Cara Mudah Menghubungkan Domain dan Server Hosting

Cara Mudah Menghubungkan Domain dan Server Hosting

Menghubungkan domain ke server hosting adalah langkah selanjutnya yang kita lakukan setelah berhasil membeli domain. Langkah ini disebut sebagai pengaturan domain di DNS atau konfigurasi DNS (Domain Name Server).

Ada kalanya webmaster membeli domain dan hosting di tempat yang berbeda- beda. Tidak masalah, karena penyatuan keduanya tetap mudah dilakukan melalui name server.

Nah di artikel kali ini, Panda akan secara khusus membahas tentang cara mengkaitkan nama domain ke server hosting. Mari kita simak lebih lanjut!

Persyaratan Menghubungkan Domain ke Hosting

Sebelum kita mulai langkah- langkahnya, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan lebih dulu. Hal tersebut, yaitu :

1. Sudah Mempunyai Nama Domain

Pastikan nama domain Anda sudah siap. Biasanya orang berburu artikel cara menghubungkan domain dan hosting setelah mereka selesai membeli domain. Tujuannya tentu, mengaitkan keduanya agar website bisa live.

2. Sudah Mempunyai Akun Web Hosting

Web Hosting adalah sebuah tempat dimana semua file dan data website tersimpan, bisa diakses dan dikelola melalui jaringan internet. File dan data website ini meliputi script, aplikasi, database, gambar, email, dan video.

Hosting nantinya akan menampung file- file website yang akan diakses melalui nama domain tadi. Tentunya, Anda harus memastikan sudah melakukan konfigurasi yang tepat agar keduanya dapat terhubung.

Hosting kita gunakan dengan sistem sewa, yaitu membayar ke perusahaan provider hosting. Ada banyak jenis- jenis hosting yang bisa menjadi pilihan kita. Baik itu hosting terbaik Indonesia, maupun luar negeri.

Cara Mengarahkan Domain ke Nameserver Hosting

Menghubungkan domain ke server hosting memang hal teknis. Namun percayalah, hal ini cukup mudah dilakukan. Secara garis besar, step nya pun hanya terbagi ke dalam dua, yaitu :

  • Mengubah DNS (Domain Name Server) di domain untuk mengarah ke web hosting.
  • Menyiapkan web hosting untuk menjadi ‘rumah’ bagi domain Anda.

Simak lebih detailnya berikut ini ya :

A. Mencari Tahu Nameserver Hosting Web

Sebelum mengarahkan nama domain, langkah pertama adalah sudah mengetahui nameserver yang digunakan web hosting. Cara termudah untuk mendapatkan informasi ini adalah di email yang hosting kirimkan saat pertama kali mendaftar.

Cara mudah kedua untuk menemukan nameserver adalah dengan mengakses Client Area dari web hosting. Di pengaturan hosting Hawkhost.com misalnya, Anda bisa mengintip server nama domain di bagian Client Area > My Products & Services > Product Details.
Informasi Nameserver di Client Area Hosting

Jika kesulitan untuk menemukannya, Anda juga bisa meminta bantuan layanan hosting untuk mendapatkan informasi.

Simpan dan catat lebih dulu data nameserver ini. Anda perlu untuk menyalinnya di konfigurasi DNS nanti.

B. Mengubah DNS/ Name Server di Domain agar Mengarah ke Web Hosting

Setelah mempunyai domain, Anda bisa masuk ke website penyedia nama domain untuk melihat informasi domain Anda. Disini Anda akan mencari fitur untuk mengatur atau mengubah nameserver domain Anda.

Pada umumnya setiap domain bisa mempunyai peletakan menu yang berbeda- beda ya. Artinya, di provider yang Anda gunakan, bisa jadi mempunyai tampilan yang berbeda dari contoh gambar yang menjadi referensi Panda ini.

Untuk contoh ini Panda menggunakan penyedia domain Name.com.

