8 Tips Memilih Payment Gateway yang Tepat untuk Bisnis

8 Tips Memilih Payment Gateway yang Tepat untuk Bisnis

Memilih payment gateway untuk kebutuhan bisnis bisa menjadi sangat tricky. Bukan sekedar memilih gerbang pembayaran dengan biaya terjangkau, namun kita juga perlu mempertimbangkan beberapa hal lainnya.

Terlebih, keberadaan payment gateway bermakna penting untuk bisnis di era modern. Dengan adanya payment gateway, pelanggan akan menikmati kemudahan dalam bertransaksi. Dari sisi bisnis, kemudahan ini bisa menarik berbagai jenis pelanggan untuk masuk sebagai funnel. Semakin banyak pelanggan yang masuk, artinya semakin besar potensi konversi penjualan.

Apa itu Payment Gateway?

Payment Gateway, atau yang juga kita kenal sebagai gerbang pembayaran, merupakan layanan yang menyediakan infrastruktur untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Dengan kehadiran payment gateway, maka proses transaksi yang berlaku secara online akan menjadi lebih mudah dan cepat.

Dalam proses ini, pelanggan akan menentukan jenis pembayaran yang mereka pilih, mengisi informasi pembayaran dan melakukan konfirmasi pembayaran. Jika informasi valid, maka gateway akan menghubungkan merchant dengan payment processor. Dalam waktu singkat, pembayaran akan berhasil dikonfirmasi dan transaksi dapat segera berlanjut ke proses selanjutnya. Sangat mudah, kan?

Tips Memilih Payment Gateway

Rekomendasi Payment Gateway Indonesia
Image via freepik.com/benzoix

Ada banyak pertimbangan dalam memilih payment gateway untuk bisnis. Mulai dari kecanggihan fitur hingga keamanan, mulai dari biaya transaksi hingga kemudahan proses integrasi dengan situs kita dan aplikasi pihak ketiga.

Selain itu, dukungan layanan pelanggan yang berkualitas juga berdampak pada operasional payment gateway. Pasalnya, saat terjadi bug tidak terduga atau masalah lain dalam implementasi, maka pihak platform harus kooperatif dalam memberikan bantuan hingga tuntas.

Berikut adalah rangkuman Panda yang dapat Anda gunakan sebagai tips dalam memilih payment gateway untuk bisnis : 

1. Efektifitas Waktu

Tips pertama dalam memilih payment gateway yang tepat adalah dengan mempertimbangkan efektifitas waktu. Dalam bisnis, waktu adalah uang. Apa gunanya memilih payment gateway terjangkau jika ternyata tidak efektif dalam waktu.

Penting sekali memastikan proses integrasi payment gateway tidak menyita waktu. Dengan begitu, tim Anda dapat fokus pada hal- hal yang menjadi core tugas mereka dan konsumen juga menikmati proses transaksi dengan segera.

Selain itu, efektifitas waktu juga berkaitan dengan seberapa cepat pembayaran dari penjualan diterima. Proses transaksi yang cepat akan berdampak pada berjalannya operasional perusahaan. Pilihlah payment gateway yang memberikan informasi real time saat pelanggan berhasil melakukan pembayaran.

2. Kelengkapan Metode Pembayaran

Salah satu fungsi utama dari payment gateway adalah untuk memfasilitasi pilihan pembayaran yang beragam untuk pelanggan. Dengan pilihan pembayaran yang beragam, maka semua jenis pelanggan akan dapat dijangkau. Dengan demikian, hal ini juga memaksimalkan potensi sebuah bisnis.

Selain bank transfer, jenis pembayaran kartu kredit dan e wallet juga semakin populer di mata pelanggan. Meski menurut Findex Global Bank Dunia hanya ada 1.6% penduduk dewasa Indonesia yang mempunyai kartu kredit, jenis pelanggan ini merupakan kelompok dengan daya beli yang matang.

Selain itu, pembayaran via gerai modern dan COD (Cash on Delivery) juga banyak digemari karena menjadi solusi alternatif dari pembayaran via bank transfer. Tidak heran, pilihan ini semakin sering menjadi pertimbangan utama di payment gateway Indonesia.

3. Skema Biaya

Bagi perusahaan, mempertimbangkan skema biaya dari setiap payment gateway sangat penting. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada biaya operasional dan margin keuntungan dalam jangka panjang.

Pastikan Anda memilih payment gateway dengan struktur biaya yang terorganisir dan transparan. Selain biaya per transaksi, ada juga biaya bulanan dan instalasi. Pastikan semua biaya sudah jelas di awal dan tidak ada biaya tersembunyi.

Dengan kejelasan biaya di awal, Anda dapat mengukur proyeksi pengeluaran di masa depan berkaitan dengan payment gateway ini.

4.  Host Versus Non-host

Tips selanjutnya dalam memilih payment gateway adalah menentukan jenis payment gateway host atau non host. Jenis payment gateway host umumnya lebih cocok untuk jenis bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah). Dengan jenis gateway ini, platform akan mengarahkan pelanggan dari situs Anda ke situs pembayaran (host) secara aman. Setelah pembayaran berhasil, pelanggan akan kembali ke situs Anda sebagai konfirmasi pembayaran.

Sedangkan gateway non-host, alias terintegrasi, tautan payment gateway dari situs e-commerce tersedia melalui API dengan satu gerbang pembayaran. Dalam payment gateway ini, pelanggan tidak meninggalkan situs ecommerce Anda untuk menambahkan informasi pembayaran dan mengkonfirmasi data pesanan mereka. Dengan begitu, pengalaman berbelanja akan terasa lebih mudah, profesional dan menyenangkan.

5. Fitur Keamanan

Yang tidak kalah penting, Anda harus memilih payment gateway dengan fitur keamanan yang berkualitas. Payment gateway bukan hanya tentang metode pembayaran yang beragam dan biaya transaksi yang terjangkau, tapi juga sistem keamanan yang memadai. Jika tidak cermat dalam memilih, kita akan beresiko kehilangan dana dan kepercayaan pelanggan.

Pastikan payment gateway pilihan Anda terlindungi dengan sistem keamanan tingkat tinggi seperti anti-fraud detector. Kendati Anda berinvestasi lebih, namun dengan sistem keamanan yang berkualitas, ini adalah pilihan yang terbaik untuk jangka panjang.

