Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Bicara tentang strategi marketing, CTA atau call to action adalah komponen yang penting untuk diperhitungkan. Akan sia- sia saat Anda berusaha untuk memaksimalkan semua halaman website Anda, tapi tidak menggunakan CTA yang baik.

Karena pentingnya CTA ini, Anda bukan hanya sekedar menaruh CTA saja, tapi wajib untuk mengoptimalkan perannya. Bagaimana caranya? Apa saja yang harus dilibatkan?

Di artikel kali ini, Panda akan mengupas dengan lebih lengkap apa itu CTA.

Apa itu CTA (Call to Action)?

CTA atau Call to Action adalah sebuah ajakan atau dorongan untuk melakukan tindakan. Istilah ini biasanya merujuk pada kata- kata di sebuah iklan atau landing page website yang sifatnya menggerakkan audiens untuk melakukan aksi yang diharapkan.

CTA ini biasanya berupa frasa atau kalimat pendek yang secara spesifik memuat ajakan atau perintah melakukan sesuatu.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan lebih lanjut tentang CTA : 

Apa fungsi CTA?

Fungsi CTA adalah mendorong audiens untuk segera melakukan tindakan. Baik itu tindakan untuk membeli, mendownload, mengisi form, berlangganan, atau tindakan yang lainnya.

Seperti apa contoh CTA?

CTA biasanya berupa kata- kata ajakan yang dikemas dalam tulisan (warna merah atau warna terang cetak tebal) atau button yang menonjol untuk lebih menarik audiens. Contoh CTA adalah Download; Beli Sekarang; Ya, Saya Mau, Baca Lebih Lanjut, dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Membuat CTA yang Baik dan Efektif?

Membuat CTA yang baik perlu menyatukan tiga komposisi secara selaras, yaitu isi teks, desain visual (font, warna, & ukuran), serta penempatan yang baik. Tiga hal ini, cara membuat Call to Action yang baik dan efektif dikupas tuntas di artikel Panda Gila berikut ini. Anda bisa menyimaknya secara GRATIS.

Macam- macam Call to Action

CTA bisa diterapkan di semua hal yang sifatnya mengajak. Baik itu di website, atau ajakan sederhana di website dan media sosial.

Berikut ini adalah jenis- jenis CTA yang sering kita kenal :

  1. CTA untuk toko online, misalnya “Beli”, “Borong”, “Borong”, atau “Belanja”.
  2. Call to action promosi software, tool, atau produk digital, misalnya “Download” atau “Langganan”.
  3. CTA promosi informasi, CTA nya adalah “Pelajari selengkapnya” atau “Baca lebih lanjut”.
  4. Call to action media sosial, misalnya “Like”, “Bagikan”, “Tulis komentar” atau “Follow”.

CTA biasanya disisipi dengan konten copywriting untuk memberikan kesan persuasif dan memaksimalkan pendekatan terhadap pembaca.

Mengapa CTA Penting? Apa Manfaatnya?

Secara alami manusia akan merespon sebuah ajakan yang diberikan kepadanya. Tanpa ajakan, maka materi promosi dan marketing And akan berakhir begitu saja.

Menurut HubSpot, CTA juga terbukti meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, CTA punya peran besar terhadap sebuah goal yang ditargetkan. Tanpa CTA, bisa jadi target penjualan Anda hanya tercapai separuhnya.

Mengapa? Karena eksposure Anda terhadap apa yang harus dilakukan audiens sangat lah minim. Mereka tidak diperlihatkan apa yang harus dilakukan setelahnya atau tidak diingatkan untuk melakukan action.

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat dari CTA :

  • Mengarahkan audiens tentang tindakan apa yang harus mereka ambil.
  • Memberikan eksposure pada aksi yang harus dilakukan audiens.
  • Mengoptimalkan target bisnis (jumlah download, subscriber, dan penjualan).
  • Memaksimalkan konten promosi bisnis Anda.

Cara Membuat CTA yang Baik dan Sulit Ditolak

Call to Action Anda bukan sekedar harus baik, tapi juga cukup persuasif untuk mengajak audiens melakukan tindakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam membuat CTA yang baik dan sulit ditolak :

Ringkas dan Sederhana

CTA biasanya berupa kalimat ajakan ringkas dan bersifat penegasan. Artinya, CTA bukanlah kata- kata basa- basi atau berbelit- belit. CTA Anda harus sederhana dan singkat, serta bisa memberikan dorongan kepada audiens.

Hindari penggunaan kata- kata atau susunan yang ambigu sehingga audiens tidak bingung tentang apa yang perlu mereka lakukan.

Misalnya saja :

  • Daftar Sekarang
  • Download
  • Submit

CTA yang to the point ini biasanya sudah dilengkapi dengan penjelasan persuasif atau informasi sesuai kebutuhan di bagian konten sebelumnya. Jadi, fungsinya adalah mempertegas audiens untuk segera melakukan tindakan yang dibutuhkan.

Tipe Kalimat Perintah

Selain versi ringkas dan sederhana, Anda juga bisa membuat kalimat perintah persuasif ke dalam CTA Anda. Letakkan kalimat perintah dan berikan tambahan singkat sesuai kebutuhan.

Anda dapat melihat contoh berikut ini :

  • Pesan sekarang dan dapatkan diskon 25%!
  • Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
  • Pelajari selengkapnya di artikel ini!
  • Subscribe channel YouTube kami!
  • Dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Meski mengandung kalimat perintah dan ada kata- kata tambahan, kalimat tersebut disusun secara ringkas.

Sebagai contoh, Anda ingin membagikan ebook tentang panduan menjadi star seller Shopee. Akan bertele- tele jika Anda menuliskan seperti ini :

 Silahkan unduh dengan link di bawah ini membaca panduan tentang menjadi star seller Shopee. 

Sebaliknya, Anda bisa membuatnya seperti ini :

 Mau Jadi Star Seller di Shopee?
Download Ebook nya sekarang juga! 

Unik dan Kreatif

CTA juga bisa dikemas dengan unik dan kreatif. Anda bisa memasukkan tagline yang mendekati niche bisnis Anda dan memberikan sentuhan copywriting di dalamnya.

