8 Cara Menangani Komplain Pelanggan Dengan Cerdas dan Tepat

8 Cara Menangani Komplain Pelanggan Dengan Cerdas dan Tepat

Komplain pelanggan adalah bagian tak terpisahkan dalam sebuah bisnis. Dimana ada layanan atas transaksi produk dan jasa, maka disana ada potensi komplain pelanggan.

Komplain tidak selalu menjadi indikasi kalau produk, jasa, atau brand itu buruk. Namun, penanganan komplain bisa menjadi tolak ukurnya. Saat b
erhasil menangani komplain dengan baik dan perusahaan belajar dari histori komplain, ini berdampak positif untuk perusahaan.

Apa Penyebab Keluhan Pelanggan?

Secara definisi, komplain atau keluhan pelanggan adalah ekspresi atau ungkapan ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang diterimanya. Keluhan ini bisa disampaikan secara lisan melalui telepon atau face to face, bisa juga tertulis melalui email, atau media sosial.

Komplain bisa terjadi pada semua jenis bisnis. Baik itu bisnis online maupun offline, bisnis berskala rumahan dan UMKM, hingga korporasi besar.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan komplain pelanggan, yaitu :

Kualitas Produk

Kualitas produk adalah nadi sebuah bisnis. Jika Anda menjual produk berkualitas kurang baik atau di bawah standar, pelanggan akan kecewa dan berhenti membeli dari Anda.

Hal- hal terkait kualitas produk yang menyebabkan komplain antara lain :

  • Kualitas secara umum, yang meliputi keawetan dan kualitas bahan.
  • Orisinalitas atau grade produk.
  • Kemiripan dengan produk, seperti yang sering terjadi di online shop karena produk asli jauh dari apa yang terlihat di gambar.

Jika Anda ingin bisnis Anda berkembang dengan baik, cobalah untuk menawarkan produk berkualitas terbaik. Atau jika memang Anda tidak menjual produk original, jangan mengaku bahwa produk yang Anda jual adalah original.

Hal ini akan membuat pelanggan kecewa dan berpaling ke kompetitor Anda.

Layanan Pelanggan Buruk

Kualitas layanan pelanggan harus sama baiknya dengan kualitas produk. Akan sia- sia jika Anda sudah menjual produk yang baik, tapi ternyata mempunyai kualitas pelayanan yang tidak baik.

Lebih buruk lagi jika salah satu pembeli yang kecewa akhirnya speak up tentang kualitas buruk layanan Anda di media sosial. Bisnis Anda akan mendapatkan eksposur negatif yang membuat calon pelanggan skeptis sebelum mencoba produk Anda.

Perubahan Harga Tiba- tiba

Harga adalah hal yang sensitif untuk banyak pelanggan. Perubahan harga yang tipis mungkin tidak terlalu memberikan efek. Namun jika Anda menaikkan harga dengan cukup signifikan tanpa perhitungan yang matang, ini akan sangat mengecewakan pelanggan.

Jika kenaikkan harga memang hal yang tidak bisa dihindari, cobalah untuk melakukan survey pelanggan lebih dulu. Ketahui apakah mereka akan tetap menghargai value produk Anda setelah kenaikan harga, sambil memberi edukasi sederhana terhadap kenaikan harga.

Anda juga bisa melakukan pengecekan kompetitor untuk mengetahui apakah harga Anda masih bisa bersaing atau ternyata terlalu tinggi.

Fakta Unik tentang Komplain Pelanggan

Komplain memang bukan hal yang menyenangkan. Tapi sebenarnya ada banyak pelajaran berharga yang bisa pebisnis ambil.

Yang menarik, setiap pelanggan mungkin mempunyai keunikan tersendiri dalam perilaku mereka terhadap komplain. Seperti data yang disajikan Panda Gila berikut ini :

1. Tidak semua pelanggan yang kecewa akan menyampaikan komplain

Faktanya, kekecewaan pelanggan tidak selalu berujung pada laporan komplain ke perusahaan. Ini bisa terjadi salah satunya karena karakteristik pelanggan yang memang cuek, sungkan, malas, atau takut.