Tujuan dari langkah ini sendiri adalah untuk memberi tahu domain agar mengarah ke layanan web hosting yang Anda gunakan. Sederhananya, mengubah DNS atau Name Server (NS) dari domain agar saat orang- orang mengakses domain, mereka bisa mengakses data informasi di server hosting.

Selanjutnya, ikuti langkah- langkah berikut ini :

  1. Masuk ke bagian Domain Saya atau Domain Manager.
    Menu MyDomain di Name.com
  2. Pilih domain yang akan Anda ubah pengaturan name server nya. Bisa langsung klik di nama domain atau centang di kotak nama domain, dan tap Manage/ Atur.
  3. Di menu Domain, temukan sub menu Nameserver, dan klik ‘Manage Nameserver’ 
    Domain detail untuk manage nameserver domain
  4. Edit nameserver dan update sesuai name server di penyedia layanan hosting
    Update nameserver untuk menghubungkan domain ke server hosting
  5. Pilih Update atau Simpan.

C. Konfigurasi Hosting untuk Domain Kedua di Website (Add-On Domain)

Jika domain yang Anda setting ini adalah domain kedua, alias bukan domain utama, maka membutuhkan konfigurasi tambahan di layanan web hosting. Addon Domain ini sendieir artinya adalah domain baru yang ditambahkan ke hosting dan mempunyai Uniform Resource Locator (URL) yang berbeda dari domain utama.

Konsep dari Addon Domain ini sendiri adalah menghadirkan multiple domain atau website di dalam akun web hosting yang sama. Penggunaan resource (space dan bandwidth) dari domain addon akan berbagi dengan domain utama.

Berikut adalah langkah lanjutan jika Anda mengarahkan addon domain ke hosting :

  • Login ke cPanel web hosting dengan akun Anda.
  • Setelah berhasil login, cari sub menu Addon Domain di bawah menu Domain, atau Ctrl+F dan ketik Addon Domain
    Menu Addon Domain di cPanel
  • Isi nama domain yang akan Anda hubungkan ke hosting, dan untuk document root, bisa diisi dengan /public_html/namadomainbaru. WARNING, jangan sampai hanya mengisi /public_html ya, karena ini akan menimpa data domain utama Anda.
    Konfigurasi domain di Addon Domain
  • Setelah semua field terisi, tap Add Domain.

Setelah berhasil menambahkan addon domain, Anda akan melihat domain ini berada di daftar Addon Domain seperti di gambar berikut :

Penambahan Addon Domain Berhasil

Selesai! Cukup mudah, bukan?

Propagasi Domain Membutuhkan Waktu

Sudah berhasil mengarahkan nameserver sesuai dengan informasi di hosting, kok website masih belum bisa live? Sabar, jangan panik. Propagasi domain memang membutuhkan waktu.

Propagasi domain artinya waktu yang domain butuhkan untuk tersambung dengan server hosting setelah proses konfigurasi tadi. Secara default, propagasi domain memakan waktu 1×24 jam atau 1×48 jam.

Kendati begitu, di beberapa provider domain dan hosting, proses ini bisa dalam hitungan kurang dari 6 jam.

Kesimpulan

Meskipun mengarahkan domain ke server web hosting ini terbilang tutorial teknis, tapi sebenarnya cukup mudah untuk kita praktekkan. Kuncinya hanya dua, sudah mempunyai data nameserver hosting, dan melakukan konfigurasi nameserver di penyedia domain.

Nameserver di hosting ini pun relatif sangat mudah ditemukan. Jika tidak mendapatkan informasi ini di email, Anda bisa mengaksesnya dari panel hosting atau Client Area. Namun jika masih tidak menemukannya (ini sangat jarang terjadi), Anda bisa meminta bantuan customer service dari provider hosting Anda.

Jika konfigurasi domain ini adalah untuk domain kedua dan seterusnya, alias addon domain, untuk di satu hosting, pastikan Anda mengikuti step C di tutorial di atas. Setelah itu, Anda tinggal menunggu proses propagasi domain selesai, dan taraaaa…. website Anda sudah live dan siap untuk dikelola lebih lanjut.

