Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan sebelum memulai bisnis online Anda. Salah satunya mungkin adalah melakukan riset produk untuk mencari tahu jenis produk apa yang selalu laris di pasaran online. Hasilnya mungkin akan sangat beragam tergantung dari cara Anda melakukan riset. Faktanya, setiap artikel yang Anda baca untuk mencari tahu produk laris dalam bisnis online pun hasilnya beragam. BIngung?
Anda mungkin bisa melewatkan detail jenis produk terlebih dulu. Untuk mengetahui produk laris dalam jualan online, Anda bisa memulainya dengan mengintip kategori produk laris terlebih dulu.
Kategori Produk yang Selalu Laris Dijual secara Online
Konten yang kami bahas kali ini, kami akan membeberkan kategori produk laris berdasarkan data 8,7 konsumen toko online pada 2016. Konsumsi produk ini bahkan cenderung stabil dan bahkan menunjukkan tren peningkatan di tahun 2017 dan 2018. Deretan kategori produk ini disinyalir selalu menjadi best seller di eCommerce dan marketplace Indonesia.
1. Produk yang Sedang Hits/ Trend
Produk yang sedang hits ini bisa berupa apa saja, terutama dari kategori fashion. Misalnya saja seperti hijab instant yang sekarang ini banyak dicari para Muslimah. Selain fashion, Anda juga bisa mengintip produk hits lainnya dari kategori lain, misalnya saja skin care Korea kekinian, payung terbalik, dan masih banyak lagi.
Untuk mendukung hasil yang lebih baik, Anda bisa melakukan riset produk laris di marketplace. Anda bisa mengintip fitur ‘Hot Product’ atau ‘Popular Product’ dan mengintip tingkat konversi penjualan yang dihasilkan. Saat produk sedang hits, Anda bisa saja menemukan produk dengan konversi penjualan di atas 70%! Fantastis, bukan?
Produk hits ini akan selalu masuk kategori produk paling laris karena memang berada dalam puncak permintaan pasar. Jika permintaan pasar memang besar, Anda bisa mencoba masuk ke pasar ini.
Yang perlu diwaspadai, Anda perlu menganalisa pasar agar bisa membuat estimasi apakah trend ini akan cukup lama atau hanya sesaat seperti tren batu mulia beberapa tahun lalu. Pastikan juga Anda mendapatkan supplier dengan harga terbaik agar Anda bisa menawarkan produk Anda dengan harga yang bersaing.
2. Produk terkait Passion
Produk terkait passion atau hobi bisa saja produk fashion atau semua hal yang berkaitan dengan minat seseorang dan kebutuhan untuk mengekspresikan diri. Misalnya produk- produk terkait jersey sepak bola, alat gaming, fotografi, dan produk travelling dan sebagaiya. Memang tidak semua produk terkait passion mudah untuk dijual, namun mereka cenderung loyal kepada seller saat mereka happy dengan produk yang dibelinya. Bisa dibilang, selain dari pelanggan baru, Anda bisa membangun base pelanggan loyal yang akan kembali pada Anda lagi dan lagi.
3. Produk yang Menawarkan Solusi
Produk yang menawarkan solusi akan selalu laris di pasaran. Misalnya saja produk untuk mengatasi rambut rontok atau produk herbal untuk mengatasi masalah ‘orang dewasa’. Untuk yang terakhir ini, bahkan produk ini selalu diburu karena kecenderungan orang- orang yang ‘sungkan’ untuk membeli secara offline. Kabar baiknya lagi, tingkat repetisi (membeli kembali) dari produk kategori ini cenderung sangat tinggi. Jadi, kenapa tidak untuk mencobanya?
Keuntungan Menjual Kategori Produk Laris
Bisa ditebak, menjual produk yang memang di pasaran sudah laris cenderung lebih mudah. Customer biasanya tidak banyak bertanya detail karena mereka cenderung sudah tahu produk tersebut. Selain itu, karena pada dasarnya memang mudah dijual, maka tingkat konversinya pun cukup tinggi. Meski perlu disadari juga bahwa tingkat kompetisi pasti selaras dengan kondisi pasar.
Saat sudah menemukan produknya, pastikan juga Anda mendapatkan harga terbaik untuk menjualnya. Dengan harga terbaik, potensi keuntungan Anda akan menjadi lebih optimal.
