Nama Merry Riana kita kenal sebagai salah satu sosok entrepreneur perempuan yang sukses di usia muda. Ia adalah seorang speaker, trainer, dan motivator wanita no. 1 di Asia.
Kisah kesuksesan Merry mulai diketahui banyak orang setelah ia muncul di artikel The Strait Times yang berjudul “She’s made her first million at just age 26” (“Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun”), pada 26 Januari 2007.
Selain itu, buku “Mimpi Sejuta Dolar” yang kemudian diangkat ke layar lebar merupakan buku motivasional yang terinspirasi dari kisah Merry. Ada banyak kisah menarik dalam biografi perjalanan Merry Riana. Kita simak bersama sampai habis ya!
Biodata/ Profil Singkat Merry Riana
Nama : Merry Riana Lahir : Jakarta, 29 Mei 1980 Profesi : Pengusaha, Motivator, Penulis, Aktris Ayah : Ir. Suanto Sosro saputro Ibu : Lynda Sanian Suami : Alva Christopher Tjenderasa (menikah tahun 2004) Anak : Alvernia Mary Liu, Alvian Mark Liu Pendidikan : SD Don Bosco Pulomas SMP Santa Ursula SMA Santa Ursula S1-Nanyang Technological University Singapura
Biografi & Perjalanan Sukses Merry Riana
Keluarga & Masa Sekolah
Merry Riana lahir pada 29 Mei 1980 di Jakarta. Ayahnya bernama Ir. Suanto Sosrosaputro, sedangkan sang ibu bernama Lynda Sanian. Ia merupakan sulung dari tiga bersaudara. Adiknya bernama Aris dan juga Erick.
Merry Riana tumbuh dalam keluarga menengah keturunan Tionghoa. Orangtua Merry berprofesi sebagai seorang pebisnis, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Merry memulai pendidikannya di jenjang sekolah dasar (SD) Don Bosco Pulomas. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMP Santa Ursula dan SMA Santa Ursula, yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Kala itu Merry ingin melanjutkan kuliahnya di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti. Cita- cita ini buyar lantaran kerusuhan besar di tahun 1998. Namun siapa sangka, justru hal ini lah yang kelak mengubah takdir seorang Merry Riana.
Kerusuhan 1998 Memaksa Merry Riana Pindah ke Singapura
Kondisi kerusuhan 1998 membuat situasi tidak aman, terutama untuk masyarakat keturunan Tionghoa. Sang Ayah kemudian memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negri.
Saat itu Singapura dianggap sebagai pilihan paling masuk akal karena jaraknya relatif dekat, sistem pendidikan yang bagus, dan terutama lingkungan yang aman. Di tengah situasi ekonomi yang memburuk, Merry hanya membawa modal pas- pasan untuk di Singapura.
Masa Kuliah di Nanyang Technological University
Tanpa persiapan yang memadai, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Namun akhirnya ia berhasil kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998.
Menurut Merry, jurusan ini adalah yang paling masuk akal untuknya karena ia bercita- cita menjadi insinyur.
Karena tidak mempunyai bekal uang yang cukup, ia mendapat bantuan dari perantara untuk meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000. Dana pinjaman ini harus ia lunasi setelah ia lulus dan bekerja.
Dana ini sendiri sebenarnya sangatlah minim. Setelah dihitung- hitung, ini artinya ia hanya mengantongi $10 selama seminggu. Demi berhemat, Merry menyiasatinya dengan menekan pengeluaran makannya setiap hari.
Ia akan sarapan mie instan di pagi hari, makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, dan rajin ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis. Bahkan, untuk minum, ia mengambil air kerap (tap water) di kampusnya.
Hal ini Merry Riana lakukan hampir setiap hari di tahun pertama kuliahnya. Karena merasa kehidupan yang ia jalani sangat memprihatinkan, ia terdorong untuk mencari penghasilan tambahan. Mulai dari membagikan pamflet/ brosur, menjadi penjaga toko bunga, hingga menjadi pelayan di Banquet Hotel.
Di tahun kedua kuliah, Merry merasa bahwa hidupnya tidak mengalami perubahan. Hanya berkutat seperti itu saja. Ia pun mulai membangun mimpinya, Merry mulai mengumpulkan berbagai informasi dari mengikuti seminar dan juga organisasi kemahasiswaan yang berkaitan dengan bisnis.
Bermodal tekad dan dorongan resolusinya tadi, Merry mulai tertarik mencoba berbagai jenis bisnis. Ia pernah mencoba peruntungan dengan memulai bisnis pembuatan skripsi, MLM (Multi Level Marketing), hingga bermain saham.
Sayangnya, saat itu keberuntungan belum menaungi Merry. Ia sempat rugi 200 dollar saat terjun ke Multi Level Marketing, dan kehilangan 10.000 dollar saat memutar uangnya di bisnis saham.
Ia kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Mental Merry pun sempat down, meski ia tetap bisa menyelesaikan kuliahnya. Ia kemudian berusaha bangkit dan memulai dari awal lagi dengan belajar secara sungguh- sungguh tentang seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, Merry Riana memutuskan menekuni industri perencanaan keuangan Merry berpikir hal ini lah yang membuatnya mampu mewujudkan mimpinya dalam waktu relatif singkat.
Memulai Karir Penasehat Keuangan Usai Lulus Kuliah
Lulus kuliah, Merry berupaya mempersiapkan dirinya dengan matang. Bersama dengan Alva Tjenderasa yang merupakan teman kuliah dan kini menjadi suaminya, mereka berdua belajar menjalankan usaha bersama. Bekal mereka adalah belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Ada banyak tantangan dan hambatan saat ia memulai karir sebagai seorang penasehat keuangan. Mulai dari orangtua, dosen, hingga teman- temannya kurang setuju dengan keputusan Merry.
