Setelah memahami apa itu Tone of Voice, langkah penting selanjutnya adalah menentukan tone of voice dengan tepat. Bagi sebuah, ini akan menjadi langkah fundamental. Karena dengan tone of voice yang tepat, strategi marketing akan menjadi lebih terarah, konsisten dan optimal.
Karena bukan rahasia lagi, mempunya brand yang kuat bukan hanya tentang produk atau layanan yang brand tawarkan. Namun, hal ini juga tentang bagaimana brand kita berkomunikasi dengan audiens.
Apa itu Tone of Voice?
Sebelum menentukan tone of voice yang sesuai, penting untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan tone of voice.
Tone of voice adalah gaya atau cara sebuah brand dalam berkomunikasi dengan audiensnya. Hal ini mencakup pemilihan kata, sikap, dan gaya bahasa yang brand gunakan dalam semua bentuk komunikasi, baik itu tertulis maupun lisan.
Tone of voice bukan hanya tentang apa yang brand katakan, namun sekaligus bagaimana cara brand mengatakannya. Saat, dua brand dapat memberikan pesan yang sama, namun dengan tone of voice yang berbeda, pesan tersebut akan diterima berbeda oleh audiens.
Itulah mengapa, tone of voice membantu audiens untuk mengenali dan terhubung dengan sebuah brand. ToV mencerminkan kepribadian, nilai, dan karakter brand yang Anda miliki.
Misalnya, saat sebuah brand mempunyai tone of voice yang hangat dan ramah, audiens akan merasa bahwa brand tersebut peduli dan mudah didekati.
Sebaliknya, jika tone of voice nya profesional dan tegas, audiens mungkin akan melihat brand tersebut sebagai brand yang kompeten dan dapat dipercaya.
Mengapa Tone of Voice Penting?
Tone of voice memainkan peran penting dalam menciptakan kesan pertama yang kuat untuk audiens. Hal ini sekaligus membantu brand membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
Lewat tone of voice yang konsisten dan tepat, brand dapat membangun identitas brand yang solid, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat loyalitas pelanggan.
Tone of voice juga membantu brand untuk lebih menonjol di tengah persaingan. Di dunia yang penuh dengan informasi dan komunikasi yang terus-menerus, mempunyai tone of voice yang khas dan berbeda dapat membantu brand untuk diingat dan dikenali oleh audiens.
Dengan pemahaman yang jelas tentang apa itu tone of voice dan pentingnya bagi brand, langkah selanjutnya adalah menentukan tone of voice yang paling sesuai dengan karakter brand. Sudah siap, sobat Panda?
Cara Menentukan Tone of Voice yang Sesuai dengan Karakter Brand Anda
Menentukan tone of voice yang tepat adalah langkah penting dalam membangun identitas brand yang konsisten dan menarik.
Berikut adalah beberapa langkah dalam menentukan tone of voice yang sesuai untuk brand Anda :
1. Kenali Kepribadian Brand Anda
Langkah pertama dalam menentukan tone of voice adalah memahami kepribadian brand kita. Apakah brand kita serius dan profesional, ataukah ramah dan menyenangkan?
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam menentukan kepribadian brand :
Bagaimana Anda ingin audiens melihat brand Anda?
Nilai-nilai apa yang ingin Anda sampaikan melalui komunikasi brand?
Apakah brand Anda ingin terlihat lebih formal atau informal?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda mendapatkan gambaran yang jelas tentang kepribadian brand Anda. Selanjutnya, ini akan menjadi dasar dalam menentukan tone of voice.
2. Identifikasi Target Audiens Anda
Langkah penting selanjutnya dalam menentukan tone of voice adalah mengetahui siapa audiens Anda. Audiens yang berbeda mungkin memiliki preferensi komunikasi yang berbeda pula.
Misalnya, jika target audiens Anda adalah anak muda, tone of voice yang lebih santai dan penuh energi mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika audiens Anda adalah profesional bisnis, tone of voice yang lebih formal dan kredibel mungkin lebih tepat.
Beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk memahami audiens antara lain melakukan survei, analisis media sosial, serta mempelajari demografi dan perilaku audiens. Dengan data ini, Anda dapat menentukan bagaimana audiens ingin diajak bicara dan apa yang mereka harapkan dari brand Anda.
3. Lakukan Analisa Kompetitor
Mempelajari tone of voice kompetitor dapat memberikan wawasan tentang apa yang sudah mereka lakukan di industri yang sama dengan brand.
Perhatikanlah, apakah mereka menggunakan tone of voice yang formal, kasual, atau melibatkan humor? Perhatikan juga bagaimana audiens dalam merespon gaya komunikasi yang kompetitor lakukan.
Lewat pengamatan ini, Anda bisa mendapatkan inspirasi. Jika semua kompetitor menggunakan tone of voice yang serupa, brand Anda dapat memanfaatkan peluang ini untuk menciptakan tone of voice yang berbeda.
Dengan begitu, brand Anda bisa menemukan celah untuk membuat tone of voice menjadi unik dan lebih menonjol berbeda dari brand kompetitor. Kendati begitu, pastikan tone of voice ini benar-benar mencerminkan karakter brand Anda sendiri.
4. Tentukan Nilai-Nilai Brand Anda
Nilai-nilai brand adalah prinsip-prinsip inti yang memandu perilaku dan keputusan brand. Nilai-nilai ini juga harus tercermin dalam tone of voice brand Anda.
