Dalam dunia psikologi, terdapat dua konsep penting yang mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi dari Universitas Stanford, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan kedua konsep ini.
Sebagai individu yang terus bertumbuh, penting sekali untuk kita memahami apa saja perbedaan antara fixed mindset vs growth mindset. Dengan mengenalinya, hal ini dapat membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dari pendidikan, karir, hingga hubungan sosial.
Mengenal Apa itu Fixed Mindset dan Ciri- cirinya
Definisi dari fixed mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang adalah sifat bawaan yang tetap dan tidak bisa berubah. Mereka yang berkutat dengan fixed mindset cenderung percaya bahwa bakat alami adalah penentu utama kesuksesan.
Mereka sering kali menghindari tantangan karena takut gagal, tidak berani mencoba hal baru, dan mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
Ciri-Ciri Fixed Mindset
Berikut adalah beberapa ciri- ciri orang yang mempunyai fixed mindset :
Menghindari Tantangan : Mereka cenderung menghindari situasi yang dapat menguji kemampuan mereka.
Cepat Menyerah : Saat menghadapi rintangan, pemilik pola pikir fixed cenderung mudah menyerah daripada mencari solusi.
Sensitif Terhadap Kritik : Mereka sering merasa terancam oleh kritik dan cenderung menganggapnya sebagai sindiran terhadap personal atau pribadi.
Merasa Iri Terhadap Kesuksesan Orang Lain : Bagi pemilik fixed mindset, kesuksesan orang lain sering muncul sebagai ancaman daripada inspirasi.
Percaya Bahwa Usaha Tidak Penting : Mereka percaya bahwa usaha tidak dapat mengubah hasil akhir karena kemampuan adalah hal yang tetap.
Apa Itu Growth Mindset dan Ciri- cirinya
Kebalikan dari fixed mindset, ada orang- orang yang mempunyai pemikiran bertumbuh, alias growth mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang dapat berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman.
Mereka yang mempunyai growth mindset cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar, lebih tahan terhadap kegagalan, dan lebih bersemangat untuk terus berkembang.
Ciri-Ciri Growth Mindset
Adapun ciri- ciri dari orang yang mempunyai growth mindset antara lain :
Menyukai Tantangan : Para pemilik growth mindset melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Tekun dan Pantang Menyerah : Mereka tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara untuk mengatasi rintangan.
Terbuka Terhadap Kritik : Individu dengan growth mindset melihat kritik sebagai umpan balik yang konstruktif untuk memperbaiki diri.
Mengambil Inspirasi dari Kesuksesan Orang Lain : Kesuksesan orang lain dianggap sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
Percaya pada Usaha : Mereka yakin bahwa usaha keras dan dedikasi akan membawa peningkatan dan kesuksesan.
Perbedaan Utama antara Fixed Mindset dan Growth Mindset
Fixed Mindset dan Growth MIndset memang mempunyai perbedaan yang mencolok karena keduanya saling berkebalikan. Berikut adalah beberapa aspek utama yang membedakan kedua mindset ini :
1. Pandangan tentang Kemampuan
Fixed Mindset :
Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan dan bakat adalah sifat bawaan yang tidak bisa diubah. Mereka cenderung merasa bahwa mereka terlahir dengan tingkat kecerdasan atau kemampuan tertentu. Di mata mereka, hal ini tidak bisa bertambah meskipun dengan usaha.
Growth Mindset :
Sebaliknya, individu dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat bertumbuh melalui dedikasi dan kerja keras. Mereka melihat bakat hanya sebagai titik awal dan yakin bahwa belajar dan usaha akan membawa peningkatan yang signifikan.
2. Respon terhadap Tantangan
Fixed Mindset :
Mereka cenderung menghindari tantangan karena takut gagal atau terlihat kurang kompeten. Pasalnya untuk mereka, tantangan adalah ancaman terhadap reputasi mereka.
Growth Mindset :
Individu dengan growth mindset menyambut tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Mereka merasa tertantang untuk mengatasi hambatan dan menikmati proses pencapaian tujuan yang lebih besar.
3. Respon terhadap Kegagalan
Fixed Mindset :
Kegagalan dilihat sebagai cerminan dari kurangnya kemampuan. Mereka yang memiliki fixed mindset cenderung merasa putus asa dan berhenti mencoba setelah mengalami kegagalan.
Growth Mindset :
Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Bagi mereka, setiap kesalahan adalah pelajaran berharga yang membantu mereka untuk memperbaiki diri. Oleh sebab itu, mereka tidak akan terlalu khawatir untuk mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih baik.
4. Pendekatan terhadap Usaha
Fixed Mindset :
Individu dengan fixed mindset sering kali merasa bahwa usaha adalah tanda kurangnya bakat. Mereka percaya bahwa jika harus bekerja keras, berarti mereka tidak cukup berbakat atau pintar.
Growth Mindset :
Mereka melihat usaha sebagai jalan menuju penguasaan. Kerja keras dan dedikasi dianggap sebagai komponen penting dalam mencapai kesuksesan dan mengembangkan kemampuan.
5. Sikap terhadap Kritik
Fixed Mindset :
Orang dengan fixed mindset cenderung menolak kritik dan melihatnya sebagai serangan pribadi. Mereka merasa kritik mengancam identitas mereka sebagai individu yang kompeten.
Growth Mindset :
Mereka menerima kritik dengan terbuka dan melihatnya sebagai umpan balik konstruktif. Bagi mereka, kritik adalah informasi berharga yang dapat membantu mereka untuk tumbuh dan meningkatkan diri.
6. Reaksi terhadap Kesuksesan Orang Lain
Fixed Mindset :
Kesuksesan orang lain sering kali dilihat sebagai ancaman. Mereka merasa iri dan cemas karena menganggap bahwa kesuksesan orang lain menunjukkan kekurangan mereka.