Terlebih, saat itu Merry belum mempunyai kemampuan berbahasa Mandarin yang mumpuni. Padahal, separuh dari penduduk Singapura merupakan etnis China. Sebagai pendatang di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas.
Namun, salah satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah adalah usianya yang masih sangat mudah dan masih lajang. Ia merasa lebih bebas dan lebih berani dalam mengambil resiko. Ia merasa tidak terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil.
Bagi Merry saat itu, ia harus fokus pada pengalaman dan pelajaran yang bisa ia peroleh di fase- fase awal karirnya.
Merry bekerja 14 jam dalam sehari, berdiri di dekat stasiun MRT dan halte bus untuk menawarkan asuransi. Ia bekerja sampai tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari. Saat itu pendapatan yang tidak pasti juga memaksanya untuk kembali berhemat dalam mengatur kebutuhan sehari- hari.
Sukses Sebagai Konsultan Keuangan
Kesuksesan karir pertama dari Merry Riana adalah saat ia menjadi Financial Consultant bersama Prudential. Sebagai konsultan finansial, Merry menjual produk- produk keuangan dan perbankan seperti asuransi , kartu kredit, deposito, tabungan, dsb.
Dalam enam bulan pertama berkarir di Prudential, Merry berhasil melunasi hutangnya sebesar 40.000 dolar Singapura. Tepat di tahun pertamanya, ia bahkan berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200.000 dollar Singapura, atau sekitar 1,5 milyar rupiah.
Di tahun 2004, pencapaian Merry yang gemilang ini membuatnya diganjar promosi sebagai manajer. Merry kemudian memulai bisnisnya sendiri usai menjadi manajer dengan menyewa kantor dan mempunyai karyawan sendiri.
Ia kemudian mendirikan MRO (Merry Riana Organization) dan MRO Consultancy yang berbasi di Singapura. MRO merupakan sebuah perusahaan jasa keuangan, sedangkan MRO Consultancy bergerak di bidang pelatihan, motivasi, serta percetakan buku.
Melalui MRO, Merry membuat program Pemberdayaan Perempuan dan Anak- anak Mudah. Anggota tim di lembaga ini bahkan tergolong muda, yaitu berusia 20-30 tahun.
”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat seperti saya,” katanya.
Merry Riana Ingin Terus Memberikan Dampak Positif
Di ulang tahunnya yang ke 30, Merry mempunyai resolusi baru. Yaitu memberikan dampak positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya, Indonesia. Tahun 2005, Merry mendapatkan penghargaan sebagai Top Agency of The Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga saat ini, Merry Riana telah melatih ribuan profesional dan eksekutif dalam bidang penjualan, pemasaran dan motivasi. Di perusahaannya, Merry menaungi 40 penasehat keuangan yang berusia muda.
Kisah kesuksesan Merry Riana pun banyak diberitakan di berbagai media dan dengan segera membuatnya semakin terkenal. Kini orang dengan mudah mengenalinya sebagai entrepreneur wanita dan motivator yang membagikan ilmu dan kiat- kiat suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi sukses.
Buku yang mengulas tentang kisahnya, “Mimpi Sejuta Dolar” sangat inspiratif dan diangkat ke layar lebar. Menurut Merry, motivasinya bukan hanya berasal dari keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk kedua orangtuanya, tapi juga ambisi untuk membantu generasi muda lainnya agar bisa melakukan hal serupa.
Buku “Mimpi Sejuta Dolar” sendiri menjadi National Best Seller dalam waktu satu bulan usai peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menceritakan prestasi dan perjalanan Merry Riana dalam menghasilkan S$1 juta pertamanya di usia 26 tahun. Meski awalnya ia berhutang sebanyak S$40.000 dari Nanyang Technological University.
Larry Ellison adalah tokoh terkenal dibalik suksesnya Oracle Corporation. Nama Oracle pasti sudah sangat familiar untuk mereka yang berkecimpung di dunia pengembangan teknologi. Khususnya dengan produk- produk Oracle seperti Oracle RDBMS, Mysql, dan Java.
Oracle sendiri merupakan perusahaan manajemen data (database management system) terbesar di dunia. Kesuksesan Larry Ellison dalam mengembangkan perusahaan ini berhasil membawanya ke jajaran 10 besar orang terkaya di dunia versi Forbes.
Ada banyak pelajaran menarik; yang bisa kita peroleh dari sosok Larry Ellison. Di artikel kali ini, Panda akan secara lengkap mengulas kisah & biografi Larry Ellison dan bagaimana perjalanannya menjadi salah satu tokoh sukses yang menginspirasi banyak orang.
Biografi Larry Ellison
Sosok yang mempunyai nama lengkap “Lawrence Joseph Ellison” ini lahir pada 17 Agustus tahun 1944 di New York. Sang ibu, Florence Spellman, menjadi orangtua tunggal Larry sejak berusia 19 tahun karena tidak menikah dengan ayah Larry.
Ayah Larry sendiri merupakan seorang pilot udara Amerika Serikat berkebangsaan Italia. Dengan kondisi ini di usia yang masih sangat muda, sang ibu belum siap untuk membesarkan Larry.
Masa Kecil
Masa kecil Larry Ellison terbilang tidak menyenangkan.