6. Reliability dan Uptime

Sama seperti memilih layanan hosting terbaik, memilih payment gateway pun harus mengutamakan kualitas reliability dan uptime. Payment gateway pilihan Anda harus handal dan mempunyai stabilitas yang baik setiap waktu. Hal ini penting demi kelancaran pelanggan dalam bertransaksi dan juga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

7. Layanan Pelanggan Berkualitas

Pilihlah payment gateway dengan customer service yang mengedepankan excellent service. Layanan pelanggan seharusnya mudah dihubungi dan memberikan respon cepat saat klien mengalami gangguan teknis, bug atau masalah rumit lainnya. Dengan layanan pelanggan yang memadai, Anda akan merasa aman dan yakin bahwa kendala payment gateway Anda tidak menjadi masalah yang berlarut- larut. 

Jika yang terjadi sebaliknya, hal ini bisa berdampak buruk pada menurunnya citra merek Anda di mata pelanggan.

8. Reputasi Platform

Reputasi platform tidak tercipta begitu saja. Biasanya hal ini terbangun karena kualitas layanan dan pengalaman pelanggan yang sudah terbukti. Jadi, tidak salah jika reputasi platform menjadi pertimbangan Anda dalam memilih payment gateway, kan?

Maka dari itu, pilihlah layanan payment gateway yang sudah mempunyai reputasi baik, mempunyai standar kepuasan pelanggan yang baik dan memberikan dukungan pelanggan yang memadai.

Kesimpulan

Karena akan menjadi bagian integral dari proses transaksi pelanggan, memilih payment gateway tentu tidak boleh asal- asalan. Anda bukan hanya mempertimbangkan pilihan metode pembayaran semata. Tapi juga efektifitas waktu, keamanan, kehandalan, hingga layanan pelanggan dan reputasi platform.

Dengan memilih secara bijak dan hati- hati, pada akhirnya Anda akan menemukan platform payment gateway yang bukan hanya sesuai kebutuhan, tapi juga memberi jaminan kualitas untuk jangka panjang. Semoga bermanfaat!

Apa itu Payment Gateway, Fungsi, Cara Kerja dan Manfaat

Apa itu Payment Gateway, Fungsi, Cara Kerja dan Manfaat

Payment gateway, atau Gerbang Pembayaran, bukan istilah asing lagi di telinga kita. Seiring dengan meningkatnya transaksi ecommerce dan pembayaran digital, gerbang pembayaran menjadi solusi praktis untuk melakukan pembayaran di situs jual beli online.

Di artikel kali ini, Panda akan secara khusus mengulas tentang apa itu payment gateway, cara kerja, dan manfaatnya. Dengan begitu, kita akan semakin memahami apa itu payment gateway, alias si gerbang pembayaran ini.

Apa itu Payment Gateway?

Payment gateway, atau Gerbang Pembayaran, adalah layanan yang menyediakan infrastruktur untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Sedangkan menurut Paypal, pengertian payment gateway adalah sebuah teknologi yang menjadi gerbang transaksi dalam e-commerce.

Kehadiran gerbang pembayaran ini bertugas untuk menghubungkan merchant (penjual) dengan payment processor (seperti Visa, Mastercard, dll) dengan cara memfasilitasi transaksi pembayaran secara mudah dan cepat. Tanpa gerbang pembayaran ini, pilihan pembayaran pelanggan akan sangat terbatas. Mereka harus melakukan pembayaran via bank transfer secara manual yang tentunya tidak efektif.

Fungsi Utama Payment Gateway

Kehadiran gerbang pembayaran sangat terasa memudahkan pelanggan dalam melakukan proses pembayaran. Selain mudah, proses verifikasinya juga cepat dan otomatis. Pelanggan tidak perlu lagi melakukan konfirmasi pembayaran seperti cara konvensional yang dulu berjalan.

Selain itu, fungsi utama dari payment gateway adalah:

  • Menerima informasi pembayaran dari merchant ketika pelanggan ingin membayar secara online. Informasi ini biasanya berupa nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, CVV, dll.
  • Menghubungkan ke payment processor (seperti Visa dan Mastercard) untuk mendapatkan otorisasi pembayaran. Gerbang pembayaran akan mengirimkan informasi pembayaran ke payment processor untuk proses checking validitas dan otorisasinya.
  • Memberikan hasil otorisasi kepada merchant. Setelah mendapatkan hasil otorisasi dari payment processor, gerbang pembayaran akan mengirimkan status otorisasi (sukses/gagal) kepada merchant.
  • Menyimpan data transaksi untuk keperluan rekonsiliasi dan pelaporan.

Jadi, fungsi utama dari gerbang pembayaran ini adalah memfasilitasi koneksi antara merchant dengan payment processor agar transaksi pembayaran dapat terlaksana. Selanjutnya, payment processor akan secara langsung mengotorisasi dan memproses pembayaran.

Cara Kerja Payment Gateway

Cara Kerja Payment Method
Image via freepik.com/talexey

Seperti ulasan Panda tadi, gerbang pembayaran bekerja sebagai jembatan antara merchant dengan payment processor untuk memproses transaksi pembayaran secara online. Berikut adalah alur cara kerja payment gateway:

  1. Pelanggan melakukan pembelian barang/jasa di website merchant dan memilih opsi pembayaran.
  2. Pelanggan diarahkan ke halaman pembayaran payment gateway untuk mengisi detail kartu kredit/debit.
  3. Gateway lalu menerima data pembayaran dari pelanggan dan mengirimnya data transaksi tersebut ke acquirer bank. Acquirer bank adalah bank yang bekerja sama dengan merchant untuk menerima pembayaran.
  4. Acquirer bank meneruskan data transaksi ke issuer bank. Issuer bank adalah bank yang mengeluarkan kartu kredit/debit ke pelanggan.
  5. Selanjutnya, issuer bank memproses dan mengotorisasi transaksi apakah valid atau tidak.
  6. Issuer bank mengirimkan hasil otorisasi ke acquirer bank, dan diteruskan kembali hasilnya ke gateway pembayaran.
  7. Gateway pembayaran mengirimkan hasil otorisasi ke website merchant, apakah statusnya berhasil atau gagal.
  8. Pelanggan mendapatkan notifikasi status pembayaran, yaitu berhasil atau gagal.

