Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran dan Cakupan Strategi

Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran dan Cakupan Strategi

Bicara tentang ruang lingkup pemasaran, kita akan berbicara banyak tentang pemasaran yang lebih kompleks. Tentang bagaimana cara kerja pemasaran itu sendiri, produk apa yang akan menjadi objek pemasaran dan siapa pelaku pemasaran.

Kompleksitas ini, saat dibedah menjadi detail akan melibatkan banyak hal. Menjadi lebih rumit tentunya, tapi akan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan strategi dan sasaran perusahaan dalam jangka panjang. Itulah mengapa, kali ini Panda tertarik untuk mengulasnya dengan lebih lengkap.

Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran 

Ruang lingkup pemasaran merupakan serangkaian aktivitas yang perlu perusahaan lakukan dalam menjalankan fungsi pemasarannya. Ruang lingkup pemasaran meliputi analisis terhadap berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kegiatan pemasaran.

Secara umum, ruang lingkup pemasaran mencakup analisa :

  • Analisis lingkungan internal perusahaan 
  • Analisis lingkungan eksternal perusahaan
  • Analisis industri dan persaingan
  • Analisis pelanggan 
  • Analisis produk/jasa
  • Analisis saluran distribusi
  • Analisis promosi dan komunikasi
  • Analisis harga

Tujuan Analisa dan Manfaat Ruang Lingkup Pemasaran

Tujuan dari analisis ruang lingkup pemasaran adalah untuk memahami kondisi perusahaan saat ini dan lingkungan yang mempengaruhinya. Dengan memahami hal tersebut, perusahaan dapat menyusun strategi dan rencana pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan bisnisnya.  

Adapun manfaat mengetahui ruang lingkup pemasaran antara lain:

  • Memahami posisi perusahaan di pasar
  • Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar 
  • Mengetahui kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
  • Memahami perilaku dan kebutuhan pelanggan
  • Menentukan strategi pemasaran yang efektif
  • Mengembangkan keunggulan kompetitif 
  • Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar
  • Memilih saluran distribusi yang tepat
  • Menetapkan harga yang kompetitif
  • Mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien

Dengan memahami ruang lingkup pemasaran secara menyeluruh, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang komprehensif dan terintegrasi guna mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu, analisis ruang lingkup pemasaran mutlak dilakukan sebelum menyusun strategi pemasaran apapun.

Cakupan Ruang Lingkup Pemasaran

Strategi pemasaran yang efektif

Untuk lebih detailnya, Panda akan mengulas secara mendetail poin dari setiap ruang lingkup pemasaran ini :

1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan kajian secara menyeluruh mengenai kondisi dan situasi dalam perusahaan. Analisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dari segi internal, sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada. 

Beberapa aspek utama yang perlu menjadi perhatian dalam analisis lingkungan internal perusahaan antara lain:

1.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting bagi perusahaan. Analisis SDM mencakup jumlah karyawan, kompetensi, keterampilan, motivasi, dan produktivitas karyawan. Perusahaan perlu memastikan memiliki jumlah SDM yang cukup dan berkualitas untuk mendukung kegiatan operasional dan rencana pengembangan bisnis.

1.2 Keuangan

Analisis kondisi keuangan perusahaan mencakup likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan struktur modal. Analisis keuangan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

1.3 Operasional 

Analisis operasional meliputi kapasitas produksi, efisiensi proses produksi, ketersediaan fasilitas dan teknologi, rantai pasokan, serta kualitas produk dan layanan. Tujuannya adalah memastikan operasional perusahaan berjalan optimal.

1.4 Pemasaran

Analisis pemasaran menilai strategi pemasaran saat ini dilihat dari produk, harga, tempat, dan promosi. Hal ini penting untuk mengetahui posisi pasar perusahaan saat ini.

1.5 Riset dan Pengembangan (R&D)

Kemampuan riset dan pengembangan perusahaan dianalisis untuk mengukur inovasi dan mengembangkan produk/layanan baru. Perusahaan yang inovatif biasanya lebih unggul dalam persaingan.


Melalui analisis menyeluruh atas berbagai aspek internal tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan untuk dipertahankan dan ditingkatkan, serta kelemahan yang harus diperbaiki agar dapat berkompetisi dan berkembang di pasar.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan penting untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan.

Beberapa faktor utama yang perlu dianalisis antara lain:

2.1 Persaingan

Perusahaan perlu memahami persaingan di industri yang mereka jalani. Analisis persaingan meliputi identifikasi pesaing utama, pangsa pasar pesaing, keunggulan dan kelemahan produk/layanan pesaing, strategi pemasaran dan promosi yang pesaing gunakan, dan sebagainya. Dengan memahami persaingan, perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk bersaing dan unggul di pasar.

