Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Bicara tentang strategi marketing, CTA atau call to action adalah komponen yang penting untuk diperhitungkan. Akan sia- sia saat Anda berusaha untuk memaksimalkan semua halaman website Anda, tapi tidak menggunakan CTA yang baik.

Karena pentingnya CTA ini, Anda bukan hanya sekedar menaruh CTA saja, tapi wajib untuk mengoptimalkan perannya. Bagaimana caranya? Apa saja yang harus dilibatkan?

Di artikel kali ini, Panda akan mengupas dengan lebih lengkap apa itu CTA.

Apa itu CTA (Call to Action)?

CTA atau Call to Action adalah sebuah ajakan atau dorongan untuk melakukan tindakan. Istilah ini biasanya merujuk pada kata- kata di sebuah iklan atau landing page website yang sifatnya menggerakkan audiens untuk melakukan aksi yang diharapkan.

CTA ini biasanya berupa frasa atau kalimat pendek yang secara spesifik memuat ajakan atau perintah melakukan sesuatu.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan lebih lanjut tentang CTA : 

Apa fungsi CTA?

Fungsi CTA adalah mendorong audiens untuk segera melakukan tindakan. Baik itu tindakan untuk membeli, mendownload, mengisi form, berlangganan, atau tindakan yang lainnya.

Seperti apa contoh CTA?

CTA biasanya berupa kata- kata ajakan yang dikemas dalam tulisan (warna merah atau warna terang cetak tebal) atau button yang menonjol untuk lebih menarik audiens. Contoh CTA adalah Download; Beli Sekarang; Ya, Saya Mau, Baca Lebih Lanjut, dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Membuat CTA yang Baik dan Efektif?

Membuat CTA yang baik perlu menyatukan tiga komposisi secara selaras, yaitu isi teks, desain visual (font, warna, & ukuran), serta penempatan yang baik. Tiga hal ini, cara membuat Call to Action yang baik dan efektif dikupas tuntas di artikel Panda Gila berikut ini. Anda bisa menyimaknya secara GRATIS.

Macam- macam Call to Action

CTA bisa diterapkan di semua hal yang sifatnya mengajak. Baik itu di website, atau ajakan sederhana di website dan media sosial.

Berikut ini adalah jenis- jenis CTA yang sering kita kenal :

  1. CTA untuk toko online, misalnya “Beli”, “Borong”, “Borong”, atau “Belanja”.
  2. Call to action promosi software, tool, atau produk digital, misalnya “Download” atau “Langganan”.
  3. CTA promosi informasi, CTA nya adalah “Pelajari selengkapnya” atau “Baca lebih lanjut”.
  4. Call to action media sosial, misalnya “Like”, “Bagikan”, “Tulis komentar” atau “Follow”.

CTA biasanya disisipi dengan konten copywriting untuk memberikan kesan persuasif dan memaksimalkan pendekatan terhadap pembaca.

Mengapa CTA Penting? Apa Manfaatnya?

Secara alami manusia akan merespon sebuah ajakan yang diberikan kepadanya. Tanpa ajakan, maka materi promosi dan marketing And akan berakhir begitu saja.

Menurut HubSpot, CTA juga terbukti meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, CTA punya peran besar terhadap sebuah goal yang ditargetkan. Tanpa CTA, bisa jadi target penjualan Anda hanya tercapai separuhnya.

Mengapa? Karena eksposure Anda terhadap apa yang harus dilakukan audiens sangat lah minim. Mereka tidak diperlihatkan apa yang harus dilakukan setelahnya atau tidak diingatkan untuk melakukan action.

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat dari CTA :

  • Mengarahkan audiens tentang tindakan apa yang harus mereka ambil.
  • Memberikan eksposure pada aksi yang harus dilakukan audiens.
  • Mengoptimalkan target bisnis (jumlah download, subscriber, dan penjualan).
  • Memaksimalkan konten promosi bisnis Anda.

Cara Membuat CTA yang Baik dan Sulit Ditolak

Call to Action Anda bukan sekedar harus baik, tapi juga cukup persuasif untuk mengajak audiens melakukan tindakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam membuat CTA yang baik dan sulit ditolak :

Ringkas dan Sederhana

CTA biasanya berupa kalimat ajakan ringkas dan bersifat penegasan. Artinya, CTA bukanlah kata- kata basa- basi atau berbelit- belit. CTA Anda harus sederhana dan singkat, serta bisa memberikan dorongan kepada audiens.

Hindari penggunaan kata- kata atau susunan yang ambigu sehingga audiens tidak bingung tentang apa yang perlu mereka lakukan.

Misalnya saja :

  • Daftar Sekarang
  • Download
  • Submit

CTA yang to the point ini biasanya sudah dilengkapi dengan penjelasan persuasif atau informasi sesuai kebutuhan di bagian konten sebelumnya. Jadi, fungsinya adalah mempertegas audiens untuk segera melakukan tindakan yang dibutuhkan.

Tipe Kalimat Perintah

Selain versi ringkas dan sederhana, Anda juga bisa membuat kalimat perintah persuasif ke dalam CTA Anda. Letakkan kalimat perintah dan berikan tambahan singkat sesuai kebutuhan.

Anda dapat melihat contoh berikut ini :

  • Pesan sekarang dan dapatkan diskon 25%!
  • Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
  • Pelajari selengkapnya di artikel ini!
  • Subscribe channel YouTube kami!
  • Dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Meski mengandung kalimat perintah dan ada kata- kata tambahan, kalimat tersebut disusun secara ringkas.

Sebagai contoh, Anda ingin membagikan ebook tentang panduan menjadi star seller Shopee. Akan bertele- tele jika Anda menuliskan seperti ini :

 Silahkan unduh dengan link di bawah ini membaca panduan tentang menjadi star seller Shopee. 

Sebaliknya, Anda bisa membuatnya seperti ini :

 Mau Jadi Star Seller di Shopee?
Download Ebook nya sekarang juga! 

Unik dan Kreatif

CTA juga bisa dikemas dengan unik dan kreatif. Anda bisa memasukkan tagline yang mendekati niche bisnis Anda dan memberikan sentuhan copywriting di dalamnya.

Dengan cara ini, selain mendorong audiens untuk melakukan tindakan, Anda juga meningkatkan awareness audiens terhadap brand dan produk Anda. Misalnya saja, alih- alih dengan kalimat “Pesan tiket Anda sekarang”, Anda bisa menggunakan kalimat “Nikmati penerbangan istimewa Anda sekarang”.

Tunjukkan Manfaat

Dengan jenis CTA ini, Anda bisa meyakinkan orang- orang bahwa tindakan yang mereka lakukan pasti akan memberi manfaat untuk mereka. Jadi, tentu saja ini bisa menjadi CTA dengan daya tarik tersendiri.

Contoh dari Call to Action ini misalnya :

  • Dapatkan potongan harga untuk pembelian pertama Anda.
  • Daftarkan email Anda untuk mendapat konten internet marketing gratis.

Tawarkan Bantuan untuk Ditindaklanjuti

CTA dengan tawaran bantuan kepada audiens juga sangat powerful. Di satu sisi kita memang benar akan membantu audiens dengan konten atau produk kita, di sisi lain tindakan ini akan memberi keuntungan karena memaksimalkan sales funnel kita.