Berhati- hatilah dengan jenis pelanggan seperti ini karena bisa membahayakan bisnis Anda. Anda berpikir bahwa semua baik- baik saja atau bahkan nyaris sempurna.

Padahal di ujung sana ada kelompok orang yang tidak puas dengan produk dan jasa Anda, lalu menceritakannya kepada teman dan bisa menciptakan persepsi negatif tentang bisnis Anda.

2. Pelanggan yang tidak puas, tapi tidak komplain, akan jauh lebih berbahaya

Selain mereka bisa menciptakan persepsi negatif secara ‘tidak terlihat’, mereka diam- diam juga beralih ke kompetitor Anda.

Coba Anda membuka data pelanggan Anda, dan bandingkan berapa banyak pelanggan yang membeli satu kali dan berapa banyak yang menjadi pelanggan loyal Anda. Pernahkah Anda melakukan penelitian mengapa mereka hanya membeli satu kali dan tidak kembali lagi?

Catat ini sebagai PR Anda yaa…

3. Mereka yang menyampaikan keluhan dan tidak dilayani dengan baik, cenderung berkoar- koar

Anda masih bisa tenang jika pelanggan ini hanya ‘koar- koar’ hanya pada satu atau dua teman. Tapi Anda tidak pernah benar- benar bisa menebaknya.

Terlebih di era media sosial seperti sekarang ini. Keluhan sekecil apapun bisa m
uncul di media sosial. Jika ini sampai viral, penjualan Anda bisa berdampak signifikan.

4. Pelanggan yang menyampaikan komplain dan berakhir puas, akan menjadi pelanggan setia Anda

Jika Anda berhasil menyelesaikan komplain pelanggan dengan baik, pelanggan akan merasa terbantu dan diperhatikan. Potensi mereka untuk lari ke kompetitor lebih kecil karena bisnis pelanggan menilai perusahaan mempunyai rasa tanggungjawab dan empati yang baik kepada pelanggan.

Kepercayaan ini lah akan mendorong mereka untuk menjadi pelanggan setia Anda.

Dari fakta ini, terlihat bahwa sebenarnya pelanggan yang menyampaikan komplain terhadap produk dan layanan yang kita berikan sebenarnya masih berharap agar Anda bisa melayani dengan lebih baik lagi.

Anda tidak boleh menyia- nyiakan kesempatan ini, tentu saja.

Mengatasi komplain pelanggan

Manfaat Komplain Pelanggan

Menyikapi keluhan pelanggan dengan baik akan membuat keluhan ini berkontribusi positif terhadap bisnis. Ada beberapa sisi positif yang bisa kita ambil dari keluhan pelanggan ini :

1. Mengetahui Kekurangan Produk & Jasa

Keluhan pelanggan memberitahu kita bahwa ada celah kelemahan dalam produk dan jasa yang kita tawarkan ke pelanggan. Jika keluhan serupa sering terjadi, Anda harus segera melakukan perbaikan terhadap produk dan jasa Anda.

Poin- poin nya misalnya :

  • Produk rapuh dan mudah rusak
  • Corak bahan kurang menarik
  • Packaging produk tidak baik sehingga sering rusak di ekspedisi
  • CS kurang responsif

2. Memahami kebutuhan pelanggan

Manajemen komplain yang dijalankan dengan baik juga membantu kita untuk memahami kebutuhan pelanggan. Ini bisa menjadi acuan Anda saat akan melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan pelanggan.

3. Meningkatkan kemampuan staf dalam penanganan komplain

Jika selama ini penanganan komplain tidak maksimal, artinya tim perlu berbenah. Tim perlu belajar agar bisa menangani keluhan pelanggan dengan lebih baik lagi.

4. Meningkatkan loyalitas

Seperti yang diungkapkan tadi, keluhan yang ditangani dengan cerdas dan tepat akan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk dan jasa yang Anda jual.