Growth Mindset :
Mereka menganggap kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi. Mereka senang melihat orang lain berhasil dan mencari cara untuk belajar dari keberhasilan tersebut.
Fixed Mindset vs Growth Mindset Mana yang Lebih Baik?
Dari berbagai perbedaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa growth mindset lebih unggul dalam mendukung perkembangan pribadi dan profesional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa growth mindset lebih baik :
1. Meningkatkan Daya Tahan terhadap Kegagalan
Dengan growth mindset, seseorang akan lebih tahan terhadap kegagalan dan lebih termotivasi untuk bangkit dan mencoba lagi.
2. Mendorong Pembelajaran Berkelanjutan
Growth mindset mendorong individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman hidup.
3. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Mereka yang memiliki growth mindset lebih cenderung berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif karena mereka tidak takut mengambil risiko.
4. Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Growth mindset juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik karena individu lebih terbuka terhadap umpan balik dan lebih siap untuk berkolaborasi.
5. Meningkatkan Kepuasan dan Kesejahteraan
Mereka yang memiliki growth mindset cenderung merasa lebih puas dengan hidup mereka karena mereka melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Tips Mengembangkan Growth Mindset
Untuk kamu yang ingin mengembangkan growth mindset, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan :
1. Ubah Cara Pandang terhadap Tantangan
Lihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai ancaman. Kamu mungkin perlu beradaptasi atau bertransisi dalam mengubah cara pandang ini. Dengan melatihnya dan jeli melihat kesempatan, secara bertahap kamu akan menjadi lebih siap.
2. Belajar dari Kegagalan
Alih-alih merasa terpuruk karena kegagalan, gunakan kegagalan sebagai pelajaran berharga untuk perbaikan di masa depan. Hindari untuk meratapi kegagalan secara berlebihan.
3. Terbuka terhadap Kritik
Tidak perlu alergi terhadap kritik. Terima kritik sebagai masukan yang membangun dan gunakan untuk meningkatkan diri.
4. Tetap Berusaha dan Berkomitmen
Percayalah bahwa usaha keras dan ketekunan akan membawa hasil yang diinginkan.
5. Bergaul dengan Orang yang Berpikiran Positif
Kelilingi diri mu dengan orang-orang yang memiliki growth mindset untuk mendapatkan inspirasi dan dukungan. Berada di lingkungan positif akan membantumu untuk menjadi pribadi yang juga lebih positif.
6. Fokus pada Proses, Bukan Hasil Akhir
Nikmati proses belajar dan perkembangan, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Dengan begitu, kamu akan lebih mengapresiasi proses belajarmu dan secara bertahap menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Fixed mindset dan growth mindset adalah dua cara berpikir yang sangat berbeda dan memiliki dampak besar pada kehidupan seseorang. Sementara fixed mindset dapat menghambat perkembangan, growth mindset membuka peluang untuk belajar, berkembang, dan mencapai kesuksesan. Dengan mengembangkan growth mindset, kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh, kreatif, dan puas dengan hidup kita.
Memang, mengubah cara berpikir memang bukan hal yang mudah. Meski demikian, dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, setiap orang bisa mengembangkan growth mindset dan meraih manfaat yang luar biasa darinya.
Saat kamu menyadari telah terjebak dalam pola pikir tetap ini, artinya kamu sendiri sudah siap untuk mengatasi fixed mindset ini. Karena dengan menyadari situasinya, setidaknya sudah ada keinginan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Pertanyaan misteriusnya, apakah benar fixed mindset dapat diperbaiki? Lalu bagaimana dampaknya dalam kehidupan kita?
Faktanya, dengan berbagai upaya, seseorang dapat mengatasi fixed mindset ini dan belajar tentang growth mindset. Tentu saja membutuhkan proses yang tidak instan. Ketekunan mempunyai andil dalam perubahan pola pikir ini. Dan begitu proses berjalan baik, hasilnya akan terlihat dari perubahan produktivitas kerja dan cara kita menghadapi masalah.
Pengertian Fixed Mindset
Seperti yang Panda ulas sebelumnya, pengertian dari fixed mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dasar seperti bakat dan kecerdasan adalah sifat yang tetap dan tidak dapat berubah.
Pola pikir tetap atau fixed mindset berarti seseorang mempunyai pola pikir yang statis. Orang dengan fixed mindset cenderung merasa bahwa usaha mereka tidak akan mampu mengubah kemampuan mereka. Menurut mereka, kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir.
Tidak heran, pola pikir ini bisa menjadi penghambat utama dalam pengembangan diri dan karir. Mengapa? Sederhananya karena menghalangi potensi seseorang dalam beradaptasi dan belajar dari pengalaman baru.
Dampak Fixed Mindset pada Produktivitas Kerja
Fixed mindset memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas kerja seseorang. Karyawan dengan fixed mindset cenderung enggan mengambil tantangan baru karena takut gagal.
Mereka cenderung menghindari situasi yang memerlukan usaha ekstra atau keterampilan yang belum mereka kuasai. Akibatnya, mereka terjebak dalam zona nyaman dan tidak berkembang. Lebih parah lagi, fixed mindset dapat menurunkan motivasi dan membuat karir seseorang mengalami stagnasi.
Strategi Mengatasi Fixed Mindset
Fixed mindset dapat kita perbaiki selama kita menyadari pola pikir ini ada di diri kita dan kita punya tekad kuat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi fixed mindset :
1. Menyadari dan Mengenali Fixed Mindset
Langkah pertama untuk mengatasi fixed mindset adalah menyadari bahwa pola pikir ini ada di dirimu. Intropeksi diri sangat penting untuk mengenali pola pikir yang menghambat ini.