Jenis-Jenis Payment Gateway

Ada beragam jenis payment gateway yang bisa kita gunakan sesuai kebutuhan website ecommerce. Sebelum memutuskan pilihan, penting sekali untuk mengenali kelebihan dan kelemahan dari masing- masing gateway pembayaran ini.

Berikut jenis- jenis payment gateway :

1. Hosted Payment Gateway

Jenis gerbang pembayaran yang pertama adalah Hosted Payment Gateway. Gateway pembayaran ini merupakan jenis gerbang pembayaran dimana pelanggan akan diarahkan ke laman pembayaran yang dihosting oleh provider gateway dalam menyelesaikan transaksi.

Setelah melakukan pembayaran, pelanggan akan diarahkan kembali ke website atau aplikasi asal dengan notifikasi konfirmasi transaksi berhasil atau gagal.

Kelebihan dari gerbang pembayaran ini adalah kemudahan integrasi dengan website atau aplikasi tanpa membutuhkan skill teknis khusus. Kelemahannya, pemilik bisnis kurang mempunyai kontrol atas halaman pembayaran karena tidak bisa menyesuaikan tampilan dan fitur yang tersedia.

2. Self-Hosted Payment Gateway

Berbeda dengan versi hosted, self-hosted payment gateway memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran di halaman yang dihosting oleh web atau aplikasi ecommerce itu sendiri.

Dengan begitu, ecommerce dapat menyediakan dan mengelola halaman pembayaran sendiri. Namun tentunya, jenis gerbang pembayaran ini membutuhkan skill teknis khusus untuk mengintegrasikan gateway ke aplikasi atau website ecommerce.

3. API Hosted Payment Gateway

Mirip seperti Self-Hosted, API hosted payment gateway memungkinkan pemilik bisnis untuk menyesuaikan laman pembayaran dan menyimpan data pembayarannya di server sendiri. Dengan begitu, pemilik bisnis dapat mengatur tampilan dan fungsi halaman pembayaran dengan fleksibel.

Perbedaannya, gateway pembayaran ini membutuhkan penggunaan API (Application Programming Interface) agar developer dapat mengintegrasikan beberapa aplikasi sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, developer membutuhkan API untuk menghubungkan website atau aplikasi bisnis online ke gateway pembayaran.

4. Local Bank Integration Payment Gateway

Selanjutnya adalah Local bank integration payment gateway, yang merupakan gateway pembayaran yang terhubung langsung dengan bank lokal untuk memproses pembayaran. Gateway ini memberikan opsi pembayaran yang lebih variatif dengan opsi bank- bank lokal.

Kendati begitu, gerbang pembayaran ini cenderung membutuhkan waktu integrasi lebih lama dan biaya yang lebih tinggi daripada tipe- tipe gerbang pembayaran lainnya.

5. Mobile Payment Gateway

Seperti penamaannya, mobile payment gateway adalah jenis gerbang pembayaran yang memungkinkan pelanggan membayar melalui aplikasi mobile atau mobile website. Teknologi dari jenis gateway ini biasanya terhubung dengan teknologi mobile wallet, seperti Apple Pay atau Google Wallet.

Keunggulannya, gateway ini meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan dalam berbelanja via mobile. Kelemahannya, jenis gateway ini memang khusus bekerja di perangkat mobile.

Manfaat Menggunakan Payment Gateway

Payment gateway memiliki segudang manfaat untuk penjual maupun pelanggan yang melakukan transaksi secara online. Berikut adalah beberapa manfaat utama menggunakan gerbang pembayaran :

1. Mempermudah Pembayaran Online

Dengan gateway pembayaran, pelanggan dapat dengan mudah melakukan pembayaran tanpa proses verifikasi manual. Pelanggan cukup memasukkan data kartu kredit atau debit mereka. Selanjutnya, gateway akan secara otomatis mengelola pembayaran tersebut dan memberi notifikasi status keberhasilan transaksi.

2. Meningkatkan Keamanan Transaksi 

Payment gateway dilengkapi teknologi enkripsi data sehingga informasi pembayaran pembeli terjamin keamanannya. Data kartu kredit atau debit pembeli tidak tersimpan di merchant. Gateway pembayaran juga mempunyai sistem keamanan canggih sehingga risiko cyber crime pun sangat kecil.

3. Memperluas Jangkauan Pasar

Dengan payment gateway, penjual dapat menerima pembayaran dari seluruh dunia selama pembeli memiliki kartu kredit atau debit dari network terbang pembayaran tersebut. Selain itu, metode pembayaran yang variatif juga menarik lebih banyak pelanggan karena memberikan user experience yang baik. Hal ini akan memperluas jangkauan pasar penjual.

4. Mempercepat Proses Checkout

Manfaat selanjutnya dari payment gateway adalah mempercepat proses checkout pelanggan. Pelanggan tidak perlu mengisi formulir pembayaran berulang kali. Data pembayaran tersimpan dengan aman di gateway pembayaran. 

Kelebihan dan Kekurangan Payment Gateway

Dengan segala kemudahannya, payment gateway juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kita perhatikan.

Kelebihan Payment Gateway

  • Penggunaan yang Mudah : Gateway pembayaran menyediakan API dan dokumentasi yang memudahkan pengguna untuk mengintegrasikan ke sistem mereka. Pengguna tidak perlu pusing memikirkan kompleksitas di balik layanan.
  • Aman : Data sensitif seperti nomor kartu kredit terlindung dengan standar keamanan tinggi seperti enkripsi data. 
  • Luas jangkauan : Banyak gateway pembayaran yang menyediakan akses ke berbagai metode pembayaran dan mata uang di seluruh dunia.
  • Otomatisasi : Transaksi dan pembayaran dapat diotomatisasi melalui API sehingga efisien.
  • Laporan lengkap : Pengguna dapat melihat laporan transaksi secara lengkap untuk keperluan akuntansi.
  • Dukungan pelanggan : Gateway pembayaran besar umumnya menyediakan dukungan pelanggan yang responsif.