Semoga tutorial Panda kali ini tentang cara menghubungkan nama domain ke server hosting bermanfaat. Selamat mencoba ya, genks! 🙂

Apa itu Cloud Hosting, Cara Kerja dan 9 Keuntungan Cloud Server untuk Bisnis

Apa itu Cloud Hosting, Cara Kerja dan 9 Keuntungan Cloud Server untuk Bisnis

Anda mungkin sedang mempertimbanngkan opsi Cloud Hosting saat website Anda mulai berkembang dan ingin upgrade ke performa yang lebih baik. Ya, Cloud Hosting ini sendiri memang salah satu rekomendasi solusi untuk Anda yang upgrade dari shared hosting dengan resource dedicated seperti VPS (Virtual Private Service).

Shared Hosting sendiri sebenarnya mempunyai banyak keuntungan. Dan pilihan jenis hosting ini sangat sesuai untuk bisnis skala kecil sampai menengah. Saat website mulai berkembang dan menjadi lebih besar, atau ada terlalu banyak di dalam satu akun shared hosting, performa website menjadi tidak optimal.

Pasalnya, Anda membutuhkan hosting dengan resource yang lebih besar juga. Dengan kapasitas yang terbatas dari shared hosting, mau tidak mau Anda harus rela berbagi resource dengan pengguna lain.

Penyedia layanan hosting biasanya akan menawarkan Anda untuk beralih ke VPS. Kendati begitu, ini bukan solusi terbaik untuk banyak orang. Mengelola VPS tidak mudah dan membutuhkan keterampilan khusus. Pengguna awam cenderung merasa kesulitan saat mengoperasikannya.

Sebagai alternatifnya, Anda bisa mencoba hosting dengan cloud server. Nah, di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap dan detail tentang apa itu VPS, cara kerjanya dan juga keuntungannya untuk website.

Apa itu Cloud Hosting?

Pengertian Cloud Hosting

Cloud Hosting adalah jenis web hosting yang menggunakan beberapa server untuk menyeimbangkan beban (load) dan memaksimalkan jam kerja server (uptime). Sederhananya, cloud hosting merupakan teknologi yang menggabungkan beberapa server untuk berjalan seperti satu server utuh.

Artinya, hosting ini tidak menggunakan server tunggal, melainkan teknologi yang kita kenal dengan sebutan “Cluster”, yang menggabungkan beberapa resource server secara terpusat. Semakin banyak server yang tergabung dalam satu server, maka semakin besar resource yang ditambahkan.

Teknologi ini memungkinkan website terus berjalan meski salah satu server sedang bermasalah. Ini karena saat satu server bermasalah, server lain akan menjaga website agar tetap berjalan. Saling backup antar server ini lah yang membuat tingkat uptime jenis hosting ini cenderung tinggi.

Resource server cloud sendiri tidak dipengaruhi alias tidak dibagi oleh penggunaan resource lain karena sudah dedicated. Mereka berfokus pada kualitas uptime, kecepatan, fleksibilitas dan kemudahan untuk scalling, dan mempunyai private resource sebagai keunggulan dari cloud hosting.

Cara Kerja Cloud Hosting

Cara kerja Cloud Hosting

Selanjutnya, mari kita bahas tentang cara kerja jenis hosting ini. Seperti yang Panda sebutkan tadi, Cloud Hosting menggunakan teknologi Cluster yang menggabungkan beberapa resource secara terpusat.

Beberapa server yang berada di hosting ini akan saling mendukung dalam melakukan serangkaian tugas atau program. Saat salah satu server bermasalah, server lain yang masih aktif akan melakukan backup dan menggantikan tugas server bermasalah tadi dalam melayani permintaan/ request website.

Tindakan yang sama berlaku saat salah satu server mengalami kelebihan beban, alias overload. Maka server lain dalam cluster akan menopang server tersebut dalam memproses permintaan dari website.