Dengan cara ini, selain mendorong audiens untuk melakukan tindakan, Anda juga meningkatkan awareness audiens terhadap brand dan produk Anda. Misalnya saja, alih- alih dengan kalimat “Pesan tiket Anda sekarang”, Anda bisa menggunakan kalimat “Nikmati penerbangan istimewa Anda sekarang”.

Tunjukkan Manfaat

Dengan jenis CTA ini, Anda bisa meyakinkan orang- orang bahwa tindakan yang mereka lakukan pasti akan memberi manfaat untuk mereka. Jadi, tentu saja ini bisa menjadi CTA dengan daya tarik tersendiri.

Contoh dari Call to Action ini misalnya :

  • Dapatkan potongan harga untuk pembelian pertama Anda.
  • Daftarkan email Anda untuk mendapat konten internet marketing gratis.

Tawarkan Bantuan untuk Ditindaklanjuti

CTA dengan tawaran bantuan kepada audiens juga sangat powerful. Di satu sisi kita memang benar akan membantu audiens dengan konten atau produk kita, di sisi lain tindakan ini akan memberi keuntungan karena memaksimalkan sales funnel kita.

Contoh dari CTA ini adalah :

  • Hubungi Saya untuk demo gratis.
  • Konsultasi gratis untuk lunas dari hutang dan bebas jeratan riba.
  • Bantu Saya untuk melipatgandakan omset bisnis Saya.

Penawaran Terbatas

Penawaran terbatas akan memberi kesan eksklusif pada CTA Anda. Jika mereka tidak segera mengambil kesempatan, maka artinya tidak ada kesempatan.

Beri batasan waktu kepada audiens Anda secara tegas dan benar- benar nyata. Artinya, Anda memang membuat promo ini secara terbatas, tanpa sedang berpura- pura. Entah itu terbatas dalam waktu, atau jumlah promo.

Contoh dari CTA ini antara lain :

  • Beli sekarang, besok harga naik!
  • Checkout saat ini juga untuk claim diskon 25%!
  • Booking hari ini untuk diskon 30%!

Desain CTA yang Menarik

Selain isi, visualisasi dari Call to Action juga penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan komposisi tiga hal berikut :

  • Font : harus terlihat mudah dan nyaman dibaca.
  • Kombinasi warna : Warna harus membuat button atau teks CTA itu hidup dan menonjol. Warna harus kontras dari desain dan warna dasar website. Paduan warna merah putih dan merah kuning sangat baik untuk menarik perhatian audiens.
  • Ukuran tombol : Ukuran tombol harus cukup menonjol, tapi juga proporsional, serta terlihat dengan baik di website atau materi desain (banner, video, atau media sosial).

Penempatan

Selain isi dan tampilan button Call to Action, penempatan juga menjadi hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan. Penempatan yang ideal akan membuat CTA ini berfungsi lebih optimal.

Untuk penempatan CTA ini akan Panda bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya ya.

Penempatan Terbaik untuk Call to Action

Selain disajikan dengan isi dan visual yang baik, CTA harus bisa dilihat dengan mudah oleh audiens agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk Call to Action di website, CTA harus berada di tempat yang strategis.

Berikut ini adalah beberapa contoh penempatan terbaik untuk CTA dan juga alasannya :

1. Di Bagian Atas Halaman Website

Study yang dilakukan Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, mengungkap bahwa pengguna internet cenderung mengamati dan membaca konten website dari bagian kiri atas.

Pernyataan ini adalah alasan mengapa banyak website meletakkan CTA mereka di bagian atas halaman utama.

Contohnya bisa dilihat dari CTA di halaman website MNC Vision berikut ini.

Contoh penempatan CTA MNC Vision

Saat masuk ke website tersebut, kita langsung disajikan dengan banner penawaran besar di dan juga tulisan ‘Subscriber’ yang langsung menarik perhatian karena kontras dengan latar belakang website.

Ada kemungkinan Anda akan langsung scroll ke bawah untuk melihat konten lainnya, tapi CTA ini telah memberi Anda kesan pertama untuk dorongan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.

2. Di Bagian Bawah Halaman Website

Teks CTA juga kerap diterapkan di bagian bawah halaman website. Baik itu setelah artikel atau di dekat area footer. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak meninggalkan halaman begitu saja setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Sebaliknya, Anda akan memberi mereka dorongan action untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.

Contohnya adalah tombol CTA berikut yang diletakkan di akhir konten dan sebelum kotak komentar :

Contoh penempatan CTA di bagian bawah

3. Di Sticky Header

CTA juga efektif untuk diletakkan di Sticky Header atau menempel di bagian atas header. Meskipun audiens scroll sampai ke bagian bawah, mereka bisa melakukan tindakan dengan mudah karena tidak perlu scroll kembali ke bagian atas.

Contoh CTA di sticky header bisa kita lihat seperti contoh berikut :

CTA di bagian sticky header

Selain dengan konsep sticky header, CTA ini juga dibuat dengan warna yang sangat kontras dengan halaman website, tapi enak dibaca.

4. Di Bagian Sidebar

CTA di bagian sidebar bisa menjadi pilihan untuk memberi dorongan tindakan kepada audiens, tapi di sisi lain memberikan penempatan ideal yang tidak mengganggu layar pengunjung.

Untuk penempatan di sidebar pastikan tampilan CTA dikemas dengan teks atau button yang mencolok seperti CTA dari laman The Daily Egg :

Contoh CTA di bagian Sidebar

Selain CTA, sidebar juga bisa diisi dengan berbagai widget website seperti search bar, konten populer atau slot iklan.

5. Di Bagian Pop Up/ Slide Up

Contoh CTA di bagian pop up

Pop Up atau slide up juga bisa menjadi penempatan yang efektif untuk call to action. Karena sifatnya yang tiba- tiba muncul, CTA ini sudah pasti menarik perhatian audiens dan mengingatkan mereka melakukan tindakan.