Kekurangan Payment Gateway

  • Biaya : Payment gateway mengenakan biaya berupa setup fee, monthly fee, dan charge per transaksi. Biaya ini mengurangi keuntungan.
  • Bergantung pada layanan pihak ketiga : Jika layanan gateway pembayaran bermasalah, bisnis juga akan terdampak. Penting sekali untuk mempersiapkan rencana cadangan.
  • Kompleksitas integrasi : Meski sudah disederhanakan, integrasi tetap memerlukan bantuan developer dan memakan waktu.
  • Perubahan kebijakan : Kebijakan seperti biaya transaksi bisa berubah sewaktu-waktu oleh provider gateway.
  • Kehilangan sebagian data pelanggan : Merchant tidak selalu mendapatkan semua data pelanggan karena dikelola payment gateway.

Contoh Payment Gateway Populer di Indonesia

Ada beberapa payment gateway Indonesia yang cukup populer dan menjadi favorit. Antara lain sebagai berikut : 

  • Xendit
  • Midtrans 
  • Doku
  • iPaymu 
  • Duitku

Kesimpulan

Payment gateway, atau gerbang pembayaran, adalah layanan pihak ketiga yang menyediakan infrastruktur untuk proses pembayaran secara online. Secara garis besar, gateway ini bertindak sebagai jembatan antara merchant, bank, dan pelanggan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran.

Kehadiran gerbang pembayaran memungkinkan merchant menerima pembayaran secara online tanpa harus memiliki rekening bank khusus untuk bisnis. Selain itu, penggunaan layanan ini memungkinkan bisnis menyediakan berbagai metode pembayaran yang variatif. Mulai dari kartu kredit/debit, e-wallet, transfer bank, dll.

Dengan memilih gerbang pembayaran yang tepat, merchant dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memperluas target pasar, dan tentunya mengoptimalkan omset penjualan secara online.

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.

Dengan mempunyai label sebagai Star Seller, lapak seller mempunyai daya tarik tersendiri. Sehingga dengan sendirinya, label ini berpengaruh ke keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di toko online.

Nah, tapi bagaimana jika sudah lama menyandang status sebagai Star Seller, tiba- tiba gelar tersebut hilang begitu saja? Apa yang terjadi? Nah, ini lah yang akan Panda ulas lebih lanjut di artikel kali ini.

Ketahui Syarat Menjadi Star Seller di Shopee

Selamat telah menjadi star seller Shopee

Saat sudah mendapat predikat Star Seller, tentu umumnya Anda sudah mengetahui apa saja syarat untuk menjadi Star Seller ini. Namun, ada beberapa seller juga yang tidak menyadari mengapa ia memperoleh predikat ini.

Ia pasti mendapatkan predikat ini karena sudah berhasil memenuhi persyaratan menjadi Star Seller Shopee, tapi kurang menyadarinya. Untuk menjadi Star Seller Shopee, sebuah toko harus mempunyai sebanyak 100 pesanan dalam 1 bulan terakhir, dan memenuhi beberapa persyaratan lainnya.

Berikut syarat menjadi Star Seller Shopee :

  • Identitas diri sudah disetujui Shopee dengan KTP yang terdaftar.
  • Toko mempunyai persentase chat dibalas >75%
  • Mempunyai penilaian >= 4.5.
  • Berhasil menyelesaikan sebanyak 100 pesanan dalam satu bulan terakhir.
  • Toko memiliki persentase dan jumlah produk Pre-order <=20% selama maks. 5 hari 
  • Toko mempunyai minimal jumlah pesanan berhasil sebanyak >= 30 pesanan atau pendapatan bersih (tidak termasuk biaya lainnya) >= 20JT dalam 30 hari terakhir.
  • Tidak mempunyai poin penalti.
  • Toko tidak mempunyai riwayat pesanan tidak wajar, aktivitas mencurigakan atau penyalahgunaan program dari Shopee untuk kepentingan pribadi
  • Menjual barang- barang sesuai ketentuan program Star Seller Shopee (ini akan Panda ulas lebih lanjut di segmen selanjutnya di bawah).

Jika sudah memenuhi syarat tersebut, penjual akan mendapatkan notifikasi dari Shopee terkait keberhasilan memenuhi persyaratan Star Seller Shopee ini.

Penyebab Logo Predikat Star Seller Hilang atau Dicabut Shopee

Setelah sekian lama menjadi Star Seller di Shopee, kok tiba- tiba dicabut statusnya? Memangnya bisa?

Tentu saja bisa!

Penjual yang mengalami penurunan performa penjualan atau melanggar ketentuan program Star Seller bisa berdampak pada hilangnya predikat penjual Star nya.

Secara umum, ada dua penyebab hilang atau dicabutnya status Star Seller Shopee. Yang pertama yaitu karena penurunan performa penjualan dan kualitas toko. Dan yang kedua adalah melakukan penjualan produk- produk yang melanggar ketentuan Star Seller Shopee.

1. Penurunan Performa Penjualan dan Kualitas Toko

Setelah memenuhi persyaratan menjadi star seller Shopee, PR Anda tidak berhenti sampai disitu. Ada PR lanjutan yang harus Anda penuhi, yaitu mempertahankan performa penjualan dan kualitas toko.

Kualitas yang harus Seller pertahankan agar status Star Seller tidak hilang, yaitu :

  • Mempunyai persentase chat dibalas >= 65%.
  • Toko mempunyai penilaian > 4.4.
  • Toko mempunyai persentase dan jumlah produk Pre-order <=20% selama maks. 5 hari (perhitungan hanya akan dilakukan jika ada >= 300 produk Pre-order di toko) dalam 30 hari terakhir.
  • Seller mempunyai minimal jumlah transaksi berhasil sebanyak >= 15 pesanan atau pendapatan bersih (tidak termasuk biaya lainnya) >= 19JT dalam 30 hari terakhir.
  • Toko mempunyai poin penalti < 3 poin.
  • Tidak mempunyai riwayat pesanan tidak wajar, aktivitas mencurigakan atau penyalahgunaan program dari Shopee untuk kepentingan pribadi
  • Toko melayani >=9 Pembeli berbeda dalam 30 hari terakhir.

Sudahkah toko Anda berhasil mempertahankan kualitas di atas? Jika iya, bisa jadi masalah Anda berada pada poin 2 di bawah.

2. Menjual Barang- Barang yang Melanggar Ketentuan Program Star Seller

Jika merasa performa penjualan stabil, bisa jadi hilangnya status penjual Star terjadi karena Anda menjual barang- barang yang melanggar ketentuan program Star Seller ini.