Cobalah untuk mengidentifikasi situasi di mana kamu merasa takut gagal atau menghindari tantangan. Tanyakan pada diri sendiri apakah ada keyakinan yang membatasi dirimu dalam mencapai potensi penuh yang kamu harapkan.
2. Mengubah Pola Pikir ke Growth Mindset
Setelah mengenali pola pikir tetapmu, mulailah mengubah pola pikir ke growth mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Fokuslah pada proses dan bukan hanya hasil akhir. Berikan ruang untuk dirimu belajar dari kesalahan dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk berkembang.
3. Mencari Tantangan Baru
Untuk mengatasi fixed mindset, penting untuk terus mencari tantangan baru di tempat kerja. Kamu bisa mencobanya dengan mengambil proyek atau tugas yang berada di luar zona nyaman.
Cobalah hal- hall baru dan belajar keterampilan yang berbeda. Tantangan ini akan membantumu tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan rasa percaya diri.
4. Membangun Kebiasaan Belajar Terus-Menerus
Karyawan dengan growth mindset selalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan diri. Mulai dari membaca buku, mengikuti pelatihan, atau mengambil kursus online yang relevan dengan pekerjaan. Dengan terus belajar, kamu akan merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi tantangan baru.
5. Hindari Kritik Berlebihan pada Diri Sendiri
Saat menyadari adanya fixed mindset, hindari untuk terlalu menyalahkan diri sendiri atau memberi kritik secara berlebihan. Dengan menyadari setiap orang bertumbuh dan mempunyai keinginan untuk maju, ini adalah hal baru yang layak kamu apresasi.
Alih- alih mengkritik diri sendiri secara berlebihan, fokuslah pada kemajuan yang telah kamu capai. Dengan begitu, kamu tetap menjaga diri sendiri termotivasi.
6. Latihan Mindfulness dan Berpikir Positif
Teknik mindfulness atau berpikir sadar dapat membantu mengatasi fixed mindset. Dengan berlatih mindfulness, kita bisa lebih menyadari pola pikir negatif yang muncul dan menggantinya dengan membangun pikiran positif. Misalnya mengganti pikiran “Saya tidak bisa mengerjakan ini” menjadi “Saya bisa belajar cara mengerjakan ini”.
Pola pikir positif sangat penting dalam mengatasi fixed mindset. Tetaplah optimis dan memberi dukungan yang diperlukan pada diri sendiri untuk terus maju.
Manfaat Mengatasi Fixed Mindset
Mengatasi fixed mindset bukan hanya akan meningkatkan produktivitas kerja, tetapi juga membawa manfaat lain yang tidak kalah penting. Manfaat tersebut antara lain :
1. Meningkatkan Kinerja dan Produktivitas
Dengan pola pikir yang lebih terbuka terhadap tantangan dan pembelajaran, kamu akan menjadi pribadi yang lebih produktif. Kamu akan lebih proaktif dalam mencari solusi dan mengembangkan keterampilan baru yang dapat membantumu menyelesaikan tugas dengan lebih efisien. Alhasil, kinerjamu juga akan mengalami peningkatkan kualitas.
2. Peningkatan Kepuasan Kerja
Dengan mengadopsi growth mindset, kamu akan merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan. Kamu akan merasa lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan dan belajar hal-hal baru. Kepuasan kerja yang meningkat ini akan berdampak positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
3. Pengembangan Karir yang Lebih Baik
Growth mindset akan membantu seseorang mengembangkan karir dengan lebih baik. Anda akan lebih terbuka terhadap peluang baru dan siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir Anda. Hal ini akan membuka pintu bagi promosi dan peningkatan tanggung jawab di tempat kerja.
4. Hubungan Kerja yang Lebih Baik
Mengatasi fixed mindset juga berdampak terhadap relasi kita di lingkungan kerja. Dengan mengatasi pola pikir tetap, seseorang menjadi semakin mudah dalam berkolaborasi dengan rekan kerja dan membangun hubungan yang lebih baik.Kamu akan lebih terbuka terhadap umpan balik dan siap untuk bekerja sama dalam tim. Alhasil, lingkungan kerja akan terasa lebih harmonis dan produktif.
Kesimpulan
Mengatasi fixed mindset adalah langkah penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mencapai kesuksesan karir. Dengan menyadari pola pikir statis ini, mengubahnya ke arah growth mindset, mencari tantangan baru, membangun kebiasaan belajar terus-menerus, dan berpikir positif, kamu dapat mengatasi hambatan yang menghalangi perkembangan diri.
Selain itu, manfaat mengatasi fixed mindset tidak hanya terbatas pada peningkatan produktivitas saja. Lebih dari itu, hal ini mencakup peningkatan kepuasan kerja, pengembangan karir yang lebih baik, dan hubungan kerja yang lebih harmonis. Jadi, mulailah mengubah mindsetmu hari ini dan rasakan perbedaannya dalam hidup dan karir mu.
Selain growth mindset, ada juga istilah yang disebut dengan fixed mindset atau pola pikir tetap. Jika growth mindset percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui proses belajar dan latihan, fixed mindset bekerja di arah sebaliknya.
Tentu saja cukup berbahaya saat seseorang terjebak dalam pola pikir Fixed Mindset itu. Untuk itu, penting untuk mengenali apa itu fixed mindset, karakteristik, ciri- ciri, dan contohnya.
Fixed Mindset adalah…
Fixed mindset adalah sebuah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan seseorang bersifat statis dan tidak dapat berubah. Orang- orang dengan fixed mindset percaya bahwa kecerdasan, bakat, dan karakter mereka sudah ditentukan sejak lahir dan hal tersebut akan sulit diubah.
Adapun karakteristik utama dari fixed mindset antara lain :
Meyakini bahwa kemampuan mereka sudah bawaan dari lahir dan sulit sulit berubah. Mereka cenderung pesimis untuk meningkatkan kemampuan diri.