Contoh dari CTA ini adalah :

  • Hubungi Saya untuk demo gratis.
  • Konsultasi gratis untuk lunas dari hutang dan bebas jeratan riba.
  • Bantu Saya untuk melipatgandakan omset bisnis Saya.

Penawaran Terbatas

Penawaran terbatas akan memberi kesan eksklusif pada CTA Anda. Jika mereka tidak segera mengambil kesempatan, maka artinya tidak ada kesempatan.

Beri batasan waktu kepada audiens Anda secara tegas dan benar- benar nyata. Artinya, Anda memang membuat promo ini secara terbatas, tanpa sedang berpura- pura. Entah itu terbatas dalam waktu, atau jumlah promo.

Contoh dari CTA ini antara lain :

  • Beli sekarang, besok harga naik!
  • Checkout saat ini juga untuk claim diskon 25%!
  • Booking hari ini untuk diskon 30%!

Desain CTA yang Menarik

Selain isi, visualisasi dari Call to Action juga penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan komposisi tiga hal berikut :

  • Font : harus terlihat mudah dan nyaman dibaca.
  • Kombinasi warna : Warna harus membuat button atau teks CTA itu hidup dan menonjol. Warna harus kontras dari desain dan warna dasar website. Paduan warna merah putih dan merah kuning sangat baik untuk menarik perhatian audiens.
  • Ukuran tombol : Ukuran tombol harus cukup menonjol, tapi juga proporsional, serta terlihat dengan baik di website atau materi desain (banner, video, atau media sosial).

Penempatan

Selain isi dan tampilan button Call to Action, penempatan juga menjadi hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan. Penempatan yang ideal akan membuat CTA ini berfungsi lebih optimal.

Untuk penempatan CTA ini akan Panda bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya ya.

Penempatan Terbaik untuk Call to Action

Selain disajikan dengan isi dan visual yang baik, CTA harus bisa dilihat dengan mudah oleh audiens agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk Call to Action di website, CTA harus berada di tempat yang strategis.

Berikut ini adalah beberapa contoh penempatan terbaik untuk CTA dan juga alasannya :

1. Di Bagian Atas Halaman Website

Study yang dilakukan Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, mengungkap bahwa pengguna internet cenderung mengamati dan membaca konten website dari bagian kiri atas.

Pernyataan ini adalah alasan mengapa banyak website meletakkan CTA mereka di bagian atas halaman utama.

Contohnya bisa dilihat dari CTA di halaman website MNC Vision berikut ini.

Contoh penempatan CTA MNC Vision

Saat masuk ke website tersebut, kita langsung disajikan dengan banner penawaran besar di dan juga tulisan ‘Subscriber’ yang langsung menarik perhatian karena kontras dengan latar belakang website.

Ada kemungkinan Anda akan langsung scroll ke bawah untuk melihat konten lainnya, tapi CTA ini telah memberi Anda kesan pertama untuk dorongan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.

2. Di Bagian Bawah Halaman Website

Teks CTA juga kerap diterapkan di bagian bawah halaman website. Baik itu setelah artikel atau di dekat area footer. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak meninggalkan halaman begitu saja setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Sebaliknya, Anda akan memberi mereka dorongan action untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.

Contohnya adalah tombol CTA berikut yang diletakkan di akhir konten dan sebelum kotak komentar :

Contoh penempatan CTA di bagian bawah

3. Di Sticky Header

CTA juga efektif untuk diletakkan di Sticky Header atau menempel di bagian atas header. Meskipun audiens scroll sampai ke bagian bawah, mereka bisa melakukan tindakan dengan mudah karena tidak perlu scroll kembali ke bagian atas.

Contoh CTA di sticky header bisa kita lihat seperti contoh berikut :

CTA di bagian sticky header

Selain dengan konsep sticky header, CTA ini juga dibuat dengan warna yang sangat kontras dengan halaman website, tapi enak dibaca.

4. Di Bagian Sidebar

CTA di bagian sidebar bisa menjadi pilihan untuk memberi dorongan tindakan kepada audiens, tapi di sisi lain memberikan penempatan ideal yang tidak mengganggu layar pengunjung.

Untuk penempatan di sidebar pastikan tampilan CTA dikemas dengan teks atau button yang mencolok seperti CTA dari laman The Daily Egg :

Contoh CTA di bagian Sidebar

Selain CTA, sidebar juga bisa diisi dengan berbagai widget website seperti search bar, konten populer atau slot iklan.

5. Di Bagian Pop Up/ Slide Up

Contoh CTA di bagian pop up

Pop Up atau slide up juga bisa menjadi penempatan yang efektif untuk call to action. Karena sifatnya yang tiba- tiba muncul, CTA ini sudah pasti menarik perhatian audiens dan mengingatkan mereka melakukan tindakan.

Saat membuat CTA ini, satu hal yang harus Anda pastikan adalah tampilannya tidak boleh mengganggu audiens dan tidak bertumpuk dengan iklan. Pastikan terlihat baik di semua device, diatur dengan timing yang tepat, dan mudah untuk di-close.

6. Di Bagian Utama Landing Page

Ada beberapa brand yang langsung memberikan call to action di halaman utama mereka dengan sangat meyakinkan dan banyak basa- basi. CTA ini sangat percaya diri, tapi tidak untuk semua orang.

Tipe penempatan CTA seperti ini hanya lazim digunakan untuk jenis produk yang customer sudah langsung teredukasi untuk jenis produknya atau dari brand yang memang sudah populer.

Contohnya dapat kita lihat di laman Netflix berikut :

Contoh Call to Action di halaman utama Netflix

Atau dari contoh layanan jasa domain yang sudah lazim meminta pengunjungnya untuk mencari nama domain yang diinginkan :

Contoh CTA di halaman utama Name

Kesimpulan

Call to Action atau CTA adalah elemen penting dari website, iklan atau materi promosional lainnya agar audiens segera mengambil tindakan. Sudah pasti CTA tidak berdiri sendirian. Melainkan berdampingan dengan konten lain yang berperan mengedukasi audiens dan memberikan persuasi awal.

Meski begitu, peran CTA sudah jelas. Yaitu mendorong dan mengingatkan audiens agar segera melakukan tindakan. Tanpa CTA, konten lain yang sudah Anda sajikan dengan matang bisa jadi percuma.

Setelah memahami CTA, maka langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah :

  • Membuat CTA teks yang baik
  • Membuat konsep tampilan CTA yang baik dan menarik perhatian
  • Gunakan penempatan yang ideal untuk CTA Anda

Dalam hal penempatan, Anda bisa saja mencoba dua penempatan sekaligus. Misalnya saja, sticky header bisa dikombinasikan dengan penempatan di sidebar atau footer.

Yang pertama berfungsi untuk menarik perhatian, dan satunya lagi untuk mengingatkan tentang tidnakan yang harus diambil.

Meskipun bisa multiple placement atau penempatan ganda, pastikan bahwa ini tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

Selamat mencoba!

8 Jurus Jitu Membuat Deskripsi Produk yang Efektif dan Menjual

8 Jurus Jitu Membuat Deskripsi Produk yang Efektif dan Menjual

Bicara tentang berjualan secara online, deskripsi produk adalah bagian penting yang perlu kita optimalkan untuk meningkatkan penjualan. Dengan menulis deskripsi produk yang baik, kita akan berhasil meyakinkan calon pembeli untuk segera melakukan pembelian.

