Memulai bisnis dropshipper dan reseller tanpa modal memang bukan hal baru dalam dunia bisnis online. Karena bukan rahasia lagi, bisnis ini sangat mudah memulai bisnis ini. Siapapun bisa!
Bisnis dropship dan reseller sering disebut sebagai gateway bisnis awal untuk siapapun yang ingin membangun kerajaan bisnis. Ada yang awalnya icip- icip, tapi ternyata menghasilkan dan keterusan.
Tapi tentu saja, untuk meraih hasil optimal, bukan sekedar icip- icip tanpa keseriusan untuk menangani bisnis ya. Semua jenis bisnis, apapun itu, membutuhkan keseriusan untuk berjalan. Termasuk dalam memulai bisnis dropshipper dan reseller ini.
Di artikel Panda kali ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang apa itu bisnis dropship dan reseller, serta bagaimana cara memulai dua jenis model bisnis ini. Mari kita simak bersama- sama!
Apa itu Bisnis Dropship?
Dropship atau bisnis dropship adalah jenis bisnis dimana penjual atau toko menjual barang tanpa harus mempunyai stok lebih dulu. Dalam menjalankan bisnis ini, penjual (dropshipper) akan bekerjasama dengan pihak ketiga (supplier/vendor) dan menginstruksikan mereka untuk mengirim ke customer atas nama toko mereka.
Penjual tidak perlu menyediakan stok atau mengemas produk sendiri. Karena semua ini sudah dilakukan oleh pihak supplier. Fokus dropshipper lebih ke strategi marketing dan customer service.
Dalam hal ini, pembeli juga tidak tahu kalau penjual merupakan seorang dropshipper yang tidak mempunyai produk sendiri. 90% pembeli tidak menyadari ini dan tidak akan mempermasalah ini selama mereka mendapatkan pelayanan yang baik, produk berkualitas dan harga kompetitif.
Apa itu Bisnis Reseller? Apa Bedanya Reseller dan Dropshipper?
Ada bisnis dropship, ada juga reseller. Mirip, tapi keduanya jelas berbeda.
Jika dropshipper tidak melakukan stok barang dan proses pengemasan, maka reseller sebaliknya. Mereka membeli stok dari supplier untuk mendapatkan potongan harga yang lebih besar, kemudian menjualnya kepada pembeli.
Karena mengelola stok sendiri, reseller juga melakukan packaging produk untuk pengirimannya. Meski lebih ribet, biasanya mereka mendapatkan persentase keuntungan yang lebih tinggi dari para dropshipper.
Anda juga bisa mengintip perbedaan keduanya di tabel berikut ini :
Bisnis Dropship
Bisnis Reseller
Membutuhkan modal yang relatif kecil atau nyaris tanpa modal
Membutuhkan modal untuk membeli produk dari supplier di awal
Tidak mengelola inventori atau stok barang
Memikirkan manajemen stok produk dan pengelolaannya
Lebih mudah secara teknis karena semua keribetan sudah dikelola supplier
Secara teknis lebih rumit karena proses yang lebih rumit dan panjang
Jenis produk bisa lebih beragam karena bisa mengikuti berbagai program dropship sekaligus
Cenderung menawarkan produk yang terbatas atau berasal dari satu niche agar lebih fokus
Lebih minim resiko, tapi juga minim tantangan karena tidak menanggung stok.
Resiko, tantangan dan motivasi lebih besar karena mengelola stok sendiri.
Profit lebih terbatas karena potongan diskon yang tipis dari supplier, atau bahkan tanpa potongan harga.
Profit lebih besar karena reseller membeli dengan harga khusus dari supplier.
Terlihat perbedaannya, bukan?
Bisnis reseller mempunyai level kesulitan di atas bisnis dropship. Reseller harus mempunyai kemampuan manajemen produk dan pengelolaan stok. Selain itu, reseller harus mempunyai motivasi besar untuk menjual semua produknya. Karena pastinya akan merugikan jika produk gagal terjual dan hanya menjadi timbunan stok.
Kendati demikian, reseller mengantongi keuntungan yang lebih besar dari dropshipper. Mereka mendapatkan potongan harga dari supplier, sehingga bisa menjual dengan harga kompetitif dan tetap mendapatkan margin yang positif.
Setelah memahami apa itu bisnis dropship dan reseller, Anda sudah selangkah lebih siap untuk memulai bisnis model ini.
Dalam menjadi bisnis dropship dan reseller ini, ada beberapa tahapan yang akan Anda lakukan. Mulai dari melakukan riset ide bisnis yang akan Anda pilih,, menemukan supplier yang tepat, hingga strategi pemasaran.
1. Riset Ide Bisnis Dropship dan Reseller
Bisa dibilang, semua produk yang bisa dijual secara online berarti bisa diresellerkan atau di-dropshipkan. Artinya, ada banyak jenis produk yang bisa incar untuk memulai bisnis dropship dan reseller ini.
Untuk riset yang sederhana, cobalah menjawab beberapa pertanyaan ini :
Siapa yang akan menjadi target pasar Anda?
Apa masalah yang mereka alami?
Produk apa yang bisa Anda jual untuk memberi solusi atas masalah yang mereka alami?
Dengan riset sederhana ini, Anda akan menemukan jenis produk yang bisa menawarkan value di mata konsumen. Potensi flow penjualannya akan lebih mudah daripada Anda tidak melakukan riset sama sekali. Tentu saja!
Selanjutnya, lakukan riset lanjutan dengan cara yang berbeda :
Bisnis dropship dan reseller akan mudah tersendat- sendat saat Anda tidak bertemu dengan supplier yang berkualitas. Ya, faktor supplier sangat penting dalam menjalankan model bisnis ini.
Untuk itu, selain melakukan riset ide bisnis, Anda juga bisa melakukan Riset supplier berkualitas di marketplace. Dalam riset ini, Anda akan menemukan beberapa tips untuk menggaet supplier berkualitas.
Beberapa poin penting dalam menemukan supplier bisnis dropship dan reseller :
Reputasi supplier
Kualitas ulasan global
Pengiriman yang cepat
Kualitas respon (cara merespon dan kecepatan respon)
Harga termurah
Selain di marketplace, Anda juga bisa melakukan riset supplier ini di media sosial. Namun pastikan mereka mempunyai kualitas dan reputasi yang berkualitas ya!
Setelah menemukan supplier tersebut, cobalah untuk menghubungi supplier. Komunikasikan dengan mereka tentang kerjasama reseller dan dropship. Jika mereka bisa memberikan harga khusus atau cashback, tentu ini akan menjadi kabar gembira!
3. Menentukan Alur Strategi Penjualan
Riset sudah dan sudah menemukan supplier yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan alur strategi penjualan.
Beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi poin ini :
Dimana Anda ingin berjualan produk? Di website, media sosial, atau marketplace?
Jika ingin menjual di media sosial, di medsos mana saja?
Jika ingin berjualan di marketplace, di marketplace mana saja?
Ingin membuat website sendiri? Bagus! Ini penting jika Anda ingin ekspansi untuk jangka panjang. Perhatikan poin no. 4 dan 5 di bawah ya 🙂
4. Menentukan Nama Toko dan Nama Domain
Ingin berjualan di medsos atau pun di marketplace, Anda juga perlu menentukan nama toko. Dalam menentukan nama toko, disarankan untuk menggunakan nama unik. Unik dan mudah diingat agar pelanggan cepat mengingat toko Anda.
Jika membuat website, Anda perlu menentukan nama domain. Berikut adalah tips sederhana dalam memilih nama domain untuk toko online :
Nama domain harus mudah diingat dan dibaca.
Menggunakan nama yang relevan dengan niche atau menggunakan branded name.
Jika membangun fanbase di media sosial dan marketplace, usahakan nama yang digunakan sama dengan nama toko di platform tersebut.
Setelah mengantongi nama toko dan nama domain, selanjutnya adalah membangun toko online Anda. Bagi sebagian orang, membuat website toko online adalah opsional.