Misalnya, jika salah satu nilai brand Anda adalah tentang keberlanjutan. Maka, tone of voice Anda mungkin mencerminkan komitmen terhadap lingkungan dengan menggunakan bahasa yang menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab.
Cobalah untuk merumuskan beberapa nilai inti yang menjadi fondasi brand dan pikirkan bagaimana nilai-nilai ini bisa diterjemahkan ke dalam gaya bahasa yang nantinya brand gunakan dalam berkomunikasi dengan audiens.
5. Pilih Gaya Bahasa yang Sesuai
Setelah mempunyai pemahaman yang jelas tentang kepribadian, audiens, dan nilai-nilai brand, langkah selanjutnya adalah memilih gaya bahasa yang sesuai. Apakah brand Anda menggunakan bahasa yang formal atau informal? Apakah Anda lebih suka menggunakan kata-kata yang sederhana atau yang lebih kompleks?
Pilihlah gaya bahasa yang paling cocok dengan kepribadian dan nilai-nilai brand Anda, serta sesuai dengan karakteristik audiens. Misalnya, jika brand berfokus pada teknologi canggih, brand mungkin ingin menggunakan bahasa yang lebih teknis dan informatif.
6. Konsistensi adalah Kunci
Konsistensi dalam tone of voice sangat penting. Semua komunikasi brand, baik itu di media sosial, situs web, atau materi pemasaran, harus menggunakan tone of voice yang sama. Dengan begitu, Anda dapat menciptakan identitas brand yang kuat dan mudah audiens kenali.
Untuk memastikan konsistensi ini, Anda bisa membuat panduan tone of voice yang mencakup aturan dan contoh-contoh bagaimana ToV ini harus digunakan dalam berbagai situasi. Panduan ini bisa menjadi referensi bagi semua anggota tim yang terlibat dalam komunikasi brand.
7. Uji Coba dan Evaluasi
Setelah menentukan tone of voice yang Anda rasa sesuai, langkah berikutnya adalah melakukan uji coba. Terapkan tone of voice tersebut dalam berbagai konten brand, baik itu di media sosial, website, email marketing, atau materi promosi lainnya. Lihat bagaimana audiens Anda merespons.
Evaluasi hasilnya secara berkala. Jika tone of voice yang Anda gunakan berhasil meningkatkan engagement dan membangun koneksi yang kuat dengan audiens, artinya brand sudah menemukan formula yang tepat. Namun, jika tidak, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian.
Kesimpulan
Menentukan tone of voice yang sesuai dengan karakter brand adalah langkah penting dalam membangun identitas brand yang kuat. Anda bisa memulainya dengan mengenali kepribadian brand, dan mengidentifikasi target audiens.
Langkah selanjutnya, analisa kompetitor akan membantu Anda dalam mendapatkan ide dan inspirasi untuk mengadopsi hal- hal positif yang kompetitor terapkan. Kemudian, tentukan nilai- nilai brand dan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens brand.
Langkah selanjutnya dalam implementasi tone of voice adalah konsistensi serta uji coba dan evaluasi. Dengan serentetan aktivitas ini, brand Anda dapat menemukan tone of voice yang tidak hanya mencerminkan brand, tetapi juga memperkuat hubungan dengan audiens.
Ingatlah bahwa tone of voice adalah cerminan dari kepribadian brand Anda. Oleh karena itu, pastikan tone of voice yang Anda pilih konsisten di semua platform komunikasi dan benar-benar mewakili apa yang brand ingin sampaikan kepada audiens.
Di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat, kehadiran tone of voice (ToV) adalah pembeda untuk sebuah brand. Brand bukan lagi hanya tentang logo atau produk yang dijual, tapi juga tentang bagaimana berkomunikasi dengan audiens.
Saat ini tone of voice merupakan elemen yang sering marketer expert bicarakan, terutama dalam konteks branding dan komunikasi. Dalam era digital seperti sekarang, di mana konsumen terhubung dengan brand melalui berbagai platform, kehadiran ToV menjadi semakin penting. Lewat kehadirannya, brand dapat menciptakan identitas yang konsisten di berbagai saluran komunikasi. Menarik untuk kita ulas lebih lanjut? Pastinya!
Tone of Voice adalah
Secara umum, arti dari tone of voice adalah cara sebuah brand berkomunikasi dengan audiensnya, yang mencerminkan kepribadian, nilai, dan karakter dari brand tersebut. Sedangkan menurut Acrolinx, tone of voice merupakan karakter kata- kata, baik secara lisan atau tulisan, yang melekat erat pada sebuah brand dan disampaikan langsung oleh audiens nya melalui beragam platform.
Tone of voice bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi juga tentang bagaimana hal itu dikatakan. ToV mencakup pemilihan kata- kata, gaya bahasa, dan emosi yang ingin disampaikan melalui komunikasi tersebut.
ToV yang konsisten membantu brand membangun hubungan emosional dengan audiens, serta membuat brand lebih manusiawi dan mudah diingat. Misalnya, brand yang menggunakan ToV yang ramah dan humoris akan memberikan kesan yang berbeda daripada brand yang menggunakan ToV yang formal dan serius.
Kendati begitu, brand juga perlu menyesuaikan dengan persona buyer dari bisnis mereka. Apakah karakter audiens mereka memang cenderung kalangan dewasa atau anak- anak muda yang kasual dan santai.
