Instagram mengalami trend yang positif sepanjang 2015 s/d 2016 ini. Meskipun basic nya social media ini adalah situs berbagi foto, namun nyatanya Instagram kini semakin popular sebagai salah satu senjata ampuh untuk berjualan online.
Namun ada hal unik yang terjadi dengan trend di Instagram akhir- akhir ini, yaitu kebiasaan beberapa Instagram-er untuk melakukan provasi terhadap akun mereka dengan cara menguncinya. Dengan mengunci akun mereka, maka user akan mengamankan akunnya dari tindakan orang- orang yang jahil, seperti hater, hacker dan juga stalker, yang dapat merugikan si pemilik akun.
Dengan trend yang ikut meningkat ini, kebiasaan mengunci akun juga menular kepada para pebisnis Instagram. Mereka yang eksis dengan toko online-nya di situs yang masih bersaudara dengan Facebook pun ikut- ikutan menjadikan akun Instagram mereka menjadi private. Kira- kira, jika tujuan mereka adalah agar produk dan bisnisnya eksis, untung atau rugi kan melakukan teknik ini?
Pebisnis Instagram Sebaiknya Jangan Sekedar Ikut- Ikutan
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, tujuan awal seorang Instagram-er mengunci akunnya adalah untuk menghindari gangguan tangan jahil. Atau bisa juga bila si user tersebut hanya ingin terhubung dengan orang- orang tertentu yang memang dikenalnya ( komunitas terbatas ). Lalu bagaimana dengan para pebisnis online yang ikut- ikutan trend ini tanpa tujuan yang jelas?
Setiap akun mungkin memilik pengalaman yang berbeda terkait hal ini. Namun jika di logika, bukankah hal ini justru merugikan si pebisnis? Baiklah, lebih baik kita mulai dengan mengupas sisi positifnya terlebih dahulu ya. Berdasarkan study case yang Saya lakukan dalam meng-handle akun Instagram klien, mem-private akun Instagram memang bisa meningkatkan follower. Tapi ya kalau ternyata mereka sebatas Kepo ya buat apa? Setelah follow pergi dan lupa 😀
Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh salah satu akun Instagram yang Saya private. Follower akun ini tumbuh dengan mudah dan cepat karena hampir setiap hari selalu ada #follower baru yang minta di approve.
Namun, penambahan follower ini tidak 100% efektif. Kenapa? Karena Saya berasumsi bahwa follower ini bisa saja follow karena sekedar kepo dengan apa saja yang kita posting. Itu baru point pertama.
Point kedua, tentu saja jika dia benar- benar kepo dengan produk kita, si calon buyer ini pasti ingin segera melihat apa yang kita punya di akun Instagram ini. Ketika melihat akun kita terkunci ada dua kemungkinan, dia akan follow atau dia tidak akan follow. Ketika follow pun, belum tentu kita akan meng- approve nya saat itu juga. Hal ini yang dapat menurunkan respect dari calon buyer. Bisa- bisa, dia yang awalnya pengen banget membeli produk kita justru akhirnya lari ke online shop lain yang menawarkan produk serupa, tapi komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus follow dan tunggu approval.
Nah, kemungkinan selanjutnya, si calon buyer tidak akan mem- follow akun Anda karena malas, “ya elah, harus follow dulu, niat jualan kagak sih” –banyak lho tipe buyer yang seperti ini. Jika ini terjadi tentu saja Anda sudah melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan calon pembeli potensial. Secara berkelanjutan, jika kasus ini terjadi pada Anda, bisa diiambil kesimpulan bahwa private akun Instagram Anda dapat menurunkan potensi omset penjualan toko online Anda.
[Tweet “mau beli,akun #instagram nya di private, jadi males deh #onlineshop”]Mengunci Akun Instagram atau Tidak, Pilihan di Tangan Anda
Untuk sebuah akun bisnis atau jualan online, Saya sendiri lebih menyarankan agar tidak di-private agar calon pembeli merasa bahwa berkomunikasi dengan toko oline Anda sangat mudah. Selain itu, tidak mengunci akun juga dapat meningkatkan unsur kepercayaan user terhadap akun social media Anda karena calon pembeli dapat melihat secara langsung bagaimana Anda berkomunikasi dengan audiens dan melayani pertanyaan di akun mereka. Jika ingin meningkatkan follower Instagram secara natural, pasti lah private bukan satu- satunya solusi.
Namun jika Anda yakin tetap memilih untuk mengunci akun Instagram Anda karena ternyata member Anda banyak keuntungan ya it’s Ok. Tapi pastikan bahwa Anda benar- benar mendapatkan manfaat dari strategi penguncian ini ya. Jangan sampai yang Anda lakukan ini justru membuat calon buyer malas dan lari competitor. Apapun itu, pertimbangkanlah dengan matang dan jangan hanya semata- mata mengikuti tren saja.
Semoga bermanfaat 🙂