Salah satu tugas penting yang harus dimiliki oleh seorang marketing adalah memahami bagaimana serta mengapa orang- orang berpikir dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Pemahaman ini lah yang kerap disebut dengan psikologi marketing. Anda memang harus melakukan strategi pemasaran yang bersifat teknis, namun sebelum melakukan hal tersebut, cobalah memahami terlebih dulu behavior target market Anda.
Dalam artikel yang kami himpun dari DewaWeb dan beberapa sumber ini, kita akan bersama- sama mempelajari teori- teori psikologi yang dapat kita manfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi marketing dalam bisnis kita.
7 Trik Psikologi Marketing yang Bisa Anda Terapkan untuk Meningkatkan Penjualan Anda
Psikologi marketing adalah pemahaman soal motif- motif yang memengaruhi emosi serta tindakan pasar dalam memandang sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. Berikut ini adalah 10 trik psikologi marketing yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkan bisnis Anda :
1. Bantu Calon Customer Anda agar Terhindar dari “Action Paralys”
Anda perlu melakukan beberapa pendekatan agar calon pelanggan Anda menyadari uji coba gratis (free trial) yang Anda tawarkan. Banyak perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah sangat umum, misalnya “Daftarkan diri Anda untuk mendapatkan free trial selama 30 hari.” Padahal, Anda mempunyai pilihan untuk membuat beberapa kalimat alternatif berbeda yang menggunakan pendekatan yang lebih lunak, misalnya saja “Gratis coba untuk satu bulan pertama Anda.
Tujuannya sama, namun memiliki potensi hasil yang berbeda. Dari kedua kalimat di atas, mana kah yang terdengar lebih nyaman di telinga Anda sehingga akhirnya Anda tertarik untuk mencobanya?
Sebagai tambahan, Anda juga bisa memakai sub-teks menarik untuk memperkuat Call to Action (CTA) Anda. Misalnya, “Batalkan kapan saja” atau “Full akses untuk semua fitur premium kami”. Contoh ini sekaligus merupakan jenis sub-tes menarik untuk campaign CTA Anda atau untuk pengujian A/B Testing.
2. Berikan Hierarki Label pada Customer
Penting untuk membuat customer Anda merasa istimewa. Hal ini bisa menjadi alat retensi yang hebat sekaligus trik untuk mengubah customer menjadi duta bagi produk Anda secara gratis (mouth to mouth marketing). Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menerapkan hierarki label bagi customer Anda? Anda bisa mencoba beberapa ide berikut ini :
• Tambahkan label di dalam akun/ produk Anda yang memberi mereka tingkat statu yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya (bisa Anda lakukan setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk/ layanan Anda)
• Kirim mereka sesuatu yang nyata yang dapat mereka manfaatkan, misalnya e-book premium, merchandise, atau hal lain yang bernilai eksklusif
• Berikan lencana digital yang dapat pelanggan pamerkan atau letakkan di website mereka untuk menyatakan bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang meraih status gold/ silver/ perak dan yang lainnya
Yang perlu Anda ingat, Anda tidak harus terpaku pada ide- ide di atas. Coba lah menggali ide- ide lain yang mungkin bisa Anda lakukan.
3. Pahami Tiga Jenis Pembeli
Para pakar neuro-economic mendefinisikan tiga jenis pembeli menjadi tightwads, spendthrifts, dan average spenders. Ketiganya berbeda dan perlu pendekatan pemasaran yang berbeda pula. Kenali lah kategori pembeli tersebut dan lakukan strategi marketing yang tepat untuk mereka. Pembahasan lebih lanjut terkait jenis pembeli tersebut dapat Anda baca disini : Mengenal Jenis- Jenis Pembeli dan Trik Marketing untuk Masing- Masing Kategori
4. Menciptakan Urgensi dengan Cara Cerdas
Sebuah studi yang dilakukan oleh Howard Leventhal menyimpulkan bahwa orang- orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan berisi petunjuk khusus soal bagaimana cara menggunakannya dengan optimal.
Misalnya saat Anda memiliki platform bisnis online. Anda perlu menekankan fitur- fitur unik dari produk Anda dan bagaimana produk tersebut bisa membantu pengguna terhindar dari profit loss sandainya pengguna tidak menggunakanya. Dan kabar baiknya lagi, fitur ini tidak pelanggan temukan di tempat lain, melainkan hanya di perusahaan Anda.
Yang perlu ditekankan dalam menciptakan urgensi ini adalah jangan hanya membangun dengan kata- kata klise saja. Cobalah untuk terlihat lebih spesifik, lebih unik dan terlihat outstanding. Ini akan membuat calon pelanggan sulit untuk melupakan Anda.
5. Tunjukkan Bahwa Perusahaan Anda “Stand for Something”
Jika perusahaan Anda berdiri untuk sesuatu, maka hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, perusahaan Anda berdiri dengan tujuan membantu anak- anak yang membutuhkan sekolah gratis, maka Anda bisa menarik pelanggan lebih banyak lagi.
Survey yang dilakukan oleh Unbounce sendiri menyatakan bahwa 64 persen orang mengaku bahwa keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini. Sudah pasti ini trik yang sangat efektif untuk meningkatkan convertion rate Anda.
6. Penawaran dengan Teknik “Devil’s Advocate”
Penelitian lain mengungkap bahwa orang- orang cenderung membeli saat mereka punya asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan Anda. Bagaimana maksudnya? Ini berarti Anda perlu mengatasi kekhawatiran calon customer Anda saat melakukan penjualan dengan tidak berpegang pada setumpuk teori itu- itu saja. Untuk membuktikan hal ini, coba lah untuk memberikan studi kasus yang paling relevan dan actual. Hal ini bisa menjadi hal yang menarik untuk meningkatkan potensial penjualan Anda.
7. Kejutkan Customer Anda dengan Hal yang Tak Terduga
Salah satu trik untuk membangun loyalitas customer terhadap sebuah brand adalah dengan memberikan kejutan menarik untuk mereka. Anda bisa saja tiba- tiba memberi voucher diskon atau give away gratis khusus pelanggan yang sedang berulang tahun atua mencoba ide kreatif lainnya. Selain menjadi loyal, mereka juga bisa memberikan testimonia tau ulasan terkait produk dan layanan Anda. Di era digital ini, sangat penting bagi pebisnis untuk menonjolkan ulasan customer terhadap bisnis mereka. Jadi, jangan sampai hal ini terlewat oleh Anda.