Manfaat Tone of Voice, Mengapa Penting untuk Brand?
Tone of voice yang tepat memiliki banyak manfaat yang signifikan untuk branding perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ToV sangat penting dan bagaimana hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi brand Anda:
1. Membangun Identitas Brand yang Kuat
Tone of voice membantu menciptakan identitas brand yang konsisten dan mudah dikenali. Saat brand mempunyai suara dengan ciri khas, konsumen akan lebih cepat mengenali dan mengingat brand tersebut.
Hal ini penting dalam membangun citra yang kuat di mata audiens. Identitas yang jelas juga membantu brand untuk berdiri kokoh di tengah persaingan pasar yang ketat.
2. Meningkatkan Keterlibatan dan Loyalitas Audiens
ToV yang sesuai dengan buyer persona dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Konsumen akan merasa lebih terhubung dengan brand yang berkomunikasi dengan cara yang mereka sukai dan pahami.
Saat mempunyai ToV yang tepat, brand dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan emosional bagi audiens. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
3. Membedakan Brand dari Kompetitor
Untuk menjadi unggul di tengah persaingan yang ketat, penting sekali untuk mempunyai ToV yang unik. Lewat keunikan ini, brand akan terlihat lebih menonjol dan menarik perhatian audiens. Hal ini akan berdampak strategis karen memberi brand keunggulan kompetitif dan membantu mempertahankan pelanggan.
4. Meningkatkan Konsistensi dalam Komunikasi
Konsistensi adalah kunci dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas brand. Tone of voice yang konsisten memastikan bahwa semua bentuk komunikasi, mulai dari postingan media sosial hingga layanan pelanggan, menyampaikan pesan yang seragam.
Cara ini akan membantu audiens dalam memahami dan mengingat brand dengan lebih baik, serta membangun hubungan yang lebih solid.
5. Dampak Positif untuk Media Sosial
Di era digital ini, media sosial memainkan peran besar dalam komunikasi brand. ToV yang tepat dapat meningkatkan interaksi dan engagement di platform media sosial.
Selain itu, brand yang memiliki suara relevan dan menarik di media sosial lebih mungkin untuk menarik perhatian dan membangun komunitas yang aktif.
Contoh Tone of Voice dari Brand Terkenal
Tone of voice yang kuat dan konsisten adalah ciri khas dari brand- brand sukses. Berikut beberapa contoh brand terkenal yang berhasil menerapkan strategi tone of voice mereka dengan efektif :
1. Nike
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar brand Nike? Kamu pasti akan mengingat mereka sebagai brand yang inspiratif dan penuh semangat. Hal ini lah yang menjadi ToV mereka.
Dalam kampanye nya, mereka sering menggunakan bahasa yang memotivasi dan mendorong audiens untuk mencapai potensi maksimal mereka. Misalnya, slogan “Just Do It” mencerminkan kepribadian brand yang berani dan penuh energi.
2. Apple
Apple memiliki ToV yang elegan dan sederhana untuk menyasar pasar tingkat atas. Komunikasi mereka biasanya menggunakan bahasa yang bersih, minimalis, dan fokus pada keunggulan produk. Ini mencerminkan brand yang inovatif dan berkualitas tinggi.
3. Dove
Berbeda dengan dua brand di atas, Dove menggunakan tone of voice yang hangat dan empatik. Mereka sering menyampaikan pesan-pesan yang mendukung dan memberdayakan wanita, yang sejalan dengan misi brand mereka untuk merayakan kecantikan alami.
Cara Menentukan Tone of Voice
Menentukan tone of voice yang tepat untuk brand adalah langkah penting dalam membangun identitas dan komunikasi yang efektif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu brand menentukan ToV yang sesuai :
1. Pahami Audiens Brand
Langkah pertama untuk menentukan ToV brand adalah dengan memahami audiens. Brand perlu mengetahui siapa mereka, apa yang mereka sukai, bagaimana mereka berbicara, dan apa yang mereka harapkan dari brand.
Berikut langkah- langkah yang dapat brand gunakan :
Riset Demografis: Pelajari usia, jenis kelamin, lokasi, dan pekerjaan audiens brand.
Riset Psikografis: Ketahui minat, hobi, nilai-nilai, dan gaya hidup audiens brand.
Analisis Data: Gunakan data dari survei, ulasan pelanggan, dan media sosial untuk memahami preferensi dan perilaku audiens.
2. Identifikasi Nilai dan Misi Brand
Nilai dan misi brand adalah dasar dari ToV sebuah brand. Keduanya mencerminkan apa yang brand perjuangkan dan ingin sampaikan kepada audiens.
Dalam menentukan nilai brand, cobalah untuk memulainya dengan daftar nilai- nilai inti brand, seperti kepercayaan, inovasi, keberlanjutan, atau inklusivitas. Sedangkan untuk misi, cobalah merancang pernyataan misi yang jelas dan ringkas yang mencerminkan tujuan utama brand.
3. Analisis Kompetitor
Langkah selanjutnya, brand juga bisa mengamati bagaimana cara kompetitor berkomunikasi dengan audiens mereka. Pelajari ToV mereka dengan mencatat gaya bahasa, kata- kata kunci dan emosi yang mereka gunakan.