2.2 Peraturan Pemerintah

Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik pusat maupun daerah dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan. Misalnya peraturan terkait pajak, standar produk, izin usaha, dan lain-lain. Maka dari itu, perusahaan perlu terus memantau regulasi terbaru agar dapat beradaptasi dan mematuhi peraturan yang berlaku.

2.3 Tren Pasar

Perusahaan harus peka terhadap trend dan perubahan selera konsumen. Misalnya tren digitalisasi dan pergeseran perilaku konsumen dari offline ke online dapat membuka peluang penjualan lewat e-commerce. Namun trend yang berbeda juga bisa menjadi ancaman jika perusahaan gagal mengikuti perubahan selera pasar.

Analisis eksternal yang komprehensif dapat membantu perusahaan merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Dengan memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif di industri mereka.

3. Analisis Industri dan Persaingan

Analisis industri dan persaingan adalah proses mempelajari kondisi industri tempat perusahaan beroperasi dan mengidentifikasi pesaing utama, kesempatan pasar, dan potensi masalah yang akan dihadapi. Tujuannya adalah untuk memahami posisi bersaing perusahaan dan mengembangkan strategi untuk unggul dalam persaingan.

Beberapa hal penting yang perlu menjadi bahaan analisa dalam industri dan persaingan meliputi:

  • Ukuran pasar saat ini dan potensi pertumbuhan di masa mendatang
  • Trend dan perkembangan terbaru dalam industri
  • Analisis 5 kekuatan Porter  pesaing, pembeli, pemasok, produk pengganti, dan pendatang baru
  • Identifikasi pesaing utama dan pangsa pasar masing- masing
  • Keunggulan dan kelemahan produk pesaing
  • Hambatan masuk industri yang tinggi atau rendah
  • Peraturan dan regulasi yang berlaku dalam industri

Dengan memahami kondisi industri dan persaingan, perusahaan dapat menganalisis peluang dan ancaman, serta menentukan posisi bersaing apa yang ingin perusahaan capai. Misalnya apakah dengan strategi biaya rendah atau diferensiasi. Informasi ini sangat berguna untuk merumuskan strategi pemasaran dan rencana aksi yang tepat.

4. Analisis Pelanggan

Pelanggan merupakan komponen penting dalam strategi pemasaran. Analisis pelanggan bertujuan untuk memahami dan menganalisis siapa saja target pelanggan perusahaan, kebutuhan dan perilaku pelanggan, serta bagaimana mereka membuat keputusan pembelian.

Ada beberapa hal yang perlu perusahaan lakukan dalam analisis pelanggan:

4.1 Segmentasi Pelanggan 

Segmentasi pelanggan dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang serupa. Dengan segmentasi yang tepat, perusahaan dapat menentukan target pelanggan yang ingin menjadi fokus utama.

Perusahaan dapat melakukan segmentasi berdasarkan : 

  • Demografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan)
  • Geografi (lokasi)
  • Perilaku (frekuensi pembelian)
  • Psikografis (gaya hidup, kepribadian). 

4.2 Analisis Kebutuhan dan Perilaku Pelanggan

Perusahaan perlu memahami apa kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Analisis bisa perusahaan lakukan terhadap apa saja kriteria penting bagi pelanggan dalam membeli suatu produk.

Selain itu, perusahaan juga perlu mempelajari bagaimana perilaku pembelian pelanggan. Hal ini meliputi bagaimana mereka mencari informasi sebelum membeli, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian mereka terhadap produk/jasa perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran.

4.3 Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Perusahaan perlu mempelajari proses pengambilan keputusan pembelian oleh pelanggan. Hal ini meliputi tahapan awal kesadaran adanya kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan memahami proses ini, perusahaan bisa menentukan touchpoints mana saja yang harus menjadi fokus dalam aktivitas pemasarannya agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.


Pada akhirnya, melalui analisis pelanggan yang mendalam, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang paling efektif dalam meraih dan mempertahankan pelanggan sasarannya. Analisis pelanggan menjadi landasan penting dalam menentukan segmentasi, targeting, dan positioning perusahaan di pasar.

5. Analisis Produk/Jasa

Produk dan jasa merupakan inti dari kegiatan pemasaran. Analisis yang mendalam terhadap produk dan jasa perusahaan saat ini sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Beberapa hal yang perlu menjadi poin analisis antara lain:

  • Produk/jasa apa saja yang perusahaan tawarkan saat ini? Apakah produk/jasa tersebut masih relevan dengan kebutuhan pasar? 
  • Bagaimana kualitas dan desain produk/jasa perusahaan berbanding dengan pesaing? Apakah ada celah yang bisa perusahaan manfaatkan?
  • Apa saja keunggulan dan kelemahan produk/jasa perusahaan saat ini?
  • Seberapa besar demand pasar terhadap produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah permintaan cenderung meningkat atau menurun?
  • Bagaimana siklus hidup produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah masih bertumbuh, matang, atau menuju ke tahap penurunan?

Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis terhadap inovasi produk/jasa yang potensial di masa depan. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan antara lain :

  • Apakah ada peluang untuk mengembangkan produk/jasa baru yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar? 
  • Bagaimana tren teknologi dan preferensi konsumen di masa depan yang berpotensi mempengaruhi produk/jasa perusahaan?
  • Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan riset dan pengembangan produk/jasa baru secara berkelanjutan?
  • Berapa besar risiko yang harus perusahaan ambil dalam melakukan inovasi produk/jasa baru?

Analisis mendalam terhadap produk dan jasa yang komprehensif akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat, baik untuk produk dan jasa saat ini maupun yang akan dikembangkan di masa depan.

6. Analisis Saluran Distribusi

Dalam ruang lingkup pemasaran, saluran distribusi merupakan jalur yang produsen gunakan untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen atau pelanggan. Saluran distribusi memiliki peran penting dalam memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan cara yang efisien dan efektif.

Ada beberapa hal yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam menganalisis saluran distribusi, antara lain:

  • Metode distribusi : Apakah akan menggunakan distribusi langsung ke konsumen, melalui retailer, grosir, agen, atau cara lain? Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  • Jaringan distribusi : Berapa banyak tingkatan saluran distribusi yang akan dilalui sebelum produk sampai ke tangan konsumen akhir? Semakin panjang saluran distribusi, semakin besar biaya yang akan keluar.
  • Perantara : Siapa saja yang akan terlibat dalam proses distribusi produk. Apakah akan melibatkan agen, distributor, grosir, pengecer, atau menjual langsung ke konsumen.
  • Lokasi : Dimana saja produk akan didistribusikan dan dijual? Apakah hanya di kota-kota besar atau juga sampai ke pelosok?. Hal ini akan mempengaruhi biaya transportasi dan penyimpanan.
  • Transportasi : Bagaimana produk didistribusikan ke lokasi penjualan? Apakah menggunakan armada sendiri, jasa ekspedisi, atau cara lain? Transportasi yang digunakan juga harus sesuai dengan jenis dan sifat produk. 
  • Pergudangan : Apakah memerlukan gudang sentral, regional, outlet grosir maupun eceran? Gudang menjadi poin penting untuk menyimpan dan menjaga persediaan produk.
  • Biaya Distribusi : Berapa besar biaya yang akan keluar untuk kegiatan distribusi? Biaya ini harus dihitung dengan cermat agar harga jual produk tetap kompetitif.

Dengan menganalisis aspek-aspek distribusi tersebut, perusahaan dapat merancang saluran distribusi yang paling efisien dan efektif untuk memasarkan produk ke konsumen sasaran. Distribusi yang baik akan mendukung strategi pemasaran secara keseluruhan.

7. Analisis Promosi dan Komunikasi

Dalam analisis promosi dan komunikasi pemasaran, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek strategi promosi dan komunikasi saat ini:

  • Apa tujuan promosi perusahaan saat ini? Apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendorong trial, atau mempertahankan loyalitas pelanggan? Promosi harus relevan dengan tujuan spesifik perusahaan.
  • Media dan saluran apa yang menjadi fokus saat ini untuk promosi? Apakah perusahaan lebih banyak menggunakan promosi di media tradisional (TV, radio, koran), online (media sosial, SEO, iklan), atau promosi di tempat (in-store displays, sponsorship events)? Mana yang efektif dan mana yang kurang efektif sehingga perlu evaluasi?
  • Seberapa konsisten pesan dan branding perusahaan di seluruh media dan saluran promosi? Perlu ada konsistensi branding agar positioning perusahaan jelas di mata audiens.
  • Bagaimana perusahaan mengukur efektivitas promosi saat ini? Metrik seperti awareness, engagement, conversion rate, dan ROI harus dipantau untuk mengukur hasil.
  • Seberapa besar porsi anggaran promosi untuk masing-masing media dan saluran? Pengalokasian anggaran sebaiknya lebih banyak ke saluran yang terbukti paling efektif.
  • Bagaimana integrasi antara strategi promosi dengan elemen bauran pemasaran lain? Promosi harus selaras dengan produk, harga, distribusi agar dapat mendukung positioning produk di pasar.