Saat membuat CTA ini, satu hal yang harus Anda pastikan adalah tampilannya tidak boleh mengganggu audiens dan tidak bertumpuk dengan iklan. Pastikan terlihat baik di semua device, diatur dengan timing yang tepat, dan mudah untuk di-close.

6. Di Bagian Utama Landing Page

Ada beberapa brand yang langsung memberikan call to action di halaman utama mereka dengan sangat meyakinkan dan banyak basa- basi. CTA ini sangat percaya diri, tapi tidak untuk semua orang.

Tipe penempatan CTA seperti ini hanya lazim digunakan untuk jenis produk yang customer sudah langsung teredukasi untuk jenis produknya atau dari brand yang memang sudah populer.

Contohnya dapat kita lihat di laman Netflix berikut :

Contoh Call to Action di halaman utama Netflix

Atau dari contoh layanan jasa domain yang sudah lazim meminta pengunjungnya untuk mencari nama domain yang diinginkan :

Contoh CTA di halaman utama Name

Kesimpulan

Call to Action atau CTA adalah elemen penting dari website, iklan atau materi promosional lainnya agar audiens segera mengambil tindakan. Sudah pasti CTA tidak berdiri sendirian. Melainkan berdampingan dengan konten lain yang berperan mengedukasi audiens dan memberikan persuasi awal.

Meski begitu, peran CTA sudah jelas. Yaitu mendorong dan mengingatkan audiens agar segera melakukan tindakan. Tanpa CTA, konten lain yang sudah Anda sajikan dengan matang bisa jadi percuma.

Setelah memahami CTA, maka langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah :

  • Membuat CTA teks yang baik
  • Membuat konsep tampilan CTA yang baik dan menarik perhatian
  • Gunakan penempatan yang ideal untuk CTA Anda

Dalam hal penempatan, Anda bisa saja mencoba dua penempatan sekaligus. Misalnya saja, sticky header bisa dikombinasikan dengan penempatan di sidebar atau footer.

Yang pertama berfungsi untuk menarik perhatian, dan satunya lagi untuk mengingatkan tentang tidnakan yang harus diambil.

Meskipun bisa multiple placement atau penempatan ganda, pastikan bahwa ini tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

Selamat mencoba!

5 Tips Ampuh Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

5 Tips Ampuh Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

Pernah nggak sih saat sedang berselancar kemudian Anda sampai di sebuah halaman khusus (landing page) yang kontennya berupa ulasan sebuah produk sekaligus halaman transaksi itu sendiri? Jika iya, berarti Anda sudah mampir di sebuah sales page dan mempunyai gambaran tentang fungsi halaman ini.

Dalam menciptakan sebuah sales page, seorang webmaster umumnya mempunyai komponen berikut ini :

  • Headline
  • Sub-headline
  • Deskripsi produk
  • Testimoni
  • Penawaran harga spesial (informasikan diskon & harga akhir atau bonus jika memungkinkan)
  • Call to Action


Komponen tersebut tentu saja dilengkapi dengan keyword yang ditargetkan, teroptimasi secara ON-Page maupun OFF-page dan disempurnakan dengan copywriting ciamik agar menjadi sebuah halaman dengan konversi yang tinggi.

Tertarik untuk membuat sebuah sales page berkonversi tinggi? Tentu saja! Anda boleh contek tips ini sampai habis!

Menciptakan Sales Page Berkonversi Tinggi

Sudah tahu produk apa yang ingin Anda jual? Untuk memasuki tips ini, Saya harapkan Anda sudah punya produk yang akan dijual atau minimal sudah punya sedikit gambaran mau jual apa. Jika belum, Anda bisa mencoba riset produk terlebih dulu. Entah itu di marketplace atau di media sosial.

Setelah punya gambaran tentang produk yang akan dijual, Anda dapat mengikuti tips membuat sales page yang menjual berikut ini :

1. Keyword yang Kompetitif

Kata kunci atau keyword adalah fondasi penting dalam sebuah bisnis online. Untuk sebuah sales page, menentukan keyword potensial yang tepat akan membuat banyak perbedaan dalam penjualan Anda. Pelanggan akan lebih mudah menemukan Anda, dan bisnis Anda berada di jalur yang tepat dalam kompetisi bisnis.

Pro Tips :
Jika Anda adalah pemain baru dalam SEO, cobalah menghindari kata kunci dengan tingkat kompetisi yang padat atau tingkat persaingan berat. Alih- alih menggunakan keyword utama yang kompetisinya mengerikan, cobalah untuk menggunakan long-tail keyword atau kata kunci turunan.

Contohnya adalah keyword obat asam urat. Setelah Anda riset, ternyata keyword dengan dua frasa ini mempunyai tingkat persaingan yang cukup berat.

Sebagai alternatif, cobalah untuk menggunakan keyword turunan dengan tingkat persaingan dibawahnya. Misalnya saja obat asam urat tradisional, obat asam urat herbal, jual obat asam urat, toko obat asam urat atau long-tail keyword lainnya.

Dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu ketat, Anda bisa menghindari persaingan dengan situs- situs besar yang sudah profesional dan mempunyai budget besar untuk kebutuhan marketing mereka.

Untuk mulai melakukan riset keyword, Anda dapat juga dapat membaca artikel ini terlebih dulu : Cara Melakukan Riset Keyword dengan 5 Tool Berbeda.

2. Optimasi SEO On-Page

Tidak perlu repot memikirkan berburu backlink atau promosi besar lainnya jika kita masih mengabaikan SEO On-Page. Setelah kita mempunyai list keyword yang dibidik, pastikan keyword ini menjadi bagian penting dalam sales page kita. Optimalkan penggunaan keyword dalam pemilihan title, deskripsi website, dan juga konten.

Jika Anda membuat website dengan CMS WordPress, Anda bisa menggunakan plugin All in One SEO Pack atau Yoast SEO untuk mengoptimalkan SEO On-Page Anda.

