5 Kesalahan Strategi Pemasaran Online yang Dilakukan Marketer Pemula

5 Kesalahan Strategi Pemasaran Online yang Dilakukan Marketer Pemula

Perubahan gaya pemasaran yang semakin go online membuat para marketer berlomba- lomba menggunakan trend marketing terbaru untuk bisnis mereka. Jika kita amati, mulai dari bisnis rumahan, skala UKM, hingga perusahaan nasional, kini mulai merambah ke dunia digital. Fenomena ini disebut lumrah seiring dengan perkembangan zaman.

Yang menarik, strategi go online ini kadang dilakukan tanpa persiapan yang matang. Ada yang merasa yang penting hadir di online lebih dulu tanpa melakukan strategi yang jelas. Yang penting ikut arus agar tak mati. Begitu kata sebagian dari mereka. Apakah langkah ini sudah tepat?

Kesalahan Marketer Pemula dalam Pemasaran Online

Persiapan yang baik dan mengenali strategi bisnis online yang tepat.
Ini lah kunci utamanya.

Saat ini masyarakat dunia tengah berduyun- duyun beralih ke platform digital, mulai dari instant messaging, hingga media sosial. Branding semakin mengena di hati calon konsumen. Media sosial bukan lagi sekedar tempat pamer foto aktifitas semata.

Bahkan jika dicermati, hampir semua bisnis yang go online selalu berusaha mentereng di Instagram. Kesadaran bahwa jualan online di media sosial memberikan dampak yang signifikan telah mengubah banyak hal. Sehingga media sosial bukan sekedar pasang foto saja, namun bagaimana menciptakan goal konversi sebaik- baiknya untuk platform tersebut.

Sama seperti marketing konvensional, online marketing harus dilakukan secara terarah agar efektif. Meski begitu, sering kita temukan kesalahan yang dilakukan marketer pemula dalam mengeksekusi strategi online untuk bisnisnya. Kesalahan ini tentu berdampak pada hasil yang tidak berbanding lurus dengan usaha pemasaran yang dilakukan.

Sebelum Anda melangkah lebih jauh lagi dengan strategi- strategi yang kurang optimal, cobalah untuk melakukan evaluasi terhadap strategi Anda dan menghindari 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh marketer pemula berikut ini :

Tidak Menggunakan Hosting dan Top Level Domain (TLD)

Jika kita bicara soal profesionalitas dan keinginan melangkah jauh dalam bisnis online, maka hal penting yang harus Anda perhatikan adalah memberikan rumah untuk bisnis Anda. Rumah yang dimaksud disini berarti adalah hosting dan domain. Dengan mempunyai hosting sendiri, Anda bukan sekedar menyimpan data dan mengamankan data bisnis Anda, namun sekaligus memberikan kesan branding yang meyakinkan untuk calon konsumen Anda.

Hosting

Dalam memilih hosting, Anda perlu memperhatikan fitur yang ditawarkan lebih dulu. Jangan mudah tergiur dengan hosting murah, namun setelah cek review, ternyata banyak mengecewakan user nya.

Sebaliknya, pilihlah hosting yang handal dengan layanan support yang baik serta mempunyai layanan backup data harian dan mingguan secara berkala serta mempunyai sistem keamanan yang baik. Dengan hal ini, Anda tidak perlu khawatir saat ada error terjadi pada website Anda atau saat Anda website Anda diserang peretas.

Domain

Mempunyai alamat bisnis tengiricandra.com tentu lebih mentereng dibandingkan tengiricandra.blogspot.com. Dalam sekilas saja bisnis Anda sudah terlihat profesional dan diurus dengan meyakinkan.

Memang, jika Anda ingin bisnis Anda menjadi lebih profesional, penggunaan TLD atau Top Level Domain seperti .com dan yang lainnya sangat disarankan. Selain itu, alamat bisnis juga lebih mudah diingat sehingga siapapun yang pernah mengunjungi website Anda, dapat kembali hanya dengan mengetikkan alamat tersebut ke bilah browser.

Tidak Melakukan Optimasi SEO

Sudah punya website tapi tidak optimasi SEO? Wahhh…. sangat disayangkan sekali! Biar bagaimanapun, konten Anda bukan hanya bersaing dengan tetangga dalam lingkup kecil, namun persaingan yang lebih ketat dan semakin mengerikan dari waktu ke waktu.

Tren SEO terbaru yang webmaster wajib ketahui

Image: Wieting Design

Dengan optimasi SEO yang mumpuni, konten Anda akan mudah ditemukan oleh calon pelanggan saat mereka menjelajah di mesin pencari. Tanpa SEO, kumpulan konten yang Anda miliki akan sulit tampil di halaman utama Google dan jumlah pelanggan yang tertarik untuk mencoba produk Anda akan kesulitan menemukan Anda.