Ya, deskripsi produk memang salah satu pemicu seseorang memencet button Call to Action. Itulah mengapa selain kualitas produk yang baik, menciptakan deskripsi produk yang efektif dan menarik juga sangat penting.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya membuat deskripsi produk yang efektif?

Di artikel kali ini, Panda akan menyajikan beberapa tips untuk menciptakan deskripsi produk yang menarik perhatian, efektif, sekaligus bisa meyakinkan pembeli.

Menciptakan Deskripsi Produk yang Menjual

Deskripsi produk adalah cara yang digunakan penjual untuk menjelaskan tentang sebuah produk. Mulai dari spesifikasi produk, kelebihan, cara penggunaan, dan atribut lain dari produk itu sendiri.

Deskripsi produk ada yang ditulis dalam penjelasan yang panjang. Ada juga yang padat dan ringkas. Apapun itu, deskripsi produk harus dikemas untuk memudahkan arus informasi ke calon pembeli, sekaligus meyakinkan mereka untuk membeli produk.

Berikut ini adalah beberapa tips dari Panda dalam membuat deskripsi produk yang menarik dan efektif :

1. Kenali Target Konsumen

Untuk bisa menulis deskripsi produk yang baik, penting untuk mengenali siapa target konsumen Anda. Anda mengawalinya dengan memahami apa itu buyer persona.

Dalam berbagai literasi, buyer persona sering didefinisikan sebagai representasi dari pembeli ideal produk Anda. Untuk ini, penjual perlu mengenali apa yang menjadi minat calon pembeli, apa yang mereka butuhkan, serta seberapa sering mereka mengunjungi website atau media sosial Anda.

Selain itu, calon penjual juga perlu mengerti gaya bahasa yang digunakan untuk membangun komunikasi dengan mereka. Gaya bahasa ini biasanya akan disesuaikan dengan usia target konsumen, atau brand image yang ingin diciptakan di mata konsumen.

Misalnya untuk deskripsi produk ala KopiKenangan.id di bawah ini. Mereka menyajikan deskripsi produk yang dikemas sederhana, ringan, dan tetap asyik dicerna.


Style mereka ini memang sengaja disesuaikan dengan target market mereka yang sebagian besar adalah generasi milenial dan gen Z yang energik dan kekinian. Selain itu, brand kopi kekinian ini juga punya nama- nama produk unik dan sangat milenial untuk setiap produk miliknya.

Deskripsi Produk Milenial ala Kopi Kenangan

Contek nggak nih strateginya?

2. Tonjolkan Keunggulan Produk

Penggunaan kata- kata yang gaul dan asyik memang menjadi ide yang menarik. Namun jangan sampai lupa untuk menonjolkan keunggulan atau manfaat produk. Jika tidak, deskripsi bisa terkesan sebagai info yang sia- sia.

Jadi, saat menggunakan gaya bahasa yang sudah dipilih, jangan lupa untuk selalu menyisipkan manfaat dari produk yang Anda jual.

Misalnya dalam marketplace, produk dengan informasi deskripsi yang menonjolkan keunggulan produk akan berpotensi lebih ‘menjual’ dibandingkan produk dengan deskripsi apa adanya.

3. Beri Sentuhan Emosional

Sentuhan emosional adalah pendekatan terbaik untuk mendorong calon pembeli memencet button call to action. Jadi selain menginformasikan fitur dan spesifikasi produk, berikanlah sedikit sentuhan emosional untuk membuat calon pembeli lebih tergerak.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberi sentuhan emosional pada deskripsi produk. Salah satunya adalah dengan teknik story telling.

Dengan teknik ini, Anda seolah- olah sedang menceritakan sesuatu. Yang entah bagaimana akhirnya mengerucut tentang bagaimana sebuah produk telah membantu mengatasi masalah atau membuat Anda begitu senang.

Dengan cara bercerita, Anda akan membawa pembaca terhanyut dengan informasi yang disampaikan, sekaligus membangkitkan emosi mereka. Mereka akan mudah menelaah informasi produk meskipun pada akhirnya tahu bahwa ujung- ujungnya adalah sedang jualan,
hehehe….

Contohnya bisa dilihat di deskripsi produk yang satu ini :

Contoh Deskripsi Produk Konsep Story Telling

Anda juga bisa membuatnya sendiri. Bisa berawal dari menanyakan sesuatu ke audiens atau langsung bercerita tentang suatu kejadian. Bisa? Pasti dong!

4. Gunakan Gaya Bahasa Natural

Pernahkah Anda membaca sebuah konten translate-an yang terkesan bahasa robot dan dipaksakan? Tidak menyenangkan rasanya, bukan?

Hal yang sama juga terjadi saat Anda menggunakan bahasa yang dipaksakan pada konten produk. Calon customer mungkin dengan mudah menebak, informasi produk ini dibuat asal copas atau menyontek dari orang lain.

Meski sederhana, menggunakan gaya bahasa natural akan membuat informasi mudah dicerna. Hindari asal copas, hanya modal translate, atau penjelasan berbelit- belit tanpa arah yang membuat calon pembeli kabur.

5. Gunakan Kombinasi Kosakata yang Variatif

Menggunakan kata- kata yang sama secara berulang akan membuat deskripsi produk terlihat monoton dan membosankan. Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk menggunakan variasi kosakata.

Misalnya saja saat Anda mempromosikan produk skin care. Anda bisa menggunakan kombinasi kata blackhead dan komedo dalam satu deskripsi. Bisa juga menggunakan kata glowing dan cantik bersinar dalam satu caption foto produk.

6. Deskripsi Detail & Teknis, Seberapa Jauh Diperlukan?

Beberapa produk membutuhkan penjelasan teknis yang detail, dan beberapa tidak perlu. Sebagai penjual, Anda perlu mengetahui detail apa saja yang perlu diinformasikan kepada customer.

Misalnya saja saat menjual produk fashion. Maka deskripsi teknis hanya perlu seputar bahan, ukuran, dan ketersediaan warna. Saat berjualan skincare, selain manfaat, akan lebih efektif untuk menonjolkan bahwa skin care tidak mengandung bahan berbahaya dan sudah BPOM.

Namun jika Anda berjualan tentang produk handmade, produk yang custom atau produk unik, Anda perlu lebih detail dalam menjelaskan produk. Contohnya bisa Anda lihat di caption produk Kadonesia ini :

Contoh produk dengan deskripsi teknis

Penjelasan detail juga mencakup apa saja yang termasuk dalam pembelian, terutama jika foto menggunakan ornamen tambahan.

7. Optimalkan Kata Kunci di Deskripsi dan Hashtag

Menyisipkan kata kunci pada deskripsi punya arti yang sangat penting. Tindakan ini akan memudahkan calon pembeli untuk menemukan produk karena konten berpotensi muncul di mesin pencari, apapun platform yang Anda gunakan.

Entah itu di media sosial, website sendiri atau marketplace, gunakan lah kata kunci yang relevan dengan produk. Untuk best practice nya, Anda bisa melakukan
riset kata kunci terlebih dulu untuk mengetahui kata kunci populer dan mengenali kompetisinya.

Sedangkan untuk media sosial, jangan lupa untuk memaksimalkan kata kunci dalam penggunaan hashtag. Hashtag ini lah yang akan mengarahkan calon pembeli untuk menemukan produk Anda di media sosial.