Untuk membaca lebih banyak tentang SEO On-Page, Anda juga bisa membaca salah satu artikel kami :

3. Konten yang Menjual

Ciptakan konten yang menarik. Buat konten Anda informatif dan diulas dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan disempurnakan dengan copywriting yang ciamik. Anda bisa memulainya dengan apa saja manfaatnya, mengapa orang harus menggunakan produk tersebut, siapa saja yang membutuhkan, testimoni pelanggan, menciptakan penawaran yang menggigit, dan mengarahkan mereka ke Call to Action.

Contoh call to action yang menarik
Dalam dunia digital, penawaran yang menggigit ini biasanya dikemas dalam bentuk harga spesial dan informasi bonus. Misalnya dengan menginformasikan ke calon pelanggan harga awal produk, dan harga spesial dalam periode tertentu (masa pre-launching contohnya). Selanjutnya, penawaran harga ini kerap dilengkapi dengan bonus produk dan support yang bisa diperoleh pelanggan saat membeli produk tersebut.

Yang perlu dicatat juga, konten sales page sebaiknya dikemas senatural mungkin dengan visualisasi yang menarik. Jangan terlalu berlebihan karena orang justru bisa menyangsikan kualitas produk dan manfaatnya. Hindari konten yang over-claim seperti testimoni berlebihan dan dibuat- buat. Lho memang ada testimoni yang dibuat- buat? Banyaaaakkkkk 🙂

4. Optimalkan SEO Off Page

Setelah selesai dengan konten dan SEO On-Page, Anda mulai melangkah dengan SEO Off-Page. Disinilah Anda bisa memaksimalkan social media untuk mendapatkan social profile link, berburu backlink berkualitas atau review.

Hal yang harus diperhatikan dalam proses SEO Off-Page, terutama soal berburu backlink, harus dilakukan senatural mungkin. Jangan terlalu agresif karena bisa membahayakan situs web kita, dan usahakan untuk selalu se-niche atau di website dengan pembahasan serupa. Selanjutnya, jaga konsistensinya.

Dengan optimasi terbaik, halaman sales page Anda pun akan merangkak naik di hasil pencarian. 

5. Maksimalkan Sales Funneling

Sales funneling adalah proses yang dilakukan untuk menggiring calon konsumen agar lebih aware saat melihat iklan atau promo kita, hingga akhirnya terjadi konversi atau pembelian. Memaksimalkan sales funneling berarti marketer menyusun strategi yang tepat, mulai dari awareness, konversi, dan remarketing.

Dalam konsep yang lebih sederhana, sales funneling juga bisa diartikan sebagai rangkaian proses untuk membuat setiap lead yang masuk untuk berpotensi besar menjadi konversi. Melalui proses ini, marketer akan membuat sales page menjadi sebuah wadah utama. Buat call to action semenarik mungkin untuk menggiring pengguna agar mau menuju meng-klik email subscriber, add to cart, atau direct WA.

Jika mereka baru masuk ke list email, maka siapkan email series yang akan membuat mereka semakin dekat untuk membeli. Jika mereka add to cart atau direct WA, maka potensi konversi sudah lebih besar. Pastikan mereka mendapatkan kemudahan untuk bertransaksi atau tidak punya alasan untuk tidak melanjutkan ke pembelian.

Secara ringkas, berikut ini adalah beberapa strategi sales funneling yang dapat digunakan :

  • Email Marketing (dalam format email series)
  • Social Media Campaign
  • Remarketing Ads/ Retargeting Ads
  • WhatsApp Marketing


Saat masing- masing tips dilakukan secara optimal, percayalah hasil yang maksimal akan Anda peroleh. Dengan website yang optimal, konten yang menjual dan sales funneling yang mantap, sulit rasanya untuk tidak menghasilkan penjualan yang super nendang.

Siap mencoba?

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Cara Membuat Konten CTA Sosial Media yang Powerful dan Sulit Ditolak

Bukan rahasi lagi, media sosial merupakan salah satu platform paling efektif untuk mempromosikan konten yang kita buat. Setiap harinya, ada jutaan bahkan milyaran konten yang dibagikan di media sosial.

Lantas, bagaimana cara membuat konten kita tampil ‘stand out’ diantara banyakanya konten yang dibagikan? Konten yang stand out berarti bukan sekedar konten yang menarik, melainkan juga konten yang mendorong audience untuk segera melakukan action.

Maka dari itu, kunci terpenting untuk mempromosikan konten di media sosial adalah di CTA (Call to Action) yang jelas. Tanpa CTA yang jelas, fans dan follower Anda seolah- olah dibuat berlari tanpa arah. Apakah mereka seharusnya berkomentar, meng- klik link yang mengarah ke landing page atau, share atau sekedar lewat saja? CTA Anda seharusnya mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan Anda.

 

Konten yang Menarik adalah Alasan untuk Membuat CTA yang Powerful dan Sulit Ditolak

Pertama- tama, Anda harus mengetahui terlebih dulu apa alasan Anda menyisipkan CTA dalam konten Anda. Misalnya :

  • Meningkatkan engagement/ keterlibatan di thread media sosial Anda
  • Meningkatkan follower/ fans akun media sosial Anda
  • Mengarahkan audience untuk menjadi traffic ke website Anda
  • Mengkonversi audience menjadi pembeli
  • Meningkatkan jumlah lead

 

Mana yang menjadi goal utama Anda?

Setelah mengetahui goal dari konten Anda, selanjutnya Anda harus menentukan jenis konten yang harus Anda share di media sosial Anda. Setidaknya ada tiga jenis utama dari konten yang dapat Anda buat di media sosial Anda :

1. Konten yaang Mengedukasi
Konten yang mengedukasi sering menjdai pilihan utama dalam content marketing, baik itu jenis usaha B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Customer). Penggunaan jenis konten ini akan membantu audience kita dalam mengevaluasi pilihan mereka melalui manfaat- manfaat yang kita tawarkan.

 

2. Konten yang Menghibur
Konten yang menghibur selalu menyita perhatian pengguna media sosial. Anda bisa menggunakan konten berbentuk Gif untuk meme, video, gambar visual yang menghibur atau dilengkapi dengan story telling yang menarik. Jenis konten ini biasanya mempunyai tingkat keterlibatan terbaik karena daya tariknya yang membuat orang lebih royal untuk memberikan like, share, dan komentar.