Produk yang melanggar program ini antara lain :

  • Produk yang mengandung unsur palsu atau tiruan dan melanggar hak cipta atau merek dagang tertentu. Hal ini meliputi :
    • Adanya logo merek terkenal yang diduga KW di produk.
    • Terdapat logo merek terkenal yang diduga KW di foto produk.
    • Terdapat nama karakter di produk atau variasi yang melanggar hak cipta atau tanpa izin pihak berwenang.
    • Ada keterangan seperti KW/KW SUPER/REPLIKA/SEMI ORI/GRADE ORI/GRADE AAA/SUPER COPY (kecuali original) di nama produk dan deskripsi produk.
  • Produk perawatan kulit, obat, vitamin, lensa kontak, dan parfum oles yang tidak BPOM.
  • Produk yang berkaitan dengan kesehatan berupa obat/ krim racikan/ resep dokter, obat bius, obat penggugur kandungan, zat seperti obat kuat, obat perangsang, dan parafilia terkait, serta peralatan medis.
  • Minuman keras, rokok, dan obat- obatan terlarang.
  • Produk “share in jar” dan kemasan ulang (repack) yang potensi berdampak terhadap kesehatan manusia dan hewan. Kecuali untuk produk makanan hewan sudah mendapat izin dari merek bersangkutan.
    Star Seller Bisa Dicabut karena Menjual Produk Share in Jar
  • Produk bermerek yang tidak mempunyai izin distribusi resmi.
  • Barang bekas.
  • Bibir parfum dan parfum tanpa merek.
  • Produk MLM yang tidak mempunyai izin distribusi e-commerce/ online dari pemilik brand.
  • Voucher fisik (voucher belanja, pulsa, tiket, dsb) dan non-fisik (akun streaming, top up saldo game, donasi, dsb)
  • Pesanan khusus, nota, dan produk pelunasan.
  • Produk mistis seperti jimat, benda keramat, dsb)
  • Jasa yang tidak sesuai dengan Syarat dan Ketentuan Shopee. Seperti jasa titip, jasa impor, jasa sewa, dan lainnya.
  • Barang yang dilarang dan dibatasi untuk dijual di Shopee. Anda bisa mempelajari daftar produknya lebih lengkap disini.

Hindari Pelanggaran dan Optimasi Toko Anda Lagi untuk Mendapat Status Star Seller

Nah, setelah mengetahui dua hal di atas, tentu menjadi penting untuk terus mempertahankan kualitas toko dan performa penjualan lapak kita. Dan tidak lupa, pastikan produk yang kita jual sudah sesuai dengan Kebijakan Program Star Seller di Shopee.

Karena mau tidak mau, dua hal itu sangat penting jika kita ingin mempertahankan predikat Star Seller kita. Dengan predikat Star Seller, penjualan kita di toko online Shopee kita menjadi lebih optimal dan meroket.

Selamat mencoba! Semoga bermanfaat yaaa, sobat Panda 🙂

Panduan Memulai Bisnis Dropship dan Reseller- Bisnis Tanpa Modal

Panduan Memulai Bisnis Dropship dan Reseller- Bisnis Tanpa Modal

Memulai bisnis dropshipper dan reseller tanpa modal memang bukan hal baru dalam dunia bisnis online. Karena bukan rahasia lagi, bisnis ini sangat mudah memulai bisnis ini. Siapapun bisa!

Bisnis dropship dan reseller sering disebut sebagai gateway bisnis awal untuk siapapun yang ingin membangun kerajaan bisnis. Ada yang awalnya icip- icip, tapi ternyata menghasilkan dan keterusan.

Tapi tentu saja, untuk meraih hasil optimal, bukan sekedar icip- icip tanpa keseriusan untuk menangani bisnis ya. Semua jenis bisnis, apapun itu, membutuhkan keseriusan untuk berjalan. Termasuk dalam memulai bisnis dropshipper dan reseller ini.

Di artikel Panda kali ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang apa itu bisnis dropship dan reseller, serta bagaimana cara memulai dua jenis model bisnis ini. Mari kita simak bersama- sama!

Apa itu Bisnis Dropship?

Peluang usaha dropshipper

Dropship atau bisnis dropship adalah jenis bisnis dimana penjual atau toko menjual barang tanpa harus mempunyai stok lebih dulu. Dalam menjalankan bisnis ini, penjual (dropshipper) akan bekerjasama dengan pihak ketiga (supplier/vendor) dan menginstruksikan mereka untuk mengirim ke customer atas nama toko mereka.

Penjual tidak perlu menyediakan stok atau mengemas produk sendiri. Karena semua ini sudah dilakukan oleh pihak supplier. Fokus dropshipper lebih ke strategi marketing dan customer service.

Dalam hal ini, pembeli juga tidak tahu kalau penjual merupakan seorang dropshipper yang tidak mempunyai produk sendiri. 90% pembeli tidak menyadari ini dan tidak akan mempermasalah ini selama mereka mendapatkan pelayanan yang baik, produk berkualitas dan harga kompetitif.

Apa itu Bisnis Reseller? Apa Bedanya Reseller dan Dropshipper?

Ada bisnis dropship, ada juga reseller. Mirip, tapi keduanya jelas berbeda.

Jika dropshipper tidak melakukan stok barang dan proses pengemasan, maka reseller sebaliknya. Mereka membeli stok dari supplier untuk mendapatkan potongan harga yang lebih besar, kemudian menjualnya kepada pembeli.

Karena mengelola stok sendiri, reseller juga melakukan packaging produk untuk pengirimannya. Meski lebih ribet, biasanya mereka mendapatkan persentase keuntungan yang lebih tinggi dari para dropshipper.

Anda juga bisa mengintip perbedaan keduanya di tabel berikut ini :

Bisnis DropshipBisnis Reseller
Membutuhkan modal yang relatif kecil atau nyaris tanpa modalMembutuhkan modal untuk membeli produk dari supplier di awal
Tidak mengelola inventori atau stok barangMemikirkan manajemen stok produk dan pengelolaannya
Lebih mudah secara teknis karena semua keribetan sudah dikelola supplierSecara teknis lebih rumit karena proses yang lebih rumit dan panjang
Jenis produk bisa lebih beragam karena bisa mengikuti berbagai program dropship sekaligusCenderung menawarkan produk yang terbatas atau berasal dari satu niche agar lebih fokus
Lebih minim resiko, tapi juga minim tantangan karena tidak menanggung stok.Resiko, tantangan dan motivasi lebih besar karena mengelola stok sendiri.
Profit lebih terbatas karena potongan diskon yang tipis dari supplier, atau bahkan tanpa potongan harga.Profit lebih besar karena reseller membeli dengan harga khusus dari supplier.