Menghindari tantangan dan situasi sulit karena takut gagal. Mereka lebih memilih melakukan hal yang sudah mereka kuasai dan enggan mencoba hal baru.
Mudah menyerah dan putus asa saat menghadapi kesulitan. Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka akan berpikir bahwa bakat mereka memang tidak di bidang tersebut.
Sangat terpengaruh oleh penilaian orang lain. Mereka butuh pujian terus menerus agar percaya diri.
Cenderung menyalahkan faktor eksternal seperti nasib, bakat, dan situasi untuk kegagalan mereka.
Ciri-ciri Orang dengan Fixed Mindset
Kita dapat mengenali seseorang dengan fixed mindset melalui karakteristik di atas. Lebih lanjut lagi, mereka dengan pola pikir tetap ini biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih Memilih Menghindari Tantangan
Pemilik pola pikir tetap cenderung menghindari tantangan dan memilih jalur yang lebih mudah. Mereka takut gagal dan merasa tidak nyaman berada di luar zona nyaman. Orang dengan fixed mindset lebih memilih melakukan hal-hal yang sudah mereka kuasai daripada mencoba hal baru yang menantang.
2. Menghindari Usaha
Orang orang dengan pola pikir tetap cenderung enggan bersusah payah. Mereka beranggapan bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir, jadi tidak perlu bersusah payah untuk meningkatkannya. Selain itu, mereka merasa tidak perlu berlatih keras karena toh tidak akan membuat mereka lebih pintar atau lebih berbakat.
3. Mudah Menyerah
Saat berhadapan dengan kesulitan, mereka dengan pola pikir fixed cenderung mudah menyerah. Mereka tidak tahan lama menghadapi tantangan dan cepat putus asa jika hasilnya tidak segera terlihat. Orang dengan fixed mindset tidak memiliki daya tahan dan ketekunan dalam menghadapi rintangan.
4. Menghindari Kritik
Pemilik pola pikir tetap sangat sensitif terhadap kritik. Mereka menganggap kritik sebagai serangan pribadi yang mengancam harga diri. Kritik membuat orang dengan fixed mindset merasa tidak kompeten dan meragukan kemampuan dirinya. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari dan menolak kritik.
5. Merasa Terancam oleh Keberhasilan Orang Lain
Ciri- ciri terakhir, orang- orang dengan pola pikir tetap memandang kemampuan sebagai sesuatu yang statis. Tidak heran, mereka memandang keberhasilan orang lain sebagai ancaman, karena akan membuat mereka kelihatan kurang berbakat. Orang dengan fixed mindset cenderung iri dan merasa tersaingi dengan prestasi orang lain, bukannya termotivasi untuk berkembang.
Dampak Fixed Mindset
Dengan segala karakteristiknya, fixed mindset cenderung membawa dampak negatif pada pelakunya. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Sulit Berkembang
Pemilik pola pikir tetap akan sulit untuk berkembang karena mereka beranggapan bahwa kemampuan yang mereka miliki bersifat permanen. Mereka tidak percaya bahwa kemampuan dapat meningkat melalui proses belajar dan berlatih. Alhasil, mereka akan enggan untuk mencoba hal baru atau mengembangkan diri karena takut gagal dan dianggap tidak kompeten.
2. Takut Gagal
Dampak negatif pola pikir tetap selanjutnya adalah ketakutan akan kegagalan. Mereka beranggapan bahwa kegagalan mencerminkan ketidakmampuan dan kekurangan diri mereka.
Tidak heran, mereka cenderung menghindari situasi yang berisiko tinggi untuk gagal. Mereka lebih memilih untuk tetap berada di zona nyaman daripada mencoba sesuatu yang baru di luar kemampuan mereka.
3. Terjebak Zona Nyaman
Karena takut gagal dan enggan untuk berkembang, pemilik pola pikir tetap terus terjebak dalam zona nyaman. Mereka tidak mau keluar dari rutinitas dan hal-hal yang sudah mereka kuasai. Akibatnya, mereka sulit untuk maju karena tidak berani mengambil risiko dan tantangan baru dalam hidup.
4. Sulit Menerima Masukan
Terakhir, pola pikir fixed juga membuat seseorang cenderung sulit menerima masukan dan kritik dari orang lain. Mereka menganggap masukan sebagai bentuk penghakiman atas kemampuan diri mereka. Akibatnya, mereka cenderung bersikap defensif dan menolak masukan yang mereka peroleh. Hal ini tentu saja menghambat perkembangan dan kemajuan mereka.
Contoh Karakter Orang dengan Fixed Mindset
Ingin mendapat gambaran lebih lanjut tentang seseorang yang mempunyai fixed mindset? Panda akan merangkumnya dalam beberapa contoh berikut ini :
Contoh Fixed Mindset dalam Bidang Akademik
Kasus : Seorang siswa mendapatkan nilai buruk dalam ujian matematika dan berpikir, “Saya memang tidak pandai matematika. Tidak ada gunanya mencoba lebih keras lagi.”
Penjelasan : Siswa ini meyakini bahwa kemampuan matematikanya adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah. Hal ini tentu saja menghambat usahanya dalam belajar dan memperbaiki diri.
Contoh Fixed Mindset dalam Karier
Kasus: Seorang karyawan tidak mendapatkan promosi yang ia inginkan dan merasa, “Saya tidak pernah akan bisa menjadi manajer karena saya tidak punya bakat alami untuk itu.”
Penjelasan: Karyawan ini percaya bahwa keterampilan manajemen adalah sesuatu yang bawaan dan tidak bisa berkembang melalui pengalaman dan pelatihan. Tentu saja ini salah. Faktanya, leadership dan keterampilan manajemen dapat dipelajari dan dilatih.