Namun, jika Anda benar- benar ingin membuat bisnis jangka panjang dan membangun brand, membuat website adalah wajib. Website juga bisa mengoptimalkan strategi pemasaran online Anda.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam membuat website. Salah satu yang termudah adalah membuat toko online dengan CMS WordPress. Anda bisa menginstal toko online WordPress Anda melalui cPanel hosting lewat WordPress Installer.
Opsi lain yang jauh lebih mudah adalah menggunakan jasa freelancer atau pihak ketiga untuk membuat toko online profesional. Anda bisa memperoleh jasa freelancer terpercaya ini di berbagai situs freelancer terbaik dan terpercaya.
Baik itu di toko online sendiri, media sosial atau marketplace, penting untuk membuat kebijakan toko. Kebijakan toko ini adalah peraturan yang Anda terapkan untuk toko Anda agar mudah mengelola pesanan, pengiriman, metode pembayaran dan komplain pelanggan.
6.1 Pengemasan
Yang perlu Anda siapkan dalam kebijakan toko terkait pengemasan antara lain :
Berapa lama proses pengemasan dibutuhkan?
Apakah ada produk dalam kategori Pre Order yang membutuhkan pengemasan lebih lama?
Adakah produk yang rentan mengalami kerusakan saat proses pengiriman? Jika iya, cobalah menginstruksikan kepada pelanggan untuk menambahkan item packaging khusus untuk produk tertentu. Anda juga bisa memberikan packaging ekstra secara gratis untuk jenis produk tertentu.
6.2 Pilihan Ekspedisi Pengiriman
Jasa pengiriman apa saja yang bisa Anda gunakan? Apakah bisa dengan kurir instan atau COD? Apakah toko Anda bisa membantu konsumen mencarikan ekspedisi khusus untuk orderan banyak demi menghemat ongkos kirim?
Khusus untuk dropship, penting untuk mengkomunikasikan hal ini lebih dulu dengan pihak supplier. Biasanya pihak supplier sudah menentukan pengiriman hanya melalui jasa ekspedisi tertentu saja. Dengan begitu, Anda perlu mengikuti ketentuan dari supplier.
6.3 Metode Pelanggan
Semakin variatif metode pembayaran, maka akan semakin baik dan memudahkan pelanggan dalam berbelanja. Jika berjualan lewat website, Anda bisa mencoba memberikan payment gateway yang beragam.
Jika berjualan dengan media sosial, Anda bisa menawarkan pembayaran lewat bank transfer, dompet digital atau lewat marketplace.
6.4 Komplain Pelanggan
Sebagai pebisnis, Anda harus siap dengan adanya komplain pelanggan. Tidak perlu antipati, Anda hanya harus menangani komplain ini dengan sebaik- baiknya. Karena komplain yang terselesaikan dengan baik, seringkali membuat pelanggan berbalik menjadi loyal pada toko Anda.
Buatlah mekanisme komplain dengan sbb :
Minta pelanggan menyampaikan keluhan yang mereka alami.
Minta pelanggan untuk mengirimkan bukti kerusakan dengan foto produk atau video unboxing.
Jika dropshipper, komunikasikan keluhan pelanggan ini dengan supplier untuk mendapat dukungan solusi.
Tangani komplain dengan solusi yang membantu pelanggan. Buat mereka merasa terbantu dan didengar.
7. Menjalankan Strategi Marketing
Setelah semua tahapan di atas, langkah penting yang harus Anda lakukan adalah menjalankan strategi marketing. Ini wajib, karena tanpa strategi marketing, bisnis tak akan punya denyut nadi.
Ada beberapa strategi marketing yang bisa Anda terapkan dalam bisnis online :
7.1 Optimasi SEO
SEO (Search Engine Optimization) adalah upaya optimasi website agar halaman website menjadi ramah mesin pengguna. Dengan menerapkan optimasi SEO, baik itu SEO On Page maupun Off Page, semakin besar potensi website muncul di halaman pertama Google.
SEO ini sendiri merupakan pondasi penting sebuah website. Dengan SEO yang berkualitas, semakin besar trafik yang bisa masuk ke website. Dampaknya, semakin besar pula potensi penjualan.
7.2 Social Media Campaign
Ada banyak platform media sosial yang bisa Anda manfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis dropship dan reseller Anda. Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan juga TikTok.
Dalam media sosial, menciptakan konten yang menarik adalah kunci utama. Buatlah konten yang disukai audiens Anda dan bangun interaksi dengan mereka.
Selain kampanye organik, ada juga kampanye berbayar melalui iklan atau paid promote dan brand endorsement. Sesekali boleh juga untuk melakukan giveaway untuk mendapatkan eksposur ekstra.
7.3 Iklan Berbayar
Selain SEO yang merupakan strategi organik, namun membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil, ada juga paid ads. Kebalikannya dari SEO, paid ads alias iklan berbayar bisa mendatangkan calon pembeli secara instan ke website.
Hal ini berlaku untuk website (paid traffic), maupun iklan di media sosial dan marketplace. Dengan melakukan iklan berbayar, iklan produk Anda akan muncul di atas halaman pencarian sehingga mudah dilirik calon pembeli.
7.4 Email Marketing
Jika sudah mempunyai website, Anda juga bisa memaksimalkan kampanye iklan Anda melalui email marketing. Melalui email marketing, mereka yang sudah pernah masuk ke website Anda dan mengisi form, akan menjadi list potensial untuk pemasaran Anda.
Selanjutnya, mulai susun strategi email marketing Anda. Mulai dari newsletter, penawaran spesial dan juga email otomatis (Trigger email). Anda juga bisa membaca artikel Panda : 10 Praktik Terbaik Email Marketing yang Penting untuk Anda Terapkan untuk mendapat insight yang lain.
Kesimpulan
Memulai bisnis dropship dan reseller bisa dibilang sangat mudah. Mudah karena siapapun bisa bergabung dan memulai bisnis ini. Bahkan untuk cara pemasaran pun, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Artinya, siapapun yang ingin nyemplung dalam bisnis ini, pasti bisa!
Tapi tentu saja, ada banyak hal yang perlu kita lakukan agar kita tidak sekedar nyemplung dan icip- icip, lalu pergi tanpa membawa hasil signifikan. Untuk bisa menghasilkan cuan, ada banyak hal yang perlu kita lakukan.
Mulai dari membuat persiapan yang matang, perencanaan strategi pemasaran, hingga optimasi bisnis. Hanya karena mudah, bukan berarti tidak perlu ekstra effort dalam bisnis ini.
Karena meskipun banyak pejuang di bisnis ini, ada yang baru di awal sudah loyo, ada yang berhenti di tengah- tengah, dan ada juga yang meraup kesuksesan luar biasa. So, semua kembali ke effort masing- masing.
Mudah- mudah artikel Panda ini menginspirasi dan bermanfaat ya! Terimakasih sudah mampir di laman web kami 🙂
Ide bisnis dropship mungkin termasuk salah satu kategori peluang yang banyak dicari. Dibandingkan dengan jenis bisnis yang lain, dropshipping memang relatif lebih sering menjadi incaran. Tentu saja bukan tanpa alasan.
Selain mudah untuk memulainya, karena tidak harus memikirkan stok. Jenis bisnis ini juga bisa kita mulai dengan nyaris tanpa modal. Apalagi jika sudah bertemu dengan supplier yang tepat. Dijamin pasti jalan!
Apa itu Bisnis Dropship?
Bisnis dropship adalah sebuah model bisnis online dimana penjual (dropshipper) berfungsi jembatan transaksi antara supplier dan pembeli. Sebagai dropshipper, penjual akan mendapatkan keuntungan langsung dari selisih harga dari supplier dengan penjual.
Dengan model bisnis ini, penjual tidak membutuhkan modal yang besar. Bahkan bisa dibilang, Anda bisa memulainya tanpa modal. Modal bisa keluar di awal saat Anda melakukan promosi berbayar atau berjualan di marketplace.
Dalam sistem marketplace, Anda harus membelikan pesanan pelanggan ke supplier lebih dulu, dan mendapatkan uang penjualan setelah transaksi di marketplace selesai.
Perbedaan Bisnis Dropship dan Reseller
Bisnis dropship dan reseller memang mirip. Karena miripnya, banyak yang beranggapan kalau dua model bisnis ini sama. Tapi tentu saja, keduanya berbeda.
