Agar terhindari dari tangan usil para penipu di dunia maya, penting sekali untuk mengetahui cara menghindari penipuan online. Seiring dengan kecanggihan teknologi, penipuan online memang semakin marak. Siapapun bisa menjadi korbannya saat lengah dan tak waspada.
Modus penipuan online juga kini semakin beragam. Mulai dari penipuan belanja online dimana penjual, modus penipuan segitiga, hingga penipuan yang bertujuan mengambil alih akun korban. Jangan sampai ini terjadi pada kita ya, sobat Panda!
Cara Menghindari Penipuan Online, Hati- hati Saja Tidak Cukup!
Ya, karena selain waspada, penting untuk memahami bagaimana cara melindungi diri dari ancaman penipuan online. Berikut ini adalah 15 cara ampuh yang bisa kamu lakukan untuk menghindari penipuan online.
1. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat
Pastikan setiap akun online yang kamu miliki terlindungi dengan kata sandi yang kuat. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat password yang sulit ditebak. Selain itu, hindari menggunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan.
Yang tidak kalah penting, hindari juga penggunaan kata sandi yang sama untuk berbagai akun yang miliki. Jika kamu khawatir dengan kesulitan mengingat kata sandi, kamu bisa menggunakan aplikasi password manager untuk mengorganisir daftar akun dan kata sandi yang kamu miliki.
2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Verifikasi dua langkah (Two Factor Authentication/ 2FA) adalah lapisan keamanan tambahan untuk memastikan keabsahan dalam mengakses akun. Sebagian besar website dan aplikasi yang menyimpan data sensitif kini mengharuskan penggunanya mengaktifkan fitur ini demi keamanan akun.
Dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah, pengguna harus memasukan OTP (One Time Password) yang terkirim via email atau SMS setiap kali harus login. Dengan cara ini, penipu akan kesulitan mengakses akun mu meski mereka berhasil membobol password akun mu.
3. Waspada dengan Phishing
Phishing adalah salah satu taktik paling umum yang digunakan oleh pelaku kejahatan online. Di modus kejahatan ini, pelaku akan berpura- pura menjadi pihak resmi dari sebuah akun dan mengirimkan sebuah pesan berisi tautan yang bertujuan mencuri informasi pribadi mu.
Saat pengguna lengah dan mengklik link tersebut, penipu akan berhasil memperoleh data sensitif mu. Oleh sebab itu, hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran yang mencurigakan dari email atau aplikasi perpesanan.
4. Selalu Cek Keaslian Website
Selalu periksa keaslian URL saat akan berbelanja atau mengisi informasi pribadi di sebuah situs. Pastikan situs yang kamu kunjungi adalah situs asli dan resmi.
Situs yang asli dan resmi akan menggunakan protokol ‘https’ dan disertai dengan perisai keamanan yang dapat kamu lihat di sebelah kiri alamat situs. Simbol gembok ini adalah pertanda bahwa situs yang kamu kunjungi tersebut aman untuk berselancar.
5. Gunakan Perangkat Lunak Antivirus Terbaru
Untuk menjaga keamanan perangkat, pastikan kamu menggunakan antivirus terbaru dan selalu memperbarui software keamanan pada perangkat. Dengan antivirus yang up to date, perangkat dapat mendeteksi ancaman sebelum menyerang perangkat dan menularkan virus.
6. Jangan Sembarangan Membagikan Informasi Pribadi
Demi keamanan, hindari membagikan informasi pribadi di media sosial atau situs yang tidak aman. Informasi seperti nomor KTP, alamat, nama ibu kandung, atau data keuangan adalah data pribadi yang harus kamu simpan sendiri.
Menjaga data pribadi merupakan salah satu cara paling ampuh untuk menghindari penipuan online.
7. Gunakan Jaringan Internet yang Aman saat Bertransaksi
Pastikan kamu hanya menggunakan jaringan internet yang aman saat bertransaksi secara online atau mengakses informasi sensitif. Salah satunya adalah dengan menghindari penggunaan Wifi publik.