Dengan menganalisis aspek-aspek di atas, perusahaan dapat mengevaluasi strategi promosi dan komunikasi saat ini guna meningkatkan efektivitas kegiatan promosi kedepannya.

8. Analisis Harga

Penetapan harga produk atau jasa merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran. Perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terkait penetapan harga agar dapat menghasilkan keuntungan optimal dan daya saing yang kuat.

Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis penetapan harga antara lain:

8.1 Biaya Produksi

Perusahaan perlu memperhitungkan semua biaya yang keluar untuk memproduksi produk/jasa, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Harga jual minimal harus dapat menutupi seluruh biaya produksi.

8.2 Harga pesaing

Perusahaan perlu memantau harga produk/jasa pesaing yang sejenis di pasar. Harga produk perusahaan sebaiknya tidak terlalu jauh di bawah atau di atas harga pesaing.

8.3 Nilai produk di mata pelanggan

Persepsi pelanggan terhadap nilai produk/jasa perusahaan perlu Anda perhatikan dalam penetapan harga. Jika nilai yang diberikan dirasa sepadan dengan harga, pelanggan akan bersedia membayar.

8.4 Elastisitas Harga

Seberapa sensitif permintaan terhadap perubahan harga perlu dianalisis. Jika elastisitas tinggi, perubahan harga akan berdampak besar pada volume penjualan.

8.5 Posisi pasar

Apakah perusahaan menargetkan market share yang lebih besar dengan harga lebih rendah atau profit margin yang lebih tinggi dengan harga premium.

8.6 Tahap daur hidup produk

Pada permulaan, harga biasanya ditetapkan tinggi lalu menurun saat persaingan meningkat.

8.7 Faktor eksternal

Tingkat inflasi, daya beli masyarakat, nilai tukar mata uang, suku bunga, dan faktor ekonomi makro lainnya.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat menetapkan harga produk atau jasa secara optimal sehingga dapat bersaing dan memperoleh laba di pasar. Analisis penetapan harga yang tepat sangat penting bagi kesuksesan program pemasaran perusahaan.

Tips Menyusun Rencana Aksi Pemasaran

Setelah melakukan analisis yang komprehensif terhadap lingkungan internal perusahaan, lingkungan eksternal, industri dan persaingan, pelanggan, produk/jasa, saluran distribusi, promosi dan komunikasi, serta harga, langkah selanjutnya adalah merumuskan rencana aksi pemasaran.

Rencana aksi pemasaran ini sangat penting untuk memastikan strategi dan implementasi pemasaran yang tepat sesuai hasil analisis. Beberapa hal yang perlu perusahaan perhatikan dalam merumuskan rencana aksi pemasaran :

  • Tetapkan tujuan dan sasaran pemasaran jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan analisis yang telah perusahaan lakukan. Misalnya peningkatan pangsa pasar sebesar 10% dalam 1 tahun ke depan.
  • Rumuskan strategi pemasaran untuk masing-masing elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) yang selaras dengan hasil analisis. Misalnya strategi pengembangan produk baru untuk meningkatkan daya saing.
  • Susun program-program pemasaran taktis untuk mendukung implementasi strategi. Misalnya program periklanan di media sosial untuk meningkatkan awareness produk baru.
  • Tetapkan anggaran pemasaran untuk mendanai program-program pemasaran. 
  • Tetapkan metrik yang menjadi landasan penilaian untuk monitoring dan evaluasi, seperti tingkat konversi penjualan, ROI kampanye iklan, dan sebagainya.
  • Tetapkan tim dan penanggung jawab untuk implementasi program pemasaran agar berjalan efektif.

Dengan merencanakan aksi pemasaran secara terstruktur dan terukur, perusahaan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pemasarannya. Rencana aksi pemasaran harus selalu dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai perubahan lingkungan bisnis dan preferensi pelanggan.

Pengertian Lengkap IKLAN : Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Contoh Iklan

Pengertian Lengkap IKLAN : Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Contoh Iklan

Iklan tentu bukan istilah yang asing lagi untuk sebagian besar dari kita. Hampir setiap hari kita bertemu dengan iklan, entah dengan sengaja ataupun tidak.

Proses pembuatan iklan biasanya mendapat batasan tertentu. Misalnya untuk tipe iklan media cetak, maka ada pembatasan ruang, tempat, dan sasaran pembaca.

Sedangkan untuk tipe iklan digital, pembatasannya adalah durasi tayang iklan.

Lantas, apa itu iklan? Bagaimana ciri- ciri iklan dan apa saja jenis iklan? Di artikel ini, iklan akan menjadi sajian lengkap dari PandaGila.com.

Apa itu Iklan?