Fixed Mindset dalam Hubungan Sosial
Kasus: Seseorang merasa sulit untuk membuat teman baru dan berpikir, “Saya memang orang yang tidak disukai. Saya tidak akan pernah bisa punya banyak teman.”
Penjelasan: Orang ini memiliki pandangan bahwa sifat dan kepribadiannya tidak bisa berubah, sehingga ia tidak mencoba untuk berusaha lebih baik dalam berinteraksi sosial.
Terjebak dalam Fixed Mindset? Saatnya Belajar Growth Mindset!
Jika setelah membaca artikel ini kamu merasa menjadi pribadi dengan fixed mindset, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Kamu bisa mengubah pola pikir ini dengan belajar mengembangkan growth mindset.
Orang dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai proses pembelajaran dan terus menerus mengembangkan diri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan growth mindset
1. Fokus pada Proses bukan Hasil
Saat mengerjakan sesuatu, fokuslah pada prosesnya dan nikmati setiap tahapannya, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Dengan begitu, kita bisa menikmati perjalanan dan tetap termotivasi meski ada kegagalan.
2. Jadikan Kegagalan sebagai Peluang Belajar
Jangan takut gagal dan jadikan setiap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Analisis apa penyebab kegagalan dan bagaimana bisa memperbaikinya di masa depan. Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.
3. Berani Mencoba Hal Baru
Keluar lah dari zona nyaman dan berani mencoba hal-hal baru. Resiko gagal akan selalu ada, namun jangan jadikan itu sebagai halangan. Dengan begitu kita bisa terus berkembang dan memperluas wawasan.
4. Tetap Optimis dan Pantang Menyerah
Jaga sikap optimis dalam menghadapi tantangan apapun. Jangan mudah putus asa dan menyerah ketika gagal. Tetap semangat dan terus mencoba hingga berhasil.
5. Menerima Masukan dan Kritik
Terima masukan dan kritik dari orang lain dengan terbuka. Gunakan itu untuk introspeksi diri dan perbaiki kekurangan yang ada. Kritik membantu kita menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Fixed mindset dan growth mindset adalah dua pola pikir yang berbeda dalam menghadapi tantangan dan pengembangan diri. Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan, takut gagal, dan merasa kemampuannya statis.
Sebaliknya, mereka dengan growth mindset memandang kegagalan sebagai peluang untuk berkembang, tidak takut menghadapi tantangan, dan yakin bahwa kemampuan dapat terasah dengan proses belajar.
Oleh sebab itu, seseorang dengan pola pikir fixed perlu menyadari kondisi dirinya dan membuka diri untuk belajar growth mindset. Dengan begitu, ia akan dapat terus berkembang dan meningkatkan potensinya. Dengan memandang tantangan dan kegagalan sebagai peluang, kita dapat terus maju dan tak perlu takut menghadapi rintangan dalam mencapai tujuan.
Karena pentingnya growth mindset ini, banyak CEO perusahaan yang menghimbau HR mereka agar merekrut calon karyawan yang mempunyai kriteria ini. Memang apa sih growth mindset dan mengapa ini menjadi kriteria yang penting?
Bicara tentang skill, technical skill yang mumpuni saja ternyata tidak cukup. Kehadiran growth mindset atau pola pikir berkembang pada seseorang adalah nilai plus untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara mendalam tentang apa itu Growth Mindset, manfaat dan cara penerapannya.
Pengertian Growth Mindset/ Pola Pikir Bertumbuh adalah
Growth mindset atau Pola Pikir Berkembang/ Pola Pikir Bertumbuh adalah pola pikir atau sikap mental yang percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui kerja keras, belajar dari kesalahan, dan ketekunan. Mindset ini berfokus pada proses belajar, bukan pada hasil akhir semata.
Carol S. Dweck, seorang psikolog dari Universitas Stanford adalah sosok pertama yang memperkenalkan pola pikir ini. Ia membedakan growth mindset dengan fixed mindset atau pola pikir statis.
Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir dan sulit untuk diubah. Mereka cenderung menghindari tantangan karena takut gagal dan merasa tidak nyaman jika harus belajar keterampilan baru.
Sebaliknya, orang dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan dapat diasah. Mereka tidak takut gagal dan justru menganggap kesalahan sebagai peluang untuk belajar. Selain itu, mereka juga lebih menghargai proses daripada hasil akhir.
Growth mindset membantu seseorang mengembangkan sikap positif terhadap belajar dan meraih prestasi lebih tinggi. Inilah mengapa growth mindset sangat penting, terutama di era penuh inovasi dimana artificial intelligence dan metaverse akan menjadi ‘makanan sehari- hari’ kita.
Manfaat Growth Mindset
Pola Pikir Berkembang memiliki banyak manfaat positif yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang menerapkannya. Berikut beberapa manfaat dari pola pikir bertumbuh :
1. Meningkatkan Motivasi dan Semangat
Dengan growth mindset, seseorang akan lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Mereka tidak akan berpikir bahwa kemampuan mereka statis dan sulit berkembang.
Sebaliknya, mereka yakin bahwa dengan usaha dan latihan, kemampuan apapun bisa ditingkatkan secara signifikan. Keyakinan ini membuat mereka lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan dan terus belajar hal baru.
2. Membuka Diri Terhadap Tantangan dan Kegagalan
Orang dengan pola pikir bertumbuh tidak takut menghadapi tantangan yang berat atau bahkan kegagalan. Mereka menganggap itu semua sebagai bagian dari proses pembelajaran yang akan membuat mereka semakin maju. Di mata mereka, kegagalan adalah feedback berharga untuk bisa meningkatkan diri. Kegagalan bukan lah akhir dari segalanya.
