Jika sudah membuat akunnya, jangan lupa untuk mengoptimalkannya dengan strategi marketing TikTok agar kampanye Anda semakin meroket. TikTok memang relatif lebih mudah daripada Facebook dan Instagram dalam campaign marketing, tapi jangan salah, potensinya luar biasa!
Kepopuleran TikTok membuat banyak marketer tertarik untuk menggali lebih dalam tentang strategi marketing yang tepat di platform tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan brand awareness atau bahkan meningkatkan penjualan.
Pengguna aktif TikTok di dunia saat ini sudah mencapai 800 juta orang. Angka ini bahkan melampaui platform media yang sudah eksis lebih dulu, seperti LinkedIn (660 juta), Reddit (430 juta), Snapchat (218 juta), Twitter (340 juta), dan Pinterest (320 juta).
Indonesia sendiri juga menjadi salah satu negara dengan jumlah pengunduh TikTok terbanyak di dunia. Artinya, TikTok adalah salah satu platform yang potensial untuk kita optimalkan dalam kampanye marketing kita.
Membuat Akun Bisnis di TikTok
Sejak tahun lalu, TikTok sudah meluncurkan akun profesional bisnis. Dengan akun bisnis, kreator bisa mengatur info profil lebih lengkap, melihat metrik real time, dan insight dari audiens.
Selain itu, kreator juga bisa menjalankan kampanye TikTok Ads. Panda sendiri sebelumnya sudah mengulas ini secara lengkap di artikel Panduan TikTok Ads.
Secara ringkas, berikut adalah langkah- langkah membuat akun bisnis TikTok :
1. Buat Akun TikTok
Pertama- tama, Anda perlu mengunduh aplikasi TikTok di PlayStore atau Apple Store lebih dulu. Lanjutkan dengan mendaftar akun Anda dengan mengikuti langkah- langkah yang diberikan.
Buat nama akun yang sesuai dengan brand, toko, atau produk Anda.
2. Setup Akun
Di bagian profil, klik Edit Profile untuk memperbarui informasi lengkap akun Anda. Berikan deskripsi singkat tentang akun Anda. Tambahkan juga foto logo sebagai foto profil. Anda juga bisa menautkan URL website, kontak email, dan link instagram di profil.
3. Beralih ke Profil Profesional
Tap menu Setting dari ikon tiga titik di kanan atas dan pilih ‘Manage My Account’. Di bagian kontrol akun, tap opsi ‘Alihkan ke Akun Profesional’, dan pilih kategori Business atau Creator. Jika mempunyai brand atau bisnis, pilih Business.
Profil Anda sudah siap 🙂
Strategi Marketing TikTok untuk Mengoptimalkan Bisnis Online
Setelah mempunyai akun bisnis, strategi marketing apa saja yang bisa kita jalankan di TikTok? Mari kita simak bersama!
1. Mengenali Cara Kerja TikTok
Jika sebelumnya Anda sudah mengoptimalkan strategi marketing di Facebook dan Instagram, tentu ada sesuatu yang berbeda dengan menjalankan strategi TikTok.
TikTok adalah platform hiburan yang berfokus pada sharing konten video. Durasi video di TikTok berkisar 15 detik hingga 60 detik. Artinya, promosi produk bisnis disini membutuhkan konten video yang menarik dan menghibur.
Untuk itu, buatlah konten video yang menghibur, kemudian tambahkan efek video dan latar musik yang menarik perhatian audiens. Konten video ini tidak melulu harus produk, tapi juga bisa testimoni, behind the scene, FAQ, dan sebagainya.
Setelah video diunggah, audiens TikTok bisa memberi komentar, like dan share konten video tersebut. Semakin baik interaksi dengan pengguna, semakin tinggi peluan Anda masuk ke FYP dan dipromosikan oleh pengguna TikTok lainnya.
TikTok sendiri mempunyai engagement rate yang lebih tinggi dari Instagram. Jadi platform ini sangat bagus untuk membangun brand awareness produk dengan optimal.
2. Menentukan Target Audiens
Untuk membuat konten yang engage dengan target audiens, penting untuk mengenali siapa sih target audiens kita. Untuk itu, Anda perlu mempelajari tentang demografi TikTok agar bisa menentukan target audiens kita.
Pada dasarnya, audiens TikTok Anda mungkin adalah jenis audiens yang sama di platform media sosial lain dan mereka merupakan kelompok yang suka dengan konten- konten TikTok.
Setelah mempunyai gambaran tentang target audiens, kita bisa mempersiapkan membuat konten yang mereka sukai. Dengan begitu, konten itu punya potensi untuk mempunyai engagement tinggi.
3. Riset Kompetitor
Kompetitor umumnya mempunyai target audiens yang sama dengan kita. Mereka pastinya sudah mempersiapkan strategi konten dan pemasaran yang bisa kita contek.
Untuk itu, cobalah menemukan setidaknya 3-5 kompetitor yang serupa dan amati konten yang mereka buat. Cari tahu konten apa yang mendapat engagement tinggi dan mana yang enggagement rendah.