Terlihat perbedaannya, bukan?

Bisnis reseller mempunyai level kesulitan di atas bisnis dropship. Reseller harus mempunyai kemampuan manajemen produk dan pengelolaan stok. Selain itu, reseller harus mempunyai motivasi besar untuk menjual semua produknya. Karena pastinya akan merugikan jika produk gagal terjual dan hanya menjadi timbunan stok.

Kendati demikian, reseller mengantongi keuntungan yang lebih besar dari dropshipper. Mereka mendapatkan potongan harga dari supplier, sehingga bisa menjual dengan harga kompetitif dan tetap mendapatkan margin yang positif.

Cara Memulai Bisnis Dropship dan Reseller

Bagaimana sih cara menjadi dropshipper? Bagaimana caranya menjadi reseller online yang sukses?

Setelah memahami apa itu bisnis dropship dan reseller, Anda sudah selangkah lebih siap untuk memulai bisnis model ini.

Dalam menjadi bisnis dropship dan reseller ini, ada beberapa tahapan yang akan Anda lakukan. Mulai dari melakukan riset ide bisnis yang akan Anda pilih,, menemukan supplier yang tepat, hingga strategi pemasaran.

1. Riset Ide Bisnis Dropship dan Reseller

Bisa dibilang, semua produk yang bisa dijual secara online berarti bisa diresellerkan atau di-dropshipkan. Artinya, ada banyak jenis produk yang bisa incar untuk memulai bisnis dropship dan reseller ini.

Untuk riset yang sederhana, cobalah menjawab beberapa pertanyaan ini :

  • Siapa yang akan menjadi target pasar Anda?
  • Apa masalah yang mereka alami?
  • Produk apa yang bisa Anda jual untuk memberi solusi atas masalah yang mereka alami?

Dengan riset sederhana ini, Anda akan menemukan jenis produk yang bisa menawarkan value di mata konsumen. Potensi flow penjualannya akan lebih mudah daripada Anda tidak melakukan riset sama sekali. Tentu saja!

Selanjutnya, lakukan riset lanjutan dengan cara yang berbeda :

Bisnis dropship reseller dompet dan tas

Dalam hal riset produk dan supplier, ada beberapa pertanyaaan yang perlu Anda jawab : 

  • Seberapa populer niche produk itu?
  • Bagaimana cara memasarkan produknya?
  • Di daerah mana saja Anda mau memasarkan produk tersebut?

Anda juga bisa membaca artikel 10 Ide Bisnis Dropship yang Paling Menguntungkan untuk mendapat tambahan wawasan tentang ide bisnis dropship dan reseller.

2. Menemukan Supplier yang berkualitas

Bisnis dropship dan reseller akan mudah tersendat- sendat saat Anda tidak bertemu dengan supplier yang berkualitas. Ya, faktor supplier sangat penting dalam menjalankan model bisnis ini.

Untuk itu, selain melakukan riset ide bisnis, Anda juga bisa melakukan Riset supplier berkualitas di marketplace. Dalam riset ini, Anda akan menemukan beberapa tips untuk menggaet supplier berkualitas.

Beberapa poin penting dalam menemukan supplier bisnis dropship dan reseller :

  • Reputasi supplier
  • Kualitas ulasan global
  • Pengiriman yang cepat
  • Kualitas respon (cara merespon dan kecepatan respon)
  • Harga termurah

Selain di marketplace, Anda juga bisa melakukan riset supplier ini di media sosial. Namun pastikan mereka mempunyai kualitas dan reputasi yang berkualitas ya!

Setelah menemukan supplier tersebut, cobalah untuk menghubungi supplier. Komunikasikan dengan mereka tentang kerjasama reseller dan dropship. Jika mereka bisa memberikan harga khusus atau cashback, tentu ini akan menjadi kabar gembira!

3. Menentukan Alur Strategi Penjualan

Riset sudah dan sudah menemukan supplier yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan alur strategi penjualan.

Beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi poin ini :

  • Dimana Anda ingin berjualan produk? Di website, media sosial, atau marketplace?
  • Jika ingin menjual di media sosial, di medsos mana saja?
  • Jika ingin berjualan di marketplace, di marketplace mana saja?
  • Ingin membuat website sendiri? Bagus! Ini penting jika Anda ingin ekspansi untuk jangka panjang. Perhatikan poin no. 4 dan 5 di bawah ya 🙂

4. Menentukan Nama Toko dan Nama Domain

Ingin berjualan di medsos atau pun di marketplace, Anda juga perlu menentukan nama toko. Dalam menentukan nama toko, disarankan untuk menggunakan nama unik. Unik dan mudah diingat agar pelanggan cepat mengingat toko Anda.

Jika membuat website, Anda perlu menentukan nama domain. Berikut adalah tips sederhana dalam memilih nama domain untuk toko online :

  • Nama domain harus mudah diingat dan dibaca.
  • Menggunakan nama yang relevan dengan niche atau menggunakan branded name.
  • Jika membangun fanbase di media sosial dan marketplace, usahakan nama yang digunakan sama dengan nama toko di platform tersebut.

Untuk tips yang lebih lengkap, Anda juga bisa membaca artikel Panda bertajuk Tips Memilih Nama Domain yang Baik untuk Website Anda.

5. Membuat Toko Online

Website toko online yang user friendly akan membuat pelanggan betah dan kembali lagi
via Fiverr.com

Setelah mengantongi nama toko dan nama domain, selanjutnya adalah membangun toko online Anda. Bagi sebagian orang, membuat website toko online adalah opsional.

Namun, jika Anda benar- benar ingin membuat bisnis jangka panjang dan membangun brand, membuat website adalah wajib. Website juga bisa mengoptimalkan strategi pemasaran online Anda.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam membuat website. Salah satu yang termudah adalah membuat toko online dengan CMS WordPress. Anda bisa menginstal toko online WordPress Anda melalui cPanel hosting lewat WordPress Installer.