Dalam bisnis dropship, penjual adalah pihak ketiga dalam transaksi. Penjual atau dropshipper tidak perlu menyediakan tempat untuk menyimpan stok yang dibeli dari supplier. Dropshipper juga tidak perlu melakukan proses packing dan mengirimkan satu per satu ke pihak ekspedisi untuk sampai ke alamat pembeli.
Sebaliknya, bisnis reseller mengharuskan pelaku bisnis untuk membeli dari supplier sebagai stok, untuk dijual kepada pembeli. Saat terjadi pembelian, reseller akan melakukan packing pesanan dan mengirimkan ke pihak ekspedisi.
Reseller biasanya mendapatkan potongan harga dengan nominal atau persentase tertentu sesuai kesepakatan. Dropshipper biasanya akan mendapatkan margin penjualan dengan menaikkan harga dari supplier, karena tidak mendapat potongan harga, atau potongan harga lebih sedikit daripada reseller.
Saat terjadi penjualan, dropshipper akan mengirimkan pesanan pembeli atas nama toko dropshipper. Disini seolah- olah dropshipper adalah tangan pertama dari produk. Padahal, dropshipper mempromosikan produk yang supplier miliki.
Keuntungan Memilih Bisnis Dropship
Ada banyak godaan untuk memulai jenis bisnis ini. Tapi tentu saja, tidak semua perlu Anda telan mentah- mentah. Penting untuk Anda mengenali bisnis ini sebelum melangkah lebih jauh lagi.
Berikut adalah beberapa keuntungan dari memulai bisnis dropshipping :
1. Mudah untuk Memulai
Alasan utama mengapa memilih bisnis dropshipper adalah karena mudah untuk memulainya. Anda bisa memulainya dengan mendaftar program dropshipper, kemudian memanfaatkan akun media sosial dan circle pertemananan sebagai langkah awal pemasaran.
2. Biaya yang Murah atau Bahkan Tanpa Modal
Bayangkan berapa biaya awal yang harus Anda keluarkan jika harus membeli stok lebih dulu? Dan harus mengeluarkan sewa tempat untuk gudang dan display produk? Jika Anda sudah mempunyai bisnis yang establish atau bisnis yang sudah matang sebelumnya, tentu ini bukan masalah besar.
Tapi untuk pemula atau yang belum punya kapasitas biaya besar, ini bisa dirasa memberatkan. Dengan bisnis dropship yang tidak mengharuskan stok barang, tentu ini adalah solusi memulai bisnis yang menyenangkan.
3. Pilihan Produk yang Banyak
Ada banyak pilihan produk yang bisa ditawarkan dalam bisnis dropshipping. Mulai dari produk kecantikan, fashion, alat kebutuhan rumah tangga, gadget, sepatu, dan banyak yang lainnya. Bisa dibilang, apapun yang bisa dijual secara online, semua bisa di-dropship kan.
Kendati begitu, disarankan untuk pelaku dropship fokus mendalami 1-2 segmen produk saja. Karena jika terlalu banyak, justru dropshipper akan kesulitan dalam menangani produknya.
Selain itu, dari kedua segmen tersebut sebaiknya diusahakan agar saling berhubungan. Misalnya saat berjualan produk skin care, Anda bisa dropship kosmetik juga. Atau saat berjualan produk gadget, bisa bersamaan dengan aksesoris gadget.
Produk yang saling terkait seperti ini bisa meningkatkan reputasi toko online Anda, sekaligus menarik lebih banyak pembeli.
4. Fleksibel
Bisnis model dropship tidak mengikat waktu. Anda bahkan bisa menjadikan jenis bisnis ini sebagai bisnis sampingan dari pekerjaan utama Anda.
Anda juga bisa memanfaatkan media sosial untuk posting di saat jam- jam istirahat kantor atau malam sebelum tidur. Selain itu, karena bisa dilakukan dengan smartphone, akan lebih mudah juga untuk merespon pelanggan yang masuk di berbagai channel.
5. Lebih Minim Resiko
Ya, resiko bisnis dropship memang lebih rendah. Ini karena penjual tidak harus stok barang untuk mulai berjualan. Tidak juga harus sewa tempat. Dengan begitu, resiko stok menumpuk di gudang dapat diantisipasi.
Ide Bisnis Dropship yang Menguntungkan
Seperti yang Panda jelaskan sebelumnya, ada banyak sekali jenis produk yang bisa di dropshipkan. Dari sekian banyak pilihan, berikut adalah beberapa jenis bisnis dropship yang paling menjanjikan :
1. Kosmetik dan Skincare
Bicara soal bisnis dropship, kosmetik dan skin care adalah niche yang selalu laris manis. Kosmetik dan skincare memang tidak ada matinya. Tidak heran, kosmetik dan skincare pun banyak sekali jenisnya. Mulai dari yang harganya merakyat, sampai premium.
Bisnis skincare dan kosmetik memang termasuk salah satu yang pasarnya ketat. Namun, peminatnya pun juga sangat banyak. Nilai plusnya lagi, industri ini termasuk salah satu pasar yang repeat ordernya stabil. Kalau cocok dengan skincare dan kosmetik tertentu, pasti bulan depan beli lagi, lagi dan lagi.
Untuk mendalami bisnis kosmetik dan skincare, Anda tidak harus menjadi pengguna skincare itu langsung. Namun penting untuk mengetahui seluk beluk dunia kosmetik dan skincare.
2. Pakaian
Bisnis dropship pakaian juga mempunyai pasar yang besar dan saling melengkapi dengan skincare dan kosmetik. Misalnya saat Anda sudah glowing dan mengenakan make up yang bagus, tentu saja kurang pas jika tidak didukung dengan pakaian yang menarik, bukan?
Saat ini ada banyak pilihan model dan brand pakaian.Anda perlu melakukan riset lebih jauh tentang brand yang sedang ngehits atau model baju yang sedang banyak diminati konsumen.
Di momen- momen tertentu, jenis model pakaian tertentu juga sedang banyak diburu. Misalnya saat Ramadhan tiba, maka baju muslim seperti gamis, dan koko, pasti akan semakin laku keras.
3. Jam Tangan
Selalu ada jam tangan baru yang dirilis dalam selang waktu tertentu. Selain itu, peminat jam tangan ini meliputi semua kalangan. Mulai dari laki- laki dan perempuan, dari yang muda, remaja, sampai dewasa.
Saat ini semakin banyak jam tangan KW yang dijual secara online. Produk KW seringkali menjadi market yang empuk dan punya pasar yang besar. Peminatnya adalah mereka yang ingin tampil stylish, tapi terkendala dengan budget.
Untuk nyemplung di niche ini, disarankan untuk Anda mengetahui model- model jam tangan yang sedang trending dan banyak peminatnya.
4. Sepatu dan Sandal
Sepatu dan sandal juga termasuk produk dropship yang menjanjikan dan evergreen. Mulai dari yang harganya murah, sedang sampai yang premium, jenis produk ini tidak pernah kehabisan peminat.
Artinya, selalu ada kesempatan untuk Anda berjualan secara dropship dari jenis produk ini. Terlebih model sepatu dan sandal selalu berubah dari waktu ke waktu. Pembeli akan selalu mencari produk ini.
5. Tas dan Dompet
Sama seperti sepatu dan sandal, tas dan dompet adalah item fashion yang selalu berubah modelnya dari waktu ke waktu. Mulai dari yang harganya ekonomis, sampai yang tidak masuk akal. Dan tidak diragukan lagi, peminatnya sangat banyak sekali.
Untuk memulai bisnis dropship tas ini, penting untuk Anda mengetahui model- model tas yang sedang ngehits dan banyak diminati. Jangan lupa untuk cek review dari supplier untuk memastikan kualitas produk yang Anda jual tidak membuat pelanggan kecewa.
6. Peralatan Rumah Tangga
Semua hal yang berbau rumah tangga juga menjadi ide bisnis dropship yang menguntungkan, terutama untuk pasangan dan keluarga muda. Untuk memulai bisnis ini, Anda bisa bekerjasama dengan supplier perabot rumah tangga. Mulai dari peralatan masak, peralatan makan, dekorasi kamar, dekorasi ruang tamu, dan masih banyak lagi.