4. Berburu Ide Konten Menarik untuk Video TikTok
Berburu ide konten video menarik bisa Anda lakukan dengan berbagai cara. Seperti mengintip produksi konten dari kompetitor seperti poin 3 tadi atau riset konten seperti saat membuat konten blog.
Untuk pilihan yang kedua, Anda bisa mencoba tool seperti Ahrefs atau BuzzSumo untuk mengetahui tren kata kunci yang sesuai dengan audiens dan bisnis Anda. Lalu, olah ide tersebut menjadi konten video yang menarik.
Cara lainnya, jika sudah lebih dulu eksis di medsos lain, Anda bisa membuat polling di media sosial dan meminta audiens memilih jenis topik yang mereka sukai. Bisa juga mentransformasi konten di medsos lain yang mempunyai engagement tinggi ke dalam bentuk video TikTok.
5. Gunakan Hashtag
Salah satu hal penting dalam strategi marketing TikTok adalah menggunakan hashtag. TikTok sendiri menyebut bahwa hashtag adalah informasi penting dari video sebagai rujukan untuk memberi rekomendasi kepada audiens TikTok.
Agar optimal, hashtag yang kita gunakan harus relevan dengan konten dan bisnis. Jika Anda membuat konten tutorial make up misalnya, hashtag #tutorialmakeup atau #makeupchallange adalah hashtag relevan yang bisa Anda gunakan.
Sebuah brand juga bisa menciptakan hashtag custom untuk branding promo yang sedang berlaku. Misalnya saja Zalora pernah membuat hashtag #ZStyleNow untuk campaign promo Zalora Fashion Festival.
Secara ringkas, berikut manfaat menggunakan hashtag dalam strategi marketing TikTok :
Memperkuat jaringan konten
Mengidentifikasi kompetitor
Meningkatkan jumlah follower
Rekomendasi dari Neil Patel, jumlah hashtag yang digunakan di TikTok setidaknya dua atau tiga hashtag dalam konten. Tidak perlu terlalu banyak karena karakter caption di TikTok pun terbatas hanya 100 karakter saja.
6. Posting secara Konsisten
Memposting konten secara konsisten di TikTok akan memperbesar peluang akun ANda ditemukan oleh banyak orang. Dengan begitu, engagement rate dan jumlah follower bisa lebih meningkat.
TikTok sendiri sangat menghargai kreatornya yang konsisten dalam mengunggah konten. Saat posting dilakukan secara konsisten, TikTok akan membaca akun Anda sebagai seorang kreator. Peluang untuk tampil di FYP pun menjadi lebih besar.
7. Kolaborasi dengan Influencer
Kolaborasi dengan influencer sangat berdampak pada pertumbuhan sebuah akun. Baik itu di Instagram, Twitter, dan termasuk di TikTok ini sendiri.
Neil Patel juga berpendapat jika 86% marketer menggunakan influencer untuk kampanye brand awareness yang sukses.
Sebagai bukti, brand jam tangan Daniel Wellington berhasil meningkatkan penjualan 4700 persen hanya dalam tiga tahun saja berkat kolaborasi dengan influencer.
Dalam hal ini, mereka menggunakan semua jenis influencer. Mulai dari mikro influencer, sampai beauty influencer populer seperti Charlotte Letitia Crosby.
Dalam memilih influencer, pastikan Anda memilihnya dengan selektif sesuai dengan kebutuhan brand, target audiens dan tujuan kampanye ya.
8. Menanggapi Komentar dari Audiens
Jangan salah, menanggapi komentar dan menjawab pertanyaan audiens juga sangat penting. Karena tindakan ini bisa meningkatkan engagement di akun Anda.
Jika komentar terlalu banyak, Anda bisa merespon komentar dan pertanyaan yang memberikan informasi positif terkait produk atau brand Anda.
Selain itu, cobalah untuk memberikan komentar di akun orang lain juga. Pastikan komentar yang diberikan adalah yang positif ya.
Komentar ini akan membuat akun Anda semakin ‘terlihat’ oleh banyak audiens. Terlebih, saat komentar Anda menarik dan mendapat banyak like, nama brand ANda bisa muncul di urutan komentar teratas.
Orang- orang yang penasaran bisa mengklik akun Anda, melihat apa saja yang Anda lakukan dan akhirnya memfollow. Yeayyy!
9. Ciptakan Hashtag Challenge
Netizen TikTok terkenal suka dengan berbagai challenge. Contohnya saja #inmydenimchallenge yang menarik minat jutaan pengguna, mulai dari netizen biasa hingga public figure.
Artinya, saat Anda menciptakan challenge dan challenge ini dianggap cukup menarik, akun Anda bisa populer dalam sekejap saja. Hashtag challenge memang cukup efektif dalam mempromosikan bisnis.
Tips dalam membuat challenge, buatlah menarik dan mudah diikuti. Dalam melakukan challenge, kreator biasanya perlu mempunyai produknya lebih dulu.