Wi-Fi publik sering kali tidak dilengkapi dengan keamanan yang memadai. Jaringan yang tidak aman tentunya berpotensi memudahkan penipu dalam mencuri informasi pribadi kita.
8. Periksa Ulasan dan Reputasi Penjual
Saat melakukan transaksi online di marketplace atau media sosial, pastikan untuk selalu memeriksa ulasan penjual. Pastikan mereka mempunyai reputasi yang baik dan mengantongin nilai positif dari pembeli sebelumnya.
Reputasi penjual yang baik biasanya menandakan bahwa toko tersebut dapat dipercaya. Dengan begitu, kamu bisa menikmati aktivitas belanja online dengan nyaman dan terhindar dari penipuan online.
9. Jangan Mudah Percaya dengan Tawaran yang Terlalu Bagus
Banyak korban penipuan online yang terjerat karena iming- iming dari sang penipu. Misalnya saja harga yang terlalu murah, cara mendapatkan uang yang sangat mudah dengan modal klik suka dan sejenisnya.
Percayalah, semua yang terlihat terlalu indah adalah trik untuk menipu. Semua yang tampak terlalu menggiurkan harus menjadi alarm yang wajib kamu waspadai.
10. Selalu Logout dari Akun dari Perangkat Bersama
Jika terpaksa menggunakan perangkat umum atau bersama, jangan lupa untuk selalu logout setelah menggunakan. Dengan cara ini, kamu akan mencegah pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengakses akun mu.
11. Waspada dengan Undangan Tak Dikenal di Media Sosial
Penipu sering kali menggunakan media sosial untuk mendekati korban mereka. Mereka bisa berpura- pura menjadi orang lain yang kamu kenal atau menarik perhatianmu.
Oleh sebab itu, hindari lah menerima permintaan pertemanan atau undangan dari orang yang tidak dikenal. Terutama, jika profil akun tersebut terlihat mencurigakan.
12. Selalu Perbarui Perangkat Lunak dan Aplikasi
Untuk keamanan perangkat, jangan lupa untuk selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi di perangkat yang kamu gunakan. Pembaruan biasanya mencakup perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi dari ancaman terbaru. Jadi, jangan sampai kamu melewatkan pembaruan berkala ini ya!
13. Cek Kredibilitas Sebelum Memberikan Sumbangan Online
Banyak penipuan online berkedok penggalangan dana atau donasi amal. Tidak jarang juga, aksi ini dilakukan di media sosial dengan trik memancing rasa belas kasihan pengguna jejaring sosial.
Agar tidak terjebak pada modus donasi yang tidak tepat sasaran, pastikan kamu memverifikasi kredibilitas organisasi atau individu sebelum memberikan sumbangan. Pilihan yang lebih aman, kamu bisa menggunakan situs atau platform donasi yang terpercaya.
14. Periksa Pengaturan Privasi di Media Sosial
Sudahkah kamu me-review pengaturan privasi di akun media sosial mu? Dengan memeriksa pengaturan privasi, kamu akan memastikan kembali apakan informasi yang kamu bagikan terasa cukup aman atau ada yang perlu kamu sortir kembali.
Pasalnya, jika ada informasi pribadi yang tampil di akun jejaring sosialmu, hal ini bisa menjadi celah oleh orang tidak bertanggungjawab. Penipu bisa menggunakan informasi tersebut untuk melakukan serangan phishing atau pencurian identitas.
15. Lapor ke Pihak Berwenang Jika Menemui Penipuan
Jika kamu terlanjur menjadi korban penipuan atau menemukan aktivitas mencurigakan, segera lapor ke pihak berwenang. Melaporkan penipuan online bukan hanya membantumu menyelesaikan kasus penipuan, tapi juga membantu orang lain dari menjadi korban berikutnya.
Selain itu, melaporkan penipuan juga memberi efek jera pada pelaku agar tidak mengulangi kembali tindak kejahatannya.