Langkah ini akan memberikan wawasan berharga yang membantu brand menemukan cara baru untuk menjadi berbeda.
4. Tentukan Kepribadian Brand
Kepribadian brand adalah karakter yang ingin brand proyeksikan kepada audiens. Kepribadian ini harus konsisten di semua saluran komunikasi.
Tips yang dapat brand terapkan antara lain :
Buat dan gunakan persona yang sesuai dengan karakter brand. Persona ini bisa mencakup sifat-sifat seperti ramah, profesional, berani, atau humoris.
Buat panduan yang menjelaskan bagaimana cara brand berkomunikasi dalam berbagai situasi, seperti media sosial, layanan pelanggan, dan pemasaran.
5. Buat Contoh Tone of Voice
Buatlah beberapa contoh- contoh spesifik tentang bagaimana ToV brand harus diterapkan agar membantu tim menjaga konsistensi komunikasi.
MIsalnya saja dengan membuat contoh pesan di berbagai situasi. Misalnya saat memberi reply komentar di media sosial, email marketing, atau menangani komplain pelanggan. Sertakan juga daftar ‘do’s and don’ts’ yang menunjukkan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam menggunakan ToV brand.
6. Uji dan Evaluasi
Setelah menentukan tone of voice, langkah selanjutnya adalah menguji dan mengevaluasi efektivitasnya.
Berikut langkah- langkahnya :
Lakukan uji A/B di berbagai pesan untuk melihat mana yang paling efektif dalam menjangkau dan melibatkan audiens.
Mintalah feedback dari audiens dan tim internal untuk mendapatkan perspektif tentang bagaimana audiens menerima ToV.
Gunakan tool analitik untuk memantau kinerja komunikasi brand dan buat penyesuaian berdasarkan data yang diperoleh.
7. Revisi dan Sesuaikan
Tone of voice tidak harus statis. Artinya, brand dapat melakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu berdasarkan perubahan dalam audiens atau tujuan brand.
Oleh sebab itu, brand dapat bersikap fleksibel dan siap membuat perubahan jika memang terdapat feedback yang signifikan atau menyesuaikan tren baru di pasar.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, brand dapat menentukan tone of voice yang tidak hanya mencerminkan identitas dan nilai brand, tetapi juga beresonansi dengan audiens targe. ToV yang tepat membantu menciptakan komunikasi yang konsisten, menarik, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Kesimpulan
Tone of voice adalah elemen krusial dalam membangun identitas dan citra brand. Dengan ToV yang konsisten dan tepat, brand bisa menciptakan hubungan yang kuat dengan audiens, membedakan diri dari kompetitor, dan memperkuat komunikasi yang efektif.
Memahami dan mengembangkan ToV yang sesuai bukan hanya tentang bagaimana berbicara, tetapi juga tentang bagaimana sebuah brand ingin dikenal dan diingat oleh audiens mereka. Dengan tone of voice yang tepat, brand akan mampu berkomunikasi lebih efektif dan membangun koneksi yang lebih mendalam dengan audiens.
Tanpa kita sadari, ada banyak mitos penghambat kesuksesan yang sering membuat kita mati langkah. Mitos ini mungkin terasa begitu nyata karena dipercaya turun temurun di masyarakat kita, dan bahkan sering menjadi wejangan orangtua.
Tanpa sadar, mitos penghambat kesuksesan ini menjadi mental block untuk banyak orang. Bahkan, mitos- mitos ini juga menjadi cikal bakal seseorang terjebak dalam fixed mindset. Jadi meskipun terdengar seperti kalimat basa- basi dalam percakapan, ternyata mitos penghambat kesuksesan dampaknya bisa sangat berbahaya.
Mitos Negatif Jadi Penghambat Meraih Sukses
Mitos seolah- olah menjadi bagian dari budaya di banyak negara. Setiap mitos berkaitan dengan hal tertentu. Mulai dari hal- hal yang menyeramkan, sebuah peringatan untuk berhati- hati, hingga berkaitan dengan asmara.
Padahal, mitos sendiri merupakan informasi yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah dan langsung. Kendati begitu, hal ini banyak dipercaya karena informasi ini telah menjadi konsumsi dari generasi ke generasi.
Apakah mitos itu salah? Tidak seratus persen karena sebagian mitos memang diciptakan untuk menjadi wejangan agar kita berhati- hati dalam bertindak. Hanya saja, kebenaran dari mitos memang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Pada dasarnya, jangan sampai mitos membuat kita takut melakukan sesuatu yang benar dan justru terjebak dalam pola pikir negatif.
Lantas, apa hubungannya antara mitos dan kesuksesan? Yes, ini poin yang akan kita bahas lebih lanjut. Banyak mitos negatif yang kita percaya ini pada akhirnya membuat diri kita menjadi inferior atau rendah diri dalam hal mengejar cita- cita dan kesuksesan.
Mitos sering membuat kita takut bermimpi besar dan bertindak gila- gilaan. Bahasa kerennya, mitos ini dapat menciptakan Penjara Mental, meminjam istilah yang digunakan oleh Pak Adi W Gunawan, yang merupakan seorang penulis buku best seller Hipnoterapi & Psikologi.
Penjara mental ini dapat kita artikan sebagai situasi dimana pikiran manusia sulit berkembang karena dipenuhi dengan informasi atau mitos yang salah yang beredar di masyarakat.