Jika challenge ini terlihat keren, banyak orang akan tertarik membuat video challenge serupa. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang tertarik membeli produk Anda, bukan?
10. Gunakan TikTok Ads
Strategi marketing TikTok yang tidak boleh Anda lewatkan adalah menggunakan TikTok Ads. Yes, sama seperti Facebook Group, TikTok juga menyajikan iklan berbayar yang memungkinkan brand menjangkau target audiens dengan lebih cepat.
Jenis iklan dalam TikTok Ads adalah :
InFeed Ads : iklan yang muncul saat pengguna scroll feed.
Brand Takeover : iklan yang muncul saat pertama kali membuka aplikasi.
Promotes Hashtag Challenge : iklan untuk mengajak pengguna TikTok menggunakan hashtag challenge.
Branded Effect/ Filter : iklan yang mengajak pengguna menggunakan filter/ efek khusus yang berkaitan dengan produk.
Sama seperti Facebook Ads dan Instagram Ads, iklan di TikTok akan tampil ke audiens sesuai dengan minat dan ketertarikan yang mereka miliki. TikTok Ads sangat bermanfaat untuk meningkatkan brand awareness sesuai dengan kebutuhan.
11. Review Data Analytics TikTok Ads
Setelah menggunakan TikTok Ads dan menerapkan deretan strategi di atas, jangan lupa untuk menganalisa bagaimana hasilnya.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan mereview data analytics ini secara berkala.
Untuk melihat data analytics ini, Anda bisa masuk ke bagian Setting dan Privacy dengan tap ikon tiga titik di kanan atas, lalu pilih Business Suite > Analytics. Disini Anda akan bisa melihat performa dari beberapa postingan terakhir, konten video dengan view terbaik (Trending Videos), perilaku follower, dan berbagai insight lainnya.
Dengan analytics ini, Anda bisa mengevaluasi mana saja konten yang performanya kurang baik dan konten mana yang paling banyak disukai. Selanjutnya, Anda bisa menciptakan konten- konten yang lebih berkualitas dan sesuai dengan tujuan campaign.
Praktekkan Strategi Marketing TikTok Sekarang Juga!
TikTok mungkin terlihat sebagai anak baru jika dibandingkan dengan Facebook dan Instagram. Namun percayalah, platform yang satu ini berkembang dengan sangat pesan dan layak untuk Anda pertimbangkan.
Meski didesain sebagai platform hiburan, banyak brand yang berhasil membangun awareness dan meningkatkan penjualan melalui kampanye TikTok ini. Jadi, mengapa tidak untuk mencobanya?
Secara ringkas, berikut adalah daftar strategi marketing yang bisa Anda terapkan untuk akun TikTok Anda :
Mengenali Cara Kerja TikTok
Menentukan Target Audiens
Riset Kompetitor
Berburu Ide Konten Menarik untuk Video TikTok
Gunakan Hashtag
Posting secara Konsisten
Kolaborasi dengan Influencer
Menanggapi Komentar dari Audiens
Ciptakan Hashtag Challenge
Gunakan TikTok Ads
Review Data Analytics TikTok Ads
Selain itu, tentu saja Anda perlu menggabungkan stratgi ini dengan berbagai strategi digital marketing lainnya. Siap untuk praktek? Semoga bermanfaat!
Media sosial TikTok memang sedang banyak dilirik saat ini. Meski kehadirannya di awal dulu sempat diremehkan dan mendapat banyak kecaman, kenyataannya, platform ini justru semakin populer untuk mengoptimalkan bisnis online berkat kehadiran TikTok Ads. Sudahkan Anda memanfaatkannya?
Popularitas TikTok untuk bisnis kian melesat sejak platform medsos yang satu ini lebih berkembang jenis kontennya. Tidak lagi hanya untuk joget- joget dan konten receh, kini Anda bisa menemukan banyak konten edukasi, interaktif dan religi.
Terutama untuk pecinta konten ringan, konten hiburan ala TikTok yang kian menarik dan beragam adalah selingan yang layak dinikmati.
Di artikel Panduan TikTok Ads ini, Panda akan mengulas cara menggunakan TikTok Ads hingga berbagai tips optimasi dan jenis iklan di TikTok. Semoga bermanfaat!
A. Mengapa sih Perlu Coba TikTok Ads?
“Ahhh… TikTok isinya sih joget- joget aja!”
Di awal kemunculannya, TikTok memang identik dengan konten joget- joget semata. Namun, seiring berjalannya waktu, TikTok telah menjadi platform dengan jenis konten yang beragam dan menarik. Puncaknya pada tahun 2020, TikTok mengumumkan ada nya akun bisnis dengan nama “TikTok for Business”.
Anda tidak harus langsung menggunakan akun bisnis. Meski begitu, fitur ini akan mengoptimalkan bisnis Anda. Fitur ini juga langsung menyedot perhatian para marketer dan brand.