Pengertian umum dari iklan adalah suatu bentuk informasi yang dilakukan oleh seseorang, instansi/ lembaga, atau perusahaan, yang isinya berupa pesan menarik tentang sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak atau kelompok masyarakat tertentu.

Iklan adalah nadi dalam bisnis. Dengan memanfaatkan iklan, sebuah brand atau bisnis akan mendapatkan eksposur yang lebih lebar, sehingga bisa menjangkau calon pembeli mereka dengan lebih baik lagi.

Seseorang membuat iklan untuk membujuk atau mendorong masyarakat agar mereka tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Maka dari itu, iklan haru tayang di media yang tepat, baik itu media online, maupun offline.

Beberapa contoh media offline untuk periklanan antara lain :

  • Koran & Tabloid.
  • Televisi dan radio.
  • Brosur cetak.
  • Spanduk yang terpasang di tempat- tempat umum. 
Contoh iklan dengan media cetak

Sedangkan media iklan online antara lain :

  • Website,
  • Media sosial,
  • Platform online lainnya
Contoh iklan dalam media online

Dalam materinya, iklan bisa menggambarkan informasi non personal mengenai sebuah produk atau jasa, perusahaan, nama merek, dan informasi inti lainnya. Semua kombinasi ini bertujuan untuk menarik perhatian orang lain dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan terhadap penawaran produk

Pengertian Iklan Menurut Para Ahli

Untuk memahami lebih lanjut tentang iklan, kita dapat merujuk pada pengertian iklan menurut para ahli. Beberapa ahli mempunyai pengertian yang berbeda, namun mempunyai makna yang hampir sama antara satu dan lainnya.

Berikut adalah definisi iklan menurut para ahli :

Philip Kotler

Menurut Kotler, iklan adalah bentuk penyajian dan promosi suatu barang, jasa, dan ide secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu, yang mana untuk penayangannya biasanya harus membayar suatu media sebagai kompensasinya.

Philip Kotler adalah seorang penulis, konsultan, dan profesor pemasaran yang populer dari Amerika.

Courtland L. Bovee

Pengertian iklan menurut Courtland L Bovee adalah suatu komunikasi non-personal yang biasanya berbayar, dan sifatnya persuasif terhadap suatu produk dan jasa, atau ide dari sponsor yang tayang melalui berbagai media.

Rhenald Kasali

Rhenald Kasali berpendapat bahwa iklan adalah suatu pesan yang menawarkan sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak melalui perantara suatu media.

Rachmat Kriyantono

Menurut beliau, pengertian iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui sebuah media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI sendiri, iklan berarti pesan atau berita yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan.

Ciri- Ciri Iklan

Karena sering menemuinya, sebagian besar dari kita sebenarnya sudah sangat melek dalam mengenali sebuah iklan. Kita bisa dengan mudah mengenalinya dari karakteristiknya dan ciri- ciri yang ditunjukkan.

Berikut ini adalah ciri- ciri iklan pada umumnya :

  • Pesan atau informasi yang disampaikan komunikatif dan informatif.
  • Dikemas dengan kata- kata yang persuasif agar lebih menarik bagi orang lain.
  • Menggunakan kata- kata (diksi) atau bahasa yang tepat, logis, sopan, serta mudah dimengerti oleh target market.
  • Menjelaskan tentang produk atau jasa dan cara kerjanya.
  • Menonjolkan informasi penting lainnya terkait produk dan jasa yang ditawarkan.

Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Syarat Iklan

Dari ulasan Panda di atas, secara garis besar kita memahami bahwa tujuan dari iklan adalah untuk mempengaruhi orang lain agar tertarik untuk menggunakan sebuah produk atau jasa.

Tujuan Iklan

Dalam versi yang lebih rinci, berikut ini adalah tujuan dari iklan :

  • Memberikan informasi kepada target market mengenai produk atau jasa, merek, perusahaan atau suatu ide/ gagasan.
  • Mempengaruhi kelompok yang menjadi target market untuk menggunakan atau membeli produk atau jasa yang ditawarkan dalam iklan tersebut.

Manfaat Pembuatan Iklan

Selain dengan tujuan tertentu, iklan dibuat untuk memberikan manfaat atau keuntungan kembali untuk si pengiklan. Beberapa manfaat iklan untuk pengiklan antara lain :

  • Produk atau jasa yang diiklankan akan lebih mudah dikenal masyarakat luas
  • Konsumen baru bertambah sehingga meningkatkan penjualan produk atau jasa
  • Meningkatkan kesadaran merek sehingga masyarakat akan lebih mudah mengidentifikasi produk dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk atau jasa tersebut.