Tips dalam menjalankan ide bisnis ini adalah tidak terlalu terpaku pada satu brand saja. Anda bisa menggabungkan beberapa jenis brand sekaligus, selama brand itu mempunyai kualitas bagus.
7. Produk Kesehatan
Produk kesehatan banyak dicari memang karena dibutuhkan. Selain untuk orang yang sakit, orang yang sehat pun berminat dengan jenis produk ini untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran mereka.
Tertarik mencoba peluang bisnis dropship ini? Mulai lah untuk riset berbagai jenis produk kesehatan, seperti produk herbal, suplemen, multivitamin dan lain sebagainya.
8. Makanan Sehat
Masih ada kaitannya dengan kesehatan, tapi kali ini lebih fokus ke gaya hidup. Gaya hidup sehat saat ini tengah populer di hampir semua kalangan.
Semakin banyak orang menyadari pentingnya mengonsumsi makanan sehat, meskipun harganya sedikit lebih mahal. Jika Anda ingin nyemplung di bisnis ini, penting untuk terus melakukan edukasi kepada calon konsumen Anda. Begitu edukasi ini berhasil diterima, konsumen berpotensi menjadi pelanggan Anda terus menerus.
9. Produk Bayi
Jangan meremehkan niche dari produk ini. Selain peminatnya banyak, biasanya konsumen melakukan pembelian secara royal. Salah satu alasannya, konsumen mempunyai motivasi khusus untuk mencukupi kebutuhan buah hati mereka. Sudah pasti orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, bukan?
Kabar baiknya lagi, kompetisi dropship produk bayi tidak seketat produk fashion, kesehatan dan aksesoris gadget pada umumnya.
10. Aksesoris Gadget
Aksesoris gadget adalah salah satu jenis bisnis yang terus berkembang dan mengikuti tren. Banyak orang yang rela mengeluarkan uang mulai dari puluhan ribu, sampai ratusan ribu, demi mendapatkan aksesoris gadget yang mereka miliki.
Aksesoris gadget pun fungsinya semakin luas. Ada yang menjadi bagian kebutuhan untuk memperlengkapi gadget, dan ada juga yang demi fashion semata. Apapun itu, ide bisnis dropship ini punya potensi yang menarik.
Persiapan Memulai Bisnis Dropship
Antusias memuncak setelah membaca deretan ide bisnis dropship di atas? Panda mengerti apa yang pembaca rasakan 🙂
Meski begitu, Panda tidak menyarankan untuk langsung berburu secara agresif calon supplier bisnis dropshipping Anda. Agar Anda benar- benar siap dan bisnis ini berjalan secara stabil, penting untuk melakukan riset secara mendalam.
Berikut adalah beberapa persiapan untuk memulai bisnis dropship :
1. Melakukan riset supplier
Menemukan supplier yang tepat akan membuat perjalanan dropship Anda sesuai harapan. Anda akan mengalami resiko lebih rendah dalam berhadapan dengan supplier nakal atau yang kurang berkualitas.
Langkah selanjutnya, pikirkan dimana saja Anda akan mempromosikan produk Anda? Apakah social media saja? Atau marketplace dan juga website sendiri?
Jika ingin berjualan di marketplace, pastikan Anda mengetahui policy dari masing- masing marketplace. Bukalapak dan Shopee mempunyai sistem dropship yang mirip. Anda bisa membeli barang seperti biasa, lalu mengklik pilihan dropship.
Sedangkan di Tokopedia, per November 2018 tidak memperbolehkan sistem internal dropshipping. Artinya, tidak boleh untuk menjadi dropshipper di platform marketplace yang sama.
Tokopedia menerapkan sistem external dropshipping. Dalam skema ini, penjual dan dropshipper harus berada di marketplace yang berbeda. Contohnya, dropshipper melayani pelanggan dari luar Tokopedia, dengan cara menyediakan barang dari supplier di Tokopedia.
3. Lakukan Kampanye Promosi
Bisnis apapun, tentu membutuhkan kampanye promosi. Entah itu secara organik, maupun berbayar.
Kampanye promosi ini juga bergantung pada jenis media yang Anda gunakan untuk berjualan. Jika berjualan di media sosial, apakah akan melakukan teknik organik, paid promote/ endorsement, atau beriklan?
Jika sudah mantap membangun website sendiri, jangan lupa untuk melakukan optimasi SEO atau mencoba strategi marketing berbayar seperti Google AdWords atau metode iklan lainnya.
Siap Memulai Bisnis Anda?
Sekarang, sudah siapkah Anda memulai bisnis dropship Anda? Dengan berbagai persiapan di atas, dan juga deretan ide bisnis dropship, langkah selanjutnya adalah memulai action Anda.
Meski bisnis dropship adalah bisnis yang mudah, bisnis ini bisa jalan di tempat jika Anda minim keseriusan. Sama seperti jenis bisnis lainnya, penting untuk ulet dan mencoba berbagai strategi untuk mendatangkan banyak calon pembeli.
Semoga artikel Panda ini memberi Anda inspirasi untuk membangun kerajaan bisnis online Anda. Dan dropship, akan menjadi langkah menarik untuk memulainya.
Bisnis dropship online atau dropshipper adalah salah satu jenis bisnis yang tak pernah lekang oleh waktu. Terutama di era serba online seperti ini, bisnis dropship semakin hidup dan menuai banyak keuntungan untuk pelakunya.
Sama seperti jenis bisnis lainnya, ada tantangan menarik dalam menjalankan bisnis ini agar meraih sukses. Mudah atau tidak, tergantung bagaimana Anda memulai dan menjalankan bisnis online ini.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap apa itu bisnis dropship dan berbagi tips menjadi dropshipper online yang sukses.
Pengertian Bisnis Dropship dan Dropshipper
Bisnis dropship adalah model bisnis dimana sebuah toko menjual barang tanpa harus mempunyai stok terlebih dahulu. Untuk menjalankan bisnis ini, toko atau penjual akan bekerjasama dengan pihak ketiga (supplier) dan menginstruksikan mereka untuk mengirim ke customer atas nama toko mereka.
Dengan cara ini, toko atau penjual tidak perlu menyediakan stok atau mengemas produk sendiri. Fokus mereka lebih ke strategi marketing dan customer service. Mereka perlu mendatangkan lead sebanyak- banyaknya dan melakukan pemesanan ke supplier.
Lalu, apa itu dropshipper?
Dropshipper adalah orang- orang yang menjalankan bisnis dropship ini. Jika nantinya Anda menjalankan bisnis ini juga, Anda adalah salah satu dropshipper.
Lantas, bagaimana cara dropshipper memperoleh keuntungan?
Dropshipper bisa mendapatkan harga yang sama dengan harga supplier ke pembeli langsung atau juga mendapatkan diskon khusus. Untuk mendapatkan keuntungan, dropshipper akan melakukan mark up harga.
Secara sederhana, berikut adalah mekanisme bisnis dropshipping :
Dropshipper melakukan promosi produk.
Pelanggan membeli produk dari dropshipper.
Dropshipper memesan produk ke supplier.
Supplier mengirimkan produk ke pelanggan atas nama toko dropshipper.
Bisnis Dropship vs Reseller, Apa Bedanya?
Dropship dan reseller memang mirip. Namun bisa dipastikan, keduanya berbeda.
Dalam bisnis reseller, penjual akan menyetok produk terlebih dulu, baik itu dalam jumlah kecil atau besar. Karena mengelola stok sendiri, reseller juga akan melakukan kegiatan packaging produk untuk pengirimannya.
Sebaliknya, dropshipper sama sekali tidak melakukan ini.
Meski begitu, reseller mengantongi keuntungan dari sisi profit dimana mereka biasanya mendapatkan diskon yang lebih besar nilainya daripada dropshipper. Tentu saja dengan resiko, jika stok tidak habis, mereka berpotensi merugi.
