5 Strategi Digital Marketing yang Efektif Diterapkan di Indonesia

5 Strategi Digital Marketing yang Efektif Diterapkan di Indonesia

Bisnis online bukan sekedar proses singkat memajang katalog produk di media sosial atau beberapa akun marketplace. Terlebih dengan persaingan sengit dari waktu ke waktu, penting sekali untuk para marketer menerapkan strategi digital marketing yang efektif untuk diterapkan di Indonesia.

Seberapa rumit? Kali ini kita akan menyortir strategi digital marketing yang relatif mudah dan bisa diterapkan oleh siapa saja.

Strategi Digital Marketing untuk Bisnis Online Indonesia

Digital marketing ini sendiri adalah sebuah strategi pemasaran yang dilakukan secara digital atau online. Digital marketing digunakan oleh banyak pelaku bisnis di seluruh dunia, mulai dari yang skalanya kecil, UKM, hingga besar.

Dengan tren teknologi terkini, rasanya mustahil untuk tidak menerapkan strategi digital marketing untuk sebuah bisnis. Bahkan saat Anda baru memulainya, bisa jadi kompetitor Anda sudah melakukan testing dengan beberapa strategi digital marketing yang dirancangnya. Siap untuk memulai?

Tidak perlu berlama- lama, berikut ini adalah beberapa strategi digital marketing yang efektif untuk diterapkan di pasar Indonesia :

1. Media Sosial dengan menerapkan SEO

Digital marketing tidak bisa dipisahkan dari SEO dan media sosial. Saat belum mempunyai situs web sendiri, pelaku bisnis online cenderung fokus di media sosial dan marketplace. Yang perlu diperhatikan, Anda juga perlu menerapkan SEO untuk konten media sosial Anda.

Membuat konten social media yang baik dan menarik
Lakukan posting konten secara konsisten, tingkatkan engagement, mainkan kata kunci dan hashtag yang sesuai untuk mendorong trafik dari mesin pencari.

Selain SEO untuk media sosial ini, Anda juga bisa menerapkan SEO secara terpisah untuk bisnis Anda. Anda mungkin bisa membuat landing page secara khusus atau membuat blog gratisan di Blogspot atau WordPress.

2. Optimasi Mobile

Perangkat mobile sangat vital di era digital seperti sekarang ini. Entah itu untuk sekedar browsing, berselancar di media sosial, atau bahkan Youtube-an, semua terasa menyenangkan dilakukan lewat perangkat mobile.

Artinya, Anda harus melihat ini sebagai peluang yang tidak boleh dilewatkan. Pastikan Anga melakukan pendekatan yang baik untuk para pengguna perangkat mobile ini. Saat Anda mempunyai website, situs web yang mobile friendly adalah harga mati. Tidak boleh tidak!

3. Content is King

Anda boleh saja bosan dengan istilah ini. Terutama jika Anda sudah mengikuti SEO dari waktu ke waktu. Namun kenyataannya, konten justru semakin penting di mata Google. Mengapa? Karena konten adalah intisari dari strategi digital marketing itu sendiri!

Berbeda dengan dulu, konten di era kini bukan sekedar tentang tulisan panjang dan pembahasan detail saja. Konten adalah informasi bermanfaat yang menambah wawasan dengan visualisasi menarik dan mudah dicerna oleh pembaca. Pastikan, Anda melengkapi konten Anda dengan story telling yang menggugah, gambar visual yang menarik, infografis (jika diperlukan), video, atau tambahan lain yang membuatnya semakin sempurna.

Jika Anda sudah mempunyai konten berkualitas tinggi, maka bisnis online adalah hal yang tidak begitu sulit ditaklukkan untuk Anda.

4. Channel Digital yang Tepat

Ada banyak channel digital yang bisa Anda gunakan untuk strategi digital marketing Anda. Mulai dari media sosial, YouTube, Linkedin, forum jual beli, atau marketplace. Terhubung dengan channel digital yang tepat akan membuat langkah awal bisnis Anda terasa semakin ringan dan mudah untuk berkembang.