Di usia sembilan bulan, Larry menderita pneumonia. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, sang Ibu mengirimnya ke Chicago untuk tinggal bersama bibi dan pamannya, Lillian Spellman Ellison dan Louis Ellison. Keduanya kemudian mengadopsi Larry sebagai anak, sementara sang Ibu mulai mencari pekerjaan di California.
Sang ayah sendiri tidak pernah tahu tentang adopsi ini sehingga Larry tidak pernah bertemu dengan ayahnya sampai usia remaja.
Paman yang kemudian menjadi ayah angkatnya adalah seorang imigran Rusia. Bibi Larry mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Sedangkan sang paman mempunyai watak yang lebih keras.
Ada banyak situasi yang membuat Larry terlibat pertengkaran dengan pamannya karena kesalahpahaman. Kendati begitu, Larry tetap tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri di bawah asuhan keluarga kecilnya.
Masa Sekolah
Memasuki usia sekolah, Larry menempa pendidikan di Eugene Field Elementary School. Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA di Sullivan High School, lalu pindah ke South Shore High School.
Semasa sekolah, Larry dikenal sebagai pribadi yang cerdas. Ia mempunyai ketertarikan lebih di pelajaran teknologi, terutama pesawat ruang angkasa. Ia juga sangat suka dengan pelajaran olahraga seperti bola voli dan yang lainnya.
Nilai- nilai Larry cukup bagus di bidang ilmu pengetahuan alam dan matematik. Namun kemudian Larry mengalami perubahan perilaku saat mengetahui bahwa orang yang mengasuhnya selama ini bukanlah orangtua kandungnya.
Masa Muda
Lulus dari jenjang SMA,, Larry Ellison melanjutkan studi ke University of Illinois di Urbana, Champaign, jurusan ilmu Fisika, pada tahun 1962. Larry saat merasa bahwa masa depan cerah sudah ada di depan mata.
Namun kemudian kejadian tidak terduga terjadi, yaitu sang ibu angkat meninggal dunia. Larry sangat dekat dengan sang ibu angkat dan mempunyai hubungan yang sulit dengan ayah angkatnya. Sang ayah angkat, Louis sering mengatakan bahwa dia becus dalam melakukan segala hal dan tidak akan pernah berarti apa- apa.
Selain faktor biaya dan nilai yang kurang bagus, Larry menolak untuk mengikuti ujian akhir di bangku kuliah dan memutuskan keluar dari kampus.
Larry kemudian melanjutkan hidupnya dengan bekerja paruh waktu. Tidak lama kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah lagi di Chicago University. Ia mengambil jurusan fisika dan matematika.
Sayangnya, ia hanya bertahan selama satu semester. Larry berhenti karena masalah biaya dan juga sudah kehilangan minat belajar. Kala itu, motivasinya lebih kuat untuk bertahan hidup.
Usai berhenti kuliah, di tahun 1966 Larry memutuskan untuk pindah ke Berkeley, California. Larry menggunakan sedikit uang yang ia miliki sebagai modal kursus komputer, sembari belajar secara otodidak dari buku- buku komputer yang ia miliki.
Saat merasa pengetahuannya di bidang komputer sudah cukup memadai, Larry kemudian melamar pekerjaan di berbagai perusahaan. Namun perjuangannya untuk memperoleh pekerjaan pertama tidak mudah mengingat ia tidak mempunyai ijazah sarjana.
Ia mengalami beberapa penolakan sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan investasi bernama “Fireman’s Fund” sebagai teknisi Komputer. Dari sini pengalaman Larry semakin bertambah karena ia sering memperbaiki perangkat keras dari komputer rusak dan memperbaiki banyak masalah berkaitan dengan perangkat.
Awal Karir
Dari Fireman’s Fund, Larry Ellison memutuskan untuk pindah kerja di Bank Wells Fargo. Di tempat ini ia juga bekerja sebagai seorang teknisi. Ia cekatan dalam hal pekerjaan, sayangnya ia merasa kurang mendapatkan penghargaan dari etos kerjanya.
Di tahun 1973, dia mulai bekerja di Ampex, perusahaan elektronik Amerika Serikat. Disini ia bertemu dengan sesama programmer, Ed Oates dan Bob Miner. Saat bekerja di Ampex Corp, Larry bertanggungjawab membuat database untuk CIA (Central Intelligence Agency).
Ampex ini lah yang kemudian menginspirasinya untuk mendirikan Oracle yang kemudian menjadi perusahaan database terbesar di dunia.
Breaking point nya adalah saat Larry membaca sebuah teori database relasional yang ditulis oleh Edgar F. Codd. Tulisan itu mendorong Larry untuk mengembangkan teori dalam membangun bisnis berkonsep “Structured Query Language” atau SQL. Proyek ini kemudian ia beri nama Oracle.
Kisah Sukses Larry Ellison Bersama Oracle Corporation
Di tahun 1977, Larry Ellison mengajak dua rekannya saat bekerja di Ampex, Ed dan Robert Miner untuk resign dan mendirikan perusahaan database milik mereka sendiri, Relation Software Inc.
Awal Berdiri Oracle Corporation
Larry memulai perusahaannya ini dengan modal $2000 dan karyawan kurang dari 10. Saat akan menggaet klien besar, Larry menyadari bahwa korporasi tidak akan berani mengambil resiko untuk produk baru.
Untuk itu, Larry dan rekannya memutuskan untuk tidak menggunakan label version 1.0, melainkan langsung version 2. Rencana ini ternyata berjalan sukses.