Untuk lebih detailnya, perhatikan tabel berikut ini :
Dropshipper
Reseller
Modal relatif lebih kecil atau bahkan tanpa modal
Membutuhkan modal yang lebih besar
Tidak perlu memikirkan inventori atau pengelolaan barang
Perlu memikirkan manajemen stok dan pengelolaan produk
Secara teknis lebih mudah
Secara teknis lebih sulit karena proses yang lebih rumit dan panjang
Bisa menawarkan banyak pilihan produk sekaligus
Produk yang ditawarkan cenderung terbatas sesuai niche dan branding
Lebih minim resiko karena tanpa menimbun stok
Resiko lebih tinggi
Bisa dilakukan siapa saja, tanpa perlu pengalaman khusus
Biasanya dibutuhkan pengalaman mumpuni di bidang sales dan marketing
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Dropship
Seperti yang Panda sampaikan di atas, setiap bisnis, apapun itu, pasti mempunyai tantangannya masing- masing. Nah, untuk memantapkan hati mencoba bisnis dropship ini, Anda perlu mengenali kelebihan dan kekurangan bisnis dropshipping ini.
Kelebihan Dropshipping
1. Modal Minim atau Bahkan Tanpa Modal
Anda bisa memulai bisnis dropship dengan modal yang sangat minim, atau bahkan tanpa modal. Pasalnya, model bisnis ini tidak mengharuskan Anda melakukan pembelian produk di awal.
Lakukanlah pembelian ke supplier hanya saat konsumen datang dan sudah closing! Ya, sesederhana itu.
Anda juga tidak perlu membeli bahan- bahan untuk proses packing barang. Karena semua yang berkaitan dengan stok, pengelolaan barang dan pengiriman, semua sudah menjadi tanggungan supplier.
Untuk kebutuhan promosi, Anda bisa menggunakan media sosial lebih dulu. Kemudian meningkaktan strategi pemasaran Anda dengan membuat website, dan iklan berbayar, seperti Facebook Ads dan Google Adwords.
2. Mudah Memulainya
Dropshipping tidak menuntut Anda membangun sistem bisnis yang rumit, kecuali bisnis Anda sudah benar- benar berkembang. Anda hanya perlu mengawalinya dengan memilih partner bisnis yang tepat.
Anda juga akan terhindar dari kerumitan ini :
Menyewa gudang/ toko
Packing barang untuk customer
Mendata stok produk dan proses inventory lainnya
Mengurus retur barang bermasalah
Memastikan stok produk terus tersedia
Meski begitu, menjadi dropshipper membutuhkan kejelian Anda untuk melihat peluang produk mana yang berpotensi laku dan laris di pasaran. Dengan begitu, Anda bisa mengoptimalkan produk potensial untuk meraih keuntungan maksimal.
3. Resiko Lebih Minim
Tentu saja, dropshipper akan menghadapi resiko yang relatif lebih kecil.
Misalnya saat terjadi perubahan tren pembelian produk, Anda tidak perlu menanggung kerugian karena stok yang menumpuk di gudang. Termasuk saat harga turun habis- habisan karena dampak dari tren pasar itu.
Anda juga tidak menanggung resiko kerusakan barang karena ini menjadi tanggungjawab si supplier.
4. Tidak Membutuhkan Gudang
Karena tanpa menyetok, tentu dropshipper tidak membutuhkan gudang untuk menyimpan barang yang akan mereka jual. Sebaliknya, setelah proses pembelian terjadi, penjual tinggal meminta supplier untuk mengirim produk ke pelanggan secara langsung.
Dengan begitu, biaya operasional akan sangat minim.
5. Bisa Menjual Berbagai Produk
Dropshipper bisa menjual anek produk. Mulai dari produk untuk kebutuhan sehari- hari, hingga produk digital seperti ebook.
Meski begitu, dropshipper juga perlu mempertimbangkan strategi bisnis saat menjual berbagai produk sekaligus. Akan lebih mudah tentunya saat menjual produk yang masih senada atau berkaitan.
6. Bisa Berjualan dari Mana Saja dan Kapan Saja
Bisnis dropship bisa dikerjakan secara online, yang artinya bisa dijalankan dari mana saja. Selama jaringan internet tersedia, dropshipper bisa melayani permintaan pelanggan dan melakukan proses pemesanan ke supplier.
Selain itu, dropshipper juga tidak terikat dengan jam buka seperti toko offline. Misalnya saat Anda mempunyai website online, pemesanan pelanggan bisa dilakukan secara online. Anda bisa melanjutkan proses order keesokan hari di jam kerja.
Kekurangan
Bisnis dropshipper memang terkesan sebagai bisnis yang mudah dijalankan. Meski begitu, ada beberapa kelemahan dari bisnis dropship yang perlu Anda ketahui juga :
1. Tingkat Kompetisi yang Tinggi
Tingkat persaingan bisnis dropship sangatlah ketat, lebih ketat daripada bisnis reseller yang mengharuskan ini itu. Pasalnya, semua orang bisa memulai dan menjalankan jenis bisnis ini.
Untuk itu, Anda harus benar- benar meracik strategi marketing yang jitu untuk membuat bisnis Anda survive di tengah persaingan yang ketat ini.
2. Margin Keuntungan Kecil
Sempat Panda singgung di atas, terkadang tidak ada komisi dari supplier ke dropshipper. Atau jika ada, margin profit nya relatif kecil, daripada bisnis reseller.
Untuk mendapatkan profit, dropshipper biasanya akan mark up harga. Meski begitu, mark up harga pun harus sangat berhati- hati. Karena bukan rahasia lagi jika perang harga umum terjadi.
Agar toko Anda tetap dilirik, Anda pun tidak bisa mark up harga tinggi- tinggi.
3. Ketidakpastian dalam Stok
Karena tidak memegang stok sendiri, Anda perlu memastikan ketersediaan barang yang dijual secara berkala. Karena jika tidak, Anda berpotensi mengecewakan pelanggan saat penjualan terjadi, namun harus dibatalkan karena produk tidak tersedia.
Terlebih saat Anda berjualan di marketplace. Sering menolak pesanan akan berakibat pada menurunnya reputasi seller Anda.
4. Supplier Bermasalah
Menyerahkan segala sesuatunya ke supplier bisa sangat menguntungkan, tapi juga bisa menyulitkan. Misalnya saja saat supplier slow respon saat ditanyai mengenai pengiriman bermasalah atau saat ada komplain terkait pengemasan yang buruk.
Belum lagi jika supplier ternyata tidak memegang amanah dari dropshipper. Seperti mengirim produk yang tidak sesuai atau jumlah item tidak sesuai pesanan. Tentu ini akan sangat merugikan dropshipper.
Untuk mengantisipasinya, penting untuk melakukan riset supplier terlebih dulu agar bisa mendapatkan vendor berkualitas untuk toko online Anda.
5. Sulit Branding dan Kustomisasi
Yang terakhir namun juga sangat penting, produk dropship cenderung sulit untuk dilakukan branding ulang. Itu karena mereka biasanya sudah berdiri sebagai brand mandiri, kecuali memang jenis produknya adalah print on demand.
Ada beberapa supplier yang memang memungkinkan Anda untuk membranding produk Anda. Biasanya mereka mengizinkan penggunaan kemasan atau logo milik bisnis Anda. Meski begitu, hanya supplier tertentu yang sudah benar- benar saja yang melakukannya.
Cara Merintis Bisnis Dropship
Setelah memahami hal- hal dasar terkait dropshipping, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk merintis bisnis online dropship ini.
Pada dasarnya Anda bisa memulai bisnis dropship tanpa menggunakan website. Namun, untuk goal yang lebih besar dan jangka panjang, menggunakan website untuk bisnis dropship Anda adalah yang Panda rekomendasikan.
Nah, dalam segmen cara merintis ini, Panda akan membagikan tips untuk Anda yang akan membangun bisnis dropship dengan website toko online modern.
1. Riset Ide Bisnis Dropshipping
Bisnis dropship memang mempunyai tingkat kompetisi yang tinggi. Agar Anda siap dalam berkompetisi, penting untuk mengawalinya dengan riset terlebih dulu.