Opsi lain yang jauh lebih mudah adalah menggunakan jasa freelancer atau pihak ketiga untuk membuat toko online profesional. Anda bisa memperoleh jasa freelancer terpercaya ini di berbagai situs freelancer terbaik dan terpercaya.

Jangan lupa juga untuk memasang fitur penting untuk tracking optimasi website. Misalnya saja Google analytics, Facebook Pixel, hingga Google Tag Manager.

6. Mengatur Kebijakan Toko

Baik itu di toko online sendiri, media sosial atau marketplace, penting untuk membuat kebijakan toko. Kebijakan toko ini adalah peraturan yang Anda terapkan untuk toko Anda agar mudah mengelola pesanan, pengiriman, metode pembayaran dan komplain pelanggan.

6.1 Pengemasan

Yang perlu Anda siapkan dalam kebijakan toko terkait pengemasan antara lain :

  • Berapa lama proses pengemasan dibutuhkan?
  • Apakah ada produk dalam kategori Pre Order yang membutuhkan pengemasan lebih lama?
  • Adakah produk yang rentan mengalami kerusakan saat proses pengiriman? Jika iya, cobalah menginstruksikan kepada pelanggan untuk menambahkan item packaging khusus untuk produk tertentu. Anda juga bisa memberikan packaging ekstra secara gratis untuk jenis produk tertentu.

6.2 Pilihan Ekspedisi Pengiriman

Jasa pengiriman apa saja yang bisa Anda gunakan? Apakah bisa dengan kurir instan atau COD? Apakah toko Anda bisa membantu konsumen mencarikan ekspedisi khusus untuk orderan banyak demi menghemat ongkos kirim?

Khusus untuk dropship, penting untuk mengkomunikasikan hal ini lebih dulu dengan pihak supplier. Biasanya pihak supplier sudah menentukan pengiriman hanya melalui jasa ekspedisi tertentu saja. Dengan begitu, Anda perlu mengikuti ketentuan dari supplier.

6.3 Metode Pelanggan

Semakin variatif metode pembayaran, maka akan semakin baik dan memudahkan pelanggan dalam berbelanja. Jika berjualan lewat website, Anda bisa mencoba memberikan payment gateway yang beragam.

Jika berjualan dengan media sosial, Anda bisa menawarkan pembayaran lewat bank transfer, dompet digital atau lewat marketplace.

6.4 Komplain Pelanggan

Sebagai pebisnis, Anda harus siap dengan adanya komplain pelanggan. Tidak perlu antipati, Anda hanya harus menangani komplain ini dengan sebaik- baiknya. Karena komplain yang terselesaikan dengan baik, seringkali membuat pelanggan berbalik menjadi loyal pada toko Anda.

Buatlah mekanisme komplain dengan sbb :

  • Minta pelanggan menyampaikan keluhan yang mereka alami.
  • Minta pelanggan untuk mengirimkan bukti kerusakan dengan foto produk atau video unboxing.
  • Jika dropshipper, komunikasikan keluhan pelanggan ini dengan supplier untuk mendapat dukungan solusi.
  • Tangani komplain dengan solusi yang membantu pelanggan. Buat mereka merasa terbantu dan didengar.

7. Menjalankan Strategi Marketing

Setelah semua tahapan di atas, langkah penting yang harus Anda lakukan adalah menjalankan strategi marketing. Ini wajib, karena tanpa strategi marketing, bisnis tak akan punya denyut nadi.

Ada beberapa strategi marketing yang bisa Anda terapkan dalam bisnis online :

7.1 Optimasi SEO

Optimasi SEO artikel blog

SEO (Search Engine Optimization) adalah upaya optimasi website agar halaman website menjadi ramah mesin pengguna. Dengan menerapkan optimasi SEO, baik itu SEO On Page maupun Off Page, semakin besar potensi website muncul di halaman pertama Google.

SEO ini sendiri merupakan pondasi penting sebuah website. Dengan SEO yang berkualitas, semakin besar trafik yang bisa masuk ke website. Dampaknya, semakin besar pula potensi penjualan.

7.2 Social Media Campaign

Ada banyak platform media sosial yang bisa Anda manfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis dropship dan reseller Anda. Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan juga TikTok.

Dalam media sosial, menciptakan konten yang menarik adalah kunci utama. Buatlah konten yang disukai audiens Anda dan bangun interaksi dengan mereka.

Selain kampanye organik, ada juga kampanye berbayar melalui iklan atau paid promote dan brand endorsement. Sesekali boleh juga untuk melakukan giveaway untuk mendapatkan eksposur ekstra.

7.3 Iklan Berbayar

Selain SEO yang merupakan strategi organik, namun membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil, ada juga paid ads. Kebalikannya dari SEO, paid ads alias iklan berbayar bisa mendatangkan calon pembeli secara instan ke website.

Hal ini berlaku untuk website (paid traffic), maupun iklan di media sosial dan marketplace. Dengan melakukan iklan berbayar, iklan produk Anda akan muncul di atas halaman pencarian sehingga mudah dilirik calon pembeli.

7.4 Email Marketing

Email marketing untuk meningkatkan penjualan

Jika sudah mempunyai website, Anda juga bisa memaksimalkan kampanye iklan Anda melalui email marketing. Melalui email marketing, mereka yang sudah pernah masuk ke website Anda dan mengisi form, akan menjadi list potensial untuk pemasaran Anda.

Selanjutnya, mulai susun strategi email marketing Anda. Mulai dari newsletter, penawaran spesial dan juga email otomatis (Trigger email). Anda juga bisa membaca artikel Panda : 10 Praktik Terbaik Email Marketing yang Penting untuk Anda Terapkan untuk mendapat insight yang lain.

Kesimpulan

Memulai bisnis dropship dan reseller bisa dibilang sangat mudah. Mudah karena siapapun bisa bergabung dan memulai bisnis ini. Bahkan untuk cara pemasaran pun, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Artinya, siapapun yang ingin  nyemplung dalam bisnis ini, pasti bisa!

Tapi tentu saja, ada banyak hal yang perlu kita lakukan agar kita tidak sekedar nyemplung dan icip- icip, lalu pergi tanpa membawa hasil signifikan. Untuk bisa menghasilkan cuan, ada banyak hal yang perlu kita lakukan.