Pengguna aktif TikTok saat ini mencapai 800 juta orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari platform media yang sudah ada lebih dulu. Seperti Linkedin LinkedIn (660 juta), Reddit (430 juta), Snapchat (218 juta), Twitter (340 juta), dan Pinterest (320 juta).
Tiktok juga menjadi salah satu media sosial yang paling banyak diunduh, menurut riset Sensor Tower. Pengguna TikTok kini tersebar di lebih dari 150 negara. Indonesia adalah negara dengan jumlah pengunduh TikTok terbanyak di dunia. Anda mungkin tidak terkejut lagi, bukan?
Angka fantastis ini tentu saja merupakan sebuah peluang besar. Tidak heran jika brand- brand besar kini juga tertarik untuk beriklan di platform ini. Sebut saja Tokopedia, Gojek, Bukalapak dan Traveloka.
Sudah siapkah Anda menggunakannya?
B. Target Audiens Pengguna Tik Tok
TikTok adalah platform ideal untuk Anda yang ingin menjangkau audiens yang lebih muda. 66% pengguna TikTok saat ini berusia lebih dari 30 tahun, dimana 41% merupakan mereka yang berusia 16-24 tahun.
Dengan gambaran ini, platform ini sedikit kurang tepat untuk Anda yang mengincar target audiens yang lebih dewasa.
Kendati begitu, TikTok ini layaknya investasi jangka panjang untuk strategi digital Anda. Mereka yang saat ini masih berada dalam range usia belia, dalam beberapa tahun ke depan akan masuk ke usia yang lebih matang.
Nah, jika brand Anda sudah start dari sekarang, maka di masa mendatang akan berkesempatan panen dari daftar audiens ini.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga dalam beberapa tahun mendatang mereka yang berusia dewasa tertarik untuk masuk ke platform media sosial ini. Seperti platform medsos pada umumnya, di awal memang mereka menarik audiens yang berusia lebih muda, kemudian mendorong audiens yang lebih dewasa untuk turut masuk ke platform.
Sebagai bukti, di TikTok pun kini sudah ada content creator dengan topik- topik yang disukai oleh orang dewasa. Mulai dari topik bisnis, digital marketing, hingga parenting.
C. Jenis- Jenis Iklan di TikTok
Ada lima jenis iklan yang bisa Anda gunakan di TikTok Ads. Masing- masing dari jenis iklan ini mempunyai karakteristik yang berbeda. Apa saja? Mari kita simak satu per satu.
1. In-Feed Video
Dalam satu kesempatan, Anda sedang asyik menonton video- video TikTok di For You Page (FYP). Video pertama, scroll…. Lanjut video ketiga, scroll, lalu di video selanjutnya, Anda melihat ada iklan yang tampil di FYP Anda.
Nah, iklan yang Anda lihat barusan adalah jenis iklan In-Feed Video dalam TikTok Ads.
Berikut adalah contoh tampilan dari In-Feed Video :
Iklan In Feed Video adalah iklan yang muncul dan berbaur dengan konten lain di FYP. Disini pengguna bisa langsung memberi like atau komentar pada iklan.
Di detik- detik awal, akan terlihat iklan video dan di bagian akhir video, akan muncul button CTA (Call to Action) yang mengarahkan pengguna untuk melakukan tindakan.
2. Brand Takeover
Tentu kita semua pernah nonton video YouTube. Saat sedang asyik menonton, kita serig dihadapkan dengan munculnya iklan di awal video. Nah, jenis iklan Brand Takeover kurang lebih seperti itu.
Iklan ini muncul saat pengguna baru membuka aplikasi TikTok. Iklan tampil dalam ukuran full screen dengan durasi 3-5 detik.
Dalam iklan ini, pengguna bisa skip iklan. Agar pesan dari iklan Anda sampai, pastikan mengemas iklan yang singkat dan jelas jika menggunakan TikTok Ads jenis ini. Anda juga bisa menaruh link yang mengarah ke website, marketplace, WhatsApp atau ke platform lain sesuai tujuan iklan.
3. Hashtag Challenge
Hashtag Challenge artinya tantangan yang diberikan ke para pengguna TikTok untuk membuat video dengan tema tertentu.
Di sepanjang 2020 sendiri, ada beberapa hashtag challenge yang cukup populer di Indonesia. Salah satunya adalah hashtag yang informatif dan berfaedah seperti #SamaSamaBelajar, hingga hashtag menghibur seperti #GlowUpChallenge.
Hashtag challenge dalam TikTok bukan sekedar ajang membuat konten saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk beriklan.
Jika iklan- iklan sebelumnya muncul di FYP, iklan hashtag challenge ini akan muncul di halaman Discovery. Iklan biasanya akan tampil di bagian teratas, atau setidaknya hampir di bagian teratas halaman.
Dengan jenis TikTok Ads ini, pengiklan akan menantang para kreator iklan untuk membuat video dengan tema tertentu. Selanjutnya, video harus menggunakan hashtag yang telat ditentukan.
