Update Algoritma Baru dari Facebook, Perubahan Apa Saja yang Terjadi??

Update Algoritma Baru dari Facebook, Perubahan Apa Saja yang Terjadi??

Yes, baru- baru ini Facebook meng- update algoritmanya. Ada yang berteriak, ada juga yang woles dalam menanggapinya. Suka atau tidak, sejak awal 2018 ini Facebook memang sudah menerapkan perubahan algoritma besar- besaran. Apakah Anda sudah merasakan efek dari algoritma baru ini?

4 Perubahan Mendasar dari Update Algoritma Baru Facebook

1. Facebook akan Memprioritaskan Konten yang Relevan untuk Usernya
Dengan mempelajari “interest” dan “behavior” usernya, update algoritma Facebook yang paling mencolok adalah menyajikan konten yang lebih relevan dengan user di newsfeed mereka.

Point ini memberikan keuntungan sekaligus kerugian untuk pemilik bisnis. Untuk pemilik bisnis yang reach-nya sudah ok sebelumnya, maka mereka bisa lebih ‘engaged’ dengan fans mereka. Sebaliknya, jika bisnis Anda masih baru, Anda perlu memainkan strategi Facebook Ads terlebih dulu untuk mengoptimalkan engagement Page Anda.

Masih menggunakan tipe postingan “Katakan Mau” untuk trik melesatkan engagement Anda? Pikir lagi dua kali karena Anda harus siap- siap kecewa.

2. Facebook akan Mengurangi Konten dari Fanpage atau Brand di Newsfeed User
Selain menyajikan konten yang relevan dengan user, Facebook juga akan mengurangi konten dari fanpage atau brand di newsfeed pengguna. Goal utamanya adalah Facebook ingin semakin mendekatkan si pengguna dengan akun- akun personal yang dianggap mempunyai kedekatan dengan si user.

Bisa dibilang, media sosial besutan Mark Zuckerberg ini tidak mau platformnya hanya dijadikan sebagai tempat jualan melulu. Facebook ingin mengembalikan fungsi media sosialnya sebagai platform untuk bersosialisasi dengan teman- teman di dunia maya mereka, bukan sekedar untuk jualan.

Kalau selama ini Anda mempunyai page besar yang reach- nya sangat menawan, jangan kaget jika tiba- tiba menurun drastis. Solusi instannya, lagi- lagi Facebook menyarankan halaman bisnis untuk merogoh kantong mereka untuk #FacebookAds.

3. Konten Video Menarik akan Semakin Sering Tampil
Konten video sudah lama digadang- gadang akan mendapat perlakuan istimewa dari social media yang satu ini. Dan ini langsung kentara di awal tahun sejak algoritma baru bergulir. Kedepannya, Mark ingin membuat sosmednya sebagai platform yang nyaman untuk dinikmati selama berjam- jam.

Jadi, jika ingin bisnis Anda mudah viral, siasatilah konten halaman Anda dengan konten video. Anda bisa membuat video terkait bisnis kalian, video profil, video promotion atau video slide produk. Anda juga bisa memanfaatkan fitur “Live” untuk berinteraksi dengan fans lebih dekat lagi.

4. Iklan dengan Engagement Bait Tidak Akan Mendapatkan “Reach” Maksimal
Engagement Bait dilakukan untuk menarik perhatian audiens agar mereka mau meninggalkan komentar atau membagikan konten iklan tersebut. Contoh dari iklan yang mengandung engagement bait misalnya :
“Diskon 45 persen jika komen MAU di kolom komentar.”
“Share iklan ini untuk mendapaktan gratis buku dari Saya.”
“Langsung dapat aksesori cantik untuk pesan via komentar.”

Copywriting dengan engagement bait ini nantinya tidak akan maksimal lagi diterapkan di Facebook. Sebaliknya, Anda akan dipaksa untuk menciptakan copywriting menarik yang bisa menimbulkan diskusi dengan pembacara iklan secara real, jika Anda ingin engagement di iklan Anda optimal.

Tips Mensiasati Update Algoritma Facebook

Sudah dibangun susah payah, eh reach nya menurun drastis gara- gara perubahan algoritma Facebook. Sedih? Pasti! Faktanya, Anda memang sudah harus move on dari cara lama ke cara baru. Anda memang diminta untuk beradaptasi. Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan beberapa tips berikut ini :
1. Siasati Konten Anda dengan Story Telling
Yes, story telling! Agar Anda tidak kelihatan jualan melulu. Dengan story telling, pesan Anda juga sebenarnya akan lebih optimal ditangkap oleh pembaca. Pendekatan story telling juga sejauh ini terbukti meningkatkan persentase closing dibandingkan jualan dengan cara hard selling.