Jadi, jika sudah mempunyai website, jangan menganggurkan website tersebut dengan optimasi seadanya. Buatlah konten yang deskriptif dan menarik, gunakan visualisasi konten yang baik, maksimalkan user experience, optimalkan elemen- elemen SEO seperti meta description, keyword, backlink, dan call to action.

Tidak Menerapkan Story Telling

Hanya hardselling akan memberi kesan Anda jualan mulu. Padahal kalau orang sudah merasa seperti itu, kemungkinan mereka sudah merasa bosan dengan cara Anda mempromosikan dagangan Anda.

Cobalah trik yang kekinian, yaitu menggunakan cerita yang menarik untuk menjual, alias story telling. Story telling tidak harus konten panjang lebar. Namun, Anda membangun cerita menarik yang memancing orang untuk membaca dan menikmati alur yang Anda berikan.

Teknik story telling sudah terbukti ampuh dalam memikat customer dan mengoptimalkan penjualan. Terutama saat cerita yang Anda bangun bisa mempengaruhi sisi emosional mereka.

Misalnya saja saat Anda berjualan produk asuransi. Jika Anda langsung menggunakan template benefit asuransi, dan menginformasikan harga, kebanyakan orang akan langsung melewatkan konten Anda.

Berbeda jika Anda mengemasnya dalam cerita menarik tentang sebuah keluarga yang tulang punggungnya menderita penyakit kronis, namun tidak harus kehabisan segalanya karena terbantu oleh asuransi. Dengan alur cerita menarik, mereka yang melihat konten tersebut akan tertarik membaca hingga tuntas.

Akhirnya, mereka akan mempunyai kesadaran tentang bagaimana asuransi akan membantu mereka dan keluarga mereka saat hal tak terduga tiba- tiba datang.

Kuncinya, bangkitkan kesadaran emosional pembaca dan sentuh bagian sensitif dari diri mereka, seperti keluarga atau pasangan.

Salah Target Konsumen

Sama seperti marketing konvensional, marketing online akan ampuh saat Anda menjual ke target market yang tepat. Karena sebagus apapun strategi Anda, akan sia- sia jika menyasar ke konsumen yang salah. Mereka tidak punya kebutuhan atau ketertarikan sedikitpun terhadap produk yang Anda tawarkan.

Maka dari itu, penting untuk melakukan survey pasar lebih dulu sebelum Anda mempromosikan produk Anda kepada calon pelanggan. Dengan melakukan survey market, yang meliputi jenis kelamin, wilayah, pendapatan, usia, dan minat mereka, maka promosi yang Anda lakukan akan lebih mudah diterima dan menjadi optimal.

Asal- asalan Upload di Media Sosial

Seperti yang kita bicarakan di awal artikel tadi, media sosial adalah tool ampuh untuk Anda yang ingin mempromosikan produk Anda ke pelanggan. Hampir setiap hari masyarakat kita menggunakan mobile device dan mengakses akun media sosial mereka. Dengan aktif di media sosial, kita bisa meningkatkan engagement dan mendorong konversi penjualan.

Namun yang perlu digarisbawahi, upload konten asal- asalan di media sosial sebenarnya sangat disayangkan. Mengapa? Karena sudah pasti hasilnya akan asal- asalan dan berdasarkan keberuntungan semata juga.

Media Sosial untuk Bisnis
Penting sekali untuk melakukan manajemen konten dan waktu posting di media sosial, serta kegiatan optimasi sosmed lainnya. Semua perlu dilakukan secara matang dan konsisten.

Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Anda dapat memanfaatkan beberapa tool yang bisa membantu Anda untuk mengelola konten media sosial Anda, seperti Planoly, Hootsuite, Buffer, dan masih banyak lagi tool lainnya.

Kesimpulan

Marketing online dalam era bisnis jaman now bisa dibilang susah- susah gampang. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa orang bilang, “Bisnisku gini aja aman- aman aja kok.. Rame- rame aja…”

It’s okay sebenarnya. Tapi jangan lupakan juga bahwa yang namanya bisnis itu dinamis, terutama semua hal yang terkait dengan online atau digital. Jika di awal kita tidak membekali strategi kita dengan tepat dan matang, maka saat persaingan semakin ketat, kita akan mudah untuk tertinggal.

Tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai cara agar bisnis menjadi lebih optimal, bukan? Selain mempersiapkan strategi terbaik dan rutin melakukan analisa, penting juga untuk menghindari kesalahan klasik seperti beberapa poin di atas.