Hilangkan Mitos Penghambat Kesuksesan agar Lebih Percaya Diri
Langsung saja, berikut ini adalah mitos- mitos penghambat kesuksesan yang masih banyak orang percayai :
1. Keturunan Miskin akan Selamanya Miskin
Pernahkah nggak sih kamu mendengar orang yang berpikir seperti ini :
“Aku ini cuma anak orang nggak punya. Nggak perlu mimpi besar- besar. Kerja cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari saja sudah bersyukur”.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah terjebak dalam pola pikir ini. Mereka percaya bahwa mereka terlahir dalam keadaan miskin, maka tidak ada yang perlu diperjuangkan. Mereka terjebak dalam fixed mindset dan tidak mau mengembangkan diri.
Padahal potensi untuk memperbaiki keadaan selalu ada. Bukankah Tuhan sendiri pernah berkata bahwa Ia tak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum orang tersebut merubah keadaan-nya sendiri?
Orang yang berasal dari keadaan menengah ke bawah dan langsung kaya memang sangat sedikit. Tapi secara bertahap memperbaiki keadaan selalu menjadi hal yang mungkin.
Ada juga beberapa orang kaya dan berkarir mapan yang dulunya adalah orang biasa- biasa saja atau bahkan berasal dari keluarga yang miskin. Jadikan kisah- kisah langka seperti ini sebagai motivasi dan pembelajaran untuk kehidupan yang lebih baik.
2. Pendidikan Rendah Tidak Bisa Sukses
Gelar pendidikan yang tidak sesuai sering menjadi alasan untuk tidak percaya diri meraih kesuksesan.
“Ah.. saya kan cuma lulusan SMA, teman- teman Saya kebanyakan S1. Siapa saya dibandingkan dengan mereka yang bertitel. Dapat kerja di pabrik ini pun sudah mukjizat.”
Ealahh… masa’ mukjizat kok dapat kerja di pabrik? Ini namanya meremehkan kekuatan Tuhan. Selain itu, berawal dari kerja pabrik pun bisa menjadi pijakan karir yang baik di masa depan selama ulet dan rajin.
Walaupun Indonesia memang dikenal sebagai negeri ijazah, bukan berarti kamu tidak bisa sukses dengan berbekal kemampuan yang kamu miliki. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk sukses. Sarjana nganggur banyak, sarjana jadi tukang becak juga banyak.
Sebaliknya, lulusan SD jadi pengusaha mebel ada; tidak sekolah tinggi jadi miliarder pun banyak. Bahkan menteri perikanan kita, Bu Susi Pudjiastuti pun bisa memiliki maskapai penerbangan dan bisnis yang sukses meskipun tidak sekolah tinggi.
Bukan berarti pendidikan tidak penting. Jangan salah tangkap ya, sobat Panda. Pendidikan penting karena jauh lebih banyak orang yang sukses dengan pendidikan baik, daripada tidak. Namun jangan sampai pendidikan formal yang tidak tinggi menjadi alasan untuk bermalas- malasan.
Ada yang terlupakan juga ketika kita menyebutkan kata pendidikan, yaitu bahwa pendidikan itu bukan hanya melalui jalur formal saja. Pendidikan jalanan, sebutan untuk pelajaran yang orang pelajari dari jalanan atau kehidupan langsung adalah yang terpenting untuk membentuk karakter sukses seseorang.
Seringkali orang yang memiliki kehidupan keras punya mental yang tangguh dan keuletan unik yang dapat menjadi modal utama untuk meraih sukses. Ayo gan… kita juga bisa!
3. Kesuksesan itu Hoki, alias Keberuntungan
Yes, mitos hoki atau keberuntungan ini sangat popular di masyarakat Indonesia. Tidak heran, ketika Anda iseng- iseng mengetikkan terapi keberuntungan atau jimat keberuntungan, pasti banyak deh orang yang jualan terapi atau jimatnya. Percaya?
Keberuntungan mungkin memang ada. Namun seperti kata pepatah, keberuntungan itu seringkali datang dari semakin banyak percobaan yang kita lakukan. Artinya, ayo belajar, praktek dan berusaha lebih keras lagi.
Selain itu, keberuntungan juga seringkali terbentuk karena intuisi yang seseorang miliki. Sedangkan intuisi itu sendiri terbentuk karena banyaknya pengalaman atau informasi yang kita peroleh.
Misalnya seperti ini :
Pak Deva adalah seseorang yang sangat berpengalaman di bisnis properti. Maka secara otomatis ia memiliki intuisi bisnis di bidang properti yang cukup tajam. Tentu saja intuisi ini terbentuk karena pengalamannya selama menekuni bisnis tersebut. Bukan muncul secara tiba- tiba.
Kesimpulannya, yakini lah Hoki atau keberuntungan itu sebagai potensi dalam diri, yang jika kita asah dengan sungguh- sungguh dan kita manfaatkan dengan baik, maka hasilnya akan luar biasa.
Keberuntungan, kalau dalam bahasa Inggris itu LUCK, ya? Sudah tahu kepanjangannya apa? LUCK = Labor Under Correct Knowledge, artinya Bekerja Keras dengan Pengetahuan yang Benar.
4. Kesuksesan itu Nasib, alias Takdir
Banyak sekali yang saat seseorang jatuh, maka orang tua, saudara, dan sahabat yang menguatkan dengan kalimat toxic positivity. Misalnya dengan berkata, : “Ya udah, syukuri saja, mungkin memang sudah takdirnya untuk jadi pedagang kecil saja.”