Tapi story telling susah, gan. Gimana ya caranya?” Jawabannya cuma satu, “Ayo sama- sama belajar lagi!”

2. Ajak Fans Anda untuk Sering Berdiskusi
Kunci dari engagement yang tinggi adalah ketertarikan audiens dengan konten yang kita sajikan. Jika story telling belum terbiasa, maka latihlah. Namun, Anda juga bisa menggunakan cara lain yang relatif lebih mudah, yaitu dengan mengajak fans Anda berdiskusi.

Buatlah konten tentang sebuah topik, boleh tentang bisnis Anda atau hal- hal remeh temeh lainnya, dan ajak fans Anda untuk mengemukakan pendapat mereka. Konten- konten seperti ini bisa Anda jadwalkan untuk lebih sering tampil di fanpage Anda. Siap mencoba?

3. Bereksperimen dengan Konten Video
Seperti yang telah dibahas di atas, konten video akan semakin populer di newsfeed Facebook. Anda tidak harus memproduksi live video. Anda bisa juga membuat video produk dengan slide, video story telling slide atau mengedit video orang lain yang tidak ada embel- embel copyright dengan tambahan kreatifitas dari Anda.

Selamat bereksperimen!

 

7 Tips Menciptakan Konten Story Telling yang Memikat Fan Facebook Anda

7 Tips Menciptakan Konten Story Telling yang Memikat Fan Facebook Anda

Seberapa efektif kah konten yang Anda bagikan ke Facebook selama ini? Berapa tingkat engagement atau keterlibatan fans Anda dalam interaksi? Apakah setiap postingan Anda selalu menelurkan jumlah like dan share seperti yang Anda harapkan? Atau dengan audiens yang sudah besar, fanpage Anda justru lengang- lengang saja? Hmmm… kira- kira apa yang masih kurang ya?

Ketika postingan fanpage Anda terlihat minim interaksi, ada baiknya Anda kerap berkunjung ke newsfeed Facebook Anda untuk melihat selera teman- teman Facebook Anda. Lihat apa yang kerap mereka share, jenis postingan yang berulang- ulang di posting, tag foto atau postingan- postingan dari fan page yang lebih besar atau lebih ramai. Dengan mengamati ini secara jeli, di tahap awal Anda akan mulai mengenali selera audiens Anda. Hal ini juga sekaligus member Anda insight baru tentang viral konten di Facebook.

Menurut sebuah study tentang #socialmedia, rata- rata audiens memperhatikan konten yang tampil di newsfeed mereka selama 8 detik. Waktu yang sangat singkat, bukan? Jadi, tentu saja jika konten kita hanya melulu tentang diri kita ( produk kita ), audiens sudah malas duluan. Jeli dalam menyajikan konten akan membuat audiens lebih memperhatikan konten Anda dan setia menunggu postingan Anda.


Konten Story Telling Laris Manis di Facebook

Seperti apa sih konten story telling itu? Dari namanya saja kita sudah bisa menebak, bahwa konten ‘story telling’ berarti tidak jauh- jauh dari mengajak audiens untuk mendengarkan cerita atau menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Dengan kemasan story telling, status yang kita buat menjadi terdengar akrab dan nyaman untuk audiens, sehingga mereka pun tidak akan sungkan untuk berinteraksi dengan konten yang Anda bagikan.

Lantas bagaimana cara memulai teknik story telling di Facebook? Bagaimana jika Saya tidak pintar bercerita? Well, yang namanya menulis dan bercerita itu sangat bisa dilatih. Dan jika Anda merasa agak kesulitan, gunakan lah tips menciptakan konten story telling Facebook ini. Semoga bermanfaat!

1. Story Telling Bukan Berarti harus Konten yang Panjang
Membuat konten story telling bukan berarti Anda sedang belajar membuat cerita pendek. Buatlah konten yang mengajak bicara audiens, meskipun tidak terlalu panjang tapi efektif dan membuat mereka memperhatikan konten Anda. Konten yang terlalu panjang justru kadang membuat audiens malas membaca sampai selesai.

2. Gambar yang Jelas, dan Menarik
Jangan pernah meremehkan penggunaan gambar di Facebook. Penggunaan gambar di konten social media terbukti bisa meningkatkan interaksi fan di Facebook sebanyak lebih dari 80%. Jika sebelumnya Anda terbiasa untuk tidak menggunakan media gambar, mulai sekarang gunakanlah gambar yang jelas dan menarik.