Kesimpulan
Penipuan online adalah ancaman nyata yang bisa menimpa siapa saja dan kapan di dunia digital yang semakin berkembang. Dengan mempraktekkan langkah-langkah pencegahan di atas, kamu bisa mengurangi risiko menjadi korban.
Penting sekali untuk selalu berhati-hati, menggunakan intuisi, dan melakukan verifikasi sebelum memberi informasi pribadi atau melakukan transaksi online. Dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang tepat, kamu bisa menjelajahi dunia online dengan lebih aman dan terhindar dari berbagai bahaya cybercrime.
Melaporkan penipuan online saat menjadi korban bukan hanya bertujuan agar kasus cepat selesai dan korban mendapatkan kembali haknya. Lebih dari itu, pelaporan ini akan memberi efek jera pada pelaku, sekaligus mengedukasi banyak orang untuk lebih waspada.
Modus penipuan memang berkembang sedemikian rupa. Mulai dari modus penipuan online, modus penipuan offline dan juga modus penipuan segitiga yang seperti kombinasi keduanya.
Modus penipuan online yang sering terjadi misalnya saat kita melakukan proses belanja online, namun barang yang ditunggu tak datang juga. Saat mencoba menghubungi penjual, tiba- tiba saja mereka menghilang tanpa jejak. Kontak WhatsApp berubah menjadi centang satu dan foto profil menghilang, yang menjadi pertanda bahwa penipu sudah memblokir kontak mu.
Mengenal Berbagai Modus Penipuan Online
Penipuan online memiliki berbagai modus yang sering kali sulit dideteksi. Berikut beberapa modus penipuan online yang umum terjadi :
1. Phishing
Phising adalah modus penipuan dimana pelaku mengelabui korbannya lewat link palsu yang bertujuan untuk mencuri data pribadi dan akun korban. Saat korban terjebak, pelaku akan bisa mengakses akun korban dan membobol data yang mereka butuhkan hingga melakukan transaksi atas nama korban.
2. Penipuan Ecommerce
Di jenis penipuan ini, pelaku akan berpura- pura menjual barang dengan mencuri konten jualan milik toko lain. Namun begitu pembeli melakukan pemesanan dan mentransfer pembelian, mereka tidak mengirimkan barang pesanan.
3. Romance Scam
Dalam jenis penipuan ini, penipu akan menggunakan situs kencan online atau media sosial dan membangun imej sebagai pria single yang menarik. Kemudian, ini akan menjebak seseorang untuk terlibat dalam hubungan romantis dan meminta uang dengan berbagai alasan.
4. Investasi Bodong (Fraud Investment)
Di investasi bodong, penipu akan mengiming- imingi korban dengan investasi yang memberi imbal hasil tinggi. Dengan hasil yang menggiurkan dan tanpa resiko, korban sebenarnya sedang terjebak dalam investasi bodong dengan skema ponzi atau piramida.
5. Tech Support Scam
Untuk modus penipuan ini, pelaku berpura- pura bertugas sebagai petugas dukungan teknis dari perusahaan teknologi terkenal. Untuk menjebak korban, petugas akan menakut- nakuti dengan masalah keamanan palsu, lalu mengarahkan korban untuk mentransfer sejumlah uang pada pelaku.
6. Social Engineering
Social engineering merupakan modus penipuan dengan memanipulasi psikologis korban untuk memberikan data sensitif mereka. Lewat data sensitif ini, penipu akan berhasil menguras saldo di aplikasi dompet digital atau perbankan.
Mengetahui berbagai modus penipuan ini adalah langkah awal untuk menghindari menjadi korban. Selalu waspada dan berhati-hati terhadap tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Cara Lengkap Melaporkan Penipuan Online
Jika sudah terlanjur menjadi korban penipuan online, kamu wajib melaporkan kasus penipuan yang kamu alami. Pemerintah sendiri kini semakin melek dengan kejahatan dunia cyber dan memberikan layanan yang lebih baik dalam penanganan kasus cyber crime ini.