Mulai dari membuat persiapan yang matang, perencanaan strategi pemasaran, hingga optimasi bisnis. Hanya karena mudah, bukan berarti tidak perlu ekstra effort dalam bisnis ini.

Karena meskipun banyak pejuang di bisnis ini, ada yang baru di awal sudah loyo, ada yang berhenti di tengah- tengah, dan ada juga yang meraup kesuksesan luar biasa. So, semua kembali ke effort masing- masing.

Mudah- mudah artikel Panda ini menginspirasi dan bermanfaat ya! Terimakasih sudah mampir di laman web kami 🙂

Cara Mudah Cetak Label Alamat Pengiriman di Shopee

Cara Mudah Cetak Label Alamat Pengiriman di Shopee

Memproses cetak label pengiriman di Shopee bisa kita lakukan dengan mudah di Seller Center. Dengan trik ini, proses transaksi akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Untuk melakukan ini, Anda bisa memanfaatkan fitur cetak invoice atau print label pengiriman pesanan. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot- repot lagi meng-copy paste data alamat customer ke file tertentu dan mengatur ulang layout sebelum mencetak.

Dengan fitur bawaan dari marketplace itu, Anda hanya tinggal melakukan beberapa klik, dan label pengiriman Anda siap untuk ditempelkan ke paket pesanan customer.

Cara Print Label Pengiriman/ Resi di Shopee

Ada beberapa jasa ekspedisi dukungan yang tersedia di Shopee. J&T dan JNE adalah dua yang paling populer karena pengguna sering mendapatkan promo gratis ongkos kirim. Nah, di tutorial kali ini, Panda akan mengulas cara print alamat pengiriman di Shopee melalui dua ekspedisi ini.

Meski begitu, untuk ekspedisi lainnya, caranya kurang lebih hampir sama. Anda hanya perlu menyesuaikan langkah- langkahnya.

1. Cetak Resi Pengiriman Shopee Menggunakan J&T

Jika pembeli Anda di Shopee sudah menentukan J&T sebagai ekspedisi yang dipilih untuk pesananan mereka, step by step yang harus Anda lakukan untuk print label pengiriman adalah sbb :

  1. Masuk ke akun Seller Anda di seller.shopee.co.id, kemudian masuk ke menu ‘Penjualan Saya’.
  2. Di pesanan yang siap proses kirim, pilih ‘Atur Pengiriman’. Selanjutnya, Anda akan masuk ke jendela baru untuk melihat detail pesanan dari pelanggan Anda. Klik ‘Atur Pengiriman’ sekali lagi.
  3. Shopee akan menampilkan pop-up konfirmasi cetak label pengiriman, pilih ‘Konfirmasi’ jika Anda sudah yakin akan mencetak alamat pengiriman.
  4. Setelah ‘Konfirmasi’, pesanan pelanggan Anda sudah mempunyai nomer resi. Resi ini bersifat siap cetak untuk ditempelkan di pesanan pelanggan.
  5. Pilih ‘Cetak Resi’, maka label pengiriman Anda akan siap untuk proses print.
Atur pengiriman Shopee dengan J&T

Contoh tampilan label pengiriman Shopee siap cetak adalah sebagai berikut :

Contoh label pengiriman Shopee siap cetak

2. Cetak Resi Pengiriman Shopee Menggunakan JNE

Selain dengan J&T, Anda juga bisa mencetak label pesanan JNE di Shopee. Dengan ekspedisi JNE, Anda bisa mencetak resi secara manual (resi diperoleh saat ke ekspedisi langsung) atau menggunakan JOB (JNE Online Booking).

JOB (JNE Online Booking) adalah layanan pemesanan tiket pengiriman JNE yang dilakukan secara online, dimana pelanggan dapat melakukan pembayaran ongkos kirim dan mengisi resi secara online di booking.jne.co.id. Dengan JOB, penjual akan lebih efisien karena tidak perlu input resi manual lagi.

Berikut ini adalah langkah- langkah yang harus Anda ikuti dalam mencetak label pengiriman Shopee dengan JOB :

  1. Masuk ke akun Seller Anda di seller.shopee.co.id, lalu masuk ke menu ‘Penjualan Saya’.
  2. Di pesanan yang ingin diproses kirim, pilih ‘Atur Pengiriman’.
  3. Pilih opsi “Saya menggunakan JOB (JNE Online Booking)“, maka Anda akan mendapatkan tampilan sebagai berikut :
    Cetak label pengiriman Shopee dengan JOB
  4. Lanjutkan dengan membuat kode JOB seperti berikut :
    Membuat kode JOB untuk cetak label pengiriman
  5. Setelah itu, Anda akan mendapatkan kode booking otomatis dari Shopee untuk cetak invoice JNE Reguler. Tampilannya kurang lebih seperti dibawah ini.
Cetak resi JOB JNE Online Booking

Cetak Invoice Resi Shopee untuk Pengiriman Massal

Selain melakukan cetak label pengiriman satu per satu, Anda juga bisa mencetak label alamat secara massal. Berikut ini adalah langkah- langkahnya :

  1. Masuk ke menu Seller Center, lalu masuk ke menu ‘Penjualan Saya’.
  2. Di bagian kanan atas, pencet tombol ‘Pengiriman Massal’.
  3. Selanjutnya, Anda akan masuk ke halaman baru dimana Anda bisa mencetak semua invoice pengiriman secara bersamaan.
  4. Centang mana saja yang akan dicetak secara massal atau centang semua pemesanan, lalu pilih opsi ‘Cetak Label Pengiriman’ di kotak sebelah kanan.
Cetak label pengiriman Shopee secara massal

Kesimpulan

Cukup mudah bukan mencetak label pengiriman Shopee?

Hanya dengan melakukan beberapa langkah, sesuai dengan ekspedisi pilihan, maka invoice pengiriman Shopee Anda akan siap cetak. Selain tentang label pengiriman, jangan lupa juga untuk selalu mengoptimalkan penjualan produk Anda di Shopee dengan berbagai cara.

Misalnya saja mengaktifkan menu COD Shopee atau melakukan berbagai optimasi lainnya untuk menjadi Star Seller Shopee. Semoga laris manis ya jualannya 🙂