Ini Dia Alasan Utama Orang Kaya Tidak Menabung
Tidak sedikit masyarakat kita yang beranggapan bahwa menabung itu penting demi masa depan yang baik. Ada juga yang beranggapan bahwa menabung adalah langkah penting untuk mempersiapkan masa pensiun kita. Namun, apakah menabung saja cukup?
Kenyataannya, aktifitas menabung tidak membuat banyak kemajuan untuk finansial kita. Menabung tidak cukup cukup untuk mempersiapkan masa pensiun yang aman di masa depan.
Misalnya saat Anda ingin membeli rumah seharga 1 M. Untuk mendapatkan rumah tersebut Anda menabung sampai terkumpul uang 1M selama 7 tahun. Namun apa yang terjadi 7 tahun kemudian? Rumah yang ingin Anda beli seharga 1M itu kini harganya naik menjadi 2-3 kali lipat. Apakah Anda ingin melanjutkan menabung lagi hingga terbeli rumah yang harganya sudah melejit itu?
Namun, mengapa membeli rumah seolah menjadi hal yang mudah untuk orang kaya? Strategi apa yang mereka gunakan untuk mengatasi problem finansial mereka di masa depan dan sekaligus solusi untuk masa pensiun mereka?
Jawabannya sederhana : tidak dengan menabung.
Alasan Orang Kaya Tidak Menabung
Dibandingkan
menabung, orang kaya memilih untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya untuk
memperbesar nilai uang tersebut. Bisa dibilang, tindakan mereka ini seperti
menggandakan uang atau mempunyai penghasilan tambahan dari investasi tersebut.
Namun, mengapa mereka memilih tidak menabung? Berikut ini adalah beberapa
alasannya :
Menghindari Dua Kali Pajak
Saat bekerja sebulan penuh, tentu gajian adalah hal yang Anda tunggu- tunggu di penghujung bulan. Sebelum gaji tersebut jatuh ke tangan Anda, gaji biasanya akan dipotong pajak penghasilan yang langsung dilakukan oleh perusahaan.
Saat Anda menyisihkan uang gaji Anda untuk ditabung ke bank, perlu diketahui bahwa ada pajak lain di bank yang bisa menggerus uang Anda. Memang di sisi lain Anda juga mendapatkan bunga tabungan yang berkisar antara 1-2% saja per tahun sebelum pajak. Namun nilai ini tentu tidak signifikan.
Selain itu ada juga pajak tersembunyi lain yang perlu untuk diketahui, yaitu inflasi.
Inflasi
Inflasi
adalah pajak tersembunyi yang dpaat merenggut nilai uang kita. Uang yang Anda
tabungkan ke bank selama ini, bisa jauh berkurang nilainya karena inflasi.
Apalagi setiap tahunnya bunga yang dibayarkan bank telah terbawa oleh pajak dan
inflasi.
Setiap tahunnya, rata- rata tingkat inflasi adalah 4% per tahun. Sedangkan
biaya Pendidikan kenaikannya bisa mencapai 17% per tahun. Jika Anda hanya
mengandalkan tabungan saja, Anda tidak akan bisa mengejar tingkat inflasi yang
nilainya lebih cepat dibandingkan bunga tabungan.
Menghindari Resiko
Banyak
yang memilih menabung lantaran ada rasa aman dengan uang yang dimiliknya.
Mindset lama ini lah yang membuat banyak orang menghabiskan energi untuk
menabung. Sedangkan investasi masih dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan.
Ada kekhawatiran bahwa uang hasil jerih payah mereka akan hilang begitu saja
karena harus berinvestasi. Ada juga yang lebih paham tentang investasim namun
tidak peduli bahwa investasi dapat menghasilkan uang berkali- kali lipat dari
yang mereka miliki.
Saat kita hanya mengidentikan investasi dengan resiko, ini berarti kita
menghindari untuk mencoba dan hanya berhenti belajar. Investasi bukan hal yang
menakutkan, hanya saja memang perlu dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui
manfaat dan resikonya.
Pentingnya Knowledge Dalam Investasi
Saat
akan menjalankan investasi, maka yang terpenting adalah kita mempunyai bekal
yang cukup sebagai modal awal perjalanan investasi. Semua tergantung pada diri
kita sendiri, apakah mau terus bermain “aman” atau mencoba hal baru dengan
hasil yang berbuah manis?
Banyak orang kaya tidak menabung dan memilih investasi karena mereka menyadari
bahwa investasi adalah cara yang paling ideal untuk menata keuangan mereka di
masa depan. Tidak ada yang instan, Anda akan melalui fase “error-trial”
terlebih dulu. Begitu Anda menikmati hasilnya, maka Anda akan menyadari bahwa
berinvestasi adalah cara paling menyenangkan dalam mengelola uang.