8. Pastikan Teks Deskripsi Mudah Di-skimming

Tidak semua pengunjung adalah pembaca yang baik. Faktanya, rata- rata pengunjung hanya membaca 16 persen dari keseluruhan konten website. Berkaitan dengan produk, mereka biasanya akan membaca sekilas dan dengan cepat informasi yang dibutuhkan.

Itulah mengapa Anda perlu membuat teks deskripsi yang efektif dan mudah dicerna. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan :

  • Hindari menumpuk kalimat- kalimat panjang dalam satu paragraf.
  • Gunakan font size yang berbeda antara judul dan deskripsi. Font untuk judul idealnya berukuran lebih besar, dan font untuk paragraf berukuran lebih kecil. Jika format deskripsi tidak mendukung, manfaatkan penggunaan huruf kapital, cetak tebal, atau emoticon.
  • Buat paragraf ringkas dan berikan ruang atau white space antar satu paragraf dan yang lainnya.
  • Gunakan bullet & numbering untuk memperjelas deskripsi antar point.

Kesimpulan

Membuat deskripsi untuk produk memang bukan hal yang benar- benar sulit. Karena dengan mempelajari berbagai teknik di atas, Anda sudah bisa menghasilkan deskripsi yang baik, efektif, menarik, dan tentu saja menjual.

Untuk implementasinya, Anda harus bisa mengidentifikasi persona buyer dan juga memahami jenis produk yang Anda jual. Selanjutnya, Anda bisa menciptakan informasi produk yang bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan calon pembeli.

Di akhir artikel ini, Panda akan memberikan resume yang berkaitan dengan artikel ini.

Apa yang dimaksud dengan Deskripsi Produk?

Deskripsi produk adalah informasi seputar produk yang meliputi fitur dan spesifikasi, kelebihan, cara penggunaan, hingga atribut lain dari produk itu sendiri.

Bagaimana cara membuat deskripsi produk yang baik?

Deskripsi produk yang baik tidak selalu berarti deskripsi yang panjang. Anda bisa mengemasnya dalam story telling yang singkat tapi manis, atau konten deskripsi detail yang menjelaskan teknik produk.

Di artikel ini, Panda memberikan 8 tips cara membuat deskripsi produk yang efektif, menarik, sekaligus menjual. Anda bisa mencontek habis sampai tuntas.

Apa itu Landing Page? Kenali Jenis, Fungsi & Cara Membuatnya

Apa itu Landing Page? Kenali Jenis, Fungsi & Cara Membuatnya

Landing page adalah hal yang familiar untuk mereka yang bergelut dengan dunia internet marketing. Dengan menyajikan landing page yang baik dan berkualitas, Anda bisa mengoptimalkan potensi untuk menghasilkan lebih banyak konversi.

Namun jika landing page adalah sesuatu yang masih terdengar asing, Anda datang di halaman yang tepat. Karena di artikel ini, Panda akan mengupas tuntas tentang apa itu landing page, jenis, fungsi, dan cara membuatnya.

Meski mungkin belum pernah membuatnya secara langsung, Anda mungkin secara tidak langsung pernah menjumpai atau melakukan transaksi pembelian di sebuah laman arahan ini. Jadi, mari menjelajah lebih jauh lagi!

Apa itu Landing Page?

Secara harfiah, Landing page dalam bahasa Indonesia kerap disebut sebagai halaman arahan. Pengertian dari landing page adalah halaman dalam website yang didesain khusus untuk tujuan marketing. Baik itu penawaran atau penjualan produk tertentu.

Karena dikemas untuk tujuan marketing, halaman ini biasanya berorientasi pada
action atau tindakan pengunjung untuk melakukan sesuatu. Misalnya mengklik button WA, subscribe, add to cart, atau pengisian form.

Dengan goal seperti itu, maka penyusunan landing page perlu memperhatikan beberapa detail dan mempertimbangkan faktor- faktor tertentu. Misalnya pentingnya membuat konten persuasif atau menyingkirkan distraksi yang bisa mengganggu keputusan pembelian.

Halaman landing page ini juga kerap identik dengan link URL pada paid search atau pencarian berbayar.
Saat Anda melihat iklan di halaman pencarian dan mengkliknya, maka Anda akan masuk ke sebuah laman arahan.

Landing Page vs Homepage, Apa Bedanya?

Sama- sama halaman website, lantas apa perbedaan landing page dan homepage? Cukup mudah untuk membedakan keduanya.

Salah satunya adalah tujuan dari dibuatnya kedua halaman tersebut. Landing page umumnya dibuat dengan tujuan agar link atau tombol di halaman landing page melakukan tindakan tertentu yang kita inginkan.

Sedangkan dalam hal tampilan atau display website, Anda bisa memperhatikan gambar berikut ini :

Perbedaan Homepage vs Landing Page

Secara umum, homepage mempunyai banyak link, button, dan variasi konten. Sebaliknya, landing page adalah halaman website dengan sedikit variasi konten, serta penggunaan button dan link yang sangat terbatas dan biasanya mengarah pada tujuan tunggal.

Dengan keterbatasan ini, konten diharapkan menjadi lebih terfokus dalam mengarahkan pengunjung ke goal yang sudah dirancang. Berbeda dengan homepage dimana pengunjung diarahkan untuk melompat ke konten mana saja yang mereka inginkan.

Homepage bisa saja mempunyai lebih dari 43 link arahan atau button, dan dorongan untuk berpindah- pindah ke halaman lain secara lebih leluasa.

Untuk lebih mudah memahaminya, Anda bisa mengintip perbedaan karakteristik kedua jenis halaman tersebut sebagai berikut :

Karakteristik Homepage

  • Merupakan tampilan utama sebuah website.
  • Homepage umumnya merupakan halaman pertama yang dilihat saat seseorang membuat sebuah website.
  • Homepage menampilkan tombol navigasi dan URL menuju halaman penting di website.
  • Merupakan etalase bagi pengunjung untuk mempelajari semua produk dan layanan yang ditawarkan.

Karakteristik Landing Page

  • Merupakan sebuah halaman dengan fungsi khusus di dalam website
  • Mendorong pengguna untuk fokus pada satu produk dan segera melakukan transaksi atau mengikuti penawaran website.
  • Tersedia button Call to Action yang mendorong pengguna untuk melakukan tindakan di website. Misalnya membeli produk, berlangganan newsletter, mengisi formulir, atau mendownload media.

Yang menarik, dalam web perusahaan besar, homepage sendiri sering dikemas dengan konsep seperti landing page. Yaitu saat homepage langsung dibuat spesifik untuk tujuan tertentu dan ingin mempercepat action dari pengunjung website.

Mengetahui Perbedaan LandingPage vs Homepage

Jenis- jenis Landing Page

Secara garis besar, landing page terbagi ke dalam dua jenis. Yaitu jenis laman arahan untuk lead generation, dan yang kedua adalah Click-Through.

Lead Generation Page

Landing untuk lead generation adalah laman arahan yang berfungsi untuk mengumpulkan data calon pelanggan. Laman jenis ini biasanya mempunyai button untuk link tunggal yang langsung mengarahkan pengguna ke tindakan yang diinginkan.

Halaman ini cocok untuk Anda yang ingin melakukan penawaran tunggal berkonversi tinggi. Konsepnya adalah melakukan penawaran yang spesifik, singkat, jelas, dan menarik.