Pada tahun 1979, Relational Software Inc merilis Oracle yang menjadi program database relasional komersil paling populer. Mereka mengakuisisi klien besar sekelas CIA yang merupakan Dinas Intelijen Amerika Serikat.
Mereka selanjutnya juga menangani Wright Patterson Air Force Base dan menekan kesepakatan dengan perusahaan komputer IBM di tahun 1981.
Berganti Nama Menjadi Oracle Corporation
Dengan inovasi dan pemasaran agresif, perusahaan Larry akhirnya resmi berganti nama menjadi Oracle System Corporation dan menjadi Oracle Corporation di tahun 1982 usai pertumbuhan yang masif.
Di tahun 1982 ini, pendapatan Oracle mencapai $2,5 juta dengan mempunyai 75 klien mikro. Di tahun 1986, Oracle mampu menghasilkan $55 juta. Perusahaan semakin berkembang pesat dan jumlah karyawan yang mereka miliki juga semakin bertambah banyak.
Larry Ellison dan Jatuh Bangun Oracle
Kesuksesan Oracle semakin pesat seiring dengan berkembangnya kebutuhan database dunia yang semakin banyak. Di tahun 1986, Oracle resmi go public di bursa saham.
Namun tentu saja, sama seperti perusahaan lainnya, Oracle pernah mengalami jatuh bangun dan mengalami beberapa masalah.
Di tahun 1990, pemegang saham melakukan gugatan untuk audit internal untuk mengungkap bahwa Oracle telah melebih- lebihkan pendapatannya. Kejadian ini membuat saham perusahaan anjlok secara drastis dan nilai jual berkurang sebanyak 80%.
Di ambang kebangkrutan, Oracle harus membayar gugatan class action dari pemegang saham sebesar $24 juta. Mereka juga harus memecat karyawan sekitar 400 orang sebagai langkah efisiensi perusahaan.
Di pertengahan 1990 an, Larry juga sempat melihat peluang untuk bersaing dengan Microsoft Corporation. Ia pun mengembangkan alternatif murah untuk komputer pribadi desktop (PC), yang kemudian ia beri nama Komputer Jaringan (NC – Network Computer).
Sayangnya, NC tidak sepenuhnya bekerja seperti PC standar dan ada banyak kendala dalam pengembangannya. Pada akhirnya, Microsoft terus mendominasi desktop dan Ellison mengakui bahwa NC masih terlalu dini secara teknologi.
Berbagai masalah yang timbul membuat Larry melakukan restrukturisasi manajemen Oracle. Di akhir tahun 1992, Oracle kembali sehat secara finansial dan kembali terus berkembang.
Tangan Dingin Larry Ellison
Larry Ellison tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia selalu mempunyai berbagai macam strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya di bidang perangkat lunak.
Di tahun 1994, Oracle melakukan akuisisi resmi manajemen bisnis data relasional (RDBMS). Selain itu, ada banyak strategi yang Larry lakukan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan Oracle.
Di awal tahun 200 an, Larry memulai strategi agresif membeli perusahaan perangkat lunak saingan. Dia melakukan banyak akuisisi bernilai miliaran dollar, termasuk pembelian PeopleSoft (2005), Siebel (2006), BEA (2008), dan Sun Microsystem (2010).
Kini Oracle menjelma sebagai perusahaan penguasa database di dunia. Banyak sekali produk database yang menggunakan produk dari Oracle, seperti Mysql dan Java. Selain itu, produk- produk lain yang tidak kalah mentereng antara lain Development Tool (Oracle Developer, Oracle Designer), Application Server (Web DB, OAS) dan Oracle Application Server.
Di tahun 2014, Ellison mengundurkan diri dari posisi CEO Oracle. Kendati begitu, dia masih terlibat di perusahaan sebagai ketua eksekutif dan CTO.
Tangan dingin Larry telah berhasil menjadikan Oracle sebagai perusahaan pengembang perangkat lunak terbesar kedua setelah Microsoft. Hal ini sekaligus membuat nya menjadi orang terkaya dunia ke 7 tahun 2021 versi Forbes, dengan kekayaan US$ 118.1 miliar.
Biografi Larry Ellison – Kisah Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan pribadinya, Larry kurang bersahabat dengan pernikahan. Ia pernah menikah sebanyak 4 kali dan semua berakhir dengan perceraian. Larry mempunyai putra putri yang berbakat di bidangnya masing- masing, serta sukses dalam menjalani bisnis mereka.
Putranya yang bernama David Ellison yang merupakan CEO media Skydance. Sedangkan putrinya Megan Ellison adalah pendiri Anna Pictures dan salah satu produser film Amerika.
Larry Ellison mempunyai pulau pribadi di Hawai, Lanai Island, yang ia beli pada tahun 2012 seharga $300 juta. Larry berencana mengembangkan infrastruktur di pulau tersebut dan memproduksi buah serta sayuran untuk dijual di seberang lautan.
Selain menuai prestasi di bidang bisnis, Larry juga menjadi kepala tim kapal pesiar Amerika yang ia dirikan di tahun 2000. Ia mempunyai kapal pesiar bernama Rising Sun yang merupakan kapal pesiar kedelapan terbesar di dunia. Kapal ini mempunyai ukuran panjang 453 kaki atau sekitar 138 meter. Sayangnya ia menjual kapal ini pada David Geffen pada 2010 silam.
Selain itu, Larry juga gemar bermain tenis dan merupakan pilot berlisensi. Ia mempunyai beberapa pesawat jet militer yang salah satunya adalah SIAI-Marchetti S.211.