Berikut adalah langkah- langkah untuk melaporkan penipuan online yang kamu alami :
1. Kumpulkan Bukti
Simpan semua bukti terkait penipuan, seperti email, pesan teks, riwayat transaksi, video unboxing, dan tangkapan layar percakapan. Bukti ini akan menjadi informasi krusial yang berguna dalam proses pelaporan penipuan.
2. Laporkan Online di Situs Pengawas Transaksi Online
Saat mengalami penipuan online, langkah cepat yang bisa kamu lakukan tanpa keluar rumah adalah melaporkan penipu ke situs pengawas transaksi online.
Beberapa situs yang ini antara lain :
Kredibel.co.id
Lapor.go.id
CekRekening.id
Ketiga situs ini mempunyai cara kerja yang nyaris sama, yaitu mengumpulkan data informasi dari pengunjung yang menjadi korban penipuan. Saat mengalami penipuan, kamu bisa memasukkan nomer rekening atau nomor ponsel si penjual di fitur ‘lapor penipuan’ yang mereka sediakan.
Di situs Kredibel.co.id dan CekRekening.id, kamu juga bisa melakukan pengecekan rekening bank transfer online. Jika nomor rekening si penjual sebelumnya sudah pernah dilaporkan untuk kasus penipuan, riwayat ini akan tampil saat kamu mencari info rekening tersebut. Fitur ini bisa kamu gunakan sebagai pencegahan sebelum melakukan transaksi online.
Dari ketiga situs tersebut, situs Lapor.go.id adalah situs web resmi yang di bawah pengawasan pemerintah. Website ini bukan hanya untuk menampung jenis kejahatan penipuan online saja, namun juga jenis kejahatan lainnya.
Tujuan utamanya adalah mempermudah layanan pengaduan masyarakat secara online. Jika kamu menjadi korban, kamu bisa melaporkannya ke situs ini dengan mempersiapkan kronologi kejadian hingga bukti- bukti telah mengalami penipuan online.
3. Laporkan ke Platform Terkait
Mengalami penipuan di platform FJB atau marketplace? Kamu juga bisa melaporkan kejadian tersebut ke platform terkait dengan menyertakan bukti- bukti yang kuat.
Banyak platform memiliki mekanisme pelaporan dan tim yang siap menangani kasus penipuan. Jika bukti yang kamu kirimkan cukup kuat, kamu bisa memenangkan kasus dan mengalahkan penipu.
4. Membuat Laporan Polisi
Langkah paling efektif untuk melaporkan penipuan online adalah dengan melapor ke kantor polisi terdekat. Dengan cara ini, kasus penipuan yang kamu alami akan diproses oleh pihak yang berwajib.
Pastikan kamu menyertakan bukti yang kuat dan mengikuti alur proses hukum agar kejadian yang kamu alami segera diproses sesuai prosedur yang berlaku. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pelaporan secara online dengan mengirimkan email ke cybercrime@polri.go.id.
5. Membuat Laporan ke Bank Cabang Pelaku
Jika penipuan melibatkan transaksi keuangan, segera hubungi bank atau lembaga keuangan terkait. Tujuan utamanya adalah untuk memblokir akun atau kartu kredit yang pelaku dan menelusuri akun lain yang berkaitan dengan pelaku.
Selain itu, bank juga dapat membantu memproses pengembalian dana jika memungkinkan.
6. Melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Jika kasus penipuan yang kamu alami berkaitan dengan investasi, kamu juga bisa melaporkannya dengan menghubungi OJK. Pasalnya, OJK mempunyai lembaga khusus untuk pengaduan dan laporan kasus yang ditangani oleh Satgas Waspada Investasi (SWI).
Saat mendapat laporan pengaduan, SWI dapat memblokir pelaku dan menindaklanjuti lebih jauh lagi. Kamu bisa melaporkannya dengan mengisi form pengaduan OJK.