Contoh penggunaan untuk Lead Generation ini antara lain :

  • Ebook atau white paper
  • Kupon diskon/ voucher
  • Konsultasi untuk layanan profesional
  • Pendaftaran webinar
  • Hadiah dan Giveaway untuk launching produk (melalui email langsung)
  • Free trial produk

Click-Through Page

Berbeda dengan Lead Generation, Click Through page mempunyai tujuan agar pengunjung melihat beberapa opsi penawaran dan mengkliknya untuk masuk ke halaman lain.

Jenis laman ini umumnya digunakan dalam bisnis e-Commerce. Halaman biasanya memuat koleksi produk dari kategori tertentu atau dengan penawaran tertentu untuk memancing pengunjung membeli salah satu atau lebih produk.

Click Through ini biasanya menghasilkan konversi yang lebih sedikit karena tidak ada informasi yang mendetail untuk pengunjung membuat keputusan. Untuk mendongkrak konversi, pemilik website biasanya akan memberikan promo berbatas waktu yang menggiurkan.

Dalam landing page ini, halaman biasanya dilengkapi dengan button
Call to Action (CTA) yang tampilannya sederhana dan seragam. Button biasanya diberikan teks action seperti “Pilih Sekarang”, “Beli Sekarang”, “Masukkan ke Keranjang”, dan lain sebagainya.

Saat button di klik, pengunjung diarahkan ke halaman baru untuk segera menyelesaikan transaksi sesuai produk yang dipilih.

Fungsi Landing Page

Setelah memahami jenis- jenisnya, akan menjadi mudah untuk mengetahui apa saja fungsi halaman arahan ini.

Halaman Penawaran

Jika ingin membuat penawaran yang spesifik, maka buatlah landing page. Ya, ini lah mengapa laman arahan ini sering identik sebagai halaman penawaran.

Dengan halaman khusus ini, penawaran akan lebih terfokus dan membuat pengunjung mudah dalam memahami isi penawaran. Dengan begitu, tingkat konversi pun akan menjadi lebih tinggi.

Promo Khusus Terbatas

Promo menjadi kurang optimal jika ditampilkan hanya dalam bentuk banner kecil dan terhenti begitu saja. Maksudnya, banner tersebut tidak terhubung dengan tautan yang mengarah ke informasi promo.

Berbeda saat tersedia laman khusus untuk promo. Promo bisa diinformasikan dengan cara yang berbeda dan lebih menggoda.

Edukasi & Awareness

Untuk kebutuhan spesifik, landing page bisa ditujukan untuk keperluan edukasi dan awareness. Misalnya saja untuk halaman edukasi tentang jenis konten atau produk tertentu.

Dengan penjelasan terfokus di satu halaman khusus, maka goal dari edukasi dan awareness ini akan lebih mudah untuk dicapai.

Contoh Landing Page

1. Netflix

Contoh landing page Netflix

Panda pribadi sangat suka dengan halaman landing ala Netflix. Simpel, elegant dan to the point. Jika brand Anda sudah populer, ini adalah tipe landing page yang menarik untuk dicoba.

Saat masuk ke laman Netflix, Anda akan diarahkan untuk mengisi email berlangganan. Scroll ke bawah, Netflix memberikan gambaran fitur yang mereka tawarkan, tanpa menyebut kata fitur itu sendiri. Ini membuat pengalaman pengguna terasa sangat mengalir dan smooth.

Dilanjutkan di bagian bawah adalah FAQ dan ditutup dengan button CTA lagi.

Tips membuat landing page ala Netflix :

  • Buat background gambar produk yang menarik, dan beri shadow warna sesuai keinginan.
  • Informasikan fitur dengan menampilkan gambar dan video.
  • Buat button CTA yang simpel, tapi kontras dengan background sehingga terlihat menonjol.
  • Tambahkan FAQ dan beri jawaban yang lugas di bagian akhir, sebelum ditutup dengan CTA lagi.

2. Sprout Social

Landing Page Sprout Social

Sprout Social mempunyai konsep halaman landing yang sederhana, minimalis, dan to the point. Dengan gambar yang menonjol di bagian kanan, mereka memberi headline copywriting dan deskripsi singkat, lalu ditambah button CTA berwarna hijau.

Dengan tipe page ini, Sprout Social kemungkinan mengincar pasar yang sudah tereduksi dan membutuhkan layanan social mereka. Untuk meyakinkan calon pelanggan, mereka menonjolkan brand- brand besar yang sebelumnya sudah bergabung menjadi pelanggan mereka, fitur, dan juga testimoni.

Tips membuat landing page ala Sprout Social :

  • Siapkan gambar ilustrasi yang paling mewakili produk dan layanan Anda
  • Siapkan copywriting headline dan deskripsi yang menarik, tapi dikemas secara padat dan singkat.
  • Tunjukkan jumlah list pelanggan yang sudah menggunakan jasa Anda.
  • Jika dalam list pelanggan terdapat nama orang atau brand terkenal, tampilkan mereka di landing page.
  • Manfaatkan fitur video untuk semakin meyakinkan calon pelanggan Anda.

3. Properti BTN

Landing page website properti BTN

BTN menggunakan konsep Click Through dalam laman arahannya. Saat masuk ke halaman tersebut, Anda akan diarahkan untuk menginformasikan area tempat tinggal dan range harga, untuk menemukan rumah yang sudah lama diimpikan.

Setelah mengisi kebutuhan Anda, maka daftar pencarian rumah impian yang relevan pun akan muncul. Anda bisa mengintip mana hasil pencarian yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Tips membuat landing page ala Properti BTN : 

  • Bangun list produk Anda berdasarkan kategori pencarian tertentu.
  • Buat search bar dengan filter pencarian sesuai kategori yang dibutuhkan.
  • Siapkan gambar yang menarik dengan ukuran standar yang sesuai untuk website
  • Buat setiap produk mempunyai judul dan deskripsi unik sesuai kebutuhan.
  • Tampilkan button button CTA lanjutan (Misalnya Beli Sekarang/ Masukkan ke Keranjang) saat orang mengklik salah satu produk.

Cara Membuat Landing Page

Nah sampai di tahap ini, kita akan bersiap- siap membuat Landing Page sendiri. Sebelum membuatnya, dari ilustrasi di atas, sudahkah kita memikirkan seperti apa laman arahan kita nanti?

Tips Membuat Landing Page

Sebagai langkah persiapan, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda contek habis dalam membuat sebuah laman arahan:

  1. Headline yang Singkat, Padat, dan Jelas

Headline Anda harus berhasil mengesankan pembaca dalam kesempatan pertama. Karena jika tidak, mereka tidak akan membaca lebih lanjut atau men-scroll konten sampai selesai.

Berikut ini adalah beberapa tips dalam membuat headline untuk landing page :

  • Gunakan headline copywriting yang menarik dan jelas, Anda mungkin bisa mendapatkan inspirasi ide headline dalam artikel kami sebelumnya : Membuat 8 Headline Copywriting yang Paling Menjual di Dunia.
  • Headline sebaiknya tidak lebih dari 20 kata.
  • Gunakan sub headline tepat dibawah headline untuk menguatkan penawaran Anda.
  1. Buat Konsep Simpel dan Unik, Tapi Tetap Utamakan Pembaca

Setiap laman arahan umumnya disusun dengan konsep yang berbeda dari pemilik website nya. Biasanya ini akan sangat tergantung dari tujuan dari masing- masing individu. Yang pasti dengan keunikan yang diusung, UI dan UX harus menjadi poin penting yang diperhatikan.