Memang, ada banyak sisi menarik dari kehidupan Larry Ellison ini. Dengan background keluarga yang tidak harmonis, Larry belajar tentang ketekunan, mandiri, percaya diri dan kerja keras.
Perjuangan Larry tidak mudah. Namun dengan tekad kuatnya, ia berhasil menaklukkan tantangan dalam hidupnya dan meraih titik kesuksesan.
Semoga biografi dan kisah sukses Larry Ellison ini menginspirasi harimu untuk menjadi lebih baik ya! 🙂
Siapa yang tak kenal Chairul Tanjung? Sosok konglomerat Indonesia ini pernah mencatatkan namanya dalam urutan 937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar, pada 2010. Sama seperti Chairul Tanjung, Anda juga bisa menjadi pengusaha sukses. Jika Anda berada di New York dan mempertimbangkan untuk membuka bisnis, lihat link ini untuk file for llc new york dan mulailah petualangan Anda menjadi pengusaha.
Pengusaha berdarah Minang ini terkenal sebagai pengusaha sekaligus pemimpin CT Corp. CT Corp sendiri adalah perusahaan yang membawahi beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Chairul Tanjung juga menerbitkan buku biografinya yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong”.
Tertarik untuk mengenal sosoknya lebih jauh? Simak ulasan Panda dalam artikel Biografi dan Kisah Chairul Tanjung berikut ini.
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (CT) adalah salah satu sosok pengusaha paling populer di Indonesia. Pada 2018 silam, ia dinobatkan sebagai satu dari sepuluh orang terkaya di tanah air. Perjalanan hidup CT banyak memberikan inspirasi untuk jutaan orang. Itulah mengapa banyak yang penasaran dengan biografi Chairul Tanjung ini.
Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil
Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962 dari orangtua yang mempunyai latar belakang yang sangat berbeda. Ia merupakan enam bersaudara dari pasangan Abdul Gafar Tanjung dan Halimah.
Ayah Chairul bekerja sebagai wartawan yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil di era Order Lama, sementara sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Saat Order Baru, usaha sang ayah dipaksa tutup karena punya pandangan yang berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu.
Untuk bertahan dari situasi ekonomi saat itu, keluarga Chairul pun memutuskan untuk menjual rumah. Mereka akhirnya menyewa losmen kecil dan penuh sesak untuk mereka tinggal saat itu.
Kendati begitu, tekanan di masa- masa sulit itu tidak membuat semangatnya turun.
Masa Sekolah dan Bangku Kuliah Chairul Tanjung
Chairul menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Van Lith Jakarta, dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Van Lith juga. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Jakarta.
Lulus SMA di tahun 1981, Chairul melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Gigi UI. Ia berhasil meraih gelar pendidikan sarjana di tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat magister di Institut PEndidikan serta Pembinaan Manajemen di tahun 1993.
Semasa sekolah, Chairul Tanjung adalah siswa yang berprestasi. Ia bahkan terpilih menjadi mahasiswa teladan nasional di tahun 1984 sampai 1985 karena kecerdasan dan keteladannya.
Profil Keluarga Chairul Tanjung
Chairul Tanjung mempunyai seorang istri bernama Anita Ratnasari. Sama seperti CT, Anita juga merupakan lulusan jurusan kedokteran gigi. Dari pernikahannya, pasangan ini dikaruniai dua orang anak. Yaitu Putri Indahsari Tanjung atau terkenal dengan nama Putri Tanjung dan Rahmat Dwiputra Tanjung.
Perjalanan Bisnis Chairul Tanjung
Belajar Membangun Bisnis Sejak Bangku Kuliah
Petualangan bisnis CT sejatinya sudah diasah sejak bangku kuliah. Saat itu ia sempat mencicipi berjualan buku pelajaran, fotokopi, buku kuliah, dan kaos di kampus. Tujuan awal ia berjualan agar mendapat biaya tambahan untuk kuliahnya.
“Saya memulai tahun 1981 ketika masih di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Karena masalah ekonomi keluarga, saya harus biayai sekolah sendiri, harus cari uang,” ungkap Chairul Tanjung.
Sembari berjualan, ia juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di Bilangan Senen, Jakarta Pusat, meski akhirnya bangkrut.
Serius Merintis Bisnis Usai Lulus Kuliah
Usai lulus dari Universitas Indonesia, CT mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga temannya. Dengan modal awal RP 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak- anak untuk diekspor.
Dengan berbagai upaya, perusahaan yang berdiri pada 1987 ini lambat laun mulai memberikan hasil yang memuaskan. Perusahaan bahkan pernah mendapatkan pesanan dari Italia sebanyak 160 ribu pasang sepatu.
Sayangnya, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, CT memutuskan berpisah dengan teman- temannya. Ia berniat untuk membangun usahanya sendiri.
Mendirikan Para Group
Di tahun 1987, Chairul Tanjung mendirikan bisnis sendiri yang ia beri nama Para Group. Parah Group ini lah yang menjadi cikal bakal dari CT Corp.
Berbekal dengan kemampuannya dalam membangun jaringan, bisnis Chairul Tanjung semakin berkembang. Ia punya visi untuk mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan mereposisikan dirinya ke tugas bisnis inti : keuangan, properti, dan multimedia.
Para Group ini merupakan perusahaan konglomerasi yang mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company. Perusahan ni membawahi beberapa sub-holding, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Di tahun 1996, Chairul Tanjung mengambil alih Bank Karman, yang merupakan cikal bakal dari Bank Mega. Ia juga berhasil membeli Bank Tugu, yang kini menjadi Bank Mega Syariah Indonesia. Selain itu, CT juga mempunyai bisnis toko di Bandung Supermall.