Di tahap awal, Anda perlu menentukan siapa yang menjadi target pasar Anda. Cari tahu masalah apa yang mereka alami dan bagaimana produk Anda memberi solusi atas masalah mereka. Dengan begitu, produk Anda mempunyai value di mata konsumen.
Ada beberapa riset yang bisa Anda lakukan secara berbeda :
Selain riset produk, riset supplier juga penting. Mempunyai supplier dengan kredibilitas baik akan sangat membantu bisnis Anda bertumbuh. Sebaliknya, supplier yang asal berpotensi menciptakan banyak hambatan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat melengkapi riset produk dan supplier Anda :
Seberapa populer niche produk tersebut?
Supplier seperti apa yang Anda harapkan bisa bekerjasama?
Bagaimana cara Anda memasarkan produk tersebut?
Di daerah mana saja Anda mau memasarkan produk tersebut?
2. Menentukan Nama Domain
Langkah selanjutnya setelah menentukan produk dan supplier adalah alamat URL untuk toko online Anda. Tentu saja, ini berkaitan dengan nama domain yang akan Anda pilih.
Tips dalam memilih nama domain untuk toko online :
Gunakan nama domain yang mudah diingat dan dibaca
Gunakan nama yang relevan dengan niche atau gunakan branded name
Setelah memilih nama domain, langkah selanjutnya adalah membuat toko online Anda. Salah satu cara termudah yang bisa Anda gunakan adalah menggunakan WordPress.
Anda bisa menginstall toko online WordPress Anda melalui cPanel hosting melalui WordPress installer.
Selanjutnya, untuk mendukung toko online Anda, cobalah menginstall plugin- plugin dan tracking optimasi yang diperlukan. Misalnya saja WooCommerce, Google analytics, Facebook Pixel, hingga Google Tag Manager.
4. Menetapkan Kebijakan Toko
Untuk sekedar upload produk ke toko online, ini adalah perkara mudah. Kendati begitu, ada beberapa hal yang berkaitan dengan kebijakan toko yang perlu Anda tetapkan :
Ekspedisi dan Pengiriman Ekspedisi apa saja yang perlu Anda gunakan?
Karena dropshipping, tentu Anda perlu mengkomunikasikan hal ini lebih dulu dengan pihak supplier. Sebaiknya ada lebih dari 1 pilihan ekspedisi sehingga konsumen bisa nyaman sesuai dengan preferensi ekspedisinya.
Selain pilihan ekspedisi, jenis pengiriman juga perlu diatur. Apakah hanya menyediakan pilihan reguler atau ekspres juga. Untuk pemesanan dalam jumlah banyak, apakah bisa tersedia opsi pengiriman via kargo agar ongkos kirim lebih murah?
Pastikan ini clear di awal ya.
Packaging Apakah produk Anda rentan dengan kerusakan saat proses pengiriman? Jika iya, Anda bisa menginstruksikan kepada konsumen untuk menambahkan item packaging khusus untuk produk tertentu.
Atau Anda bisa memberikan ekstra packaging tersebut secara cuma- cuma untuk memperkuat value bisnis Anda.
Metode Pembayaran Metode pembayaran akan mempengaruhi kenyamanan konsumen berbelanja. Semakin beragam metode pembayaran yang tersedia, pengalaman pengguna akan semakin baik dan mereka semakin puas.
Untuk mengakomodir ini, cobalah untuk melakukan riset payment gateway yang mungkin Anda gunakan di website Anda.
5. Strategi Marketing
Anda sudah benar- benar mempunyai toko online Anda sendiri dengan cara dropshipping. Lalu, apa selanjutnya? Tentu saja meracik strategi promosi!
Ada beberapa strategi marketing yang bisa Anda terapkan :
SEO Sudah mempunyai website, tentu wajib menerapkan strategi optimasi SEO, baik itu SEO On Page maupun Off Page. Optimasi SEO memungkinkan laman produk dan website Anda mempunyai peringkat yang optimal di hasil pencarian.
Dengan begitu, Anda bisa menjaring calon konsumen tertarget dengan optimal ke sales funnel Anda.
Iklan Berbayar (Paid Traffic) Jika SEO menghasilkan trafik secara organik dan membutuhkan waktu lebih lama, Anda bisa menggunakan paid traffic alias trafik berbayar untuk mendatangkan calon konsumen ke website Anda.
Ada jenis banyak iklan berbayar yang bisa Anda gunakan. Jika produk Anda cenderung Need Based atau banyak berasal dari pencarian konsumen, Google Adwords akan menjadi iklan dengan efektifitas yang tinggi.
Namun jika produk cenderung impulsif dan berdasar ketertarikan, iklan media sosial akan menjadi pilihan menarik.
Cobalah melakukan split test atau uji coba untuk mengetes iklan mana yang menghasilkan trafik dan konversi terbaik untuk bisnis Anda.
Social Media Campaign Social media bukan hanya tentang iklan di sosmed dan Instagram. Namun Anda juga bisa membuat kampanye media sosial yang menarik untuk menumbuhkan follower secara organik.
Media sosial dapat Anda gunakan untuk membangun awareness, dan menjadi transformasi audiens cold ke hot di bisnis Anda. Buat konten menarik yang memancing perhatian audiens Anda, dan sesekali cobalah untuk menggunakan metode giveaway/ kuis media sosial.
Email Marketing Strategi email marketing bisa Anda lakukan saat penjualan sudah berjalan dan audiens terkumpul. Kumpulkan alamat email pelanggan Anda, dan lakukan pendekatan terus menerus agar mereka mengingat bisnis ANda.
Ada banyak jenis campaign email marketing efektif yang bisa Anda kirimkan. Mulai dari newsletter, penawaran spesial dan juga email otomatis (Trigger email). Tindakan ini ini akan mendorong mereka untuk terus menjadi pelanggan Anda.
Tips Ampuh Menjadi Dropshipper Sukses
Pada dasarnya, kunci sukses bisnis dropship terletak pada layanan pelanggan dan strategi marketing. Keduanya harus berjalan beriringan agar bisnis dapat maksimal.
Memadukan kedua hal ini memang gampang- gampang susah dan sepertinya terlalu besar untuk kita gambarkan dalam persepsi masing- masing. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan agar menjadi dropshipper sukses :
1. Memilih Produk dan Supplier yang Tepat
Ini adalah hal basic dalam bisnis dropship. Itulah mengapa dalam tips merintis bisnis dropship tadi, Panda menempatkan riset ide bisnis dropshipping di poin pertama. Riset tadi harus berujung pada pemilihan produk dan supplier yang tepat.
Menentukan produk dan supplier yang tepat memang tidak mudah. Pasalnya, tidak ada ukuran pasti yang pas dalam bisnis. Seringkali, semua berkaitan dengan insting dan chemistry yang sulit dijelaskan dengan teori.
Meski begitu, berikut adalah beberapa panduan yang bisa Anda gunakan :
Jika ingin menjual lebih dari satu supplier, pilihlah produk- produk yang berasal dari satu niche. Terlalu banyak barang dengan niche beragam akan membuat Anda tidak fokus. Selain itu, reputasi toko juga menjadi kurang meyakinkan.
Pilih produk yang ringan dan tahan lama (durable). Jenis produk ini akan mengurangi resiko kerusakan selama proses pengiriman barang.
Hindari jenis produk yang berat, bervolume besar, pecah belah, dan gampang rusak. Selain resiko tinggi, produk jenis ini juga sulit dikirimkan dan ongkos kirimnya mahal.
Prioritaskan untuk menjual produk yang dalam jangka waktu panjang mempunyai tingkat permintaan yang stabil.
Jual produk- produk yang sedang tren di pasaran untuk menarik pelanggan baru. Meski begitu, jangan menggantungkan penuh pada produk- produk itu agar terhindar dari kerugian.
Hindari menjual produk yang sudah dimiliki kompetitor besar dan punya basis pelanggan setia.
Jaga hubungan baik dengan partner supplier. Bangun hubungan personal dan hangat dengan partner bisnis Anda.
2. Ciptakan Nilai Jual Unik (Unique Selling Point)
Perang harga memang sulit dihindari dari kompetisi yang semakin ketat di ranah ecommerce. Memang, harga produk yang murah akan selalu menjadi pertimbangan konsumen.