Pelayanan Prima untuk Mengatasi Keluhan Pelanggan

Untuk mendapatkan feedback positif dari komplain, kuncinya ada di penanganan komplain itu sendiri. Anda harus bisa menangani komplain dengan cepat, tepat, dan cerdas.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan :

1. Jadilah Pendengar yang Baik

Pelanggan punya cara yang berbeda- beda dalam menyampaikan keluhan mereka. Ada yang berapi- api, ada yang melankolis.

Namun yang pasti, hal pertama yang sebenarnya mereka inginkan adalah agar keluhan dan pendapat mereka didengarkan. Cobalah untuk mendengarkan keluhan mereka dan biarkan mereka berbicara sampai tuntas agar mereka lega.

2. Tunjukkan Empati

Komplain tidak selalu berasal dari kesalahan produk dan layanan dari bisnis. Kadang ini bisa terjadi karena kelalaian customer, customer yang kurang teredukasi dengan fungsi dan cara kerja produk, atau hal non teknis lainnya.

Meski begitu, ada tiga peraturan yang harus diterapkan tim penanganan komplain :

  • Jangan langsung mengelak
  • Hindari sikap defensif dan ngotot
  • Jangan memojokkan pelanggan

Empati adalah hal yang penting untuk dikedepankan dalam penanganan komplain.

3. Berikan Solusi dengan Cerdas dan Tepat

Saat ‘berapi- api’ pelanggan mulai reda, cobalah untuk menawarkan beberapa solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Solusi ini harus bersifat win- win solution untuk Anda dan pelanggan.

Anda tidak boleh memberi solusi yang sebenarnya hanya formalitas semata dan tidak menyelesaikan masalah pelanggan.

Misalnya saja, Anda memberikan voucher diskon, tapi sebenarnya nilainya tidak masuk akal untuk pelanggan. Contohnya voucher diskon Rp 75.000 untuk minimal transaksi Rp 1.000.000.

Solusi ini justru membuat pelanggan skeptis dan merasa Anda masih berusaha memanfaatkan momen y
ang merugikan mereka. Sebaliknya, Anda bisa memberikan solusi yang lebih masuk akal.

Misalnya saja, voucher diskon tanpa minimal order atau ganti baru secara gratis. A
nda perlu membedakan antara penanangan komplain dan transaksi berjualan untuk meraih keuntungan. Jika komplain pelanggan berakhir dengan kepuasan, mereka pasti akan setia dengan bisnis ANda dan menghasilkan nilai yang lebih besar untuk bisnis Anda (jika Anda tetep keukeuh mau berhitung)

4. Bertanggungjawab penuh terhadap komplain

Hindari lempar- lemparan tanggungjawab komplain dari satu staff ke staff lain. Ini akan membuat pelanggan Anda kesal dan merasa tidak dihargai.

Bahkan sekalipun staff terhubung bukan tokoh utama yang menjadi pusat keluhan, Anda harus menegaskan kepada tim bahwa lempar- lemparan komplain pelanggan bukan hal yang boleh dilakukan.

Terutama jika pelanggan masih terhubung dengan staff dari divisi yang sama, Anda perlu mendorong tim untuk berani bertanggung jawab penuh menangani komplain. Ini akan memberi kesan bahwa bisnis Anda profesional dan keluhan pelanggan ditangani secara serius.

5. Tindakan Ekstra untuk Mengobati Kecewa Pelanggan

Anda mungkin sudah memberikan solusi untuk pelanggan seperti di poin #3, namun komplain tetap perlu di-closing kembali untuk memastikan bahwa customer benar- benar sudah puas dan terbantu.

Jika bisnis Anda terdiri dari beberapa tim Sales, penanganan komplain 1-4 akan dicover oleh tim sales, sedangkan closing ini akan dilakukan oleh staf dari Customer Relation atau Complaint Management.

Jika tidak ada, tim yang sama tetap bisa membantu. Tujuannya adalah memastikan komplain sudah tuntas dan Anda senang bahwa keluhan yang disampaikan ini akan membantu peningkatan kualitas produk dan jasa Anda.