Jangan sampai keunikan ini membuat interface dan user experience menjadi terganggu. Misalnya karena memaksakan fitur tertentu, loading web menjadi sangat lamban dan tidak mobile friendly. Tentu ini justru merugikan diri sendiri.

  1. Deskripsi yang Menarik dan Jelas

Anda mungkin ingin menuliskan fitur atau keunggulan produk Anda, bukan? Ya, ini memang sangat diperlukan.

Dalam memberikan deskripsi, Anda tidak perlu terlalu detail. Kecuali jika situs Anda khusus menjelaskan manfaat produk tunggal dari jenis produk ‘sensitif’.

Jika tidak, desktipsi yang menarik, singkat, dan padat dalam tiap subheading dan gambar sudah cukup.

  1. Sisipkan URL ke Laman Privacy Policy dan Term of Service

URL ke laman Privacy Policy dan Term of Service penting, terutama untuk produk yang berupa jasa. Dengan laman ini, Anda bisa menghindari hal- hal yang seharusnya tidak terjadi dalam after sales. Misalnya saja komplain kerusakan yang sudah tidak menjadi tanggung jawab perusahaan Anda lagi.

Jika keberatan untuk menyisipkan langsung di konten laman, Anda bisa mencantumkan link ini di bagian footer.

Cara Membuat Landing Page

Setelah membuat persiapan tadi, langkah selanjutnya adalah mulai membuat laman arahan Anda sendiri. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara membuatnya?

Meski terdiri dari beberapa blok dan variasi konten, membuat landing sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Terlebih untuk pengguna WordPress, Anda dapat menyusun laman Anda dengan plugin WordPress.

Plugin apa saja yang Panda rekomendasikan? Anda bisa melihat daftar di artikel Panda sebelumnya :
6 Plugin Landing Page Terbaik untuk Situs WordPress Anda

Dengan deretan plugin di atas, Anda dapat membuat landing page instan dengan template yang Anda atau meng customize sesuai kebutuhan Anda.

Plugin- plugin tersebut umumnya menerapkan fitur drag and drop. Artinya, Anda akan menarik blok atau elemen yang Anda butuhkan, lalu meletakkannya sesuai posisi yang diinginkan.

Dengan cara ini, Anda bisa mengatur penempatan teks, gambar, pricing table, dan button CTA dengan mudah. Jika template sudah sesuai, Anda bisa memasukkan gambar yang relevan, mengganti background halaman, dan mengatur teks paragraf.

Setelah semua pemilihan blok dan pengaturan konten dilakukan, Anda bisa klik Publish untuk mempublikasikan laman Anda menjadi sebuah halaman website. Terdengar mudah, kan?

Umumnya, Anda perlu melakukan beberapa eksperimen untuk merasa puas dengan laman arahan Anda sebelum mempublikasikannya.
Practice makes perfect, indeed.

Kesimpulan

Saat Anda berkecimpung dalam bisnis online, memanfaatkan website agar bisa menghasilkan konversi tertinggi adalah goal yang tak terbantahkan. Untuk mendukung hal ini, landing page adalah jawabannya.

Jadi, sudahkah Anda memikirkan bagaimana konsep apa yang akan digunakan nanti? Komposisi konten seperti apa yang akan mengisi laman Anda?

Sebagai penutup konten ini, Panda akan menampilkan FAQ yang berkaitan langsung dengan apa itu landing page dan bagaimana cara membuatnya.

Apa yang dimaksud dengan landing page?

Landing page adalah sebuah halaman website yang didesain secara khusus untuk strategi marketing. Entah itu merupakan sebuah halaman khusus untuk edukasi campaign tertentu atau untuk penawaran produk tertentu.

Bagaimana cara membuat landing page?

Anda bisa membuatnya secara mudah dan praktis dengan deretan plugin landing page berikut ini. Umumnya, plugin ini bekerja dengan fitur drag and drop dan juga menampilkan template instan yang membantu Anda menciptakan landing page dalam hitungan menit.

Jika ingin membuatnya mulai dari nol, Anda bisa ‘Add New Page’, lalu tarik elemen yang dibutuhkan dan letakkan di laman, sesuai dengan keinginan. Anda juga dapat meng-customize background dan mengoptimalkan pengaturan teks paragraf dan gambar.

Dengan deretan plugin di atas, Anda dapat membuat landing page instan dengan template yang Anda atau meng customize sesuai kebutuhan Anda.

Apa perbedaan landing page dan homepage website?

Perbedaannya terletak dalam konsep, tampilan visual, dan tujuan dari halaman. Landing page secara khusus didesain untuk mengarahkan pengunjung melakukan tindakan khusus. Itulah mengapa tampilannya terlihat terbatas, terfokus, dan selalu dilengkapi dengan button Call to Action.

7+ Tips Membangun Situs Web yang User Friendly

7+ Tips Membangun Situs Web yang User Friendly

Bukan hanya mobile friendly yang perlu dipikirkan, namun, menciptakan website yang user friendly sepenuhnya juga sangat lah penting. Situs web yang user friendly seolah- olah merupakan jembatan komunikasi yang mempertemukan developer website dan pengguna dengan sempurna agar bersama- sama mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sayangnya, tidak sedikit situs web yang tidak sesuai dengan ekspektasi pengguna, entah itu dari aspek desain, konten, kecepatan, dan fitur yang memudahkan pengguna dalam mengakses website tersebut. Padahal, saat pengunjung Anda merasa kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka kekecewaan mereka berpotensi untuk membuat mereka kabur dan tak akan pernah kembali lagi.

 

Tips Menciptakan Situs Web User Friendly

Dalam skala 1-10 untuk mencapai goal situs web Anda, maka urgensi membangun website user friendly adalah 9. Artinya, hal ini adalah keharusan. Tanpa situs yang user friendly, maka usaha Anda untuk mempromosikan keahlian, produk, kebutuhan menyampaikan informasi, atau pun branding akan terhambat dan sia- sia.

Jadi, masih mau menyulitkan pengguna dengan membuat situs web yang sulit untuk menemukan apa yang pengunjung cari? Yang dipenuhi dengan tautan rusak atau loading terlalu berat? Padahal Anda yakin bahwa situs web Anda adalah investasi yang bukan main- main? Well, saatnya memperbaiki hal ini satu per satu.

1. Situs Web Anda Responsif Sepenuhnya
Ya, situs web Anda harus responsive sepenuhnya. Pengunjung harus dapat menjelajah situs web Anda dengan mudah, dari perangkat mana pun mereka mengaksesnya. Salah satu cara untuk membuat situs web Anda responsive adalah dengan menggunakan template/ theme situs yang responsive -saat ini hampir semua theme/ template menawarkan fitur responsive. Untuk memastikan situs Anda responsif, lakukan mobile friendly test seperti berikut ini :
Tes website mobile friendly test

 

2. Buat Navigasi Situs Web Sederhana
Tidak sedikit web desainer yang berusaha menampilkan sisi desain web yang manis dan cantik, tapi berakhir dengan menyediakan navigasi yang rumit untuk pengunjung yang notabene adalah orang awam. Kesederhanaan dalam desain web dan pengembangan bukan lah konsep baru.