7. Melapor ke Kominfo
Selain melapor ke polisi, sobat Panda juga bisa memanfaatkan layanan pengaduan yang tersedia di Kemenkominfo. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
Buka website layanan layanan.kominfo.go.id, lalu klik “Aduan BRTI”.
Lengkapi data diri sebagai pelapor.
Pilih opsi “Pengaduan” di bagian “Pengaduan atau Informasi”.
Isi kolom aduan yang tersedia.
Klik “Mulai Chat” atau “Start Chat” untuk terhubung dengan petugas.
Sampaikan kasus penipuan yang kamu alami dan tunjukkan barang bukti yang sudah kamu siapkan.
Selanjutnya petugas akan memverifikasi dan menganalisis isi percakapan yang sudah diunggah.
Petugas selanjutnya akan membuat tiket laporan di sistem dan mengirim notifikasi lewat email ke penyelenggara jasa telekomunikasi. Pesan tersebut meminta agar nomor seluler (MSISDN) pemanggil dan pengirim pesan diblokir.
Di proses selanjutnya, penyelenggara jasa telekomunikasi akan menindaklanjuti laporan di sistem dalam waktu 1×24 jam.
Dengan melaporkan penipuan, kamu tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga membantu pihak berwenang dalam memberantas tindak kejahatan ini.
Kesimpulan
Penipuan online adalah ancaman serius yang dapat menimpa siapa saja. Mengetahui berbagai modus penipuan dan cara melaporkannya adalah langkah penting untuk melindungi diri dan orang lain dari modus kejahatan ini.
Dengan memahami dan menerapkan tips pencegahan, kamu kini akan lebih waspada dalam menjaga keamanan informasi pribadi, data sensitif dan informasi keuangan. Jangan ragu untuk melaporkan setiap tindakan penipuan yang kamu alami atau temui, karena setiap laporan ini akan membantu menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi semua orang.
Modus penipuan online, kejahatan siber atau cyber crime, makin marak dan bisa mengincar siapa saja. Bahkan saat kita merasa tidak cukup gaptek dan sudah berhati- hati, penipuan online masih bisa menjerat kita dan kerabat kita.
Tidak main- main, nominal penipuan online bisa sangat beragam. Mulai dari yang hanya ratusan ribu, hingga bernilai puluhan juta!
Lantas bagaimana cara mengakalinya?
Salah satu point pentingnya adalah memahami modus- modus penipuan online yang paling sering dilancarkan oleh si pelaku. Dengan mengetahui modus yang sering dilakukan, kita akan menjadi lebih waspada saat hendak melakukan transaksi dengan orang lain.
Kenali Modus Penipuan Online untuk Mencegahnya
Saat kita menjadi korban penipuan online, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan penipuan online yang kita alami. Namun, tentu saja kita tidak berharap hal itu terjadi.
Maka dari itu, penting sekali untuk mengenali berbagai modus penipuan online agar kita bisa berupaya mencegahnya.
1. Undian Berhadiah
Modus undian berhadiah bukan saja dilakukan dalam kasus penipuan offline, namun juga online. Pelaku biasanya mengaku berasal dari perusahan teknologi, brand ternama, atau marketplace.
Dengan membawa ‘nama besar’ dan iming- iming hadiah, pelaku berusaha menjerat korbannya untuk mentransfer sejumlah uang dengan dalih sebagai ‘uang administrasi’ untuk menebus hadiah.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku biasanya akan menelepon dan memainkan trik komunikasi yang lihai.
2. Phishing
Phising adalah sebuah trik untuk mengelabui target dengan tujuan untuk penyalinan informasi pribadi pengguna untuk disalahgunakan lebih lanjut. Phising ini biasanya banyak menargetkan pemilik kartu kredit dan juga para pelaku pinjaman online tanpa agunan.