 

3. Konten Utilitas
Konten utilitas adalah jenis konten yang membantu audience kita melakukan hal- hal tertentu dan membuat keputusan yang tepat. Jenis konten ini tidak menceritakan kisah, melainkan memberikan kejelasan pada audience untuk membuat keputusan dan mengarahkan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

 

Menciptakan Konten CTA yang Powerful untuk Media Sosial

Saat Anda sudah mempersiapkan konten yang sesuai dengan goal Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan review terhadap konten Anda sebelum menyisipkan CTA. Mengapa perlu di-review? Karena Anda perlu memastikan bahwa konten Anda benar- benar siap dan tepat. Jangan mempublikasikan konten Anda sampai Anda selesai meninjau konten tersebut dengan beberapa check list berikut ini :

  • Apakah konten tersebut menarik minat audience?
  • Apakah flow nya sudah cukup jelas?
  • Apakah copywritingnya sudah bisa menghipnotis audience?
  • Apakah kontennya ringkas dan mudah dipahami?
  • Apakah tujuan dari konten terbaca dengan jelas?

 

Selanjutnya, ikuti lah tips membuat konten CTA berikut ini :

1. Konten yang Anda Buat Harus Ringkas

Hindari membuat konten yang bertele- tele dan terlalu lengkap. Konten lengkap Anda sebaiknya hanya disajikan di website Anda saja (Anda bisa mengarahkan audience ke landing page Anda).

Konten media sosial Anda bisa dibilang adalah cuplikan dari sebuah topik atau berupa garis besar yang mengalihkan perhatian audience. Konten tersebut seolah- olah menayangkan highlight yang memancing rasa ingin tahu audience. Itulah fungsi dari CTA di media sosial.

Sebagai contoh saat Anda menonton iklan di sela- sela acara favorit Anda di televisi. Apakah iklan tersebut menayangkan rincian yang lengkap terkair sebuah produk? Tentu saja tidak!

Konten yang terlalu panjang dan lengkap di media sosial juga membuatnya menjadi tidak efektif. Sebaliknya, jumlah yang tepat dapat menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh grafis dari MOZ yang telah direvisi sebanyak 6 kali. Cukup mudah untuk mengetahui konten mana yang mempunyai CTR (click-through-rate) tertinggi.
Statistik MOZ, CTR Tinggi

Cara membuat konten CTA yang ringkas

Anda bisa menggunakan tool seperti LetterCount.com untuk menulis konten media sosial Anda. Cobalah untuk menuangkan ide- ide Anda dalam konten yang menarik, namun rapi. Mulai lah dengan draft pertama Anda, dan menghitung jumlah karakter (huruf) yang Anda gunakan.

Setelah semua ide Anda tuangkan, coba lah untuk menghapus kata- kata yang lemah atau melakukan sedikit modifikasi agar konten Anda menjadi lebih ringkas, namun powerful. Anda dapat menghapus beberapa kata seperti : benar-benar, pasti, mungkin, mungkin, sayangnya, namun.

Kata- kata ini kurang berguna dan memberi dampak yang berarti terhadap keputusan audience Anda. Coba bandingkan dua kalimat berikut ini :

  • “Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia mungkin adalah hobi yang dibayar .”
  • ”Pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar.”

Kata “mungkin” membuat quote tersebut menjadi tidak meyakinkan. Padahal, Anda hanya mempunyai waktu yang cukup singkat dan ruang terbatas untuk menyampaikan gagasan utama Anda. Pastikan kata- kata yang Anda gunakan dalam membuat CTA di media sosial mempunyai dampak yang signifikan untuk menarik perhatian audience.

 

Menghitung Jumlah Huruf

Jadi, berapa panjang konten yang menarik untuk media sosial? Rekomendasi panjang karakter ideal untuk beberapa media sosial adalah sbb :

  • Facebook/ Instagram – panjang ideal adalah 40 karakter
  • Twitter – panjang ideal adalah 71 – 100 karakter dengan link
  • GooglePlus- panjang ideal adalah 60 karakter

 

2. Tonjolkan Kekuatan Konten Anda

Produk atau konten Anda mempunyai nilai jual! Value itu lah yang harus Anda tonjolkan dalam konten Anda. Salah satu kesalahan mum yang sering dilakukan oleh admin media sosial adalah memposting konten yang tidak relevan dengan produk atau bidang mereka.

Misalnya saja Anda mem- follow sebuah bisnis interior karena suka mencari inspirasi untuk interior rumah. Namun suatu hari, bisnis tersebut mulai mem- posting resep. Tentu saja hal ini membuat Anda heran dan bertanya- tanya.

Bukan berarti seorang admin media sosial tidak boleh mencampur konten mereka. Kenyataannya, hal ini sering terjadi demi tingkat keterlibatan yang baik untuk halaman Facebook atau akun Instagram mereka. Hanya saja, pastikan konten tersebut tidak melenceng terlalu jauh.

Cobalah untuk memposisikan diri sebagai pengikut halaman bisnis Anda dan tanyakan pada diri sendiri :

  • Apakah konten ini selaras dengan brand Saya?
  • Apakah konten ini berharga, mengedukasi atau menghibur?

Jika jawabannya tidak, maka hindari lah menggunakan konten tersebut. Sesederhana itu!

 

3. Gunakan Konten Visual yang Eye Catching

Konten visual yang eye catching adalah kunci untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial secara organik. Sebuah studi yang dilakukan oleh AdRoll mengungkap bahwa penggunaan CTA untuk halaman Facebook dapat meningkatkan CTR hingga 285 persen! Sedangkan di Twitter, Kissmetrics mengungkap bahwa konten dengan gambar visual yang menarik dan relevan mendapatkan 94 persen view lebih banyak dibandingkan konten tanpa gambar visual yang relevan.

Bisa disimpulkan, konten visual yang menarik mempunyai dampak besar untuk CTA. Salah satu contoh menarik diperlihatkan oleh akun @theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.
Konten CTA ala theinstagramexpert, Sue B Zimmerman.