Meski begitu, perlu diingat juga kalau banting harga terus- terusan tidak sehat untuk bisnis Anda. Karena dengan margin super tipis, Anda harus bisa menjaring jumlah pelanggan yang sangat banyak untuk mendapatkan keuntungan.
Di sisi lain, menjaring pelanggan baru akan terasa lebih sulit dan mahal daripada mempertahankan pelanggan lama. Persentase menjual ke konsumen baru hanya berkisar 5-20 persen, daripada menjual ke pelanggan lama, sebesar 60-70 persen.
Untuk terus mempertahankan pelanggan lama, penting untuk mempunyai nilai jual unik atau unique selling point. Karena dalam sistem dropship sulit untuk menambahkan nilai jual ke produk, Anda bisa mengalihkan nya ke hal lain.
Misalnya saja layanan pelanggan yang berkualitas, jaminan pengiriman yang cepat, poin reward, memberi bonus produk sesekali, diskon ongkir, dan sebagainya.
3. Jangan Lupakan Branding Bisnis
Secara umum, bisnis dropship lebih sulit untuk di-branding. Namun ini tetap mungkin dilakukan untuk membuat bisnis Anda terlihat berbeda dan mempunyai nilai lebih di mata pelanggan.
Toko online yang tidak mempunyai branding akan lebih sulit untuk dilupakan. Mereka tidak mempunyai daya tarik khusus dan cenderung untuk satu kali transaksi saja.
Sebaliknya, mereka yang mempunyai branding cenderung lebih kuat untuk survive dalam jangka panjang. Karena mereka sudah mempunyai identitas dan mudah diingat pelanggan.
4. Menjalankan Bisnis Dropship Profesional dengan Website
Bisnis dropship dengan website apakah tidak berlebihan? Sama sekali tidak.
Seperti yang Panda singgung di atas, justru jika ingin kuat dalam jangka panjang, mempunyai website untuk mengelola bisnis dropship Anda akan memberi dampak positif.
Beberapa hal penting yang perlu Anda hadirkan dalam website :
Informasi bisnis
Produk & informasi detailnya
Konten promosi
Informasi pembayaran
Anda bisa membuat website dengan platform CMS yang mudah seperti WordPress, melakukan coding sendiri, atau bahkan menggunakan jasa para ahli.
5. Pengalaman Belanja yang Menyenangkan
Kualitas produk dan layanan adalah hal penting dalam bisnis dropship. Dengan website misalnya, cobalah untuk menerapkan sistem otomatis saat berbelanja.
Dengan sistem add to cart, pelanggan bisa berbelanja dengan cepat karena informasi ongkos kirim dan metode pembayaran langsung terintegrasi. Setelah proses pembayaran berlangsung, jangan lupa ada otomatisasi untuk menginformasikan progress pemesanan.
Beri juga pelanggan kesempatan untuk bisa memberi review atas pengalaman belanja yang mereka rasakan. Ini akan membuat pelanggan merasa terhubung dengan brand Anda, sekaligus merasa pengalamannya berharga untuk bisnis Anda.
6. Strategi Promosi untuk Mengoptimalkan Penjualan
Jika toko Anda mempunyai margin yang cukup bagus, cobalah untuk membuat strategi promosi untuk meningkatkan penjualan Anda. Tidak diragukan lagi, promosi adalah salah satu ampuh untuk mendorong pelanggan segera bertransaksi.
Agar promosi ini semakin menarik perhatian, promosi perlu Anda buat dengan batasan waktu. Ciptakan kesan urgensi di headline copywriting promo Anda. Misalnya saja diskon promo atau flash sale yang berlangsung 24 jam saja.
Dengan urgensi, pelanggan akan cepat- cepat membuat keputusan pembelian agar tidak kehilangan kesempatan. Semakin cepat bertransaksi, akan semakin bagus.
Selain urgensi promo, Anda juga bisa mencoba gimmick kelangkaan produk. Misalnya saja memberi label limited edition di produk tertentu. Dengan label ini, konsumen akan merasa lebih penasaran dan tidak mau sampai kehabisan.
Kesimpulan
Bisnis dropship memang salah satu jenis bisnis yang menggiurkan untuk siapa saja. Selain mudah dimulai karena modal yang relatif kecil, keberanian memulai bisnis ini lebih besar karena resiko yang minim.
Meski begitu, bukan berarti mengikuti bisnis Anda bisa berleha- leha. Karena tingkat kompetisi yang tinggi, Anda harus merintisnya dengan cara yang tepat dan mengoptimalkannya dengan berbagai strategi promosi.
Saat mencoba sebuah bisnis, laris manis adalah harapan setiap orang. Dengan melakukan persiapan berupa riset dan merancang strategi, masing- masing punya ekspektasi tersendiri untuk bisnis yang dijalankan.
Memang, pasang surut sebenarnya adalah hal yang lumrah dalam berjualan. Namun jika tiba- tiba ada pertanyaan, apakah ada bisnis yang laku setiap hari dan selalu untung terus? Jawabannya “IYA”.
Tentu saja bukan laku tanpa alasan dan tanpa memikirkan strategi apapun. Namun, Anda dapat mencoba beberapa peluang bisnis menarik dengan potensi laku setiap hari yang dibahas di artikel berikut.
Bisnis yang Laku Setiap Hari
Berdasarkan cara pemasarannya, bisnis dapat dibagi menjadi dua, yaitu bisnis online dan offline. Berkaitan dengan pertanyaan di atas, bisnis apa yang paling laku, dua- duanya punya potensi yang sama.
Kedua jenis bisnis ini bisa saling menguntungkan dan menarik minat calon konsumennya, tergantung dari apa yang dijual, siapa target marketnya, dan bagaimana cara menjualnya.
Kategori Bisnis Online
Untuk memulainya, kita akan mengintip jenis bisnis yang laku setiap hari melalui pemasaran online. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
1. Bisnis Dropship
Untuk Anda yang berkecimpung di dunia bisnis online, bisnis Dropship tentu bukan istilah asing. Dengan skema Dropship, kita bisa menjualkan produk milik orang lain tanpa harus mempersiapkan stok barang terlebih dulu dan tidak perlu pusing memikirkan proses pengiriman ke konsumen.
Alur bisnis dropship sangat sederhana, yaitu :
Kita bekerjasama dengan distributor atau agen produk untuk berjualan secara dropship
Anda memposting produk ke social media atau marketplace
Saat ada pesanan datang, Anda melakukan pembelian atas nama toko Anda ke si distributor
Distributor akan mengirimkan pesanan pembeli atas nama toko Anda
Sangat mudah, bukan?
Keuntungan bisnis dropship :
Tidak perlu modal besar karena tidak harus membeli stok barang terlebih dulu dan menyiapkan tempat untuk penyimpanan barang.
Tidak perlu pusing mempersiapkan pengiriman atau packing produk
Bisa untuk sarana belajar mengembangkan bisnis ke tahap selanjutnya saat sudah mulai berkembang
Kekurangan bisnis dropship :
Karena menjadi pihak ketiga yang tidak stok barang secara langsung, maka perlu komunikasi yang intens dengan si distributor. Jika distributor tidak fast respon dalam menanggapi, maka akan menjadi masalah tersendiri untuk dropshipper
Biasanya keuntungan relatif kecil di awal berjualan
2. Bisnis Reseller
Bisnis reseller mirip dengan bisnis dropship, namun dengan konsep yang sedikit berbeda. Dengan menjadi reseller, Anda diharuskan membeli barang dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan harga spesial untuk dijual lagi dengan keuntungan yang lebih menarik. Selain diperlukan modal di awal, Anda juga perlu memikirkan tempat menyimpan stok barang dan memikirkan bagaimana agar stok tersebut segera habis.
Sekilas bisnis reseller terasa lebih memberatkan dari bisnis dropship. Namun, justru ini lah alasan mengapa banyak yang menekuni bisnis reseller akhirnya menuai lebih banyak kisah sukses. Karena sudah terlanjur menyimpan stok, mau tidak mau mereka harus bekerja keras untuk menjualnya. Pokoknya harus terjual!