Di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung, Bank Mega berkembang dengan pesan dan mulai menguntungkan. Pada 2001, bank ini berhasil menawarkan saham di Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya, Bank Mega menjadi salah satu tulang punggung Para Group.
Bahkan di tahun 2007, Bank Mega berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam hal pendapatan dan kartu kredit, diantara bank- bank lainnya di Indonesia.
Deretan Perusahaan Chairul Tanjung dan Peresmian CT Group
Kesuksesan Chairul Tanjung tidak lepas dari idenya dalam mengembangkan bisnis konglomerasi. Kini, ada banyak unit bisnis CT Corp di bidang usaha vital.
Pada 1 Desember 2011, Chairu secara resmi mengubah Para Group menjadi CT Corp. CT Corp ini sendiri membawahi tiga perusahaan sub holding, yaitu Trans Corp, Mega Corp, dan CT Global Resource dengan lingkup layanan finansial, ritel, gaya hidup, media, hiburan, dan sumber daya alam.
1. Keuangan
Lingkup bisnis CT dalam bidang keuangan meliputi perbankan, capital market, asuransi dan multi finance.
Melalui PT Mega Corpora, keluarga CT (CT Corporate) merupakan pemegang saham pengendali (PSP) di PT Bank Mega, Tbk. CT Corpora mempunyai kepemilikan saham sebesar 58 persen dan sisanya adalah saham milik publik.
Per 30 Juni 2020, Bank Mega mempunyai total aset 99,24 triliun dan laba mengalami pertumbuhan 32,60 persen. Pada 2017, Bank Mega juga pernah mencapai pertumbuhan tertinggi, terutama dalam pendapatan bersih dan kartu kredit diantara bank lain di Indonesia.
PT Mega Corporate juga juga mempunyai kepemilikan saham PT Bank Mega Syariah Mandiri sebesar 99,99 persen. Pada 2019, Bank Mega Syariah mempunyai total aset sebesar Rp 8 triliun dengan laba bersih tumbuh 5,5 perse yoy.
Selain kedua bank ini, CT juga mempunyai saham BPD Sulutgo dan BPD Sulteng, masing- masing sebesar 24,90 persen. Pada November 2020, Mega Corpora menggelontorkan dana ke Bank Bengkulu sebagai upaya pembelian saham.
Dalam bidang Capital Market, Mega Corp mempunyai PT Mega Capital Sekuritas dan PT Mega Capital Investama yang bergerak dalam bidang usaha manajer investasi.
Sedangkan dalam bidang asuransi dan multi finance, perusahaan di bawah naungan CT Corp antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, dan Mega Finance.
2. Media
Bukan rahasia lagi, Chairul Tanjung adalah bos dari beberapa media ternama. Sejumlah perusahaan media di bawah naungan CT Corp antara lain adalah Trans TV, Trans 7, Detik Network, CNBC Indonesia, CNN Indonesia, dan Transvision Channels.
3. Properti dan Investasi
Sedangkan untuk perusahaan properti dan investasinya, antara lain adalah Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo.
Di bidang investasi, di awal 2010, melalui anak perusahaannya, Trans Corp, membeli saham Carrefour Indonesia sebesar 40 persen.
4. Lainnya
Selain deretan bisnis ternama di atas, bisnis CT Corp juga berkembang di bidang lifestyle (pelayanan wisata dan pengurusan dokumen perjalanan), fashion (sebagai pemegang lisensi Versace, Mango, Jimmy Choo, dan lainnya), food and beverage (The Coffee Bean & Tea Leaf, Wendy’s, Baskin Robbins dan masih banyak lagi), dan retail (supermarket, gerai elektronik, dan lain sebagainya).
Pelajaran Berharga dari Chairul Tanjung
Chairul Tanjung memang kini dikenal sebagai konglomerat populer. Namun jauh ke belakang, id menyebut kalau dirinya berasal dari keluarga sederhana.
Kondisi ekonomi keluarganya sempat terpuruk saat usaha sang ayah ditutup. Namun itu tak menyurutkan niatnya. Ia mengambil kesempatan penting pertamanya saat dosen nya meminta seluruh mahasiswa angkatannya yang berjumlah sekitar 100 orang untuk mencetak buku praktikum.
“Kan banyak tuh tempat fotokopian. Saya tanya satu buku praktikum itu harganya Rp 500,” ungkap CT pada media Detik, 21 April 2018 silam.
Saat itu ia teringat pada temannya di bangku SMP yang punya usaha percetakan. Ia pun bertanya pada temannya itu harga cetak buku di tempat usahanya. Ternyata, biayanya lebih murah daripada cetak di depan kampus.
“Teman saya bilang hanya Rp 150 saja. Saya langsung kepikiran (peluang bisnis). Saya tawarkan teman-teman angkatan saya untuk mencetak buku kurikulum seharga Rp 300. Tentu mereka mau. Itu pertama saya mendapat uang dari peluang,” tutur dia.
Dari situ CT belajar, modal utama usaha tidak melulu soal uang, Namun, jaringan alias networking. Jaringan bisa berasal dari mana saja, mulai dari teman, konsumen, hingga media sosial.
Selanjutnya, kesuksesan Chairul Tanjung juga didorong dengan cara akuisisi. Jika di awal, karena minim modal tapi banyak waktu, maka ia bekerja keras memanfaatkan waktu untuk mengembangkan bisnisnya.
Tapi seiring dengan bertambahnya usia, waktu berkurang, namun modal lebih besar, maka modal digunakan untuk akuisisi agar bisnis semakin besar.