3. Meningkatkan Kreativitas
Pola Pikir Bertumbuh membuat seseorang lebih terbuka dan kreatif dalam memecahkan masalah. Mereka berani bereksperimen dan berpikir di luar kebiasaan tanpa takut salah. Dengan demikian, growth mindset dapat memicu munculnya ide-ide brilian dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Ciri-Ciri Orang dengan Growth Mindset
Orang yang memiliki growth mindset biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak Takut Gagal dan Belajar dari Kesalahan
Orang dengan growth mindset tidak takut gagal dan justru menganggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran dan tidak menghindari kegagalan.
Para pemilik pola pikir bertumbuh ini justru tertantang untuk bangkit kembali setelah gagal. Mereka berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda setelah gagal di percobaan sebelumnya.
2. Senang Mencoba Hal Baru
Orang dengan growth mindset senang mencoba hal-hal baru meskipun belum tentu berhasil. Mereka tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dan menjajaki hal-hal di luar kemampuan saat ini.
Dengan mencoba hal baru, para growth mindseter dapat memperluas wawasan, keterampilan, dan kemampuannya. Keinginan kuat untuk terus belajar dan berkembang inilah yang mendorongnya untuk terus mencoba hal-hal baru.
3. Berani Mengambil Risiko
Orang dengan growth mindset berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan jangka panjang. Mereka tidak takut untuk memulai usaha baru meskipun belum tentu sukses.
Pemilik pola pikir bertumbuh ini juga berani keluar dari zona nyaman dan mencoba strategi baru meskipun berisiko gagal. Bagi mereka, mengambil risiko adalah cara untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan diri.
Contoh Sikap Growth Mindset
Mereka yang memiliki growth mindset terlihat dari sikap tertentu yang membedakannya dengan orang yang memiliki fixed mindset. Berikut adalah beberapa contoh sikap yang umumnya mereka tunjukkan :
1. Bangkit dari Kegagalan
Seperti yang Panda ungkapkan di atas, individu dengan growth mindset tidak takut menghadapi kegagalan dan tantangan. Mereka justru menganggap kegagalan sebagai peluang untuk terus belajar dan berkembang.
Ketika menghadapi kegagalan, mereka tidak menyerah begitu saja, tetapi berusaha bangkit lagi dengan pendekatan dan strategi yang lebih baik. Bagi mereka kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal untuk memulai lagi dengan cara yang lebih cerdas.
2. Terbuka Terhadap Umpan Balik
Orang dengan pola pikir bertumbuh cenderung terbuka terhadap umpan balik dan kritik dari orang lain. Mereka menganggap umpan balik sebagai kesempatan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kelemahan yang masih dimiliki. Bagi mereka, umpan balik adalah cara agar bisa terus belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
3. Tidak menyerah
Ketika menghadapi tantangan, orang dengan growth mindset tidak cepat menyerah. Mereka gigih dan tekun berusaha mengatasi tantangan dengan mencoba strategi dan pendekatan baru.
Sikap tidak mudah menyerah ini memungkinkan mereka untuk terus maju dan akhirnya mampu mencapai tujuan. Rasa ingin tahu dan dorongan untuk terus belajar membuat mereka pantang menyerah.
Cara Mengembangkan Growth Mindset
Siapapun punya kesempatan untuk mengembangkan mentalitas growth mindset. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pola pikir bertumbuh :
1. Tetapkan Tujuan Pertumbuhan
Salah satu kunci utama mengembangkan mindset ini adalah dengan menetapkan tujuan yang berfokus pada pertumbuhan, bukan hasil akhir. Misalnya, tujuan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan, bukan sekadar mendapatkan nilai bagus. Dengan tujuan pertumbuhan, kita lebih terbuka untuk belajar dari kegagalan.
2. Terima Tantangan
Jangan takut mengambil tantangan dan keluar dari zona nyaman. Tantangan membantu kita belajar keterampilan dan mindset baru. Jika selalu menghindari tantangan, kita akan sulit berkembang. Hadapi tantangan dengan semangat belajar.
3. Belajar dari Kritik
Jangan jadikan kritik sebagai serangan pribadi, tapi sebagai umpan balik untuk berkembang. Dengarkan kritik dengan terbuka, teliti kebenarannya, dan gunakan untuk memperbaiki diri. Kritik membangun dari orang lain bisa mempercepat perkembangan kita.
4. Merubah Pola Pikir Tetap
Merea yang berpikiran bertumbuh tahu kemampuan bukan sesuatu yang statis tapi dapat berkembang. Merubah pola pikir tetap dengan percaya bahwa kecerdasan dan bakat dapat ditumbuhkan dengan belajar dan latihan yang tekun. Kesulitan sementara bukan tanda kita tidak bisa, tapi tantangan untuk terus maju.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat mengembangkan pola pikir bertumbuh dan meraih potensi tertinggi.
Strategi Menerapkan Growth Mindset
Strategi merupakan kunci sukses menanamkan growth mindset. Berikut beberapa strategi yang dapat kita gunakan untuk menumbuhkan pola pikir ini :
1. Mulai dari Hal Kecil
Perubahan tidak instan, butuh proses dan komitmen jangka panjang. Apapun bentuk perubahan yang ingin dicapai, mulailah dari hal kecil dan konsisten.
Jangan memaksakan perubahan besar dan radikal sekaligus. Misalnya, jika memiliki tujuan belajar sesuatu, mulailah dengan meluangkan 15 menit saja setiap hari untuk belajar.
2. Terapkan Self-Talk Positif
Perkataan diri sendiri berpengaruh besar terhadap sikap dan motivasi. Latihlah dirimu untuk melihat tantangan dari sudut positif dan optimis.
Hindari self-talk negatif yang memicu mindset statis. Terapkan afirmasi positif seperti “Saya bisa melakukan ini jika terus belajar dan berlatih”, “Saya mampu mencapai tujuan ini jika pantang menyerah”.