Tool untuk Membuat Gambar Media Sosial
Anda bisa memilih satu atau lebih channel digital. Sebelum menjatuhkan pilihan, cobalah melakukan riset kecil- kecilan dengan membuat persona buyer Anda. Setelah membuat persona buyer, pikirkan dimana saja mereka akan berada dan di channel mana kira- kira mereka akan tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.

Setelah menemukannya, mulai lah mempersiapkan konten. Kemas foto produk Anda dengan tampilan yang menarik dan eye catching. Buat caption sederhana dengan sisipan story telling yang menggugah.

Pada umumnya setiap channel digital mempunyai style caption copywriting yang berbeda. Ada yang panjang karena perlu meng-edukasi customer, ada yang pendek sesuai kebutuhan. Intinya, copywriting untuk caption itu tidak kaku. Testing beberapa jenis caption untuk memastikan Anda mendapatkan komposisi yang ideal.

Jika gambar saja tidak cukup, cobalah untuk membangun channel YouTube Anda. Anda bisa memulainya dengan peralatan sederhana yang biasa digunakan seorang Youtuber.

5. Real Time Marketing

Real Time Marketing adalah pemasaran digital dengan menggunakan pendekatan terhadap event yang terjadi saat itu. Tujuan dari strategi adalah memastikan Anda memanfaatkan momen yang terjadi dengan sangat baik dan merespon apa yang dibutuhkan oleh pelanggan seketika itu juga.

Di Indonesia misalnya, saat ada informasi terkini, berita, kejadian unik dan viral, maka akan ada beberapa brand yang merasa kejadian tersebut menarik untuk dijadikan bagian dari campaign digital mereka. Karena momen ini sedang berjalan, maka euforia pelanggan dalam merespon relatif sangat cepat dan baik.

 

Itulah ulasan kami mengenai 5 strategi digital marketing yang efektif untuk diterapkan di Indonesia. Mudah- mudahan ulasan tersebut bermanfaat untuk Anda yang tengah membangun kerajaan bisnis digital.

7 Raksasa Industri Bisnis Indonesia yang Diprediksi Segera Bangkrut

7 Raksasa Industri Bisnis Indonesia yang Diprediksi Segera Bangkrut

Bisnis itu dinamis. Perubahannya cepat sekali.
Yaaa… lagi- lagi kita diingatkan kalau perubahan apapun bisa terjadi di industri bisnis. Jika di kancah global ada Yahoo yang benar- benar heboh, di Indonesia kita dikejutkan dengan tutupnya Sevel dan mirisnya nasib Pasar Glodok saat ini. Tapi yaa… seperti itu lah bisnis. Cepat atau lambat, yang kalah bergerak pasti akan mati.

Efek Bisnis Digital Paling Mempengaruhi Perbahan Industri Bisnis di Indonesia

Semakin sepinya pembeli di mall dan pasar tradisional sudah diprediksi jauh- jauh hari sejak tren bisnis online makin menggeliat. Budaya belanja online yang makin menggila ditambah macet dan panasnya jalanan adalah alasan banyak orang semakin go online untuk memenuhi kebutuhannya. Nggak lagi macet- macetan, pilihan produk tinggal klik sana sini, baca review, chat penjual, ada voucher promo dan lain- lain. Customer benar- benar dimanjakan!

Akibatnya, pasar tradisional dan mall kini banyak yang sepi. Perilaku konsumen ini juga lah yang memaksa jenis bisnis tertentu untuk beradaptasi. Jika mereka menolak, maka tinggal menunggu waktu saja untuk mati secara perlahan tapi pasti. Seperti prediksi, berikut ini adalah 7 industri yang makin hari makin terpuruk karena semakin pesatnya bisnis digital di Indonesia :
#1 Supermarket
Seven Eleven Tutup di Indonesia
Seven Eleven yang merupakan salah satu pioneer konsep supermarket dan coffee shop sempat merajai ibu kota Indonesia. Wajar saja, banyak pihak mengaku kaget saat mengetahui Seven Eleven bangkrut dan terpaksa menutup seluruh gerainya di Indonesia. Bisa dibilang, persaingan bisnis di market serupa memang saat ini sangat ketat. Apalagi sejak ekspansi franchaise minimarket Indonesia meniru konsep yang sama.