Kesimpulannya, Cloud Server bekerja dengan pendekatan distribusi. Karena setiap permintaan website didistribusikan ke beberapa lokasi, sehingga masalah downtime bisa dicegah saat server cluster terganggu.

Kita juga bisa menyebut Cloud Hosting ini menerapkan prinsip gotong royong antar server. Tujuannya adalah mengoptimalkan performa website dengan cara meningkatkan uptime dan melayani permintaan dengan cepat. Hal ini berbeda dengan server shared hosting yang bekerja secara individu, dan bahkan saling berebut resource.

9 Keuntungan Menggunakan Cloud Hosting

Cloud Hosting menggaransi performa website yang lebih cepat. Disebut cepat karena mampu menampung ribuan trafik lebih banyak dari shared hosting. Selain itu, resource yang jenis hosting ini sajikan seperti milik VPS.

Dengan menggunakan server cloud, Anda mempunyai hosting yang kualitasnya diatas shared hosting, tapi pengelolaannya lebih mudah dari VPS.

Lalu, apa saja manfaat Cloud Hosting? Berikut adalah daftarnya :

1. Harga yang Lebih Hemat

Cloud Hosting menggunakan server berbentuk virtual dan mempunyai penyimpanan data paling canggih dengan efisiensi penggunaan server menjadi lebih ringkas sehingga bisa mengurangi penggunaan server fisik. Dengan begitu, biaya operasional pun menjadi lebih murah dari hosting konvensional pada umumnya.

Itulah mengapa Cloud server kerap menjadi rujukan utama dari pemilik website dalam mengelola websitenya. Jenis hosting ini memungkinkan Anda mempunyai segala fasilitas yang mungkin belum pernah Anda peroleh dari hosting biasa, karena cloud hosting merupakan server yagn terintegrasi dan fleksibel.

2. Keuntungan Premium dari Menggunakan Cloud Hosting

Banyak penyedia Cloud Hosting yang tidak ragu untuk memberi benefit premium untuk penggunanya. Benefit ini antara lain :

2.1 Gratis Domain TLD (Top Level Domain)

Paket hosting biasanya sekaligus menawarkan Domain TLD (Top Level Domain) secara gratis untuk para pemilik website. Jika kebetulan Anda membutuhkan domain gratis dan ingin upgrade hosting, ini bisa menjadi salah satu solusi menarik untuk bisnis Anda.

2.2 Gratis SSL/ TLS Grade A

Sertifikat SSL/ TLS penting untuk optimasi website Anda. Karena dengan memasang SSL/TLS, website Anda akan mendapat label sebagai website yang aman dan terpercaya, karena sudah menggunakan HTTPS dan terenkripsi.


Selain kedua hal tersebut, tentu ada banyak benefit tambahan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Server.

3. Up Time yang Berkualitas

Dengan sistem server gotong royong, Cloud adalah jenis hosting dengan uptime server yang lebih tinggi dari shared hosting. Website dengan trafik tinggi akan sangat terbantu dengan sistem server gotong royong ini. Tidak ada lagi insecure karena masalah down time server.

4. Hosting Cepat dan Mempunyai Performa Tinggi

Cloud hosting adalah pilihan tepat dan mempunyai performa paling baik untuk website kategori trafik medium. Saat terjadi lonjakan trafik, server yang saling bekerja sama akan membantu mengurangi beban salah satu server, sehingga performa tetap optimal.

5. Teknologi Terbaru NVME Storage

NVMe (Nonvolatile Memory Express) adalah teknologi terbaru dalam dunia storage yang memberikan throughput tertinggi dan waktu respon tercepat. NVMe menggunakan utilitas PCIe 3.0 layaknya sebuah kartu grafis.

Dengan kecepatan tinggi dari PCIe ini, teknologi NVMe mempunyai kecepatan transfer data yang jauh di atas SSD biasa. NVMe bahkan diklaim mempunyai kecepatan transfer data mencapai 5x lipat lebih cepat dari SSD dan 25x lebih cepat dari HDD.