Salah satu brand yang pernah menggunakan hashtag challenge ini adalah brand fashion kenamaan, Guess, dengan hashtag challenge #inmydenim. Dalam challenge ini, Guess menantang para kreator untuk membuat gaya sekeren mungkin dengan menggunakan denim Guess.
4. Branded Augmented Reality (AR)
Familiar dengan filter dan stiker saat menggunakan TikTok? Ya, keduanya memang selalu menjadi daya tarik untuk pengguna platform ini.
Yang menarik, di platform ini, Anda juga bisa menggunakannya di iklan branded AR. Mengapa disebut sebagai branded? Karena dalam filter dan stiker ini, Anda akan menggunakan brand Anda sendiri.
Salah satu contoh implementasi dari iklan ini adalah filter makeup Ponds dan juga Coca cola.
Semakin banyak content creator yang menggunakan filter atau stiker buatan Anda, iklan Anda berarti semakin sukses. Branding dan brand awareness yang bisnis Anda bangung berhasil audiens terima dengan baik.
5. TopView Ads
TopView Ads merupakan iklan yang tayang di bagian puncak feeds. Artinya, iklan ini akan menjadi video yang pertama pengguna lihat di feeds mereka. Dengan iklan ini, pengiklan bisa mengoptimalkan peluang untuk meningkatkan brand awareness.
Berikut adalah contoh TopView Ads di Tiktok dari brand Oppo :
Sama seperti iklan In-Feed dan Brand Take Over, pengiklan bisa menambahkan button CTA berisi link tujuan sesuai penawaran. Durasi dari iklan ini sendiri bisa lebih lama, yaitu hingga mencapai 60 detik.
Tentu saja durasi yang panjang ini perlu dimanfaatkan dengan baik. Pastikan Anda mengisinya dengan konten yang mampu menarik perhatian pengguna dan menghibur mereka.
D. Struktur Dasar dalam TikTok Ads
Setelah mengenali jenis- jenis TikTok Ads, langkah selanjutnya adalah mengenali struktur dalam iklan TIktok ini sendiri. Dengan memahami struktur dalam campaign, Anda akan bisa membuat keputusan yang tepat terkait tujuan iklan, alokasi budge, dan desain iklan.
Dalam struktur ini, terdapat tiga komponen, yaitu campaign, ad group, dan ads. Konsepnya mirip seperti dalam Facebook Ads dimana ketiganya merupakan hierarki.
Satu campaign bisa terdiri dari beberapa ad group. Dan dalam ad group, bisa terdiri dari beberapa iklan.
1. Campaign
Campaign merupakan gambaran besar (big picture) atau induk dari kampanye iklan yang Anda buat. Ada dua hal yang penting untuk Anda perhatikan saat membuat campaign ini, yaitu :
Tujuan iklan.
Budget campaign iklan secara keseluruhan.
2. Ad Group
Ad group berfungsi untuk mengelompokkan konfigurasi iklan yang Anda buat. Dalam satu ad group, Anda bisa membuat beberapa jenis iklan berbeda.
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membuat ad group :
Penempatan iklan.
Karakteristik target audiens.
Budget ad group.
Jadwal tayang iklan.
Strategi bidding iklan.
3. Ads
Ads merupakan konten iklan yang Anda tampilkan ke target audiens. Dalam membuat Ads, ada dua hal yang penting untuk Anda tentukan :
Jenis iklan
Isi iklan
E. Cara Beriklan di TikTok/ Memasang TikTok Ads
Sudah siap untuk membuat iklan pertama Anda di TikTok? Berikut adalah langkah- langkah membuat TikTok Ads :
E.1 Membuat Akun TikTok Ads Manager
Langkah pertama, Anda harus masuk ke halaman TikTok for Business, dan membuat akun di dalamnya. Berikut caranya :
Di halaman utama, klik tombol Memulai.
Lanjutkan dengan mengisi alamat email, dan password.
Di bagian kolom verification code, TikTok akan meminta Anda mengisi kode verifikasi. Klik link Send Code dan tunggu sampai kode verifikasi masuk ke email Anda. Masukkan kode tersebut ke dalam kolom verification code.
Centang kotak persetujuan untuk TikTok Ads terms & conditions, kemudian klik tombol Sign Up.
Isi kolom negara, zona waktu, nama bisnis, nomor telepon dan juga mata uang (IDR atau Rupiah untuk Indonesia).
Centang kotak persetujuan TikTok Ads Program Terms, kemudian klik tombol Register.
Di menu selanjutnya, Anda perlu memasukkan informasi tentang bisnis, serta informasi billing. Lanjutkan dengan klik tombol panah ke kanan.
TikTok akan meminta Anda untuk isi saldo akun agar bisa digunakan beriklan. Nilai top up yang direkomendasikan adalah Rp 300.000 hingga Rp 1 juta rupiah. Saldo minimal agar bisa beriklan adalah Rp 100.000. Meski begitu, Anda bisa mengisi saldo nanti dengan pilih skip sementara.
Done! Akun TikTok Ads Manager Anda sudah siap. Cobalah untuk mulai membuat campaign iklan Anda.