Keuntungan menjadi reseller ini sendiri adalah kita bisa mengontrol jumlah barang yang akan dijual dan terhindar dari resiko kehabisan stok dari supplier. Kita juga bisa menilai langsung kualitas produk untuk improvement bisnis kita kedepannya nanti.
Kelemahannya, kita harus mempersiapkan modal yang kuat lebih dulu di awal berjualan. Kita juga lebih rentan dengan resiko rugi jika tidak mampu menjual produk dengan baik.
3. Menjual Jasa dan Keahlian
Punya keahlian tertentu yang bisa dijual secara online? Anda bisa memulainya sekarang juga! Di era serba online ini, masing- masing orang punya kesempatan baik untuk menjual keahlian yang dimilikinya secara online.
Berikut ini adalah beberapa keahlian dan jasa yang sering ditawarkan secara online :
Jasa membuat website (web developer)
Jasa desain & logo
Menulis artikel (content writing)
Jasa membuat konten media sosial (social media management)
Jasa membuat aplikasi (developer iOS & Android
Cara memulainya sederhana, cobalah untuk riset beberapa media online yang memungkinkan Anda mempromosikan keahlian. Salah satu yang bisa Anda coba adalah menjual keahlian di situs freelancer terbaik di Indonesia.
Setelah mendaftar dan mengisi profil, Anda dapat mulai mempromosikan keahlian Anda, memberikan portofolio, dan memasang tarif jasa. Pastikan Anda sudah melakukan riset kompetitor di situs tersebut untuk mengetahui harga umum yang ditawarkan ya!
4. Menjadi YouTuber
Apakah menjadi YouTuber termasuk melakukan bisnis? Ya, bisa dibilang begitu. Karena dalam proses ini, Anda perlu melakukan riset ide konten yang menarik, membuat konten, dan memikirkan strategi untuk menjual konten Anda.
Jika serangkaian ini tidak tepat, maka Anda tidak akan bisa bersaing dengan banyaknya YouTuber di luar sana. Layak untuk dicoba, bukan?
Di era milenial seperti sekarang ini, menjadi YouTuber sukses adalah profesi impian banyak orang. Tidak heran, semakin hari semakin banyak orang yang tertarik untuk menjadi seorang YouTuber hits. Apakah Anda salah satunya?
5. Blogger Profesional
Sama seperti YouTuber, menjadi seorang blogger profesional juga menjadi salah satu bisnis menarik yang bisa ditekuni oleh siapa saja. Seorang blogger menghasilkan uang dari iklan yang tayang di website mereka.
Maka dari itu, seorang blogger harus cerdik dalam membangun konten di website nya agar bisa mendatangkan banyak pengunjung dan meningkatkan jumlah tayang iklan di situsnya.
Untuk mendapatkan hal ini, ada banyak hal yang seorang blogger perlu lakukan. Mulai dari menyediakan konten yang menarik dan bermanfaat, melakukan optimasi SEO terbaik untuk mendatangkan pengunjung, hingga menayangkan iklan di situs webnya.
Darimana seorang blogger bisa mendapatkan penghasilan? Bisa dari berbagai sumber berikut ini :
Iklan PPC (Google Adsense, Taboola, dan lain- lain)
Iklan mandiri (iklan dari advertiser yang menghubungi langsung)
Menjual produk melalui blog (Software, theme blog, ebook, dan lain- lain)
Memang, Anda bisa berjualan online dengan mudah di media sosial dan marketplace. Namun, untuk mencapai tujuan jangka panjang dan goal yang lebih besar, mempunyai website toko online sendiri adalah yang terbaik.
Membangun website toko online sendiri artinya Anda mempersiapkan manajemen produk dan pemesanan yang lebih tertata. Bisa jadi, Anda juga sudah mempunyai tim terampil yang siap mendukung toko online Anda.
Jika kekhawatiran terbesar Anda adalah tidak bisa cara membuat website toko online sendiri, menggunakan website builder bisa menjadi jawaban Anda. Website builder, seperti Zyro, memudahkan siapapun untuk membangun website toko online secara instan.
Kategori Bisnis Offline
Selain bisnis online, bisnis offline yang laku setiap hari juga banyak jenisnya. Untuk Anda yang kurang begitu tertarik dengan kategori bisnis online, Anda bisa mencoba beberapa jenis bisnis yang bisa dilakukan secara offline berikut ini :
1. Kuliner
Bukan hanya populer sebagai bisnis yang laku setiap hari, bisnis kuliner juga sering disebut sebagai bisnis yang bisa sustain sepanjang masa. Mengapa?
Karena makanan akan selalu menjadi hal yang dicari orang setiap harinya. Yang perlu Anda pertimbangkan adalah pentingnya memilih jenis kuliner yang cocok dengan Anda dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Misalnya saja Anda suka camilan dan tertarik untuk memulai jenis bisnis ini. Maka Anda dapat mencoba berjualan cemilan hits dan kekinian dengan bermodalkan warung tenda atau menyewa spot di depan minimarket yang ramai.
Pertimbangkan juga apakah Anda juga perlu membangun brand sendiri atau membeli bisnis waralaba saja.
2. Bisnis Warung Kopi
Warung kopi memang sedang hits. Bahkan dalam konsep sederhana sekalipun, seperti warung kopi di pinggir jalan atau area perkampungan yang cukup ramai, warung kopi bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan.
Terlebih lagi, modal untuk memulai bisnis ini sangat kecil. Anda bisa memulainya dengan modal sebesar Rp 500.000 saja.
Jika Anda sudah punya modal lebih, tidak ada salahnya untuk mencoba membangun brand bisnis kopi yang lebih mumpuni seperti yang sedang hits di kalangan anak muda saat ini.
Dengan konsep yang menarik dan tidak sekedar ikut- ikutan, bisnis kopi Anda tentu punya potensi besar untuk berkembang lebih pesat lagi.
3. Bisnis Barbershop
Bisnis barbershop berkembang dengan sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Bisa dibilang, yang mereka jual sebenarnya bukan jasa potong rambut semata, namun sebuah konsep pelayanan yang eksklusif dan menarik saat orang sedang memangkas rambut mereka.
Bisnis barbershop biasanya menyasar ke pria menengah ke atas di perkotaan. Jika dulu mereka biasa memotong rambut ke salon, kini mereka dapat memangkas rambut mereka di barbershop favorit mereka. Yang menarik, bisnis barbershop kini juga menyasar ke target market anak- anak.
Kini jenis bisnis ini dikelola dengan sangat profesional. Bahkan untuk menjadi seorang hair stylist dulu, mereka diharuskan untuk belajar dan bersertifikasi. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa bisnis barbershop bertumbuh dengan sistem franchise atau waralaba.
Salah satu contohnya adalah Giovani Barbershop yang membuka peluang waralaba barbershop profesional dan menguntungkan. Untuk mengenal lebih lanjut tentang konsep waralaba barbershop ini, Anda dapat mengintipnya di halaman franchise barbershop.
Menarik sekali, bukan?
4. Bisnis Laundry
Sama seperti bisnis barbershop, bisnis laundry tumbuh subur di perkotaan. Yang menarik, bisnis ini sendiri seakan menjadi kebutuhan penting untuk masyarakat modern di berbagai jenjang masyarakat.
Mulai dari anak kuliah di perantauan, hingga orang- orang perkantoran dengan rutinitas super sibuk. Kesibukan dan ketidakmauan untuk repot ini lah yang menjadi peluang besar dalam bisnis laundry.
Dengan dukungan layanan yang baik, harga kompetitif dan lokasi strategis, bisnis ini pasti laris manis.
Kesimpulan
Dari artikel ini, kita punya gambaran banyaknya variasi bisnis menarik yang layak untuk kita coba, bukan?
Yang perlu dicatat, bisnis yang laku setiap hari bukan berarti bisnis yang membuat Anda cepat kaya. Biar bagaimanapun, setiap hal itu berproses. Dengan terus belajar dan menjalani prosesnya, kelak Anda akan menikmati proses dari bisnis yang Anda tekuni.