4. Menciptakan Urgensi dan Ketertarikan

Tidak sedikit CTA yang tampil dalam bentuk pernyataan sederhana, namun bisa mendorong dan memotivasi audience untuk segera mengambil tindakan. Triknya adalah menggunakan frasa- frasa yang menciptakan urgensi dan ketertarikan.

Anda bisa menggunakan beberapa kata kunci berikut ini :

Urgensi

  • Hanya tinggal ….. hari
  • Kesempatan terakhir
  • Persediaan terbatas
  • Pre Order ditutup dalam … hari
  • Segera ditutup
  • Hanya hari ini
  • Penawaran hanya sampai tanggal …
  • Selama persediaan masih ada
  • Buruan
  • Sekarang
  • Segera

 

Eksklusifitas

  • Sekarang ditutup
  • Pre Register/ Pre Order
  • Member only/ Subscriber only
  • Tempat terbatas
  • Hanya tersedia untuk …. Orang
  • Akses eksklusif ke lebih dari …

 

Persuasif

  • Anda
  • Menjamin
  • Hasil
  • Gratis
  • Baru

 

CTA Tidak Bisa Berdiri Sendiri

CTA yang baik memang powerful, namun penting untuk disadari bahwa CTA tidak berdiri sendiri. Setelah Anda membuat konten CTA yang powerful di media sosial, bukan berarti situs web Anda akan mengalami kenaikan trafik secara drastis seketika itu juga. Sama seperti tool marketing lainnya, Anda perlu mempunyai beberapa strategi dalam bagaimana menggunakannya.

Anda juga perlu melakukan Split Testing untuk mengukur keberhasilan konten CTA Anda. Dengan split testing, Anda akan menemukan pola konten CTA Anda yang paling efektif, biasa saja atau kurang efektif. Dengan begitu, campaign digital Anda akan menjadi lebih optimal lagi. Berani mencoba?

 

 

 

Pustaka : MOZ, & Digital Marketer

 

Cara Membuat Konten yang Mendorong Pembaca Segera Melakukan “Action”

Cara Membuat Konten yang Mendorong Pembaca Segera Melakukan “Action”

Dalam campaign digital marketing, pembuatan konten yang baik memegang peranan penting. Copywriting yang mahir memang selalu menjadi ‘sihir’ tersendiri dalam meningkatkan konversi penjualan.

Sayangnya, tidak sedikit marketer yang merasa bahwa #copywriting yang ‘ciamik’ bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak marketer yang sering merasa kesulitan untuk menempatkan waktu dan energi mereka dalam membuat konten yang bagus untuk menarik perhatian pembaca mereka.

Ada kalanya marketer sudah bekerja keras menciptakan konten yang menjual, namun saat dipublikasikan, konten itu ternyata tidak benar- benar mengena di hati pengunjung. Bukannya konversi meningkat, malah pembaca banyak yang bounce. Bikin galau ya?

Hal yang sering menjadi masalah adalah kadang marketer terlalu fokus dengan cara- cara merebut perhatian calon pembeli dengan membuat konten berharga yang tersampaikan dan teknik story telling. Namun marketer justru kehilangan fokus pada cara membuat pembaca melakukan tindakan atau action.

Aspek ini kerap diabaikan oleh content marketer. Padahal, membujuk audience untuk membeli melalui interaksi dan keterlibatan adalah nafasnya penjualan. Lalu, bagaimana caranya membuat konten yang mendorong pelanggan untuk lebih melakukan action?

 

Element untuk Mendorong Pelanggan Melakukan Action

Sebelum kita melangkah jauh, akan lebih baik untuk mengetahui mana strategi yang tepat yang harus dilakukan. Untuk membuat konten yang actionable (mendorong action), maka beberapa elemen umumnya adalah sebagai berikut :

Target audience yang spesifik

  • Memberi value kepada calon pembeli
  • Membangun kepercayaan
  • Selaras dengan kebutuhan calon pembeli
  • Selaras dengan tujuan pemasaran
  • Membuat audience berinteraksi dengan koten Anda
  • Komunikasi yang jelas, dan efektif, namun tidak kaku

 

Cara Membuat Konten yang Efektif Meningkatkan Action Pengunjung

Gambar di bawah ini adalah yang disebut dengan “Actionable Content Pyramid”. Jika Anda ingin membuat konten yang actionable, maka ikuti lah methode piramida ini.

Actionable Content Pyramid

Kemudian, langkah apa saja yang Anda lakukan untuk mmembuat konten yang sangat efektif untuk mendongkrak Action Pengunjung? Berikut ini beberapa langkah yang perlu Anda lakukan :

1. Beri Penjelasan Apa yang Calon Konsumen akan Dapatkan
Dengan kesibukan sehari- hari, banyak orang yang akhirnya mengalami “overload kognitif” karena banyaknya informasi yang mampir setiap hari. Maka dari itu, kunci untuk menciptakan konten yang sejalan dengan pembaca adalah membuatnya menjadi actionable, bukan sekedar dalam penjelasan singkat.

Misalnya, Anda dapat menarik minat audience dengan memberikan sejak awal apa saja yang akan mereka dapatkan dari produk Anda. Sejak awal informasi produk, beri edukasi tentang produk atau layanan Anda dan beri tahu mereka dampak positif atau manfaat saat mereka menggunakan produk atau layanan Anda.

Dengan mengetahui dampak positif untuk mereka, mereka akan termotivasi untuk membaca lebih banyak konten yang Anda sajikan.