6. Bersikap Luwes, Jangan Kaku

Komplain biasanya menimbulkan kepanikan. Sedikit panik tidak masalah, tapi jangan sampai ini membuat Anda menjadi kaku dalam menghadapi pelanggan.

Posisikan pelanggan sebagai teman atau sahabat yang membutuhkan perhatian dari kita sehingga kita bisa lebih luwes dalam menangani komplain dan berkomunikasi secara nyaman dengan pelanggan.

7. Catat History Komplain sebagai Bahan Evaluasi

Manajemen komplain atau penanganan komplain tidak berhenti dengan menyelesaikan keluhan pelanggan saja. Anda perlu mencatat history komplain sebagai evaluasi berkala terhadap kualitas produk dan layanan Anda.

Beberapa hal yang perlu dicatat dalam komplain pelanggan :

  • Waktu & deskripsi komplain pelanggan
  • Kategori jenis komplain
  • Waktu penyelesaian komplain
  • Tindak lanjut komplain
  • Feedback komplain customer (Closing komplain)

8. Miliki Tim yang Handal dalam Mengatasi Komplain

Tim tidak ahli dengan sendirinya dalam mengatasi komplain. Maka dari itu, pemilik bisnis perlu memfasilitasi mereka agar bisa menangani komplain dengan baik dan optimal.

Beberapa hal yang bisa p
emilik bisnis lakukan antara lain :

  • Training manajemen komplain untuk masing- masing personel
  • SOP yang jelas dan up to date untuk penanganan komplain

Kesimpulan

Mengapa keluhan pelanggan perlu ditangani dengan baik? Panda yakin Anda sudah mendapatkan jawaban yang cukup jelas dari artikel itu.

American Express Global Customer Service Barometer sendiri menyebut bahwa orang akan membagikan pengalaman tidak menyenangkan mereka terhadap sekitar 24 orang, tapi membagikan pengalaman baiknya hanya untuk 15 orang.

Selain itu, 89 persen pelanggan akan beralih ke kompetitor saat mereka mendapatkan pelayanan buruk dalam penanganan komplain, seperti dilansir dari riset Harris Interactive.

Komplain pelanggan memang bukan hal yang menyenangkan, tapi
kita harus menanganinya dengan serius, cepat, dan tepat. Dengan penanganan yang cerdas, komplain ini bisa berubah dari masalah, menjadi aset yang kita maksimalkan dalam evaluasi produk dan layanan.

Selain penanganan keluhan dengan tepat, jangan lupa juga untuk mempunyai data history komplain yang bisa menjadi bahan evaluasi dan analisa manajemen. Ini akan sangat bermanfaat untuk bisnis Anda dalam jangka panjang.


Point penting lainnya, perusahaan perlu menerapkan Excellent Service dalam setiap lini bisnisnya. Manajemen komplain yang sejalan dengan excellent service akan menghasilkan kualitas pelayanan yang terbaik untuk setiap pelanggan.

Semoga bermanfaat!

Apa itu Excellent Service &  20+ Jurus Jitu Menerapkan Excellent Service

Apa itu Excellent Service & 20+ Jurus Jitu Menerapkan Excellent Service

Excellent service atau pelayanan prima mungkin menjadi hal yang sering kita dengar berkaitan dengan layanan terhadap pelanggan. Namun, sudahkah semua bisnis menerapkannya?

Dalam bisnis, excellent service ini sendiri adalah nadi. Karena mustahil mempunyai tim customer service yang bisa diandalkan, jika tidak menerapkan pelayanan prima terhadap pelanggannya.

Selain itu, pelayanan prima juga menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan bisa mempertahankan banyak pelanggan lama atau punya repeat order yang baik. Dengan pelayanan terbaik, pelanggan akan susah move on dari bisnis Anda.

Pengertian Excellent Service

Excellent service atau pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan seorang customer service dan staff perusahaan lainnya untuk membuat customer puas dan terkesan. Pelayanan ini menitikberatkan pada memahami kebutuhan customer dan memenuhi apa yang dijanjikan.