Infografis kecepatan transfer data NVMe vs SSD vs HDD

6. Aman dari Server Hardware Trouble

Karena menggunakan sistem hardware terbaru, server Cloud Hosting relatif tahan bantin dan bebas dari ancaman server trouble dan server offline. Selain itu, semua data pasti aman karena terbackup di teknologi cloud.

Dengan beberapa server secara virtual, data website akan langsung ditransfer ke server lain saat ada yang offline atau mengalami masalah teknis. Berbeda dengan hosting tipe tradisional yang uptime nya bergantung pada lingkungan server fisik.

Jika terjadi offline sewaktu- waktu, website akan offline juga. Kecuali jika Anda menggunakan CDN (Content Delivery Network) yang bisa membantu mengurangi downtime dan menyajikan versi cache website.

7. Management Server yang Mudah

Seperti yang Panda ungkap di atas, Cloud Server jauh lebih mudah dikelola daripada VPS. Jenis hosting ini bisa dengan mudah menyesuaikan dengan trafik yang ada di website dan mengaturnya sesuai keinginan melalui dasbor informatif.

Untuk mengelola Cloud Server Anda, tidak perlu mempunyai latar belakan teknis.

8. Akses Dari Mana Saja

Dengan kecepatan yang berkualitas, website di bawah naungan Cloud Server sangat mudah untuk diakses dari manapun. Bahkan saat Anda mengaksesnya di luar negeri, waktu loading website tidak begitu lama.

Layanan Cloud ini akan sangat bermanfaat saat Anda mempunyai target user di banyak negara sekaligus, tanpa perlu punya banyak server sekaligus.

9. Konfigurasi Server yang Cepat

Anda bisa melakukan konfigurasi server Cloud Anda dalam waktu singkat. Tidak harus mempunyai keahlian teknis yang mumpuni dan bisa mengikuti guideline yang tersedia di layanan hosting Anda.

Namun jika menemui kendala, Anda juga bisa meminta bantuan teknis dari penyedia 

Kapan Website Anda Membutuhkan Cloud Hosting?

Cloud Hosting adalah solusi ideal untuk pemilik website yang ingin menggunakan VPS, namun tidak paham cara menggunakannya. Ya, karena mengelola VPS sendiri lebih complicated dan cenderung membutuhkan skill teknis yang lebih dalam.

Dengan Cloud Hosting, Anda bisa mendapatkan performa website setara VPS dengan pengelolaan semudah shared hosting dengan cPanel. Performa Cloud Hosting juga setara dengan VPS dengan kapasitas yang juga bisa disesuaikan.

Website Apa Saja yang Cocok Menggunakan Cloud Hosting?

Well, hampir di penghujung, Anda mungkin mulai bertanya- tanya, jenis website apa saja yang cocok menggunakan Cloud server ya?

Tentu saja pada umumnya semua jenis website bisa dan boleh menggunakan jenis hosting ini. Namun ada beberapa jenis website yang sangat membutuhkan manfaatnya, yaitu :

  • Toko online
  • Portal berita
  • Blog ber-trafik tinggi
  • Website proyek
  • Website perusahaan

Dari jenis- jenis website itu, terlihat memang website- website dengan trafik yang sudah stabil membutuhkan cloud server. Karena dengan hosting cloud ini, mereka akan mempunyai server yang bisa diandalkan dan meminimalisir downtime yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Cloud Hosting adalah pilihan hosting yang tentu saja lebih aman dari shared hosting. Karena itu, jenis hosting ini sangat cocok untuk website- website yang membutuhkan keamanan tinggi dan stabilitas.

Anda mungkin sempat berpikir untuk upgrade ke VPS. It’s okay, VPS akan selalu menjadi pilihan menarik. Namun Anda perlu mempertimbangkan juga faktor konfigurasi yang lebih kompleks dan harga yang lebih tinggi.

Dengan konfigurasi yang mudah, Cloud Hosting adalah jenis hosting yang cocok untuk berbagai kebutuhan. Selamat bereksplorasi lebih jauh lagi ya!