Dibandingkan menggunakan nama halaman yang kompleks dan navigasi multi-level yang rumit, coba lah untuk memberi nama setiap halaman dengan tepat, jelas, dan mudah dimengerti pengunjung. Kemudahan pengunjung dalam menemukan apa yang mereka inginkan sangat lah penting.

 

3. Logo Anda Mudah Ditemukan dan Dapat Di-Klik
Logo adalah identitas sebuah website. Banyan pengunjung website yang mengharapkan untuk dapat melihat logo Anda secara mudah di sudut kiri atas situs web Anda. Jadi, tidak perlu berpikir rumit, cukup berikan sesuai apa yang pengunjung inginkan. Dengan peletakan logo yang baik, maka pengunjung dapat mengidentifikasi brand situs Anda dengan mudah.

Selain itu, logo sebaiknya dapat di-klik dan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke halaman beranda dari mana pun mereka berada di situs Anda. Dengan kata lain, logo Anda berperan ganda sebagai brand sekaligus tombol beranda/ home di situs Anda.

 

4. Sudah Cukup Cepat kah Situs Web Anda?
Sebuah study yang dilakukan oleh DoubleClick by Google menyatakan bahwa 53 persen kunjungan situs seluler ditinggalkan saat sebuah halaman website membutuhkan waktu lebih lama dari 3 detik untuk dimuat. Studi ini juga menemukan fakta menarik bahwa website dengan loading 5 detik mempunyai sesi 70 persen lebih lama, 35 persen rasio pentalan lebih rendah, dan keterlihatan iklan 25 persen lebih tinggi daripada website yang kecepatannya hampir empat kali lebih lama.

 

5. Sertakan Call to Action yang Jelas dan Menarik
Tidak sedikit pengunjung website yang perlu diingatkan tentang apa yang ingin mereka lakukan di situs Anda. Maka dari itu, penting untuk menambahkan ajakan bertindak yang jelas dan menarik di setiap halaman atau area yang mudah terlihat dan mudah di-klik. Beberapa contoh ajakan bertindak yang dapat Anda gunakan, misalnya :

  • “Klik Di Sini untuk Memesan”
  • “Unduh sekarang “
  • “Hubungi kami”
  • “Dapatkan Kutipan”
  • “Pelajari Lebih Lanjut Tentang X”
  • “Dapatkan Kupon Gratis Anda”

 

6. Konten yang Mudah Dicerna
Konten yang mudah dicerna adalah konten yagn informatif, disampaikan dengan jelas, ringkas, dan mungkin saja perlu disertakan header, sub-header, bullet, atau Teknik pemformatan lainnya yang memudahkan pembaca untuk menyerap konten yang Anda sajikan. Hindari penggunaan kata- kata yang sulit dipahami oleh orang awam, kecuali jika website Anda memang ditujukan untuk kalangan tertentu saja.

 

7. Seimbangkan Penggunaan Teks dan Media
Media adalah daya tarik tersendiri dalam penyajian konten. Keseimbangan antara penggunaan teks dan media juga membuat pengunjung Anda lebih betah dalam menyerap informasi, terutama karena tidak sedikit pengunjung situs web yang sebenarnya masuk kategori malas membaca.

 

8. Konten Anda Harus Mudah Dibagikan
Agar jerih payah Anda lebih optimal, buat lah halaman situs web Anda mudah untuk dibagikan. Gunakan icon social media yang eye catching dengan posisi strategis agar pengunjung Anda dapat membagikan setiap halaman dengan mudah. Selain itu, Anda pertimbangkan juga apakah perlu untuk memudahkan pengguna untuk membagikan potongan konten tertentu dari situs web Anda ke beberapa platform media sosial.

 

Kesimpulan : Posisikan Diri Anda Sebagai Pengunjung Web

Cara termudah untuk menciptakan gambaran situs web user friendly adalah dengan memposisikan diri Anda sebagai pengunjung website. Coba lah untuk melakukan check list sebagai pengunjung terhadap website Anda : Apakah loadingnya cukup berat? Apakah navigasi cukup mudah dan sederhana? Apakah konten yang dicari cukup mudah ditemukan? Dan lain sebagainya…

Yang tak kalah pentingnya, lakukan pengecekan rutin terhadap situs web Anda setelah Anda membuat website yang user friendly. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa fungsionalitas website Anda tetap dalam performa terbaik dalam kurun waktu tertentu. Jadi, sudah siapkah Anda membangun situs web yang user friendly?

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Bukan rahasi lagi, media sosial merupakan salah satu platform paling efektif untuk mempromosikan konten yang kita buat. Setiap harinya, ada jutaan bahkan milyaran konten yang dibagikan di media sosial.

Lantas, bagaimana cara membuat konten kita tampil ‘stand out’ diantara banyakanya konten yang dibagikan? Konten yang stand out berarti bukan sekedar konten yang menarik, melainkan juga konten yang mendorong audience untuk segera melakukan action.

Maka dari itu, kunci terpenting untuk mempromosikan konten di media sosial adalah di CTA (Call to Action) yang jelas. Tanpa CTA yang jelas, fans dan follower Anda seolah- olah dibuat berlari tanpa arah. Apakah mereka seharusnya berkomentar, meng- klik link yang mengarah ke landing page atau, share atau sekedar lewat saja? CTA Anda seharusnya mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan Anda.

 

Konten yang Menarik adalah Alasan untuk Membuat CTA yang Powerful dan Sulit Ditolak

Pertama- tama, Anda harus mengetahui terlebih dulu apa alasan Anda menyisipkan CTA dalam konten Anda. Misalnya :

  • Meningkatkan engagement/ keterlibatan di thread media sosial Anda
  • Meningkatkan follower/ fans akun media sosial Anda
  • Mengarahkan audience untuk menjadi traffic ke website Anda
  • Mengkonversi audience menjadi pembeli
  • Meningkatkan jumlah lead

 

Mana yang menjadi goal utama Anda?

Setelah mengetahui goal dari konten Anda, selanjutnya Anda harus menentukan jenis konten yang harus Anda share di media sosial Anda. Setidaknya ada tiga jenis utama dari konten yang dapat Anda buat di media sosial Anda :

1. Konten yaang Mengedukasi
Konten yang mengedukasi sering menjdai pilihan utama dalam content marketing, baik itu jenis usaha B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Customer). Penggunaan jenis konten ini akan membantu audience kita dalam mengevaluasi pilihan mereka melalui manfaat- manfaat yang kita tawarkan.

 

2. Konten yang Menghibur
Konten yang menghibur selalu menyita perhatian pengguna media sosial. Anda bisa menggunakan konten berbentuk Gif untuk meme, video, gambar visual yang menghibur atau dilengkapi dengan story telling yang menarik. Jenis konten ini biasanya mempunyai tingkat keterlibatan terbaik karena daya tariknya yang membuat orang lebih royal untuk memberikan like, share, dan komentar.