E.2 Membuat Campaign Iklan di TikTok Ads
Seperti yang Panda ungkapkan di atas, penting untuk mengetahui apa tujuan membuat iklan dalam membuat campaign. Nah, setelah memahami tujuan Anda, selanjutnya adalah memilih tujuan iklan/ objective yang tersedia di TikTok :
Reach, yaitu obyektif yang bertujuan agar semakin banyak orang yang mengenal bisnis atau produk Anda. Dengan jenis iklan ini, Anda ingin menjangkau audiens sebanyak- banyaknya.
Traffic, adalah obyektif yang mengarahkan pengguna untuk mengklik link menuju halaman website, seperti landing page atau postingan blog. Artinya, Anda ingin menghasilkan trafik website sebanyak- banyaknya melalui iklan ini.
App Installs, adalah obyektif yang mengarahkan pengguna ke toko aplikasi untuk melihat dan mengunduh aplikasi Anda.
Video Views, adalah iklan yang bertujuan mendorong pengguna untuk menonton video Anda. Sudah jelas, Anda ingin viewer video Anda meningkat.
Conversions, adalah iklan yang mengarahkan pengguna untuk melakukan tindakan di website. Misalnya saja melakukan pembelian, berlangganan, download dan sebagainya.
Setelah tujuan iklan, langkah selanjutnya adalah menentukan opsi budget iklan Anda. Ada tiga opsi penggunaan budget dalam TikTok Ads :
No Limit, artinya di tingkat campaign, jumlah tampilan iklan Anda tidak akan dibatasi. Anda akan mulai mengatur budget iklan ini di tingkat ad group.
Lifetime, artinya Anda memasang maksimal budget yang bisa satu campaign dan ad group habiskan untuk periode waktu tertentu.
Daily, artinya Anda kaan memasang budget maksimal dalam campaign dan ad group secara harian.
Jika sudah menentukan budgeting ini, langkah selanjutnya adalah mulai membuat campaign iklan Anda di TikTok. Sudah siap?
Masuk ke menu Campaign, lalu klik Create. Jika sebelumnya Anda sudah pernah membuat campaign dan ingin menggunakan campaign yang sudah ada, klik opsi Use Existing atau Edit.
Di kotak Setting, tulis nama campaign Anda. Misalnya saja “Harbolnas Fashion Anak”.
Pengiklan bisa mengaktifkan opsi “Create Split Test” jika ingin bereksperimen dan membandingkan performa beberapa ad group yang berbeda. Jika tidak, Anda tidak perlu mengaktifkannya.
Pilih salah satu opsi budget yang ingin Anda gunakan.
Klik tombol Continue untuk lanjut ke pengaturan ad group yang Panda ulas di bagian D.3.
E.3 Membuat dan Mengatur Ad Group di TikTok Ads
Langkah selanjutnya adalah menentukan di bagian mana iklan Anda muncul, siapa yang akan melihatnya dan kapan iklan tayang. Semua langkah ini akan Anda atur di ad group.
Pertama- tama, tentukan nama ad group Anda, lalu lanjutkan dengan konfigurasi berikut :
1. Memilih Tipe Promosi
Kemana Anda ingin mengarahkan audiens Anda? TikTok memberikan dua opsi, yaitu Aplikasi dan Website.
Jika memilih aplikasi, Anda bisa menghubungkan link aplikasi secara langsung. Jika memilih website, Anda perlu menghubungkan website dengan TikTok Pixel.
2. Menentukan Ad Placement/ Penempatan Iklan
Selanjutnya, di bagian mana saja iklan Anda akan tampil? Ada dua opsi yang TikTok tawarkan :
Automatic Placement, yaitu penempatan otomatis. TikTok akan mengoptimalkan iklan Anda untuk tayang di berbagai platform. Mulai dari platform TikTok sendiri, hingga platform mitra.
Select Placement, yaitu penempatan yang Anda pilih secara manual. Anda bebas menentukan apakah ingin tayang di TikTok saja, atau di platform mitra juga.
Kok ada, platform mitra? Apa sih artinya?
Platform mitra disini adalah platform- platform yang bekerja sama dengan TikTok. Beberapa platform ini antara lain :
Aplikasi Berita, TikTok bermitra dengan beberapa aplikasi berita populer, seperti Babe (Indonesia), BuzzVideo (Jepang), dan News Republic.
Helo, yaitu platform media sosial dari India.
Pangle, yaitu aplikasi untuk monetisasi aplikasi.
Dengan mencentang aplikasi- aplikasi tersebut, artinya iklan Anda akan tampil juga di kanal aplikasi tersebut.
Selain itu, di segmen ad placement ini juga masih ada pengaturan tambahan lagi :
User Comment, jika aktif, maka audiens bisa memberi komentar di iklan Anda.
Video Download, jika aktif, maka audiens bisa mengunduh iklan Anda di TikTok
3. Mengaktifkan Automated Created Optimization
Saat membuat iklan, pengguna akan mengunggah berbagai aset kreatif, seperti gambar, tulisan dan video. Dengan mengaktifkan opsi ini, sistem secara otomatis bisa membuat iklan dengan menggabungkan aset kreatif yang Anda miliki.