Excellent service biasanya melibatkan banyak detail. Mulai dari tata cara pelayanan, menggali kebutuhan customer, memberikan solusi, memastikan kualitas produk sesuai, hingga pelayanan after sales.

Meski garda depan pelayanan prima ini adalah staff Customer Service, namun staff lain di perusahaan juga harus mempunyai standar pelayanan yang sama baiknya. Karena umumnya satu divisi dan yang lainnya saling terkait dan saling berhubungan.

Tanpa dukungan dari divisi lain, biasanya customer service akan tidak maksimal dalam menjalankan perannya.

Penerapan Excellent Service dalam Bisnis

Hampir semua unit bisnis menerapkan pelayanan prima. Tentu saja penerapannya akan disesuaikan dengan jenis industri dan cara kerja masing- masing. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan excellent service dalam berbagai unit bisnis :

1. Industri Bisnis Transportasi

Dalam bisnis transportasi, definisi excellent service adalah memberikan kepuasan pelanggan kepada penumpang dengan memberikan fasilitas yang aman, nyaman, cepat, dan murah.

Selain dalam bentuk fasilitas terbaik, excellent service juga diterapkan di garda depan pelayanan tiket. Customer service pemesanan tiket harus bisa memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan, serta mempunyai product knowledge yang mumpuni.

2. Industri Bisnis Ekspedisi

Dalam ekspedisi, kecepatan adalah yang utama. Memastikan paket yang dikirim diterima dalam keadaan aman juga menjadi prioritas.

Ekspedisi juga menjadi salah satu layanan jasa yang rawan komplain sehingga customer service harus dibekali product knowledge dan kemampuan menangani komplain dengan baik. Saat terjadi komplain paket tidak sampai, pastikan customer service bisa memberikan tracking informasi yang jelas kepada pelanggan.

3. Industri Bisnis Hosting

Untuk perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara online, hosting yang bisa diandalkan dan mempunyai pelayanan prima sangat penting. Selain kualitas server, customer service yang responsif penting untuk membantu pelanggan yang mengalami kendala teknis.

Ada banyak perusahaan hosting Indonesia berkualitas yang dikeluhkan karena supportnya yang buruk. Jika tidak segera memperbaiki layanan, pelanggan akan dengan mudah berpaling ke layanan sejenis.

4. Industri Kuliner

Pelayanan prima dalam bisnis kuliner adalah serangkaian servis yang menjaga mutu dan kesegaran dari bahan makanan yang disajikan, kualitas rasa, dan penyajian tepat waktu. Dalam serangkaian proses ini, banyak pihak terlibat. Mulai dari pramusaji, juru masak, penyedia bahan makanan, dan tim pendukung lainnya.

Saat semua tim memberikan pelayanan terbaik, pelanggan akan terkesan dan menjadi loyal terhadap bisnis Anda.

Alur Penerapan Excellent Service

Ada tiga alur dalam proses penerapan excellent service, yaitu Input, Proses, dan Output. 

Alur dan Konsep Excellent Service

1. Input

Input adalah faktor internal dan eksternal yang mendorong terjadinya excellent service. Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi faktor input dalam penerapan pelayanan prima :

  • Pengetahuan Produk (Product Knowledge)
  • Kemampuan (Ability)
  • Sikap (Attitude)
  • Penampilan (Appearance)

Kemampuan (Ability) seseorang dalam menerapkan excellent service biasanya akan dipengaruhi oleh background edukasi dan jam terbang. Dengan jam terbang yang baik, seseorang akan mempunyai sikap tenang, tidak mudah panik, menguasai masalah dan percakapan.