Belum lagi gebrakan Amazon dengan AmazonGo yang bisa jadi akan masuk ke pasar Indonesia. AmazonGo ini sendiri adalah supermarket yang terintegrasi dengan aplikasi smartphone dan mengusung konsep ‘no lines, no checkout’ atau ‘tanpa antri, tanpa bayar dikasir’. Jika AmazonGo ini jadi masuk ke Indonesia, maka tentu saja akan menjadi saingan berat untuk brand yang sudah lama bercokol di tanah air, seperti Hypermart, dan Carrefour.

#2 Retail Elektronik
Pasar Glodok kini sepi ditinggal pembeli
Pasar Glodok dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan elektronik terbesar di Indonesia. Sayangnya, nasib apes sedang menggelayuti Glodok yang semakin sepi sejak 2-3 tahun belakangan. Hal ini terjadi lantaran pembeli sudah terlanjur menikmati mudahnya berbelanja elektronik secara online. Entah itu laptop, tv atau lemari es, semua lebih mudah dan bisa lebih murah untuk dibelanjakan via online.

#3 Handphone

Roxy Square mulai sepi ditinggal pembeli

Roxy Square mulai sepi ditinggal pembeli

Roxy Square memiliki nasib yang nyaris serupa dengan Pasar Glodok. Padahal, tempat ini dulu dikenal sebagai salah satu pasar ponsel terbesar. Untuk yang berdomisi di Jakarta, tentu Anda bisa merasakan bedanya Roxy Square dulu dan sekarang.

#4 Industri Transportasi
ojek online marak dan menggeser transportasi offline
Pernahkah Anda mengandalkan jasa Gojek, Uber atau Grab untuk pergi ke kantor atau ke tujuan manapun? Jika pun belum, Saya yakin Anda sangat familiar dengan brand transportasi online terpopuler di Indonesia saat ini. Yang unik, meskipun perusahaan ini nyaris tidak mempunyai asset transportasi layaknya bisnis transportasi lainnya, perusahaan ini memiliki penghasilan ratusan juta rupiah setiap harinya! Gila!!

Model bisnis ini memang sempat mendapatkan pertentangan dari transportasi offline. Tapi lagi- lagi, kita tak bisa mengendalikan laju inovasi digital. Itulah kenapa banyak perubahan besar- besaran di dunia transportasi offline. Tidak heran, perusahaan taksi raksasa pun sekarang juga merambah ke dunia digital. Karena kalau tidak, mereka akan menunggu waktu saja untuk mati.

#5 Hotel
Airbnb mulai memaksa industri perhotelan untuk bekerja lebih keras
Pernah dengar tentang AirBnB, Reddoorz atau Airy Room? Model bisnis dari perusahaan ini akan memungkinkan pemilik rumah, villa, apartment  dan bahkan kamar kos agar dapa menyewakan property miliknya kepada orang lain dengan lebih mudah. AirBnB mungkin belum begitu populer di Indonesia, tapi secara perlahan akan membuat industri perhotelan bekerja lebih keras untuk bertahan agar tingkat occupancy mereka tetap di angka menguntungkan.

#6 Koran dan Majalah
Media cetak mulai berguguran dan tutup
Masih ingat kapan terakhir kali Anda membaca Koran atau majalah? Memang sangat disayangkan karena kini semakin banyak industri media cetak yang terpaksa menutup bisnisnya karena tingginya biaya cetak Koran serta semakin sepinya pembeli karena tidak mampu bersain dengan media informasi online. Selain itu, beberapa bisnis media cetak juga mentransformasikan diri mereka menjadi media online. Tentu saja bertransformasi menjadi media online lebih baik daripada mereka harus gigit jari, ya?

