Bicara tentang bisnis dan investasi, ROI (Return on Investment) adalah istilah penting yang harus kita pahami. Terutama untuk sobat Panda yang bekerja di bidang marketing, operasional, bisnis dan komersil.
Alasan utama untuk memahaminya karena ROI sendiri merupakan tolak ukur keuntungan bisnis yang paling efektif. Untuk lebih lengkapnya, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu ROI (Return on Investment), manfaat, dan cara menghitung ROI.
Apa itu ROI (ROI (Return on Investment)?
Kita mulai dengan memahami pengertian dari ROI. Return on Investment (ROI) adalah rasio untuk memperhitungkan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. ROI bisa kita definisikan juga sebagai rasio antara keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.
ROI (Return on Investment) adalah suatu konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. Parameter ini mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut.
Contohnya, jika seseorang berinvestasi sebesar 100 juta rupiah dalam suatu bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 150 juta rupiah, maka ROI-nya adalah 50%. Artinya, untuk setiap 1 rupiah yang diinvestasikan, bisnis tersebut menghasilkan 1,5 rupiah.
Mengapa ROI Penting dalam Bisnis?
ROI sangat penting dalam bisnis. Pasalnya, parameter ini bisa memberikan informasi yang berguna tentang efektivitas investasi.
Apakah profit yang diperoleh lebih besar dari nilai investasi awal? Apakah investasi terbaik ini hadir dalam bentuk research & development, promosi marketing atau penambahan tim sales? Atau ada beberapa segmen yang justru lebih banyak mendatangkan kerugian?
Dengan perhitungan ini, pebisnis akan melihat gambaran performa bisnis di periode tertentu.
1. Menentukan Strategi Bisnis
Dengan memahami ROI, seorang pengusaha dapat menentukan apakah investasi yang mereka lakukan layak atau tidak untuk dilanjutkan.
Seorang pengusaha yang berhasil memperoleh ROI tinggi cenderung akan berhasil dalam bisnisnya. Sebaliknya, seorang pengusaha yang mendapatkan ROI yang rendah cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya.
Selain itu, ROI juga dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis. Seorang pengusaha yang memiliki informasi yang jelas tentang ROI dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan investasi yang akan dilakukan di masa depan.
2. Alokasi Sumber Daya dengan Lebih Efektif
Yang tidak kalah pentingnya, ROI juga dapat membantu pengusaha untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Seperti Panda lansir dari Oberlo, perhitungan ROI berdampak meringankan beban HR dalam menilai pekerjaan di tim sales.
Dalam hal ini, perusahaan akan menghitung ROI di jangka waktu tertentu. Selanjutnya, perusahaan akan membandingkan tingkat penjualan dan gaji karyawan perusahaan.
Bisa jadi, perusahaan perlu melakukan pengurangan gaji untuk karyawan yang performanya tidak berkualitas.
3. Kalkulasi Performa Produk Baru
Selanjutnya, ROI juga menjadi penting untuk bisnis karena punya andil dalam menghitung performa produk baru. Tingkat keuntungan produk perlu disandingkan dengan biaya produksi, promosi dan penjualannya.
Dan akhirnya, ini bisa menjawab pertanyaan apakah strategi marketing yang digunakan sudah cukup efektif atau justru tidak mempan?
Faktor yang Mempengaruhi ROI
Tentunya ada hal- hal yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya sebuah Return on Investment. Secara garis besar, hal ini terbagi ke dalam dua faktor berikut ini :
1. Tingkat Turnover dari Operating Asset
Tingkat turnover atau tingkat perputaran aktiva dalam kegiatan operasional artinya kecepatan berputarnya operating asset dalam satu periode tertentu.
2. Profit Margin
Faktor selanjutnya adalah profit margin yang perusahaan hasilnya. Pebisnis bisa menganalisa laba bisnis perusahaan untuk menyimpulkan apakah ROI perusahaan sudah sesuai harapan atau tidak.
Cara Menghitung ROI (Return on Investment)
Setelah mengetahui pentingnya Return on Investment, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara menghitung ROI. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh dan biaya yang keluar untuk investasi tersebut.
Rumus dasar menghitung ROI :
ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%
Contoh studi kasus :
Jika seseorang menginvestasikan Rp 100 juta rupiah untuk sebuah bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar 148 juta rupiah, maka ROI nya adalah sebagai berikut :
ROI (148-199)/100 x 100% = 48%
Dengan demikian, tingkat ROI dari studi kasus ini adalah 48%.
Kelebihan dan Kekurangan ROI
ROI memang memberikan perbedaan saat kita berhasil menggunakannya untuk analisa. Kendati begitu, parameter ini juga mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan
Berikut adalah beberapa kelebihan dari Return on Investment :
- Perhitungan yang mudah dan sederhana
- Rumus bersifat general sehingga bisa diterapkan dan diadaptasi ke berbagai industri
- Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek. Mulai dari modal, biaya operasi, hingga transaksi.
- Membantu untuk membuat keputusan dan strategi bisnis yang lebih efektif.
Kekurangan
Sedangkan kekurangan dari ROI antara lain :
- Bisa berpengaruh ke dividen kas secara signifikan
- Sulit menentukan mana investasi yang paling berdampak karena semua investasi dipukul rata, sehingga sulit menentukan investasi mana yang paling menguntungkan.
- Perhitungan ROI rawan tidak akurat karena tidak melibatkan metrik lainnya. Seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga ini bisa menyebabkan perhitungan menjadi tidak aktual dengan situasi di lapangan.
Kesimpulan
Pengertian dari ROI (Return on Investment) adalah konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis. ROI memberikan informasi tentang efektivitas investasi dan dapat membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan bisnis.
Cara menghitung ROI cukup mudah, yaitu dengan menggunakan rumus ROI = (Keuntungan – Biaya) / Biaya x 100%. Namun tidak serta merta melihat hasil metrik ini di atas kertas, karena kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan seksama.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dan dapat meningkatkan pemahaman tentang ROI dalam bisnis.