Bisnis online bukan lagi sekedar usaha sampingan. Jika ditekuni dan benar- benar dikembangkan, hasilnya pun tidak main- main. Bahkan tidak sedikit brand besar yang kini jor- joran menjual produknya lewat website dan jaringan agen-reseller-dropshipper, yang memulai bisnis mereka dari bisnis online biasa.
Kunci Sukses di Bisnis Online adalah Jeli Membaca Peluang Terbaik dan Menguntungkan
Di sisi lain, banyak juga bisnis online yang mandek di tengah jalan. Kebanyakan dari mereka kehilangan visi dan misi, ingin beralih mencicipi bisnis online ini dan itu, atau karena sejak awal memang kurang fokus. Sayang sekali, bukan?
Padahal, bisnis online ini setiap tahunnya mengalami perkembangan yang signifikan. Lantas, dimana salahnya? Salah satunya bisa terjadi karena memilih peluang bisnis yang kurang menguntungkan.
Memang, seperti apa sih peluang bisnis online yang paling laris? Menurut study yang dilakukan oleh idEA (Indonesia e-Commerce Association), ada tiga produk tren yang selalu laris di pasaran online, yaitu produk fashion, gadget, dan tiket perjalanan. Jadi, bisnis fashion adalah peluang bisnis online yang sangat menguntungkan.
Mengapa bisnis fashion selalu menjadi bisnis yang laris dan tak pernah mati? Berikut adalah beberapa alasannya :
1. Fashion adalah Kebutuhan Primer Manusia
Berpakaian adalah kebutuhan pokok manusia. Tidak heran jika fashion selalu menjadi jenis produk yang tak pernah ada matinya. Fashion sendiri mempunyai banyak produk turunan untuk dijadikan sebagai ide bisnis online Anda, seperti menjual baju, celana, dress, sepatu, fashion muslim, aksesoris fashion, fashion anak, dan masih banyak lagi.
Anda tidak harus mengambil semua produk turunan tersebut. Biasanya pebisnis online akan memilih salah satu atau beberapa sekaligus. Setiap produk turunan tersebut bisa mempunyai pasar yang sama karena mentargetkan audience umum, bisa juga pasar yang berbeda karena men-targetkan audience yang lebih spesifik. Misalnya fashion anak, maka pasar spesifiknya adalah orangtua yang mempunyai anak- anak. Berbeda dengan fashion celana yang pasarnya lebih umum.
2. Bisnis Fashion Cenderung Minim Modal
Berapa kisaran harga untuk satu pakaian? Bisa kurang dari 100.000 rupiah atau bisa juga 50.000 rupiah. Tergantung jenis produk dan pasar yang Anda incar. Point ini adalah fakta bahwa bisnis fashion masih bisa dimulai oleh siapa saja karena relatif minim modal. Bisnis fashion juga mudah dijual karena harganya relatif mudah dijangkau oleh konsumen.
Jangan lupa juga, jika masih merasa berat di modal juga, Anda masih bisa menjual dengan sistem dropship. Tanpa stok barang, Anda bisa menjual produk orang lain dan mendapatkan profit yang lumayan. Layak untuk dicoba, bukan?
3. Harga Lebih Fleksibel
Yang asyik dari bisnis fashion adalah Anda bisa menentukan harga jual dengan mudah. Menjadi dropshipper atau reseller, Anda cenderung bisa mengatur harga jualnya dengan lebih fleksibel. Berbeda dengan bisnis gadget atau elektronik dimana si pembeli cenderung membandingkan harga antara satu toko dengan toko yang lain.
Dalam bisnis fashion, yang paling penting bukan harga karena bisnis ini bergantung pada kebutuhan primer, kualitas bahan, brand, trend musiman. Jangan lupa gunakan gambar yang menarik untuk meningkatkan nilai jual produk Anda, ya.
4. Selalu Mengikuti Trend
Salah satu hal paling menarik dari bisnis fashion adalah karena bisnis ini selalu mengikuti trend, tidak stagnan. Dari waktu ke waktu, akan selalu ada model fashion terbaru. Fashion selalu mengikuti perkembangan jaman sehingga jenis bisnis ini tidak akan pernah usang dan dianggap out of date.