Sejenak itu terasa seperti mengademkan hati kita yang lagi galau. Namun secara tidak langsung, kalimat itu jadi menciutkan tekad kita yang dua jam yang lalu berapi- api. Kita yang awalnya gigih, tiba- tiba menjadi terlalu santai.
“Ya sudah lah.. memang sudah nasib dari Yang Kuasa.” Dan pada akhirnya, kalimat ini lah yang menjadi NASIB Anda selanjutnya…
5. Mitos Weton/ Hari Lahir/ Shio/ Zodiak/ Aura Gelap sebagai Penghambat Kesuksesan
Mitos yang satu ini memang cukup mendarah daging dan sulit untuk lenyap. Bahkan sebagian dari kita mungkin sudah percaya apa kata zodiak sejak dari bangku SMP. Belum lagi mitos tentang weton, shio dan sebagainya.
Hal yang sebaiknya perlu kita yakini adalah bahwa keberhasilan seseorang itu tergantung pada diri sendiri. Dengan memanfaatkan sumber daya yang Tuhan karuniakan, kita bisa mengoptimalkan potensi kita dengan lebih baik lagi.
Kita harus menjadi pribadi yang bekerja keras, mengembangkan growth mindset, dan tekun mengejar impian kita. Dengan cara ini, mudah- mudahan apa yang kita inginkan akan bisa terwujud dengan lebih mudah. Ayo optimis dan singkirkan penghambat kesuksesan ini. Maka hidup akan terasa lebih baik dan lebih mudah!
Sebuah kisah inspiratif, benarkah tuyul bisa membantu kita meraih kesuksesan? Kita mungkin sering mendengar tentang kisah tuyul yang membantu tuan nya dalam mencari ‘rejeki’. Ya, si tuan dengan sengaja memelihara tuyul untuk membantunya mencari uang untuk kebutuhan sehari- hari.
Melalui tuyul itu, kita jadi mudah untuk memperoleh apa yang kita inginkan selama ini. Di sisi lain, hati dan akal sehat mungkin bergejolak.
Lho, tapi menggunakan Tuyul itu berarti haram kan, gan? Bukannya itu musyrik dan menyekutukan Tuhan? Dosanya sangat besar!
Tenang… tunggu dulu… Tuyul yang satu ini beda. Tuyul warisan bapak Saya ini dijamin halal, tidak menyekutukan Tuhan dan yang pasti bebas pantangan. Mana ada? Ada dong… baca dulu yuk ceritanya.
Sukses dengan Bantuan Tuyul Halal Warisan Bapak
Jadi, tuyul warisan bapak saya ini bukan lah sembarang tuyul. Tuyul ini tidak diperoleh dari paranormal, dukun, ilmu supranatural, kyai atau hasil tangkapan bocah indigo.
Bapak juga merupakan orang biasa yang tidak pernah mempelajari ilmu sakti- saktian atau ilmu sejenisnya. Tapi yang menarik, dari dulu bapak saya memang digosipkan tetangga mempunyai peliharaan tuyul.
Dan benar saja… tebak ini tidak sepenuhnya salah. Bapak pun beberapa kali bercerita tentang si tuyul ini. Bapak juga mengingatkan saya agar tidak lupa menggunakan tuyul ini untuk meraih kesuksesan yang hakiki. Tapi tentu saja ini bukan mitos penghambat kesuksesan yang turun temurun tidak jelas ujungnya.
Ini Dia TUYUL Halal Warisan Bapak Saya
Mau tau seperti apa wujud tuyul halal warisan bapak saya? Waduh gan, tuyul apa sih? Makin penasaran deh? Tuyulnya ngambilnya dari mana, dari Gunung Kidul atau import dari China?
Nah, biar tidak tambah bingung. Ini dia tuyul warisan Bapak Saya itu :
T- nya adalah TEKUN
Di ilmu tuyul halal ala Bapak, T nya itu Tekun. Tekun adalah bentuk dari usaha yang maksimal. Untuk mencapai hasil yang kita inginkan, tekun adalah modal utama.
Bapak mengatakan bahwa banyak dari temannya yang dulu hanyalah orang biasa dan dari keluarga tidak mampu. Namun dengan kerja keras dan ketekunan, tidak sedikit dari mereka yang sukses menjadi pengusaha.
Semuanya benar- benar dari bawah. Dengan the power of tekun, siapa pun bisa menjadi hebat.
U- nya adalah USAHA
Sukses tidak datang dengan sendirinya. Kalau mau sukses ya usaha, begitu menurut Bapak.
Memang betul rejeki sudah ada yang mengatur, tapi jangan lantas menggunakan dalil ini untuk bermalas- malasan di rumah. Sebagai manusia yang berakal, kita harus menjemput rezeki ini dengan penuh semangat.
Tidak kesuksesan instan. Untuk sukses, kita harus memulainya dengan langkah kecil terlebih dahulu. Talk less do more, begitu kata iklan r*kok yang sering tayang di televisi. Semakin besar usaha kita, kehidupan yang akan lebih baik akan datang.
Kata orang bijak juga, kalau tidak bisa jadi pewaris, kita bisa jari perintis. Dan itu akan sangat bermanfaat untuk diri kita, keluarga dan anak cucu kita.