 

3. Konten Utilitas
Konten utilitas adalah jenis konten yang membantu audience kita melakukan hal- hal tertentu dan membuat keputusan yang tepat. Jenis konten ini tidak menceritakan kisah, melainkan memberikan kejelasan pada audience untuk membuat keputusan dan mengarahkan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

 

Menciptakan Konten CTA yang Powerful untuk Media Sosial

Saat Anda sudah mempersiapkan konten yang sesuai dengan goal Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan review terhadap konten Anda sebelum menyisipkan CTA. Mengapa perlu di-review? Karena Anda perlu memastikan bahwa konten Anda benar- benar siap dan tepat. Jangan mempublikasikan konten Anda sampai Anda selesai meninjau konten tersebut dengan beberapa check list berikut ini :

  • Apakah konten tersebut menarik minat audience?
  • Apakah flow nya sudah cukup jelas?
  • Apakah copywritingnya sudah bisa menghipnotis audience?
  • Apakah kontennya ringkas dan mudah dipahami?
  • Apakah tujuan dari konten terbaca dengan jelas?

 

Selanjutnya, ikuti lah tips membuat konten CTA berikut ini :

1. Konten yang Anda Buat Harus Ringkas

Hindari membuat konten yang bertele- tele dan terlalu lengkap. Konten lengkap Anda sebaiknya hanya disajikan di website Anda saja (Anda bisa mengarahkan audience ke landing page Anda).

Konten media sosial Anda bisa dibilang adalah cuplikan dari sebuah topik atau berupa garis besar yang mengalihkan perhatian audience. Konten tersebut seolah- olah menayangkan highlight yang memancing rasa ingin tahu audience. Itulah fungsi dari CTA di media sosial.

Sebagai contoh saat Anda menonton iklan di sela- sela acara favorit Anda di televisi. Apakah iklan tersebut menayangkan rincian yang lengkap terkair sebuah produk? Tentu saja tidak!

Konten yang terlalu panjang dan lengkap di media sosial juga membuatnya menjadi tidak efektif. Sebaliknya, jumlah yang tepat dapat menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh grafis dari MOZ yang telah direvisi sebanyak 6 kali. Cukup mudah untuk mengetahui konten mana yang mempunyai CTR (click-through-rate) tertinggi.
Statistik MOZ, CTR Tinggi

Cara membuat konten CTA yang ringkas

Anda bisa menggunakan tool seperti LetterCount.com untuk menulis konten media sosial Anda. Cobalah untuk menuangkan ide- ide Anda dalam konten yang menarik, namun rapi. Mulai lah dengan draft pertama Anda, dan menghitung jumlah karakter (huruf) yang Anda gunakan.

Setelah semua ide Anda tuangkan, coba lah untuk menghapus kata- kata yang lemah atau melakukan sedikit modifikasi agar konten Anda menjadi lebih ringkas, namun powerful. Anda dapat menghapus beberapa kata seperti : benar-benar, pasti, mungkin, mungkin, sayangnya, namun.

Kata- kata ini kurang berguna dan memberi dampak yang berarti terhadap keputusan audience Anda. Coba bandingkan dua kalimat berikut ini :

  • “Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia mungkin adalah hobi yang dibayar .”
  • ”Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar.”

Kata “mungkin” membuat quote tersebut menjadi tidak meyakinkan. Padahal, Anda hanya mempunyai waktu yang cukup singkat dan ruang terbatas untuk menyampaikan gagasan utama Anda. Pastikan kata- kata yang Anda gunakan dalam membuat CTA di media sosial mempunyai dampak yang signifikan untuk menarik perhatian audience.

 

Menghitung Jumlah Huruf

Jadi, berapa panjang konten yang menarik untuk media sosial? Rekomendasi panjang karakter ideal untuk beberapa media sosial adalah sbb :

  • Facebook/ Instagram – panjang ideal adalah 40 karakter
  • Twitter – panjang ideal adalah 71 – 100 karakter dengan link
  • GooglePlus- panjang ideal adalah 60 karakter

 

2. Tonjolkan Kekuatan Konten Anda

Produk atau konten Anda mempunyai nilai jual! Value itu lah yang harus Anda tonjolkan dalam konten Anda. Salah satu kesalahan mum yang sering dilakukan oleh admin media sosial adalah memposting konten yang tidak relevan dengan produk atau bidang mereka.

Misalnya saja Anda mem- follow sebuah bisnis interior karena suka mencari inspirasi untuk interior rumah. Namun suatu hari, bisnis tersebut mulai mem- posting resep. Tentu saja hal ini membuat Anda heran dan bertanya- tanya.

Bukan berarti seorang admin media sosial tidak boleh mencampur konten mereka. Kenyataannya, hal ini sering terjadi demi tingkat keterlibatan yang baik untuk halaman Facebook atau akun Instagram mereka. Hanya saja, pastikan konten tersebut tidak melenceng terlalu jauh.

Cobalah untuk memposisikan diri sebagai pengikut halaman bisnis Anda dan tanyakan pada diri sendiri :

  • Apakah konten ini selaras dengan brand Saya?
  • Apakah konten ini berharga, mengedukasi atau menghibur?

Jika jawabannya tidak, maka hindari lah menggunakan konten tersebut. Sesederhana itu!

 

3. Gunakan Konten Visual yang Eye Catching

Konten visual yang eye catching adalah kunci untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial secara organik. Sebuah studi yang dilakukan oleh AdRoll mengungkap bahwa penggunaan CTA untuk halaman Facebook dapat meningkatkan CTR hingga 285 persen! Sedangkan di Twitter, Kissmetrics mengungkap bahwa konten dengan gambar visual yang menarik dan relevan mendapatkan 94 persen view lebih banyak dibandingkan konten tanpa gambar visual yang relevan.

Bisa disimpulkan, konten visual yang menarik mempunyai dampak besar untuk CTA. Salah satu contoh menarik diperlihatkan oleh akun @theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.
Konten CTA ala theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.

4. Menciptakan Urgensi dan Ketertarikan

Tidak sedikit CTA yang tampil dalam bentuk pernyataan sederhana, namun bisa mendorong dan memotivasi audience untuk segera mengambil tindakan. Triknya adalah menggunakan frasa- frasa yang menciptakan urgensi dan ketertarikan.

Anda bisa menggunakan beberapa kata kunci berikut ini :

Urgensi

  • Hanya tinggal ….. hari
  • Kesempatan terakhir
  • Persediaan terbatas
  • Pre Order ditutup dalam … hari
  • Segera ditutup
  • Hanya hari ini
  • Penawaran hanya sampai tanggal …
  • Selama persediaan masih ada
  • Buruan
  • Sekarang
  • Segera

 

Eksklusifitas

  • Sekarang ditutup
  • Pre Register/ Pre Order
  • Member only/ Subscriber only
  • Tempat terbatas
  • Hanya tersedia untuk …. Orang
  • Akses eksklusif ke lebih dari …

 

Persuasif

  • Anda
  • Menjamin
  • Hasil
  • Gratis
  • Baru

 

CTA Tidak Bisa Berdiri Sendiri

CTA yang baik memang powerful, namun penting untuk disadari bahwa CTA tidak berdiri sendiri. Setelah Anda membuat konten CTA yang powerful di media sosial, bukan berarti situs web Anda akan mengalami kenaikan trafik secara drastis seketika itu juga. Sama seperti tool marketing lainnya, Anda perlu mempunyai beberapa strategi dalam bagaimana menggunakannya.

Anda juga perlu melakukan Split Testing untuk mengukur keberhasilan konten CTA Anda. Dengan split testing, Anda akan menemukan pola konten CTA Anda yang paling efektif, biasa saja atau kurang efektif. Dengan begitu, campaign digital Anda akan menjadi lebih optimal lagi. Berani mencoba?

 

 

 

Pustaka : MOZ, & Digital Marketer