3. Temukan Mentor dan Komunitas
Dukungan dari mentor dan teman seperjuangan sangat membantu. Diskusikan tujuan, tantangan, dan perkembangan dengan mentor yang lebih berpengalaman. Bergabung dengan komunitas positif yang memiliki visi serupa juga dapat memacu semangat untuk terus berkembang. Saling berbagi pengalaman dan memberi umpan balik konstruktif satu sama lain.
Kiat Menerapkan Growth Mindset di Tempat Kerja
Growth mindset sangat penting untuk diterapkan di tempat kerja agar karyawan dapat terus berkembang dan perusahaan dapat maju. Berikut adalah beberapa kiat untuk menerapkan mindset bertumbuh di tempat kerja :
1. Beri Apresiasi
Berikan apresiasi dan penghargaan kepada karyawan atas usaha dan kerja keras mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Ini akan memotivasi mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
2. Dorong Karyawan Ambil Risiko dan Tantangan
Beri kesempatan karyawan untuk mengambil tugas dan proyek yang menantang, meskipun ada risiko kegagalan. Tindakan ini akan mendorong mereka keluar dari zona nyaman.
3. Jadikan Kegagalan sebagai Pembelajaran
Jangan menghukum atau memarahi karyawan jika mereka gagal. Alih-alih, dorong diskusi terbuka tentang apa yang bisa dipetik dari kegagalan tersebut.
4. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Apresiasi usaha dan proses pekerjaan karyawan, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Proses yang dilalui juga penting untuk pertumbuhan dan pembelajaran.
5. Tumbuhkan Budaya Saling Mendukung
Ciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan bukan kompetitif. Ini akan mendorong karyawan untuk saling membantu ketimbang saling menjatuhkan.
6. Beri Kesempatan Pengembangan Diri
Sediakan pelatihan, lokakarya, dan kesempatan bagi karyawan untuk terus mengasah keterampilan dan mengembangkan diri. Aktivitas akan cukup efektif menumbuhkan growth mindset secara berkelanjutan.
7. Berikan Umpan Balik Positif
Berikan umpan balik yang membangun dan solusi ketika karyawan memiliki kekurangan, bukan kritik yang menjatuhkan.
Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, pola pikir ini dapat tertanam dan berkembang di tempat kerja. Karyawan akan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.
Kiat Menerapkan Growth Mindset untuk Orang Tua
Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk mindset anak-anak mereka. Dengan menerapkan growth mindset pada diri sendiri dan menggunakannya pada anak sejak dini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan dan potensi secara optimal.
Berikut adalah beberapa kiat bagi orang tua untuk menerapkan pola pikir bertumbuh :
1. Beri Pujian atas Usaha, Bukan Hasil
Jangan memuji anak hanya karena mendapat nilai bagus atau juara, tapi pujilah ketika mereka berusaha mengerjakan tugas dengan gigih meskipun hasilnya tidak sempurna. Ini akan membangun pola pikir bahwa kemampuan dapat bertumbuh dengan usaha.
2. Ajarkan Bahwa Kemampuan Bisa Berubah dan Dikembangkan
Jelaskan pada anak bahwa kecerdasan bukan bawaan tetap. Melainkan bisa berubah dan bertambah melalui belajar dan berlatih. Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk terus mengembangkan diri.
3. Dorong Anak untuk Terus Mencoba
Jika anak mengalami kegagalan dalam sesuatu, dorong mereka untuk mencoba lagi dengan cara yang berbeda dan belajar dari kesalahan, bukan menyerah. Tunjukkan bahwa gagal adalah bagian dari proses pembelajaran.
4. Menjadi Teladan Pola Pikir Berkembang untuk Anak
Tunjukkan sikap growth mindset dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Ucapkan “Saya akan terus mencoba sampai bisa” daripada “Saya tidak bisa”. Dengan begitu, anak akan mencontoh pikiran dan sikap orangtua.
Dengan konsisten menerapkan prinsip-prinsip di atas sejak dini, orang tua dapat membantu anak menumbuhkan growth mindset yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan.
Kiat Menerapkan Growth Mindset untuk Pelajar
Salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan growth mindset pada pelajar adalah dengan mendorong mereka mencoba hal baru. Sebagai orang tua atau guru, berikan kesempatan kepada anak didik untuk mengeksplorasi bidang dan kegiatan baru yang menantang kemampuan mereka saat ini. Pujilah kerja keras dan usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya.
Ketika pelajar gagal atau melakukan kesalahan, jangan menghukum atau memarahi mereka. Sebaliknya, lihat itu sebagai kesempatan belajar. Bantu mereka melihat kesalahan sebagai bagian alami dari proses pembelajaran. Galakkan mereka untuk merefleksikan apa yang bisa mereka perbaiki, dan cari tahu apa yang bisa mereka petik dari pengalaman tersebut. Dengan demikian, mereka akan berani mencoba lagi dan terus mengembangkan diri.
Usahakan untuk tidak memuji kecerdasan atau bakat alami mereka secara berlebihan. Sebaliknya, apresiasi kerja keras, strategi, dan usaha yang dilakukan. Pujian semacam ini akan membantu menumbuhkan pola pikir berkembang, di mana pelajar percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha.
Kesimpulan
Growth mindset adalah mentalitas yang sangat penting untuk menggapai kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan pola pikir bertumbuh ini, kita percaya bahwa kemampuan kita dapat berkembang melalui latihan dan pengalaman. Kita tidak takut gagal dan menganggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar.
Beberapa poin penting tentang growth mindset yang telah kita bahas:
Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan bisa ditingkatkan dengan berlatih dan berusaha. Ini berbeda dengan fixed mindset yang percaya kemampuan sudah tetap.
Orang dengan growth mindset tidak takut menghadapi tantangan, gigih menghadapi kesulitan, dan menjadikan kegagalan sebagai peluang belajar.
Growth mindset sangat penting untuk meraih prestasi tinggi dan kesuksesan di berbagai bidang.