Sebagai penjual, Anda hanya diminta untuk lebih jeli dengan trend atau musim yang sedang booming. Misalnya saja saat cuaca dingin, maka akan banyak orang yang mencari jaket, mentel, atau jas hujan untuk menyambut musim hujan.
Tertarik untuk mencoba peluang bisnis yang satu ini?
Terutama untuk Anda yang selama ini berperan sebagai reseller dan dropshipper, maka tips ini dapat membantu Anda untuk menemukan produk yang murah, sedang nge-hits, dan terbaik dari supplier berkualitas dari marketplace besar di Indonesia.
Apakah selama ini Anda sudah melakukan riset dalam berjualan online? Atau sekedar melakukannya berdasarkan insting? Tips yang kami bagikan kali ini mungkin akan memberi Anda insight yang berbeda.
Cara Riset Produk di Marketplace
Jika toko Anda sudah menjadi Gold Merchant di Tokopedia, maka cara riset produk yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut :
market insight -> kategori produk -> terlaris -> cari kategori kunci pencarian seminggu terakhir -> cek toko teratas dalam seminggu terakhir
Tidak perlu berkecil hati jika Anda belum menjadi Gold Merchant di Tokopedia, karena Anda masih dapat melakukan riset produk dengan mudah, yaitu dengan masuk ke halaman hotlist untuk menemukan produk terlaris yang pencariannya sedang trending di marketplace per kategori produk.
Sedangkan untuk di Bukalapak, riset produk dapat Anda lakukan dengan masuk ke tab pencarian, kemudian perhatikan rekomendasi 10 produk yang sedang dicari banyak orang yang letaknya tepat di bawah daftar pencarian terakhir.
Bagaimana dengan marketplace lain? Pada dasarnya sama saja, baik itu di Shopee, Lazada, atau Blibli. Intinya adalah menemukan rekomendasi produk- produk yang diburu oleh banyak orang. Setelah mendapatkan listnya, cobalah bandingkan produk- produk tersebut dan cek review dari customer yang sudah melakukan pembelian.
Setelah mendapatkan produknya, khusus dropshipper di Marketplace penting skeali untuk upload produk yang berbeda- beda setiap harinya.
Cara Riset Supplier di Marketplace
Setelah melakukan riset produk dari satu marketplace ke marketplace lainnya, langkah selanjutnya adalah menemukan supplier terbaik di marketplace tersebut. Bagaimana caranya?
Masukkan kata kunci produk yang Anda temukan dari pencairan di atas
Manfaatkan fitur filter berdasarkan kota dan pengiriman, seperti area Jabodetabek (karena Anda ingin menjual dengan pengiriman dari Jakarta misalnya), dan pengiriman “sameday service” atau ekspedisi pendukung lainnya
Urutkan berdasarkan penjualan terbaik
Untuk menemukan supplier terbaik, pastikan beberapa point berikut ini :
Reputasi supplier untuk Tokopedia minimal Gold (bukan God Merchant- nya ya, beda)
Reputasi supplier untuk Bukalapak adalah minim feedback negatif
Ulasan supplier untuk Shopee, Tokopedia dan marketplace secara keseluruhan adalah minimal bintang 4
Ulasan global pastikan tidak ada ulasan negatif (kecuali ulasan tidak masuk akal)
Pengiriman tercepat hingga 10 jam, jika reputasi pengiriman supplier tersebut di atas 10 jam atau bahkan lebih dari 1-2 hari, pertimbangkan untuk TIDAK memilih supplier tersebut (disini Anda memposisikan diri sebagai dropshipper)
Tips ini sendiri sangat populer digunakan oleh para dropshipper marketplace di Indonesia. Jika selama ini Anda menggeluti dunia bisnis online, tidak ada salahnya untuk menggunakan tips ini untuk bisnis online Anda.
Seorang marketer sejati selalu mempunyai cara menemukan produk laris untuk dijual dengan lebih optimal lagi. Salah satunya adalah mencari produk terlaris dari marketplace, dan menjualnya kembali lewat Facebook Ads. Jangan kaget, dengan cara ini, banyak marketer berhasil menuai profit berlipat dengan jaminan produk mudah terjual.