2. Proses 

Proses adalah sikap dan tindakan yang mendorong terjadinya excellent service itu sendiri. Beberapa hal yang termasuk dalam alur proses ini adalah :

  • Perhatian (Attention)
  • Tindakan (Action)
  • Tanggungjawab (Accountability)

Ketiga hal tersebut adalah hal yang sangat penting dalam penerapan excellent service. Dalam proses pelayanan, penerapan Proses ini bisa terlihat dari :

  • Penyampaian informasi yang detail
  • Responsif dalam merespon customer
  • Pemilihan bahasa yang tepat (Magic Words dan Killer Words)
  • Intonasi dalam menerima telepon
  • Quality Control yang optimal terhadap data dan hasil produk
  • Pelayanan yang ramah dan menyenangkan
  • Fokus dalam melayani pelanggan (tidak terdistraksi dengan hal yang tidak perlu)

3. Output

Setelah memasukan komponen input dan proses dalam pelayanan, bisnis And akan memperoleh output, yaitu hasil dan benefit saat sebuah bisnis berhasil menerapkan pelayanan prima.

Benefit yang diperoleh perusahaan antara lain :

  • Happy customer
  • Positive feedback & Testimoni
  • Word of Mouth Marketing
  • Repeat order

Faktor Pendukung Terjadinya Excellent Service

Selain detail dari dua alur pertama, ada faktor pendukung yang diperlukan untuk memicu terjadinya excellent service.

  • Magic Words
  • Tool customer service
  • Intonasi
  • Quality Control
  • Training improvement

Magic Words vs Killer Words

Magic words adalah kata-kata yang membuat kualitas layanan terlihat profesional, ramah, dan menyenangkan. Magic words akan membuat pelanggan merasa dihargai dan dilayani dengan sebaik- baiknya.

Sedangkan Killer Words adalah kebalikannya. Yaitu kata-kata yang pantang untuk diucapkan ketika berkomunikasi. Menggunakan killer words akan memberikan kesan tidak profesional, tidak ramah, dan tidak kompeten.

Contoh magic words vs killer words dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Contoh Magic Words vs Killer Words

Tool Pendukung Pelayanan

Untuk memaksimalkan pelayanan, tool pendukung sangat diperlukan. Berikut ini adalah beberapa tool pendukung yang direkomendasikan :

  • WhatsApp Business untuk Customer Service (Dilengkapi dengan Chat Template dan pengaturan bisnis sesuai standar perusahaan)
  • CRM (Customer Relationship Management) Tool
  • Social media management tool
  • Email marketing
  • Project management tool

Intonasi dalam Layanan

Dalam proses pelayanan, selain pemilihan kata, intonasi juga penting untuk diperhatikan. Nada bicara atau memberi jeda untuk customer menyampaikan pendapatnya akan berpengaruh terhadap kesan pelayanan keseluruhan.

Tips untuk komunikasi via Telp atau komunikasi tatap muka :

  • Gunakan intonasi ramah, tegas dan professional.
  • Perbanyak intonasi “datar turun” daripada “datar naik”.
  • Gunakan jeda, berikan kesempatan customer untuk menyela, ingat kita tidak dapat melihat mimik mukanya.

Tips untuk komunikasi via chat online :

  • Jangan menumpuk teks lebih dari tiga baris dalam satu chat, kecuali memang sudah template khusus.
  • Jika customer dalam keadaan online dan CS ingin menyampaikan informasi padat, tunggu customer merespon lebih dulu agar percakapan menjadi dua arah, tidak terkesan monolog.

Skill Training

Staff yang pintar dan ahli menangani masalah customer tidak tercipta dengan sendirinya. Perusahaan pada umumnya akan memberikan training customer service untuk memastikan garda depan mereka mendapatkan bekal yang cukup dalam menjalankan perannya.

Training yang cocok untuk diterapkan antara lain adalah :

  • Customer service training
  • Complaint management training

Jurus Jitu Mempraktekkan Excellent Service

Nah sampai di tahapan ini, sebenarnya Anda sudah siap untuk mempraktekkan pelayanan prima di lingkup kerja dan perusahaan. Beberapa jurus ini bisa Anda terapkan untuk mempermudah Anda dalam menjalankan excellent service :