#7 Tekstil
Pasar Tanah Abang mulai sepi
Sejak berdiri tahun 1735, Pasar Tanah Abang telah menjadi salah satu pusat penjualan tekstil terbesar se- Asia Tenggara. Namun, dibandingkan dengan tahun lalu, pasar ini mengalami penurunan penjualan hingga lebih dari 50%! Hal ini disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah menurunnya daya beli masyarakat, dan yang kedua karena mereka harus bersaing dengan eCommerce (toko online) yang semakin membuat masyarakat semakin ketagihan.

Jadi bagaimana? Yakin masih belum mau terjun ke bisnis online? Dengan resiko lebih kecil daripada memulai bisnis offline, bisnis online juga menjanjikan peluang untuk berkembang yang lebih besar dan lebih cepat. Pilihan ada di tangan Anda!

 

Sumber: Exabytes/ Yudhi Lazuardi

Microsoft Bersiap Memecat Ribuan Karyawan

Microsoft Bersiap Memecat Ribuan Karyawan

Bisnis digital memang dikenal paling cepat mengalami perubahan. Bukan hanya berlaku untuk bisnis startup kecil kemarin sore saja, tapi perubahan yang sangat cepat juga bisa sangat berpengaruh terhadap perusahaan digital raksasa.

Persis seperti yang dialami Microsoft 4 Juli kemarin. Saat warga Amerika Serikat merayakan hari kemerdekaan dengan gegap gempita, hari itu justru menjadi hari yang buruk untuk karyawan Microsoft.

Di hari tersebut, tersiar kabar bahwa Microsoft berencana untuk merumahkan ribuan karyawannya sebagai bagian dari reshuffle pegawai besar- besaran. Salah seorang sumber dari perusahaan mengungkapkan hal ini kepada TechCrunch yang menyatakan bahwa perusahaan teknologi ini sedang melakukan reorganisasi.

Salah satu yang dilakukan perusahaan teknologi raksasa ini adalah melakukan efisiensi dengan menggabungkan beberapa unit dan divisi. Sedangkan di awal pekan ini, Puget Sound Business Journal, Bloomberg dan The Seattle Times semua melaporkan bahwa pemberhentian karyawan ini dilakukan Microsoft sebagai langkah untuk meningkatkan perhatian terhadap layanan cloud dalam sistem sales Microsoft di seluruh dunia.

Menurut analisa Bloomberg, pengurangan karyawan ini akan menjadi salah satu perubahan yang palng signifikan di divisi sales.  Kemungkinan terbesar, perombakan ini juga akan menjadi salah satu hasil dari pergantian kepemimpinan di Microsoft dalam kurun waktu setahun belakangan. COO Microsoft yang sudah mengabdi cukup lama, Kevin Turner hengkang pada musim panas lalu, dan diikuti dengan bergabungnya Judson Althoff, dan Jean-Philippe Courtois dalam divisi penjualan dan pemasaran perusahaan.

Sebagai informasi, Microsoft sendiri tahun lalu mengumumkan akan memberhentikan sebanyak 2.850 pegawai, termasuk 900 orang diantaranya merupakan orang- orang di divisi sales. Pada tahun 2015, Microsoft telah merumahkan 7.800 pegawa dan mencatat 7,6 miliar dolar AS untuk akuisisi Nokia.

Go-Pay Kini Menjadi Layanan Keuangan Digital no. 4 Terbesar di Indonesia

Go-Pay Kini Menjadi Layanan Keuangan Digital no. 4 Terbesar di Indonesia

Layanan keuangan elektronik Go-Pay populer sejak dipakai oleh para pengguna Go-Jek untuk mendapatkan promo potongan harga 50 persen. Bukan hanya untuk membayar layanan transportasi regular GoRide atau GoCar, tapi juga layanan lain seperti jasa kurir GoSend, pesanan makanan GoFood dan layanan GOjek lainnya.

Sejak Desember 2016 lalu, persentase penggunaan Go-Pay di Indonesia sudah mencapai 27,1 persen. Dan suka atau tidak, itu sudah membuat Go-Pay hanya berada di urutan no. 4 sebagai layanan keuangan digital terbesar di Indonesia. Go-Pay hanya berada di bawah e-Money Mandiri dengan persentase 43,8 persen, BCA Flazz 39,1 persen dan Telkomsel T-Cash 29,1 persen. Sedangkan peringkat kelima dan keenam diduduki oleh Rekening Ponsel CIMB Niaga dan Line Pay yang masing- masing menguasai 15,6 persen.