Kita bisa mengembangkan pola pikir bertumbuh ini dengan cara belajar dari kesalahan, mencari tantangan baru, dan memuji upaya bukan kecerdasan semata.
Dengan mengadopsi growth mindset, kita bisa meraih potensi penuh kita dan menjadi pribadi yang lebih tangguh dan sukses. Growth mindset adalah kunci menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Apa yang membuat seseorang kerap gagal dalam memulai bisnis? Padahal dari segi background Pendidikan mendukung, dan karakter orang tersebut juga pekerja keras? Apa yang salah??
Salah satu faktor yang kerap membuat orang mengalami kegagalan dalam memulai bisnis adalah kurangnya mindset entrepreneur dalam diri mereka. Mindset adalah ukuran kekuatan seorang entrepreneur dalam memegang kendali bisnis yang dijalaninya. Mindset yang tepat ini sangat penting agar seseorang dapat memulai bisnis dalam kerangka yang benar.
Cara Mengembangkan Mindset Entrepreneur
Tidak ada kata terlambat untuk mulai mengembangkan mindset entrepreneur. Simak tips berikut ini untuk membantu Anda mengembangkan mindset entrepreneur 1. Miliki lah Visi yang Besar Visi yang besar bukan untuk terlihat keren dan hebat. Dengan visi yang besar, kita melatih diri kita untuk melihat tantangan besar yang akan kita hadapi. Tantangan besar tentu saja membutuhkan nyali besar dan menuntut strategi yang matang sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi kedepannya.
Saat melihat gambaran dari visi besar ini, kita kerap merasa ciut karena ada pertanggungjawaban besar yang juga menanti. Namun di sisi lain, hal ini juga melatih mindset kita untuk berpikir kritis. Jika kita sudah terbiasa dengan hal ini, maka kita seolah mengajari diri kita untuk terus berkembang dari satu langkah ke langkah yang lainnya.
2. Kerjasama Tim “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”
Jika Anda ingin besar, maka penting untuk membangun kerjasama tim yang baik. Sehebat apa pun Anda, Anda tidak mungkin akan bekerja sendirian terus. Jika memang Anda mempunyai keahlian yang tidak dimiliki tim Anda, coba lah untuk mengajari mereka dan mulai mendelegasikan beberapa hal yang dapat mereka lakukan. Dengan begitu, Anda bisa bekerja dengan lebih efektif.
Selain berbagi skill, buat lah ruangan kerja senyaman mungkin untuk tim dan partner Anda. Jadikan kondisi tim se- happy mungkin agar masing- masing dari personel tim dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
3. Selalu Termotivasi untuk Mendapatkan Hasil Lebih dari Sebelumnya Saat Anda mendapatkan sebuah tanggungjawab, berjanji lah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dengan janji pada diri sendiri, Anda akan terdorong untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dibandingkan tidak berjanji sama sekali.
Menjaga motivasi agar terus menyala akan membantu Anda untuk terus bersemangat menjaga dan meningkatkan kualitas yang Anda miliki.
4. Lakukan Diversifikasi Diversifikasi adalah sebuah tindakan untuk membuat sesuatu menjadi lebih beragam seihngga Anda tidak terpaku hanya pada satu jenis saja. Dengan diversifikasi, Anda dapat mengurangi resiko bisnis yang mungkin terjadi karena tidak tergantung pada satu jenis bisnis saja.
Contohnya, Anda melakukan diversifikasi terhadap unit bisnis Anda dengan memproduksi jenis produk baru dengan kategori atau segmen pasar yang berbeda. Diversifikasi juga seolah- olah mengisyaratkan bahwa bisnis Anda ini sangat up to date dan inovatif.
5. Mengoptimalkan Sales Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan sales, yaitu membuat produk yang dicintai konsumen, strategi kemasan produk, dan penanganan komplain yang baik.
Salah satu mindset dasar yang wajib dimiliki oleh #entrepreneur adalah membuat produk yang disukai oleh para customer. Rule of the game yang perlu diingat, jika produk Anda disukai oleh customer, maka produk Anda juga akan diingat oleh mereka.
Menciptakan produk yang disukai customer juga sekaligus mempengaruhi tingkat penjualan Dengan begitu, produk Anda akan mudah dikenal dan mendapatkan keuntungan berlipat. Selain itu, Anda juga bisa berinovasi dari sisi kemasan. Dengan kemasan yang manis dan berbeda, produk Anda akan terlhat lebih menarik perhatian dibandingkan dengan kompetitor.
Complain management juga hal yang perlu benar- benar Anda perhatikan. Saat customer komplain, pastikan Anda menanganinya dengan baik dengan cara mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Customer komplain yang ditangani dengan baik telah menunjukan hasil bahwa mereka kemudian menjadi customer yang loyal untuk perusahaan.
6. Cintai lah Bisnis Anda Sering dilupakan, tapi sebenarnya sangat penting, yaitu mencintai bisnis yang Anda geluti. Dengan mencintai bisnis Anda, tentu Anda akan semakin bersemangat dalam mencapai goal- goal yang ingin Anda raih.
Hal ini juga akan memotivasi Anda saat bisnis Anda sedang dirundung masalah atau sedang dalam keadaan terpuruk.
7. Selalu Evaluasi Budget Perusahaan Budget perusahaan sangat penting untuk selalu dalam pengawasan Anda. Jangan sampai karena sibuk dengan visi misi perusahaan, Anda sampai lupa untuk melakukan pengawasan budget.
Selain memperhatikan pemasukan, Anda juga perlu mengontrol pengeluaran dan melakukan penghematan dengan secara rasional. Menghemat budget bukan berarti pelit, melainkan Anda menyisihkan budget untuk pengembangan bisnis, sekaligus sebagai bagian dari manajemen resiko.