Fungsi Utama Iklan

Sedangkan bicara tentang fungsi iklan, secara garis besar adalah mencakup 4 fungsi berikut :

  • Memberikan Informasi (Informing)
  • Membujuk (Persuading)
  • Mengingatkan (Reminding)
  • Memberikan nilai tambah (Adding Value)

Syarat- syarat Iklan

Iklan tidak muncul begitu saja. Agar tujuan dan manfaat iklan dapat tercapai, dan iklan tersebut bisa disebut baik, maka iklan harus mengandung syarat- syarat berikut ini :

  • Bersifat objektif, jujur, dan proporsional
  • Mengandung informasi yang padat, jelas, dan membuat target market mudah memahaminya
  • Tampil dalam kemasan yang menarik perhatian dan minat target market
  • Iklan sebaiknya tidak menyinggung, atau merendahkan pihak atau produk lain

Jenis- jenis Iklan dan Contohnya 

Ada banyak sekali jenis iklan yang sering kita lihat selama ini. Dari jenisnya, iklan dapat dibagi berdasarkan isi, media, dan sifat iklan itu sendiri.

Iklan Berdasarkan Isi

  1. Iklan Pemberitahuan (Pengumuman)
    Yaitu iklan yang bertujuan untuk menarik perhatian khalayak melalui informasi atau pemberitahuan tertentu. Misalnya saja, iklan pemberitahuan duka cita atau reuni alumni sekolah.

    Contoh iklan pengumuman reuni akbar
  2. Iklan Penawaran (Niaga)
    Yaitu iklan yang bertujuan untuk menawarkan produk atau jasa kepada khalayak ramai. Contoh iklan ini misalnya iklan sepatu, iklan smartphone, iklan jasa kurir, iklan laundry, dan lain sebagainya.
    Contoh jenis iklan komersial

    Kita semua sudah sangat familiar dengan jenis iklan ini, bukan?

  3. Iklan Penerangan (Iklan Layanan Masyarakat)
    Iklan penerangan adalah iklan yang bersifat memberi edukasi atau penerangan tentang suatu hal kita kenal. Kita familiar dengan menyebutnya sebagai iklan layanan masyarakat.
    Contoh iklan layanan masyarakat

    Iklan ini isinya bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai isu atau topik tertentu. L
    embaga, instansi pemerintah atau organisasi non-profit lah yang biasanya menciptakan konsep iklan untuk layanan masyarakat ini.

Iklan Berdasarkan Media

Selain dari sisi isi, iklan juga terbagi jenis nya berdasarkan media dimana iklan tersebut tayang. 

  1. Iklan Cetak
    Sesuai namanya, iklan cetak adalah jenis iklan yang t
    ampil di media menggunakan teknik cetak. Baik itu dengan cara laser, print, sablon, letterpress, dan lain- lain.
    Contoh iklan dengan media cetak
    Contoh dari iklan cetak antara lain adalah Koran, tabloid, stiker, poster, brosur, dan lain sebagainya.
  2. Iklan Elektronik
    Kebalikannya dari iklan cetak, iklan elektronik memanfaatkan media berbasis perangkat elektronik, seperti televisi, radio, film, dan media digital interaktif (internet).

    Masing- masing dari perangkat elektronik ini mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. 
  • Iklan radio 
    Yaitu iklan dengan media kekuatan suara karena pengguna hanya bisa mendengarkan saja. Contoh iklan radio adalah sponsor program, spot, dan ad-lib.
  • Iklan di televisi 
    Iklan dengan media televisi mengkombinasikan unsur suara, gerak, teks, dan gambar. Dengan kombinasi ini, iklan lebih tersampaikan kepada audience. Contoh iklan televisi antara lain live action, stop action, musik, sponsor program, running text, credit title, animation, promo ads, backdrop, ad-lib, dan superimposed.
  • Iklan Film
    A
    nda familiar melihat jenis iklan jenis ini saat tengah menonton film di bioskop. Jenis iklan yang tayang antara lain live action, dan endorsement.
  • Iklan Digital Interaktif
    Iklan digital interaktif adalah jenis iklan yang tayang di berbagai media iklan. Mulai dari banner website, sponsorship, search engine marketing, email marketing, native ads, social media ads, classified ads, youtube ads, dan masih banyak lagi.
    Contoh iklan dalam media online
  • Iklan Elektronik Luar Ruang
    Yaitu jenis iklan yang dapat kita nikmati di luar ruangan dan tampil terlihat banyak orang. Beberapa contoh iklan ini antara lain outdoor standard, mobile billboard, iklan transit, display, dan lainnya.

Iklan Berdasarkan Tujuannya

Selanjutnya adalah iklan berdasarkan tujuannya.