Eksisnya Go-Jek dalam dunia financial ini memang membuat layanan keuangan lain seperti kena serangan jantung. Bagaimana tidak, jika dulu kita terbiasa melihat dealer kendaraan hanya mungkin membuat perusahaan kredit dengan unit terpisah, ehh.. disini manajemen Gojek bergerak lincah luar biasa. Perusahaan ‘kemarin sore’ ini bukan hanya menjadi raja transportasi darat, tapi juga merangkap sebagai logistik, pengiriman, makanan, jasa pembersih rumah, pijat, jasa pindahan, pulsa dan juga financial.

Go-Pay milik Go-Jek sendiri bukan hanya sebagai alat transaksi biasa saja, melainkan alat transaksi yang mengatur ratusan ribu akun pengemudi, mitra bisnis dan konsumen dengan nilai mencapai ratusan milyar atau bahkan trilyunan. Untuk mencapai nilai fantastis ini, perusahaan keuangan dan investasi lain perlu bekerja rodi selama tahunan. Woowww!

Strategi Unggul Go-Jek yang Membuat Mereka Semakin Berkembang

Harus diakui, Go-Jek adalah salah satu karya anak bangsa yang cerdas, gesit dan tidak berhenti berinovasi. Meskipun sekarang perusahaan yang satu ini dikeroyok oleh banyak kompetitor, mereka tetap berdiri kokoh dan mengeluarkan berbagai inovasi.

Salah satu sumber inovasi dari Go-Jek ini adalah kejelian mereka dalam memahami keinginan user, yaitu dengan mengintegrasikan layanan satu pintu untuk mengemas beragam kebutuhan. Siapa sih yang bisa kepikiran untuk menjadikan layanan transportasi, antar makanan dan belanja dalam satu pintu? Jangan kaget, bila kedepannya nanti mungkin kita bisa mengurus surat- surat penting seperti BPJS dan akte kelahiran melalui platform Gojek. Yaaa… saat ini kita baru bisa menduga- duga apa saja yang akan menjadi gebrakan perusahaan ini nantinya.

Go-Jek dan Customer Acquisition

Banyak orang tidak menyadari strategi yang dijalankan Go-Jek bukanlah jualan layanan antar penumpang, melainkan Customer Acquisition. Apa itu? Customer Acquisition adalah mengumpulkan konsumen potensial sebanyak- banyak. Strategi ini sering dipakai sebagai strategi mall atau department store, yaitu yang penting rame dulu, jualan bisa belakangan.

Kenapa yang penting rame dulu? Karena meskipun punya banyak produk dan sales, sebuah bisnis tetap membutuhkan konsumen sebagai pembelinya. Prinsipnya no consumer, no business. Soal beli atau tidak itu urusan belakangan. Marketing yang akan mengurusnya. Di era digital seperti ini, produk tidak perlu dibuat sendiri, karena kita bisa menjual produk milik orang lain. Bahkan marketplace dunia dan nasional seperti Wall Mart, Alibaba, Amazon, Lazada dan Tokopedia juga menggunakan mode bisnis seperti itu.

Strategi seperti ini sebenarnya adalah strategi klasik. Sama seperti kita melihat pedagang asongan di stasiun, terminal atau pelabuhan, dimana orang- orang keluar masuk dengan sangat masif. Yang penting dapat tempat jualan dulu. Produk urusan belakangan karena calon pembeli sudah ada dan menunggu. Jadi, jika ada yang masih mencibir pola bisnis ala startup seperti ini, dia hanya tidak melihat potensi berkembang yang sangat besar.

Jadi kepikiran untuk mengembangkan ide bisnis atau startup dengan strategi  Customer Acquisition ini? Anda bisa memulai sekarang juga dengan metode ATMJ alias Amati Tiru Modifikasi Jual. Ayo jangan lama- lama!