Berapa ukuran ideal untuk gambar yang bagus di postingan Facebook? Untuk postingan berupa gambar, ukuran yang disarankan Facebook adalah 470×470 px, namun Saya sendiri kerap menggunakan dimensi yang lebih besar seperti 600×600 px atau 700×700 px.

Jika Anga ingin membuat konten story telling yang langsung berkaitan dengan produk Anda, maka Anda dapat memanfaatkan foto produk dengan tambahan testimoni dari pembeli yang puas dengan produk Anda. Tambahkan sedikit teks tentang testimoni tersebut sehingga secara tidak langsung postingan Anda juga meng-edukasi audiens bahwa produk Anda ini benar- benar berkualitas dan terpercaya.

Lihat Gambar :
testimoni,facebook,story telling

3. Sesekali Sajikan Konten Video
Sekitar tahun 2014, Hootsuite pernah megnadakan survey tentang konten yang paling banyak di share di Facebook pada tahun 2014. Dari 10 konten yang paling banyak di-share, 8 diantaranya adalah konten yang menyajikan video. Mereka juga mengungkapkan bahwa konten berbentuk video di Facebook memiliki potensi sharing 12 kali lipat lebih banyak daripada konten dengan format gambar dan teks. Tidak heran jika kini brand- brand besar kini mulai banyak menggunakan video dalam kampanye iklan mereka. Jadi, tentu saja akan lebih menarik untuk menyajikan konten video untuk audiens Anda, bukan?

4. Gunakan Caption yang Menarik
Tanpa caption yang menarik, foto dan video yang atraktif akan menjadi garing. Padahal dengan caption yang keren dan hidup, maka konten story telling Anda akan menjadi semakin menarik untuk disimak. Khususnya jika konten yang Anda sajikan adalah dalam bentuk gambar lebih dari 2-3, tanpa caption, maka akan terasa ada yang kurang dalam konten tersebut. Sangat disayangkan, bukan?

5. Gunakan Maskot untuk Meningkatkan Daya Tarik dan Brand Awareness
Ada sebuah brand hijab yang kerap ber-sliweran di newsfeed Saya dengan maskot berupa boneka Muslimah. Menurut Saya penggunaan maskot boneka Muslimah ini menjadi daya tarik sendiri untuk postingan dan brand tersebut. Ada kesan lucu dan inovatif yang diusung oleh brand tersebut.

Selain brand itu, tentu kita juga familiar dengan brand- brand besar lain yang juga mengusung maskot yang menjadi ikon tak terpisahkan. Bagi mereka, maskot bukan hanya meningkatkan visualitas, tapi juga menjadi identitas mereka agar bisnis mereka semakin dikenal ( meningkatkan brand awareness ). Sebagai contoh Anda bisa melihat coklat M & M’s yang sukses dengan maskot coklat yang menggemaskan atau juga Nutrisari dengan maskot jeruk yang kocak.  Tertarik untuk menciptakan maskot Anda sendiri?

6. Referensi Bisa Datang dari Mana Saja
Ini yang paling penting untuk diingat, membuat konten story telling ini tidak susah- susah amat sebetulnya. Anda dapat mengambil referensi mana saja untuk ide konten Anda. Anda bisa mendapatkan inspirasi dari kutipan- kutipan orang terkenal, cerita selebriti, sinopsis film, pandangan Anda tetang berita atau peristiwa yang baru terjadi akhir- akhir ini, trending topik dan masih banyak lagi. Perbanyak lah referensi dengan kreatif mencari berbagai ide, maka Anda akan semakin kreatif dalam menciptakan konten story telling yang menggigit.

7. Besar Kemungkinan Konten Anda Akan Di-copas Sana- Sini
Point ke tujuh ini sebenarnya bukan termasuk dalam tips ya, tapi peringatan, hahaha…. Ini dia nggak enaknya punya konten bagus di Facebook. Sekalinya Anda menciptakan konten yang bagus, terutama yang bertipe story telling, dalam hitungan jam Anda akan melihat konten Anda berada di sana sini di fan page orang lain. Bisa jadi jumlah share di fan page lain melebihi konten original milik Anda sendiri jika fan base mereka sudah besar. Terus terang, ini sulit untuk dicegah, sehingga ketika ini terjadi Anda tidak perlu berkecil hati. Salah satu tindakan yang dapat Anda lakukan untuk ini adalah dengan meminta si #fanpage yang meng-copas konten Anda untuk mencantumkan nama Anda sebagai sumber atau pemilik gambar.

Satu lagi, untuk menjaga konten Anda, biasakan untuk memberi watermark atau identitas di gambar Anda. Pemberian watermark atau identitas fanpage/ profil Anda juga dapat meningkatkan popularitas fanpage Anda secara tidak langsung.