 

2. Gunakan Media Gambar yang Menarik
Halaman website yang berisi tulisan melulu akan menjadi media yang membosankan untuk pembaca Anda. Apalagi, tidak semua orang suka mencerna informasi dengan banyak teks. Selain itu, penggunaan media gambar yang menarik untuk konten Anda akan memberi beberapa keuntungan, yaitu :

  • Memudahkan pembaca dalam mencerna informasi tanpa harus membaca teks yang cukup banyak. Hal ini terutama untuk mereka yang menderita rentang perhatian pendek atau yang sekedar membaca.
  • Gambar menghubungkan titik- titik dan berfungsi dengan cara yang efektif untuk menjembatani informas secara bersama- sama
  • Gambar dan bentuk visual lainnya terlihat lebih menarik dan membuat promosi marketing Anda menjadi lebih hidup
  • Gambar dapat memperjelas point- point yang kurang maksimal saat dijabarkan melalui teks (misalnya yang berhubungan dengan data dan statistik)

 

3. Libatkan Calon Pembeli Anda dalam Interaksi
Engagement atau keterlibatan adalah aspek penting dalam membuat konten yang actionable. Jika ini bagian dari konten yang Anda rencanakan, tentu Anda tidak ingin jika audience Anda hanya menjadi peserta dan pengamat saja, bukan?

Dan secara gamblang, banyak marketer yang merasa memproduksi konten menarik dengan keterlibatan baik ini adalah hal yang tidak mudah. 58 persen dari marketer menyatakan bahwa ini adalah tantangan terbesar untuk mereka.

Lalu, bagaimana caranya agar keterlibatan dengan audience bisa meningkat? Well, Anda bisa mendorongnya dengan bantuan visual konten, seperti :

  • Infografis
  • Video
  • GIFT
  • Memes

Misalnya saja Anda membuat artikel tentang panduan font, maka gambar berikut ini adalah media visual pelengkap yang membuat audience Anda merasa lebih mudah dalam mencerna informasi.

Lihat Gambar :

Konten infografis font

 

4. Membuat Konten yang Efektif dengan Menggunakan Contoh
Dalam dunia Pendidikan, entah itu di bangku sekolah atau kuliah, dosen pembimbing atau guru mempunyai kecenderungan untuk menggunakan contoh- contoh nyata. Dengan cara ini, mereka dapat mengambil konsep yang sangat abstrak, kemudian menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami oleh orang lain.

Sama halnya dengan konten marketing. Anda pun perlu menggunakan contoh- contoh yang konkret dalam keseharian  untuk disisipkan dalam konten Anda. Contoh- contoh bisa memberikan gambaran yang lebih nyata terkait produk Anda, sekaligus mengurangi ketakutan atau keraguan pembaca.

5. Penggunaan Data Statistik
Data statistik akan membuktikan satu hal, yaitu bahwa konten Anda disajikan dengan serius, berkredibilitas, dan meyakinkan. Ya, data statisik adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mendukung argument yang Anda ciptakan dalam konten Anda.

Misalnya saja saat Anda menawarkan Facebook Ads dengan campaiang Video Views. Anda bisa meyakinkan audiens Anda bahwa video mereka akan mendapatkan interaksi lebih baik dibandingkan dengan YouTube. Bagaimana caranya? Lakukan riset yang menyatakan bahwa interaksi di Facebook video memang baik, dan sajikanlah dengan data statistik agar calon customer Anda dapat melihat perbandingan yang nyata.

6. Jawaban dari Semua Pertanyaan Penting
Di point pertama tadi kita sebutkan pentingnya untuk menjeaslkan apa yang pembaca akan dapatkan. Masih ingat dengan point tersebut?

Jadi, penting untuk memastikan tidak ada lubang yang tertinggal untuk Anda tangani. Sebagai check list, cobalah tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan berikut ini :

  • Pertanyaan apa yang mungkin mereka miliki?
  • Apa permasalahan mereka?
  • Apakah konten saya mengatasi permasalahan tersebut?

Sudahkah konten yang Anda siapkan menjawab semua pertanyaan di atas? Jika belum, coba lah untuk menutup lubang tersebut satu per satu.

7. Buat lah CTA yang Jelas
CTA atau Call to Action adalah satu hal penting yang Anda tidak boleh lupakan dalam menciptakan konten yang membuat pelanggan melakukan action.

CTA yang baik harus membangkitkan rasa urgensi calon pembeli, karena saat mereka tidak menyelesaikan pembelian mereka saat itu, bisa jadi mereka segera melupakan produk Anda dan berlari ke kompetitor.

Lalu, bagaimana caranya agar mereka terdorong untuk membeli saat itu juga? Bagaimana resep dalam membuat CTA yang jelas? Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda coba :

  • CTA yang pendek, namun tetap manis
  • Sampaikan manfaat produk Anda
  • Membuat pembaca penasaran
  • Buat tombol CTA (ini telah terbukti meningkatkan konversi oleh 62 persen)
  • Percobaan dengan pengujian split testing (misalnya mencoba warna yang berbeda, font atau posisi CTA)

Selain itu, ada beberaka kata yang sering digunakan untuk mengoptimalkan CTA Anda, yaitu kata- kata ‘ajaib’ bernada bujuk rayu dan penegasan, seperti :

  • Anda
  • Gratis
  • Bonus
  • Karena
  • Segera
  • Baru
  • Hanya sampai

 

Catatan & Kesimpulan

Seringkali membuat orang melakukan action dengan konten yang optimal sering diremehkan, padahal hal ini memegang peranan penting untuk penjualan Anda. CTA yang jelas akan membuat konten Anda menjadi lebih berharga dan dapat dipercaya, sehingga interaksi dengan pembaca menjadi lebih baik, dan akhirnya konversi menjadi lebih optimal. Bukankah konversi menjadi goal besar yang ingin kita capai bersama?

 

Selamat mencoba! Semoga bermanfaat!

 

 

Referens : Digital Marketer, Metri Cool & DMOZ

 

Trik Psikologi Marketing untuk Mengoptimalkan CTA & Penjualan Anda

Trik Psikologi Marketing untuk Mengoptimalkan CTA & Penjualan Anda

Salah satu tugas penting yang harus dimiliki oleh seorang marketing adalah memahami bagaimana serta mengapa orang- orang berpikir dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Pemahaman ini lah yang kerap disebut dengan psikologi marketing. Anda memang harus melakukan strategi pemasaran yang bersifat teknis, namun sebelum melakukan hal tersebut, cobalah memahami terlebih dulu behavior target market Anda.