Dengan link phising yang mengarah ke halaman palsu, target akan diminta untuk mengisi data diri secara lengkap, termasuk informasi kartu kredit beserta pin nya. Berbekal data tersebut, penipu akan menjual informasi data tersebut atau menggunakannya untuk menguras uang Anda.
3. Ponzi Scheme
Ponzi Scheme atau Skema Ponzi mirip dengan penipuan berkedok MLM, hanya saja ranah lingkup modus ini berada di dunia investasi. Bisa dibilang, jenis penipuan ini lebih familiar dikenal sebagai skema investasi bodong.
Pelaku akan menawarkan korban untuk melakukan investasi dengan keuntungan yang menggiurkan dan nyaris tidak masuk akal. Di awal investasi biasanya korban akan mendapatkan keuntungan untuk memancing korban berinvestasi lebih banyak, hingga akhirnya proses investasi mandek dan uang lenyap begitu saja.
4. Kode Verifikasi
Penipuan dengan kode verifikasi OTP (One Time Password) berarti si pelaku penipuan mencoba masuk dan menggunakan akun Anda, baik itu akun media sosial, marketplace, atau transportasi online, kemudian meminta Anda mengirimkan kode verifikasi ke pelaku.
Kode verifikasi ini biasanya berjumlah 4-6 digit dan berguna sebagai konfirmasi bahwa Anda memang masuk melalui device baru atau device yang mencurigakan.
Sama seperti PIN ATM atau kartu kredit, kode verifikasi ini adalah milik pribadi Anda dan tidak boleh bocor kepada pihak manapun, kecuali untuk akses Anda pribadi. Jika ada pihak yang meminta Anda mengirimkan kode ini, berarti ada pihak yang sedang berupaya untuk masuk ke akun Anda untuk melakukan penipuan.
5. Pesan Permintaan Pembayaran Palsu
Modus ini juga sangat familiar. Tiba- tiba saja ada orang yang meminta Anda untuk mengirim sejumlah uang untuk pelunasan kontrakan, atau modus lainnya. Kadang mereka hanya menggunakan kalimat yang sederhana seperti, “Nomer rekeningnya ganti kesini ya…”
Jika Anda memang sedang tidak terlibat transaksi dengan siapapun, maka dipastikan tidak berefek pada Anda. Namun bila kebetulan Anda berada dalam moment yang senada dengan trik penipu, berhati- hatilah.
Selalu pastikan Anda melakukan pembayaran ke rekening orang yang telah melakukan kesepakatan dengan Anda sebelumnya.
Kesimpulan : Kuncinya adalah Berhati- hati
Jangan mudah percaya, jangan mudah panik! Biasanya penipu online memanfaatkan dua celah itu pada korbannya. Unsur kepercayaan dalam melakukan transaksi jual beli online memang harus kita pegang, tapi berhati- hati tetap harus menjadi hal utama yang wajib Anda lakukan.
Hindari juga cepat panik saat ada masalah mendesak. Saat panik seringkali Anda tidak berpikir panjang. Dan ini lah yang banyak membuat korban akhirnya termakan oleh jebakan penipuan online.
Banyak yang menyebut kalau menghindari penipuan belanja online adalah hal yang semakin sulit kita lakukan. Ini tidak lepas dari kenyataan bahwa modus penipuan semakin berkembang dan semakin banyak jenisnya. Lengah sedikit saja, kita langsung kena.
Baik, modus penipuan online memang semakin banyak. Oknumnya pun bisa dari mana saja. Mulai dari asing, orang terdekat, atau yang berpura- pura kenal.
Meski begitu, waspada dan terus terupdate dengan informasi kejahatan siber atau cyber crime sangat penting. Ini akan membantu kita untuk lebih berhati- hati agar tidak sampai masuk ke jebakan batman.
Tips Mencegah Penipuan Belanja Online
Tentu saja kita tidak ingin penipuan belanja online ini menjerat kita. Berhati- hati setiap kali kita melakukan transaksi via internet wajib dilakukan agar kita tidak sampai menjadi korban.