Jadi dari mana pun kita berasal, penting untuk terus memanfaatkan kesempatan yang ada. Jika bicara tentang modal menjadi kendala, cobalah memulainya dengan bisnis tanpa modal.
Biografi Nick Vujicic adalah sumber inspirasi untuk siapapun yang sedang patah semangat dan membutuhkan motivasi hidup. Ya, Nick memang terkenal sebagai salah satu motivator ulung dunia. Banyak orang terkagum- kagum dengan sosoknya karena ia berhasil menunjukkan diri sebagai pribadi yang kuat, meski dengan kekurangan fisik yang ia miliki sejak lahir. Seperti yang kita ketahui, Nick Vujicic adalah motivator dunia yang tidak mempunyai tangan dan kaki karenna penyakit bawaan lahir. Di ulasan kali ini, Panda akan mengulas tentang kisah hidup biografi Nick Vujicic yang sangat menginspirasi dunia.
Nick Vujicic Lahir dengan Sindrom Tetra Amelia
Nicholas James Vujicic lahir pada tanggal 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia. Kedua orangtua Nick merupakan imigran dari Serbia yang bernama Dusana Vujicic dan Borislav Vujicic. Ibu Nick adalah seorang perawat, sedangkan ayahnya merupakan pegawai di kantor administrasi dan akuntansi. Bisa dibilang, keluarga Nick adalah kalangan sederhana. Nick terlahir dalam kondisi disabilitas yang sangat berbeda. Ia terlahir dengan sindrom tetra amelia, yaitu kondisi yang menyebabkan bayi lahir tanpa tangan dan kaki. Saat ia lahir, ibunya bahkan tidak mau melihatnya. Kendati demikian, lambat laun kedua orangtuanya menerima keadaan Nick. Mereka mulai menyadari kondisi spesial anak mereka sebagai bagian dari rencana Tuhan. Sedangkan untuk Nick, kondisi yang tidak sempurna ini membuatnya hanya mengandalkan jari kaki yang tumbuh tidak sempurna sebagai alat gerak satu- satunya. Ia harus bisa beradaptasi dan belajar bergerak dengan cara yang berbeda. Seperti menggulingkan badan, memakai celana, dan melakukan aktivitas ringan lainnya.
Masa Kecil dan Remaja Nick Vujicic
Dengan kondisi tubuh yang berbeda dengan anak- anak lainnya, ada banyak hal sulit yang harus Nick lalui. Mulai dari berjuang dari rasa kesepian, hingga mengalami perundungan.
Mengalami Perundungan Setiap Hari
Saat kecil, Nick sering berdoa untuk memohon agar tungkai dan lengan pada malam hari hingga menangis sampai tertidur. Ia berharap agar tungkai dan lengan nya muncul secara ajaib saat ia bangun. Tentu saja ini tidak terjadi. Meski begitu, Nick berupaya untuk melakukan aktivitas seperti layaknya orang normal. Ia bisa bermain golf, berselancar, bermain musik, berenang, bermain sepak bola, hingga menyisir rambut. Memasuki usia sekolah, ibu Nick memasukkannya ke sekolah normal pada umumnya agar ia tidak berkecil hati. Saat itu, sang ibu berharap agar Nick bisa bersosialisasi dan bermain dengan anak- anak normal. Namun, apa yang terjadi tidak selaras dengan harapan sang ibu. Nick mengalami hal yang sebaliknya. Ia mendapatkan hinaan dan tindakan perundungan setiap hari karena kondisi fisiknya. Ini terjadi setiap hari, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Kondisi ini membuat Nick merasa frustasi dengan kondisi yang ia miliki.
Mencoba Bunuh Diri di Usia 10 Tahun
Masa- masa sulit membuat Nick Vujicic berulang kali mencoba bunuh diri. Rasa frustasi terus menyelimutinya karena serangan mental bertubi- tubi yang setiap hari ia terima. Sampai pada usia 10 tahun, Nick mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke dalam bathtub, namun gagal. Selanjutnya, tak terhitung berapa banyak Nick melakukan percobaan bunuh diri lainnya. Meski begitu, tak ada satupun percobaan bunuh dirinya yang berhasil karena selalu ada orang yang tepat waktu menyelamatkannya. Di suatu titik, Nick sadar kalau ia memang belum ditakdirkan untuk meninggal, mungkin karena ia bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat kelak.
Saya punya dua pilihan untuk mengutuk atau bersyukur karena tidak punya tangan dan tungkai. Tetapi pada akhirnya saya memutuskan untuk memilih bersyukur.
Nick Vujicic
Nick Vujicic Mencoba Bangkit dan Menginspirasi
Di luar keterbatasannya, Nick bersyukur karena mempunyai orangtua yang suportif.
Bangkit dari Keterpurukan
Nick belajar cuek dari semua perundungan yang ia alami dan mulai fokus untuk belajar. Meski fisiknya tidak sempurna, Nick mempunyai kecerdasan yang tinggi dari sisi akademis. Di usia 17 tahun, sang ibu sempat menunjukkan sebuah artikel tentang seorang pria dengan kondisi fisik yang lebih parah dari Nick. Pria tersebut tidak menyerah dalam hidup dan menginspirasi orang- orang untuk terus berjuang. Artikel ini kemudian menginspirasi Nick untuk bangkit. Ia membentuk komunitas doa untuk memotivasi orang- orang di sekitarnya. Disini Nick mulai berbicara di kelompok gereja. Nick juga berjanji untuk meraih pendidikan setinggi- tingginya. Dengan kekurangan fisik yang menurutnya cukup menantang, Nick berhasil lulus SMA dengan nilai yang baik. Nick selanjutnya kuliah di Griffith University dengan mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu akuntansi dan perencanaan keuangan. Nick kemudian lulus kuliah di usia 21 tahun.