  1. Iklan Komersial
    Karena bersifat komersial, maka sudah pasti tujuan dari jenis iklan ini adalah untuk mencari keuntungan ekonomi, atau meningkatkan penjualan.

    D
    ari sisi komersial, iklan terdiri dari tiga jenis, yaitu :
  • Iklan Konsumen, targetnya adalah end customer atau konsumen akhir sebuah produk.
  • Iklan Bisnis, targetnya adalah pihak yang bisa mengolah atau menjual produk kembali ke end customer.
  • Profesional, yaitu iklan yang targetnya segmen tertentu dalam kelompok professional.
Contoh jenis iklan komersial
  1. Iklan Non-Komersial
    Kebalikannya dari iklan komersial,
    goal utama dari iklan non komersial adalah membagikan informasi dan edukasi terhadap khalayak. Iklan ini tidak memikirkan keuntungan secara ekonomi, namun lebih ke arah sosial.

    Tujuan u
    tama dari iklan ini adalah peningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perubahan perilaku masyarakat terhadap isu dalam materi iklan.

    Salah satu contoh dari iklan non-komersial adalah iklan masyarakat untuk kampanye keluarga berencana, kampanye hemat listrik atau kampanye makan ikan.
Contoh iklan non komersil yang bersifat edukasi

Tips untuk Mengoptimalkan Iklan

Iklan mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan sesuatu, menarik perhatian khalayak atau mengedukasi. Untuk bisa meraih tujuan ini, pengemasan iklan harus sebaik mungkin. Baik itu dari sisi gaya bahasa, desain visual dan konten keseluruhan.

Untuk bisa mengoptimalkan iklan, berikut ini adalah beberapa trik yang bisa Anda terapkan :

  • Tentukan lah konsep iklan Anda.
  • Tentukan target market dan sesuaikan media iklan Anda sesuai dengan target market dan konsepnya.
  • Gunakan copywriting yang menarik, mulai headline copywriting nya atau bagian konten lainnya.
  • Lengkapi dengan media tambahan (gambar/ video pendukung) yang dibutuhkan agar iklan semakin menarik perhatian.
  • Optimalkan dengan Call to Action untuk mengarahkan audience dalam bertindak.
Tips mengoptimalkan iklan

Kesimpulan

Sampai di bagian akhir, Saya yakin pembaca Panda dapat menyimpulkan bahwa iklan adalah sebuah bentuk informasi yang berisi pesan menarik tentang sebuah produk atau jasa, atau hal lainnya.

Seseorang atau perusahaan membuat iklan untuk tujuan tertentu. Mulai dari pemasaran, membangun kesadaran merek, hingga mengedukasi target marketnya.

Sampai di bagian akhir, semoga saja artikel yang kami suguhkan tentang pengertian iklan secara umum dan menurut para ahli, macam- macam iklan, ciri, tujuan dan manfaat iklan bermanfaat untuk pembaca.

5 Kunci Sukses Menjalankan Usaha Kuliner/ Makanan

5 Kunci Sukses Menjalankan Usaha Kuliner/ Makanan

Usaha makanan relatif mudah untuk dijalankan dalam tahap usaha kecil menengah. Namun jika sudah bicara tentang ukuran yang lebih besar, maka tentu saja ada banyak hal yang harus diperhatikan. Selain tantangan yang lebih besar, kompetisi juga jauh lebih ketat. Jika salah perhitungan, semua bisa berantakan.

Kuliner mempunyai range niche yang sangat luas. Mulai dari usaha makanan ringan, usaha makanan rumahan, kuliner kekinian, kue kering dan basah, hingga cafe resto modern. Di tahap awal, kamu perlu melakukan riset produk dan market untuk menjatuhkan pilihan yang tepat. Dari sekian banyak pilihan, usaha makanan apa yang akan kamu bidik?

Tips Sukses Menjalankan Usaha Makanan

Setelah menjatuhkan pilihan jenis bisnis kuliner yang dibidik, tugas selanjutnya siap menanti. Ada banyak strategi yang harus kamu siapkan agar usaha makanan dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Artinya, kamu perlu mematangkan semua hal sebelum benar- benar memulainya.

Mulai dari peralatan, lokasi, sumber daya manusia, permodalan, manajemen bisnis (bahkan dalam konsep paling sederhana sekalipun, manajemen juga diperlukan), dan pemasaran. Dari persiapan yang matang ini lah, sebuah bisnis kuliner dapat berjalan dengan sukses dan memberikan hasil yang optimal.