Point penting yang wajib kita perhatikan adalah selalu memilih toko online terpercaya dalam setiap melakukan transaksi online. Jika kita menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran, pastikan kita menjaga kerahasiaan informasi kartu kredit yang kita miliki.
Berikut ini adalah 10 tips yang membantu Anda terhindar dari penipuan belanja online :
1. Jangan Mudah Tergiur dengan Harga Murah
Salah satu modus yang sering dilakukan penipu belanja online adalah menjual barang bagus atau original dengan harga sangat murah. Harga yang ditentukan seringkali tidak masuk akal karena jauh di bawah harga pasar.
Bila Anda menemui harga yang tidak masuk akal, cobalah untuk membandingkan dengan toko online lainnya. Apakah ada toko online kredibel yang menjual dengan harga yang nyaris sama dengan harga yang ditawarkan seller?
Jika tidak ada, dan harganya terpaut jauh, Anda patut curiga. Karena seringkali penipu menggunakan modus cuci gudang untuk mengelabui calon korbannya.
Anda juga bisa mencoba memeriksakan toko online yang Anda curigai tersebut dengan membuka situs PolisiOnline.com. Masukkan nama toko yang Anda curigai di situs ini untuk melihat apakah ada riwayat laporan penipuan.
Jika Anda menemukan review negatif atau laporan penipuan, hindarilah bertransaksi dengan toko tersebut.
2. Menyimpan Bukti Pembayaran dengan Baik
Setiap kali Anda melakukan transaksi di sebuah toko online, sebaiknya simpan bukti transfer atau bukti pembayaran dengan baik sampai transaksi Anda selesai.
Tujuannya adalah sebagai alat bukti bahwa Anda sudah melakukan pembayaran jika sewaktu- waktu penjual memintanya. Biasanya ini diperlukan jika si seller menerima banyak orderan sekaligus sehingga membutuhkan waktu untuk memverifikasi pembayaran Anda.
Jika kemudian seller melakukan penipuan terhadap Anda, maka Anda dapat melaporkan ke pihak berwajib dengan bukti transfer pembayaran sebagai alat bukti ke kepolisian.
3. Jangan Tertipu Copywriting
Copywriting memang dahsyat! Tentu saja, karena tujuannya adalah untuk merayu siapapun untuk jadi membeli. Dengan kata- kata yang manis dan meyakinkan, Anda dibuat seolah- olah sangat membutuhkan barang tersebut dan seakan barang tersebut sayang untuk tidak Anda miliki segera.
Eitsss… copywriting sebenarnya dibuat dengan tujuan baik. Namun tidak sedikit oknum pebisnis online yang menggunakan copywriting untuk menjerat mangsanya. Maka dari itu, sebelum Anda percaya pada copywriting iklan, cobalah untuk mencari review produk tersebut terlebih dulu dan pastikan Anda tidak sedang ditipu oleh penjual online.
4. Jangan Mudah Tertipu dengan Testimoni
Percayalah, semua hal itu bisa direkayasa! Termasuk testimoni salah satunya. Testimoni yang ada di toko online memang seringkali merupakan fake review dari si pembuat toko online tersebut.
Testi palsu biasanya dapat diketahui dengan ciri- ciri : ulasan yang berlebihan dan nyaris tidak akal serta gaya bahasa antara testimoni yang satu dengan yang lain mirip . Bagaimana dengan testimoni dari artis? Bisa jadi ini hanya bagian dari teks endorsement, hehehe…
5. Manfaatkan Rekening Bersama (Rekber)
Rekber sudah umum pembeli gunakan untuk mencegah terjadinya kejahatan bisnis online. Dengan menggunakan rekber, transaksi menjadi aman karena penjual tidak langsung menerima uang dari pembeli sebelum pembeli mengirimkan konfirmasi terima barang.
Ada banyak jasa rekber yang bisa Anda gunakan. Namun yang paling mudah adalah memanfaatkan salah satu akun marketplace Anda untuk bertransaksi.