  1. Selalu fokus pada layanan sebelum hal lain, jangan membuat customer merasa terabaikan.
  2. Buat percakapan menjadi hidup, lempar pertanyaan atau gunakan emoticon yang manis untuk komunikasi via chat. Untuk komunikasi tatap muka, gunakan intonasi yang baik dan jangan lupa untuk senyum dan menatap muka.
  3. Jangan kaku, cobalah memberi pengalaman sebaik mungkin untuk setiap pelanggan.
  4. Selalu ingat menggunakan Magic Words, dan menghindari Killer Words.
  5. Menjadi pendengar yang baik. Saat customer sedang mengeluh, menunjukkan bahwa kita mendengarkan dan memahami keluh kesahnya adalah sebuah sikap empati yang perlu lakukan.
  6. Jangan antipati pada komplain, tangani sebaik mungkin.
  7. Selalu ingat bahwa pelanggan setia bisa menjadi alat pemasaran yang efektif untuk perusahaan Anda.
  8. Percaya diri lah dengan produk yang Anda jual, ingat lah bahwa Anda menjual produk ‘WOW’.
  9. Selalu terbuka untuk improvement.
  10. Selalu menghargai waktu dan opini dari pelanggan.
  11. Hindari membuat janji yang tak bisa ditepati (over-promise).
  12. Mengukur kepuasan dan keterlibatan pelanggan.
  13. Membuat segmentasi pelanggan dan menggunakan segmentasi tersebut untuk strategi sales & marketing.
  14. Membuat program untuk membuat pelanggan datang kembali.
  15. Selalu mengupayakan pelayanan yang ramah, cepat, dan tanggap kepada pelanggan.
  16. Jangan memberi informasi yang setengah- setengah dan berpotensi membuat kegaduhan di belakang.
  17. Selalu konfirmasikan kepada pelanggan setiap kali mereka melakukan perubahan data atau informasi pesanan.
  18. Selalu tawarkan apakah customer membutuhkan bantuan lain setelah selesai membantu mereka.
  19. Sampaikan maaf saat pelayanan belum maksimal atau terjadi ketidaksempurnaan informasi, dsb (Tidak harus saat terjadi komplain).
  20. Selalu kuasai produk perusahaan, dan jangan buta terhadap produk kompetitor.
  21. Jangan mengelak dan defensif terhadap kritik customer. Sebaliknya, identifikasi dan gunakan sebagai poin evaluasi.
  22. Berikan treatment khusus kepada pelanggan loyal sehingga mereka merasa sangat berarti untuk Anda dan mereka pun sulit berpaling.
  23. Selalu tingkatkan kualitas kinerja dari setiap divisi di perusahaan. Karena pelayanan yang baik dari garda depan tak bisa berdiri sendiri untuk menciptakan excellent service keseluruhan.
  24. Miliki standar Quality Control yang baik untuk setiap divisi perusahaan agar masing- masing personel bisa memberikan kontribusi dengan standar yang sama baiknya.

Kesimpulan

Seperti yang diungkap Panda di awal artikel, Excellent service adalah sebuah nadi untuk bisnis. Namun jangan sampai salah, pelayanan prima ini bukan hanya untuk mereka yang berdiri di garda depan penjualan.

Kenyataannya, untuk bisa memberikan pelayanan prima yang sesungguhnya, setiap divisi di perusahaan saling terkait dan berkontribusi. Jika masing- masing berhasil memberikan kualitas terbaik, excellent service mudah untuk diwujudkan.

Di penghujung artikel, berikut ini adalah resume FAQ yang berkaitan dengan artikel ini :

Apa itu Excellent Service?

Excellent service atau pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan seorang customer service dan staff perusahaan lainnya untuk membuat customer puas dan terkesan.

Mengapa Excellent Service itu penting?

Excellent service adalah nadi dalam bisnis. Dengan menerapkan pelayanan prima, ada banyak manfaat besar yang diperoleh perusahaan. Mulai dari customer menjadi loyal, omset meningkat, word of mouth marketing, dan masih banyak lagi.

Bagaimana Cara Menerapkan Excellent Service?

Setiap industri bisnis bisa menerapkan cara yang berbeda- beda dalam excellent service. Setidaknya ada 22 tips yang bisa Anda contek dari artikel ini untuk bisa menerapkan pelayanan prima saat ini juga