Kombinasi aset yang memberikan performa terbaiklah yang nantinya akan ditampilkan dalam bentuk iklan. Anda bisa memilih mengaktifkan atau mengabaikan opsi ini.
4. Menentukan Target Audiens
Selanjutnya, Anda harus menentukan karakteristik target audiens Anda. Kira- kira, siapa yang Anda inginkan untuk menonton iklan Anda?
Opsi targeting dalam TikTok Ads cukup detail. Anda bisa menentukan demografi audiens, serta minat dan perilaku mereka dalam aplikasi.
Sebelum menentukan karakteristik target audiens ini, Anda akan berhadapan dengan dua pilihan :
Membuat Custom Audiens : Mirip seperti LTV (Lifetime Value) dalam Facebook Ads, disini Anda bisa menciptakan “persona” audiens dengan cara mengunggah file berisi data konsumen yang sudah ada di aplikasi dan website.
Membuat Lookalike Audience : Anda menciptakan “persona” audiens yang mirip dari custom audiens yang Anda miliki sebelumnya.
Sudah selesai dengan opsi di atas? Anda bisa melanjutkan dengan memilih opsi targeting secara manual. Ada tiga kategori yang bisa Anda tentukan :
Demografi, yaitu menentukan negara, bahasa, gender dan usia audiens.
Minat dan Perilaku, yaitu menentukan minat calon audiens, serta perilaku mereka terhadap konten yang mereka minati (misalnya like, share, atau comment).
Perangkat, yaitu menentukan karakteristik perangkat audiens. Mulai dari jenis OS, tipe koneksi, dan harga perangkatnya.
5. Menentukan Budget dan Jadwal Tayang
Panda, bukannya tadi sudah menentukan budget pas setting campaign? Kok sekarang perlu menentukan budget lagi?
Jadi begini, penentuan budget di tingkat campaign dan ad group adalah dua hal yang berbeda. Budget di tingkat campaign adalah budget untuk seluruh ad group yang ada. Sedangkan budget di tingkat ad group hanya berlaku untuk satu ad group saja.
Misalnya dalam satu campaign tadi terdiri dari 3 ad grup, ketiganya bisa mempunyai budget yang berbeda- beda, atau jumlah budget yang sama.
Dan seperti budget di tingkat campaign, budgeting di Ad Grup juga terdiri dari dua opsi berikut :
Daily : mengatur budget harian.
Lifetime : mengatur maksimal budget sesuai periode tayang iklan.
Setelah mengatur budget, langkah selanjutnya adalah scheduling, atau menentukan jadwal tayang iklan. Di bawah kolom jadwal, Anda bisa memilih untuk centang atau tidak opsi Run Continuously.
Jika fitur ini aktif, artinya iklan Anda akan tayang terus menerus mulai dari tanggal yang telah Anda tentukan. Jika tidak, Anda bisa menentukan tanggal mulai dan tanggal berakhir iklan tayang.
Sedangkan untuk opsi Dayparting, Anda akan menentukan jam berapa saja iklan akan tayang. Jika memilih All Day, artinya iklan akan tayang setiap waktu. Namun jika memilih Select Specific Time, artinya Anda akan mengatur secara spesifik jam tayang iklan.
6. Memilih Strategi Bidding
Dari sekian banyak pengiklan, bagaimana cara TikTok menentukan iklan yang akan muncul?
Jawabannya sederhana : Mereka menentukan iklan tayang dengan sistem bidding, atau lelang.
Pengiklan yang menawarkan biaya terbesar mempunyai kesempatan lebih baik untuk menampilkan iklan mereka. Selain itu, biaya ini juga bergantung pada tujuan optimasi iklan. Ada tiga jenis tujuan optimasi dalam iklan TikTok :
Click : Untuk memperoleh jumlah klik sebanyak mungkin. Optimasi biaya dalam opsi ini menggunakan sistem CPC (Cost per Click). Artinya, Anda perlu mengeluarkan biaya setiap audiens mengklik iklannya.
Conversion : Tujuan iklan adalah untuk mendapat konversi sebanyak mungkin. Sama seperti Click, budgeting disini menggunakan sistem CPC.
Impression : Tujuan iklan adalah untuk penayangan sebanyak mungkin ke audiens. Karena goal- nya adalah tayangan, maka biaya iklan ini menggunakan sistem CPM (Cost per Mile). Artinya, Anda perlu mengeluarkan biaya setiap iklan tayang per 1000 audiens.
Bagaimana kalau iklan sampai boncos?
Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan opsi Bid Control untuk mengontrol biaya iklan. Dengan begitu, Anda bisa menentukan sendiri berapa biaya CPC atau CPM yang ingin Anda atur dalam sistem lelang.
Jika menon-aktifkan opsi ini, TikTok akan menghabiskan seluruh budget yang Anda pasang.