Y- nya adalah YAKIN
You are what you believe. Kamu adalah yang kamu yakini. Kalau sudah mengusahakan yang terbaik dan tekun, tapi tidak yakin dengan kemampuan dan kuasa Tuhan, yang kita lakukan bisa jadi sia- sia.
Mau sukses ya harus yakin. Ketika seseorang yakin pada dirinya, ia akan mempunyai rasa percaya diri yang baik. Rasa percaya diri yang baik akan mendorong seseorang mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Hal ini akan membantu individu tersebut untuk berusaha dengan sebaik mungkin, membangun growth mindset, meluweskan diri dalam pergaulan dan tidak mudah menyerah pada kegagalan.
UL-nya adalah ULET
Ulet ini berdiri berdampingan dengan ketekunan. Ulet artinya usaha pantang menyerah dan selalu siap dalam menghadapi berbagai hambatan.
Ketika gagal, coba lagi, masih gagal lagi, ya coba lagi, begitu seterusnya. Menurut bapak, orang yang tekun paham bahwa di setiap kegagalannya ada sesuatu yang patut untuk dipelajari dan dijadikan pengalaman. Kalau dipikir- pikir, siapa sih yang tidak pernah gagal? Selalu ada hikmah dari setiap kegagalan, ada pelajaran yang bisa kita ambil. Alih- alih meratapi kegagalan, kita bisa menggunakannya sebagai motivasi.
Selain itu, orang ulet tidak akan menyerah meski jatuh berkali-kali. Ketika mulai meraih sukses, orang tersebut juga tidak berubah menjadi sombong dan puas diri. Sebaliknya, ia tetap semangat untuk lebih giat belajar.
Jangan Mudah Kalut dan Putus Asa
Meskipun artikel ini masuk ke kategori Inspirasi dan Motivasi, namun sebenarnya artikel ini relevan untuk teman- teman blogger juga lho. Nah, kok bisa?
Alasannya sederhana. Tidak sedikit teman- teman blogger yang memulai karir dari bawah dan menjalani dinamika dunia blogging yang penuh gejolak. Jika di awal dulu blogger Indonesia hanya berkompetisi dengan sesama blogger, kemudian kita mendapat tantangan dengan berkompetisi dengan media- media besar. Media- media besar tidak hanya fokus pada ceruk berita dan hiburan, namun mengambil nyaris semua niche.
Dan tantangan kini semakin besar di era gempuran konten video dan artificial intelligence. Tantangan semakin besar, cara lama tidak bisa lagi kita gunakan. Di sisi lain, ada banyak kesempatan- kesempatan baru.
Alih- alih menyerah, kita punya pilihan untuk terus menggunakan Tuyul halal ini menemani perjuangan kita. Setuju?
Untuk kamu yang kecewa karena menemukan artikel ini saat sedang mencari ‘tuyul’ sungguhan, semoga tetap bisa mengambil hikmahnya. Tapi percaya lah, tidak ada yang namanya kaya instant. Sekalinya Anda mendapatkan kaya instan dengan cara yang menentang kuasa Tuhan, maka kekayaan tersebut akan cepat musnah dan kamu akan terjerumus lebih dalam lagi.
Setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses, meski dengan jalan dan perjuangan yang berbeda. jalannya mudah, ada juga yang berkelok. Jika suatu saat nanti kita sukses lalu ada tetangga dan teman yang mengatakan kita punya tuyul, iya kan saja. Karena kita memang wajib punya tuyul, yang bukan sembarang tuyul.
Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.
Pernahkah kamu mendengar tentang modus penipuan ini? Atau mungkin orang terdekatmu pernah menjadi korban? Agar lebih waspada, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu modus penipuan segitiga, ciri- ciri dan tips agar terhindar dari modus penipuan ini.
Apa itu Modus Penipuan Segitiga dalam Transaksi Jual Beli?
Modus penipuan segitiga adalah skema penipuan dimana pelaku menempatkan dirinya sebagai perantara antara penjual dan pembeli tanpa sepengetahuan keduanya.
Skenario umum dari modus penipuan segitiga ini adalah sebagai berikut :
Penipu menghubungi penjual asli dan berpura-pura menjadi pembeli yang serius.
Penipu juga memposting produk yang penjual jual di sebuah platform dengan harga lebih rendah.
Korban akan tergiur dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran dan menghubungi penipu.
Penipu mengatur siasat untuk mempertemukan penjual dan pembeli.
Dalam proses ini, penipu akan mengatakan pada penjual bahwa uang nya nanti akan ia transfer langsung karena yang datang adalah kerabat yang hanya bertujuan cek barang.
Di sisi lain, penipu juga mengatakan pada korban agar ia melakukan pembayaran via transfer karena si pengantar barang adalah kerabatnya dan ia sebagai penjual langsung.
Jika tidak teliti, pembeli tidak akan sadar bahwa ia mentransfer ke penipu, bukan penjual yang sah. Alhasil, pembeli tidak akan mendapatkan barang idamannya karena penjual tidak merasa menerima pembayaran.