Dalam artikel yang kami himpun dari DewaWeb dan beberapa sumber ini, kita akan bersama- sama mempelajari teori- teori psikologi yang dapat kita manfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi marketing dalam bisnis kita.

 

7 Trik Psikologi Marketing yang Bisa Anda Terapkan untuk Meningkatkan Penjualan Anda

Psikologi marketing adalah pemahaman soal motif- motif yang memengaruhi emosi serta tindakan pasar dalam memandang sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. Berikut ini adalah 10 trik psikologi marketing yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkan bisnis Anda :

1. Bantu Calon Customer Anda agar Terhindar dari “Action Paralys”
Anda perlu melakukan beberapa pendekatan agar calon pelanggan Anda menyadari uji coba gratis (free trial) yang Anda tawarkan. Banyak perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah sangat umum, misalnya “Daftarkan diri Anda untuk mendapatkan free trial selama 30 hari.” Padahal, Anda mempunyai pilihan untuk membuat beberapa kalimat alternatif berbeda yang menggunakan pendekatan yang lebih lunak, misalnya saja “Gratis coba untuk satu bulan pertama Anda.

Tujuannya sama, namun memiliki potensi hasil yang berbeda. Dari kedua kalimat di atas, mana kah yang terdengar lebih nyaman di telinga Anda sehingga akhirnya Anda tertarik untuk mencobanya?

Sebagai tambahan, Anda juga bisa memakai sub-teks menarik untuk memperkuat Call to Action (CTA) Anda. Misalnya, “Batalkan kapan saja” atau “Full akses untuk semua fitur premium kami”. Contoh ini sekaligus merupakan jenis sub-tes menarik untuk campaign CTA Anda atau untuk pengujian A/B Testing.

2. Berikan Hierarki Label pada Customer
Penting untuk membuat customer Anda merasa istimewa. Hal ini bisa menjadi alat retensi yang hebat sekaligus trik untuk mengubah customer menjadi duta bagi produk Anda secara gratis (mouth to mouth marketing). Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menerapkan hierarki label bagi customer Anda? Anda bisa mencoba beberapa ide berikut ini :
• Tambahkan label di dalam akun/ produk Anda yang memberi mereka tingkat statu yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya (bisa Anda lakukan setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk/ layanan Anda)
• Kirim mereka sesuatu yang nyata yang dapat mereka manfaatkan, misalnya e-book premium, merchandise, atau hal lain yang bernilai eksklusif
• Berikan lencana digital yang dapat pelanggan pamerkan atau letakkan di website mereka untuk menyatakan bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang meraih status gold/ silver/ perak dan yang lainnya

Yang perlu Anda ingat, Anda tidak harus terpaku pada ide- ide di atas. Coba lah menggali ide- ide lain yang mungkin bisa Anda lakukan.

3. Pahami Tiga Jenis Pembeli
Para pakar neuro-economic mendefinisikan tiga jenis pembeli menjadi tightwads, spendthrifts, dan average spenders. Ketiganya berbeda dan perlu pendekatan pemasaran yang berbeda pula. Kenali lah kategori pembeli tersebut dan lakukan strategi marketing yang tepat untuk mereka. Pembahasan lebih lanjut terkait jenis pembeli tersebut dapat Anda baca disini : Mengenal Jenis- Jenis Pembeli dan Trik Marketing untuk Masing- Masing Kategori

4. Menciptakan Urgensi dengan Cara Cerdas
Sebuah studi yang dilakukan oleh Howard Leventhal menyimpulkan bahwa orang- orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan berisi petunjuk khusus soal bagaimana cara menggunakannya dengan optimal.

Misalnya saat Anda memiliki platform bisnis online. Anda perlu menekankan fitur- fitur unik dari produk Anda dan bagaimana produk tersebut bisa membantu pengguna terhindar dari profit loss sandainya pengguna tidak menggunakanya. Dan kabar baiknya lagi, fitur ini tidak pelanggan temukan di tempat lain, melainkan hanya di perusahaan Anda.

Yang perlu ditekankan dalam menciptakan urgensi ini adalah jangan hanya membangun dengan kata- kata klise saja. Cobalah untuk terlihat lebih spesifik, lebih unik dan terlihat outstanding. Ini akan membuat calon pelanggan sulit untuk melupakan Anda.

5. Tunjukkan Bahwa Perusahaan Anda “Stand for Something”
Jika perusahaan Anda berdiri untuk sesuatu, maka hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, perusahaan Anda berdiri dengan tujuan membantu anak- anak yang membutuhkan sekolah gratis, maka Anda bisa menarik pelanggan lebih banyak lagi.

Survey yang dilakukan oleh Unbounce sendiri menyatakan bahwa 64 persen orang mengaku bahwa keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini. Sudah pasti ini trik yang sangat efektif untuk meningkatkan convertion rate Anda.

6. Penawaran dengan Teknik “Devil’s Advocate”
Penelitian lain mengungkap bahwa orang- orang cenderung membeli saat mereka punya asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan Anda. Bagaimana maksudnya? Ini berarti Anda perlu mengatasi kekhawatiran calon customer Anda saat melakukan penjualan dengan tidak berpegang pada setumpuk teori itu- itu saja. Untuk membuktikan hal ini, coba lah untuk memberikan studi kasus yang paling relevan dan actual. Hal ini bisa menjadi hal yang menarik untuk meningkatkan potensial penjualan Anda.

7. Kejutkan Customer Anda dengan Hal yang Tak Terduga
Salah satu trik untuk membangun loyalitas customer terhadap sebuah brand adalah dengan memberikan kejutan menarik untuk mereka. Anda bisa saja tiba- tiba memberi voucher diskon atau give away gratis khusus pelanggan yang sedang berulang tahun atua mencoba ide kreatif lainnya. Selain menjadi loyal, mereka juga bisa memberikan testimonia tau ulasan terkait produk dan layanan Anda. Di era digital ini, sangat penting bagi pebisnis untuk menonjolkan ulasan customer terhadap bisnis mereka. Jadi, jangan sampai hal ini terlewat oleh Anda.