yang jelas tentang kepribadian, audiens, dan nilai-nilai brand, langkah selanjutnya adalah memilih gaya bahasa yang sesuai. Apakah brand Anda menggunakan bahasa yang formal atau informal? Apakah Anda lebih suka menggunakan kata-kata yang sederhana atau yang lebih kompleks?

Pilihlah gaya bahasa yang paling cocok dengan kepribadian dan nilai-nilai brand Anda, serta sesuai dengan karakteristik audiens. Misalnya, jika brand berfokus pada teknologi canggih, brand mungkin ingin menggunakan bahasa yang lebih teknis dan informatif.

6. Konsistensi adalah Kunci

Konsistensi dalam tone of voice sangat penting. Semua komunikasi brand, baik itu di media sosial, situs web, atau materi pemasaran, harus menggunakan tone of voice yang sama. Dengan begitu, Anda dapat menciptakan identitas brand yang kuat dan mudah audiens kenali.

Untuk memastikan konsistensi ini, Anda bisa membuat panduan tone of voice yang mencakup aturan dan contoh-contoh bagaimana ToV ini harus digunakan dalam berbagai situasi. Panduan ini bisa menjadi referensi bagi semua anggota tim yang terlibat dalam komunikasi brand.

Baca Juga :  Apa itu Rebranding, Fungsi & Panduan Strategi Rebranding

7. Uji Coba dan Evaluasi

Setelah menentukan tone of voice yang Anda rasa sesuai, langkah berikutnya adalah melakukan uji coba. Terapkan tone of voice tersebut dalam berbagai konten brand, baik itu di media sosial, website, email marketing, atau materi promosi lainnya. Lihat bagaimana audiens Anda merespons.

Evaluasi hasilnya secara berkala. Jika tone of voice yang Anda gunakan berhasil meningkatkan engagement dan membangun koneksi yang kuat dengan audiens, artinya brand sudah menemukan formula yang tepat. Namun, jika tidak, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian.

Kesimpulan

Menentukan tone of voice yang sesuai dengan karakter brand adalah langkah penting dalam membangun identitas brand yang kuat. Anda bisa memulainya dengan mengenali kepribadian brand, dan mengidentifikasi target audiens.

Langkah selanjutnya, analisa kompetitor akan membantu Anda dalam mendapatkan ide dan inspirasi untuk mengadopsi hal- hal positif yang kompetitor terapkan. Kemudian, tentukan nilai- nilai brand dan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens brand.

Langkah selanjutnya dalam implementasi tone of voice adalah konsistensi serta uji coba dan evaluasi.  Dengan serentetan aktivitas ini, brand Anda dapat menemukan tone of voice yang tidak hanya mencerminkan brand, tetapi juga memperkuat hubungan dengan audiens.

Ingatlah bahwa tone of voice adalah cerminan dari kepribadian brand Anda. Oleh karena itu, pastikan tone of voice yang Anda pilih konsisten di semua platform komunikasi dan benar-benar mewakili apa yang brand ingin sampaikan kepada audiens.

Artikel Terkait :

Favorit Pembaca :

Mengenal Modus Penipuan Segitiga, Ciri-Ciri dan Cara Terhindar

Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan  tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.Pernahkah kamu mendengar...

7 Cara Ampuh Membuka Situs yang Diblokir, Berhasil Terbukti!

Membuka situs yang diblokir memang cukup tricky karena kamu perlu menerapkan beberapa tips yang work sesuai kebutuhan. Sebuah situs web sendiri diblokir oleh pihak tertentu karena berbagai alasan. Sebagai contoh, pemerintah, institusi pendidikan, kantor, dan bahkan...

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.Dengan mempunyai label...

Cara Mudah Import Ribuan Kontak dari File Excel ke Android

Punya ratusan atau bahkan ribuan kontak customer yang tersimpan rapi dan ingin di-import ke ponsel Android untuk kebutuhan campaign marketing? Duhhh…. Pasti kebayang dong betapa ribetnya kalau harus input kontak satu per satu ke smartphone Anda?Sebenarnya ada beberapa...

Cara Mengaktifkan Kartu SIM Terblokir agar Bisa Dipakai Lagi

Mendadak bingung saat menyadari kartu SIM terblokir? Well, reaksi yang wajar terjadi sebenarnya. Namun di sisi lain, kamu bisa mencoba berbagai cara untuk mengaktifkan kembali kartu yang terblokir.Ada beberapa alasan mengapa sebuah kartu SIM sampai terblokir. Yang...

Cara Melihat Kata Sandi atau Password yang Tersimpan di Browser

Mengetahui cara melihat password miliki sendiri sangat penting dan kita butuhkan. Biasanya kita sering memanfaatkan fitur 'remember my password' untuk mempermudah proses login di situs yang sering kita kunjungi. Namun, penggunaan fitur ini mempunyai kelemahan.Salah...

Artikel Terbaru :

15 Cara Menghindari Penipuan Online, Auto Lebih Waspada!

Agar terhindari dari tangan usil para penipu di dunia maya, penting sekali untuk mengetahui cara menghindari penipuan online. Seiring dengan kecanggihan teknologi, penipuan online memang semakin marak. Siapapun bisa menjadi korbannya saat lengah dan tak waspada.Modus...

Apa itu Kalkulator Uang TikTok dan Cara Gratis Menggunakan

Pernahkah kamu mendengar tentang kalkulator uang TikTok? Benarkah kalkulator ini bisa memperhitungkan seberapa besar peluang kita untuk cuan di TikTok? Kira- kira bagaimana cara kerjanya?Sebagai platform media sosial, TikTok lebih dari sekedar tempat untuk berbagi...

Tips Menghasilkan Uang dari TikTok Live Streaming dan Gift

Ada peluang besar untuk menghasilkan uang dari TikTok lewat live streaming dan hadiah virtual. Dua cara ini sayangnya dulu sempat menjadi kontroversi karena memancing netizen untuk melakukan hal di luar nalar demi uang dari TikTok.Namun tentu saja, hal ini sebenarnya...

Kelebihan dan Kekurangan Sistem COD Saat Belanja Online

Meski menjadi sangat populer, tak bisa dipungkiri bahwa ada kelebihan dan kekurangan COD dalam proses belanja online. Sampai saat ini, COD Cash on Delivery masih menjadi pro dan kontra. Di satu sisi sistem ini sangat memudahkan pembeli. Di sisi lain, bisa menjadi...

Perbedaan Fixed Mindset dan Growth Mindset, Mana yang Lebih Baik?

Dalam dunia psikologi, terdapat dua konsep penting yang mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi dari Universitas Stanford, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan kedua...

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap