Dengan maraknya perbincangan tentang SGE (Search Generative Engine), penting sekali untuk publisher menyajikan situs website yang ramah Google SGE. Pasalnya, kehadiran SGE diprediksi akan mengubah masa depan mesin pencari dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini penerapan SGE mungkin memang belum menyeluruh. Kendati begitu, mempersiapkan situs ramah SGE bisa menjadi langkah jitu untuk stabilitas trafik website di masa depan.
Apa itu Google SGE?
Di artikel sebelumnya, Panda telah mengulas tentang apa itu Google SGE dan cara kerjanya. Google SGE adalah sebuah konsep yang Google cetuskan untuk meningkatkan kualitas pencarian dan memberi pengalaman pengguna yang lebih memuaskan. Dengan dukungan kecerdasan AI, SGE akan menghasilkan konten dan informasi yang ringkas dan cerdas sesuai kebutuhan pengguna, bukan semata- mata menampilkan hasil pencarian saja.
Kehadiran SGE sendiri akan memberikan pengalaman pencarian yang lebih informatif, intuitif dan bermanfaat untuk pengguna. Pengguna akan lebih mudah memperoleh jawaban yang mereka butuhkan di mesin pencari. Pengguna juga akan lebih sedikit bereksplorasi dari situs ke situs di hasil pencarian Google.
Persaingan di Mesin Pencari akan Lebih Gila Tanpa Situs Ramah SGE
Salah satu karakteristik dari Google SGE adalah memberikan jawaban langsung dan memberikan pengalaman pencarian yang lebih interaktif. Mesin pencari akan lebih cepat dalam memberikan jawaban sesuai kebutuhan pengguna dan membantu mereka menjelajah topik secara mendalam tanpa harus beralih dari satu situs ke situs lain.
Bukan hal mengejutkan jika Google sendiri memprediksi bahwa masa depan situs akan sangat terdampak dengan penerapan SGE. Situs- situs yang menjadi rujukan SGE tentu menjadi yang paling diuntungkan. Sedangkan situs lain, kemungkinan untuk mendapatkan klik dari pengunjung akan semakin berkurang. Bahkan saat mereka sebenarnya mempunyai peringkat yang cukup baik di halaman pencarian.
Persaingan SEO memang terasa menantang di beberapa tahun terakhir ini. Dan ini akan terasa lebih lagi dengan kehadiran Google SGE. Publisher harus memastikan bahwa konten mereka bukan hanya masuk page one, tapi juga berkualitas dan disukai Google agar bisa muncul sebagai rekomendasi teratas dalam fitur SGE.
Dengan cara ini lah pemilik website dapat mempertahankan eksistensinya website nya di tengah era SGE.
Cara Membuat Situs Website Ramah SGE
Untuk membuat situs website yang ramah terhadap SGE, ada beberapa hal yang perlu pemilik website perhatikan :
1. Konten berkualitas tinggi
Apapun era nya, konten berkualitas tetap menjadi rajanya. Konten berkualitas tinggi sangat penting agar pengunjung situs mendapatkan informasi yang bermanfaat dan terpuaskan.
Untuk menghadapi era SGE, publisher harus tetap mengedepankan konten berkualitas di situsnya. Konten harus orisinil, komprehensif, aktual, dan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Beri kesan pada Google bahwa konten Anda ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya.
2. Situs Mobile Friendly
Pastikan situs Anda responsif dan ramah mobile. Sebagian besar pengunjung mengakses dari perangkat seluler, jadi situs harus mudah dibaca dan di-navigasi di berbagai resolusi layar. Selain itu, gunakan desain yang sederhana tanpa mengorbankan konten.
3. Kecepatan Loading
Situs yang lambat akan menciptakan masalah untuk pemilik situs website. Oleh sebab itu, meningkatkan kecepatan loading website sangat penting agar pengunjung tetap bertahan dan tidak cepat pindah ke situs lain. Sudahkah Anda memastikan situs Anda mudah dan cepat diakses?
Beberapa optimasi yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kecepatan website antara lain optimasi gambar, kompresi script, hingga penggunaan CDN (Content Delivery Network).
4. UX yang Baik
User experience (UX) yang baik membuat pengunjung betah dan puas menjelajahi situs. Pengalaman pengguna yang baik akan menjaga trafik website stabi dan membuat Google mengetahui bahwa pengguna menyukai situs Anda.
Untuk meningkatkan UX, buatlah navigasi sederhana, tata letak rapi, dan fitur pencarian yang akurat. Minimalkan interupsi seperti pop-up agar pengunjung fokus pada konten.
5. Performa Teknis
Pastikan situs bebas error dan berjalan optimal secara teknis. Lakukan debugging kode, perbaiki broken link, dan optimalkan query database. Gunakan hosting dan server yang handal untuk meminimalkan downtime.
Dengan performa teknis yang handal, situs Anda akan menjadi situs rujukan yang ramah SGE.
6. Peningkatan User Engagement
User engagement sangat penting untuk meningkatkan performa situs web di Google SGE. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan user engagement antara lain :
6.1 Konten Interaktif
Buatlah konten yang mendorong interaksi pengguna. Misalnya saja dengan menyajikan fitur bermanfaat seperti kuis, survei, kalkulator, dan fitur lain yang membutuhkan input dari pengguna. Konten interaktif membuat pengguna lebih tertarik dan terlibat dengan situs web.
6.2 Umpan Balik
Berikan kesempatan bagi pengguna untuk memberikan umpan balik dan komentar pada konten yang Anda sajikan. Umpan balik pengguna sangat berharga untuk meningkatkan kualitas konten dan layanan di masa mendatang.
6.3 Personalisasi
Lakukan personalisasi konten dan pengalaman pengguna berdasarkan minat dan perilaku mereka di situs web. Personalisasi yang tepat dapat meningkatkan relevansi dan ketertarikan pengguna pada situs web.
6.4 Notifikasi Pengguna
Fitur notifikasi pengguna juga dapat meningkatkan engagement dengan cara mengirim pemberitahuan tentang konten dan fitur baru di situs web. Notifikasi membuat pengguna tetap terhubung dan kembali ke situs web.
6.5 Program Loyalitas
Buatlah program loyalitas dan reward bagi pengguna setia. Berikan insentif bagi pengguna untuk terus berinteraksi dan memberikan kontribusi pada situs web. Program loyalitas dapat meningkatkan retensi dan engagement pengguna.
7. Memanfaatkan Data dan Visualisasi
Data dan visualisasi merupakan cara yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi secara menarik kepada pengguna. Beberapa cara yang dapat publisher lakukan antara lain:
7.1 Infografis
Infografis merupakan representasi visual dari informasi, data atau pengetahuan yang terasji dalam format grafis yang menarik dan mudah dipahami. Infografis dapat berupa gambar, diagram, grafik, dan lainnya yang menceritakan suatu informasi atau data secara visual.
7.2 Data Storytelling
Data storytelling adalah seni menceritakan suatu informasi melalui data. Data-data yang ada diolah dan disajikan dalam suatu alur cerita yang menarik agar mudah dipahami pembaca.
7.3 Timelines
Timeline atau garis waktu merupakan tampilan visual dari peristiwa-peristiwa dalam kronologi waktu tertentu. Timeline sangat membantu pembaca memahami urutan kejadian dari waktu ke waktu.
7.4 Charts & Graphs
Penyajian data dalam bentuk bagan dan grafik sangat membantu pembaca memahami data secara cepat dan mudah. Jenis bagan yang umum tersaji antara lain pie charts, bar charts, line charts, dan lainnya.
7.5 Comparison Tables
Tabel perbandingan sangat berguna untuk membandingkan fitur atau spesifikasi dari beberapa objek secara jelas dalam satu tampilan. Hal ini memudahkan pembaca melihat perbedaan dan persamaan dari objek-objek yang dibandingkan.
Dengan memanfaatkan berbagai jenis visualisasi data ini, konten situs web menjadi lebih menarik, informatif, dan mudah dipahami oleh pengguna. Ini sejalan dengan prinsip SGE yang mengedepankan pengalaman pengguna yang baik.
Kesimpulan
Kehadiran SGE di mesin pencari mempunyai dua sisi. Dari sisi pengguna, ini adalah fitur baru yang memanjakan dan memudahkan. Di era artificial intelligence seperti sekarang ini, SGE memang harus hadir agar Google semakin relevan dalam menjawab kebutuhan pengguna terhadap mesin pencari.
Sedangkan bagi sisi pemilik website, kehadiran SGE adalah tantangan. Sebagian menyebut bahwa Google SGE semakin membuat eksistensi situs tergerus. Namun jika mampu merespon tantangan ini dengan baik dan beradaptasi dengan SGE, hal ini dapat membantu stabilitas situs web di era ini.
Sebagai langkah antisipasi, salah satu langkah yang bisa publisher lakukan adalah dengan mempersiapkan situs ramah SGE. Beberapa saran untuk implementasi ini antara lain :
Fokus pada kualitas dan kelengkapan konten
Meningkatkan interaktivitas dengan fitur seperti kuis, kalkulator, dsb
Manfaatkan data pengguna untuk personalisasi konten
Gunakan visualisasi data yang menarik
Optimalkan situs untuk mobile dan kecepatan loading
Sudah siapkah situs Anda berhadapan dengan era SGE?
Google SGE belakangan ini menjadi perbincangan hangat dalam SEO. Banyak yang memprediksi, kehadiran Google SGE (Search Generative Engine) ini akan berdampak besar pada SEO. Setelah sebelumnya hanya tersedia di Jepang, India dan Amerika Serikat, SGE telah tersedia di lebih dari 120 negara di dunia per November 2023.
Lewat kehadirannya, pengalaman pengguna dalam menggunakan mesin pencari akan berubah. Saat ini fitur SGE tersedia di aplikasi Google lewat platform Android dan iOS, serta versi desktop di beberapa negara tertentu.
Lantas bagaimana kehadiran Google SGE ini akan berdampak pada SEO? Apakah semakin menguntungkan untuk para publisher atau semakin menjadi ancaman?
Pengertian Google SGE
Google Search Generative Experience (SGE) merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Google untuk meningkatkan kualitas pencarian dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. Dengan kecerdasan generative AI, SGE bertujuan untuk menghasilkan konten dan informasi baru berdasarkan permintaan pengguna, bukan semata-mata menampilkan hasil pencarian yang sudah ada.
Menurut Google, konsep SGE adalah kemampuan mesin pencari untuk secara dinamis menghasilkan jawaban langsung, ringkasan, visualisasi data, daftar, tabel, dan konten lainnya yang relevan dengan permintaan pengguna. Jika sebelumnya Google hanya banyak menampilkan tautan situs web, maka dengan SGE Google akan benar-benar memahami maksud dari permintaan pengguna dan menyajikan jawaban yang paling sesuai dalam format yang berguna.
Tujuan utama Google memperkenalkan SGE adalah untuk memberikan pengalaman pencarian yang lebih intuitif, informatif, dan bermanfaat bagi pengguna. Dengan kemampuan generatif, Google berupaya memahami konteks dan makna di balik kueri pengguna, bukan sekadar kata kuncinya.
Manfaat lain SGE adalah membantu pengguna menemukan informasi lebih cepat tanpa harus beralih ke banyak situs web. SGE juga berpotensi menghasilkan insight baru dari data yang sudah ada.
Keunggulan dan Karakteristik Google SGE
Google SGE memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari mesin pencari tradisional:
1. Pengalaman Pencarian Lebih Interaktif
SGE menyediakan antarmuka pencarian yang lebih interaktif, seperti kemampuan bertanya jawab dengan mesin pencari, mendapatkan jawaban langsung, dan menjelajahi topik secara mendalam tanpa harus beralih ke situs lain.
2. Memberikan Jawaban Langsung
Jika pengguna mengajukan pertanyaan, SGE akan berusaha memberikan jawaban langsung dalam bentuk fakta atau ringkasan tanpa harus mengarahkan pengguna ke situs tertentu.
3. Menampilkan Visualisasi Data
SGE mampu menampilkan data dalam bentuk grafik, tabel, dan format visual lainnya untuk membantu pengguna memahami informasi dengan lebih baik. Misalnya, ketika mencari informasi perbandingan spesifikasi ponsel, SGE bisa menampilkannya dalam bentuk tabel.
Cara Kerja Google SGE
Google SGE menggunakan algoritma pre-trained berbasis Large Language Models (LLM) seperti LaMDA, PaLM, dan MUM. LLM ini dilatih dengan jumlah data teks yang sangat besar sehingga dapat memahami pola bahasa manusia.
Ketika pengguna memberikan query, SGE akan memprosesnya dengan LLM untuk menghasilkan tulisan yang relevan. Tulisan ini kemudian diedit oleh SGE berdasarkan umpan balik dari pengguna. Jika pengguna merasa hasil pencarian kurang tepat atau tidak lengkap, mereka dapat memberi tahu SGE.
Umpan balik ini sangat berharga bagi SGE untuk terus meningkatkan hasil pencarian. Semakin banyak umpan balik yang mereka terima, semakin baik SGE bisa memahami keinginan pengguna yang sebenarnya. Dengan demikian, SGE dapat menghasilkan jawaban yang lebih tepat dan bermanfaat.
Kombinasi LLM dan umpan balik manusia inilah yang membuat Google SGE lebih pintar dalam memahami bahasa alami. SGE terus belajar dari interaksi dengan pengguna sehingga performanya makin baik dari waktu ke waktu.
Perbandingan SEO Tradisional dan SEO SGE
SEO tradisional dan SEO SGE memiliki beberapa perbedaan mendasar dalam strategi dan pendekatannya :
1. Meta Data vs Konten Relevan
SEO tradisional sangat mengandalkan optimasi meta data seperti judul, deskripsi, alt text, dan lainnya untuk ranking. Sedangkan SGE lebih menekankan pada konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna.
2. Long Tail KW vs Topik Luas
SEO tradisional biasanya berfokus pada long tail keyword yang spesifik. Sementara SGE lebih umum dan luas dalam topik yang dibahas.
3. Link Building vs Sumber Terpercaya
Link building masih menjadi fokus utama SEO tradisional. Sementara SGE lebih mementingkan konten dari sumber terpercaya meskipun tidak banyak backlink.
4. Page Experience vs User Engagement
SEO tradisional berfokus pada page experience seperti loading website yang cepat, responsivitas desain, dll. SGE lebih pada user engagement seperti waktu kunjungan, tingkat interaksi, dll.
Prediksi Google SGE Terhadap SEO dan Masa Depan Situs Web
Selain memberikan manfaat yang besar untuk pengguna, banyak yang khawatir kehadiran Google SGE akan menjadi akhir untuk SEO dan situs web. Tak bisa dipungkiri, jika SGE mulai diimplementasikan, maka kehadirannya akan membuat user mudah memperoleh informasi tanpa harus mengklik tautan web satu per satu.
Tidak heran, beberapa prediksi berikut turut mengiringi kehadiran SGE :
1. Tren Penurunan Trafik
Dalam fitur Google SGE, akan ada potensi penurunan trafik organik pada laman- laman yagn berada di bawah default pencarian. Hal ini terjadi lantaran perubahan tampilan di hasil pencarian. Bagian teratas akan terisi secara otomatis dengan hasil pencarian sesuai kebutuhan pengguna, sehingga pengguna tidak peerlu membuka tautan web secara keseluruhan.
Selain itu, dengan semakin terbiasanya pengguna dengan AI (kecerdasan buatan), hal ini juga berdampak pada semakin terbiasanya pengguna menggunakan informasi instan dari hasil pencarian SGE. Seperti cuplikan teks, gambar atau video. Akan semakin berkurang audiens yang tertarik membuka tautan konten secara keseluruhan karena mereka sudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tidak heran, trafik organik akan semakin tergerus jika laman tidak mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian. Oleh sebab itu, penting sekali untuk publisher memikirkan berbagai strategi untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik konten mereka lewat fitur SGE.
2. Persaingan yang Lebih Ketat
Beberapa tahun terakhir memang tantangan dalam SEO semakin tinggi. Hal ini akan terasa lebih ketat lagi dengan kehadiran SGE. Para publisher harus bekerja lebih keras lagi untuk memastikan bahwa konten mereka berkualitas dan disukai Google agar bisa muncul di rekomendasi teratas hasil pencarian.
Selain konten yang berkualitas, pastikan konten selalu terupdate dengan tren dan perkembangan terkini di niche Anda. Buat konten yang relevan dengan topik populer yang pengguna cari. Dengan menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, peluan untuk muncul sebagai rekomendasi SGE akan lebih besar.
Cara Mengaktifkan Google SGE
Untuk mengaktifkan Google SGE, berikut beberapa hal yang Anda perlukan :
Browser Chrome
Akun Google
Termasuk pengguna 18 tahun ke atas
Termasuk ke dalam 120+ negara dimana Google SGE sudah tersedia
Google SGE sendiri saat ini masih dalam tahap uji coba, sehingga Anda harus mengaktifkan ikut serta lebih dulu untuk dapat mengaksesnya.
Selanjutnya, ikuti langkah berikut untuk mengaktifkan SGE :
Open browser Chrome dan pastikan Anda sudah login dengan akun Google Anda.
Buka tab baru dan masuk ke laman Google.com
Pilih ikon “Labs” yang terletak di kanan atas dari laman Anda. Jika ikon ini tidak terlihat, artinya fitur SGE belum tersedia di negara Anda.
Di section AI Experiment, aktifkan opsi “SGE” dengan klik toggle “Try an example”
Sekarang Anda siap menggunakan Google SGE untuk mendapatkan respon dari pencarian Anda.
Selain cara tersebut, untuk mengakali ikon “Labs” yang belum muncul, Anda dapat menggunakan trik berikut ini :
Masuk ke link laman “Google Labs” dan klik “Try an example” di section AI Experiment.
Di laman baru, Anda bisa test melakukan kueri pertanyaan di kotak pencarian. Misalnya seperti berikut :
Perubahan Google SGE Terhadap SEO
Google SGE membawa perubahan besar pada cara melakukan SEO. Beberapa dampak utama Google SGE pada SEO antara lain:
1. Fokus pada Topik, Bukan Kata Kunci
Dalam SEO tradisional, konten dibuat dengan menargetkan density kata kunci tertentu agar ranking lebih tinggi di mesin pencari. Namun dengan Google SGE, density kata kunci tidak lagi menjadi faktor utama. Konten perlu memberikan informasi komprehensif dan mendalam tentang suatu topik, bukan sekadar menjejalkan kata kunci.
2. Konten Berkualitas dan Komprehensif
Google SGE menganalisis konten secara mendalam, bukan hanya mencari kecocokan kata kunci. Oleh karena itu, konten yang berkualitas, komprehensif, dan memberi nilai tambah informasi sangat penting. Publisher harus bisa menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pengguna, bukan mesin pencari.
3. User Engagement dan Trust
SGE mempertimbangkan perilaku pengguna seperti lama kunjungan di halaman, jumlah tayangan halaman, dan interaksi pengguna lainnya untuk menentukan kualitas konten. Konten yang mampu meningkatkan engagement dan kepercayaan pengguna akan dianggap lebih berkualitas oleh Google.
4. Long Form Content
Konten panjang dengan informasi lengkap lebih disukai Google SGE. Ini karena konten panjang menunjukkan kepakaran dan pemahaman mendalam tentang topik tertentu. Untuk itu, gunakanlah format tulisan long form untuk memberi informasi komprehensif kepada pembaca.
Dengan Google SGE, konten yang berkualitas dan memberi nilai informasi tinggi menjadi kunci utama SEO, bukan lagi optimasi kata kunci semata.
Cara Optimasi Konten untuk SGE
Dalam optimasi konten untuk Google SGE, ada beberapa hal yang perlu publisher perhatikan:
1. Fokus pada Niche Spesifik
Konten yang difokuskan pada topik tertentu lebih disukai Google SGE. Hindari membuat konten dangkal yang mencakup terlalu banyak topik. Pilih satu topik spesifik dan kembangkan secara mendalam.
Misalnya dengan fokus pada niche teknologi saja, kesehatan atau topik lain sesuai keahlian. Dengan berfokus pada topik tertentu, tentu diharapkan pembahasan topik akan lebih mendalam dan komprehensif. Selain itu, keterkaitan antara artikel juga akan baik sehingga isi website keseluruhan menjadi bermanfaat untuk pengguna.
2. Konten Panjang dan Mendalam
SGE menyukai konten yang panjang dan detail. Berikan informasi sebanyak mungkin tentang topik yang Anda pilih. Jelaskan aspek-aspek penting dengan contoh dan data yang mendukung. Hindari konten pendek berupa daftar atau poin-poin singkat.
Usahakan konten minimal 2000 kata agar cukup panjang dan mendalam untuk SGE. Sertakan penggunaan heading tag dengan struktur yagn sesuai, tabel, grafik, dan media lainnya yang relevan untuk membuat konten lebih kaya.
3. Menjadi Sumber dan Data Terpercaya
Konten berkualitas tinggi membutuhkan sumber dan data yang terpercaya. Kutip penelitian, statistik, dan fakta dari sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, lembaga survei, atau instansi pemerintah.
Hindari mengutip dari sumber yang meragukan kredibilitasnya. Cantumkan referensi dengan jelas agar pembaca bisa melacak keaslian datanya.
4. Answering Intent
Tulis konten dengan menjawab intent atau kebutuhan informasi pengguna. Misalnya, jika pengguna mencari “cara membuat daftar isi otomatis di postingan“, maka berikan lah detail tutorial cara menambahkan daftar isi tersebut ke dalam postingan. Bukan hanya menyajikan manfaat adanya daftar isi otomatis di postingan saja.
Selain itu, pastikan konten menjawab pertanyaan yang ada di benak pembaca secara komprehensif. Hal ini penting agar konten bermanfaat dan informatif.
5. Struktur & Readability
Cara optimasi untuk Google SGE selanjutnya adalah dengan penerapan struktur dan alur yang jelas. Gunakan subheadings dan paragraph yang terstruktur. Konten yang mudah dibaca dan dipahami lebih disukai Google.
Hindari paragraph yang terlalu panjang. Gunakan bullet points dan numbered lists di segmen tertentu jika perlu. Sertakan tabel, gambar, grafik, dan lainnya untuk meningkatkan readability. Konten berkualitas tinggi memerlukan struktur dan format yang rapi.
Dengan menerapkan optimasi konten di atas, situs Anda lebih siap menghadapi Google SGE. Konten merupakan fondasi utama, maka pastikan konten yang dibuat benar-benar berkualitas tinggi dan sesuai kebutuhan pengguna.
Kesimpulan
Google SGE merupakan perubahan besar dalam mesin pencari Google yang mengutamakan pengalaman pengguna. Dengan SGE, publisher harus menyajikan konten yang lebih interaktif dan menarik untuk pengguna, bukan hanya dioptimalkan untuk mesin pencari.
Google SGE saat ini memang masih dalam tahap uji coba. Namun di masa depan, para pakar memprediksi bahwa fitur ini akan semakin berkembang dan menggantikan cara tradisional. SEO tidak lagi hanya mengandalkan kata kunci, tapi juga engagement dan pengalaman pengguna. Konten berkualitas tinggi yang informatif dan interaktif akan semakin penting.
Artinya, SEO perlu beradaptasi pada perubahan algoritma Google ini agar tetap efektif di masa depan. Peluang masih ada, jadi mari kita siapkan diri dengan sebaik- baiknya!
Bicara tentang kecerdasan buatan, generatif AI atau Generative AI adalah topic yang tidak boleh kita lewatkan. AI generatif bisa dibilang merupakan lompatan besar dalam dunia teknologi. Artificial intelligence ini bahkan membuat perbedaan yang signifikan dan bisa merubah ketergantungan pada pekerjaan manusia di masa depan. Bahkan, hal ini sudah mulai terjadi.
Generative AI dapat menciptakan musik, gambar, video, dan teks baru dengan tingkat realisme yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Tidak heran, sebagian orang menyebut AI ini sebagai ancaman yang tidak boleh diabaikan untuk industri kreatif dan teknologi. Namun jika mampu memanfaatkannya dengan baik, sebenarnya ada banyak manfaat AI generatif yang bisa mempermudah pekerjaan kita di dunia kreatif dan teknologi.
Pengertian Generatif AI adalah
Sederhananya, AI generatif adalah jenis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mampu menghasilkan konten baru berdasarkan pola dan aturan tertentu. Hal ini termasuk gambar, video, percakapan, cerita, hingga musik. AI generatif berbeda dengan jenis kecerdasan buatan lain seperti AI prediktif yang hanya mampu memprediksi hasil berdasarkan data masa lalu.
Teknologi generative AI bekerja dengan meniru kecerdasan manusia dalam tugas komputasi nontradisional, seperti pemrosesan bahasa alami (NLP), menterjemahkan dan pengenalan gambar. Manusia dapat melatih AI ini untuk belajar bahasa manusia, seni, bahasa pemrograman, biologi, kimia, atau materi pembelajaran kompleks apapun.
Melalui data tersebut, AI akan mengolah informasi, mempelajari data yang mereka punya, dan melakukan pelatihan data untuk memecahkan masalah baru. Misalnya saja, AI dapat belajar kosa kata bahasa tertentu, lalu membuat percakapan atau script video dengan kolektivitas data yang ia miliki.
Karakteristik utama Generative AI adalah:
Dapat menghasilkan konten asli seperti teks, gambar, audio, dan video. Tidak hanya memprediksi atau menganalisis konten yang sudah ada.
Berdasarkan pada pembelajaran mesin (machine learning) dengan jumlah data latihan yang sangat besar. Semakin banyak data latihan, semakin baik hasil yang diperoleh.
Mampu memahami konteks tertentu dalam menghasilkan konten. Misalnya memahami genre dan gaya penulisan ketika menghasilkan teks.
Bersifat interaktif, dapat diberi prompt/instruksi tertentu oleh pengguna untuk menghasilkan konten yang diinginkan.
Hasilnya tidak 100% sempurna, masih memerlukan editing dan penyesuaian oleh manusia. Namun kemampuannya terus meningkat seiring perkembangan teknologi.
Mengapa AI Generatif Penting?
Generative AI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan teknik tradisional. Salah satu kelebihan utamanya adalah kecepatan dan skalabilitas. AI generatif dapat menghasilkan konten dalam jumlah besar dan dalam waktu yang sangat singkat. Ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang membutuhkan banyak konten dengan cepat, seperti perusahaan media, game, atau platform e-commerce.
Selain itu, AI generatif juga dapat mengurangi bias manusia. Konten yang manusia hasilkan tidak jarang mengandung bias tertentu, baik itu kesengajaan ataupun tidak. Sebaliknya, Generative AI dapat menghasilkan konten yang lebih netral dan objektif.
Banyak perusahaan tertarik menggunakan AI generatif karena alasan-alasan di atas. Mereka melihat adanya potensi besar untuk mengoptimalkan produksi konten dan mengurangi biaya dengan memanfaatkan teknologi ini.
Di masa depan, AI generatif diprediksi akan semakin canggih dan luas penerapannya. Beberapa potensi dan peluang mencakup otomatisasi proses kreatif seperti desain grafis, musik, dan video, asisten virtual cerdas, hingga pengembangan obat dan bahan kimia baru. Perusahaan yang dapat memanfaatkan AI generatif dengan bijak akan memiliki keunggulan kompetitif di masa depan.
Apa Saja Manfaat AI Generatif?
Sudah banyak bidang yang memanfaatkan AI generatif untuk mendukung produktivitas dan kinerja yang lebih cepat. Mulai dari seni, desain, penulisan, dan lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan AI generatif :
1. Mengoptimalkan Produktivitas
Dengan kecerdasannya dalam mengolah data dengan cepat, AI generatif efektif untuk meningkatkan produktivitas di banyak industri. Contohnya di bidang pemasaran, AI membantu proses generate konten dengan cepat sesuai kebutuhan. AI juga bisa menjadi partner brainstorming dalam mempersiapkan strategi campaign yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.
2. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Semakin canggih AI, maka ia semakin bisa merespon percakapan manusia secara alami. Alhasil, AI dapat menjadi tool efektif untuk meningkatkan layanan pelanggan dan personalisasi alur kerja pelanggan.
Misalnya saat sebuah perusahaan menggunakan chatbot yang sudah dilengkapi dengan AI, bot suara dan asisten virtual. Bot ini tentunya menjadi lebih cerdas dan akurat dalam merespon pelanggan sebagai resolusi kontak pertama. Chatbot ini juga dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan menyajikan penawaran dan komunikasi yang lebih terarah.
3. Mengoptimalkan Proses Bisnis
Berbekal machine learning, AI generatif dapat mengoptimalkan proses bisnis di semua divisi. Teknologi ini bahkan bisa meliputi semua lini bisnis, termasuk pemasaran, penjualan, layanan pelanggan dan keuangan.
Kemampuan Generative AI untuk optimisasi proses bisnis misalnya :
Merangkum data dari sumber manapun untuk menghasilkan data analisis secara cepat untuk perusahaan.
Mengevaluasi dan mengoptimalkan berbagai skenario untuk efektivitas penggunaan biaya, seperti biaya iklan, logistik dan operasional.
Contoh Penerapan Generatif AI
Generative AI sudah mulai banyak digunakan di berbagai bidang. Berikut ini beberapa contoh penerapannya:
1. ChatGPT
ChatGPT adalah salah satu contoh penerapan AI generatif yang paling populer saat ini. Dikembangkan oleh OpenAI, ChatGPT mampu menjawab pertanyaan dan berdiskusi layaknya manusia. Tool AI ini sangat berguna untuk menjawab pertanyaan sehari-hari, membantu menulis konten, dan bahkan mengerjakan tugas sekolah.
2. DALL-E 2
DALL-E 2 merupakan AI generatif untuk membuat gambar berdasarkan deskripsi tekstual. Dikembangkan oleh OpenAI, DALL-E 2 mampu menciptakan gambar yang sangat realistis hanya dari beberapa kata kunci. AI ini bermanfaat untuk para desainer, seniman, content marketer, dan banyak lagi.
3. GitHub Copilot
GitHUB Copilot adalah AI coding assistant yang menjadi kolaborasi pengembangan oleh GitHub dan OpenAI. Copilot mampu meng-generate kode program secara otomatis berdasarkan komentar yang programmer tuliskan. Ini sangat membantu meningkatkan produktivitas programmer.
3. Jasper
Jasper adalah AI generatif khusus untuk copywriting besutan Anthropic. Tool AI ini mampu menulis konten iklan, email marketing, posting blog, dan lainnya. Ini sangat bermanfaat untuk para copywriter dan marketer.
4. Midjourney
Midjourney merupakan platform generative AI untuk membuat gambar berdasarkan prompt tekstual. Banyak seniman dan desainer yang menggunakan tool ini untuk menciptakan karya digital yang unik dan menarik.
Dengan kemampuannya meniru kreativitas manusia, Generative AI memberikan banyak manfaat di berbagai bidang. Tetapi tentu saja masih ada tantangan dan dampak negatif yang perlu kita waspadai, seperti isu plagiarisme dan penggunaan yang tidak etis.
Cara Kerja AI Generatif
Generative AI bekerja dengan memanfaatkan teknik machine learning tertentu untuk menghasilkan konten secara otomatis. Berikut adalah cara kerja umum dari AI generatif:
1. Arsitektur dan Komponen Utama
Secara umum, AI generatif terdiri dari beberapa komponen utama:
Model : Ini adalah inti dari sistem Generative AI, biasanya berupa jaringan saraf tiruan (neural network) yang dapat memetakan input ke output. Contoh model populer antara lain GPT-3, DALL-E, BlenderBot.
Dataset : Kumpulan data yang berfungsi untuk melatih model agar dapat melakukan pemetaan input ke output. Dataset bisa berupa teks, gambar, audio, dan lainnya. Semakin besar dan bervariasi datasetnya, semakin baik hasil yang model hasilkan.
Hardware : Perangkat keras yang berfungsi untuk melatih dan menjalankan model AI generatif, seperti GPU dan TPU. Membutuhkan hardware yang kuat untuk melatih model besar.
Framework : Perangkat lunak yang memudahkan proses pelatihan dan inferensi model AI generatif, seperti TensorFlow, PyTorch, Keras.
2. Teknik Pelatihan Model
Beberapa teknik pelatihan model AI generatif yang umum digunakan:
Supervised learning : Model dilatih menggunakan pasangan data input dan output. Contoh penerapannya adalah pelatihan model untuk menerjemahkan teks dari bahasa asal ke bahasa target.
Unsupervised learning : Model dilatih hanya dengan dataset input tanpa label output. Biasanya berguna untuk menemukan pola tersembunyi dalam data. Contoh penerapannya adalah pelatihan model untuk melakukan text summarization.
Reinforcement learning : Model dilatih melalui interaksi dinamis dengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh penerapannya adalah pelatihan chatbot untuk berdialog alami dengan manusia.
Transfer learning : Model yang sudah dilatih sebelumnya digunakan sebagai basis untuk mempelajari tugas baru. Memungkinkan pelatihan model baru lebih cepat dan efisien.
3. Proses Inferensi dan Prediksi
Setelah melalui pelatihan, model generative AI siap digunakan untuk:
Menerima input dari pengguna, seperti teks prompt, gambar acuan, audio, dan lainnya.
Model memproses input dan menjalankan inferensi untuk memprediksi output yang relevan.
Hasil prediksi berupa teks, gambar, audio, atau konten lainnya yang dihasilkan secara otomatis oleh model.
Output dikirim kembali ke pengguna. Biasanya model akan terus menghasilkan konten secara iteratif berdasarkan input dan prompt lanjutan dari pengguna.
Itulah sekilas cara kerja umum dari AI generatif dalam menghasilkan konten secara otomatis. Komponen dan teknik spesifik bisa berbeda tergantung aplikasi dan modelnya.
Kesimpulan
AI generatif atau Generative AI merupakan jenis kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan konten berdasarkan pola dan aturan tertentu. Generative AI bekerja dengan model pembelajaran mesin (machine learning) untuk bisa menghasilkan konten berdasarkan prompt dari pengguna.
Berkembangnya AI Generatif tentu mengubah banyak hal dalam dunia teknologi. Banyak yang merasa bahwa ini akan menjadi ancaman untuk lapangan pekerjaan manusia di masa depan. Kendati begitu, jika bisa memanfaatkannya dengan baik, Generative AI akan sangat bermanfaat. Kecerdasan ini bisa membantu manusia menjadi lebih produktif dan efisien serta mengoptimalkan proses bisnis dengan cermat.
Artinya apa? Artinya kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk memahami AI generatif ini. Karena dengan memahaminya dan ikut memanfaatkannya, hal ini akan berdampak besar pada keunggulan kompetitif kita. Terlebih, banyak yang memprediksi AI akan semakin canggih kedepannya. Jadi, bersiap- siaplah!