Terus Mengasah Skill Public Speaking
Selain pintar dari sisi akademis, Nick juga mempunyai kemampuan public speaking yang sangat baik. Skill public speaking yang baik ini pertama disadari oleh seorang office boy di sekolahnya saat ia berusia 17 tahun. OB tersebut berkata pada Nick bahwa kelak ia akan menjadi tokoh pembicara yang hebat. Siapa sangka, kata- kata dari sang OB tersebut membakar semangat Nick dan ia merasa menemukan tujuan hidupnya. Sejak itu, ia ingin menjadi pembicara yang memberi semangat dan motivasi pada orang lain.
Karir Nick Vujicic
Meski mempunyai kekurangan fisik, Nick pada akhirnya memutuskan untuk tidak menyerah dan melakukan lebih banyak dalam hidup.
Menjadi Pembicara dan Motivator Internasional
Nick memulai karir motivatornya di tahun 2015 saat ia berusia 23 tahun dengan mendirikan sebuah organisasi bernama “Life without Limbs”. Life Without Limbs adalah sebuah organisasi non profit internasional yang memberi pelayanan pada orang- orang dengan kondisi fisik yang kurang. Organisasi ini mempunyai misi untuk berbagai harapan dan cinta kepada orang- orang di seluruh dunia. Dari organisasi ini, Nick mulai sering berbicara di depan umum dan berbagi tentang kisah hidup nya. Banyak orang yang terkesan dan termotivasi. Di tahun 2007, Nick mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang motivasional speaking, “Attitude is Attitude” (AIA). Dari perusahaan ini, Nick memulai karirnya sebagai motivator profesional. Ia memberikan motivasi dan inspirasi ke banyak negara. Pada 2011, AIA yang digawangi oleh Nick, juga sempat merilis lagu solo dan video musik berjudul “Something More”.
Menjadi Penulis Buku dan Entrepreneur
Nick juga sudah menerbitkan kurang lebih delapan buku. Buku pertamanya bertajuk Life Without Limits (2007) terbit dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa , termasuk ke dalam bahasa Indonesia. Life Without Limits ini sendiri bercerita tentang kisah Nick Vujicic bangkit dari kondisi ketidaksempurnaan fisik menjadi pribadi yang percaya diri dan pemberani. Buku ini kemudian menjadi best seller dan menembus angka penjualan lebih dari 1 juta copy di seluruh dunia. Sebagian dari buku Nick bercerita tentang bagaimana ia bangkit dari keterpurukan terkait kondisi fisiknya. Dalam salah satu buku nya, terdapat kalimat yang sangat inspiratif berikut ini :
“Aku tak dapat menepuk pundakmu dengan tanganku untuk meyakinkanmu, tetapi aku bisa bicara dari hatiku. Sesulit apa pun kehidupanmu terasa, selalu ada harapan. Seburuk apa pun rintangan yang muncul, pasti ada hari-hari yang lebih baik di depan. Seberat apa pun cobaan yang datang, kau pasti dapat melaluinya. Menunggu adanya perubahan tidak akan mengubah apa pun. Membulatkan tekad untuk bertindak sekarang akan mengubah segalanya!” Buku- buku lain dari Nick yang juga sudah diterjamahkan ke dalam bahasa Indonesia dan juga best seller, antara lain :
Stand Strong (2010).
Unstoppable (2012).
Limitless (2013).
Be the Hand and Feet (2018).
Kehidupan Pribadi Nick Vujicic
Saat karir motivator Nick mulai menanjak, ia memutuskan pindah dari Australia ke California, Amerika Serikat. Ia mulai keliling Amerika untuk memberi ceramah motivasi. Di tahun 2008, saat mengisi acara di McKinney, koat kecil dekat Dallas, Texas, ia bertemu dengan wanita bernama Kanae Miyahara. Mereka saling jatuh cinta dan menikah pada 12 Februari 212. Dari pernikahannya, Nick dan Kanae dikaruniai empat orang anak, yaitu dua anak laki- laki dan dua anak kembar perempuan. Keluarga Nick kini tinggal di California.
Nick Vujicic Menjadi Inspirasi Jutaan Orang di Seluruh Dunia
Lantas bagaimana kabar Nick sekarang? Sampai kini, Nick masih terus berkeliling dunia dan memberi motivasi kepada sekolah, organisasi nirlaba, universitas, dan berbagai forum internasional. Nick juga pernah berkunjung di Indonesia pada 2013 silam untuk mengisi acara di sebuah stasiun televisi. Selain terus menjadi motivator dan penulis buku, Nick juga menikmati perannya sebagai seorang family man. Bersama istri dan keempat anaknya, mereka banyak meluangkan waktu bersama menikmati quality time sebanyak mungkin. Demikian kisah tentang Nick Vujicic. Meski dari lahir ia sudah berbeda dari orang lain dan sempat frustasi, Nick menyadari bahwa putus asa dan menyerah tidak akan bisa merubah situasi. Alih- alih menyerah, ia memilih untuk bangkit dan mulai membangun karirnya. Jika tidak, kita mungkin tidak akan pernah mendengar cerita tentang sosok motivator tanpa lengan dan kaki, yang dengan begitu hebatnya, membuat dunia terinspirasi.