Secara ringkas, berikut ini adalah beberapa tips yang menjadi kunci sukses dalam menjalankan sebuah usaha makanan :

1. Kualitas Produk yang Dijual

Bicara soal makanan, kualitas adalah nomor satu. Baik dalam hal rasa, penggunaan bahan, higienitas, hingga pengemasan dan penyajian. Selain menggunakan bahan makanan yang berkualitas, menjaga kebersihan bahan makanan dan proses pengolahan adalah hal yang sangat penting dalam usaha bisnis kuliner.

Jika niche yang dipilih adalah bisnis kuliner rumahan atau restoran, perhatikan kebersihan peralatan makan dan perangkat olah makanan. Cara mengemas atau menyajikan makanan atau daftar menu juga mempengaruhi persepsi calon konsumen dalam menilai kualitas suatu produk makanan.

2. Inovasi dalam Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner memang jenis bisnis yang long lasting alias kekal sepanjang masa. Pertanyaannya, apakah kamu ingin menjadi penjual kuliner yang biasa- biasa saja sepanjang jaman atau ingin menjadi pengusaha kuliner yang bisnisnya ada dimana- mana dan menginspirasi banyak orang?

Jika opsi kedua adalah pilihanmu, maka inovasi adalah harga mati. Kamu perlu menggali potensi varian baru dari jenis makanan yang pernah dibuat atau lebih ekstrim lagi, membuat konsep baru untuk ditawarkan ke pasar yang sudah ada. Dengan inovasi yang terus menerus, kamu punya potensi besar untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar lagi di dunia kuliner.

Selain dari produk, kamu juga bisa melakukan inovasi dari sisi pemasaran dan branding. Kamu bisa mengembangkan konsep bisnis afiliasi atau reseller sehingga pasar menjadi lebih besar dan channel distribusi produk menjadi lebih banyak.

Peluang usaha kuliner/ makanan di sekitar kita yang menguntungkan

3. Menjaga Hubungan Baik dengan Konsumen

Customer oriented penting untuk semua jenis bisnis, termasuk dalam usaha kuliner. Pelayanan terbaik kepada konsumen adalah salah satu strategi yang membuat customer merasa nyaman dan kembali ke bisnis kita.

Salah satu konsep unik dalam melayani customer sudah dipelopori oleh bisnis coffee shop kekinian dimana mereka menyediakan space khusus di gelas minuman agar customer dapat menuliskan pesan tertentu di gelas mereka atau gelas orang lain.

Konsep customer oriented lainnya juga dilakukan oleh franchise Pizza Hut dimana mereka selalu kembali ke customer dalam proses pelayanan untuk meminta feedback mereka terhadap kualitas layanan restoran.

Kamu bisa saja meniru konsep ini atau mencoba ide menarik lainnya. Namun yang pasti, fokus utama adalah pelayanan terbaik utama customer. Buatlah mereka happy, dan mereka akan membantu membesarkan bisnismu.

4. Target Market yang Tepat

Seperti yang diungkapkan di atas, usaha kuliner mempunyai range market yang luas. Dengan jenis bisnis yang sudah ditentukan di awal, penting untuk membidik pasar yang tepat di langkah selanjutnya. Apakah Anda menjual kuliner cemilan rakyat dengan harga murah meriah? Maka target marketnya adalah kalangan menengah ke bawah atau bisa juga semua kalangan.

Atau ingin membangun coffee shop kekinian? Maka target marketnya adalah anak- anak muda, karyawan, dan mereka yang suka hang out. Dengan memahami target market ini lah seorang pebisnis dapat merumuskan strategi pemasaran untuk bisnisnya untuk pengembangan lebih lanjut.

5. Berpikir Positif dan Tekun

Setiap bisnis bisa mengalami lika liku dan hambatan. Meski usaha kuliner adalah jenis usaha yang tak lekang oleh waktu, kenyataannya banyak juga bisnis kuliner yang jatuh bangun dan beberapa tumbang untuk selamanya.

Hal yang sama juga bisa terjadi padamu. Kunci utama untuk bertahan dalam jenis bisnis dengan persaingan ketat adalah tidak menyerah dengan cepat dan selalu berpikir positif. Ambil hikmah dari setiap lika liku yang kamu alami. Selalu pelajari kekurangan bisnismu dan lakukan analisa untuk memperbaikinya.

Jika bisnismu mulai menuai hasil yang menggembirakan, jangan cepat jumawa. Manfaatkan keuntungan yang mulai terlihat untuk memperbaiki kekurangan ini dan itu serta mulai lakukan pengembangan bisnis sedikit demi sedikit.

Dengan kompetisi yang ketat, mindset positif dan ketekunan adalah dua hal penting untuk membawa bisnismu melaju dengan pesat.

Selamat menggapai sukses!