E.4 Membuat Iklan TikTok
Nah, sekarang Anda sudah sampai di bagian terakhir, yaitu saatnya membuat iklan di TikTok Anda tayang!
Simak langkah- langkahnya berikut ini ya :
1. Beri Nama dan Memilih Format Iklan
Dalam membuat TikTok Ads, ada dua format iklan yang bisa Anda pilih, yaitu Gambar dan Video. Meski begitu, hasil akhirnya hanya format video saja yang bisa diiklankan di platform TikTok.
Lho, terus, bagaimana dengan format iklan gambar yang ditawarkan?
Jika Anda hanya menggunakan format iklan gambar, maka iklan ini hanya akan tayang di platform mitra, seperti TopBuzz, Babe, atau Helo. Artinya, jika ingin iklan tayang di TikTok, maka Anda direkomendasikan untuk memilih format video.
2. Mengunggah Materi Iklan
Setelah memilih format iklan, upload materi iklan Anda. Anda bisa langsung mengupload video yang sudah jadi atau membuat iklan dengan video template TikTok Ads.
3. Lengkapi Konten Iklan
Setelah video terunggah, jangan lupa untuk menuliskan judul video, caption dan link iklan. Setelah semua terisi dengan lengkap, klik tombol submit.
Selamat, Anda sudah berhasil membuat iklan TikTok Anda!
F. Tips Membuat Konten Iklan yang Optimal di TikTok
Saat membuat iklan di TikTok, tentu Anda berharap agar hasilnya seoptimal yang Anda pikirkan. Agar ini terjadi, penting untuk Anda menciptakan konten iklan terbaik yang bisa menarik perhatian audiens.
Bagaimana caranya?
Berikut adalah beberapa tips dari Panda untuk membuat konten TikTok Ads yang optimal dan disukai audiens :
1. Manfaatkan Trend/ Konten Viral
Ada banyak tren dan konten viral yang silih berganti di TikTok. Tren dan konten viral ini ditandai dengan banyaknya konten yang menggunakan hashtag- hashtag tertentu. Misalnya saja hashtag #gantengdoang atau #taraktakdung yang sempat hits :
Mengapa sih konten dengan hashtag- hashtag tersebut populer? Besar kemungkinan hashtag tersebut punya konten yang dirasa sangat menghibur. Selanjutnya, ada juga banyak orang yang sekedar ikut- ikutan tren saja.
Meski begitu, pastikan tema iklan juga cocok dengan tren yang sedang hits saat ini.
Salah satu brand yang pernah menggunakan strategi ini adalah Gojek. Saat itu brand tersebut membuat iklan dengan tema Work from Home (WFH) yang saat itu tengah ngehits di masa pandemi. Campaign ini mudah mengena karena memang saat itu konten- konten tipe WFH memang sedang ngehits.
Selain itu, brand yang menggunakan strategi bisa menunjukkan isyarat bahwa brand mereka up to date dan tentu saja, iklan tersebut layak untuk mendapat perhatian.
2. Sampaikan Pesan secara Jelas dan Singkat
Sebaik apapun iklan, sebaiknya menghindari durasi yang terlalu lama. Karena jika tidak, audiens akan mudah merasa bosan dan pilih skip iklan. Bagian terburuknya, audiens juga kesulitan memahami apa yang ingin Anda sampaikan dalam iklan tersebut.
Untuk itu, dalam membuat iklan yang efektif, pastikan audiens mencerna pesan Anda dengan mudah. Caranya, sampaikan iklan dengan singkat dan to-the-point.
Contohnya bisa kita lihat dalam iklan Tiket.com berikut ini :
Dalam video kurang dari 15 detik, mereka berhasil menyampaikan pesan- pesan penting dalam iklan mereka. “Liburan jangan cuma dikhayalin” atau “Terbang ke berbagai destinasi” adalah pesan yang to-the-point, tapi mengena dengan jelas.
3. Konten Visual yang Menarik
Jika ingin membuat iklan yang optimal di TikTok, buatlah konten yang menarik audiens. Dan tentu saja, daya tarik utama dari konten yang menarik adalah visual yang menarik.
Menarik secara visual ini bisa Anda lakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menyajikan konten gambar yang berkualitas secara visual dan membuat orang penasaran. Hindari penggunaan gambar yang beresolusi rendah dan tidak diambil dengan maksimal.
G. Sudah Siapkah Anda Membuat Iklan TikTok Anda?
Jangan sekedar penasaran, tapi Anda benar- benar harus mencoba strategi pemasaran dengan beriklan di TikTok ini. Oh ya, bukan hanya dengan beriklan saja ya. Penting juga untuk terus mengupdate akun bisnis TikTok Anda dengan berbagai konten.
Dengan begitu, akan semakin banyak audiens yang tertarik untuk follow dan berinteraksi dengan akun brand Anda.
Seperti yang kini Anda ketahui, TikTok punya potensi yang sangat besar. Anda layak memanfaatkanya. Sudah sampai mana persiapan Anda untuk mencoba TikTok Ads ini?