6. COD (Cash on Delivery) Jika Memungkinkan
Jika transaksi masih terjadi dalam satu kota yang sama dan penjual tidak mau menggunakan sistem rekber, Anda bisa meminta untuk membeli barang dengan opsi COD alias Cash on Delivery. Tujuan dari COD ini adalah agar kita bisa melihat dan mengecek langsung barang yang ingin kita beli.
Misalnya saja Anda membeli HP second, karena ingin cek kualitas, maka Anda meminta kepada penjual untuk COD. Dengan begitu Anda akan melihat apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas HP second yang seller jual.
7. Meminta Foto Asli Barang yang Akan Dibeli
Jika Anda mencurigai si penjual sebagai penipu, cobalah untuk meminta seller mengirimkan foto terbaru dari produk yang ingin Anda beli. Minta lah foto tersebut lebih dari satu untuk memastikan si penjual benar- benar mempunyai barang tersebut dan tidak asal comot dari internet.
Trik ini dapat membantu Anda terhindar dari modus penjual yang mengirimkan barang palsu atau kardus kosong berisi batu i yang pernah viral beberapa waktu lalu.
8. Selalu Minta Nomer Resi Pengiriman
Jika Anda melakukan jual beli online, maka resi pengiriman adalah satu hal yang wajib untuk Anda minta. Dengan memegang nomor resi pengiriman, Anda dapat mengecek progress pengiriman barang jika dirasa barang tidak sampai- sampai atau terjadi keanehan.
Bila penjual tidak mau memberikan nomor resi pengiriman barang dengan alasan yang bermacam- macam, Anda patut mencurigai ada sesuatu yang tidak beres.
9. Minta Nomor Rekening Bank yang Berbeda
Usai bertransaksi, cobalah untuk meminta beberapa nomor rekening milik penjual. Misalnya saja saat penjual memberikan nomor rekening BCA, cobalah menanyakan apakah penjual mempunyai nomor rekening Mandiri, BRI, atau BNI.
Jika rekening yang penjual berikan adalah atas nama orang yang berbeda- beda, maka Anda perlu berhati- hati dan curiga. Cobalah untuk mengetikkan nomor rekening tersebut di Google, dan cari tahu apakah ada komplain atau laporan penipuan terhadap nomer rekening tersebut.
Jika iya, batalkan transaksi Anda agar tidak menjadi korban penipuan belanja online.
10. Minta Rekomendasi dari Teman atau Kerabat
Jika Anda membutuhkan produk khsus yang sebelumnya tidak pernah Anda beli secara online, cobalah untuk minta rekomendasi pada teman atau kerabat yang sering bertransaksi secara online. Dari pengalamannya, mereka akan mengarahkan Anda ke toko online yang terpercaya yang mereka ketahui.
Memang, point ini akan terbatas dari rekomendasi yang mereka berikan. Meski begitu, setidaknya ada sudah mempunyai insight, toko online seperti apa yang Anda cari dan bisa percayai.
Selain itu, rekomendasi ini dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan transaksi online yang dapat meminimalisir terjadinya penipuan pada diri Anda.
11. Mencegah Penipuan via Kartu Kredit
Yang terakhir dan tidak kalah pentingnya, untuk menghindari penipuan toko online bagi pemilik kartu kredit yang sering bertransaksi online adalah dengan menjaga keamanan kartu kredit mereka sebaik- baiknya.
Masalahnya, tidak sedikit oknum yang menggunakan kecanggihan teknologi ini demi mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penipuan via kartu kredit antara lain :
Waspada terhadap Phishing (bisa lewat email, pesan broadcast, media sosial, dll)
Selalu waspada saat mendaftarkan data kartu kredit Anda ke sebuah situs
Selalu cermati transaksi kartu kredit Anda, jika Anda yang mencurigakan, laporkan segera ke perusahaan kartu kredit Anda agar transaksi segera diblokir