Menemukan Produk Laris di Marketplace untuk Diiklankan di Facebook
Trik seperti ini memang menggoda, dan nyatanya tidak terlalu sulit untuk dipraktekkan oleh siapa saja. Penasaran bagaimana caranya? Berikut tips yang bisa Anda praktekkan saat ini juga…
1. Temukan Produk Dengan Convertion Rate Lebih dari 10%
Lakukan riset sederhana di marketplace untuk menemukan produk laris dengan convertion rate lebih dari 10%. Misalnya saja produk catok sisi ASL-908 di Tokopedia. Produk ini telah dilihat sebanyak 46,3 ribu calon pembeli, dan sudah terjual sebanyak 15rb. Artinya, setiap 3 orang yang melihat produk ini, ada satu orang yang melakukan pembelian.
Sedangkan convertion rate nya adalah 15,000/46,300, yaitu 32,39%. Convertion rate produk ini sudah lebih dari 10% yang artinya sangat bagus untuk diiklankan di Facebook Ads atau Instagram Ads.
2. Temukan Harga Produk Termurah dengan Rating Bintang Minimum Empat Langkah terpenting kedua adalah menemukan harga terbaik untuk produk yang akan dijual. Untuk memastikan kualitas, pastikan rating bintang minimum rata- rata adalah empat. Sempatkan juga untuk membaca review pembeli untuk memastikan produk dan kemasan dari penjual tidak mengecewakan.
3. Cek Harga Lebih Tinggi dengan Convention Rate yang Baik Langkah selanjutnya adalah mencari tahun harga yang lebih tinggi dari produk tersebut, tapi mempunyai convention rate yang masih baik. Goal nya adalah agar kita bisa mengira- ngira produk ini nanti akan kita jual dengan harga berapa via Facebook Ads.
Misalnya saja jika kita menjual dengan harga 85.000 ini, maka kita masih mendapatkan profit 85.000-55.000, maka kita masih punya margin profit 30.000 dengan perbandingan setiap 5 orang yang melihat, maka terjual 1 produk.
Dari 73,7rb orang yang melihat, terjual sebanyak 13,9rb, artinya konversi dari produk ini adalah 18,86%. Masih cukup oke, kan?
4. Temukan Harga yang Lebih Tinggi Lagi dari Harga Tinggi Pertama
Karena harganya lebih tinggi lagi, maka convertion rate nya pun tidak sebaik harga tinggi pertama. Meski begitu, harga ini masih cukup oke jika kita iklankan via Facebook Ads. Jika kita menjual dengan harga 105rb ini, produk yang kita jual masih bisa laku dengan perkiraan tiap 19 orang yang melihat, maka terjadi 1 transaksi. Convertion rate nya 93/1800= 5,16%.
5. Tentukan Harga Jual Setelah melakukan langkah 1-4, saatnya bagi Anda untuk menentukan harga jual, yaitu 85,000 – 115,000. Harga ini bisa kita mainkan untuk strategi promo, misalnya beli 1 harga Rp 115.000, beli 2 Rp 200.000. Atau khusus pembelian sampai tanggal xxx akan mendapatkan harga special Rp 90.000 dari harga Rp 115.000.
6. Manfaatkan YouTube untuk Mendapatkan Materi Iklan Video View Untuk beriklan di Facebook, disarankan menggunakan jenis iklan Video View agar audience yang melihat iklan Anda dapat terekam pixelnya untuk nantinya dijadikan Custom Audience. Video iklan sendiri tidak harus Anda buat dari basic, melainkan bisa mencarinya di YouTube.
Caranya, masukkan kata kunci di YouTube, lalu filter video dengan durasi di bawah 4 menit. Selanjutnya, cari video yang durasinya kurang dari 1 menit. Jika tidak ketemu, Anda bisa melakukan edit manual untuk memotong video seperlunya. Selanjutnya, ganti lah lagunya untuk menghindari cekalan hak cipta, dan di akhir video, jangan lupa untuk memasukkan kontak pemesanan di video.
Kesimpulan
Meskipun jenis iklan Video View memang sangat direkomendasikan untuk saat ini, Anda juga bisa bereksperimen dengan obyektif iklan yang lainnya. Lakukan saja Split test untuk mengetahui winning campaign Anda. Dengan begitu, Anda