Ciri-ciri Modus Penipuan Segitiga
Untuk mengenali modus penipuan segitiga, berikut adalah ciri- ciri yang perlu kamu waspadai :
1. Penipu Berperan sebagai Perantara Komunikasi
Dalam modus penipuan ini, penipu akan berperan sebagai perantara komunikasi antara penjual dan pembeli, dengan mengaku sebagai pembeli dan penjual sebenarnya. Tujuannya adalah mengatur alur komunikasi dan agar tidak ada kontak langsung antara kedua belah pihak.
2. Harga yang Terlalu Murah untuk Pembeli
Penipu akan mengiklankan produk penjual di platform jual beli dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Pembeli yang tergiur dengan harga ini kemudian akan menghubungi penipu dan masuk perangkap.
3. Proses Transaksi yang Super Cepat
Dalam jual beli umumnya penjual dan pembeli akan mengkomunikasikan beberapa hal dengan lebih detail. Misalnya menanyakan spesifikasi yang lengkap, kekurangan barang dan kemungkinan negosiasi harga.
Sebaliknya, di modus penipuan segitiga, calon pembeli umumnya dengan cepat menyetujui barang yang ingin ia beli.
4. Mengatur Siasat Mempertemukan Penjual dan Pembeli
Untuk melancarkan aksi tipu- tipunya, penjual akan membuat siasat pertemuan antara penjual dan pembeli. Penipu akan menghubungi keduanya untuk bertemu di sebuah tempat.
Penipu akan berkata kepada keduanya bahwa akan ada kerabatnya yang datang ke lokasi untuk proses selanjutnya. Setelah keduanya setuju, penipu akan berkata ke pembeli dan penjual bahwa pihak yang datang merupakan kerabatnya.
5. Proses Pembayaran yang Mencurigakan
Setelah berhasil mendapat kepercayaan pembeli dan penjual, penipu akan minta agar pembayaran dilakukan melalui transfer.
Ia akan meminta pembeli untuk transfer pembayaran langsung ke rekeningnya demi keamanan. Sedangkan pada penjual, penipu juga menyebut bahwa ia akan melakukan pembayaran via transfer.
Nah disinilah puncak dari modus penipuan ini. Setelah mendapatkan uang dari korban, ia akan langsung menghilang. Pembeli merasa seharusnya menerima barang dari penjual, tapi penjual tidak merasa menerima pembayaran.
Contoh Penipuan Segitiga
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh kasus penipuan segitiga yang pernah terjadi :
Seorang penipu melihat iklan jual beli HP di FJB. Ia kemudian menghubungi penjual dan menyatakan ingin membeli barang tersebut.
Setelah itu, penipu membuat iklan palsu di situs yang platform lain dengan harga yang lebih rendah untuk menarik pembeli. Ketika ada pembeli yang tertarik dan menghubungi penipu, penipu akan mendapat calon korban.
Penipu mengatur pertemuan antara penjual dan pembeli dan mengaku bahwa pihak yang datang masing- masing merupakan kerabatnya. Penipu akan mengarahkan pembeli untuk melakukan pembayaran langsung ke rekeningnya. Setelah menerima pembayaran, penipu akan menghilang dan memblokir kontak penjual dan pembeli.
Tips Agar Terhindar dari Kasus Penipuan Segitiga
Meski modus penipuan ini cukup marak, nyatanya masih sering memangsa korban. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk menghindari modus penipuan :
1. Cek Harga Pasaran Produk
Harga yang murah memang seringkali menggiurkan. Inilah yang kerap penipu lakukan untuk menjerat mangsanya. Sebelum membeli sesuatu, cobalah untuk mencari tahu harga pasaran sebuah produk. Jika harganya terlalu jauh dari pasaran dengan spesifikasi yang masih sangat layak, kamu patut curiga.
2. Cek Identitas Pembeli
Jika mencurigakan, periksa dan verifikasi identitas pembeli. Di kontak awal, kamu bisa melakukan pengecekan cepat kontak penjual lewat aplikasi GetContact. Jika ada tag mencurigakan atau bahkan kontak tidak bisa ditelusuri, kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres.
Saat bertemu dengan penjual secara langsung, cobalah mengkomunikasikan kembali tentang proses jual beli. Pastikan bahwa memang penjual adalah penjual yang sah dan menjual dengan harga sesuai kesepakatan.
3. Jangan Tergesa-gesa
Hindari tekanan dari pembeli atau penjual yang mendesak untuk segera menyelesaikan transaksi. Luangkan waktu untuk memastikan bahwa semua informasi dan pembayaran adalah sah.
4. Waspadai Transaksi yang Tidak Biasa
Waspadai transaksi yang terlihat tidak biasa atau mencurigakan. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai atau terlihat aneh, lebih baik menunda transaksi dan melakukan verifikasi lebih lanjut.
5. Gunakan Sistem Pembayaran Aman
Gunakan platform pembayaran yang aman dan terpercaya yang menawarkan perlindungan bagi penjual dan pembeli. Hal ini dapat membantu mencegah penipuan dan memudahkan proses verifikasi agar tidak menjadi korban penipuan.
Kesimpulan
Modus penipuan segitiga merupakan salah satu modus penipuan yang semakin marak di era digital ini. Penipu memanfaatkan ketidaktahuan dan kelengahan korban untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan memahami ciri-ciri modus penipuan segitiga dan menjalankan tips pencegahan, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan. Tetaplah waspada dan jika terlanjur menjadi korban penipuan, jangan sungkan untuk melaporkan kasus penipuan ke pihak yang berwajib. Semoga bermanfaat!